PRAKTIKUM PENGEMBANGAN
PROFESI (MAGANG)
A. Latar Belakang
B. Manfaat dan Tujuan Praktikum
A. Materi I
B. Materi II
C. Materi III
D. Materi IV
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
C. Kritik dan Saran
D. Penutup
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Foto setiap sesi kegiatan online mulai dari pembekalan sampai hari
terakhir
BAB VI
PENUTUP
Mahasiswa yang telah melaksanakan kegiatan Magang
offline di perbankan tetap diakui dengan menunjukkan bukti ke
DPL, namun diharapkan tetap mengikuti Magang online untuk
menambah ilmu, wawasan dan pengetahuan
Hal-hal yang belum diatur dalam buku pedoman ini akan
diatur kemudian dalam petunjuk praktis.
7 Sefiana 63010180092
8 Pandu Nur Wicaksono 63010180095 BSI KCP Magelang
Singosari
9 Evi Mujarovah 63010180149 BPRS Meru Nusantara
Mandiri Magelang
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Yunus Alghani 63010180016
2 Ferdy Siswanto 63010180033
3 Suma Ifni Rahmarinda 63010180021
Penyusun:
Dr. Dian Berkah, SHI., MHI
Founder dan Komisaris Utama PT. Berkah Finteck Syariah
Kedua akad tersebut memfasilitasi pendanaan pada usaha peternakan (breeding dan featening), Industri Kecil
Menengah-IKM, dan Usaha Mikro Kecil Menengah-UMKM, serta usaha Koperasi Syariah. Kami berkomitmen untuk
selalu menjadi pionir dalam memberikan akses Pendanaan Usaha Rakyat (PUR) sesuai prinsip syariah melalui platform
fintek.
V. Produk-produk Berkah Fintek Syariah
a. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah memberikan akses pembiayaan kepada masyarakat sebagai pengguna (user)
Berkah Fintek Syariah baik penerima pembiayaan maupun pemberi pembiayaan untuk pembelian
suatu barang sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam hal ini penerima pembiayaan dapat mengajukan permohonan pembelian barang kepada Berkah
Fintek Syariah, sekaligus menunjuk sebagai wakil melalui kontrak perjanjian (akad) wakalah bi al
Ujrah.
Sebagai wakil penerima pembiayaan, Berkah Fintek Syariah akan menghubungkan penerima
pembiayaan dengan pemberi pembiayaan, yang sebelumnya juga telah mewakilkan kepada Berkah
Fintek Syariah melalui akad Wakalah bi al Ujrah.
Selanjutnya, Berkah Fintek Syariah mempertemukan pihak penerima pembiayaan dengan pemberi
Sebagai wakil, Berkah Fintek Syariah akan menghubungkan penerima pembiayaan dengan pemberi
pembiayaan, yang sebelumnya juga telah mewakilkannya kepada Berkah Fintek Syariah melalui
akad Wakalah bi al Ujrah,
Selanjutnya, Berkah Fintek Syariah mempertemukan pihak penerima pembiayaan dengan pemberi
pembiayaan dan keduanya akan saling menyetujui dengan menandatangi akad ijarah multijasa untuk
pembayaran biaya pendidikan, biaya rumah sakit, dan biaya perjalanan umrah bagi penerima
pembiayaan, dan adanya persetujuan tambahan keuntungan sebagai ujrah yang menjadi hak bagi
pemberi pembiayaan.
Selanjutnya, Berkah Fintek Syariah mempertemukan pihak penerima pendanaan dengana pemberi
pendanaan, dan keduanya saling menyetujui dengan menandatangani akad Mudharabah untuk
pendanaan usaha produktif, dengan menunjukan modal pokok dan ditambah nisbah (bagi hasil)
sebagai keuntungan yang menjadi hak bagi pemberi pendanaan.
