Anda di halaman 1dari 211

PEDOMAN

PRAKTIKUM PENGEMBANGAN
PROFESI (MAGANG)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI S A L A T I G A


2021

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu


Wata’ala karena hanya dengan kekuatan dan petunjuknya buku
pedoman Praktikum Pengembangan Profesi ini dapat disusun dan
diterbitkan. Buku Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi ini
disusun dalam format yang sederhana. Buku pedoman ini
dimaksudkan sebagai pedoman bagi mahasiswa yang akan
melaksanakan praktikum pengembangan profesi (magang) secara
daring (online) yang dilaksanakan oleh Program Studi Perbankan
Syariah (S-1) IAIN Salatiga di tahun 2021.
Buku pedoman ini diharapkan dapat dijadikan panduan
atau pedoman bagi semua pihak yang terkait, khususnya bagi
mahasiswa Prodi Perbankan Syariah (S-1) semester VII yang sedang
mengambil mata kuliah Praktikum Pengembangan Profesi,
sehingga pelaksanaan Praktikum Pengembangan Profesi Program
Studi Perbankan Syariah (S-1) dapat berjalan dengan baik.
Akhirnya, semoga Buku Pedoman Praktikum
Pengembangan Profesi ini bisa dimanfaatkan dengan sebaiknya-
baiknya. Segala kritik dan masukan sangat kami harapkan demi
kesempurnaan buku pedoman ini.

Salatiga, Juli 2021


Prodi Perbankan Syariah

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. 2


DAFTAR ISI ........................................................................................... 3
BAB I PETUNJUK UMUM ............................................................... 5
A. Dasar Pemikiran ................................................................. 5
B. Pengertian Praktikum Pengembangan Profesi.................... 6
C. Tujuan Praktikum Pengembangan Profesi ......................... 7
D. Sasaran Praktikum Pengembangan Profesi ........................ 7
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM .......................................... 9
A. Tempat dan Waktu ............................................................. 9
B. Tahapan Kegiatan ............................................................... 9
1. Orientasi .................................................................. 10
2. Pendaftaran ............................................................. 10
3. Pembekalan ............................................................. 10
4. Pelaksanaan ............................................................. 11
BAB III PENGELOLA PRAKTIKUM ............................................... 16
A. Pelaksana Praktikum Pengembangan Profesi ................... 16
1. Prodi Perbankan Syariah (S.1) .................................. 16
2. Panitia Praktikum Pengembangan Profesi................. 16
4. Pemateri ..................................................................... 17
5. Mahasiswa Praktikum Pengembangan Profesi .......... 17
B. Sistem Bimbingan ............................................................ 18
C. Tugas dan Kewajiban ....................................................... 18
1. Tugas dan kewajiban Panitia : ................................... 18
2. Tugas dan kewajiban dosen pembimbing : ............... 19
3. Tugas dan kewajiban mahasiswa : ............................ 19
BAB IV SISTEM EVALUASI PRAKTIKUM ................................... 21
A. Sistem Penilaian ............................................................... 21
B. Komponen Penilaian ........................................................ 21
BAB V SISTEMATIKA LAPORAN ................................................. 23
Ketentuan Umum .................................................................. 23

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 3


Sistematika Laporan .............................................................. 23
BAB VI PENUTUP ............................................................................. 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 24
DAFTAR PESERTA PRAKTIKUM .................................... 26

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 4


BAB I
PETUNJUK UMUM
A. Dasar Pemikiran

Program Studi Perbankan Syariah (S-1) IAIN Salatiga


memiliki visi untuk menjadi menjadi program studi unggulan
dalam ilmu Perbankan Syariah bagi terwujudnya masyarakat
yang damai dan bermartabat.
Salah satu misinya adalah memberikan layanan prima
kepada mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan
akademik dan profesionalisme di bidang perbankan syariah.
Misi utama dari Program Studi Perbankan Syariah (S-1) adalah
menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap untuk
mengelola bisnis syariah.
Untuk menghasilkan lulusan yang kompeten maka
terdapat tiga komponen yang harus dimiliki oleh lulusan.
Ketiga komponen tersebut adalah knowledge, skill dan attitude.
Dalam rangka membekali mahasiswa dengan knowledge dan
skill yang cukup maka saat ini akan dilakukan praktik
pengembangan profesi perbankan syariah.
Jika melihat dunia industri bisnis syariah secara keseluruhan,
maka profil Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan
adalah mereka yang memiliki kompetensi, bukan hanya terkait

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 5


dengan aspek pengetahuan dan penguasaan keilmuan
Perbankan Syariah semata, namun juga karakter kepribadian
yang baik. Dengan kata lain, bukan sekedar cerdas secara
intelektual, namun juga harus cerdas secara emosional dan
spiritual. Inilah hard skill dan soft skill yang harus dimiliki
oleh SDM perbankan syariah.
Pada tahun 2021 ini kegiatan magang dilaksanakan
secara daring (online) mengingat bahwa pada saat pelaksanaan
magang ini, peraturan pemerintah mengenai Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat diberlakukan. Kegiatan
magang secara online ini akan dilaksanakan dalam waktu
empat minggu dan dimulai di tanggal 26 Juli 2021. Kegiatan
magang secara online berisi kegiatan pemaparan materi oleh
narasumber, pemberian tugas praktik, forum group discussion
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa dan
pengumpulan tugas. Adapun materi yang diberikan adalah
materi yang terkait dengan kewirausahaan, meliputi
manajemen keuangan dan sumber daya manusia, manajemen
pemasaran dan e-commerce, business plan dan studi kelayakan
bisnis.
B. Pengertian Praktikum Pengembangan Profesi

Praktikum Pengembangan Profesi merupakan salah

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 6


satu mata kuliah yang wajib di ikuti oleh mahasiswa.
Praktikum Pengembangan Profesi dilaksanakan untuk
meningkatkan profesionalitas mahasiswa di bidang
pengelolaan bisnis.
C. Tujuan Praktikum Pengembangan Profesi

Secara garis besar, tujuan dari kegiatan Praktikum


Pengembangan Profesi ini adalah mencetak tenaga terampil
dan profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja dalam bidang manajemen. Sedangkan
tujuan khusus dari kegiatan ini adalah:
a. Sebagai sarana latihan bagi mahasiswa untuk
menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan
dalam dunia kerja (link and match);
b. Sebagai media untuk mengenal kehidupan dunia kerja
secara nyata;
c. Sebagai wahana menempa kepribadian mahasiswa
dalam menghadapi berbagai problem yang mungkin
terjadi dalam dunia kerja.
D. Sasaran Praktikum Pengembangan Profesi
Sasaran Praktikum Pengembangan Profesi adalah mahasiswa
semester VII, yang telah memperoleh paling sedikit 110 SKS dan
telah mengambil semua mata kuliah teori, dengan pembinaan dan
pengembangan profesionalitas yang meliputi :

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 7


Telah lulus matakuliah prasyarat yaitu:
- Ekonomi Manajerial
- Aplikasi Komputer II
- Manajemen Pemasaran Syariah
- Sistem Informasi Manajemen
- Manajemen risiko
- Manajemen strategi
- Etika Bisnis Islam

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 8


BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PROFESI

A. Tempat dan Waktu

Pelaksanaan Praktikum Pengembangan Profesi adalah


secara daring melalui media zoom. Waktu pelaksanaan dibagi
dalam 5 (lima) tahapan, yaitu:
1. Pembekalan : 26 Juli 2021
2. Penyampaian Materi : 27 Juli, 2 Agustus, 9Agustus
dan 16 Agustus 2021
3. Pengerjaan Tugas : 28-29 Juli, 3-4 Agustus, 10-11
Agustus, 17-18 Agustus 2021
4. Forum Group Discussion dengan DPL: 30 Juli, 5
Agustus, 12 Agustus dan 19 Agustus 2021
5. Pengumpulan Tugas : 31 Juli, 6 Agustus, 13 Agustus,
dan 20 Agustus 2021
❖ FGD dilaksanakan sesuai kesepakatan dengan masing-
masing Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
❖ Pengumpulan Laporan ke masing-masing
Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
B. Tahapan Kegiatan

Tahapan kegiatan Praktikum Pengembangan Profesi terdiri

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 9


dari beberapa bagian :
1. Orientasi
Dilaksanakan orientasi dengan dosen pembimbing untuk
memberikan penjelasan tahap prosedur mekanisme, pola
pelaksanaan, serta untuk menyamakan persepsi dengan
pembimbing.
2. Pendaftaran
Guna mengetahui peserta yang akan mengikuti praktikum,
maka mahasiswa harus mendaftarkan diri kepada panitia
dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
3. Pembekalan
Kegiatan pembekalan di kampus (daring) bermaksud untuk
memberikan gambaran umum kepada para peserta tentang
prosedur mekanisme dan membekali pengetahuan dan
ketrampilan yang diperlukan peserta di tempat Praktikum
Pengembangan Profesi yang meliputi :
a. Kebijakan Praktikum Pengembangan Profesi FEBI 2021
oleh Wakil Dekan Bidang Akademik
b. Teknis pelaksanaan Praktikum Pengembangan Profesi
FEBI 2021 oleh Ketua Program Studi Perbankan Syariah
c. Orientasi DPL
d. Dinamika Kelompok mahasiswa dengan DPL

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 10


4. Pelaksanaan
Pelaksanaan praktikum pengembangan profesi tanggal 26 Juli-
20 Agustus 2020. Setiap mahasiswa harus menyelesaikan
praktikum pengembangan profesi selama 4 minggu. Selama
pelaksanaan praktikum pengembangan profesi, mahasiswa
harus mengikuti semua tahapannya, dimulai dari tahap
pemaparan materi, pengerjaan tugas, FGD dan pengumpulan
tugas.
JADWAL KEGIATAN PRAKTIKUM PENGEMBANGAN
PROFESI

NO Hari MATERI NARA PENDAMPING


/Tanggal SUMBER
1. Senin, 26 Pembekalan Semua Prodi
Juli 2021 e. Kebijakan
PPP FEBI
2021 oleh
Wadek 1
f. Teknis PPP
oleh Kaprodi
g. Orientasi
DPL
h. Dinamika
Kelompok

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 11


2. Selasa, Mengenal Regulasi Moderator
27 Juli Fintech: Teori dan
2021 Praktik
Mengenal Praktik
Manajemen
Keuangan Fintech
(pemodalan,
administrasi
keuangan,
pengembangan)
• Mengenal Praktik
Manajemen
Sumber
Daya Manusia
Fintech (praktik
recruitment,
penggajian,
pelaporan
pajak pegawai,
reward and
punishment
pegawai,
manajemen
konflik)
Rabu, 28 Praktik Menyusun DPL
Juli 2021 ......
Kamis, FGD DPL
29 Juli
2021
Jum’at, Penyusunan Laporan DPL
30 Juli
2021
3. Senin, 2 Information
Agustus Security

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 12


2021 management System
• Mengenal Praktik
Manajemen
Pemasaran
Fintech
• Praktik
copywriting/cont
ent creator/e-
Commerce
Selasa, 3 Praktik Menyusun
Agustus Strategi pemasaran
2021 berbasis Fintech
Rabu, 4 Praktik Membuat
Agustus Iklan Berbasis
2021 Fintech
Kamis, 5 FGD
Agustus
2021
Jum’at, 6 Penyusunan Laporan
Agustus
2021
4. Senin, 9 Manajemen Laba
Agustus • Praktik membuat
2021 business plan
fintech (dimulai
dari masalah
legalitas,
pemodalan, SDM,
pemasaran,
lokasi, susunan
kepengurusan,
hubungan-
hubungan dengan
stakeholders)

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 13


• Penghitungan dan
pelaksanaan
pembayaran zakat
dan pajak
Selasa, Wilayah Call
10 Centre/ Customer
Agustus Service di Fintech
2021
Rabu, 11 Praktik Menangani
Agustus Keluhan Pelanggan
2021
Kamis, 12 FGD
Agustus
2021
Jum’at, Menyusun laporan
13
Agustus
2021
5. Senin, 16 Analisis
Agustus Pembiayaan pada
2021 Bank Syariah:
Teori dan Praktik
• Analisis
pembiayaan
• Studi Kelayakan
Bisnis
Selasa, Libur
17
Agustus
2021
Rabu, 18 Praktik membuat
Agustus
2021

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 14


Kamis, FGD
19
Agustus
2021
Jum’at, • Menyusun laporan
20 akhir
Agustus • Penutupan
2021

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 15


BAB III
PENGELOLA PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PROFESI

A. Pelaksana Praktikum Pengembangan Profesi

Dalam kegiatan Praktikum Pengembangan Profesi ini,


ada beberapa unsur yang terkait dalam pelaksanaannya antara
lain:
1. Prodi Perbankan Syariah (S.1)

Prodi sebagai unit pengelola dan penanggung jawab


langsung kegiatan praktikum pengembangan profesi dan
bertugas memonitor semua kegiatan praktikum.
2. Panitia Praktikum Pengembangan Profesi

Panitia pelaksana praktikum pengembangan profesi


adalah tim kerja yang ditunjuk oleh Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk mengelola teknis
operasional kegiatan yang bersifat administratif, seperti
kesekretariatan, keuangan, konsumsi, transportasi, dokumentasi,
dan lain-lain.
3. Dosen Pembimbing Lapangan Praktikum Pengembangan
Profesi Dosen
Pembimbing adalah dosen yang sesuai dengan
bidangnya atau dosen yang karena pengalamannya dipandang

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 16


mampu melaksanakan tugas bimbingan dan yang diangkat
berdasarkan surat keputusan Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga atas usulan Wakil Dekan I Bidang
Akademik, dan Ketua Program Studi Perbankan Syariah (S-1).
Dosen Pembimbing Praktikum Pengembangan Profesi bertugas
membimbing kegiatan Praktikum sejak Pembekalan hingga
kegiatan praktikum berakhir, termasuk melaksanakan Forum
Group Discussion dengan mahasiswa, menerima dan menilai
tugas mahasiswa.
4. Pemateri

Pemateri yang terlibat dalam kegiatan praktikum


pengembangan profesi ini adalah lembaga yang bertugas untuk
memberikan materi terkait dengan kewirausahaan, meliputi
manajemen keuangan dan sumber daya manusia, manajemen
pemasaran dan e-commerce, business plan dan studi kelayakan
bisnis.
5. Peserta Praktikum Pengembangan Profesi

Mahasiswa peserta adalah mahasiswa semester VII yang


telah menempuh seluruh matakuliah hingga semester 6 dan telah
menempuh mata kuliah konsentrasi di semester 6. Peserta
Magang online diharuskan untuk mengikuti semua kegiatan,
antara lain:

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 17


a. Mengikuti pembekalan
b. Mengikuti pemaparan materi
c. Mengerjakan semua tugas yang diberikan pemateri
d. Mengikuti FGD dengan DPL
e. Mengumpulkan semua tugas yang diberikan oleh pemateri
B. Sistem Bimbingan

Sistem bimbingan dalam kegiatan praktikum ini antara lain:

1. Mahasiswa yang sudah mendaftarkan diri sebagai peserta


magang berhak untuk dibimbing oleh seorang dosen
pembimbing;
2. Dosen Pembimbing wajib memberikan pengawasan terkait
keikutsertaan mahasiswa dalam setiap tahapan kegiatan
magang online;
3. Dosen Pembimbing wajib mengadakan Forum Group
Discussion (FGD) dalam rangka untuk memantau
pemahaman mahasiswa akan materi dan tugas yang
diberikan
4. Dosen Pembimbing wajib memberikan penilaian akhir
berdasarkan poin-poin penilaian yang sudah ditetapkan.
C. Tugas dan Kewajiban
1. Tugas dan kewajiban Panitia :
a. Menyiapkan peralatan yang menyangkut kegiatan pembekalan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 18


dan pelaksanaan pemberian materi oleh nara sumber
b. Menyiapkan buku panduan praktikum

c. Mempersiapkan form penilaian


2. Tugas dan kewajiban dosen pembimbing :
a. Menghadiri rapat-rapat dengan panitia
b. Mendampingi mahasiswa selama pelaksanaan praktikum

c. Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada mahasiswa

d. Mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa


dalam pengerjaan tugas
e. Memberikan peringatan atau teguran pada mahasiswa
yang dianggap interdisiplin.
f. Memberikan penilaian kepada mahasiswa yang di
bawah bimbingannya, bersama-sama dengan unsur yang
terkait.
g. Menyerahkan hasil penilaian kepada panitia.
3. Tugas dan kewajiban mahasiswa :

a. Mempelajari dan memahami mekanisme pelaksanaan


praktikum.
b. Mengikuti pembekalan dan semua kegiatan yang telah
dijadwalkan
c. Mengikuti semua peraturan yang dibuat oleh panitia.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 19


d. Berpakaian yang sopan sesuai dengan pribadi seorang
muslim pada saat pelaksanaan zoom dengan pemateri
maupun FGD dengan DPL

e. Membuat semua tugas yang diberikan oleh pemateri

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 20


BAB IV
SISTEM EVALUASI PRAKTIKUM PENGEMBANGAN
PROFESI
A. Sistem Penilaian

Penilaian kegiatan praktikum pengembangan profesi ini


dilaksanakan oleh dosen pembimbing, panitia, dan petugas yang
diberi mandat oleh lembaga tempat praktikum mahasiswa.
Penilaian dengan sistem ini diharapkan tidak ada unsur
subyektifitas, melainkan terarah, terpadu dan obyektif, yang
meliputi semua komponen.
B. Komponen Penilaian

Komponen-komponen yang dijadikan bahan pijakan dalam


penilaian praktikum pengembangan profesi adalah :
1. Pembekalan (10%)
Penilaian pembekalan magang meliputi presensi dan keaktifan
mahasiswa dalam mengikuti setiap sesi.
2. Kegiatan penyampaian materi (20%)
Penilaian kegiatan penyampaian materi meliputi presensi dan
keaktifan mahasiswa dalam mengikuti setiap sesi.
3. Pengerjaan dan Pengumpulan Tugas (50 %)

Penilaian dilakukan oleh DPL, dilakukan setelah mahasiswa

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 21


mengumpulkan tugas Praktikum Pengembangan Profesi.
4. Kegiatan FGD dengan DPL (20%)
Penilaian FGD meliputi presensi dan keaktifan mahasiswa
dalam mengikuti setiap sesi.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 22


BAB V
MATERI DAN SISTEMATIKA TUGAS MAGANG ONLINE
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH (S-1)
KETENTUAN UMUM

1. Laporan Akhir disusun secara individual.


2. Laporan Akhir dikumpulkan dalam bentuk softcopy
diserahkan kepada DPL sebagai bahan penilaian.
3. Laporan Akhir diketik dengan format font Times New Roman
12 dan spasi 1,5.
5. Laporan akhir kegiatan Magang ditanda tangani oleh DPL
dan Ketua Program Studi dan dikumpulkan berupa softfile
pdf diupload melalui Link Prodi PS selambat-lambatnya 10
hari setelah kegiatan. (30 Agustus 2021)
SISTEMATIKA LAPORAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Manfaat dan Tujuan Praktikum

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 23


C. Waktu Pelaksanaan Praktikum
BAB II : HASIL PELATIHAN

A. Materi I
B. Materi II
C. Materi III
D. Materi IV

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
C. Kritik dan Saran
D. Penutup
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Foto setiap sesi kegiatan online mulai dari pembekalan sampai hari
terakhir

BAB VI
PENUTUP
Mahasiswa yang telah melaksanakan kegiatan Magang
offline di perbankan tetap diakui dengan menunjukkan bukti ke
DPL, namun diharapkan tetap mengikuti Magang online untuk
menambah ilmu, wawasan dan pengetahuan
Hal-hal yang belum diatur dalam buku pedoman ini akan
diatur kemudian dalam petunjuk praktis.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 24


Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 25
DAFTAR PESERTA PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PROFESI / (MAGANG) DAN
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH 2021

No NAMA NIM KETERANGAN DPL


1 Rina Agustina 63010180070

2 Zulfa Nur Syafitri 63010180113 BSI Magelang

3 Hesti Mutiara Dewi 63010180179 BSI KC Salatiga

4 Sri Handayani 63010180007 BSI KCP Kendal Weleri

5 Rintan Pangestuti 63010180023 BSI KCP Kendal Weler


Dr. Anton Bawono, M.Si.
6 Anggi Nadia Nurohmah 63010180024 BSI KCP Kendal Weler
NIP. 19740320 200312 1 001
7 Aprilia Cahya Ningrum 63010180012 BSI KCP Magelang
Singosari
8 Qoniatul Ma'rifah 63010180122 BSI KCP Magelang
Singosari
9 Shafira Mahrusah 63010180123 BSI KCP Magelang
Singosari

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 26


No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Muammar Taufiqi Lutfi M 63010180054 Bank Syariah Indonesia
Magelang
2 Sugeng Septiansyah 63010180002
3 Kafid Askholani 63010160460
4 Ajeng Regita Cahyani 63010180038 Dr. Abdul Aziz N.P., M.M.
5 Afifah Nurul Izzati 63010180071 NIP. 19701028200003001
6 Shofin Iffat Nurjihan 63010180017
7 Dinda Astiti Puspasari 63010180015
8 Thania Hilda Safitri 63010180055
9 Ismiyati Marfu’ah 63010180014
10 Dita Novita Sari 63010180112
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Nana Yuliyanti 63010180177 BSI KC Salatiga
2 Annisa Diyanur Rahma 63010180124 BSI KCP Magelang
3 Nourma Ayu Septiyai 63010180079
4 Wida Arum Anggono 63010180063 Dr. Faqih Nabhan, M.M.
Raras NIP. 19701008 200003 1 001

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 27


5 Friscilia Junike Aryawati 63010180133
6 Minati Mentari Peggy 63010180162
7 Wahyu Herlina 63010180084
8 Wida Arum Anggono 63010180063
Raras
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Rika Puspitasari 63010180106
2 Tania Maya Ternita 63010180044
3 Anggraeni Tri Zulqita 63010180150 BSI KCP Magelang
Singosari
4 Dwi Sri Wahyuni 63010180042 Dr. Mochlasin, M. Ag.
5 Denta Widya Ningrum 63010180129 NIP. 19710923 200604 1 002
6 Lena Anggraeni 63010180140 BSI KCP Weleri Kendal
7 Eko Setyawan 63010180153
8 Dava Alfariz Galih Brian 63010180154
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Adha Mariska 63010180069
2 Dian Noviani 63010180050
3 Aldila Renafa Hapsari 63010180043 BSI KCP Weleri Kendal

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 28


4 Jenny Intan Palupi 63010180065 Dr. Qi Mangku B.,Lc, MSI
5 Vivi Krisdayanti 63010180078 BSI KCP Magelang NIP. 197902172007121001
6 Fadlila Setyandani 63010180053 BSI KCP Kendal Weleri
7 Siti Murtiyanti 63010180066
8 Dewi Kumalasari 63010180087
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Fahrur rozi 63010180047
2 Ramaya 63010180019
3 Lutfiah Damayanti 63010180121
4 Risqi Ainurrochim 63010180185 BNI Syariah Magelang
5 Shefira Tsalsabila 63010180134 Imanda Firmantyas, M.Si.
6 Rima Ayu Marlita 63010180120 BSI KCP Purwodadi NIP. 19850327 201403 2 003
Berliana
7 Suprihatin Nur Safitri 63010180111
8 Uswatul Indah 63010180168
Setyaningsih
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Ajib Muntholib 63010180136
2 Anisa Maulidatu 63010180195

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 29


Ramadhiani
3 Eka Septiani Safitri 63010180196
4 Dewi Melinia Kurniasari 63010180186 Taufikur Rahman, M.Si.
5 Abdul Azis 63010180192 NIP. 19770506 200912 1 007
6 Asyifa Nur Arfionita 63010180049
7 Safitri 63010180117
8 Hendra Eko Saputra 63010180027
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Sari Ati Ningsih 63010180190 BSI Sleman 1
2 Aulia Yuli Setyawati 63010180068
3 Nayla Farandhita Salsabila 63010180073
4 Anggun Nirwana Dewi 63010180166 BTN Solo
5 Wahyu Eka Nurga Rulila 63010180182 Agung Guritno, M.Pd.
6 Ika Setiansye 63010180032 BSI KCP Ahmad Yani NIP. 19820219 201503 1 001
Kebumen
7 Helda Sofie Nabilla 63010180152
8 M. Faisal Mustafa 63010180183
9 Muh. Aris Munandar 63010180076

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 30


No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Randianno Dinda Alyssa 63010180067
2 Risma Nur Hidayah 63010180074
3 Avinka Yuliantu 63010180011
4 Mardyan Nugraha 63010180064 BSI KC Sragen
Ridhowati
5 Muryatiningsih 63010180097 BPRS Sukowati Sragen Yudha Trishananto, M.M.
6 Dahyuni Tri Maulani 63010180099 BPRS Sukowati Sragen NIDT. 19890703 201608 1 001

7 Aprilia Wulandari 63010180089 BPRS Sukoowati Cabang


Karanganyar
8 Rianilda Filliandini 63010180103 BPRS Sukowati Cabang
Karanganyar
9 Nurul Amaliya 63010180105 BPRS Sukowati Sragen
10 Moh Shafi’I Ma’arif 63010170118 BSI KCP Sudirman Pati
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Usnaqotijah 63010180156 BPRS Sukowati Sragen
2 Anisa Nur Pebrianti 63010180151 BPRS Sukowati Sragen
3 Zafira Hanifah Yasmin 63010180159
4 Ilok Dhea Provita 63010180061 BPRS Magelang

