Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN INDIVIDU (ESAI)

KKN REGULER 2019 KELOMPOK 13


Dusun Sranten, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAMBOE DESA UNTUK


MENINGKATKAN KEINDAHAN WISATA DI DESA PANGLUNGAN

Nama Penulis :
Lina Nailun Najah (20161113012)

KKN REGULER KELOMPOK 13


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2019
Lina Nailun Najah
(20161113012)
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAMBOE DESA UNTUK
MENINGKATKAN KEINDAHAN WISATA DI DESA PANGLUNGAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan pengabdian masyarakat yang salah satunya
perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat. Pengabdian
ini merupakan suatu wujud integralisasi dari ilmu yang tertuang dibangku perkliahan untuk
diterapkan secara nyata dalam kehidupan secara nyata di kehidupan sehari-hari dengan
masyarakat, sehingga ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan dapat di aplikasikan dan
dikembangkan dalam bentuk masyarakat yang luas.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga merupakan suatu pengalaman belajar yang baru
untuk menambah wawasan, pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup dengan
berkecimbung di masyarakat. Bagi masyarakat juga, dengan kehadiran mahasiswa
diharapkan mampu memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang sosial di masyarakat.
Selain itu juga Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan kegiatan mata kuliah yang
sebagaimana layaknya mata kuliah kegiatan diawali dengan kontrak kuliah kegiatan (plan),
pelaksanaan kegiatan (do), pengumpulan tugas-tugas serta diakhiri dengan kegiatan monev
(see).
Universitas Muhammadiyah Surabaya terdapat tujuh KKN sebagai bentuk usaha
untuk mewadahi serta memfasilitasi mahasiswa. Ketujuh jenis KKN tersebut yakni : KKN
Reguler, KKN Muhammadiyah untuk Negeri, KKN CSR, KKN SCR One to one, KKN KP-
KAS, KKN Etnografi, dan KKN Intrernasional. Disamping itu juga tiap fakultas dibagi
secara acak dalam perkelompokan. Seperti pada KKN reguler ini bertepatan di Wonosalam
dengan berbagai desa yang berbeda juga, yang terdapat 19 kelompok dengan dibagi berbeda
desa dan juga tiap desa terdapat 2 kelompok yang ditempati dengan berbeda dusun. Pada
KKN tahun ini juga bertemakan untuk mengembangkan wisata. Maka KKN tahun ini lebih
fokus ke wisata yang ada di kecamatan Wonosalam yakni disetiap desa yang ditempati oleh
mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya. Dan disetiap kelompok ada yang
mengembangkan wisata kearifan lokal dan ada pula yang sekedar menambahkan ide-ide
untuk beberapa tahun kedepannya dikarenakan di kecamatan Wonosalam ini wisatanya ada
yang sudah dikembangkan oleh perhutani.
Selain tersebut dalam KKN ini bertujuan untuk membaur ke masyarakat. yang
kebanyakan di Kecamatan Wonosalam ini penghuninya bekerja petani kopi, cengkeh,
jagung, tebu, jamur, dan tak lain juga bekerja sebagai pemeras susu sapi dengan
ternakannya tersendiri. Dengan hal itu mahasiswa KKN yang setiap harinya turut membaur
dengan warga untuk membantu memeras susu sapi, panen kopi excelsa, panen cengkeh dan
lain-lain.