Pembiayaan Mudharabah ini sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor 07 tahun 2000 dan Fatwa DSN
MUI Nomor 115 tahun 2017.
d. Pendanaan Musyarakah
Pendanaan Musyarakah memberikan akses pendanaan kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
sebagai pengguna (user) Berkah Fintek Syariah, baik sebagai penerima pendanaan (LKS) dan juga sebagai
pemberi pendanaan untuk modal usaha (produktif) secara bersama sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam hal ini penerima pendanaan (LKS), baik berupa koperasi syariah, Lembaga Keuangan Mikro
Syariah (LKMS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dapat mengajukan permohonan
modal usaha (produktif) untuk mendanai suatu usaha secara bersama kepada Berkah Fintek Syariah,
sekaligus sebagai menunjuk Berkah Fintek Syariah sebagai wakil melalui kontrak perjanjian (akad)
Wakalah bi al Ujrah.
Sebagai wakil, Berkah Fintek Syariah akan menghubungkan penerima pendanaan (LKS) dengan pemberi
pendanaan, yang sebelumnya juga telah mewakilkan Berkah Fintek Syariah melalui akad Wakalah bi
al Ujrah.
Selanjutnya, Berkah Fintek Syariah mempertemukan pihak penerima pendanaan (LKS) dengan pemberi
pendanaan, dan keduanya akan saling menyetujui dengan menandatangani akad Syirkah untuk
pendanaan suatu usaha produktif dengan menunjukan modal usaha masing- masing dan ditambah
nisbah (bagi hasil) secara proporsional maupun kesepakatan bersama sebagai keuntungan yang menjadi
hak antara kedua belah pihak (pemberi pendanaan/ LKS dan Pemberi pendanaan).
Pembiayaan Musyarakah ini sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor 08 tahun 2000 dan Fatwa DSN
MUI Nomor 114 tahun 2017.
Email : cs@finteksyariah.co.id
Website : www.finteksyariah.co.i
Pendahuluan
Pembahasan
1. Takwil Nabi Allah Yusuf yang Pertama (Surat Yusuf ayat 36-41)
Sebagai seorang Nabi, Yusuf mendapat bimbingan dan pengajaran
langsung dari Allah. Khususnya keahlian dalam mentakwil mimpi
dan pengetahuan lainnya. Berawal dari pertemuan Yusuf dengan
dua orang pemuda di dalam penjara, beliau menjelaskan jawaban
atas pertanyaan (berupa mimpi) yang diajukannya secara langsung.
Menurut al-Rifai (1999, hal. 854) kedua pemuda itu seorang pelayan
minum raja dan seorang lagi pembuat roti untuk raja, mereka sangat
senang melihat Yusuf sebagai orang yang dermawan, amanah, jujur,
dan tampan, banyak beribadah, suka menengok yang sakit, bersikap
baik kepada sesame penghuni penjara, dan memahami soal takbir
mimpi. Dan suatu ketika mereka bermimpi, sehingga terjadilah
percakapan mereka bersama yusuf sebagaimana yang direkam
dalam surat Yusuf [12] ayat 36 sebagai berikut,
ي يي
َ ْ الْ ُم ْحسن
ال َْل ََيْتيْي ُك َما طَ َعام تُ ْرَزٰقنيهٖ ٓٓ ايَّْل نَبَّأْتُ ُك َما بيتَأْ يويْليه قَ ْب َل اَ ْن ََّيْتييَ ُك َما ۗ ٰذلي ُك َما يِمَّا َ َق
ت يملَّةَ قَ ْوم َّْل يُ ْؤيمنُ ْو َن يِب ِّٰللي َوُه ْم يِب ْ ْٰل يخَرةي ُه ْم ٰك يف ُرْو َن ك
ر
ْ ت ن يعلَّم ين ري ۗب اي
َ ِّ
ُ َ ْ ِّْ َ ْ َ َ
ي يي
َ ْ ٰصدق
Artinya: Dan aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan
Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah
اي ين ا ْْلكْم ايَّْل يٰللي ۗاَمر اََّْل تَعب ُدٓوا ايَّْلٓ اي ََّّيه ۗ ٰذليك ِّي
الديْ ُن الْ َقِّي ُم َوٰلكي َّن اَ ْكثَ َر الن ي
َّاس َْل َ ُ ْ ُْ َ َ ِّ ُ ُ
يَ ْعلَ ُم ْو َن
Dengan kata lain, sangatlah penting merujuk pengalaman hidup Nabi Allah
Yusuf yang berfungsi sebagai petunjuk dan ibrah atau pelajaran bagi siapa
saja yang ingin menjadi pejabat negara. Mereka harus memiliki kecakapan
dan kemampuan seperti yang dimiliki Yusuf. Begitu juga mereka harus ber-
Tuhan secara benar serta berwawasan masa depan. Terutama dalam melihat hari
esok akan terjadi apa. Tentu, di sinilah poin penting dalam merumuskan
kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pejabat negara yang
bertanggung jawab dan memikirkan kesejahteraan rakyatnya.