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 31


5 Rizky Savitri 63010180107 Iskandar, M.Si
6 Ulfi Aprilia 63010180110 NIDT. 19650930 201608 1 001
7 Intika Sari Imanah 63010180119
8 Silfana Widya A. 63010180101
9 Rintan Yuliana Dewi 63010180118 BSI KCP Sleman 1
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Zali Anwar 63010180188
2 Muhamad Syaiku 63010180114
3 Nevia Ramadhani 63010180082
4 Afni Fatkhul Nisa 63010180013 Fetria Eka Yudiana, M.Si.
5 Muhammad Jamil Hadi S 63010180142 NIP. 19740228 200901 2 005
6 Sry mellyzavera m.a 63010180091
7 Vira Munica 63010180109
8 Tania Bella Virginia 63010180160
9 Siti Noor Latifah 63010180058
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Farah Nur Aini 63010180052
2 Laela Nala Tazkiya 63010180147
3 Faridatunnisa 63010180194

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 32


4 Dista Fitriya 63010180046
5 Yayuk Safarinah 63010180170 Yusvita Nena Arinta, M.Si
6 Khikmah Maulidiyah 63010180020 BSI KC A. Yani Semarang NIP. 19870611 201801 2 001
7 Gading Hanif P 63010180094 BTN Syariah KCS Solo
8 M. Yasinda Muttaqina 63010180093 BTN Syariah KC Solo
9 Safina Hidayah 63010180157
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Nadia Faridz Zannah 63010180148
2 Cahya Rifthi Layyinatul 63010180081 BSI KCP Magelang
Ula
3 Qurotul Uyun 63010180139 BSI KCP Singosari
Magelang
4 Anggita March Kasturi 63010180158 BSI KCP Magelang Arna Asna Annisa, MSI
5 Ipung Setianingsih 63010180041 BSI KCP Magelang NIP. 198601302018012001
Singosari
6 Mei Fajri Handayani 63010180057
7 Anggi Agustin Putri 63010180141
8 Dwi Andriyani 63010180181 BSI KC Singosari
Magelang

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 33


9 Muh Tamamuddin Abror 63010180102
10 Aliffio Rizal Hermawan 63010180126 BSI KCP Magelang
Singosari
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 FAIZ NASOKHA 63010180165
2 M. Fathony muchlis 63010180115 Purwodadi
3 Deby Asyah Septiyanti 63010180072 BTN Syariah KCS Solo
4 AFFAN NUR ARIFIN 63010180127
5 Dyah Nisvi Ramadani 63010180077 BSI KC Palangkaraya 1 Rifda Nabila, M.Si.
6 Anisah 63010180090 NIP. 19921212 201801 2 003

7 Sefiana 63010180092
8 Pandu Nur Wicaksono 63010180095 BSI KCP Magelang
Singosari
9 Evi Mujarovah 63010180149 BPRS Meru Nusantara
Mandiri Magelang
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Yunus Alghani 63010180016
2 Ferdy Siswanto 63010180033
3 Suma Ifni Rahmarinda 63010180021

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 34


4 Bella Luviana 63010180025
5 Siti Kotijah 63010180028 Bank Syariah Suriyah KC Nila Saadati, M.E.I
Kudus NIDT. 198701112016082001
6 Nur Istianah 63010180037 Bank Syariah Suriyah
Kudus
7 Bambang Irawan 63010180026 BPRS Suriyah Kudus
8 Maulinda 63010180018 BSI KCP Kudus
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Vika Nur Safitri 63010180010 BSI KCP Kudus A. Yani
2 Mutiah Hasanah 63010180146
3 Ahmad zainudin 63010180163
4 Rudi Andriyanto 63010180132
5 Muhamad Annas 63010180138 Fani Indriyani, M.Si
6 Andhika Aqshal S 63010180056 NIDT. 197909132016082001

7 M. Rafly Aulia Arsyad 63010180059


8 Ajeng Fajar Rahmadani 63010180035 Bank Syariah Bukopin KC
Semarang
9 Muhamad Faqih 63010170119

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 35


No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Ani Riski Khusnia 63010180004 BSI KCP Demak
2 Balqis Syafina 63010180003 BSI KCP Demak
3 Hayyik Amrina Rosyada 63010180086 BSI KCP Sudirman Pati
4 Yantika Maisyahro 63010180145
5 Muzayyana Khoirunnisa 63010180045 BSI KCP Sudirman Pati Muhammad Sholeh, M.EI
6 Azizatur Ruqoyyah 63010180098 BSI KCP Sudirman Pati NIDT. 198006122018021002

7 Khamdan Zubaidi 63010180060


8 Ahmad Mufnil Ida 63010180062
9 Laily Septiani 63010180006 BSI KCP Sudirman Pati
10 Ali Fanisa Usfaful Fitri 63010180164 BSI KC Salatiga
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Zan Ana Rizky 63010180171 BSI KC Salatiga
2 Verina Rizqiyana 63010180175
Sipayung
3 Isfaatun Saniyah 63010180173
4 Affina Maulida 63010180176 Fathan Budiman, M.E.I
5 Lisa Fidyasari 63010180009 NIDT. 197601222016081001

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 36


6 Hanik Rahmawati 63010180085 Bank Syariah Bukopin
Semarang
7 wisnu prabowo 63010180080
8 Nasyiatul Aisyiah 63010180075
9 Tri Citrarani Barokah 63010180187
10 Welas Prihati 63010180005 BSI KCP Sudirman Pati
No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Ananda Fadila Widodo 63010180051
2 Anisa Febrianti 63010170178
3 Devi Setiyowati 63010180130 BSI KCP Kendal Weleri
4 Andhika Gilang Pratama 63010180029 BSI KC Ahmad Yani
Semarang
5 Nailla Rahma 63010180143 Ahmad Samingan, M.Pd
6 Puput Endriani 63010180144 NIDT. 19850430 201608 1 001

7 Annisa Risnawati 63010180155


8 Mita Riyana 63010180039 BSI KCP Kebumen
9 Lailatul Latifah 63010180088 BSI KCP Magelanng
Singosari
10 Maya Novita Sari 63010180083 BSI KC Yogyakarta

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 37


No NAMA NIM KETERANGAN DPL
1 Jihan Aziza Permata 63010180193
2 Andana Berlianni 63010180191
3 Ratna Ridhowati 63010180161
4 Mega Silvia 63010180178
5 Nur Azizah Wulan S. 63010180184 Emy Widiastuti, M.E
6 Rezza ardianna trimika 63010180167 NIP. 198712272019032007

7 Vina Dwiningsih 63010180131 BSI KC Salatiga


8 Ari Rohmawati 63010180197 BSI KC Salatiga
9 Alisya Ariani Surya 63010180189

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 38


Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 39
COVER

PEDOMAN KEGIATAN MAGANG ENTREPRENEURSHIP (KEWIRAUSAHAAN)


DAN PENGEMBANGAN PROFESI SECARA ONLINE
PADA PT. BERKAH FINTECK SYARIAH

Penyusun:
Dr. Dian Berkah, SHI., MHI
Founder dan Komisaris Utama PT. Berkah Finteck Syariah

Surabaya, 25 Juli 2021

Kegiatan magang terselenggara atas kerjasama:


PT. BERKAH FINTECK SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM INSTITUTE AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) SALATIGA
Daftar Isi

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 40


COVER .....................................................................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................................
Pendahuluan ..................................................................................................................
Penyelenggara dan Pelaksanaan Kegiatan ..............................................................................
Nara sumber (Instruktur) Magang Kewirausahaan .........................................................
Deskripsi Materi Magang Kewirausahaan ......................................................................
Evaluasi dan penilaian kegiatan magang kewirausahaan .................................................
Penutup .................................................................................................................
Kompilasi Materi dan Peraturan ....................................................................................
Materi 1: Merancang dan Mendesign Company Profile Perusahaan ...........................
Materi 2: Prinsip Dasar Berekonomi dan Mengelola serta Kebijakan
Keuangan: Analisis pemaknaan Nabi Yusuf dalam al Quran .....................................
Materi 3: Peraturan POJK 77 tahun 2016 ....................................................................
Materi 4: Fatwa DSN MUI nomor 77 tahun 2018 tentang bisnis fintek
sesuai dengan prinsip syariah (fintek syariah) .....................................................
Materi 5: Pedoman Anlisis Pembiayaan (Scoring analis pembiayaan) .........................
Materi 6: Drafting kontrak perjanjian dalam pembiayaan fintek syariah
(akad) .........................................................................................................................
Materi 7: Strategi dan Prosedur Penanganan pengaduan konsumen ............................
Daftar pustaka 1

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 41


Pendahuluan

Perkembangan teknologi dalam masyarakat modern menjadi satu


pilihan sebagai produsen (pengusaha) atau konsumen. Produsen
dituntut untuk selalu mencreate nilai-nilai(values) untuk memberikan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 42


manfaat dari teknologi. Sebaliknya, sebagai konsumen mereka akan terus
termakan dari produk yang tidak akan berhenti dari pengaruh di dalamnya.
Walaupun seorang produsen tidak terlepas sebagai konsumen, tentu
sebagai bagian dari bermitra atau berkolaborasi untuk saling support
dalam memproduksi barang dan jasa serta memberikan layanan
pembiayaan.

Berkah fintek syariah sebagai platform layanan pembiayaan


berbasis teknologi informasi menjadi satu wujud memilih menjadi
produsen dalam memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut.
Berdasarkan Peraturan Otoritas jasa Keuangan (POJK) nomor 77 tahun
2016 Berkah Fintek Syariah mennjadi salah satu platform pembiayaan peer
to peer lending dengan menghubungkan antara pemberi dana (lender)
dengan penerima dana (borrower) untuk kegiatan usaha (produktif)
dan kebutuhan konsumtif. Sebagai Fintek syariah, Berkah Fintek Syariah
harus mendasarkan proses bisnisnya sesuai dengan peraturan yang
bersumber pada fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) nomor 117 tahun 2018. Tanpa terkecuai, keterlibatan Dewan
Pengawas Syariah sebagai bagian pengawas dengan rekomendasi dari DSN
MUI secara langsung.

Sebelum menjalankan kegiatan bisnisnya, Berkah Fintek


syariah dan platform lainnya wajib mengajukan proses perizinan kepada
lembaga pemerintah yang berwenang, yaitu Otoritas Jasa Keuangan.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 43


Perizinan ditangani langsung oleh Direktorat Pendaftaran dan Perizinan
Fintek (DP3F) dengan focus dokumentasi admnistrasi kelembagaan,
struktur manajemen, standart operasional prosedur, dan aplikasi yang akan
digunakan sebagai layanan. Khusus platform syariah (BFS) harus mendapat
rekomendasi dari IKNB Syariah yang menyatakan bahwa proses bisnis dan
akad perjanjian yang digunakan dalam kegiatannya sudah sesuai dengan
prinsip syariah dalam fatwa DSN-MUI dan kontrak perjanjian
sebagaimana yang dimaksud dalam POJK 77 tahun 2016.

Termasuk di dalamnya, Berkah fintek Syariah harus tergabung


dalam asosiasi fintek pendanaan bersama Indonesia (AFPI) yang juga
terlibat memberikan rekomendasi dengan melihat keberadaan dan
kelayakan Flatform sebagai penyelenggara. Melalui asosiasi inilah
penyelenggara fintek (konvenstional dan syariah) harus mematuhi code of
conduct yang mengatur ketentuan-ketentuan yang mengatur seperti
ketentuan maksimal keuntungan dan biaya layanan (margin/nisbah dan ujrah
layanan), prosedur penagihan ketika ada pengguna yang gagal melakukan
pembayaran, serta keterbukaan informasi terkait kinerja layanan.

Selain Berkah Fintek Syariah ada 10 platform layanan fintek syariah


dan 114 Platform layanan fintek konvetional yang legal terdaftar dan berizin
serta di awasi secara langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan. Jumlah 124
platform ini berdasarkan keputusan OJK per Juli 2021 setelah mengevaluasi
kelayakan bisnis dari fintek tersebut yang sebelumnya berjumlah lebih dari

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 44


150 Platform fintek lending baik yang cash loan (konsumtif), multiguna
(konsumtif dan produktif), dan syariah.
Berkah Fintek Syariah sebagai salah satu fintek syariah yang
berkedudukan di Surabaya yang didirikan oleh Dr. Dian Berkah, SHI.,
MHI sebagai founder dan komisaris utama bersama tim terus
menjadikan platform ini sebagai realisasi dari integasi berbisnis atau
berwirausaha yang memadukan antara Islamic commercial finance dan
Islamic social finance sebagai bagian dari inklusi keuangan syariah. Karena
itu, Berkah Fintek Syariah sangat mengapresiasi adanya kegiatan magang
mahasiswa dalam kewirausahaan yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dengan memberikan kepercayaan kepada
Berkah Fintek Syariah sebagai perusahaan yang dipilih dalam
mensukseskan kegaitan magang kewirausahaan ini.

Sebuah inovasi antara akademik dan industri dalam meningkatkan


skill peserta didik (mahasiswa) dalam mengenal praktik bisnis secara real.
Dengan tujuan setiap peserta dapat membangun kemandirian berekonomi
dengan berwirausaha atau berbisnis mulai dari sekarang dan mulai dari
yang terkecil, serta memulai dari dirinya sendiri.

Penyelenggara dan Pelaksanaan Kegiatan


Penyelenggara kegiatan magang kewirausahaan dan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 45


pengembangan profesi ini terlaksana atas kerjasama antara PT. Berkah
Fintek Syariah dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN
Salatiga dengan melibatkan mahasiswa sebagai peserta magang dan dosen
sebagai pendamping lapangan dalam pelaksanaan magang.

Pelaksanaan kegiatan magang kewirausahaan ini dilaksanakan dalam


satu bulan dengan pertemuan 4 minggu. Setiap minggu dilakukan kegiatan
magang yang dilaksanakan secara online dengan menggunakan fasilitas
zoom. Adapun rangkaian kegiatan: Pemberian materi, diskusi, tugas,
capaian magang (menghasilkan produk).

Akhir dari kegiatan magang keriwausahaan dan pengembangan


profesi ini akan diadakan pemilihan produk bisnis yang dapat dikembangkan
oleh mahasiswa dengan pendampingan dan permodahalan dari PT. Berkah
Finteck Syariah. Tentu dalam pemberian reward kepada peserta magang
dalam bentuk pembiayaan usaha produktif dari PT. Berkah Finteck Syariah
sebagai wujud terbentuknya student preneur atau wirausaha mahasiswa.

Nara sumber (Instruktur) Magang Kewirausahaan


Nara sumber atau instruktur dalam magang keriwausahaan ini
dihabdle langsung oleh founder dan manajemen PT. Berkah Finteck Syariah
yang berpengalaman langsung dalam perbankan syariah, bisnis syariah, dan
mendirikan dan mengelola perusahaan berbasis teknologi informasi,
sebagai berikut:
No Nama Instruktur Jabatan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 46


1. Dr. Dian Berkah, SHI., MHI Founder dan Komisaris
Utama
2. Budi Irman, SH Operational manager
3. Febryan alandiestya Arif, SS Information Security
Manager
4. Moh Ali, ST Digital Design and Conten
Creater
5. Fardiansyah Apridio A, SH Legal Corporate
6 Hidayatul Hurriyah, SE Leader CS dan
Telemarketing
7 Shinta Etna Wiranti Leader analis Pembiayaan

Deskripsi Materi Magang Kewirausahaan


Dalam kegiatan magang kewirausahaan bersama PT. Berkah Finteck
Syariah ini peserta diberikan pertama kali dengan prinsip dasar dalam
membangun kewirausahaan dengan membentuk niat dan tujuan berbisnis
yang tepat dan benar serta sesuai dengan peraturan yang berlaku di dalamnya.
Setelah itu peserta akan dibekali dengan praktik bagaimana memulai
berwirausaha dengan diskusi secara langsung merancang berwirausaha atau
berbisnis dengan apa yang dimiliki dan kemampuan yang ada saat ini. Sebelum
memulai usaha tentu peserta akan dibekali dengan kemampuan merancang
sebuah usaha dengan tiga klasifikasi: pertama, merancang usaha dalam
bentuk lembaga keuangan syariah (perbankan syariah, koperasi syariah, pasar
modal syariah, asuransi syariah, fintek syariah); kedua, merancang usaha dalam
bentuk bisnis syariah (peternak, perikanan, Industri kecil Menenegah, usaha
kecil menengah); ketiga, merancang usaha dalam bentuk perekonomian

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 47


syariah (konsultan, motivator, pengawas syariah).

Sebagai pedoman dasar peserta dapat telah membaca dan memahami


peraturan-peraturan yang mensupport tiga kalsifikasi bisnis di atas. Seperti
peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK),
Fatwa DSN-MUI, dan peraturan lainnya seperti peraturan kominfo,
peraturan code of conduct AFPI.

Dengan perkembangan teknologi dan dinamika teknologi infomasi,


berwirausaha tidak terlepas dari data informasi dan media informasi.
Karena itu keamanan informasi menjadi poin penting yang harus
diperhatikan dalam berwirausaha dan berbisnis di era serba digital.
Karena itu, peserta magang akan dibekali materi tentang information
security management system (ISMS) atau manajemen sistem keamanan
informasi dengan standart ISO 27001;2013 sebagai standart keamanan
informasi secara global. Dalam praktiknya peserta akan dibekali secara
komfrehensip tentang standart keamanan informasi dengan full scops mulai
dari manajemen dan sistem informasi dalam sebuah aplikasi yang akan
digunakan dalam berwirausaha. Secara langsung peserta akan diajak
menjadi seorang audtir internal keamanan informasi bagi usahanya yang
memanfaat teknologi seperti media social berupa Instagram (IG),
Facebook (FB), Telegram, dan Whatsapp (WA) serta website.

Termasuk di dalamnya, Peserta akan dibekali pengetahuan dan skill


tentang customer service dalam memberikan pelayanan berupa jawaban dan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 48


tanggapan melalui calling, email, menjawab comment di medsos, dan
chatting. Kemampuan ini sangat penting dalam mengawal proses pelayanan
dapat berjalan dengan baik dan lancer sesuai dengan prinsip
kemudahan.
Dalam mengawal berbisnis dan beriwarausaha, peserta akan dibekali
materi dan skill dalam menata bisnis (business management) meliputi
mengelola SDM, mengelola keuangan (pajak ppn, pph, mengelola budget,
mengelola penyaluran pembiayaan, dan mengelola pengembalian
pembiayaan), mengelola marketing (telemarketing dan content creator
melalui flyer dan video dengan memanfaatkan media sosial seperti IG dan
Youtube), mengelola pengaduan yang masuk melalui medsos, email, chat,
dan telepon dan Menangani pengaduan melalui tim legal (pengaduan yang
masuk melalui portal AFPI dan Portal pengaduan OJK), serta mengelola
recovery bisnis plan (mengawal bisnis ditengah terjadinya bencana seperti
pandemic dan bencana alam lainnnya).

Berbisnis dan berwirausaha tidak terlepas dalam merancang bisnis


dan menganalisis bisnis serta membuat laporan realisasi bisnis sebagai
bagian dari evaluasi bisnis yang sudah direncanakan dan realisasinya
dalam periode semester. Termasuk di dalamnya peserta dapat melakukan
pengawasan syariah dari proses bisnis yang telah dilakukan. Dengan
demikian para pembisnis dapat memastikan kegiatan usahanya berjalan
sesuai dengan rencana dan sesuai dengan prinsip syariah.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 49


Dari keseluruhan materi dan praktik secara langsung dalam magang
kewirausahaan ini disampaikan dalam waktu satu bulan dengan pemateri dari
Berkah Fintek Syariah sebagai industri lembaga keuangan syariah non-bank
(fintek syariah) dan pendamping lapangan dari para dosen FEBI IAIN
Salatiga. Adapun rincian materi, narasumber, dan pelaksanaannya dapat
dilihat dalam table berikut ini:

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 50


NO Hari/Tanggal MATERI NARA SUMBER PENDAMPING
1. Senin, 26 Juli Pembekalan Semua Prodi
2021 a. Kebijakan PPP FEBI 2021 oleh
Wadek 1
b. Teknis PPP oleh Kaprodi
c. Orientasi DPL
d. Dinamika Kelompok
2. Selasa, 27 Membangun dan mengembangkan Dr. Dian Moderator
Juli 2021 Berbisnis Syariah: Base practice Berkah, SHI.,
Berkah Fintek Syariah MHI
• Basic Principles of Islamic
Entrepreneurship
• Membaca dan menganalisis
Peraturan bisnis syariah: PBI,
POJK, Fatwa DSN MUI, dan
COC AFPI, peraturan lainnya

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 51


• Praktik merancang
berwirausaha dalam tiga
klasifikasi: usaha lembaga
keuangan syariah, usaha bisnis
syariah, dan usaha
perekonomian syariah.
• Mengenal pengelolaan bisnis
fintek syariah: SDM
(recruitment, reward and
punishment, manajemen
konflik), Organisasi (mengelola
organisasi perusahaan),
Keuangan (modal, budget,
pajak, pembiayaan, dan zakat
karyawan), operasional
(produk bisnis, kenierja

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 52


layanan, dan target
pembiayaan dan penyaluran).
• Mengenal Praktik Praktik
ekosistem fintek syariah
sebagai wujud kewirausahaan
fintek syariah
Rabu, 28 Juli Praktik Menyusun Perancangan Dr. Dian DPL
2021 Bisnis dengan pendekatan 4P: Berkah, SHI.,
• Produk (Bisnis apa?) MHI
• Place (Siapa yang menjadi
sasaran?)
• Price (berapa harga yang
dikeluarkan?)
• Promotion (promosi dengan
cara apa?)

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 53


Kamis, 29 FGD peencanaan bisnis DPL
Juli 2021 (business plan) masing- masing
kelompok
Jum’at, 30 Penyusunan Laporan DPL
Juli 2021 perencanaan Bisnis
3. Senin, 2 Mengenal dan praktik Febryan
Agustus keamanan informasi alandiestya Arif,
2021 (Information Security SS
Management System sebagai
standart ISO 27001: 2013)
• Mengenal dan mendalami
Standart keamanan informasi
berdasarkan pada ISO 27001:
2013 sebagai standart
international keamanan
informasi manajemen

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 54


system sebagai bagian
perlindungan data pribadi
dan perlindungan konsumen.
Selasa, 3 Praktik menjadi auditor Budi Irman, SH
Agustus 2021 internal Keamanan informasi
dengan beberapa kegiatan:
• Menyusun jadwal audit
• Merancang pertanyaan
audit.
• Pelaksanaan udit,
menyusun laporan audit.
• Merencanakan
manajemen review dari
hasil audit).
Rabu, 4 Mengenal dan Praktik customer Hidayatul
Agustus service dalam memberikan Hurriyah

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 55


2021 pelayanan bagi customer:
• Menyusun skrip dan
Malukan pelayana dengan
telepon
• Menyusun skrip dan praktik
pelayanan melalui email
• Menyusun skrip dan praktik
merespon comment
melalui medsos
• Menyusun skrip dan
pelayanan melalui chatting
Kamis, 5 FGD masing-masing kelompok
Agustus dalam praktik sbg auditor dan
2021 customer
service

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 56


Jum’at, 6 Penyusunan Laporan
Agustus 2021
4. Senin, 9 Mengelola dan mengawal Dr. Dian
Agustus sustainable bisnis: Berkah, SHI.,
2021 • Me-manage SDM dari MHI
semua divisi dan
departemen (peraturan
perusahaan, recruitment,
reward and punishment,
manajemen konflik)
• Memanage ekosistem
bisnis (kerjasama dengan
pihak ke 3)
• Me-manage keuangan
• Manage proses binis dan
kinerja perusahaan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 57


(Integarasi antara Islamic
commercial finance dengan
Islamic social finance)
• Me-manage
pengawasan terhadap
kinerja bisnis
perusahaan
Selasa, 10 Mengenal dan praktik Moh Ali, ST
Agustus 2021 marketing melalui Digital
Marketing:
• Membuat content digital
marketing melalui flyer
yang akan dishare
melalui laman medsos
(Misal, Intagram)
• Membuat Content video

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 58


sebagai marketing dan
literasi kegiatan melalui
laman youtube.
• Membuat skrip dan
melakukan telemarketing
melalui aplikasi
Rabu, 11 Mengenal dan praktik penyelesaian Fardiansyah
Agustus 2021 pengaduan pelanggan: Apridio A, SH
• Praktik mengenalisa
dokumen kerjasama
dan drafting dokumen
perjanjian kerjasama
oleh legal
• Praktik Merecord dan
menganalisis keluahan
dan pengaduan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 59


pengguna.
• Praktik membuat skrip
dan jawaban dalam
menangani keluhan dan
pengaduan
Kamis, 12 Mengenal dan praktik analisis Shinta Etna
Agustus 2021 pembiayaan sebagai mitigasi resiko Wiranti
kegagalan bisnis:
• Mengenal aspek dan
dokumen yang dapat
dianalisa
• Mengenal Aspek yang
dapat diakses oleh fintek
lending (camera, microfon,
dan location)
• Praktik menyusun

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 60


membuat SOP Analisa
pembiayaan
• Praktik melakukan
Analisa pembiayaan secara
manual dan sistem
backend
Jum’at, 13 FGD dan Penyusunan laporan
Agustus 2021
5. Senin, 16 Membuat Rencana Bisnis Dr. Dian
Agustus 2021 persemester, Recovery Bisnis Plan, Berkah, SHI,
dan membuat laporan realisasi MHI dan Budi
bisnis semester: Irman, SH
• Praktik menyusun recana
bisnis dalam waktu 6
bulan
• Praktik Membuat