Desa Panglungan merupakan salah satu desa yang terdapat di kecamatan Wonosalam
kabupaten Jombang. Panglungan sendiri mempunyai 5 dusun yakni dusun sranten, dusun
mendiro, dusun dampak, dusun arjosari, dusun panglungan. Dusun sranten terdiri dari 3 RT,
dusun dampak terdiri dari 3 RT, dusun mendiro terdiri dari 2 RT, dusun arjosari terdiri dari
2 RT, dusun panglungan terdiri dari 6 RT.
Pengembangan desa merupakan bentuk program yang dilaksanakan pada masa
pemerintahan kepala desa pada setiap periode. Desa panglungan mengalami masa kejayaan
pada tahun 1984-1999 dimana pada masa itu didirikan balai desa, infrastruktur sekolah,
jalan, serta masjid di Dusun Dampak. Dengan adanya balai desa yang letaknya di pusat
keramaian memudahkan masyarakat untuk mengurus segala keperluan yang membutuhkan
pelayanan perangkat desa mulai dari pembuatan ktp, akta kelahiran, kartu tanda penduduk
dll. Serta pemerintahan desa dapat memiliki data-data masyarakat sebagai arsip di
keluarahan. Sedangkan pembangunan sekolah membantu anak-anak untuk mendapatkan
pelayanan pendidikan, dari sanalah anak-anak mampu mengembangkan kemampuan
inteletualnya.
Menginjak periode 1999-2009 kepala desa merancang untuk mengembangkan
program desa yang sudah terealisasi pada masa sebelumnya. Pengembangan desa pada
masa pemerintahan selanjutnya yaitu tahun 2009-2014 oleh kepala desa Panglungan telah
berhasil mendirikan posyandu. Pada tahun 2014-2019 dengan kepala desa Ibu
Nursianingsih berhasil mengembangkan potensi wisata di desa Panglungan. Pembangunan
wisata yang di kenal dengan “Bamboe Desa”. Wisata Bamboe Desa terletak di dusun
Mendiro. Sampai saat ini masih berlangsung pembangunan wisata tersebut. Ditargetkan
pembangunan Wisata Bamboe Desa selesai pada tahun ini.
Di desa Panglungan masyarakatnya sangat antusias sekali dengan kedatangan
mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya. Dengan pembagian kelompok dan
juga desa selama KKN satu bulan ini kelompok 13 mendapatkan tempat tinggal di desa
panglungan dusun sranten. Selama didesa ini saya sendiri mendapati beberapa konflik yang
terdapat didesa tersebut, seperti adanya wisata Bamboe Desa yang terdapat di dusun
mendiro. Wisata tersebut sebelumnya sudah ramai dan dikunjungi olehh para pengunjung
yang didalamnya terdapat 2 kolam renang untuk dewasa dan anak, warung ekonomi saja.
Tak hanya itu, wisata bamboe desa ini juga termasuk wisata yang kurang terkenal karena
kurangnya penyebaran informasi. Wisata bamboe desa ini sebelumnya termasuk wisata
yang kurang menarik, perjalanan meuju wisata ini termasuk perjalnan yang sangat rawan
untuk di naiki oleh sepeda motor dan bahkan untuk dimasuki mobil juga tidak bisa karena
jalannnya hanya setapak saja. Jadi untuk naik keatas menuju wisata dengan cara jalan kaki.
Maka dengan hal itu terdapat adanya solusi dari permasalahan yang terkait di wisata
bamboe desa yang terdapat di dusun Mendiro, desa Panglungan, kecamatan Wonosalam,
kabupaten Jombang. Dengan solusi mengembangkan wisata tersebut yang pertamanya
muncul ide untuk membantu masyarakat warga panglungan yang khususnya wisata di dusun
mendiro ini dengan penyebaran informasi tentang wisata bamboe desa yang supaya banyak
pengunjung yang datang, membantu menambahkan spot foto dilahan yang kosong,
membuatkan buku SOP (Standar Operasional Prosedur), membantu pembuatan jalan
setapak untuk mempermudah menuju ke lokasi spot foto tersebut untuk memperindah,
membuat papan edukasi yang berisi tentang kata-kata yang mengedukasi untuk para
pengunjung.
Selama KKN (Kuliah Kerja Nyata) dengan waktu sebulan ini, bertemakan
pengembangan wisata alam dengan kearifan lokal yang khususnya lebih fokus ke wisata
dari pada ke pembantuan masyarakat seperti yang sebelum-sebelumnya mahasiswa ikut tun
tangan membantu pekerjaan warga akan tetapi tahun ini berbeda. Dan Alhamdulillah
dengan izin Allah pembantuan pengembangan di wisata bamboe desa yang terdapat di
dusun sranten, desa panglungan, kecamatan wonosalam, kabupaten jombang. Sudah bisa
dikunjungi lagi, yang selama sebulan saya dan rekan-rekan KKN kelompok 13 membantu
untuk membangun spot foto dilahan yang awalnya kosong belum terdapat apapun dengan
dataran pasir yang belum tertata rapi. Lalu selama sebulan dibangunlah ide-ide tersebut.
Spot foto tersebut terbuat dari besi yang kemudian dibentuk menjadi setengah lingkaran
yang dibawahnya sebelum ditancapkan ketanah dengan bantuan di cor dengan semen, lalu
ditambahkan potongan-potongan ranting kayu jati kemudia di plitur dan dirangkai, lalu
ditambahkan rangkaian bungan yang tidak asli dengan tujuan agara tidak layu karena
pertumbuhan di wisata tersebut kurang layak untuk ditumbuhi tanaman-tanaman, dan
penataan tanah yang awalnya tidak rata untuk dibuat jalan menuju lokasi wisata yang
kemudian dibuatkan jalan setapak untuk mempudah. Dan juga ditambahkan meja, kursi
untuk dibuat membantu mengambil foto yang indah dengan pemandangan yang cocok
untuk diambil foto, pembutan bak sampah, pembuatan papan edukasi tersebut tentang kata-
kata yang mengedukasi yang terbuat dari papan kayu jati, untuk pembuatan SOP (Standart
Operasional Prosedur) digunakan untuk mewujudkan pengelohan wisata yang profesional,
efektif, dan efesien yang salah satunya terdapat aspek penting yang perlu diperhatikan
dengan cara menerapkan SOP (Standart Operasional Prosedur tersebut pada seluruh proses
penyelenggaraaan wisata bamboe desa. Pedoman tersebut dibuatkan untuk melaksanakan
tugas pekerjaan yang sesuai dengan tugas dan fungsi pokok dalam SOP. Didalam SOP juga
terdapat alat penilaian kinerja perangkat desa berdasarkan indikator-indikator teknis,
administrasi, dan proseduran yang sesuai dengan tata kerja, prosedur, dan sistem kerja pada
unit kerja yang bersangkutan.
Dengan itu suatu permasalahan pastilah ada solusi yang sehingga mampu
menyelesaikan masalah-masalah yang diangkut untuk diselesaikannya. Dalam penyelesaian
masalah tersebut semoga dapat bermanfaat untuk warga dusun Sranten, desa Panglungan,
kecamatan Wonosalam, kabupaten Jombang serta dapat terwujud dari penyelasaian
permasalahan tersebut. Semoga mampu menjadikan wisata bamboe desa bisa menjadi
terkenal serta mampu terjaga dengan baik.

Spot Wisata KKN 13 UM Surabaya

Anda mungkin juga menyukai