ي اي ْن ُكْن تُ ْم لي ُّلرْء ََّي تَ ْع ُُُبْو َن َّيؤ ر ِفي ن ي
و ت ف ا َل م ل ا اه ي َّي
ٓ ۗ واخر يبيس
ت
َ َ ْ ُ ْ ْ ْ ُ ْ َ ُ َ َ ْ َ َُّ ٰ ٰ ٰ َ َ ُ َّ
Artinya: Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan
teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan
memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan
mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)."
ضر َّواُ َخَر يٰبي ٰست لَّ َعلِّي ٓي اَْريج ُع اي ََل الن ي
َّاس لَ َعلَّ ُه ْم يَ ْعلَ ُم ْو َن ْ ُخ
ْ
Artinya: (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf,
hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh
ekor sapi betina yang gemuk- gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi
betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar
mereka mengetahuinya."
Dari ayat tersebut di atas, sangat terlihat rayuan pelayan
tersebut agar Nabi Yusuf menjelaskan takwil mimpi Sang raja
kepadanya dan dia dapat segera kembali untuk menjelaskan kepada
orang-orang dan raja Mesir. Akhirnya, Nabi Yusuf menjelaskan
takbir mimpi yang dimaksudkan sebagai jawaban yang sangat
dinantikan oleh raja. Adapun penjelasan dari mimpi tersebut dapat
terlihat, sebagaimana yang tersirat pada ayat berikutnya dalam surat Yusuf
[12] ayat 47 di bawah ini,
ُاللي بيهٖ َوالْ ُمْن َخني َقة ي ي ح يرمت علَي ُكم الْمي تَةُ والدَّم و َْلم ْي
ِّٰ اْلْن يزيْ ير َوَمآ اُه َّل لغَ ْيْي ُ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َِّ ُ
ُّص ي ي ۗ َّ َّطيحة ومآ اَ َكل َّ ي ي ي
ب ُ ن ال ى ل
َ َ َ َ َ ْ ُالسبُ ُع اَّْل َما ذَكْي ت
ع ح بذ
ُ امو م َ َ َ ُ َ ْ َوالْ َم ْوقُ ْو َذةُ َوالْ ُم َََتِّديَةُ َوالن
ۤ
ٓي َوَْل الْ َق ََل ِٕى َد َوَْل د
ْ ْل
ْ ا ْل
َو امرْل
ْ ا رَّهالش ْل
َو اٰمنُوا َْل ُيُتلُّوا َشع ۤا ِٕىر ٰاللي َّٰٓيَيُّ َها الَّ يذيْ َن
َ َ َ َ
َ َ َ ْ َ ِّ َ َ ْ َْ
ي ۤ
ي
اد ْوا َۗوَْل َْيرَمنَّ ُك ْم ي يي ي ي ٰ
ُ َاصط
ْ َض َوا ًّن َۗواذَا َحلَلْتُ ْم ف
ْ ض ًَل ِّم ْن َّرِِّب ْم َور
ْ َت ا ْْلََر َام يَْب تَ غُ ْو َن ف َ ي الْبَ ْيَ ْ ا ِّم
Gambar 1:
Strategi Penyimpanan dan Penyaluran Nabi Yusuf
ۤ
ي لَيُ ْو ُح ْو َن اي َٰٓل اَْولييَا ِٕى يه ْم الش ٰي ي
ط َّ َّ