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 61


laporan realisasi bisnis
satu semester
• Praktik membuat
recovery bisnis plan
dalam menjaga bisnis
ketika menghadapi
bencana dalam menjaga
sustainable bisnis
Selasa, 17 Libur
Agustus
2021
Rabu, 18 FGD seluruh proses magang dari All Narasumber
Agustus 2021 awal hingga terakhir sebagai bagian
pelengkap dari pengetahuan dan
skill selama proses magang
berlangsung

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 62


Kamis, 19 Penilaian perencanaan bisnis dan All Narasumber
Agustus 2021 kelayakan pembiayaan produktif
dari BErkah Fintek Syariah
sebagai bagian dari student
preneur (Kewirausahaan
mahasiswa) dalam membangun
kemandirian ekonomi
Jum’at, 20 • Menyusun laporan akhir
Agustus 2021 • Penutupan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 63


Evaluasi dan Penilaian Kegiatan Magang Kewirausahaan
Evaluasi kegiatan magang kewirausahaan dan pengembangan profesi ini dilakukan dengan evaluasi kegiatan
dalam bentuk laporan kegiatan magang di setiap pertemuan per-minggu. Bentuk laporan dapat berupa rangkuman
setiap materi dan praktik yang dilakukan dalam magang, selanjutnya peserta magang merancang dan Pratik secara
langsung melakukan pengembangan profesi dari setiap aktifitas bisnis yang dikembangkan oleh PT. Berkah
Fintek Syariah dengan profesi sebagai:
Founder dan owner, top manajemen, manager operasional, manager keuangan, manager keamanan informasi,
human research and development, content creater, marketing, customer service, legal and syariah complaint,
pengawas syariah, analis pembiayaan dan desk collection.
Penilaian kewirausahaan akan dilakukan dari project peserta magang dengan membangun
kewirausahaan bisnis mahasiswa dalam membangun kemandirian berekonomi. Penilaian ini akan menitik beratkan
pada proyek bisnis yang dikembangkan oleh peserta magang. Selanjutnya kelayakan bisnis akan mendapatkan
reward pembiayaan usaha produktif dari PT. Berkah Finteck Syariah.
Penutup
Demikian pedoman magang kewirausahaan pada PT. Berkah Finteck Syariah sebagai acuan
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan magang. Dengan pedoman ini diharapkan peserta dan pendamping dapat
melaksanakan magang kewirausahaan ini dengan memenuhi standart untuk mencapai target capaian pembelajaran
yang diharapkan. Kritik dan saran sangat terbuka sebagai bagian dari kesempurnaan pedoman ini.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 64


Kompilasi Materi dan Peraturan

Materi 1: Merancang dan Mendesign Company Profile Perusahaan


Kata Pengantar Founder dan Komisaris Utama

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 65


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
PT Berkah Finteck Syariah Berdiri atas dasar kepedulian minimnya akses keuangan yang dimiliki oleh
masyarakat dan yang sesuai dengan prinsip syariah. PT Berkah Finteck Syariah hadir untuk memberikan solusi
secara langsung dan terlibat dalam menciptakan solusi cepat, dan sesuai dengan prinsip syariah.
PT Berkah Finteck Syariah dengan nama platform “Berkah Fintek Syariah” hadir untuk memberikan akses
pendanaan dan pembiayaan seluas-luasnya kepada masyarakat dan para pelaku usaha, untuk bersama- sama
mewujudkan kesejahteraan umat. Dalam hal ini, Berkah Fintek Syariah menghubungkan secara langsung antara
pemberi pendanaan atau pembiayaan kepada penerima pendanaan atau pembiayaan.
Berkah Fintek Syariah telah memenuhi seluruh syarat serta melalui proses dan pengalaman yang panjang, hingga
akhirnya menjadi lembaga fintech yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 30 Oktober 2019 sebagai
fintech syariah P2P Lending. Berkah Fintek Syariah juga telah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dengan dibuktikan adanya dua orang dari DSN- MUI yang menjadi Dewan
Pengawas Syariah (DPS), yang bertugas untuk mengawasi kegiatan usaha Berkah Fintek Syariah sesuai dengan prinsip
syariah yang bersumber dari Fatwa DSN- MUI sebagai amanat dari aturan MUI terkait pengaturan tentang
syariah.
Sebagai lembaga keuangan berbasis teknologi, Berkah Fintek Syariah juga telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi
dan Informatika Republik Indonesia sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dengan nama platform
“Berkah Fintek Syariah”, yang dapat di akses melalui alamat website berikut www.finteksyariah.co.id.
Untuk mengetahui lebih rinci mengenai produk-produk unggulan kami, baik pembiayaan dan pendanaan, silakan
mempelajari company profile ini, atau dengan senang hati tim kami akan menjelaskan lebih lanjut melalui kontak
yang dapat dihubungi.
Terima kasih kepada segenap tim PT Berkah Finteck Syariah, semoga setiap langkah dan kegiatan usaha syariah
untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat (ummat) melalui pendanaan syariah dan pembiayaan syariah
dapat berhasil dan sukses, dengan selalu mendapat limpahan Rahmat dan Fadhilah Allah SWT.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 66


I. Sejarah Perusahaan
Langkah awal PT Berkah Finteck Syariah, dilatarbelakangi oleh adanya hasrat untuk turut serta dalam
mendukung upaya pemerintah. Upaya yang dimaksud adalah program untuk mengembangkan akses
masyarakat pada Industri Kecil Menegah (IKM), usaha kecil menengah (UKM), peternakan domba kambing
(HPDKI) dan properti syariah lainnya yang bersubsidi terhadap layanan keuangan non tunai yang mudah,
terjangkau dan sesuai dengan prinsip syariah. Dengan bekal pengalaman panjang dan keahlian dalam
mengembangkan produk- produk inovatif berbasis teknologi dan berprinsip syariah, kami
mengembangkan produk ”Berkah Fintek Syariah”. Produk tersebut kemudian dirancang secara khusus agar
dapat digunakan dengan mudah melalui desain antarmuka layanan yang intuitif (Intuitive Customer User
Interface/ UX), dapat menawarkan fitur layanan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna (high reliability), serta
fokus dan komitmen menyeluruh terhadap aspek edukasi dan literasi para pengguna sesuai dengan prinsip
syariah.
Atas dasar tersebut, pada hari Jumat tanggal 22 Februari 2019 pada pukul 14.00 PT Berkah Finteck
Syariah (Berkah Fintek Syariah) melakukan pendirian perseroan terbatas. Upaya untuk mendirikan perseroan
terbatas ini dibantu oleh Notaris Anita Lucia Kendarto, S.H., M.Kn., yang beralamat di Ruko Office Park B-I
Nomor 5, Jalan Bukit Darmo Boulevard, Surabaya.
II. Tentang Kami
Dengan bekal pengalaman dan keahlian dalam mengembangkan produk inovatif baik berupa fasilitas
dalam pendanaan dan pembiayaan, serta berdasarkan pada prinsip syariah dan berbasis teknologi, PT
Berkah Finteck Syariah mengembangkan penyelenggara sistem elektronik ’Berkah Fintek Syariah” yang
dirancang secara khusus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

• Kelebihan Berkah Fintek Syariah


Melalui desain Antarmuka Layanan yang intuitif (Intuitive Customer User Interface/ UX), Berkah
Fintek Syariah menawarkan fitur layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau pengguna
(highly relevant), dan menyediakan tingkat kehandalan layanan yang tinggi (high reliability), serta fokus
dengan komitmen penuh dan menyeluruh terutama terhadap aspek edukasi dan literasi keuangan syariah
bagi pengguna sesuai dengan prinsip syariah.
• Sistem Berkah Fintek Syariah sangat mudah dan aman
Akses terhadap layanan pembiayaan dan pendanaan syariah dapat dilakukan melalui website
www.finteksyariah.co.id dan mobile platform “Berkah Fintek Syariah” yang dapat diunduh tanpa biaya
melalui Google Playstore (untuk versi Android), juga dapat digunakan melalui gawai pintar pengguna yang
terhubung dengan jaringan Internet.
III. Ruang Lingkup Bisnis
PT. Berkah Finteck Syariah meningkatkan kemampuannya dengan merencanakan bisnis tahunan
dan mentargetkan peningkatan status terdaftar menjadi status fintek syariah berizin dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Untuk mencapai target tersebut, kami memiliki target untuk mencapai standar sistem
informasi yang sesuai dengan ISO 27001 dan ISO 9001, khususnya terkait dengan peningkatan keamanan
bagi pengguna dan merupakan bagian dari komitmen dan keseriusan kami sebagai penyelenggara fintek
syariah.
Selain itu, kami juga berkomitmen melakukan perencanaan tahunan melalui peningkatan dan
perluasan akses mudah bagi pemberi pendanaan dan pembiayaan dan penerima pendanaan secara produktif
dan pembiayaan secara konsumtif kepada masyarakat baik di pulau Jawa maupun diluar pulau Jawa,

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 67


meliputi beberapa provinsi dengan tingkat pertumbuhan masyarakat yang sangat cepat, antara lain;
Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Nusa Tenggara Barat, dan lainnya. Secara khusus pembiayaan
ini dilakukan sebagai bagian inklusi keuangan yang difokuskan dengan program “studentpreneur” yang
bekerjasama dengan perguruan tinggi Islam sebagai pusat training dan konsultasi serta pendampingan
untuk pendanaan dan pembiayaan kepada mahasiswa secara khusus, dan masyarakat pada umumnya.
IV. Proses Bisnis
PT Berkah Finteck Syariah memiliki beberapa produk yang disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat. Kami berkomitmen untuk memberikan pendanaan dan pembiayaan sesuai dengan prinsip
syariah sebagai berikut:
A. Pembiayaan Konsumtif Syariah (PKS)
Adalah pembiayaan untuk kebutuhan konsumtif sesuai dengan prinsip syariah melalui akad- akad
sebagai berikut:
• Murabahah bi al Wakalah (pembelian barang)
• Ijarah Multijasa (pembiayaan pendidikan-kesehatan-umrah)
• Ijarah Muntahiya bi al Tamlik-IMBT (pemnbiayaan sewa mobil, perumahan bersubsidi,
kendaraan bermotor).
Akad-akad ini merupakan bagian dari strategi Berkah Fintek Syariah agar dapat membantu
masyarakat memoeroleh akses pembiayaan secara mudah dan murah, sesuai dengan prinsip
syariah serta terbebas dari rentenir dan sejenisnya.
B. Pendanaan Produktif Syariah (PPS)
Adalah pendanaan untuk kebutuhan usaha produktif sesuai dengan prinsip syariah melalui akad-
akad sebagai berikut:
• Mudharabah
• Musyarakah

Kedua akad tersebut memfasilitasi pendanaan pada usaha peternakan (breeding dan featening), Industri Kecil
Menengah-IKM, dan Usaha Mikro Kecil Menengah-UMKM, serta usaha Koperasi Syariah. Kami berkomitmen untuk
selalu menjadi pionir dalam memberikan akses Pendanaan Usaha Rakyat (PUR) sesuai prinsip syariah melalui platform
fintek.
V. Produk-produk Berkah Fintek Syariah
a. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah memberikan akses pembiayaan kepada masyarakat sebagai pengguna (user)
Berkah Fintek Syariah baik penerima pembiayaan maupun pemberi pembiayaan untuk pembelian
suatu barang sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam hal ini penerima pembiayaan dapat mengajukan permohonan pembelian barang kepada Berkah
Fintek Syariah, sekaligus menunjuk sebagai wakil melalui kontrak perjanjian (akad) wakalah bi al
Ujrah.
Sebagai wakil penerima pembiayaan, Berkah Fintek Syariah akan menghubungkan penerima
pembiayaan dengan pemberi pembiayaan, yang sebelumnya juga telah mewakilkan kepada Berkah
Fintek Syariah melalui akad Wakalah bi al Ujrah.

Selanjutnya, Berkah Fintek Syariah mempertemukan pihak penerima pembiayaan dengan pemberi

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 68


pembiayaan. Keduanya akan saling menyetujui dengan menandatangani akad Murabahah untuk
pembelian suatu barang dengan menunjukan harga pokok dan ditambah margin sebagai
keuntungan yang menjadi hak bagi pemberi pembiayaan.
Pembiayaan Murabahah ini sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor 44 tahun 2000 dan Fatwa DSN MUI Nomor 111
tahun 2017.
a. Pembiayaan Ijarah Muntahiya bi al Tamlik-IMBT
Pembiayaan Ijarah Muntahiya bi al Tamlik (IMBT) memberikan akses pembiayaan kepada
masyarakat sebagai pengguna (user) Berkah Fintek Syariah, baik sebagai penerima pembiayaan maupun
pemberi pembiayaan, untuk menyewa suatu barang (baik rumah bersubsidi syariah, mobil, sepeda
motor, dan barang yang bermanfaat lainnya) dan akan berakhir dengan adanya hibah sebagai
pelimpahan kepemilikan sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam hal ini penerima pembiayaan dapat mengajukan permohonan menyewa suatu barang kepada
Berkah Fintek Syariah, sekaligus menunjuk Berkah Fintek Syariah sebagai wakil melalui kontrak
perjanjian (akad) Wakalah bi al Ujrah.
Sebagai wakil, Berkah Fintek Syariah akan menghubungkan penerima pembiayaan dengan pemberi
pembiayaan, yang sebelumnya juga telah mewakilkan kepada Berkah Fintek Syariah melalui akad
Wakalah bi al Ujrah,
Selanjutnya, Berkah Fintek Syariah mempertemukan pihak penerima pembiayaan dengan pemberi
pembiayaan, yang akan saling menyetujui dengan menandatangani akad IMBT untuk menyewa suatu
barang dan adanya persetujuan tambahan keuntungan sebagai ujrah yang menjadi hak bagi pemberi
pembiayaan.
Pembiayaan IMBT ini sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor 27 Tahun 2002.

b. Pembiayaan Ijarah Multijasa


Pembiayaan Ijarah Multijasa memberikan akses pembiayaan kepada masyarakat sebagai pengguna
(user) Berkah Fintek Syariah, baik penerima pembiayaan maupun pemberi pembiayaan untuk
melaksanakan pembayaran biaya pendidikan, biaya rumah sakit, biaya perjalanan umrah bagi
penerima pembiayaan, sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam hal ini penerima pembiayaan dapat mengajukan permohonan pembiayaan Ijarah Multijasa
kepada Berkah Fintek Syariah, sekaligus menunjuk Berkah Fintek Syariah sebagai wakil melalui
kontrak perjanjian (akad) Wakalah bi al Ujrah.

Sebagai wakil, Berkah Fintek Syariah akan menghubungkan penerima pembiayaan dengan pemberi
pembiayaan, yang sebelumnya juga telah mewakilkannya kepada Berkah Fintek Syariah melalui
akad Wakalah bi al Ujrah,

Selanjutnya, Berkah Fintek Syariah mempertemukan pihak penerima pembiayaan dengan pemberi
pembiayaan dan keduanya akan saling menyetujui dengan menandatangi akad ijarah multijasa untuk
pembayaran biaya pendidikan, biaya rumah sakit, dan biaya perjalanan umrah bagi penerima
pembiayaan, dan adanya persetujuan tambahan keuntungan sebagai ujrah yang menjadi hak bagi
pemberi pembiayaan.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 69


Pembiayaan Ijarah Multijasa ini sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor 44 Tahun 2004
c. Pendanaan Mudharabah
Pendanaan Mudharabah memberikan akses pendanaan kepada masyarakat sebagai pengguna (user)
Berkah Fintek Syariah baik sebagai penerima pendanaan dan sebagai pemberi pendanaan untuk
modal usaha (produktif), seperti usaha peternakan, modal usaha Industri Kecil Menengah (IKM)
dan modal usaha (produktif) Usaha Kecil Menengah (UKM) sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam hal ini penerima pendanaan dapat mengajukan permohonan modal usaha (produktif) kepada
Berkah Fintek Syariah, sekaligus menunjuk Berkah Fintek Syariah sebagai wakil melalui kontrak
perjanjian (akad) Wakalah bi al Ujrah.
Sebagai wakil, Berkah Fintek Syariah akan menghubungkan penerima pendanaan kepada pemberi
pendanaan, yang sebelumnya juga mewakilkan kepada Berkah Fintek Syariah melalui akad Wakalah bi
al Ujrah,

Selanjutnya, Berkah Fintek Syariah mempertemukan pihak penerima pendanaan dengana pemberi
pendanaan, dan keduanya saling menyetujui dengan menandatangani akad Mudharabah untuk
pendanaan usaha produktif, dengan menunjukan modal pokok dan ditambah nisbah (bagi hasil)
sebagai keuntungan yang menjadi hak bagi pemberi pendanaan.
Pembiayaan Mudharabah ini sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor 07 tahun 2000 dan Fatwa DSN
MUI Nomor 115 tahun 2017.
d. Pendanaan Musyarakah
Pendanaan Musyarakah memberikan akses pendanaan kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
sebagai pengguna (user) Berkah Fintek Syariah, baik sebagai penerima pendanaan (LKS) dan juga sebagai
pemberi pendanaan untuk modal usaha (produktif) secara bersama sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam hal ini penerima pendanaan (LKS), baik berupa koperasi syariah, Lembaga Keuangan Mikro
Syariah (LKMS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dapat mengajukan permohonan
modal usaha (produktif) untuk mendanai suatu usaha secara bersama kepada Berkah Fintek Syariah,
sekaligus sebagai menunjuk Berkah Fintek Syariah sebagai wakil melalui kontrak perjanjian (akad)
Wakalah bi al Ujrah.
Sebagai wakil, Berkah Fintek Syariah akan menghubungkan penerima pendanaan (LKS) dengan pemberi
pendanaan, yang sebelumnya juga telah mewakilkan Berkah Fintek Syariah melalui akad Wakalah bi
al Ujrah.
Selanjutnya, Berkah Fintek Syariah mempertemukan pihak penerima pendanaan (LKS) dengan pemberi
pendanaan, dan keduanya akan saling menyetujui dengan menandatangani akad Syirkah untuk
pendanaan suatu usaha produktif dengan menunjukan modal usaha masing- masing dan ditambah
nisbah (bagi hasil) secara proporsional maupun kesepakatan bersama sebagai keuntungan yang menjadi
hak antara kedua belah pihak (pemberi pendanaan/ LKS dan Pemberi pendanaan).
Pembiayaan Musyarakah ini sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor 08 tahun 2000 dan Fatwa DSN
MUI Nomor 114 tahun 2017.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 70


VI. Visi –Misi

A. Visi PT Berkah Finteck Syariah


a. Mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan akses masyarakat terhadap layanan non
tunai yang mudah, terjangkau, dan sesuai dengan prinsip syariah.
b. Menciptakan manfaat atau keridhoaan antara pemberi pembiayaan (lender) dan penerima
pembiayaan (borrower) melalui program fintek yang berbasis syariah melalui website dan
platform aplikasi.
B. Misi PT Berkah Finteck Syariah
a. Membangun sistem yang menghubungkan antara pemberi pendanaan pembiayaan (lender)
dengan penerima pendanaan atau pembiayaan (borrower).
b. Menjalin kerjasama kemitraan dengan merchant offline maupun online dengan
perusahaan penyedia jasa payment gateway.
c. Mendapatkan informasi yang jelas tentang data keuangan pengguna secara detail melalui teknologi
informasi, diantaranya:
1) DIGISign
2) Kredit Biro Indonesia Jaya
d. Menyediakan aplikasi sebagai akses layanan dan pendanaan atau pembiayaan berbasis syariah
kepada seluruh masyarakat.
e. Menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
f. Meningkatkan akses finansial guna mendanai nasabah dalam sektor usaha kecil menengah.

VII. Profil Perusahaan


Nama perusahaan : PT Berkah Finteck Syariah

Nama platform : Berkah Fintek Syariah

Bidang usaha : Jasa keuangan non-bank

Alamat : Premium Tower 9 BLV Lantai 8A Jl. Mayjen

Yono Suwoyo No.9 Pradah Kali Kendal

Kec Dukuh Pakis, Kota Surabaya

Telepon/ Handphone : 031 51163103/ 0811336555

Email : cs@finteksyariah.co.id

Website : www.finteksyariah.co.i

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 71


VIII. Mitra Kami

Dalam hal penerima pembiayaan, Berkah Fintek Syariah


mensyaratkan penerima pembiayaan untuk memberikan
jaminan data pengguna dengan bekerjasama dengan beberapa
lembaga dalam mendukung berlangsungnya proses
pembiayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Berkerjasama dengan PT Kredit Biro Indonesia Jaya.
Kerjasama ini dilakukan untuk memenuhi scoring data
pengguna, agar terbebas dari pengguna yang bermasalah.
2. Bekerjasama dengan PT Askrindo Syariah. Kerjasama ini
dilakukan untuk memberikan jaminan pembiayaan dalam
bentuk kafalah.
3. Bekerjasama dengan PT Sun Syariah. Kerjasama ini
dilakukan untuk memberikan jaminan kepada penerima
pembiayaan yang mengalami keadaan cacad fisik atau
kematian selama melakukan pembiayaan sebagai
pengguna.
4. Berkejasama dengan Peruri. Kerjasama ini dilakukan untuk
memberikan layanan untuk melihat status calon penerima (e-
KYC) dan layanan tanda tangan elektronik.

Materi 2: Prinsip Dasar Berekonomi dan Mengelola serta Kebijakan Keuangan:


Analisis pemaknaan Nabi Yusuf dalam al Quran

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 72


Abstract

This paper is intended to analyze the instruments of state finance


policy based on the recall of Joseph's dream which is summarized
in Joseph's letter [12]. Thus this paper uses the method of
interpretation; see the explanation of verse by verse, though will be
coupled with the development of economics that develop today.
There are several conclusions: first, there is a seven-year cycle that
must be a necessity for formulating the state's financial policy;
second, the instruments of state finance policy based on Joseph with
the strategy of food security (increasing production and storing stock
of goods correctly and appropriately, and consuming as needed);
third, the decisive phase for a country, may be a country that returns
to normal (prosperous), or vice versa, the country does not return to
normal (slump). This is where the importance of first and second
cycle.
Keyword: Nabi Yusuf, Takwil, Instruments of state finance policy.

Pendahuluan

Islam, adalah agama yang syumul (sempurna) yang selalu


disempurnakan melalui kitab-kitab Allah yang diwahyukan kepada para
utusan-Nya dalam kehidupan manusia. Mulai dari suhuf-suhuf (wahyu

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 73


dalam bentuk lembaran) hingga dalam bentuk kitab seperti Zabur, Taurat,
Injil, dan al-Quran yang diberikan secara khusus kepada para utusan Allah
seperti Daud, Musa, Isa, dan Muhammad Saw untuk disampaikan kepada
umat manusia. Karena itu, Allah menegaskan Islam adalah agama ada di
sisi-Nya (Ali imran [3]: 19), Islam adalah agama yang sempurna (al-
maidah [5]: 3). Kesemuanya dijabarkan dalam al-Quran yang berfungsi
sebagai penyempurna kitab-kita allah sebelumnya (Ali Imran [3]: 3), dan
Muhammad Saw sebagai utusan Allah yang terakhir yang berfungsi sebagai
penutup para Nabi (al-Ahzab [33]: 40).
Sebagai kitab penyempurna, al-Quran tentu merekam nilai atau jejak sejarah
kehidupan manusia terdahulu sebagai ibrah (pelajaran) bagi generasi selanjutnya.
Terlebih rekam jejak dari para Nabi Allah dan Rasul Allah yang di dalamnya
mengandung nilai-nilai ke-tuhanan (wahyu). Misalnya. Terdapat pelajaran langsung
yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad Saw tentang pengalaman para utusan
Allah sebelumnya. Misalnya pengalaman Nuh As (Yunus [10]: 71), pengalaman
Ibrahim (al-Syu’ara [26]: 69), pengalaman Maryam (Ali Imran [3]: 42), dan
pengalaman Yusuf (Yusuf [12]).
Dari kisah-kisah tersebut di atas, terdapat yang perlu diperhatikan,
terutama dalam melihat akan pentingnya mengkaji pengalaman Nabi Allah
Yusuf dalam kehidupan sekarang. Pertama, Allah menggolongkan
pengalaman Yusuf sebagai kisah terbaik dari apa yang Allah wahyukan
dalam al- Quran (Yusuf [12]: 3); kedua, Allah mengklasifikasi pengalaman
Yusuf sebagai tanda-tanda Kekuasaan- Nya bagi siapa saja yang bertanya
(Yusuf [12]: 7). Secara rinci dapat dilihat dengan merujuk kata yusuf dalam

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 74


al-Quran (al-Baqi, hal. 773).

Karena itulah, paper ini dimaksudkan untuk menggali


pengalaman Yusuf sebagai Utusan Allah yang di utus di Negara Mesir,
sebagai upaya menemukan sebuah instrument kebijakan keuangan
negara dalam Islam sebagaimana yang terangkum dalam al-Quran surat
Yusuf [12]. Khususnya, analisis pemaknaan (takwil) yang dilakukan
Yusuf terhadap mimpi yang disampaikan kepadanya, yang memang
secara langsung Allah mengajarkan Nabi Yusuf sebagian takwil mimpi
(Yusuf [12]: 6). Dengan kata lain, takwil ini sebagai petunjuk Allah dalam
mengatur interaksi manusia, sehingga konsep instrument kebijakan
keuangan negara berdasarkan takwil Yusuf dalam al-Quran, dapat disebut
sebagai instrument kebijakan keuangan negara dalam Islam yang pertama
kali, sebelum masa rasulullah dan para sahabat yang telah banyak dikaji
seperti dalam tulisan Karim (2001, hal. 25- 29); Chaudhry (2012, hal.
253-280).

Langkah ini diharapan-ekonomi Islam mampu bersifat fungsional


yang dapat menyelesaikan konflik antara gerakan sekulerisme dan agama,
sebagaimana anggapan yang beredar di permukaan bahwa agama tidak ada
hubungannya dengan ekonomi. Sehingga jika diturunkan dalam sebuah alur
kerangkan berfikir bagaimana bangunan paradigma ekonomi Islam
sebagai berikut ini,

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 75


Skema 1:
Bangunan Paradigma
Ilmu Ekonomi Isl am

al-Quran dan Basic Principles Of Islamic economic yang


al-Hadits menjadi Grand Theory dari Sistem Ekonomi

Pemikiran Manusia tentang Ekonomi bisa dalam


bentuk praktik kehidupan maupun pemikiran
yang termasuk bagian ijtihad ekonomi

Penyatuan antara basic principles of Islamic


economic dan pemikiran manusia
(Wahyu Tuhan + ijtihad)

Paradigma Ilmu Ekonomi Islam


Dengan demikian dalam mambangun paradigma ekonomi Islam
tidak boleh terlepas dari bangunan agama sebagai religion science.
Berbicara agama sangat bergantung kepada sumber agama itu sendiri
yang menjadi rujukannya. Di sinilah usaha maksimal dalam menggali
kedua sumber agama Islam (al-Quran dan al-Hadits) secara integral menjadi
sebuah keharusan tuntutan. Dari kedua sumber itulah diharapkan adanya
sebuah rumusan tentang basic principles of Islamic economic yang
bergumul menjadi grand theory dalam ekonomi Islam. Atau dengan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 76


meminjam pandangan kuntowijoyo dengan istilah paradigm al-Quran
yang digunakan dalam perumusan sebuah theory, sehingga menjadikan
pastulat normatif agama menjadi ilmu (Kuntowijoyo, 2006, hal. 2).

Misalnya, bagaimana al-Quran menjelaskan stake holder yang


sangat berhubungan dengan ekonomi; kedudukan Tuhan, manusia, dan
alam. Yang nantinya rumusan tersebut akan menjadi salah satu prinsip
dasar dalam wilayah ekonomi Islam. Tuhan adalah Sang Maha Pencipta
segala makhluk dan segala apa yang ada di dunia (al-Baqarah [2]: 29),
manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan yang tugasnya sebagai
pengabdi Tuhan (al-Baqarah [2]: 21) dan khalifah sebagai pemegang
amanah dalam memakmurkan bumi (al-Baqarah [2] 30), dan alam adalah
salah satu ciptaan Tuhan yang diperuntukan sebagai pemenuhan
kebutuhan manusia secara material (al- Baqarah [2]: 22; al-Naba [78]:
6-15).

Bila ditarik benang merahnya ditemukan sebuah


rangkuman rumusan teori tentang kepemilikian yang sangat berguna
dalam bangunan ekonomi Islam. Dalam hal ini, teori kepemilikan dalam
Islam bersifat ganda. Semua yang ada di dunia adalah milik Tuhan dan
manusia adalah pemilik yang kedua yang bertugas sebagai pengelola
menjadi bermanfaat yang digunakan dalam menciptakan kemakmuran
di muka bumi. Sehingga, kerangka tersebut sangatlah tepat dalam
mengkaji bagaimana Instrumen kebijakan Keuangan Negara berdasarkan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 77


yang terangkum dalam al- Quran surat Yusuf.
Adapun pembahasan dalam makalah ini difokuskan dalam
menganalisis dua takwil Nabi Yusuf yang disampaikan kepadanya.
Pertama, takwil Nabi Yusuf terhadap mimpi dua pemuda yang berada dalam
penjara sebagaimana yang termaktub dalam surat Yusuf ayat 36-41;
kedua, takwil Nabi Yusuf terhadap mimpi seorang raja Mesir sebagaimana
yang tertulis dalam surat Yusuf ayat 43-50;
Walau demikian, dalam pembahasanya akan secara langsung
dipadukan dengan perkembangan keilmuan ekonomi dalam tiga
aktifitas dasarnya, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi. Begitu juga,
akan secara langsung dikaitankan dengan perkembangan keilmuan ekonomi
public yang menitikberatkan pada fungsi pemerintah dalam kebijakan
keuangan negara. Dengan demikian akan terlihat secara jelas, bahwa Nabi
Allah Yusuf sebagai perintis instrument kebijakan keuangan negara,
terutama dalam menciptakan keseimbangan ekonomi dan falah
(kemenangan).

Pembahasan

Dalam al-Quran, kata ‘Yusuf’ tercatat dan terulang sebanyak 27 kali.


Tersebar di dalam tiga surat yang berbeda. Satu ayat terdapat dalam surat al-
An’am [6]:84, 25 ayat terdapat dalam surat Yusuf [12], dan satu ayat terdapat
dalam surat Ghafir [40]: 34 (al-Baqi, 1364H, hal. 773). Kata ‘Yusuf’ juga

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 78


menjadi salah satu nama surat dalam al-Quran. Artinya terdapat point khusus
dalam diri Yusuf sebagai seorang Nabi Allah. Keterangan tersebut tidak
terlepas dari petunjuk Allah yang menjelaskan sebagaimana yang
terangkum dalam surat Yusuf [12] ayat 7 sebagai berikut,

‫ي‬ ۤ ‫ي‬ ‫لَق ْد َكا َن يِف ي وس ي‬


‫ي‬ َّ ِّ‫ف َوا ْخ َوتيه اٰيٰت ل‬
َ ْ ‫لسا ِٕىل‬ َ ُ ُْ ْ َ
Artinya: Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah)
Yusuf dan saudara- saudaranya bagi orang-orang yang bertanya”
Surat Yusuf terletak pada urutan ke 12, sebelum surat Hud [11] dan
setelah surat al-Ra’du [13]. Surat ini tergolong surat Makiyyah atau yang
turun sebelum hijrah Rasul Allah Muhammad Saw, kecuali ayat 1,2,3, dan
ayat 7 yang termasuk ayat Madaniyyah (Al-Rifai, 1999, hal. 833). Surat
tersebut di awali dengan huruf-huruf terputus tanpa harakat, sehingga
harus dibaca berdasarkan bunyinya, ‫ ر‬, ‫ ل‬,‫( ا‬alif, lam, ra), yang memiliki
struktur ilmu sendiri dalam ulum al-Quran, yaitu fawatih al-Suwar
(pembuka surat). Secara etimologi, fawatih al-Suwari (‫)الفواتح والسو و وور‬
berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yaitu fawatih (‫)الفوا تح‬
dan suwar (‫)السو و وور‬. Kata fawatih berasal dari fataha (‫ )فتح‬yang berarti
membuka (Munawir, 2002, hal. 1030), dan kata suwar merupakan jama
dari kata sûrah (‫ )سورة‬yang berarti surat (Ibid., hal. 677).

Adapun pembahasan selanjutnya, secara khusus untuk melihat

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 79


instrument kebijakan keuangan negara dalam Islam yang berasal dari
pengalaman Nabi Allah Yusuf sebagaimana yang diklasifikasikan
menjadi dua sub bahasan sebagai berikut,

1. Takwil Nabi Allah Yusuf yang Pertama (Surat Yusuf ayat 36-41)
Sebagai seorang Nabi, Yusuf mendapat bimbingan dan pengajaran
langsung dari Allah. Khususnya keahlian dalam mentakwil mimpi
dan pengetahuan lainnya. Berawal dari pertemuan Yusuf dengan
dua orang pemuda di dalam penjara, beliau menjelaskan jawaban
atas pertanyaan (berupa mimpi) yang diajukannya secara langsung.
Menurut al-Rifai (1999, hal. 854) kedua pemuda itu seorang pelayan
minum raja dan seorang lagi pembuat roti untuk raja, mereka sangat
senang melihat Yusuf sebagai orang yang dermawan, amanah, jujur,
dan tampan, banyak beribadah, suka menengok yang sakit, bersikap
baik kepada sesame penghuni penjara, dan memahami soal takbir
mimpi. Dan suatu ketika mereka bermimpi, sehingga terjadilah
percakapan mereka bersama yusuf sebagaimana yang direkam
dalam surat Yusuf [12] ayat 36 sebagai berikut,

ٓ‫ن‬ ‫ال ْ ٰ يي‬ ‫اَٰر يىن اَ ْع ي‬ ْٓ‫ال اَ َح ُد ُُهَآ اييِّن‬ ‫ي‬


‫الس ْج َن فَتَ ٰ ي‬
ِّْ ‫اْل َخ ُر ا‬ َ َ‫ص ُر َخًَْرا َۚوق‬ ْٓ َ َ‫ي ۗق‬ ِّ ُ‫َوَد َخ َل َم َعه‬
‫ىك يم َن‬ ‫ي ي‬
َ ‫ْح ُل فَ ْو َق َرأْ يس ْي ُخْب ًزا ََتْ ُك ُل الطَّْْيُ يمْنهُ ۗنَبِّيْئ نَا بيتَأْ يويْلهٖ ۚا َّّن نَ ٰر‬
‫ىن اَ ْي‬
ْٓ‫اَٰر ي‬

‫ي‬ ‫يي‬
َ ْ ‫الْ ُم ْحسن‬

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 80


Artinya: Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua
orang pemuda Berkatalah salah seorang diantara keduanya:
"Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." Dan yang
lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti
di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung." Berikanlah kepada kami
ta'birnya. sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang
yang pandai (mena'birkan mimpi).
Inti dari awal percakapan tersebut di atas, ada dua orang pemuda yang
bermimpi. Salah satu dari mereka bermimpi sedang memeras anggur,
sedangkan yang satu bermimpi membawa roti di atas kepala, tetapi
sebagiannya dimakan burung. Secara langsung, ayat tersebut
menjelaskan aktifitas ekonomi yaitu produksi (memeras anggur) dan
distribusi (membawa roti di atas kepala), dan aktifitas konsumsi
(sebagiannya dimakan burung).

Berbekal dari pengetahuan mereka akan keahlian Nabi Yusuf, maka


mereka meminta beliau untuk menjelaskannya. Dengan kebenaran Yusuf
menjelaskan takbir mimpi kedua pemuda tersebut, sebagaimana yang
tertulis dalam ayat selanjutnya, surat Yusuf [12] ayat 37 sebagaimana
berikut,

‫ال َْل ََيْتيْي ُك َما طَ َعام تُ ْرَزٰقنيهٖ ٓٓ ايَّْل نَبَّأْتُ ُك َما بيتَأْ يويْليه قَ ْب َل اَ ْن ََّيْتييَ ُك َما ۗ ٰذلي ُك َما يِمَّا‬ َ َ‫ق‬

‫ت يملَّةَ قَ ْوم َّْل يُ ْؤيمنُ ْو َن يِب ِّٰللي َوُه ْم يِب ْ ْٰل يخَرةي ُه ْم ٰك يف ُرْو َن‬ ‫ك‬
‫ر‬
ْ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ي‬‫علَّم ين ري ۗب اي‬
َ ِّ
ُ َ ْ ِّْ َ ْ َ َ

Artinya: Yusuf berkata: "Tidak disampaikan kepada kamu berdua


makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 81


menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu.
Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh
Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang
tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari
kemudian.
Secara tegas, ayat tersebut menunjukan kemampuan Yusuf
sebagai seorang Nabi yang mempu menjelaskan jenis makanan yang belum
datang kepada mereka. Inilah sebagian kekuasaan Allah yang diajarkan
kepada Yusuf dalam menyampaikan kebenaran agama yang diyakininya.
Dalam aktifitas, ekonomi, makanan akan sangat berhubungan dengan tiga
aktifitas ekonomi utama seperti produksi, distribusi, dan konsumsi,
begitu juga bagaimana stock (cadangan) makanan.

Momen penting tersebut tidak disia-siakan Yusuf dalam


menyampaikan kebenaran agama yang di yakininya, bahkan beliau
menunjukan para utusan Allah terdahulu sebagai bapak-bapakku, yaitu
Ibrahim, Ishak, dan ya’qub. Keterangan tersebut sebgaimana dijelaskan pada
ayat selanjutnya dalam surat Yunus [12] ayat 38 berikut ini,

‫اللي اي ْن ُكْن تُ ْم‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫يي‬


ْ ‫اَْم يَ ُق ْولُْو َن افْ َ َٰتىهُ ۗ قُ ْل فَأْتُ ْوا بي ُس ْوَرة ِّمثْله َو ْادعُ ْوا َم ين‬
ِّٰ ‫استَطَ ْعتُ ْم ِّم ْن ُد ْون‬

‫ي‬ ‫يي‬
َ ْ ‫ٰصدق‬
Artinya: Dan aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan
Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 82


kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya). tetapi kebanyakan
manusia tidak mensyukuri (Nya).
Berikutnya, Nabi Yusuf terus memanfaatkan moment tersebut
untuk terus menanamkan ketauhidan akan kekuasan Allah kepada kedua
pemuda tersebut, sebelum menyampaikan inti dari takbir mimpi yang
ditanyakan kepadanya, sebagaimana yang tersirat dalam ayat selanjutnya,
surat Yusuf [12] ayat 39 dan 40 berikut ini,

ۗ ‫السج ين ءاَرِبب متَ َف يرقُو َن خْي اَيم ٰالل الْو ي‬


‫يٰ ي ي‬
‫اح ُد الْ َق َّه ُار‬َ ُِّ ْ َ ْ ِّ ُ َ ْ َ ْ ِّ ‫صاح َيَب‬ َ
ۤ ۤ
‫اللُ يِبَا يم ْن ُس ْل ٰط ۗن‬
ِّٰ ‫َما تَ ْعبُ ُد ْو َن يم ْن ُد ْونيهٖ ٓٓ ايَّْلٓ اَ ْْسَاءً َْسَّْي تُ ُم ْوَهآ اَنْتُ ْم َواٰ َِب ُؤُك ْم َّمآ اَنْ َزَل‬

‫اي ين ا ْْلكْم ايَّْل يٰللي ۗاَمر اََّْل تَعب ُدٓوا ايَّْلٓ اي ََّّيه ۗ ٰذليك ِّي‬
‫الديْ ُن الْ َقِّي ُم َوٰلكي َّن اَ ْكثَ َر الن ي‬
‫َّاس َْل‬ َ ُ ْ ُْ َ َ ِّ ُ ُ
‫يَ ْعلَ ُم ْو َن‬

Artinya: Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan


yang bermacam- macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa? Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya
(menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-
buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama
itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah
memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah
agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Di sinilah, proses pembinaan hukum hukum yang secara langsung
dan perlahan menunjukan akan asas pembinan hukum Islam sebagaimana

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 83


yang dipraktikan Yusuf kepada kedua pemuada tersebut. Menurut Bik
(1980, hal. 31-40) ada tiga asa pembinaan hukum Islam yang persis
tergambar dalam ayat di atas, tidak menyempitkan, menyedikitkan beban,
dan berangsur-angsur.

Dengan keyakinan bahwa Yusuf benar-benar mengetahui kedua pemuda


tersebut benar- benar akan mendapatkan kebaikan. Pasca itulah Yusuf
menyampaikan maksud sesungguhnya dari apa yang telah mereka tanyakan
tentang mimpinya. salah seorang yang memeras anggur, dia akan
memberikan minuman khamr kepada tuannya. Sedangkan yang satunya,
seorang yang membawa roti di kepala dan dimakan burung sebagiannya,
dia akan disalib dan burung memakan sebagian kepalanya. Keterangan
tersebut berdasarkan petunjuk Allah pada ayat selanjutnya dalam surat
Yusuf [12] ayat 41 sebagai berikut,

‫ب فَتَأْ ُك ُل الطَّْْيُ يم ْن‬


ُ َ‫صل‬ ٰ ْ ‫الس ْج ين اََّمآ اَ َح ُد ُك َما فَيَ ْس يقي َربَّه َخًَْرا ۗ َواََّما‬
ْ ُ‫اْل َخ ُر فَي‬
‫يٰ ي ي‬
ِّ ‫صاح َيَب‬
َ
ْ
‫ضي ْاْلَ ْمر الَّ يذ ْي فيْي يه تَ ْستَ ْفتي ٰ ۗي‬
‫ي‬ ‫ي‬
‫ي‬ ُ َ ُ‫َّرأْسهٖ ۗ ق‬

Artinya: Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara


kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun
yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari
kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya
(kepadaku)."
Secara langsung tidak terlihat kaitannya dengan kebijakan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 84


keuangan public negara, tetapi secara tidak langsung, peristiwa itulah
yang harus dilihat dalam melatarbelakangi Nabi Yusuf dipercaya dalam
memberikan takwil dalam bentuk kebijakan negara yang secara
langsung dipercaya oleh raja Mesir, bahkan selanjutnya beliau diberikan
kedudukan yang sesuai dengan kemampuanya sebagai seorang
bendaharawan negara Mesir.

Dengan kata lain, sangatlah penting merujuk pengalaman hidup Nabi Allah
Yusuf yang berfungsi sebagai petunjuk dan ibrah atau pelajaran bagi siapa
saja yang ingin menjadi pejabat negara. Mereka harus memiliki kecakapan
dan kemampuan seperti yang dimiliki Yusuf. Begitu juga mereka harus ber-
Tuhan secara benar serta berwawasan masa depan. Terutama dalam melihat hari
esok akan terjadi apa. Tentu, di sinilah poin penting dalam merumuskan
kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pejabat negara yang
bertanggung jawab dan memikirkan kesejahteraan rakyatnya.

2. Takwil Nabi Allah Yusuf yang kedua


Sedikit berbeda dengan pengalaman takwil pertama, Di sini Yusuf
benar-benar mendapat legitimasi, karena beliau mendapat undangan
langsung untuk mentakbir mimpi Sang raja Mesir. Karena yang berbicara
kepala negara, sudah otomatis akan berpengaruh kepada kebijakan negara
yang akan berpengaruh kepada masyarakatnya secara langsung. Dalam
pengamatan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI)
UII (2013, hal. 486) kedudukan kepala negara sangat indentik dengan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 85


kedudukan melayani public sebagai fungsi dari pemerintahan.

Yusuf sebagai utusan Allah yang diberikan kesempatan dalam


memberikan penjelasan takbir mimpi raja Mesir tersebut. Dengan
demikian, bukanlah sesuatu yang dini jika dikatakan bahwa takwil nabi
Yusuf yang kedua ini secara langsung mendeskripsikan sebuah instrument
kebijakan keuangan Negara yang bernafaskan Islam. Dengan dasar bahwa
Yusuf diberikan pelajaran dalam mentakbir mimpi dan pengetahuan
langsung -sebagai mukjizat- yang diberikah oleh Allah kepada setiap
utusan-Nya, terutama sebagai tanda kenabian yang membantunya dalam
menyampaikan risalah kebenaran.

Secara langsung, berkaitan dengan takwil Nabi Yusuf yang kedua


ini, bermula dari mimpi penguasa Mesir, yang selanjutnya
dikonsultasikan kepada Yusuf, sebagai seorang yang berkompeten
dalam mentakwil mimpi. Pengetahuan tersebut, tidak terlepas dari
pengalaman seorang pemuda yang benar-benar mengetahui keahliannya
dalam mentakwil mimpi. Dalam hal ini, sebagaimana yang tersirat dalam
surat Yusuf [12] ayat 43 berikut ini,
ْۢ ‫ي‬
ْ ‫نٓ اَٰرى َسْب َع بَ َق ٰرت ْسَان ََّيْ ُكلُ ُه َّن َسْبع عي َجاف َّو َسْب َع ُسنْبُ ٰلت ُخ‬
‫ضر‬ ‫ال الْ َملي ُ يي‬
ِّْ ‫ك ا‬ َ َ‫َوق‬

‫ي اي ْن ُكْن تُ ْم لي ُّلرْء ََّي تَ ْع ُُُبْو َن‬ ‫َّي‬‫ؤ‬ ‫ر‬ ‫ِف‬‫ي‬ ‫ن‬ ‫ي‬
‫و‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫َل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫ي‬ ‫َّي‬
ٓ ۗ ‫واخر يبيس‬
‫ت‬
َ َ ْ ُ ْ ْ ْ ُ ْ َ ُ َ َ ْ َ َُّ ٰ ٰ ٰ َ َ ُ َّ

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 86


Artinya: Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya):
"Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh
bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai
orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir
mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi."
Ayat tersebut di atas menyibak mimpi raja Mesir tentang sebuah peristiwa
ekonomi yang akan terjadi pada suatu negara, yaitu Mesir. Dalam
mimpinya, penguasa Mesir tersebut melihat dua fenomena yang
mengganggu pikirannya, pertama, ada tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus. Kedua, ada
tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Karena
itulah, raja tersebut mengundang para terkemuka yang mampu membuka
rahasia di balik mimpi tersebut. Menurut al-Rifa’I (1999, hal. 859) Sang
raja mengundanag para normal, pembesar kerajaan dan para gubernur,
ternyata tidak ada satu pun yang mampu menjelaskan mimpi tersebut,
hingga memakan waktu yang cukup lama. Mengenai waktu ini, Allah pun
menjelaskan pada ayat berikutnya dalam surat Yusuf [12] ayat 45,
sebagai berikut,
۠
‫ال الَّ يذ ْي ََنَا يمنْ ُه َما َو َّاد َكَر بَ ْع َد اَُّمة اَ َّن اُنَبِّيئُ ُك ْم بيتَأْ يويْليه فَاَْريسلُ ْو ين‬
َ َ‫َوق‬

Artinya: Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan
teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan
memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan
mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)."

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 87


Melaui perantara jasa seorang pelayan yang selamat dari dua pemuda
yang pernah meminta Yusuf untuk mentakbir mimpinya, sebagaimana
yang telah dibahas pada takwil yang pertama. Pelayan itulah yang
menyampaikan mimpi penguasa tersebut secara langsung kepada Yusuf,
sebagaimana yang tersirat pada ayat selanjutnya dalam surat Yusuf [12]
ayat 46 berikut ini,
ْۢ
‫الص ِّيديْ ُق اَفْتينَا ي ِْف َسْب يع بَ َق ٰرت يْسَان ََّيْ ُكلُ ُه َّن َسْبع عي َجاف َّو َسْب يع ُسْنبُ ٰلت‬
‫ي‬
ِّ ‫ف اَيُّ َها‬
ُ ‫يُ ْو ُس‬

‫ضر َّواُ َخَر يٰبي ٰست لَّ َعلِّي ٓي اَْريج ُع اي ََل الن ي‬
‫َّاس لَ َعلَّ ُه ْم يَ ْعلَ ُم ْو َن‬ ْ ‫ُخ‬
ْ
Artinya: (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf,
hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh
ekor sapi betina yang gemuk- gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi
betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar
mereka mengetahuinya."
Dari ayat tersebut di atas, sangat terlihat rayuan pelayan
tersebut agar Nabi Yusuf menjelaskan takwil mimpi Sang raja
kepadanya dan dia dapat segera kembali untuk menjelaskan kepada
orang-orang dan raja Mesir. Akhirnya, Nabi Yusuf menjelaskan
takbir mimpi yang dimaksudkan sebagai jawaban yang sangat
dinantikan oleh raja. Adapun penjelasan dari mimpi tersebut dapat
terlihat, sebagaimana yang tersirat pada ayat berikutnya dalam surat Yusuf
[12] ayat 47 di bawah ini,

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 88


ْۢ ۚ
‫ص ْد ُُّّْت فَ َذ ُرْوهُ ي ِْف ُسْنبُليه ايَّْل قَليْي ًَل يِِّمَّا ََتْ ُكلُ ْو َن‬
َ َ َ ًَ‫ي َدا‬
‫ح‬ ‫ا‬‫م‬‫ف‬
َ ‫ِب‬ ‫يي‬
َ ْ ‫ال تَ ْزَرعُ ْو َن َسْب َع سن‬
َ َ‫ق‬

Artinya: Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)


sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
a. Instumen Kebijakan Keuangan Negara dari sisi Pendapatan Negara dan
Konsep Ketahanan Pangan

Jika dicermati secara seksama, takwil Yusuf dalam –sebagaimana yang


tersebut dalam ayat di atas- adalah penjelasan terhadap mimpi tentang
tujuh sapi yang gemuk dan tujuh bulir gandum yang hijau. Dalam
prspektif instrument kebijakan keuangan negara dengan
meningkatkan pendapatan negara melalui sector produksi dan mengatur
pengeluarannya melalui konsumsi secara efisien, sehingga akan terjadi
surplus pendapatan negara.

Dari aspek kerjanya, produksi dapat berarti sebagai usaha


pengembangan sumber daya alam agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan
manusia. Begitu juga prosuksi dapat berarti sebagai usaha
mengeksploitasi sumber-sumber daya agar dapat menghasilkan manfaat
ekonomi. Dengan demikian menurut Effendi (2003, hal. 12) –dari
aktifitas produksi- manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi
berguna. Karena itu, Setiap aktifitas produksi tidak boleh menegasikan
unsur yang melekat di dalamnya, sehingga tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan, pencemaran udara dan pencemaran air. Dengan kata lain

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 89


aktifitas produksi tidak boleh masuk kepada perilaku kontra ekologis
(Abdilah, 2001, hal. 3).
Selain lingkungan, hendaknya aktifitas produksi
memperhatikan sumber daya manusia. Sehingga tidak terjadi adanya
eksploitasi terhadap manusia sebagai bekerja. Menurut Basyir (1978, hal.
27-29) menambahkan peran campur tangan Negara sebagai instrument
yang sangatlah dibutuhkan dalam kebijakan keuangan negara,
terutama dalam melakukan pengawasan dan regulasi dalam aktifitas
produksi sehingga tidak terjadi kerugian dan tekanan kepada pekerja, serta
tidak merugikan masyarakat sebagai konsumen.