ن وَْل َتْ ُكلُوا يِمَّا ََل ي ْذ َك ير اسم ٰاللي علَي يه واينَّهٖ لَ يفس ۗق واي
َْ َ ْ َ ْ َ ِّ ُ ْ ُْ ْ َ َ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-
baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
Walau demikian, beberapa prinsip konsumsi sebagaimana tersebut di
atas, tentu tidak hanya berhenti secara sempit yang berbicara pada aktifitas
makan-minum semata, tetapi bersifat lebih luas yang berhubungan
dengan consume behaviour (perilaku konsumen) dalam bidang ekonomi
lainnya. pada titik inilah setiap individu harus tergerak mengedepankan
sifat consume behavior menurut prinsip dasar Islam, sehingga mereka
tidak akan lagi menjadi budak kapitalis semata, yang sedang berjalan
menciptakan semua manusia di dunia ini sebagai konsumen dari pasar yang
diciptakan oleh mereka. sehingga dapat dikatakan seperti Itulah gambaran
manusia modern dengan visi tasawuf baru (neo tasawuf) yang
mengedepankan prinsip rohani dan menegasikan aktivitasnya dalam
Artinya: Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun
sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
Sangat terlihat Nabi Yusuf menggambarkan sebuah strategi
kebijakan bagi sebuah negara dalam menghadapi masa-masa sulit, sehingga
tidak terjadi defisit anggaran negara. Ketika anggaran negara melemah maka
akan menimbulkan ketergantungan kepada negara lain. Tentu, akan
اللَ َكثيْ ًْيا لَّ َعلَّ ُك ْم ض يل ٰي ي الص ٰلوةُ فَانْتَ يش ُرْوا يِف ْاْلَْر ي ي ي
ضي ي
ِّٰ الل َواذْ ُك ُروا
ِّ ْ َض َوابْتَ غُ ْوا م ْن ف َّ ت َ ُفَاذَا ق
1
Siklus Kedua: 2
Krisis
A A’ A’’
Sebaliknya, jika suatu negara tidak mampu memperhatikan siklus
pertama dan siklus kedua, maka mereka akan terus mengalami kesulitan untuk
mencapai falah atau kesejahteraan ekonomi, ketika masuk pada siklus ketiak,
lebih jelasnya dapat terlihat dalam skema di bawah ini,
Siklus 4:
Pertumbuhan jika berjalan secara tidak normal
B’ B’
Dengan demikian, pada poin-poin itulah strating poin dari
instrument pengelolaan dan kebijakan keuangan berdasarkan takwil Nabi
Allah Yusuf sebagaimana yang terangkum dalam al- Quran surat Yusuf.