Karena itu aktifitas produksi harus bersifat holistic yang


meliputi aspek natural production function, artificial production
function, dan Takdir Allah. Jika dirumuskan sebagai berikut Oh =F
(NPF, APF, TA), sebagaimana yang dikembangkan oleh Suroso (2013).
Tentunya, dalam aktifitas produksi dalam Islam dilarang memproduksi
sumber daya alam yang tergolong sesuatu yang haram (misalnya; bangkai,
darah, babi) sebagaimana petunjuk Allah yang terangkum dalam surat al
maidah [5] ayat 3 dengan penjelasan sebagai berikut,

ُ‫اللي بيهٖ َوالْ ُمْن َخني َقة‬ ‫ي ي‬ ‫ح يرمت علَي ُكم الْمي تَةُ والدَّم و َْلم ْي‬
ِّٰ ‫اْلْن يزيْ ير َوَمآ اُه َّل لغَ ْيْي‬ ُ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َِّ ُ
‫ُّص ي‬ ‫ي‬ ۗ َّ ‫َّطيحة ومآ اَ َكل َّ ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬
‫ب‬ ُ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫ل‬
َ َ َ َ َ ْ ُ‫السبُ ُع اَّْل َما ذَكْي ت‬
‫ع‬ ‫ح‬ ‫ب‬‫ذ‬
ُ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ‫م‬ َ َ َ ُ َ ْ ‫َوالْ َم ْوقُ ْو َذةُ َوالْ ُم َََتِّديَةُ َوالن‬

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 90


ۗ ‫ي ي ۗي ي ي‬
‫س الَّ يذيْ َن َك َف ُرْوا يم ْن يديْني ُك ْم فَ ََل ََتْ َش ْو ُه ْم‬ ‫ى‬ِٕ ‫ي‬ ‫م‬‫و‬ ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬
َ ‫ق‬ ٰ
َ َ َ ْ َ ‫َواَ ْن تَ ْستَ ْقس ُم ْوا ِب ْْلَْزَْلم ذل ُك ْم ف ْس‬
‫ضيت لَ ُكم ْي‬
‫اْل ْس ََل َم‬ ‫اخ َشو ۗين اَلْي وم اَ ْكملْت لَ ُكم يدي نَ ُكم واَْْتَمت علَي ُكم نيعم يِت ور ي‬
ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ْ ْ َ ُ ْ َ ْ ْ ْ ُ َ َ ْ َ ْ ْ ‫َو‬
‫ي يي ي‬ ۗ ‫ي‬
‫اللَ َغ ُف ْور َّريحْيم‬ِّٰ ‫صة َغ ْ َْي ُمتَ َجانف ِّْل ْث فَا َّن‬ ‫م‬‫َم‬
َْ
َ َ ْ ‫ي‬
‫ِف‬ ‫ر‬
َُّ‫ط‬ ‫اض‬
ْ ‫ي‬
‫ن‬ ‫م‬َ ً‫ديْن‬
َ‫ف‬ ‫ا‬

Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,


(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik,
yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala.
Di samping factor produksi, aktifitas distribusi (pertukaran), etika
atau nilai etika (akhlak) harus menjadi yang selalu dikedepankan dalam
instrument kebijakan keuangan negara, terutama dalam meningkatkan
pendapatan negara dan mengatur pengeluarannya. Tentu, kesemuanya akan
berjalan secara normal, sekali pun tercipta sebuah kompetisi tetapi
tidak saling mematikan, melainkan tercipta suasana yang
mengedepankan prinsip saling tolong-menolong, sebagaimana petunjuk
Allah dalam al-Quran surat al Maidah [5] ayat 2 sebagaimana tersirat
berikut ini,

ۤ
ٓ‫ي َوَْل الْ َق ََل ِٕى َد َوَْل‬ ‫د‬
ْ ‫ْل‬
ْ ‫ا‬ ‫ْل‬
َ‫و‬ ‫ام‬‫ر‬‫ْل‬
ْ ‫ا‬ ‫ر‬‫َّه‬‫الش‬ ‫ْل‬
َ‫و‬ ‫اٰمنُوا َْل ُيُتلُّوا َشع ۤا ِٕىر ٰاللي‬ ‫َّٰٓيَيُّ َها الَّ يذيْ َن‬
َ َ َ َ
َ َ َ ْ َ ِّ َ َ ْ َْ
‫ي‬ ۤ
‫ي‬
‫اد ْوا َۗوَْل َْيرَمنَّ ُك ْم‬ ‫ي‬ ‫يي‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ٰ
ُ َ‫اصط‬
ْ َ‫ض َوا ًّن َۗواذَا َحلَلْتُ ْم ف‬
ْ ‫ض ًَل ِّم ْن َّرِِّب ْم َور‬
ْ َ‫ت ا ْْلََر َام يَْب تَ غُ ْو َن ف‬ َ ‫ي الْبَ ْي‬َ ْ ‫ا ِّم‬

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 91


ْۘ
‫اْلََريام اَ ْن تَ ْعتَ ُد ْوا َوتَ َع َاونُ ْوا َعلَى الْي يُِّب َوالتَّ ْق ٰو ۖى َوَْل‬
ْ ‫صد ُّْوُك ْم َع ين الْ َم ْس يج يد‬
َ ‫َشنَاٰ ُن قَ ْوم اَ ْن‬
‫الل َش يديْ ُد الْعي َق ي‬ ‫اْل ْيث والْع ْدو يان ۖواتَّقوا ٰ ي‬
‫ي‬
‫اب‬ َِّٰ ‫اللَ ۗا َّن‬
ِّ ُ َ َ ُ َ ْ ‫تَ َع َاونُ ْوا َعلَى‬

Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan


dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya.
Dalam hal ini, kontrak nilai yang mengedepankan sikap tolong-
menolong secara proporsional (dalam bentuk kebaikan dan ketaqwaan,
dan bukanlah sebaliknya. Begitu juga, Instrumen kebijakan keuangan
negara membutuhkan sikap atau jiwa saling berlomba-lomba dalam hal
kebaikan, sehingga akan sangat berdampak positif dalam mendongkrak
pendapatan negara. Adapun prinsip berlomba-lona dlm kebaikan
sebagaimana tersirat dalam surat al-Baqarah [2] ayat 148 berikut ini,

‫ت بي ُكم ٰ ي ي‬ ‫ولي ُكل يوجهة هو مولِّيي ها فَاستَبي ُقوا ْ ۗي‬


‫ت اَين ما تَ ُكونُوا َيْ ي‬
ِّٰ ‫اللُ ََجْي ًعا ۗ ا َّن‬
َ‫الل‬ ِّ ُ َ ْ ْ َ َ ْ ‫اْلَْ ْٰي‬ ْ َ ْ َ ُ َ ُ َ ْ ِّ ِّ َ

‫َع ٰلى ُك يِّل َش ْيء قَ يديْر‬

Artinya: Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap


kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di
mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu
semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 92


Dengan demikian, prinsip ini akan sangat bermanfaat untuk
menegasikan perilaku kapitalis yang cenderung melihat keuntungan
dirinya sendiri. Dari setiap individu yang produktif, sehingga secara
agregat meningkatkan pendapatan negara, yang akan digunakan untuk
mesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain, meminjam pandangan
Marthon (2002, hal. Xii), seharusnya aktifitas ekonomi harus menjaga
keuntungan individu dan keuntungan masyarakat.

Di samping instrument produksi dalam kebijakan keuangan


negara yang berpijak dari pengalaman Nabi Allah Yusuf adalah instrumen
aktifitas konsumsi, aktifitas yang juga akan sangat berpengaruh kepada
pengeluaran negara dan persediaan dana yang dimiliki oleh Negara untuk
dipergunakan kepentingan yang lebih produktif. Bahkan nabi Yusuf
menjelaskan model penyimpanan barang yang tidak akan menciptakan
barang itu menjadi busuk atau rusak. Di sinilah konsep ketahanan pangan
yang dikembangkan oleh Nabi Yusuf dalam takwil mimpinya Jika
dicermati kalimatnya “apa yang kamu tuai, maka biarkanlah dibulirnya,
kecuali apa yang kamu makan”. Dengan kata lain, jika gandum itu tetap
berada pada bulirnya, maka gandum akan tetap kering dan tidak akan
terjadi penumpukan yang menyebabkan gandum itu menjadi busuk atau
rusak. Untuk memperjelas dapat terlihat dengan gambar berikut,

Gambar 1:
Strategi Penyimpanan dan Penyaluran Nabi Yusuf

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 93


Barang yang disimpan
atau dimasukan di dalam
tabung

Barang yang pertama masuk,


adalah barang yang harus
dikeluarkan lebih awal

Selain, ketahanan pangan, tentu takwil Nabi Yusuf menjelaskan


bagaimana penggunaan atau konsumsi yang mendukung programnya
tersebut. Dalam hal ini terdapat instrument aktifitas konsumsi yang
selanjutnya akan diperjelas. Tentu terdapat hal yang harus dikedepankan
dengan melihat beberapa prinsip dasar yang bersumber dari Islamic values
atau nilai-nilai Islam. Misalnya, bersikap yang tidak berlebihan
(mubadzir), dengan tidak mubazir, maka sisa pendapatan negara tersebut,
akan digunakan lagi sebagai dana produktif, sehingga akan memberikan
pendapatan negara yang lebih. Adapun sikap tidak mubazir atau
berlebih-lebihan ini, tidak lain berdasarkan larangan Allah dalam
berkonsumsi, sebagaimana yang tertulis dalam surat al-A’raf [7] ayat 31
berikut ini,

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 94


ۚ
ُّ ‫اينَّهٖ َْل ُيُي‬
‫ب‬ ‫ن اٰ َد َم ُخ ُذ ْوا يزيْنَ تَ ُك ْم عيْن َد ُك يِّل َم ْس يجد َّوُكلُ ْوا َوا ْشَربُ ْوا َوَْل تُ ْس يرفُ ْوا‬
ْٓ‫ٰي بَي‬
‫ي‬
َ ْ ‫الْ ُم ْس يرف‬
‫ي‬

Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap


(memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang berlebih-lebihan
Selain sikap konsumen yang tidak berlebih-lebihan atau mubazir,
terdapat nilai lain yang juga sangat penting dalam aktifitas instrument
kebijakan keuangan negara yaitu mengkonsumsi barang yang halal dan
baik, sebagaimana petunjuk Allah yang termaktub dalam surat al-Maidah
[5] ayat 88, serta melibatkan unsure menyebut asma Allah dalam
prosesnya, sebagaimana yang dijelaskan dalam surat al-An’am [6] ayat
121, berikut ini,

ۤ
‫ي لَيُ ْو ُح ْو َن اي َٰٓل اَْولييَا ِٕى يه ْم‬ ‫الش ٰي ي‬
‫ط‬ َّ َّ
‫ن‬ ‫وَْل َتْ ُكلُوا يِمَّا ََل ي ْذ َك ير اسم ٰاللي علَي يه واينَّهٖ لَ يفس ۗق واي‬
َْ َ ْ َ ْ َ ِّ ُ ْ ُْ ْ َ َ

‫لييُ َج يادلُْوُك ْم ۚ َواي ْن اَطَ ْعتُ ُم ْو ُه ْم اينَّ ُك ْم لَ ُم ْش يرُك ْو َن‬

Artinya: Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak


disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan
yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu
membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan
jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-
orang yang musyrik.
Nilai penting lainnya yang tidak boleh terlupakan dalam aktifitas

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 95


konsumsi ini adalah sikap bersyukur (menerima yang ada), sehingga sikap
tersebut akan benar-benar menekan pengeluaran negara, karena tidak ada
kebutuhan lebih untuk menambah kebutuhan konsumsi yang berlebih.
Boleh dibilang, sikap nilai memiliki keterkaitan antara kebersyukuran
dengan tidak berlebih-lebihan. Adapun nilai kebersyukuran ini dapat
ditemukan dalam al-Quran, sebagaimana petunjuk Allah yang termaktub
dalam surat al-Baqarah [2] ayat 172 berikut ini,

‫لل اي ْن ُكنْ تُ ْم اي ََّّيهُ تَ ْعبُ ُد ْو َن‬


‫ت ما رزقْ ٰن ُكم وا ْش ُكروا يٰي‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬
ِّ ْ ُ َ ْ َ َ َ ‫َّٰٓيَيُّ َها الَّذيْ َن اٰ َمنُ ْوا ُكلُ ْوا م ْن طَِّيٰب‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-
baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
Walau demikian, beberapa prinsip konsumsi sebagaimana tersebut di
atas, tentu tidak hanya berhenti secara sempit yang berbicara pada aktifitas
makan-minum semata, tetapi bersifat lebih luas yang berhubungan
dengan consume behaviour (perilaku konsumen) dalam bidang ekonomi
lainnya. pada titik inilah setiap individu harus tergerak mengedepankan
sifat consume behavior menurut prinsip dasar Islam, sehingga mereka
tidak akan lagi menjadi budak kapitalis semata, yang sedang berjalan
menciptakan semua manusia di dunia ini sebagai konsumen dari pasar yang
diciptakan oleh mereka. sehingga dapat dikatakan seperti Itulah gambaran
manusia modern dengan visi tasawuf baru (neo tasawuf) yang
mengedepankan prinsip rohani dan menegasikan aktivitasnya dalam

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 96


mencapai prestasi di dalam kehidupan (Harahap, 1999, hal. 6), yang
hendak dicapai melalui instrument kebijakan keuangan negara yang
digagas oleh Nabi Allah Yusuf melalui takwilnya yang kedua yang dilihat
dari sisi meningkatkan pendapatan negara dengan ketahanan pangan
yang mampu terbebas dari deficit anggaran.

b. Instumen Kebijakan Keuangan Negara dari sisi Pengeluaran Negara Tanpa


Defisit Anggaran
Selanjutnya, akan terlihat takwil Nabi Allah Yusuf dalam menjelaskan
keadaan berikutnya dengan gambaran mimpi bahwa tujuh ekor sapi yang
kurus-kurus dan bulir gandum yang kering. Nabi Yusuf menjelaskan
bahwa akan ada masa sulit yang akan dihadapi sebuah negara, sehingga
menuntut perencanaan atau program strategis dalam
menanggulanginya. Dalam hal ini, sebagaimana terlihat dalam surat
Yusuf [12] ayat 48 berikut ini,
‫ك سبع يش َداد ََّيْ ُك ْلن ما قَدَّمتُم َْل َّن ايَّْل قَليي ًَل يِِّمَّا ُُْت ي‬
‫صنُ ْو َن‬ ‫ُثَّ َيْيِت يم ْۢن ب ع يد ٰذلي‬
ْ ُ ْْ ََ َْ َ َْ ْ ْ َ

Artinya: Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun
sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
Sangat terlihat Nabi Yusuf menggambarkan sebuah strategi
kebijakan bagi sebuah negara dalam menghadapi masa-masa sulit, sehingga
tidak terjadi defisit anggaran negara. Ketika anggaran negara melemah maka
akan menimbulkan ketergantungan kepada negara lain. Tentu, akan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 97


melemahkan posisi sebuah negara. Di sini sangat berbeda, mengingat beliau
menjelaskan dengan ketahanan pangan dan menkonsumsi (pengeluaran
negara) sesuai kebutuhan, benar-benar menjadi penolong dengan masih
tersimpannya persediaan gandum yang menggambarkan posisi anggaran.

Bukankah, sangat berbeda dengan negara muslim yang ada di masa


modern sekarang ini, ketika anggaran berlimpah, mereka selalu berfoya-
foya dan boros, dan ketika deficit anggaran, mereka dengan mudahnya
mencetak uang dan meminjam uang (berhutang) tanpa melihat
kemampuannya dalam membayar atau dampak yang akan
ditimbulkannya. Akhirnya, banyak negara yang berpenduduk Islam
mengalami inflasi (kenaikan harga secara agregat), yang selanjutnya
akan berpengaruh kepada meningkatnya jumlah pengangguran yang
semakin meningkat.

Dalam ekonomi konvensional, permasalahan pengangguran


merupakan permasalahan ekonomi makro. Oleh karena itu, permasalahan
ini tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan erat dengan faktor
lainnya yaitu inflasi. Dalam hal ini, meminjam istilah Philips yang terkenal
dengan kurvanya mendeskrifsikan adanya trader off pilihan di antara
inflasi atau pengangguran, sehingga selalu dihadapkan dengan dua
pilihan yang sama-sama mengandung resiko. Pertama, jika
pengangguran rendah, maka akan terjadi inflasi. Hal tersebut terjadi
dikarenakan meningkatkan harga barang yang ditimbulkan dari besarnya

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 98


tenaga kerja. Kedua, jika pengangguran tinggi, maka tidak akan terjadi
inflasi. Hal tersebut terjadi diakibatkan rendahnya permintaan agregat
yang menyebabkan turunnya harga barang (Syek, 2013, hal. 115).

Dalam konteks Indonesia, teori Philips tidak mampu menjawab


secara langsung, mengingat pasca krisis moneter tahun 1998, yang
menyebabkan seluruh harga barang naik, Indonesia terus mengalami
inflasi dan meningkatnya jumlah pengangguran dari tahun ke tahun secara
bersamaan. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) per januari
2014, Indonesia mengalami inflasi dari tahun ke tahun (tahun 2012 ke
tahun 2013) sebesar 8,38 persen dengan peningkatan sebesar 0,55 persen.
Sementara itu, jumlah pengangguran Indonesia yang tergolong tingkat
pengangguran terbuka tercatat pada agustus 2013 sebasar 6,25 persen,
dengan rasio adanya penurunan jumlah tenaga kerja pada sector tertentu
(BPS, 2014, hal. I).

Selain itu, terdapat pandanga lain dalam ekonomi konvensional


yaitu teori pembagian kerja atau yang dikenal dengan istilah division of
labor yang dilontarkan oleh Adam Smith. Menurut Smith produktivitas
angkatan tenaga kerja dapat di tingkatkan melalui pembagian kerja, sehingga
mereka dapat memilih pekerjaan sesuai dengan skill dan kemampuannya
masing-masing (Deliarnov, 1995, hal. 36). Tanpa memalingkan kritik
yang dilontarkan kepada Smith, tentu teori ini akan sangat membantu

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 99


dalam menanggulangi problematika pengangguran dewasa ini.
Pernyataan tersebut dapat didukung menganalisa meningkatnya jumlah
pengangguran yang disebabkan oleh para produsen yang selalu
meningkatkan teknologi dalam memperoduksi, sehingga mereka hanya
membutuhkan tenaga kerja tertentu, tanpa memberikan kesempatan kepada
mereka (baca: tenaga kerja) untuk bekerja sesuai dengan
kemampuannya.

Oleh karena itu, pentingnya peran pemerintah dalam mengontrol


setiap industri yang ada harus saling melengkapi dengan
memproduksi barang atau jasa yang saling membutuhkan, tanpa
harus berlomba-lomba memproduksi barang yang sama,
sehingga seluruh tenaga kerja dapat terserap secara menyeluruh
(full employment), baik tenaga kerja pada level bawah (buruh)
maupun pada level atas (tenaga ahli). Dengan demikian, sekali pun
Smith lebih melihat pasar bebas, tetapi harus terjadi seperti
maksud tersebut di atas (adanya saling melengkapi), sehingga
Smith meyakinkan dengan pasar bebas pun negara-negara miskin
akan tetap menjalankan perannya (Deliarnov, 2006, hal. 26).

Selain Adam Smith, terdapat ekonom lain yang tidak kalah


hebatnya dalam wilayah kajian ekonomi konvensional yaitu John
Maynard Keynes. Dalam hal ini, Keynes melihat adanya peran
pemerintah yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi, sehingga tidak

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 100


sepenuhnya diserahkan kepada pasar bebas. Secara terburu-buru bisa saja
disimpulkan bahwa pandangan Keynes bertolak belakang dengan
pandangan Smith. Tetapi jika dicermati, pandangan mereka saling
mendukung dalam memberikan solusi dalam menangani permasalahan
tenaga kerja (pengangguran).

Menurut Keynes pemerintah dapat menangani masalah


pengangguran dengan memperbesar pengeluarannya untuk proyek-proyek
padat karya, sehingga kegiatan tersebut dapat menyerap seluruh tenaga
kerja, bahkan pemerintah secara tidak langsung berperan dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat. Begitu juga, pemerintah harus
memainkan perannya dalam memberikan kebijakan dalam pengeluaran
uang, sehingga tidak akan terjadi inflasi di dalam masyarakat
(Deliarnov, op.cit, hal. 170).

Dengan demikian, pandangan Smith dan Keynes jika digunakan


secara bersamaan dapat terlihat adanya kerja sama antara peran produsen
dengan peran pemerintah dalam menggulangi permasalahan
pengangguran. Hanya saja belum terlihat, bagaimana pandangan mereka
dalam memotivasi tenaga kerja itu sendiri yang juga penting dalam
memerankan dirinya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Mengingat
dewasa ini lebih besar pengangguran dilatarbelakangi oleh diri mereka
sendiri yang cenderung pemalas.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 101


Sebagai perbandingan dalam melihat kaca mata Islam sebagai
penjelas tambahan dari konsep Nabi Allah Yusuf dalam ketahanan
pangannya, dalam hal ini dikembangkan dalam menangani
pengangguran sebagai dampak dari ketidak siapan anggaran yang
menjadi penyebabnya sebagai pembanding dari konsep ekonomi
konvensional sebagaimana yang telah dibahas di awal. Dalam Islam,
permasalahan pengangguran tidak dapat dipisahkan dari tenaga kerja itu
sendiri. Karena itu, pentinglah kiranya menganalisa norma-norma yang
mendasari ekonomi Islam dalam masalah bekerja. Hal ini dilakukan guna
menunjukan penambahan point sebagai tambahan analisis solusi yang
belum disebutkan dalam wilayah ekonomi konvensional dalam
menanggulangi permasalahan pengangguran.

Tentu, jika setiap individu terus-menerus dalam berusaha


mencari pekerjaan, tidaklah mungkin mereka menjadi pengangguran
(ikhtiar). Menurut Ya’qub (1992, hal. 7-8) banyak norma dalam ekonomi
Islam yang bersumber dari al-Quran menjelaskan tentang etos kerja,
misalnya surat al-Qashash ayat 77, surat al-Nisa ayat 32, surat al-Jum’ah
ayat 10, surat al-Mulk ayat 15, surat Hud ayat 61. Sebagai penjelas dapat
dilihat terjemahan salah satu surat tersebut di atas, yaitu surat al Jum’ah
ayat 10 sebagai berikut,

‫اللَ َكثيْ ًْيا لَّ َعلَّ ُك ْم‬ ‫ض يل ٰي‬ ‫ي‬ ‫الص ٰلوةُ فَانْتَ يش ُرْوا يِف ْاْلَْر ي‬ ‫ي ي‬
‫ضي ي‬
ِّٰ ‫الل َواذْ ُك ُروا‬
ِّ ْ َ‫ض َوابْتَ غُ ْوا م ْن ف‬ َّ ‫ت‬ َ ُ‫فَاذَا ق‬

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 102


‫تُ ْفلي ُح ْو َن‬

Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di


muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-
banyak supaya kamu beruntung”.
Tentu masih sangat banyak petunjuk seperti di atas, yang harus
diperhatikan oleh setiap individu, terutama mereka yang sudah masuk
pada usia tenaga kerja (15-64 tahun), bahkan hal tersebut, menjadi
kewajiban bagi manusia untuk selalu bekerja. Dengan demikian sangatlah
benar, jika Marthan memposisikan bekerja sebagai salah dari tiga sumber
ekonomi (economic resources) selain modal dan natural resources
(Marthan, 2007, hal. 40-41). Dengan demikian, akan benar- benar
memberikan nilai tambah pendampatan negara sebagaimana konsep
pangan yang dikembangkan oleh Yusuf dalam takwil mimpinya, dan
bukan sebaliknya selalu menghabiskan anggaran negara.

Selain penjelasan tersebut di atas, dalam kajian ekonomi Islam dapat


dilihat secara langsung dari para pemikir ekonom muslim yang terlibat
langsung dalam kegiatan ekonomi. Yang ini dapat dibenarkan sebagai
salah satu analisis kasyf yang dilakukan oleh Ibn Khaldun yang
menggunakan sumber agama (al-quran dan al-hadits) untuk menilai
praktik ekonomi dalam kehidupan manusia. Sebut saja Ibn Khaldun,
pemikir muslim yang ikut memberikan kontribusi dalam menciptakan
kesejahteraan manusia dan masyarakat yang terangkum di dalam kitabnya

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 103


yang monumental yaitu the Muqoddimah (Mauludi, 2012, hal. 37).