Terpenting, umat Islam harus membuka mata untuk selalu melihat konsep-
konsep kehidupan yang pernah dipraktikan para utusan Allah sebagaimana
Penutup
BAB III
SISTEM PENILAIAN CREDIT SCORING
Dalam rangka menganalisa permohonan Pembiyaan atau pendanaan tanpa agunan
melalui Aplikasi System Credit Scoring, dilakukan penilaian terhadap beberapa
aspek, dan dibagi menjadi 4 (empat) bagian:
6. Nomor Rekening
7. Face Recognition
C. PENILAIAN (PART 3)
Pemberian nilai terhadap pengajuan Pembiyaan atau pendanaan
dilakukan setelah Sistem Credit Scoring melakukan Filter atau
penyaringan terhadap kriteria-kriteria yang tertera di Part 2. Penilaian
yang dilakukan oleh Sistem Credit Scoring dibagi menjadi 4
(empat) aspek, yaitu:
1. Informasi Dasar
Setiap aspek informasi dasar terdiri dari beberapa parameter
dibawah ini:
No Parameter Bobot Nilai
Pekerjaan :
……………………………………………………
Alamat :
……………………………………………………
II Nama :
……………………………………………………
Pekerjaan :
……………………………………………………
Alamat :
……………………………………………………
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Berkah
Finteck Syariah yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 37
tanggal 22 Februari 2019 yang dibuat dihadapan Notaris Anita Lucia
Kendarto, SH., M.Kn dan telah mendapatkan pengesahan dari
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor AHU-0011170.AH.01.01 Tahun 2019, selanjutnya disebut
PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN
PASAL 3
PEMBIAYAAN, JANGKA WAKTU, DAN BESARAN UJRAH
(1) Pembiayaan dan jangka waktu serta besaran ujrah yang diberikan sesuai
dengan ketentuan yang dipilih oleh pemberi pembiayaan atau
pendanaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
FORCE MAJEURE
(1) Keadaan Kahar atau Force Majeure dalam kontrak ini adalah adanya
suatu bencana alam yang meliputi (gempa bumi, banjir, gunung
meletus, tanah longsor, dan angin puting beliung), dan juga apabila
terjadi huru-hara, perang, pemberontakan, serta kebijakan pemerintah
yang dapat mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan atau
penyelesaian pekerjaan.
(2) Apabila terjadi Force Majeure, PT. Berkah Finteck Syariah harus
memberitahukan kepada pemberi pembiayaan atau pendanaan secara
tertulis, selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari sejak
terjadinya Force Majeure disertai bukti yang sah, dan demikian
juga pada waktu Force Majeure berakhir.
(3) Akibat adanya Force Majeure, tidak akan dikenakan sanksi
kepada pemberi pembiayaan atau pendanaan dan para pihak akan
melakukan kesepakatan tambahan untuk melanjutkan pelaksanaan
akad.
PASAL 7
PENYELESAIAN SENGKETA
(1) Adapun segala bentuk sengketa yang timbul dari atau dengan cara
apapun yang ada hubungannya dengan akad atau perjanjian ini, akan
diselesaikan melalui musyawarah mufakat.
(2) Apabila dari penyelesaian sengketa secara musyawarah tidak
mendapatkan mufakat pada kedua belah pihak, maka penyelesaian
sengketa akan diselesaikan melalui Pengadilan Agama Surabaya.
PASAL 8
PENYELESAIAN
PENYELENGGARA TIDAK
DAPAT MELANJUTKAN
KEGIATAN
OPERASIONAL
(1) Dalam hal PT. Berkah Finteck Syariah sebagai penyelenggara
PASAL 9
KERAHASIAAN DOKUMEN
Para Pihak memiliki kewajiban untuk merahasiakan dan tidak
menyebarluaskan segala bentuk dokumen yang berhubungan dengan
akad ini.
PASAL 10
KETENTUAN TAMBAHAN
(1) Selama masa proses pembiayaan atau pendanaan berlangsung,
pemberi pembiayaan atau pendanaan tidak diperkenankan
melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan dalam akad,
kecuali ada pemberitahuan dan persetujuan dari PT. Berkah
Finteck Syariah.
(2) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini, akan
Pemberi Penyelenggara
Pembiayaan/Pendanaan PT. Berkah Finteck Syariah
Akad ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini ............................... tanggal .............
..................................... tahun 20 ............, melalui Platform PT. Berkah Finteck
Syariah, dan kami yang
bertandatangan di bawah ini:
Nama
I. :
………………………………………………........
Pekerjaan :
…………………………………….......…….........
Alamat :
…………………………………….……………........
II. Nama :
………………………………………………............
Pekerjaan :
……………….........……………………………........
Alamat :
…………………………………………………….....