Secara tidak langsung, Ibn Khaldun melihat peran pemilik


modal (hartawan) dalam mengentaskan pengangguran. Menurutnya,
kualitas berbagai keahlian akan semakin membaik dan bervariasi jika
banyak permintaan, sehingga warga masyarakat dalam komunitasnya
termotivasi untuk mempelajari kerajinan tersebut (skill) yang
selanjutnya akan menjadi sumber mata pencaharian mereka
dikemudian hari (Khaldun, 2001, hal. 732). Dengan kata lain, dapat terlihat
dari pemikiran Ibn khaldun terlihat pendampingan kepada pemegang
modal untuk memotivasi mereka dengan cara memberikan kesempatan
kepada mereka untuk bekerja, sehingga mereka memiliki skill yang dapat
digunakan sebagai sumber mata pencaharian mereka dikemudian hari.
Boleh jadi, di sinilah pentingnya balai latihan kerja untuk mengatasi
masalah pengangguran dewasa ini.

Selanjutnya, Ibn Khaldun menjelaskan pentingnya kestabilan


harga, yang secara tidak langsung membutuhkan peran pemerintah dalam
mengontrol harga agat tetap stabil, karena beliau melihat apabila harga
barang itu menjadi murah akan sangat berdampak negative bagi para
professional atau pengusaha. Secara sederhana dapat disimpulkan, bahwa
harga suatu barang tidak sepenuhnya diserahkan kepada pasar. Bahkan
jika harga itu terus menurun, maka akan menyebabkan para pengusaha
akan gulung tikar, dan akan berakibat kepada pemutusan tenaga kerja.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 104


Oleh karena itu kesantunan dan kelembutan dalam berniaga sangat
dibutuhkan (Ibid., hal. 720-721). Menurut Karim bahwa Ibn Khaldun
menekankan mekanisme penawaran dan permintaan dalam menentukan
keseimbangan harga, bahkan beliau menjelaskan lebih rinci ketimbang
ekonom muslim lainnya, yaitu keuntungan yang wajar akan mendorong
tumbuhnya perdagngan, sedangkan keuntungan yang rendah akan membuat
lesu perdagangan karena pedagang kehilangan motivasi (karim, 2001,
hal. 163-164).

Di samping itu, kita dapat melihat bagaimana praktik


pemerintahan Islam pada masa awal dalam menangani masalah
pengangguran, Umar bin Abdul Aziz menempuh berbagai upaya dengan
mengantasipasi dampak yang ditimbulkan dari pengangguran, beliau
memberikan tunjangan bagi para penganggur dengan cara mengoptimalsasi
peran zakat dalam kehidupan masyarakat (Triyanta, 2012, hal. 78). Hanya
saja, terkadang yang menjalankan pengalaman ini cenderung dipraktikan oleh
negara-negara yang mayoritas penduduknya tidak beragama Islam
sebagaimana yang terjadi dewasa ini.

Di samping, mentakwil keadaan masa krisis sebagai perputaran waktu yang


harus dihadapi oleh negara, sehingga mengharuskan adanya sebuah
kebijakan pemerintah agar mampu melewatinya tanpa melemahkan
kedudukannya sebagai sebuah negara yang kuat, apalagi harus terjadi
inflasi dan pengangguran. Tentu pelajaran penting ini harus menjadi

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 105


perhatian bagi negara muslim, yang cenderung mengalami
permasalahan dalam kebijakan keuangana negara.

Selanjutnya, Yusuf mentakwil keadaan berikutnya yang kembali


normal dan kesempatan mereka untuk memproduksi kembali untuk
menambah pendapatan negara dan persediaan pangan untuk menghadapi
masa paceklik berikutnya. Bukankah seperti itulah roda kehidupan ini
berputar yang selalu silih berganti. Tentu, akan sangat memalukan jika
manusia berfikir tidak mampu mengambil hikmah dari siklus kehidupan
tersebut. Secara langsung Takwil Nabi Yusuf mengenai keadaan ini,
sebagaimana yang termaktub dalam surat Yusuf [12] ayat 49 di bawah
ini,

‫اث النَّاس وفيي يه ي ع ي‬


‫ص ُرْو َن‬ ‫غ‬
َ ‫ي‬ ‫ك عام فيي ي‬
‫ه‬ ‫ُثَّ َيْيِت يم ْۢن ب ع يد ٰذلي‬
َْ ْ َ ُ ُ ُ ْ َ َ َْ ْ ْ َ

Artinya: Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya


manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras
anggur."
Berpijak dari ayat tersebut, dapatlah jelas siklus kehidupan yang
harus diperhatikan bagi perjalanan sebuah negara, yang selanjutnya akan
menjadi bahan pertimbangan bagi mereka dalam menyususn kebijakan
keuangan negara, terutama siklus tujuh tahunan (7 tahun), lebih jelas dapat
terlihat dalam gambar di bawah ini,

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 106


Siklus 2:

Siklus 7 tahunan berdasarkan takwil Yusuf as:

Sik lus pertama:


Siklus Ketiga:
Normal
Normal 2

1
Siklus Kedua: 2
Krisis

Di samping memperhatikan siklus tujuh tahunan, sebagaimana tersebut di


atas, Pemerintah pun harus memperhatikan strategi apa yang harus
mereka rumuskan dalam bentuk sebuah kebijakan keuangan negara.
Berdasarkan pengalaman takwil Nabi Allah Yusuf dengan strategi
ketahanan pangan dengan langkah sebagai berikut;

Pertama, meningkatkan produksi sebagai langkah meningkatkan


pendapatan negara;

Kedua, menyimpan hasil produksi sebagai ketahanan pangan secara benar,


sehingga barang yang tersimpan tidak busuk atau rusak;

Ketiga, mengkonsumsi sesuai dengan kebutuhan sebagai langkah menjaga

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 107


stock pangan yang akan digunakan ketika masa paceklik itu datang.

Dalam praktiknya, siklus kedua tersebut sangat berat dan


keharusan untuk selalu diperhatikan, mengingat kebanyakan negara yang
ber-nota bene penduduknya muslim, cenderung gagal melewati siklus kedua
tersebut. Tentu, siklus berikutnya, akan sangat bergantung, boleh jadi
mereka akan mengalami kebangkitan kembali, karena mereka
merumuskan kebijakan keuangan negara secara tepat dan benar.
Sebaliknya, boleh jadi, mereka tidak akan mengalami kebangkitan
kembali, sekali pun mereka masuk pada siklus yang ketiga (fase normal
ke2), keadaan tersebut disebabkan karena mereka tidak lagi memiliki
kemandirian, namun sebaliknya, ketergantungan kepada hutang, yang
cenderung akan menciptakan ketidakstabilan ekonomi suatu negara.

Oleh karena itu, siklus pertama dan siklus kedua harus


menjadi perhatian dan akan menentukan keadaan sebuah negara
masuk pada siklus ketiga. Dengan demikian, dapat disimpulkan,
seandainya suatu negara berjalan secara normal dengan siklus 7 tahunan
berdasar siklus Nabi Allah Yusuf akan terus mengalami kekuatan dan
mencapai falah atau kesejahteraan ekonomi, lebih jelasnya dapat
terlihat dalam skema berikut ini,

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 108


Siklus 3:
Pertumbuhan negara jika berjalan secara normal
Berdasarkan takwil Nabi Yusuf

A A’ A’’
Sebaliknya, jika suatu negara tidak mampu memperhatikan siklus
pertama dan siklus kedua, maka mereka akan terus mengalami kesulitan untuk
mencapai falah atau kesejahteraan ekonomi, ketika masuk pada siklus ketiak,
lebih jelasnya dapat terlihat dalam skema di bawah ini,

Siklus 4:
Pertumbuhan jika berjalan secara tidak normal

B’ B’
Dengan demikian, pada poin-poin itulah strating poin dari
instrument pengelolaan dan kebijakan keuangan berdasarkan takwil Nabi
Allah Yusuf sebagaimana yang terangkum dalam al- Quran surat Yusuf.
Terpenting, umat Islam harus membuka mata untuk selalu melihat konsep-
konsep kehidupan yang pernah dipraktikan para utusan Allah sebagaimana

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 109


yang terangkum dalam al-Quran, khususnya konsep kebijakan keuangan
negara, sebaimana yang telah dibahas di dalam makalah ini.

Penutup

Islam sebagai agama yang syumul (menyeluruh) atau sempurna,


terus selalu memberikan kesan kesempurnaannya yang tidak hanya
menyentuh pada hubungan manusia dengan tuhannya (ibadah), tetapi juga
melingkupi hubungan antara manusia dengan manusia dan alam, terutama
dalam interaksi manusia dalam mengelola sebuah negara dan ekonomi,
sehingga menciptakan keseimbangan perekonomian dalam mencapai
kesejahteraan masyarakat dengan berjalan bernafaskan hukum ilahiah.

Secara khusus, Allah menerangkan kekuasan-Nya melalui kisah


Yusuf sebagai utusan-Nya dengan dibekali kemampuan mentakwil dan
pengetahuan sebagai mukjizat bagi seorang nabi, sebagaimana yang tertulis
di dalam al-Quran surat Yusuf, surat ke 12 setelah surat Hud dan setelah surat
al-Ra’d.

Berdasarkan surat Yusuf, sangat tergambar bagaimana


kerpribadian Yusuf sebagai orang yang merumuskan prinsip dasar
berekonomi dan pengelolaan serta kebijakan keuangan, berdasarkan
takwil mimpi yang dijelaskan kepada dua orang pemuda pelayan raja,
bahwa mereka benar-benar menyaksikan Nabi Yusuf sebagai sosok pribadi
yang amanah, jujur, gemar beribadah, menjenguk ketika ada yang sakit,

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 110


berbaik hati kepada sesame, dan dermawan, yang ksesmuanya telah
direkan oleh Allah dalam surat Yusuf ayat 36 sampai ayat 41 sebagai
proses pentakwilan pertama.

Berikutnya, surat Yusuf secara detail menjelaskan instrument


kebijakan keuangan negara secara langsung, sebagaimana yang terangkum
dalam proses pentakwilan kedua dalam surat Yusuf ayat 43 sampai ayat 49
lengkah sebagai berikut,

Pertama: Menjelaskan siklus waktu 7 tahunan dalam perjalanan


sebuah negara dengan tiga fase setiap tujuh tahun; normal, krisis, dan normal
kedua. Siklus akan sangat penting yang melandasi keharusan merumuskan
kebijakan keuangan negara, sehingga akan terus mampu menciptakan
kesejahteraan sebuah negara atau mencapai falah.

Kedua, dijelaskan pula strategi Yusuf falah menghadapi siklus


tersebut, terutama fase krisis (paceklik) dengan mengeluarkan kebijakan
keuangan negara dengan strategi ketahanan pangan, dengan meningkatkan
produksi pada fase normal dan menyimpan stock pangan secara benar,
sehingga tidak terjadi kerusakan atau busuk, sebagai persediaan pangan
ketika menghadapi fase krisis.

Walau demikian, terdapat pelajaran penting dari instrument


kebijakan keuangan negara yang dikembangkan berdasarkan takwil nabi
Yusuf, sekali pun terdapat tidak siklus; normal, krisis, dan normal kedua.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 111


Bukan berarti semua negara akan mengalamai siklus seperti tersebut, di
sinilah titik pentingnya, bahwa siklus pertama dan kedua akan sangat
menentukan kedaan suatu negara pada siklus ketiga, dengan melihat kepada
dua kemungkinan. Pertama, ketika suatu negara mampu merumuskan
kebijakan keuangan negara secara benar dan tepat, sehingga akan
mengalami kejayaan, kemandirian, dan semakin sejahtera pada siklus
ketiga; kedua, ketika suatu negara tidak gagal merumuskan kebijakan
keuangan negara, maka mereka akan mengalami kesulitan untuk kembali
normal, mengingat mereka sudah tidak lagi memiliki kemandirian, bahkan
ketergantungan dengan negara lain, misalnya berhutang.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 112


Materi 3: Peraturan POJK 77 tahun 2016

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 113


Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 114
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 115
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 116
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 117
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 118
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 119
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 120
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 121
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 122
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 123
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 124
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 125
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 126
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 127
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 128
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 129
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 130
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 131
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 132
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 133
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 134
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 135
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 136
Materi 4: Fatwa DSN MUI nomor 77 tahun 2018 tentang bisnis fintek sesuai
dengan prinsip syariah (fintek syariah)

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 137


Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 138
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 139
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 140
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 141
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 142
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 143
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 144
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 145
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 146
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 147
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 148
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 149
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 150
Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 151
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permohonan Pembiyaan atau pendanaan dalam kegiatan Peer to Peer
Lending (P2PL) berbasis syariah dilakukan tanpa adanya pertemuan
langsung secara tatap muka terhadap Calon Borrower karena diajukan
secara online, dapat menimbulkan risiko bagi pemberi Pembiyaan atau
pendanaan (Lender).

Untuk meminimalisir resiko tersebut, dan dalam rangka


mengantisipasi banyaknya jumlah permohonan Pembiyaan atau
pendanaan (massal) serta meningkatkan service level agreement
(SLA), maka perlu dibuatkan suatu system Credit Scoring secara
internal. Sekalipun Berkah Finteck Syariah tetap berkejasama dengan
credit scoring secara eksternal melalui kerjasama dengan Kredit
Biro Indoensia Jaya (KBIJ).

Credit Scoring adalah perangkat standar untuk mengukur tingkat risiko


secara individual, yang dibuat melalui penilaian parameter-
parameter yang diperkirakan memiliki pengaruh signifikan untuk
mencegah kegagalan borrower dalam mengembalikan Pembiyaan
atau pendanaan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud analisa permohonan pembiyaan atau pendanaan melalui


sistem Credit Scoring adalah:
1. Sebagai pedoman unit kerja terkait, khususnya Surveyor dalam
menentukan kelayakan calon B orrower.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 152


2. Mengetahui track record calon Borrower dalam bentuk
nilai tertentu (scorecard), yang mencerminkan tingkat risiko
calon Borrower dalam mengembalikan Pembiyaan atau
pendanaan.
3. Mempercepat, mempermudah dan meningkatkan akurasi
proses analisa permohonan Pembiyaan atau pendanaan
serta pengambilan keputusan.

C. PENGGUNAAN SISTEM CREDIT SCORING

Sistem Credit Scoring merupakan sistem penilaian terhadap


permohonan Pembiyaan atau pendanaan yang dikembangkan dengan
cara atau metode dan untuk kebutuhan internal Berkah Fintek Syariah
dalam menilai risiko yang dimiliki Pengguna (user) jika diberikan
Pembiyaan atau pendanaan.

Ketentuan, termasuk parameter dan indikator, baik secara


kualitatif maupun kuantitatif dalam pedoman ini hanya merupakan
acuan, dan dapat disesuaikan dari waktu ke waktu sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan Berkah Fintek Syariah. Berkah Fintek
Syariah utamanya menggunakan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 153


D.

teknologi Artificial Intelligence dan Big Data Analysis dimana


seluruh data Pengguna (user) dan transaksi yang dilakukan di
platform Berkah Fintek Syariah akan menjadi suatu pedoman system
Credit Scoring, sehingga parameter dan indikator yang disebut diatas
bisa berubah dari waktu ke waktu.
BAB II
ORGANISASI DAN TUGAS
A. CREDIT ANALYST
1. Memeriksa untuk memastikan kelengkapan dan kewajaran
pengisian data / informasi dan dokumen calon Borrower.
2. Melakukan analisa permohonan Pembiyaan atau
pendanaan calon Borrower dengan mempertimbangkan dan
justifikasi hasil credit scoring terhadap:
a. Aspek Kelengkapan Data
b. Aspek Kecocokan Data
c. Aspek Identifikasi dan Konfirmasi Pengguna
3. Memberikan rekomendasi kelayakan atau menolak (rejection)
permohonan Pembiyaan atau pendanaan
B. DATA ANALYST
1. Menganalisa data dan aktivitas transaksi Pengguna (user) sehari-
hari dan melakukan observasi terhadap aktivitas di server seperti
jumlah log-in Pengguna (user), jumlah transaksi per hari, dan
lainnya.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 154


2. Melakukan pengecekan data di database untuk membantu
divisi Customer Service jika dibutuhkan data lebih atau
verifikasi data Pengguna (user).
3. Berkomunikasi dengan pihak ketiga terutama big data
company atau perusahaan KYC yang berperan dalam
dukungan data tambahan untuk sistem Credit Scoring (contoh:
PUSDAFIL).
C. PERAN DIREKSI
1. Menetapkan penggunaan aplikasi system credit scoring dalam
analisa permohonan Pembiyaan atau pendanaan oleh
Borrower.
2. Memberikan arahan dan melakukan pengawasan atas penerapan
aplikasi system credit scoring dalam menganalisa dan
memproses permohonan Pembiyaan atau pendanaan, termasuk
hasil analisa oleh Credit Analyst dan Credit Reviewer.

BAB III
SISTEM PENILAIAN CREDIT SCORING
Dalam rangka menganalisa permohonan Pembiyaan atau pendanaan tanpa agunan
melalui Aplikasi System Credit Scoring, dilakukan penilaian terhadap beberapa
aspek, dan dibagi menjadi 4 (empat) bagian:

A. INFORMASI PRIBADI PENGGUNA (USER) DAN AKTIVITAS


PENGGUNA (USER) DI BERKAH FINTEK SYARIAH (PART 1)
Penilaian terhadap Informasi Pengguna (user) dan aktivitas Pengguna
(user) di Berkah Fintek Syariah dikategorikan menjadi 5 (lima)

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 155


jenis data, yaitu:
1. Informasi pribadi Pengguna (user)
a. Nama Lengkap
b. Nomor KTP
c. Tanggal Lahir
d. Jenis Kelamin
e. Pendidikan
f. Agama
g. Alamat
h. Nomor Telepon Rumah
i. Latar Belakang Pekerjaan
j. Status Pernikahan
2. Informasi dari pengambilan foto Pengguna (user)
a. Identifikasi Face Recognition
b. Foto KTP
c. Foto Selfie dengan KTP
3. Informasi pendapatan Pengguna (user)
a. Slip Gaji
b. Kartu Karyawan
c. NPWP
4. Informasi Aktivitas di aplikasi
a. Durasi click
b. Page visit
c. Lama pengisian data
d. Inactive Session
5. Performa Pembiyaan atau pendanaan Pengguna (user) hanya
untuk Pengguna (user) yang pernah melakukan transaksi

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 156


sebelumnya pada Berkah Fintek Syariah.
a. Riwayat Pembiyaan atau pendanaan
b. Riwayat pelunasan

B. KRITERIA FILTER (PART 2)


Selain Informasi pribadi Pengguna (user) dan aktivitas Pengguna
(user) yang bisa menjadi suatu penilaian, adanya beberapa
parameter dan kriteria filter yang wajib dipenuhi oleh calon
borrower. Pengajuan Pembiyaan atau pendanaan akan ditolak jika
data Pengguna (user) yang melakukan pengajuan tidak memenuhi
kriteria filter sebagai berikut, yaitu:
1. Usia Calon borrower
Kriteria Filter: Usia calon borrower harus sesuai dengan
kriteria Filter, yaitu usia tidak boleh terlalu tua atau muda.
Usia yang terlalu muda akan memiliki risiko yang tinggi
dikarenakan sebagian besar belum memiliki pekerjaan yang
tetap, atau memiliki e-KTP (bagi yang berusia di bawah 17
tahun). Usia yang terlalu tua juga memiliki risiko yang tinggi
dikarenakan produktivitas telah menurun, sehingga
kapabilitas untuk membayar juga menurun.
Tindakan Risk Management: Sistem Credit Scoring akan
menolak pengajuan dimana usia calon borrower tidak
memenuhi kriteria Filter yang tertera di atas.
2. Nomor Handphone terdaftar
Kriteria Filter: Nomor Handphone yang digunakan untuk
mendaftar di Berkah Fintek Syariah harus aktif dan bisa
dihubungi. Untuk memastikan bahwa Nomor Handphone aktif,
Berkah Fintek Syariah juga mewajibkan seluruh pengguna

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 157


Berkah Fintek Syariah untuk mengisi kode verifikasi pada saat
mendaftar atau login ke dalam aplikasi Berkah Fintek
Syariah. Kebijakan ini diimplementasikan sebagai suatu
verifikasi bahwa nomor handphone yang didaftarkan atau
digunakan untuk login adalah nomor handphone aktif.
Selain itu, Tim Credit Analyst akan melakukan random
sampling tiap harinya sesuai dengan SOP Credit Analyst, untuk
menghubungi Pengguna (user) yang baru mendaftar di Berkah
Fintek Syariah dan melakukan verifikasi data.
Tindakan Risk Management: Sistem Credit Scoring akan
menolak pengajuan dimana nomor Handphone yang terdaftar
tidak bisa dihubungi.
3. Informasi Pribadi Calon borrower
Kriteria Filter: Seluruh informasi pribadi yang diisi oleh calon
borrower harus sesuai dengan informasi yang tertera di KTP
yang diunggah. Informasi pribadi yang dimaksud adalah
informasi yang diisi sendiri oleh calon borrower, yaitu yang
tertera di BAB III.A.1.
Tindakan Risk Management: Sistem Credit Scoring akan
menolak pengajuan dimana informasi pribadi yang diisi oleh
calon borrower tidak sesuai dengan informasi yang tertera di
KTP yang diunggah.
4. Riwayat Pengajuan Pembiyaan atau pendanaan
Kriteria Filter: Pada saat pengajuan berlangsung, Sistem
Credit Scoring akan melakukan pengecekan di database
terhadap riwayat pengajuan Pembiyaan atau pendanaan
sebelumnya. Pengajuan hanya akan disetujui jika data yang
digunakan untuk pengajuan tersebut belum pernah digunakan
untuk pengajuan Pembiyaan atau pendanaan yang terjadi
sebelumnya. Sebagai contoh, jika ada pengajuan yang

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 158


menggunakan nama yang sama atau nomor KTP yang sama
dengan pengajuan yang pernah dilakukan sebelumnya, maka
pengajuan tersebut akan ditolak secara otomatis.

Tindakan Risk Management: Sistem Credit Scoring akan


menolak pengajuan dimana informasi pribadi yang dipakai
untuk melakukan pengajuan, telah digunakan untuk pengajuan
yang terjadi sebelumnya.

5. Informasi Pekerjaan (selanjutnya akan dicrosscek dengan data


credit analis)

Kriteria Filter: Credit Analyst akan melakukan pengecekan


terhadap informasi pekerjaan yang diisi oleh Pengguna (user),
dimana seluruh informasi pekerjaan

Tindakan Risk Management: Credit Analyst akan menolak


pengajuan dimana informasi pekerjaan calon borrower tidak
sesuai dengan yang tertera.

6. Nomor Rekening

Kriteria Filter: Pada saat pentautan nomor rekening, nama


lengkap calon borrower dan nama yang terdaftar sebagai
pemilik nomor rekening harus sesuai. Untuk meminimalisir
risiko, kebijakan ini diimplementasikan agar tidak terjadinya
pencucian uang ataupun risiko fraud dimana suatu oknum atau
pihak menggunakan data orang lain dan mencairkan dana ke
rekening oknum atau pihak tersebut.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 159


Tindakan Risk Management: Sistem akan menolak pengajuan
dan pencairan jika nama lengkap calon borrower dan nama
yang terdaftar sebagai pemilik nomor rekening tidak
sesuai.

7. Face Recognition

Kriteria Filter : Pada saat calon borrower melakukan face


recognition, hasil dari foto yang diambil oleh calon borrower
harus sesuai dengan foto wajah di KTP yang sebelumnya sudah
diunggah, dan harus sesuai dengan tes face recognition yang
dilakukan secara langsung, dimana calon borrower akan
diminta untuk melakukan beberapa action seperti
menganggukkan kepala atau menggelengkan kepala ke kiri
dan kanan.