Dalam hal ini bertindak sebagai penerima pendanaan yang disebut sebagai
pihak kedua melalui PT. Berkah Finteck Syariah yang didirikan berdasarkan
Akta Notaris Nomor 37 tanggal 22 Februari 2019 yang dibuat dihadapan
Notaris Anita Lucia Kendarto, SH., M.Kn dan telah mendapatkan pengesahan
dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU-0011170.AH.01.01 Tahun 2019, berkedudukan di Premium Tower 9
PASAL 1
PENDANAAN MUDHARABAH
(1) Pendanaan mudharabah adalah kerjasama usaha antara dua pihak
yaitu pihak pertama sebagai pemberi pendanaan (sahibul mal)
dan pihak kedua sebagai penerima pendanaan (mudharib).
Dengan adanya pembagian keuntungan usaha (nisbah) yang
ditentukan berdasarkan penyertaan modal dan atau kesepakatan
kedua belah pihak.
(2) Apabila terjadi kerugian dalam pendanaan Mudharabah yang
disebabkan oleh kesalahan disengaja, kelalaian dan pelanggaran
kesepakatan dari penerima pendanaan maka kerugian dan biaya
operasional akan dibebankan sepenuhnya kepada penerima
pendanaan sebagaimana yang diatur dalam fatwa DSN MUI
Nomor 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang pendanaan
isi dengan memilih salah satu bidang usaha. dengan Surat Izin
Usaha Nomor:…………………………….., yang berlokasi
di:………………………………………………, dengan komponen
pendanaan sebagai berikut:
PASAL 3
a Biaya Komunikasi
b Biaya Surat Menyurat
c Biaya Perjalanan
d Biaya Jasa Konsultasi Hukum
e Biaya Jasa Notariat
f Biaya Perpajakan, dan;
g Biaya Lembur dan Kerja Ekstra
(5) Biaya riil yang timbul akibat wanprestasi yang dimaksud dalam ayat
3 pasal ini dapat juga
meliputi biaya jasa penagihan atas jasa pengunaan pihak ketiga yang
ditunjuk oleh PT. Berkah Finteck Syariah dan telah direkomendasikan
oleh Asosiasi Fintek Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) sebagai jasa
PASAL 5
JAMINAN PENDANAAN
(1) Segala harta kekayaan penerima pendanaan, baik yang bergerak maupun
yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada di
kemudian hari, dapat menjadi jaminan bagi pelunasan seluruh
kewajiban penerima pendanaan yang timbul berdasarkan akad ini.
(2) Guna menjamin ketertiban pembayaran dari penerima pendanaan dan
sesuai pelaksanaan dalam akad ini, penerima pendanaan dapat
menyerahkan jaminan pendanaan dengan ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 7
PAJAK
Pajak yang timbul akibat dari perjanjian ini seluruhnya dibebankan kepada
kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
F
O
R
C
E
M
A
J
E
E
(1) Keadaan memaksa atau Force Majeure dalam kontrak ini
adalah; adanya suatu bencana alam yang meliputi (gempa
bumi, banjir, gunung meletus, tanah longsor, dan angin puting
beliung), huru-hara, perang, pemberontakan, serta kebijakan
Pemerintah yang dapat mengakibatkan keterlambatan
pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan;
(2) Apabila terjadi Force Majeure, penerima pendanaan harus
memberitahukan kepada PT. Berkah Finteck Syariah secara
tertulis, selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari sejak
terjadinya Force Majeure disertai bukti yang sah, demikian
juga pada waktu Force Majeure berakhir;
(3) Keterlambatan yang dikarenakan Force Majeure tidak akan
dikenakan sanksi kepada penerima pendanaan sebagaimana
diatur dalam Pasal 4 ayat (1) pada saat bulan terjadinya Force
Majeure.
PASAL 12
KETENTUAN TAMBAHAN
Demikian akad perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani pada hari dan tanggal
sebagaimana tercantum diatas.