Tindakan Risk Management: Sistem akan menolak pengajuan dan


pencairan jika foto dan hasil
face recognition tidak sesuai dengan foto KTP calon
borrower.
Kriteria Tindakan Risk Management
Filter
Usia tidak boleh terlalu tua atau muda Menolak usia yang tidak
(min. 18 tahun – 60 tahun) memenuhi kriteria
Nomor HP yang didaftar wajib Menolak pengajuan yang nomor HP
bisa dihubungi terdaftar tidak bisa dihubungi
Pengisian informasi pribadi sesuai Menolak pengajuan yang
dengan yang tertera di KTP yang identitasnya tidak sesuai
diunggah

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 160


Verifikasi sistem apakah Pengguna Menolak Pengguna (user) yang
(user) pernah mengajukan Pembiyaan pernah mengajukan Pembiyaan atau
atau pendanaan atau belum (pernah pendanaan sebelumnya
mengajukan Pembiyaan atau (menggunakan data yang sama)
pendanaan menggunakan data yang
sama)
Verifikasi informasi pekerjaan Menolak pengajuan yang
yang tertera oleh pengguna informasi pekerjaan tidak sesuai
dengan yang tertera (informasi
pekerjaan palsu, dan lainnya)
Verifikasi sistem dimana pada saat Menolak pengajuan dan
penautan nomor rekening, nama pencairan jika kartu bank bukan
lengkap borrower dan nama akun bank milik Pengguna (user) atau nama
yang ditautkan wajib sesuai tidak sesuai
Verifikasi face recognition dimana Menolak pengajuan jika foto
foto KTP yang diunggah harus sesuai tidak sesuai
dengan foto wajah pengguna pada
saat face recognition

C. PENILAIAN (PART 3)
Pemberian nilai terhadap pengajuan Pembiyaan atau pendanaan
dilakukan setelah Sistem Credit Scoring melakukan Filter atau
penyaringan terhadap kriteria-kriteria yang tertera di Part 2. Penilaian
yang dilakukan oleh Sistem Credit Scoring dibagi menjadi 4
(empat) aspek, yaitu:
1. Informasi Dasar
Setiap aspek informasi dasar terdiri dari beberapa parameter
dibawah ini:
No Parameter Bobot Nilai

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 161


1 Usia 0, 10, 20, 30
2 Jenis Kelamin 0, 20, 20, 20
3 Alamat 0, 0, 0, 0
4 Status Pernikahan 0, 0, 10, 20
2. Kemampuan Pelunasan
Setiap aspek faktor kemampuan pelunasan terdiri dari
beberapa parameter dibawah ini:
No Parameter Bobot
Nilai
1 Lama Bekerja 0, 10, 20, 30, 40
2 Pendapatan 0, 10, 20, 30, 40
3 Status Rumah Tangga 0, 10, 20, 30, 40
4 Daerah Kerja 0, 10, 20, 30, 40
5 Pendidikan 0, 10, 20, 30, 40

3. Performa Pembiyaan atau pendanaan Berkah Fintek Syariah


Aspek penilaian Performa Pembiyaan atau pendanaan
Berkah Fintek Syariah hanya diberlakukan untuk repeat
customer atau borrower yang pernah melakukan
transaksi di Berkah Fintek Syariah. Setiap aspek Performa
Pembiyaan atau pendanaan di Berkah Fintek Syariah terdiri
dari beberapa parameter dibawah ini:

No Parameter Bobot Nilai


1 Frekuensi Pembiyaan atau 0, 0, 10, 20, 30
pendanaan Berhasil
2 Frekuensi Pelunasan 0, 0, 10, 20, 30

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 162


3 Jumlah Hari Jatuh Tempo 0, 0, 10, 20, 30

D. TOTAL NILAI SKORING DATA PENGGUNA (PART 4)


Cara Penilaian Credit Scoring adalah total dari seluruh aspek Sistem
Credit Scoring, yang termasuk aspek Informasi Dasar, aspek
Kemampuan Pelunasan, aspek Aktivitas di Aplikasi, aspek
Performa Pembiyaan atau pendanaan Berkah Fintek Syariah.
Total Nilai Scoring = Total Nilai Informasi Dasar + Total
Nilai Kemampuan Pelunasan + Total Nilai Aktivitas di Aplikasi +
Total Nilai Performa Pembiyaan atau pendanaan Berkah Fintek
Syariah
Nilai Akhir Kredit calon borrower dapat dikategorikan menjadi 5
(lima) nilai berbeda, yaitu A, B, C, D, dan E. Setiap nilai kredit
dapat menjadi suatu pedoman untuk mengetahui
kemungkinan pelanggaran dan tingkat risiko yang dilakukan
oleh calon borrower. Berikut ringkasan dan penjelasan nilai
skoring pengguna yang bisa didapatkan oleh calon borrower,
yaitu:
Biaya
Kemungkinan Tingkat Nilai Limit
Pembiyaan
Pelanggaran Risiko Kredit yang
atau
(Non-Payment) didapat
pendanaan
Umumnya tidak Risiko 330+ Limit Biaya rendah
terjadi Rendah Tinggi
Sangat jarang Risiko 240- Limit
330 Biaya sedang
Nilai Kredit terjadi Rendah Sedang

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 163


Analisis 150- Biaya tinggi
Kadang-kadang Risiko Limit
240 (sesuai
terjadi Sedang Rendah
regulasi)
Sering terjadi Risiko 50-150 Pengajuan Pembiyaan atau
Tinggi pendanaan Ditolak

Tidak terhindari Risiko 0-50


Tinggi

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 164


Materi 6: Drafting kontrak perjanjian dalam pembiayaan fintek syariah
(akad)
AKAD PEMBIAYAAN
WAKALAH BI AL UJRAH

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 165


Kontrak perjanjian antara PT. Berkah Finteck Syariah dengan pemberi
pembiayaan atau pendanaan

No: ..........AP/AKAD/BFS/ ……….........

Bismillah al Rahman al Rahim

“Hai Orang-orang beriman Penuhilah akad-akad perjanjian itu…” (Q.S. al


Maidah: 1)

“Cukupkanlah takaran jangan kamu menjadi orang-orang yang merugikan…”


(Q.S. al Syu’ ara: 181)

Akad ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini tanggal………bulan


..................................... tahun 20 ............ , melalui Platform PT. Berkah Finteck
Syariah, dan kami yang bertandatangan di bawah ini:
I Nama :
……………………………………………………

Pekerjaan :
……………………………………………………

Alamat :
……………………………………………………

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 166


Nomor Induk Kependudukan (KTP) : ……………………………………………………

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 167


Dalam hal ini pihak pertama bertindak sebagai pemberi
pembiayaan atau pendanaan, yang selanjutnya akan memberikan
kuasa (wakalah) kepada PT. Berkah Finteck Syariah yang bertindak
sebagai wakil.

II Nama :
……………………………………………………

Pekerjaan :
……………………………………………………

Alamat :
……………………………………………………

Nomor Induk Kependudukan (KTP) :


……………………………………………………

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Berkah
Finteck Syariah yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 37
tanggal 22 Februari 2019 yang dibuat dihadapan Notaris Anita Lucia
Kendarto, SH., M.Kn dan telah mendapatkan pengesahan dari
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor AHU-0011170.AH.01.01 Tahun 2019, selanjutnya disebut

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 168


sebagai pihak kedua, berkedudukan di Premium Tower 9 Blv
Unit 8A, Jl.
Mayjend Yono Soewoyo No 9 Surabaya (Kode Pos 60226).

Kedua belah pihak telah sepakat untuk menandatangani dan


melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing sebagai
berikut:

PASAL 1 WAKALAH BI AL-UJRAH


(1) Wakalah bi al ujrah adalah pelimpahan kekuasaan dari pihak pemberi
pembiayaan atau pendanaan kepada pihak lain (PT. Berkah Finteck
Syariah) sebagai penyelenggara layanan pembiayaan atau
pendanaan berbasis teknologi sesuai dengan prinsip syariah dengan
memberikan ujrah kepada penyelenggara.
(2) Ujrah adalah upah yang di peroleh PT. Berkah Finteck Syariah
dari pemberi pembiayaan atau pendanaan atas jasanya sebagai wakil
dalam menyediakan, mengelola, dan mengoperasikan layanan
pembiayaan dan pendanaan sesuai dengan prinsip syariah berbasis
teknologi informasi.

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 169


(1) PT. Berkah Finteck Syariah yang berkedudukan sebagai wakil berjanji
akan menyediakan, mengelola dan mengoperasikan platform dengan
menghubungkan pemberi pembiayaan atau pendanaan kepada penerima
pembiayaan atau pendanaan secara profesional dan sesuai dengan
prinsip syariah.
(2) Pemberi pembiayaan atau pendanaan sebagai pengguna secara sah telah
mengajukan permohonan pelimpahan kekuasaan kepada PT. Berkah
Finteck Syariah sebagai wakil dan bersedia membayar ujrah (fee)
kepada PT. Berkah Finteck Syariah.
(3) Ujrah (fee) merupakan hak bagi PT. Berkah Finteck Syariah bertindak
sebagai wakil dengan besaran atau jumlah sesuai dengan
kesepakatan.
(4) PT. Berkah Finteck Syariah menerima baik permohonan sebagai wakil
dari pemberi pembiayaan atau pendanaan dengan akad wakalah bil
ujrah yang telah disepakati dan ditandatangani antara kedua belah
pihak secara baik dan benar.

PT. Berkah Finteck Syariah sebagai penyelenggara akan menjaga


kerahasiaan data pribadi yang diberikan pemberi pembiayaan
kepada penyelenggara selaku wakil sesuai dengan ketentuan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 Tentang

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 170


Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. PT.
Berkah Finteck Syariah menjamin perlindungan konsumen sesuai
dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
01/POJK.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa
Keuangan.

PASAL 3
PEMBIAYAAN, JANGKA WAKTU, DAN BESARAN UJRAH
(1) Pembiayaan dan jangka waktu serta besaran ujrah yang diberikan sesuai
dengan ketentuan yang dipilih oleh pemberi pembiayaan atau
pendanaan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Jumlah Pembiayaan atau pendanaan : Rp…….....,- Periode Pembiayaan


atau pendanaan ............................ Hari/Bulan

Ujrah (fee) :Rp. .....................................................,

(2) Pembayaran ujrah (fee) oleh pemberi pembiayaan atau pendanaan


kepada BFS dilakukan melalui pemotongan dari margin atau ujrah
(fee) atau bagi hasil (nisbah), melalui rekening (virtual account)
penerima pembiayaan atau pendanaan yang dibuka oleh PT. Berkah
Finteck Syariah melalui fasilitas bank syariah yang dipilih dan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 171


disepakati.
PASAL 4
PERISTIWA CIDERA JANJI
Apabila terjadi hal-hal dibawah ini dari setiap kejadian sebelum dan sesudah
ini masing-masing secara
tersendiri atau secara bersama disebut sebagai “cidera janji”.
(1) Kelalaian pemberi pembiayaan atau pendanaan dalam
melaksanakan kewajibannya menurut perjanjian yang telah
disepakati dan kelalaian pembayaran ujrah (fee) sesuai dengan
kesepakatan dalam akad ini.
(2) PT. Berkah Finteck Syariah dapat mengambil tindakan
pemberhentian sementara maupun pemberhentian permanen
apabila terjadi peristiwa cidera janji yang dimaksud ayat 1 pasal ini.
(3) Apabila peristiwa cidera janji ini mengakibatkan kepailitan baik bagi
pihak pemberi pembiayaan atau pendanaan maupun penerima
pembiayaan atau pendanaan, maka PT. Berkah Finteck Syariah akan
membantu para pihak untuk menyelesaikan hak dan
kewajibannya.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 172


(4) Apabila ada sisa keuntungan dari pemberhentian tetap, maka atas dasar
pemberian kuasa dari kedua belah pihak kepada PT. Berkah Finteck
Syariah untuk mengadministrasikan dan menyalurkan sisa
keuntungan tersebut untuk kepentingan sosial.
PASAL 5

FORCE MAJEURE
(1) Keadaan Kahar atau Force Majeure dalam kontrak ini adalah adanya
suatu bencana alam yang meliputi (gempa bumi, banjir, gunung
meletus, tanah longsor, dan angin puting beliung), dan juga apabila
terjadi huru-hara, perang, pemberontakan, serta kebijakan pemerintah
yang dapat mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan atau
penyelesaian pekerjaan.
(2) Apabila terjadi Force Majeure, PT. Berkah Finteck Syariah harus
memberitahukan kepada pemberi pembiayaan atau pendanaan secara
tertulis, selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari sejak
terjadinya Force Majeure disertai bukti yang sah, dan demikian
juga pada waktu Force Majeure berakhir.
(3) Akibat adanya Force Majeure, tidak akan dikenakan sanksi
kepada pemberi pembiayaan atau pendanaan dan para pihak akan
melakukan kesepakatan tambahan untuk melanjutkan pelaksanaan
akad.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 173


PASAL 6
HUKUM YANG MENGATUR
Perjanjian ini diatur oleh dan ditafsirkan sesuai dengan hukum dan peraturan
yang berlaku di Indonesia dan prinsip syariah yang bersumber dari fatwa
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI)

PASAL 7
PENYELESAIAN SENGKETA
(1) Adapun segala bentuk sengketa yang timbul dari atau dengan cara
apapun yang ada hubungannya dengan akad atau perjanjian ini, akan
diselesaikan melalui musyawarah mufakat.
(2) Apabila dari penyelesaian sengketa secara musyawarah tidak
mendapatkan mufakat pada kedua belah pihak, maka penyelesaian
sengketa akan diselesaikan melalui Pengadilan Agama Surabaya.

PASAL 8
PENYELESAIAN
PENYELENGGARA TIDAK
DAPAT MELANJUTKAN
KEGIATAN
OPERASIONAL
(1) Dalam hal PT. Berkah Finteck Syariah sebagai penyelenggara

sistem elektronik Layanan Pinjam Meminjam Uang berbasis


Teknologi Informasi tidak dapat melanjutkan kegiatan
operasionalnya, maka PT. Berkah Finteck Syariah berkomitmen

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 174


membantu pemenuhan penyelesaian hak dan kewajiban para pihak
antara pemberi pembiayaan atau pendanaan dan penerima
pembiyaan atau pendanaan.
(2) Perjanjian ini untuk kepentingan pemberi pembiayaan akan
dijaminkan kepada pihak ketiga Perusahaan Penjaminan Syariah
yang telah bekerjasama dengan PT. Berkah Finteck Syariah.

PASAL 9

KERAHASIAAN DOKUMEN
Para Pihak memiliki kewajiban untuk merahasiakan dan tidak
menyebarluaskan segala bentuk dokumen yang berhubungan dengan
akad ini.
PASAL 10

KETENTUAN TAMBAHAN
(1) Selama masa proses pembiayaan atau pendanaan berlangsung,
pemberi pembiayaan atau pendanaan tidak diperkenankan
melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan dalam akad,
kecuali ada pemberitahuan dan persetujuan dari PT. Berkah
Finteck Syariah.
(2) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini, akan

diatur berdasarkan kesepakatan tambahan (addendum) dari kedua


belah pihak tertuang dalam surat atau akta yang merupakan satu

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 175


kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
(3) Seluruh produk pendanaan dan pembiayaan PT. Berkah Finteck Syariah
(Mudharabah, Musyarakah, Murabahah bi al Wakalah, Ijarah Muntahiya Bit
Tamlik, dan Ijarah Multijasa) menggunakan akad ini secara menyeluruh (mutatis
muntadis) antara pemberi pembiayaan atau pendanaan dengan PT. Berkah
Finteck Syariah.

Demikianlah akad perjanjian (wakalah bi al ujrah) ini dibuat dan


ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana tercantum di atas.

PT. BERKAH FINTECK SYARIAH


Disetujui dan disepakati oleh,
Surabaya, .................................. 20…

Pemberi Penyelenggara
Pembiayaan/Pendanaan PT. Berkah Finteck Syariah

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 176


Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 177
AKAD PENDANAAN MUDHARABAH
Kontrak perjanjian antara pemberi pendanaan dengan penerima
pendanaan .

No: ..........AP/AKAD/BFS/ ……….........

Bismillah al Rahman al Rahim

Hai Orang-orang beriman Penuhilah akad-akad perjanjian itu…”


(Q.S. al Maidah: 1)
“Cukupkanlah takaran jangan kamu menjadi orang-orang yang
merugikan…” (Q.S. al Syu’ ara: 181)

Akad ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini ............................... tanggal .............
..................................... tahun 20 ............, melalui Platform PT. Berkah Finteck
Syariah, dan kami yang
bertandatangan di bawah ini:

Nama
I. :
………………………………………………........

Pekerjaan :
…………………………………….......…….........

Alamat :
…………………………………….……………........

Nomor Induk Kependudukan(KTP) :


.................................................................

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 178


Dalam hal ini bertindak sebagai pemberi pendanaan yang di sebut sebagai pihak
pertama melalui PT. Berkah Finteck Syariah yang didirikan berdasarkan Akta
Notaris Nomor 37 tanggal 22 Februari 2019 yang dibuat dihadapan Notaris Anita
Lucia Kendarto, SH., M.Kn dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
0011170.AH.01.01 Tahun 2019, berkedudukan di Premium Tower 9 Blv Unit
8A, Jl. Mayjend Yono Soewoyo No 9 Surabaya (60226).

II. Nama :
………………………………………………............

Pekerjaan :
……………….........……………………………........

Alamat :
…………………………………………………….....

Nomor Induk Kependudukan (KTP) :


..............................................................................

Dalam hal ini bertindak sebagai penerima pendanaan yang disebut sebagai
pihak kedua melalui PT. Berkah Finteck Syariah yang didirikan berdasarkan
Akta Notaris Nomor 37 tanggal 22 Februari 2019 yang dibuat dihadapan
Notaris Anita Lucia Kendarto, SH., M.Kn dan telah mendapatkan pengesahan
dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU-0011170.AH.01.01 Tahun 2019, berkedudukan di Premium Tower 9

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 179


Blv Unit 8A, Jl. Mayjend Yono Soewoyo No 9 Surabaya (60226).

PT. Berkah Finteck Syariah selanjutnya menghubungkan pemberi pendanaan


dengan penerima pendanaan yang selanjutnya kedua belah pihak tersebut telah
sepakat untuk mendatangani dan melaksanakan hak dan kewajibannya
masing-masing sebagai berikut:

PASAL 1
PENDANAAN MUDHARABAH
(1) Pendanaan mudharabah adalah kerjasama usaha antara dua pihak
yaitu pihak pertama sebagai pemberi pendanaan (sahibul mal)
dan pihak kedua sebagai penerima pendanaan (mudharib).
Dengan adanya pembagian keuntungan usaha (nisbah) yang
ditentukan berdasarkan penyertaan modal dan atau kesepakatan
kedua belah pihak.
(2) Apabila terjadi kerugian dalam pendanaan Mudharabah yang
disebabkan oleh kesalahan disengaja, kelalaian dan pelanggaran
kesepakatan dari penerima pendanaan maka kerugian dan biaya
operasional akan dibebankan sepenuhnya kepada penerima
pendanaan sebagaimana yang diatur dalam fatwa DSN MUI
Nomor 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang pendanaan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 180


mudharabah (qiradh).
(3) Penerima pendanaan menanggung semua kerugian akibat dari
mudharabah yang disebabkan selain yang disebutkan dalam ayat
2 pasal ini atau disebabkan karena terjadinya bencana alam atau
sebab lain yang wajar dan diketahui oleh kedua belah pihak, maka
kerugian akan ditanggung pemberi pendanaan.
PASAL 2
PENDANAAN, PENGGUNAAN DAN BAGI HASIL KEUNTUNGAN
SERTA KERUGIAN
(1) Penerima pendanaan mengajukan permohonan melalui PT.
Berkah Finteck Syariah untuk pendanaan musyarakah untuk
modal usaha bidang:…………………………(Peternakan/Usaha
kecil Menengah (UKM)/ industri kecil menengah (IKM)/
usaha bidang lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah)*

isi dengan memilih salah satu bidang usaha. dengan Surat Izin
Usaha Nomor:…………………………….., yang berlokasi
di:………………………………………………, dengan komponen
pendanaan sebagai berikut:

Besaran modal pokok :Rp.


,-
Besaran bagi hasil (nisbah) dari keuntungan :Rp……………,- +

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 181


Total pendanaan :Rp. ................................ ,-
Terbilang:(................................................................................. )
(2) Pendanaan ini akan dipergunakan secara tepat dan benar sebagaimana

yang dimaksud ayat 1 pasal ini oleh penerima pendanaan.


(3) Penerima pendanaan mengajukan pendanaan mudharabah kepada pemberi

pendanaan melalui PT. Berkah Finteck Syariah, sejumlah modal pokok


yang terdiri dari jumlah pokok pendanaan dan ditambah bagi hasil
(nisbah) dari keuntungan yang disepakati antara pemberi pendanaan
sebesar…..…% dan penerima pendanaan… % yang dihitung dari realisasi
keuntungan sesuai
kesepakatan sebesar Rp..........................…………Terbilang (………….…)
(4) Jika terdapat kelebihan pemberian bagi hasil keuntungan (nisbah), maka
dapat dihitung sebagai hadiah bagi pemberi pendanaan (pihak pertama).
Jika terdapat kekurangan pemberian bagi hasil keuntungan, maka dapat
dihitung sebagai hadiah bagi penerima pendanaan (pihak kedua).
(5) Apabila terjadi kerugian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 2 pasal 1
atau menggunakan pendanaan tidak sesuai dengan yang dimaksud ayat 2
pasal ini, sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi penerima pendanaan
dan atau PT. Berkah Finteck Syariah, maka besaran kerugian sesuai dengan
nilai proyek sebagaimana yang dimaksud ayat 3 pasal ini dan ditambah

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 182


biaya operasional akan dibebankan kepada penerima pendanaan.
(6) Apabila terjadi kerugian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3
pasal 1, maka semua kerugian akan ditanggung oleh pemberi
pendanaan.
(7) PT. Berkah Finteck Syariah menerima baik akad pendanaan mudharabah
yang telah disepakati dan ditandatangani bersama antara kedua belah
pihak secara baik dan benar.
(8) PT. Berkah Finteck Syariah sebagai penyelenggara akan menjaga
kerahasiaan data pribadi yang diberikan pemberi pendanaan dan penerima
pendanaan kepada penyelenggara selaku wakil sesuai dengan ketentuan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 Tentang
Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. PT.
Berkah Finteck Syariah menjamin perlindungan konsumen sesuai dengan
ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 01/POJK.07/2013
Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

PASAL 3

JANGKA WAKTU, DAN JADWAL PENGEMBALIAN


(1) Pendanaan ini diberikan untuk jangka waktu ….
Hari/Bulan, terhitung tanggal

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 183


…….………………………sampai dengan
tanggal…………………………………………………
(2) Penerima pendanaan wajib melakukan pembayaran kembali
kepada pemberi pendanaan melalui Berkah Fintek Syariah
secara angsuran, dengan tepat dan benar dalam ketentuan:
- Perhitungan ................................................... kali angsuran
- Total jumlah pengembalian :
Rp…….….………………………………….
- Periode pengembalian : Harian/bulanan (coret yang tidak perlu)
- Pengembalian pertama tanggal
:……………………………………………….
- Berakhir tanggal : ………………….
…………………………..
- Berakhirnya angsuran dengan tanggal yang disepakati harus sudah
dinyatakan lunas
(3) Semua pengembalian pendanaan dan bagi hasil keuntungan (nisbah) dari
penerima pendanaan kepada pemberi pendanaan akan dilakukan
melalui rekening (virtual account) penerima pendanaan yang dibuka
oleh PT. Berkah Finteck Syariah melalui fasilitas bank syariah yang
dipilih dan disepakati.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 184


PASAL 4
TA’ZIR DAN TA’WIDH
(1) Apabila penerima pendanaan memiliki kemampuan membayar,

tetapi tidak melakukan pembayaran sesuai dengan waktu yang telah


ditentukan, maka akan dikenakan denda (ta’zir) sebesar 1% dari besaran
angsuran perbulan sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah
pihak.
(2) Pemberi pendanaan memberi kuasa kepada PT. Berkah Finteck
Syariah untuk mengadministrasikan dan menyalurkan secara langsung
dana ta’zir atau dana yang tidak boleh diakui sebagai pendapatan untuk
kemaslahatan umat Islam dan kepentingan umum (sosial) yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah sebagaimana yang diatur dalam
ketentuan fatwa DSN MUI No 123/ DSN-MUI/XI/2018 Tentang
Penggunaan Dana yang Tidak Boleh Diakui Sebagai Pendapatan Bagi
Lembaga Keuangan Syariah, Lembaga Bisnis Syariah dan
Lembaga Perekonomian Syariah.
(3) Apabila ada biaya riil yang menjadi kerugian riil bagi PT. Berkah

Finteck Syariah yang timbul karena penerima pendanaan wanprestasi,


maka semua biaya riil yang menjadi kerugian PT.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 185


Berkah Finteck Syariah sebagai penyelenggara dibebankan
sepenuhnya kepada penerima pendanaan sebagai ganti rugi
(ta’wid) sebagaimana yang diatur dalam ketentuan fatwa DSN
MUI No. 129/DSN-MUI/VII/2019 tentang Biaya Riil
sebagai Ta’widh Akibat Wanprestasi
(4) Pemberi pendanaan memberi kuasa kepada PT. Berkah Finteck Syariah

dalam rangka penagihan akibat wanprestasi yang dimaksud dalam ayat


(3) pasal ini dengan memperhatikan komponen biaya riil sebagai
berikut:

a Biaya Komunikasi
b Biaya Surat Menyurat
c Biaya Perjalanan
d Biaya Jasa Konsultasi Hukum
e Biaya Jasa Notariat
f Biaya Perpajakan, dan;
g Biaya Lembur dan Kerja Ekstra
(5) Biaya riil yang timbul akibat wanprestasi yang dimaksud dalam ayat
3 pasal ini dapat juga
meliputi biaya jasa penagihan atas jasa pengunaan pihak ketiga yang
ditunjuk oleh PT. Berkah Finteck Syariah dan telah direkomendasikan
oleh Asosiasi Fintek Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) sebagai jasa

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 186


penagihan bagi Fintech P2P Lending, sebagaimana diatur dalam
ketentuan biaya riil butir 2 fatwa DSN MUI No. 129/DSN-
MUI/VII/2019.

PASAL 5
JAMINAN PENDANAAN

Untuk menjamin pendanaan yang diwakilkan kepada PT. Berkah Finteck


Syariah, maka PT. Berkah Finteck Syariah meminta jaminan pendanaan kepada
penerima pendanaan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Segala harta kekayaan penerima pendanaan, baik yang bergerak maupun
yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada di
kemudian hari, dapat menjadi jaminan bagi pelunasan seluruh
kewajiban penerima pendanaan yang timbul berdasarkan akad ini.
(2) Guna menjamin ketertiban pembayaran dari penerima pendanaan dan
sesuai pelaksanaan dalam akad ini, penerima pendanaan dapat
menyerahkan jaminan pendanaan dengan ketentuan sebagai
berikut:

Sebidang tanah yang di atasnya berdiri bangunan rumah berlokasi


di Jalan…………………………………………. Bukti kepemilikan berupa
dengan SHM No………………………………..atas nama…dan ijin berupa
IMB dengan nomor……………………….………tahun....................