……………………………… ……………………………
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Ketentuan melalui
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016
tentang Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi,
dimana di dalam Pasal 40 POJK tersebut tercantum mengenai
Kebijakan Layanan Pengaduan Konsumen termasuk Tindak lanjutnya.
Dan pada tanggal 10 September 2018,OJK mengeluarkan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.07/2018 tentang
LayananPengaduan Konsumen di sektor jasa keuangan yang
kemudian didukung dengan adanya Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No.17/SEOJK07/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan pada
tanggal 6 Desember 2018. Dengan diterbitkannya peraturan ini,
OJK berusaha untuk meningkatkan perlindungan terhadap
pemangkukepentingan dan juga Konsumen, sekaligus meningkatkan
kualitas manajemen perusahaan serta nilai etika yang berlaku umum
dengan meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik.
G. Kerahasiaan
Pengaduan Konsumen bersifat rahasia kecuali untuk atas
perrnintaan Otoritas Jasa Keuangan(OJK), diwajibkan oleh
perundang-undangan dan/atau atas persetujuan Konsumen.
Bab II
Penanggung Jawab Penerapan Layanan Pengaduan Konsumen
A. Pejabat Layanan Pengaduan Konsumen
1. Penugasan pejabat layanan pengaduan
konsumen untuk memenuhi kewajiban
penerapan system di perusahaan, perusahaan
telah menunjuk pegawai layanan pengaduan
konsumen disebut Customer Service Officer
(CSO) dengan surat keputusan Direksi yang
ditetapkan olehDireksi perusahaan.
2. Kriteria pejabat layanan pengaduan konsumen.
Adapun kriteria untuk pejabat layanan pengaduan
konsumen:
• Independen terhadap pengaduan yang diterima.
• Telah mendapatkan pelatihan mengenai
penerimaan layanan pengaduan konsumen
minimal1 (satu) kali dalam masa kerjanya.
• Mampu menganalisa dan menindaklanjuti
semua pengaduan yang disampaikan terhadap
PT.Berkah Finteck Syariah.
3. Tugas pejabat layanan pengaduan meliputi:
menerima, mencatat. meganalisa dan
menindaklanjuti semua pengaduan yang
disampaikan terhadap PT. Berkah Finteck Syariah
yang disampaikan melalui berbagai media
(touchpoints) seperti Walk-in. Call-in, Write-in.
Social Media, Lisan dan Tulisan.
B. Tugas Direksi
Pengawasan aktif Direksi paling kurang meliputi:
1. Menetapkan kebijakan dan prosedur tertulis yang
bersifat strategis mengenai penerapan Layanan
Pengaduan Konsumen:
2. Memastikan penerapan layanan pengaduan
konsumen dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
dan prosedur tertulis yang telah ditetapkan:
3. Menunjuk pejabat yang bertanggung jawab
terhadap penerapan layanan pengaduan
konsumenuntuk memastikan bahwa seluruh
pegawai. khususnya pegawai dari satuan kerja
terkait dan pegawai baru telah mengikuti
pelatihan yang berkaitan dengan penerapan
layanan pengaduan konsumen secara berkala.
4. Direksi harus memiliki pemahaman yang
memadai mengenai layanan pengaduan
konsumen yang ada dalam kegiatan operasional
perusahaan sehingga Direksi mampu mengambil
tindakanyang diperlukan.
Bab III
Layanan Pengaduan
Konsumen
Bab IV
Jenis Layanan Pengaduan Konsumen
dan Penyelesaian Layanan Pengaduan Konsumen
Basyir, Ahmad Azhar. (1978). Garis Besar Sistem Ekonomi Islam, Edisi
Revisi. Jogjakarta: BPFE.
Mauludi, Sahrul. (2012). Ibn Khaldun: Perintis kajian Ilmu Sosial Modern.
Jakarta: Dian Rakyat.
% (031) 30006688
s«- cs@finteksyariah.co.id
t$,• www.finteksyariah.co.id