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 187


(3) Apabila menurut PT. Berkah Finteck Syariah nilai Jaminan telah
menurun dibandingkan dengan nilai pendanaan dalam akad ini, maka
PT. Berkah Finteck Syariah memberitahukan penerima pendanaan
(pihak kedua) untuk menambah jaminan pendanaan.
(4) Perubahan dan penggantian jaminan pendanaan dapat dilakukan
berdasarkan kesepakatan tertulis dari kedua belah pihak.
(5) Jaminan pendanaan sebagaimana disebutkan dalam ayat (2) pasal ini
akan dibebankan Hak Tanggungan. Pemberi pendanaan memberikan
kuasa kepada PT. Berkah Finteck Syariah untuk melakukan pengurusan
ke Badan Pertanahan Nasional, dengan biaya yang akan dibebankan
kepada penerima pendanaan.
(6) Bukti kepemilikan jaminan pendanaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) pasal ini ditempatkan di Bank Syariah Mandiri
yang telah bekerjasama dengan PT. Berkah Finteck Syariah.
(7) Dalam hal penerima pendanaan melakukan cidera janji, maka PT.
Berkah Finteck Syariah atas dasar kuasa dari pemberi pendanaan akan
melaksanakan eksekusi terhadap objek jaminan pendanaan, dengan
memberitahukan terlebih dahulu kepada penerima pendanaan tiga
hari sebelum pelaksanaan.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 188


PASAL 6

ASURANSI JAMINAN PENDANAAN


(1) Selama Akad ini berjalan,objek jaminan pendanaan dapat

diasuransikan oleh PT. Berkah Finteck Syariah melalui perusahaan


asuransi syariah, yang telah bekerjasama dengan PT. Berkah
Finteck Syariah.
(2) Premi asuransi jaminan pendanaan harus sudah dibayar lunas

atau dicadangkan oleh penerima pendanaan di bawah penguasaan


PT. Berkah Finteck Syariah sebelum dilakukan realisasi pendanaan
atau perpanjangan jangka waktu pendanaan.
(3) Dalam polis asuransi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
pasal ini, apabila terdapat pembayaran ganti rugi dari perusahaan
asuransi, maka PT. Berkah Finteck Syariah berhak untuk
memperhitungkan hasil pembayaran klaim.

(4) Guna pelaksanaan ketentuan Pasal ini, penerima pendanaan

memberikan kuasa kepada Berkah Fintek Syariah dalam


hal:
a. Menutup asuransi atas beban penerima pendanaan dan
menentukan macam risiko asuransi yang harus
ditutup, nilai asuransi serta jangka waktu apabila

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 189


penerima pendanaan tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan/atau (2)
Pasal ini
b. Mengajukan klaim ganti rugi dan menerima
pembayaran ganti rugi (klaim) dari perusahaan
asuransi, serta memperhitungkan hasil pembayaran
ganti rugi dengan seluruh kewajiban penerima
pendanaan.
c. Kuasa dari penerima pendanaan kepada PT. Berkah
Finteck Syariah merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Akad ini dan kuasa ini tidak akan berakhir karena
sebab-sebab yang ditentukan oleh Pasal 1813
KUHPerdata.

Pasal 7
PAJAK

Pajak yang timbul akibat dari perjanjian ini seluruhnya dibebankan kepada
kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 190


PASAL 8
PERISTIWA CIDERA JANJI
Apabila terjadi hal-hal dibawah ini dari setiap kejadian sebelum dan
sesudah ini masing-masing
secara tersendiri atau secara bersama disebut sebagai “cidera janji”.

(1) Kelalaian pemberi pendanaan dan penerima pendanaan dalam


melaksanakan kewajibannya menurut perjanjian yang telah
disepakati dan kelalaian pembayaran bagi hasil (nisbah) sesuai
dengan kesepakatan dalam akad ini.
(2) PT. Berkah Finteck Syariah dapat mengambil tindakan
pemberhentian sementara maupun pemberhentian permanen
apabila terjadi peristiwa cidera janji yang dimaksud ayat 1 pasal ini.
(3) Apabila peristiwa cidera janji ini mengakibatkan kepailitan baik bagi
pihak pemberi pendanaan maupun penerima pendanaan, maka PT.
Berkah Finteck Syariah akan membantu para pihak untuk
menyelesaikan hak dan kewajibannya.
(4) Apabila ada sisa keuntungan dari pemberhentian tetap, maka atas
dasar pemberian kuasa dari kedua belah pihak kepada PT. Berkah
Finteck Syariah untuk mengadministrasikan dan menyalurkan
sisa keuntungan tersebut untuk kepentingan sosial.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 191


P
A
S
A
L

F
O
R

C
E

M
A
J
E

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 192


U
R

E
(1) Keadaan memaksa atau Force Majeure dalam kontrak ini
adalah; adanya suatu bencana alam yang meliputi (gempa
bumi, banjir, gunung meletus, tanah longsor, dan angin puting
beliung), huru-hara, perang, pemberontakan, serta kebijakan
Pemerintah yang dapat mengakibatkan keterlambatan
pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan;
(2) Apabila terjadi Force Majeure, penerima pendanaan harus
memberitahukan kepada PT. Berkah Finteck Syariah secara
tertulis, selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari sejak
terjadinya Force Majeure disertai bukti yang sah, demikian
juga pada waktu Force Majeure berakhir;
(3) Keterlambatan yang dikarenakan Force Majeure tidak akan
dikenakan sanksi kepada penerima pendanaan sebagaimana
diatur dalam Pasal 4 ayat (1) pada saat bulan terjadinya Force
Majeure.

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 193


PASAL 10
HUKUM YANG MENGATUR
Perjanjian ini diatur oleh dan ditafsirkan sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku di Indonesia dan prinsip syariah yang bersumber
dari fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-
MUI)
PASAL 11
PENYELESAIAN SENGKETA
(1) Segala bentuk sengketa yang timbul dari atau dengan cara apapun yang
ada hubungannya dengan akad atau perjanjian ini, akan diselesaikan
melalui musyawarah mufakat.
(2) Apabila dari penyelesaian sengketa secara musyawarah tidak mendapatkan
mufakat pada kedua belah pihak, maka penyelesaian sengketa akan
diselesaikan melalui Pengadilan Agama Surabaya.

PASAL 12
KETENTUAN TAMBAHAN

Selama masa pendanaan, penerima pendanaan tidak diperkenankan menerima


pendanaan dari pihak lain tanpa diketahui dan mendapat persetujuan dari PT.
Berkah Finteck Syariah. Hal-hal lain yang belum diatur dalam akad ini, akan

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 194


diatur kemudian berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak kedalam surat/
akta yang merupakan satu kesatuan dengan akad ini.

Demikian akad perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani pada hari dan tanggal
sebagaimana tercantum diatas.

PT. BERKAH FINTECK SYARIAH


Disetujui dan disepakati oleh,

Surabaya , ............................. 20…


Pemberi pendanaan Penerima pendanaan

……………………………… ……………………………

Pedoman Praktikum Pengembangan Profesi Prodi Perbankan Syariah (S-1) 195


Materi 7: Strategi dan Prosedur Penanganan pengaduan konsumen

Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Ketentuan melalui
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016
tentang Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi,
dimana di dalam Pasal 40 POJK tersebut tercantum mengenai
Kebijakan Layanan Pengaduan Konsumen termasuk Tindak lanjutnya.
Dan pada tanggal 10 September 2018,OJK mengeluarkan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.07/2018 tentang
LayananPengaduan Konsumen di sektor jasa keuangan yang
kemudian didukung dengan adanya Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No.17/SEOJK07/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan pada
tanggal 6 Desember 2018. Dengan diterbitkannya peraturan ini,
OJK berusaha untuk meningkatkan perlindungan terhadap
pemangkukepentingan dan juga Konsumen, sekaligus meningkatkan
kualitas manajemen perusahaan serta nilai etika yang berlaku umum
dengan meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik.

Dalam ketentuan tersebut, perusahaan diwajibkan untuk


menerapkan kebijakan layanan pengaduan Konsumen (perlu
diperhatikan bahwa konsumen berarti juga pengguna layanan
kami),yang terdiri dari:
a. Sistematika proses pengaduan
b. Jangka waktu penanganan pengaduan
c. Penanganan pengaduan
d. Unit kerja atau pihak yang mengelola penanganan
pengaduan
e. Hasil penanganan dan tindak lanjut pengaduan
f. Evaluasi secara berkala oleh Direksi dan
Dewan Komisaris terhadap kebijakan
penangananpengaduan Konsumen.

Penerapan kebijakan dan prosedur tersebut di atas bertujuan agar


PT. Berkah Finteck Syariah dapat memberikan pelayanan yang
baik bagi para Konsumen dalam menjalankan kegiatan usahanya
sesuai dengan visi dan misi serta melindungi kepentingan
Konsumennya. Agar penerapan program tata kelola perusahaan dan
layanan pengaduan PT. Berkah Finteck Syariah dapat memenuhi
ketentuan yang berlaku. maka disusun pedoman layanan
pengaduan Konsumen ini.
B. Ruang Lingkup
Pedoman ini berlaku bagi Manajemen dan karyawan PT. Berkah
Finteck Syariah serta untuk calonKonsumen dan Konsumen PT.
Berkah Finteck Syariah. Prosedur ini berlaku bagi PT. Berkah
Finteck Syariah untuk kegiatan yang berhubungan dengan Layanan
Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi
(LPMUBTI).
C. Tujuan
Tujuan dari Pedoman Layanan Pengaduan Konsumen ini adalah
untuk:
1. Untuk memenuhi ketentuan mengenai system layanan
pengaduan konsumen dalam tata kelola perusahaan
fintek serta melindungi reputasi PT. Berkah Finteck
Syariah serta seluruh karyawannya.
2. Untuk melindungi konsumen dari adanya pelanggaran
yang menyebabkan kerugian baik material maupun
non material.
D. Definisi
1. Perusahan adalah PT. Berkah Finteck Syariah.
2. Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) adalah struktur dan proses yang
digunakan dan diterapkan Organ Perusahaan untuk
meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan
mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi seluruh
pemangku kepentingan khususnya Pemegang saham
dan/atau pihak yang berhak memperoleh manfaat,
secara akuntabel dan berlandaskan prinsip syariah,
perundang- undangan serta nilai etika.
3. Tata Kelola Perusashaan yang baik yang selanjutnya
disebut Tata KeIola adalah Tata Kelota yang
menerapkan prinsip keterbukaan (transparency).
akuntabilitas (accountability). pertanggungjawaban
(responsibility), Independensi (independency), dan
kewajaran (fairness).
4. Direksi adalah organ perseroan Yang melakukan
fungsi pengurusan sebagaimana dimaksud dałam
Undang-Undang Perseroan Terbatas, Yang berwenang
dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan, serta mewakili
Perseroan baik di dałam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
5. Dewan komisaris adalah seorang Warga Negara
Indonesia (WNI) yang telah memenuhi persyaratan
yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
6. Konsumen adalah pihak yang menggunakan jasa Fintek.
7. Situs Web adalah kumpulan halaman web yang memuat
informasi atau data yang dapat diaksesmetalui suatu
sistem jail-Jean Internet.
8. Transakisi adalah seluruh kegiatan yang
menimbulkan hak atau kewajiban atau
menyebabkan timbulnya hubungan hukum antara
dua pihak atau lebih. termasuk kegiatan
pentransferan dan/atau pemindahbukuan dana yang
diakukan oleh Penyedia Jasa Keuangan.
E. Peraturan
Kebijakan ini dibuat berdasarkan peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia antaralain
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor
77/POJK.01/2016 tentang Layanan PinjamMeminjam
Uang Berbasis Teknologi Informasi.
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
18/POJK.07/2018 tentang Layanan
PengaduanKonsumen di Sektor Jasa Keuangan.
3. Surat Edaran Otodtas Jasa Keuangan
No.17/SEOJK.0712018 tentang Pedoman

PelaksanaanLayanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan.

F. Analisa Layanan Pelaporan Konsumen


• Trend Analysis dilakukan setiap bulan dan merupakan
bagian BOD Meeting dan report OJK
• Review atas SOP dilakukan minimal 1 (Satu) tahun sekali

G. Kerahasiaan
Pengaduan Konsumen bersifat rahasia kecuali untuk atas
perrnintaan Otoritas Jasa Keuangan(OJK), diwajibkan oleh
perundang-undangan dan/atau atas persetujuan Konsumen.

Bab II
Penanggung Jawab Penerapan Layanan Pengaduan Konsumen
A. Pejabat Layanan Pengaduan Konsumen
1. Penugasan pejabat layanan pengaduan
konsumen untuk memenuhi kewajiban
penerapan system di perusahaan, perusahaan
telah menunjuk pegawai layanan pengaduan
konsumen disebut Customer Service Officer
(CSO) dengan surat keputusan Direksi yang
ditetapkan olehDireksi perusahaan.
2. Kriteria pejabat layanan pengaduan konsumen.
Adapun kriteria untuk pejabat layanan pengaduan
konsumen:
• Independen terhadap pengaduan yang diterima.
• Telah mendapatkan pelatihan mengenai
penerimaan layanan pengaduan konsumen
minimal1 (satu) kali dalam masa kerjanya.
• Mampu menganalisa dan menindaklanjuti
semua pengaduan yang disampaikan terhadap
PT.Berkah Finteck Syariah.
3. Tugas pejabat layanan pengaduan meliputi:
menerima, mencatat. meganalisa dan
menindaklanjuti semua pengaduan yang
disampaikan terhadap PT. Berkah Finteck Syariah
yang disampaikan melalui berbagai media
(touchpoints) seperti Walk-in. Call-in, Write-in.
Social Media, Lisan dan Tulisan.

B. Tugas Direksi
Pengawasan aktif Direksi paling kurang meliputi:
1. Menetapkan kebijakan dan prosedur tertulis yang
bersifat strategis mengenai penerapan Layanan
Pengaduan Konsumen:
2. Memastikan penerapan layanan pengaduan
konsumen dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
dan prosedur tertulis yang telah ditetapkan:
3. Menunjuk pejabat yang bertanggung jawab
terhadap penerapan layanan pengaduan
konsumenuntuk memastikan bahwa seluruh
pegawai. khususnya pegawai dari satuan kerja
terkait dan pegawai baru telah mengikuti
pelatihan yang berkaitan dengan penerapan
layanan pengaduan konsumen secara berkala.
4. Direksi harus memiliki pemahaman yang
memadai mengenai layanan pengaduan
konsumen yang ada dalam kegiatan operasional
perusahaan sehingga Direksi mampu mengambil
tindakanyang diperlukan.

C. Tugas Dewan Komisaris


Pengawasan aktit Dewan Komisaris paling kurang
meliputi melakukan pengawasan atas pelaksanaan
tanggung jawab Direksi terhadap penerapan layanan
pengaduan konsumen.

Bab III
Layanan Pengaduan
Konsumen

A. Media Penyampaian Layanan Pengaduan Konsumen


(Touchpoint) Adapun media penyampaian Layanan Pengaduan
Konsumen meliputi:
1. Konsumen dapat menyampaikan layanan pengaduan
konsumen kepada PT. Berkah Finteck Syariah secara
tertulis (Surat, Email. Situs Web) dan lisan (telepon. Walk-
in).
2. Pengaduan kKonsumen yang terkait dengan media
dalam layanannya melibatkan Customer service PT.
Berkah Finteck Syariah sebagai pihak yang berwenang
dalam melakukan komunikasi dengan pihak-pihak
diluar PT. Berkah Finteck Syariah dan melakukan
tindak lanjutsesuai dengan tata cara layanan yang sudah
ditetapkan.
3. Layanan pengaduan konsumen yang disampaikan metalui
pihak lain di dalam PT. Berkah Finteck Syariah harus
disampaikan kepada Unit Layanan Pengaduan Konsumen
untuk ditindaklanjuti kepada Konsumen yang
bersangkutan
B. Pencatatan Layanan Pengaduan Konsumen
Pencatatan layanan pengaduan konsumen dicatatkan pada
Complaint Handling Log (yang memuatinformasi secara
terperinci sehingga semua proses layanan pengaduan
konsumen dari awal hinggaakhir (End to End) dapat dilihat
rekam jejaknya).

Complaint Handling Log harus memuat informasi sebagai


berikut:
1. Registration
Number Nomor Registrasi pengaduan Konsumen yang
dicatat pada logbook.
2. Open Date
Tanggal diterimanya pengaduan untuk pertama kali dari
berbagai media penyampaianpengaduan
(Touchpoint).
3. Category
Adanya pengelompokan pengaduan berdasarkan
keterkailannya dengan berbagai proses sertabagian/unit
kerja terkait yang ada dalam internal PT. Berkah Finteck
Syariah.
4. Priority Priority Case
Pengaduan yang memilid potensi risiko besar terhadap
reputasi perusahaan dan dampak secararegulasi.
Non Priority Case
Pengaduan yang memiliki potensi risiko moderat atau
rendah terhadap reputasi perusahaan dandampak
secara regulasi.
5. Status
Baru (New). jika materi pengaduan untuk pertama
kalinya disampaikan oleh konsumen. Berulang
(Repeated). jika materi pengaduan yang sama disampaikan
oleh Konsumen yang
sama pada waktu yang berbeda (di kemudian hari).
6. Tenggang Waktu (Turnaround Time - TAT).
Acknowledgement TAT
Jangka waktu sejak pengaduan diterima sampai
dengan notifikasi kepada Konsumen bahwa
Pengaduan Konsumen sudah diterima dengan
balk oleh PT. Berkah Finteck Syariah.
7. End to End TAT
Jangka waktu sejak pengaduan diterima sampai dengan
pengaduan diselesaikan

C. Tata Cara Layanan Pengaduan Konsumen


1. Pengaduan konsumen secara lisan
Adatah pengaduan yang dilakukan oleh konsumen
melalui lisan (walk-in) atau melalui pesawat
telepon. Pelaporan tipe ini akan diterima secara
lisan oleh Unit Layanan Pengaduan Konsumen
yang selanjutnya akan didokumentasikan pada
logbook dan ditindaklanjuti segera. Tipe
pelaporan ini lebih ditujukan untuk pelaporan
yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
2. Pengaduan Konsumen Disampaikan Secara Tertulis
Adalah pelaporan yang dilakukan melalui surat
email. ataupun situs web. Pelaporan ini akan
diterima dan didokumentasikan di logbook secara
menyeluruh oleh Unit Layanan Pengaduan
Konsumen dalam waktu 3 (tiga) hari kerja dan
dikoordinasikan dengan fungsi terkait. Fungsi
terkait akan metakukan investigasi menyeluruh dan
akan mencari solusi dari pelaporan tersebutdengan
sepengetahuan direksi sebelum jangka waktu
tertentu yang ditentukan hingga Konsumen
dapat menutup pelporan tersebut.
D. Jangka Waktu Layanan Layanan Pengaduan Konsumen
(Turn Around Time - TAT)
Adapun jangka waktu layanan Layanan Pengaduan Konsumen
Konsumen adalah sebagai berikut:
• Acknowledgedment TAT
Priority Cases : maksimum 1 hari kerja
Non Priority Cases : 2 hari kerja
• End to End TAT Maksimal 5 (lima) hari kerja sejak
tanggal pengaduan diterima
• Exceeded End to End TAT
Jka penyelesaian pengaduan memerlukan
perpanjangan waktu. maka dapat dilakukan sampai
dengan maksimal 20 (dua putuh) hari kerja sejak
pengaduan diterima. Jika layanan
pengaduankonsumen belum terselesaikan. maka
dapat dilakukan perpanjangan waktu kedua sampai
dengan maksimal 20 hari kerja berikutnya dangan
kawajihan tetapi tidak terbatas pada pemberitahuan
tertulis namun juga lisan kepada konsumen sampai
dengan pengaduan diselesaikan.
E. Jenis Pelaporan Layanan Pengaduan Konsumen
Adapun jenis pelaporan Layanan Pengaduan Konsumen:
1. Pelaporan kepada Internal
Report secara berkala setiap 1 (satu) bulan sekali dan
BOD Meeting setiap bulan
2. Pelaporan kepada pihak eksternal
• Laporan kepada OJK secara berkala
setiap 1 (satu) bulan paling lambat pada
tanggal 10bulan berikutnya atau jika jatuh
di hari libur. maka disampaikan pada hari
kerjaberikutnya.
• Laporan kepada OJK juga dilakukan secara
berkala setiap 3 (tiga) bulan paling

Bab IV
Jenis Layanan Pengaduan Konsumen
dan Penyelesaian Layanan Pengaduan Konsumen

A. Jenis Pengaduan Konsumen


Terdapat beberapa Jenis Pengaduan Konsumen
1. Pengaduan konsumen dengan dampak finansial, untuk pengaduan
konsumen dengan dampak finansial. nilai ganti rugi yang
akan dibayarkan harus mendapatkan persetujuan dari Direkturatau
pihak lain yang mewakili.
Pembayaran ganti rugi kepada konsumen terkait dengan
pengaduan konsumen disampaikan melalui OLI (Operation
Lost Incident) diajukan oleh CSO kepada bagian Finance &
Accounting. Laporan terkait Pembayaran ganti rugi disampaikan
secara periodik kepada Dewan Direksi pada Rapat Dewan Direksi
dan komisaris yang diadakan setiap bulan.
2. Pengaduan Konsumen dengan potensi fraud, pengaduan konsumen
dengan potensi fraud wajib dilaporkan kepada Compliance
Officer pada hari yang sama untuk ditindaklanjuti.
3. Pengaduan Konsumen terkait dengan Legal & Compliance
pengaduan konsumen dengan potensi masalah terkait Legal
& Compliance wajib dilaporkan kepada Legal &
Compliance Officer pada hari yang sama untuk
ditindakianjuti.
B. Pemberitahuan Penyelesaian Pengaduan Konsumen
Pemberitahuan kepada konsumen tentang penyelesaian pengaduan
konsumen yang terkait dengan Legal & Compliance. harus
mendapat persetujuan dari Head of Legal & Compliance atau
Direktur.
Pemberitahuan kepada konsumen tentang penyelesaian pengaduan
konsumen yang berasal dari media (Koran. Majalah,TV dll)
mendapatkan persetujuan dari Direktur PT. Berkah Finteck
Syariah.
Daftar pustaka

Abdillah, Mujiyono. (2001). Agama Ramah Lingkungan Perspektif al-


Quran. Jakarta: Paramadina.

Anwar, Rosihon. (2006). Ulûmul Quran. cet. II. Bandung:


Pustaka Setia.

Basyir, Ahmad Azhar. (1978). Garis Besar Sistem Ekonomi Islam, Edisi
Revisi. Jogjakarta: BPFE.

Bik, Hudhari. (1980). Tarikh al Tasyri’ al Islami. Semarang:


Dar al-Ihya.

Chaudhry, Muhammad Sharif. (2012). Sistem Ekonomi Islam:


Prinsip Dasar. Jakarta.
Kencana.

Deliarnov. (1995). Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Edisi ke-3.


Jakarta: Rajawali Press.

Deliarnov. (2006). Ekonomi Politik; Mencakup Berbagai Teori dan


Konsep yang Komprehensif. Jakarta: Erlangga.

Departemen agama, al-Quran dan terjemahannya.

Effendi, Rustam. (2003). Produksi dalam Islam. Jogjakarta:

Magistra Insania Press. Harahap, Syahrin. (1999). Islam: Konsep

dan Implementasi Pemberdayaan. Jogjakarta:


Tiara Wacana.

Ibn Khaldun. (2001). Mukaddimah, terjemahan Masturi Ilham dkk, cet.


Ke 3. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Izzan, Ahmad. (2005). 'Ulûmul Quran: Telaah Tekstualitas dan
Kontekstualitas Alquran.
Bandung: Tafakur.

Karim, Adiwarman A. (2001). Ekonomi Islam: Suatu kajian Kontemporer.


Jakarta: Gema Insani.

Kuntowijoyo. (2006). Islam sebagai ilmu: Epistemologi,


Metodelogi, dan Etika.
Jogjakarta. Tiara Wacana.

Marthan, Said Sa’ad. (2007). Ekonomi Islam: di Tengah Krisis


Ekonomi Global, Edisi
Revisi. Jakarta: Zikrul Hakim.

Mauludi, Sahrul. (2012). Ibn Khaldun: Perintis kajian Ilmu Sosial Modern.
Jakarta: Dian Rakyat.

Pusat Kajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, (2012). Ekonomi


Islam. Jakarta: Rajawali Press.

Syekh, Sayid. (2013). Sekilas Pengantar Ilmu Ekonomi dan Pengantar


Ekonomi Islam. Jakarta: Referensi.

Suyuthi, Abdurahman bin Ikmal Jalaluddin. (t.th). Al-Itqan fĭ Ulŭmul


Quran. J. 2. Beirut:
Dar el-Fikr.

Al-rifa’I, Muhammad nasib, (1999). Ringkasan Tafsir Ibn Katsir.


Jakarta: Gema Insani.

Triyanta, Agus. (2012). Hukum Ekonomi Islam: dari politik hukum


ekonomi Islam sampai pranata ekonomi syariah. Jakarta: FH
UII Press.
Ya’qub, Hamzah. (1992). Etos Kerja Islami: petunjuk Pekerjaan yang
Halal dan Haram dalam Syariat Islam. Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya.

Zdajuli, Suroso Imam. (2013). Holistik Production Function,


Memoring Draft, tanggal 17 November.
“ Supaya harta itu jangan beredar di antara
orang-orang kaya saja di antara kamu..”
(AI-Hasyr:7)

% (031) 30006688
s«- cs@finteksyariah.co.id
t$,• www.finteksyariah.co.id

Premium Tower 9bIv Lantai 8A JI. Mayjen Yono


Soewoyo No 9 Surabaya Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai