LAPORAN KKN
Kelompok 231:
Disusun Oleh :
1. DIMAS PURNAYOGA R.
( NIM. 100710101141)
2. RONI HARDIONO
( NIM. 100810101059)
( NIM. 111810401027)
4. DWI HARTATIK
( NIM. 111510501150)
( NIM. 111610101060)
LAPORAN KKN
Nim.111510501150 (PERTANIAN/AGROTEKNOLOGI)
5. SIXTINE A. F.
Mengetahui,
Kepala Pusat Pengelolaan dan
Pengembangan
KKN LPM - Universitas Jember
KATA PENGANTAR
Puji syukur kahadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karuniaNya, kami diberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran dalam menyusun Laporan
Akhir Kelompok Kuliah Kerja Nyata Posdaya yang berjudul Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia Desa Sukokerto Kecamatan Sukowono Kabupaten
Jember Melalui Kegiatan Posdaya. Laporan Kuliah Kerja Nyata ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi strata satu di setiap
Fakultas pada Universitas Jember. Kami menyadari bahwa gerak langkah, bantuan,
motivasi, dan dorongan semangat serta kerja sama dari semua pihak adalah kunci
kesuksesan bagi kami dalam menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nayata dan
laporan ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini ijinkan kami menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
2.
Bapak Dr. Hidayat Teguh W., M.Pd. selaku Kepala Pusat Pengelolaan dan
Pengembangan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah
membekali kami dan mengawal kami selama pelaksanaan KKN
3.
dan
pengarahan
selama
pelaksanaan
kegiatan
dan
demi
5.
Ibu Sri Sulasmi, selaku Kepala Desa Sukokerto beserja jajaran Perangkat desa
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan
pengabdian kepada warga Sukokerto
6.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Pak Amir selaku Kepala
Capil Akta Kelahiran atas bantuan yang diberikan kepada kami terkait
penyuluhan dan pembuatan Akta Kelahiran
7.
Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan atas bantuan Pemateri yang
diwakili oleh Bapak Hasan untuk penyuluhan dan 5000 bibit ikan lele yang
telah diberikan kepada kami untuk diteruskan kepada warga
8.
9.
Kepala Dinas Pertanian yang telah memberikan bantuan dana kepada kami
untuk melaksanakan program kerja penyuluhan dan pembuatan Pupuk
BOKASHI
10. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kebawah atas bantuan
yang telah diberikan kepada kami dalam upaya pengembangan dan pemasaran
Kerajinan Tas Warga Sukokerto
11. Bapak H. Nurhasim selaku Ketua Kelompok Tani Antirogo atas kesediaannya
menjadi pemateri dalam acara penyuluhan pembuatan Pupuk BOKASHI
12.
13. Keluarga Posko KKN Desa Sukokerto kelompok 202, Agung Wahyu
Purnama, Muhammad Iqbal Fanani, Ari Erviana, Ayu Nurfitria S dan Novdianti
Ayu Maharti
14. Semua mahasiswa KKN yang ditempatkan di Kecamatan Sukowono
15. Serta semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan maupun penyusunan
laporan Kuliah Kerja Nyata ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dari segala yang telah kami
laksanakan selama KKN berlangsung, akan tetapi besar harapan kami semoga apa
yang telah kami lakukan dapat menjadi suatu hal yang bermanfaat dan berkelanjutan
bagi warga Sukokerto, demi perbaikan dan kesempurnaan saran dan kritik dari
pembaca tentu kami perlukan dan semoga laporan yang telah kami tulis ini dapat
memberi manafaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa Universitas Jember
Penyusun
I. PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan,diperoleh beberapa
permasalahan. Permasalahan ini yang membatasi berkembangnya potensi desa dan
kualitas sumber daya manusia di Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono. Adapun
permasalahan yang ada di Desa Sukokerto antara lain
1. Banyaknya warga desa Sukokerto yang belum memiliki kelengkapan seperti
Kartu Keluarga (KK), dan Akta Kelahiran
2. Masih rendahnya Sumber Daya Manusia sehingga perlu adanya pelatihan usaha di
bidang perikanan lele
3. Masih banyak petani di desa Sukokerto yang menggunakan pupuk An Organik
sehingga perlu adanya pelatihan pembuatan BOKASHI (Bahan Organik Kaya
Akan Sumber Hayati)
4. Masih belum ada kelompok usaha kerajinan tas dari barang bekas serta lemahnya
pemasaran kerajinan tas dari barang bekas
5. Kurangnya kesadaran anak terhadap pentingnya kebersihan gigi dan mulut
6. Masih adanya warga yang belum bisa membaca atau Buta Aksara
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1.
2.
3.
5.
6.
1.3.2 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan, informasi dan pemahaman terhadap permasalahan yang
ada di masyarakat
b. Memperoleh
pengalaman
dengan
terlibat
langsung
dalam
kehidupan
bermasyarakat
c. Meningkatkan pola pikir dalam bekerja sama,menyelesaikan permasalahan di
masyarakat.
2. Bagi Universitas
a. Menyempurnakan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
pemerintah sebagai umpan balik mahasiswa untuk berada ditengah-tengah
masyarakat.
b. Meningkatkan dan menambah kerjasama dengan msyarakat dan pemerintah
c. Membantu untuk ikut menyelesaikan atau berpartisipasi dalam permasalahan
yang ada di masyarakat.
3. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
a. Mendapatkan motivasi dalam percepatan pembangunan di desa.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran dan tenaga untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada di desa .
c. Menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan potensi desa baik sumber daya
alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang ada di desa.
d. Menambah wawasan, keterampilan dan pengalaman masyarakat desa untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup.
5. Siswa SD
pemasarannya
b. Membentuk usaha perikanan lele
4. Bidang Lingkungan
Penyuluhan dan Praktek langsung pupuk BOKASHI dengan memanfaatkan
limbah-limbah di sekitar
2.3.2 Metode
Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diperlukan adanya
teknik khusus agar kegiatan yang akan dilakukan dapat berjalan dengan baik.
Teknik teknik yang akan dilakukan disesuaikan dengan kondisi dan situasi desa.
Adapun teknik kegiatan yang dilakukan dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini
adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu kegiatan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan guna melaksanakan suatu program tertentu. Dalam hal ini program
yang dimaksud yaitu program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN). Observasi yang
dilakukan selama 1 minggu antara lain : melakukan wawancara dengan pihak
pihak yang bersangkutan, mengamati situasi yang terjadi di masyarakat desa,
dan menganalisis program kerja KKN yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Diskusi atau Temu Warga
Diskusi merupakan interaksi atau komunikasi antara 2 orang atau lebih atau
kelompok. Kegiatan tanya jawab atau diskusi
pertemuan warga dengan mengundang perwakilan dari warga yaitu RT, RW,
BPD dan Perangkat Desa dengan tema pengenalan mahasiswa KKN sekaligus
penyampaian program kerja dan dengar pendapat dari warga.
3. Kegiatan Berkelanjutan
Dalam
penyusunan
program
kerja
kami
mencoba
menyusun
dan
2.4.2 Pemecahan
a.
b.
sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan selalu menerima warga yang
datang untuk berkonsultasi terkait catatan sipil khususnya Akta Kelahiran
c.
d.
e.
Alat Peraga
Banner Poster Penyuluhan
Jumlah
2
Harga
Rp. 100.000
2.
Phantom
2 buah
Rp. 200.000
3.
Pasta Gigi
10 buah
Rp. 100.000
4.
Air Mineral
6 dos
Rp. 90.000
5.
Tissue
2 buah
Rp. 25.000
6.
Transportasi
Rp. 10.000
TOTAL
Rp. 500.000
No
Bahan
Jumlah
Harga
Pupuk Kandang
10 karung @5.000
Rp.
50000
Dedak
25 kg @ 3000
Rp.
75000
EM-4
2 botol @20.000
Rp.
40000
Gula Merah
2kg @7000
Rp.
14000
Air
Secukupnya
Dedaunan
5karung @3000
Rp.
7.
Lain-lain
15000
Rp. 100.000
TOTAL
Rp. 294.000
Jumlah
5
Harga
Rp. 12.500
Rp. 10.000
Rp. 3.000
1 Meter
Rp. 5.000
1 Meter
Rp. 2.000
Rp. 15.000
Rp. 2.500
TOTAL
Rp. 50.000
Barang
Biaya
1.
Undangan
Rp. 12.500
2.
Konsumsi warga
Rp. 80.000
3.
Rp.50.000
4.
Materai
Rp.500.000
TOTAL
Rp. 642.500
No.
Barang
Biaya
1.
Konsumsi
Rp. 20.000
2.
Perlengkapan/Alat tulis
Rp. 100.000
TOTAL
Rp. 120.000
Jumlah
10.000 ekor
Rp
Harga
700.000
2.
3.
4.
5.
Terpal
4x6 meter
Rp.
480.000
Bambu
20 meter
Rp.
100.000
2 kg
Rp
20.000
Pakan
1 kwintal
Rp. 2.000.000
TOTAL
Rp. 3.300.000
Alat Peraga
Banner Poster Penyuluhan
Jumlah
1
Harga
Rp. 10.000
2.
Pasta Gigi
3 buah
Rp. 15.000
3.
Sikat Gigi
10 buah
Rp. 33.000
Gelas Plastik
75 buah
Rp. 5.500
5.
Kertas Kado
5 buah
Rp. 10.000
6.
Selotip
1 buah
Rp. 3.000
Rp. 76.500
TOTAL
Asal Dana
Bantuan Dinas Pertanian
Satuan
Jumlah
Rp. 150.000
2.
Iuran 10 Mahasiswa
Jumlah
PENGELUARAN
No
Keperluan
1. Kegiatan Penyuluhan :
a. Konsumsi
b. Transportasi
2. Kegiatan Pembuatan BOKASHI :
a. EM-4
b. Kotoran Sapi
c. Jerami
d. Serbuk Kayu
e. Dolomite / Kapur
f. Konsumsi (Air mineral)
@ Rp.10.000
Rp. 100.000
Rp. 250.000
Satuan
Jumlah
Rp. 125.000
Rp. 50.000
3 Botol @ 1L 15.000
Dari warga
Dari warga
Dari warga
Dari warga
2 kardus @ Rp.
Rp. 45.000
Rp. 30.000
15.000
Jumlah
Rp. 250.000
2.5.2.1 Rekap Penjualan Tas dalam Pameran Jember Fashion Carnaval 2014
Jumlah Tas yang Terjual
Jenis Tas
Plastik
Kain
Produsen
Jumlah
2 buah
Bu Ar
1 buah
1 buah
1 buah
Bu Vanda
2 buah
1 buah
Bu Desi
1 buah
1 buah
Bu Riski
1 buah
Total Penjualan
Keterangan
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual
Harga
Rp. 30.000
Rp. 25.000
Rp. 15.000
Rp. 35.000
Rp. 10.000
Rp. 35.000
Rp. 15.000
Rp. 10.000
Rp. 35.000
Rp. 215.000
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
Keterangan
Tidak Terjual
Tidak Terjual
Tidak Terjual
Harga
Rp. 35.000
Rp. 20.000
Rp. 30.000
Harga
Rp. 35.000
Rp. 35.000
panjang
Tas kain berukuran sedang dengan tali 1 buah
Rp. 35.000
panjang
Tas kain berukuran kecil dengan tali 3 buah
Rp. 15.000
panjang
Dompet kain
Tas plastik berukuran laptop
Tas plastik dengan penutup
Total
Rp. 10.000
Rp. 35.000
Rp. 35.000
210.000
1 buah
1 buah
2 buah
Hasil Kegiatan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya yang kami laksanakan di
Pilar Pendidikan
1. Penyuluhan pentingnya kepemilikan dokumen sipil oleh setiap warga negara dan
membantu warga membuat akta kelahiran
2. Penyuluhan budidaya ikan lele sebagai peluang usaha sebagai sumber
perekonomian masyarakat Sukokerto
3. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
4. Penyuluhan metode pemasaran kerajinan tas sehingga mampu bersaing dengan
produk-produk yang sudah beredar di pasar
5. Penyuluhan pentingnya penggunaan pupuk organik dan pemanfaatan limbah
menjadi produk yang memiliki nilai tambah
6. Pengajaran Buta Aksara sebagai upaya pemberantasan Buta Aksara di Desa
Sukokerto
Pilar Kesehatan
Penyuluhan dan praktek langsung cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Pilar Ekonomi
Pilar Lingkungan
Pemanfaatan limbah limbah disekitar Desa menjadi Pupuk Organik dan praktek
Nama Kegiatan
Waktu
Sasaran
Realisasi
Pelaksanaan
I
1
Pilar Pendidikan
Penyuluhan
26 juni 2014
pentingnya memiliki
Seluruh
Warga Terealisasi
Sukokerto
kelengkapan
2
dokumen sipil
Penyuluhan
8 Agustus
pentingnya
2014
Kelompok Tani
Terealisasi
Terealisasi
penggunaan pupuk
organik dan
pemanfaatan limbah
menjadi produk
yang memiliki nilai
tambah
3
Penyuluhan
13 Agustus
Kelompok
2014
Petani Lele
sebagai peluang
4
usaha warga
Penyuluhan
16 Agustus
Siswa-siswi
2014
SDN 02
mulut
5
Penyuluhan metode
pemasaran kerajinan
tas sehingga mampu
bersaing dengan
produk-produk yang
sudah beredar di
pasar
POSDAYA
Pengajaran Buta
Aksara sebagai
upaya
Sukokerto
Terealisasi
pemberantasan Buta
Aksara di Desa
Sukokerto
II
1
Pilar Kesehatan
Penyuluhan
16 Agustus
Siswa-siswi
2014
SDN 02
Terealisasi
Sukokerto
Pilar Ekonomi
Pemberian bibit ikan 11 Agustus
Anggota
lele untuk
POSDAYA yang
2014
Terealisasi
menginisiasi warga
ditunjuk sebagai
membudidaya lele
percontohan
Pengembangan dan
petani lele
21-24 Agustus Anggota
Terealisasi
POSDAYA yang
mengembangkan
usaha kerajinan
buatan anggota
tas
POSDAYA
IV
PILAR
LINGKUNGAN
Pemanfaatan limbah 10, 17 dan 26 Anggota
limbah disekitar
Desa menjadi Pupuk
Organik dan praktek
pembuatan pupuk
BOKASHI (Bahan
Organik Kaya Akan
Sumber Hayati)
Agustus 2014
Posdaya
Terealisasi
dalam
bidang pertanian
3.2 Pembahasan
3.2.1 Kegiatan Pilar Pendidikan
Kegiatan dari bidang pendidikan yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN
di desa Sukokerto salah satunya adalah penyuluhan mengenai pentingnya
kepemilikan dokumen sipil oleh setiap warga Negara dan membantu warga dalam
membuat akta kelahiran,kegiatan ini dibantu oleh Dinas Kepemdudukan dan Catatan
Sipil setelah kami mengajukan proposal permohonan kejasama kepada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil. Penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 26 Juni
2014 jam 08.00 WIB dibalai desa Sukokerto. Dalam pelaksanan penyuluhan
mahasiswa KKN menjelaskan mengenai pentingnya kepemilikan akta kelahiran dan
syarat-syarat pembuatan akta kelahiran.
Hak pertama anak setelah dilahirkan adalah memiliki identitas yang meliputi
nama,orang tua (sisilah keturunan) dan kewarganegaraan yang dituangkan dalam
bentuk akta kelahiran. Akta kelahiran adalah akta catatan sipil hasil pencatatan
terhadap peristiwa kelahiran seseorang. Hak Identitas Berdasarkan KHA dan UU No.
23 /2002 Versi Komisi Perlindungan Anak. Disamping itu Akta Kelahiran merupakan
hak identitas seseorang sebagai perwujudan Konvensi Hak Anak (KHA) dan UU No.
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (KPAI,2013)
Hak ini akan menetukan pengakuan, pemenuhan dan perlindungan anak yang
lainnya, seperti hak keperdataan (waris dan nafkah), akses terhadap pendidikan,
kesehatan dan lain-lain, sehingga sangat penting bagi seorang anak untuk memiliki
akta kelahiran. Penyuluhan ini bertujuan untuk meberikan pemahaman kepada warga
desa Sukokerto mengenai pencatatan kelahiran. Selain itu, warga juga diberikan
pengetahuan mengenai syarat-syarat pembuatan akta kelahiran antara lain : fotocopy
KTP orangtua (suami,istri), fotocopy kartu keluarga, fotocopy buku nikah,fotocopy
KTP 2 orang saksi, surat keterangan lahir dari dokter untuk kelahiran kurang dari 60
hari dan surat keterangan lahir dari desa untuk kelahiran lebih dari 60 hari (Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil,2013). Warga desa Sukokerto sangat antusias
dalam penyuluhan pembuatan akta kelahiran. Hal ini terbukti dengan banyaknya
warga desa Sukokerto yang hadir. Sebanyak 85 warga hadir dalam penyuluhan
pembuatan akta kelahiran.
Permasalahan yang kami temui saat penyuluhan yakni banyaknya warga desa
Sukokerto yang tidak memiliki buku nikah yang merupakan salah satu syarat dalam
pembuatan akta kelahiran. Selain itu, sebagian besar nama yang tertera di buku
nikah, kartu keluarga serta KTP berbeda. Dalam pembuatan akta kelahiran harus
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dari Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil yaitu fotocopy KTP orangtua (suami,istri), fotocopy kartu keluarga,
fotocopy buku nikah,fotocopy KTP 2 orang saksi dan surat keterangan lahir dari
desa dan nama yang tertera harus sama. Apabila nama yang tertera pada salah satu
dokumen tersebut berbeda maka pembuatan akta kelahiran tidak bisa dilakukan.
Kami menghimbau kepada warga desa Sukokerto untuk meminta surat keterangan
yang menjelasakan kesalahan dalam penulisan nama pada buku nikah di KUA,
memperbaharui kartu keluarga apabila terdapat kesalahan dalam penulisan nama,
tempat lahir,tanggal lahir dan nama anak sudah harus tercantum dalam kartu
keluarga. Warga diharapkan melengkapi berkas persyaratan dalam pembuatan akta
yang selanjutnya akan dilakukan pembuatan akta kelahiran secara kolektif dan
dibantu oleh mahasiswa KKN di desa Sukokerto.
Pemberian materi mengenai pentingnya kepemilikan akta dan syarat
pembuatan akta kelahiran telah selesai dilakukan. Kegiatan selanjutnya yaitu
membantu warga dalam pembuatan akta kelahiran. Berkas berkas persyaratan
pembuatan akta dikumpulkan tanggal 5 8 Agustus 2014. Terdapat 99 berkas akta
yang telah dikumpulkan di posko KKN desa Sukokerto. Selanjutnya yaitu pengisian
formulir pembuatan akta serta meminta legalisir buku nikah di KUA, legalisir kartu
keluarga dan KTP orang tua. Setelah semua berkas pembuatan akta telah siap,
selanjutnya diserahkan ke Kantor Kecamatan untuk dilakukan entry data oleh
perangkat Kecamatan. Dari 99 berkas yang diserahkan terdapat 51 berkas yang
dikembalikan oleh pihak kecamatan. Berkas berkas tersebut dikembalikan karena
terdapat beberapa kesalahan antara lain : nama orang tua berbeda (antara KK,KTP
dan buku nikah), terdapat kesalahan dalam penulisan nama anak dan tempat tanggal
lahir. Total berkas yang dapat diproses lebih lanjut untuk diserahkan ke Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISPENDUK) adalah sebanyak 48 berkas.
Namun dari 48 berkas tersebut, terdapat 6 berkas yang dikembalikan oleh pihak
DISPENDUK, Akta Kelahiran telah selesai dibuat oleh DISPENDUK pada tanggal
29 Agustus 2014 dan dibagikan pada tanggal 2 September 2014. Berkas-berkas yang
belum bisa diproses akan dikembalikan kepada warga dengan memberikan alasan
serta pemahaman mengenai kesalahan dalam berkas tersebut, sehingga diharapkan
warga desa Sukokerto dapat memperbaiki dan bisa mengurus sendiri pembuatan akta
kelahiran di kemudian hari.
AKTA
KELAHIRA
N
melihat bahwa anak usia sekolah dasar merupakan bakal calon penerus bangsa yang
berpotensi tinggi dalam peningkatan pembangunan, khususnya di bidang kesehatan
gigi dan mulut yang bisa ditanamkan sejak usia dini.
Program ini ditujukan dapat memberikan informasi serta pengajaran pada
anak-anak SDN Sukokerto 02 agar mereka dapat menjaga kesehatan giginya sejak
usia dini. Dari Kegiatan Penyuluhan ini diharapkan mereka dapat membangun
kebiasaan yang baik untuk menjaga kesehatan gigi dari usia dini sampai dewasa
nantinya, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di desa
Sukokerto.
Kegiatan penyuluhan dan demo sikat gigi bersama ini dilakukan hari Sabtu,
16 Agustus 2014 yang berlangsung di SD Negeri Sukokerto 02 yang berlokasi di
dusun Kojuk. Agar kegiatan yang dilakukan ini dapat berjalan efektif sesuai dengan
jumlah panitia yang ada dan juga materi yang disampaikan, maka teknis untuk
kegiatan penyuluhan ini hanya diberikan pada kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Untuk
kelas 1 jumlah murid yang ada 22 anak, kelas 2 20 anak dan kelas 3 20 anak.
Adapun susunan kegiatan penyuluhan dikemas semenarik mungkin sehingga
dapat menarik minat dari anak-anak SD yang dijadikan sebagai sasaran program.
Kegiatan Penyuluhan dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama adalah penyuluhan
Kesehatan Gigi yang dibantu dengan poster berisikan materi serta gambar dan
animasi. Dalam poster tersebut menjelaskan 5 langkah untuk mendapatkan gigi sehat
dan senyum yang indah. Dimana tahapnya adalah rajin menggosok gigi dua kali
sehari (pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur), Kurangi makan yang manis
dan lengket di gigi, makan makanan bergizi, menggunakan sikat gigi yang benar dan
pasta gigi yang mengandung fluoride serta memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali
ke dokter gigi. Selama memberikan penyuluhan, pemateri menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh anak - anak. Selain itu, kami juga menyiapkan lagu dimana
liriknya mengajak peserta untuk rajin menggosok gigi. Lagu tersebut dinyanyikan
disela - sela pemberian penyuluhan agar mereka tidak bosan dan tetap
memperhatikan materi yang diberikan.
Setelah pemberian materi penyuluhan, kemudian dilanjutkan dengan
peragaan cara menyikat gigi yang benar dengan menggunakan Model Gigi
(phantom). Disini pemateri menggunakan istilah "merah - putih" untuk menyikat gigi
dibagian depan dan 'maju - mundur" untuk menyikat gigi dibagian belakang agar
mudah diingat oleh peserta. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan hiburan seperti
menyanyi bersama lagu-lagu yang bertemakan kesehatan disertai games berupa
pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan. Bagi siswa yang
berhasil menjawab dengan benar maka akan diberikan hadiah berupa sikat gigi.
Akhirnya, kegiatan pun diakhiri dengan kegiatan sikat gigi bersama di lapangan
sekolah, sehingga peserta dapat langsung mempraktekan materi serta peragaan yang
sudah diberikan sebelumnya. Disini peserta sebelumnya telah diinformasikan untuk
membawa sikat gigi dari rumah. Pihak panitia juga telah menyiapkan pasta gigi serta
gelas plastik untuk berkumur. Peserta diminta untuk berbaris dilapangan berdasarkan
kelasnya. Setelah itu masing - masing anak mengambil air untuk diisikan kedalam
gelas kumur sekaligus memberikan pasta gigi di tiap sikat gigi yang telah mereka
bawa.
Kegiatan ditutup dengan penyerahkan sekaligus pemasangan poster berisi 5
langkah untuk mendapatkan gigi sehat dan senyum yang indah dimana poster
tersebut dibuat oleh tim KKN Tematik POSDAYA kepada pihak Sekolah. Tidak lupa
juga telah dilakukan dokumentasi mulai dari awal kegiatan hingga penutupan,
dimana para panitia melakukan foto bersama dengan para peserta di lapangan dan
foto bersama kepala sekolah dan para guru SD Negeri Sukokerto 02.
Kendala yang kami hadapi selama kegiatan yaitu sulitnya mengatur kekondusifan anak-anak baik pada saat penyuluhan maupun pada saat sikat gigi
bersama. Selain itu karena keterbatasan dana, kami tidak dapat menyiapkan sikat gigi
untuk semua siswa. Kami hanya dapat membelikan beberapa buah sikat gigi saja (10
buah) pada peserta sebagai hadiah/doorprize. Secara umum partisipasi siswa maupun
elemen guru dalam acara ini sangat baik. Kendala lain dalam pelaksanaan program
ini adalah terbatasnya peralatan yang kami miliki yang berdampak pada terbatasnya
efektivitas system yang kami gunakan,misalnya saja pada pengadaan pipa untuk
mengalirkan air yang akhirnya kami ganti dengan pemakaian ember yang berdampak
pada panjangnya antrian siswa.
3.2.2 Kegiatan Pilar Ekonomi
ketertarikan pembeli, tas cukup banyak yang terjual bahkan yang memesan juga
tidak sedikit.
Selama 4 hari pemasaran tas jumlah tas yang terjual, yang belum laku dan
yang dipesan terangkum sebagai berikut.
Tas berbahan dasar plastic :
Tas terjual : 4 buah
Tas belum terjual : 2 buah
Tas pesanan : 3 buah
Tas berbahan dasar kain :
Tas terjual : 7 buah
Tas belum terjual : 1 buah
Tas pesanan : 7 buah
Dari kegiatan ini, ada rencana untuk pemasaran di Bali yang bekerjasama
dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Diharapkan kegiatan ini terus
dilanjutkan oleh pengrajin dari Desa Sukokerto bahkan setelah kegiatan KKN
selesai. Antusiasme ibu ibu pengrajin cukup besar terlihat dari semakin beragam
model pesanan tas membuat ibu ibu semakin kreatif dalam membuat tasnya.
Sayangnya, kemauan ibu ibu untuk memasarkan sendiri di acara acara tertentu
seperti pameran JFC masih minim. Bahkan pada saat pameran, ibu ibu pembuat tas
belum mau diajak untuk menjaga pameran tasnya sehingga perwakilan dari anggota
KKN yang menjaga pameran tersebut selama 4 hari.
Kegiatan selanjutnya yaitu penyuluhan mengenai pemasaran pengembangan
kerajian tas berbahan dasar kain dan plastic. Penyuluhan tersebut diadakan pada hari
minggu, tanggal 31 Agustus 2014 pada pukul 10.00 WIB. Penyuluhan ini diadakan
untuk memotivasi para pengrajin untuk mengembangkan usahanya. Penyuluhan ini
dapat terlaksana dengan adanya kerjasama dengan HIPMI (Himpunan Pengusaha
Muda Indonesia). Penyuluhan ini dihadiri oleh orang yang merupakan para
pelaku pengrajin tas itu sendiri.
Pemateri dari penyuluhan sendiri berasal dari HIPMI yaitu Saudara Roni
yang merupakan pengusaha muda dan mampu memberikan pengalaman yang telah
dilalui selama menjadi pengusaha. Dari kegiatan ini diharapkan pera pelaku
pengrajin tas memiliki semangat dan kemauan yang lebih besar untuk
mengembangkan usahanya.
3.2.1 Kegiatan Pilar Lingkungan
Dalam bidang lingkungan, program kerja yang dilakukan yaitu Penyuluhan
Pentingnya Penggunaan Pupuk Organik dan Pemanfaatan Limbah Menjadi Produk
Yang Memiliki Nilai Tambah dan Praktek Pembuatan BOKASHI (Bahan Organik
Kaya Akan Sumber Hayati). Dasar yang menjadikan pertimbangan dilakukannya
program ini menjadi salah satu Program Kerja KKN yaitu melihat peluang adanya
limbah-limbah pertanian yang belum banyak dimanfaatkan khususnya oleh warga
desa Sukokerto sendiri. Limbah pertanian dapat diartikan sebagai bahan yang
dibuang dari sektor pertanian. Limbah pertanian dapat berupa jerami padi, jagung,
kacang-kacangan, kedelai, ampas teh, kulit kopi dan lain-lain. Limbah seperti jerami
dan serbuk kayu banyak terdapat di lahan pertanian milik warga desa Sukokerto,
namun warga belum dapat memanfaatkan limbah ini sebaik mungkin menjadi produk
yang memliki nilai tambah. Selain itu, beberapa tempat di desa ini terdapat
peternakan khususnya ternak ayam, kambing dan sapi. Dari peternakan ini, produk
sampingan yang dihasilkan yaitu kotoran ternak masih banyak yang dibuang tanpa
ada yang berfikir untuk memanfaatkannya. Padahal melihat dari kondisi desa yang
sebagian besar berprofesi sebagai petani, banyak peluang untuk memanfaatkan
limbah pertanian dan peternakan yang ada menjadi produk yang berguna, salah
satunya dioleh menjadi pupuk organic.
Melalui kebiasaan petani di lapangan yang biasanya membakar jerami dan
sangat jarang dimanfaatkan oleh petani sebagai sumber bahan organik merupakan
suatu kebiasaan yang salah, selain menyebabkan kerusakan pada lingkungan ternyata
juga menyebabkan kerusakan pada tanah areal persawahan karena lama kelamaan
unsur hara yang terdapat pada tanah sawah akan selalu berkurang tanpa adanya
pengembalian kembali. Dengan membakar jerami justru akan menghancurkan
sebagian bahan organiknya. Pengolahan jerami membutuhkan tenaga, waktu, dan
pekerjaan tambahan yang banyak, sehingga perlu dicari cara lain agar jerami tersebut
dapat dimanfaatkan oleh para petani. Salah satu alternatif yaitu dengan pembuatan
BOKASHI. Jika para petani dapat mengelola suatu limbah dari hasil pertanian itu
sendiri dengan baik, maka secara tidak sadar para petani telah menerapkan
pengelolaan hara terpadu bagi lahan sawahnya. Pengelolaan hara terpadu
mensyaratkan penggunaan pupuk organik dan anorganik secara proporsional sebagai
hara tanaman.
BOKASHI (Bahan Organik Kaya Akan Sumber Hayati) merupakan pupuk
kompos yang dibuat dengan cara fermentasi. Bahan baku pupuk BOKASHI terdiri
dari sisa tanaman, kotoran ternak, sampah dapur atau campuran material organik
lainnya. Pupuk bokashi dibuat dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme
efektif (EM) sebagai dekomposernya. Bahan organik ini dapat menjaga dan
meningkatkan kesuburan tanah yang dampaknya yaitu meningkatkan produktivitas
pertanian. Pupuk ini merupakan salah satu jenis pupuk yang ramah lingkungan.
Selain berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah, juga dapat menigkatkan
produksi pertanian, serta sangat aman bagi kelestarian lingkungan. Hal ini
disebabkan karena bahan-bahan untuk pembuatan pupuk ini berasal dari tumbuhtumbuhan yang juga berasal dari alam itu sendiri. Selain itu pembuatan pupuk
kompos ini hanya memerlukan biaya yang relatif murah. Sehingga dapat menekan
pengeluaran yang dibayarkan oleh petani. Berkurangnya biaya yang dikeluarkan
petani juga dapat meningkatkan pendapatan mereka, hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya peningkatan kesejahteraan para petani.
Kegiatan di pilar lingkungan yang meliputi penyuluhan dan praktek langsung
pembuatan pupuk BOKASHI ini dilakukan dengan tujuan mengupayakan
masyarakat khususnya petani untuk mampu dan mau memanfaatkan limbah yang ada
disekitarnya menjadi produk yang bermanfaat, mengajak untuk berfikir peduli
lingkungan dengan mengelola limbah dengan benar dan ramah lingkungan dan
manfaat jangka panjang yang dapat dirasakan petani apabila terus melakukan
kegiatan ini yaitu dapat meningkatkan produktifitas pertanian khususnya di desa
Sukokerto.
Kegiatan ini dilakukan atas kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten
Jember dan Praktisi Pembuatan Pupuk BOKASHI yaitu H.Nurhasim selaku ketua
kelompok Rukun Tani Jember sekaligus sebagai pemateri penyuluhan. Kegiatan
dibagi menjadi 2 tahap yaitu pertama penyuluhan mengenai Pupuk BOKASHI dan
kedua yaitu tahapan praktek pembuatan pupuk BOKASHI. Kegiatan ini berlangsung
dari 8 Agustus 2014 sampai tanggal 27 Agustus 2014.
Kegiatan awal dimulai dari penyuluhan pentingnya Pupuk BOKASHI beserta
cara pembuatannya yang dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 8 Agustus 2014 dan
bertempat di Balai Desa Sukokerto dengan mengundang warga desa khususnya
petani di desa Sukokerto. Penyuluhan ini dilaksanakan dengan pemateri H. Nurhasim
selaku ketua kelompok Rukun Tani yang merupakan praktisi yang telah selama 10
tahun membuat dan menggunakan pupuk BOKASHI di lahan pertanian miliknya
sendiri. Dari kegiatan penyuluhan ini warga yang datang sejumlah 10 orang dan
mayoritas berprofesi sebagai petani. Agenda penyuluhan dimulai dari sambutan yang
diberikan oleh Bu Arry N. Hariyati selaku DPL dan dilanjutkan penyampaian materi
oleh Bapak H. Nurhasim. Setelah itu penyusunan anggota kelompok pembuatan
BOKASHI. Dari rapat penyusunan keanggotaan tersebut, diperoleh susunan anggota
kelompok pembuat BOKASHI yaitu sebagai berikut.
Koordinator Bidang Lingkungan
: Pak Riski
Wakil
: Pak Sipul
Sekretaris
: Pak Ilah
Bendahara
: Pak Isem
Anggota
: Pak Dani
Pak Ar
Pak Firda
oleh 4 orang anggota kelompok yaitu Pak Riski, Pak Sipul, Pak Isem, Pak Illa dan
Pak Dani. Proses pembuatan awal BOKASHI yaitu sebagai berikut.
Tahapan pembuatan pupuk ini sederhana, hanya perlu ketelatenan. Bahan
baku yang digunakan tidak ditimbang seperti yang biasanya dilakukan dalam
pembuatan pupuk lainnya, melainkan hanya berdasarkan pengalaman saja. Tahap
pembuatannya bahan hanya ditumpuk tumpuk, dimana lapisan pertama yaitu lapisan
paling bawah berupa jerami setinggi 10 cm, kemudian lapisan kedua berupa kotoran
kambing secukupnya kurang lebih 4 cm. Diatasnya kemudian ditaburkan kapur
hingga merata, dan pada lapisan selanjutnya ditambahkan serbuk kayu dengan
ketinggian mencapai 4 cm. Pada lapisan paling atas atau paling akhir diberikan
stardec (EM-4) sebagai pengurai.
Tahapan kedua yaitu pembalikan BOKASHI yang dilaksanakan pada tanggal
17 Agustus 2014 pukul 13.00 WIB. Proses kegiatannya yaitu setelah 15 hari
tumpukan bahan bahan tersebut dibolak balik atau diaduk dengan tujuan untuk
menjaga suhu dari tumpukan tersebut agar tidak terlalu panas, dengan batas kisaran
suhu 40C. Suhu harus dijaga agar tidak lebih dari 40C karena jika lebih dari
kisaran suhu tersebut mikroba akan mati.
Tahapan ketiga yaitu pembongkaran akhir BOKASHI yang dilaksanakan
pada tanggal 26 Agustus 2014 pada pukul 16.00 WIB. Kegiatan yang dilakukan yaitu
membongkar BOKASHI yang sudah matang dan mengayak dengan tujuan
menghasilkan BOKASHI dengan ukuran yang lebih halus. Tanda dari pupuk yang
sudah jadi atau matang yaitu apabila bahan-bahan yang telah diolah tersebut telah
menjadi seperti tanah yang berwarna kehitaman. Bila diremas terasa rapuh. Bila
sudah memenuhi ciri-ciri seperti itu, berarti kompos yang telah dibuat telah jadi.
Tumpukan kompos siap untuk dibongkar. Tetapi sebelum dipakai, kompos harus
diangin-anginkan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar airnya hingga tinggal
15%. Caranya, hamparkan di lantai atau karung alas yang lebar kemudian dibolakbalik. Di akhir tahapan ini BOKASHI yang telah diayak diberikan secara simbolis
kepada anggota pembuat BOKASHI. Dari pelaksanaan kegiatan ini diharapkan
petani menjadi tau cara pemanfaatan limbah yang ada di sekitar desa menjadi bahan
yang berguna misalkan BOKASHI.
BAHAN2 DITUMPUK:
SETELAH 7 HARI
DILAKUKAN
PEMBALIKAN DAN
PENAMBAHAN AIR
APABILA KURANG
AIR
JERAMI
KOTORAN TERNAK
DOLOMIT
SERBUK KAYU
JERAMI
EM-4
SETELAH 14 HARI
APABILA PUPUK
SUDAH MATANG
DILAKUKAN
PENGAYAKAN DAN
SIAP UNTUK
DIPAKAI
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Warga Desa Sukokerto masih kurang kurang peduli mengenai dokumen
pencatatan sipil sebagai warga negara, hal ini terlihat dari banyaknya warga yang
kelengkapan sipilnya belum lengkap dan ada juga yang mempunyai tapi tidak
sesuai antar dokumen yang satu dengan yang lain. Untuk mengatasi hal tersebut
telah kami berikan penyuluhan dan juga perbantuan pembuatan Akta Kelahiran
2.
4.2 Saran
Berdasarkan data yang kami dapatkan dan juga segala program kerja yang telah
kami laksanakan bersama masyarakat serta POSDAYA sebagai bentuk pengabdian
masyarakat terdapat beberapa hal yang perlu kami sampaikan sebagai saran, adapaun
hal tersebut adala\h sebagai berikut:
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia di Desa Sukokerto merupakan suatu hal yang
utama sangat menentukan perkembangan masyarakat Sukokerto
2. Perlunya kerjasama masyarakat dalam mengerjakan sesuatu baik dalam bidang
Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan Lingkungan karena dengan pelaksanaan secara
kolektif maka segala permasalahan yang muncul akan dapat terpecahkan
3. Perlunya pekerjaaan sampingan untuk keluarga yang kurng mampu sehingga
segala kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi
4. Perlunya peningkatan kesadaran warga mengenai kerugian menikah pada usia
terlalu dini sehingga pernikahan dengan usia terlalu muda dapat diminimalisir
5. Banyaknya limbah dari ternak dan limbah pertanian di Sukokerto sebaiknya
dimanfaatkan guna menjaga lingkungan dan mengubah limbah menjadi sesuatu yang
memiliki nilai jual misalnya pupuk
DAFTAR PUSTAKA
Anwar M., 2013. https://peternakankambingkmerh.wordpress.com /2013/04/26/
cara-membuat-pupuk-organik-dari-kotoran-kambing/. Diakses pada tanggal
29 Agustus 2014.
Barus J., 2011. Uji Efektivitas Kompos Jerami dan Pupuk NPK Terhadap Hasil Padi.
Agrivigor 10(3): 247-252
Direktorat Pengelolaan Lahan, 2009. Pedoman Teknis Perbaikan Kesuburan Lahan
Sawah Berbasis Jerami. Dir. Pengelolaan Lahan, Dirjen PLA, Deptan.
Hardiatmi, S. 2006. Kajian Bentuk Pemberian dan Dosis Jerami pada Serapan N dan
K serta Hasil Padi (Oryza sativa L.) Var. IR 64. J. Inovasi Pertanian, 4(2):
159-171
Junaedi, H. 2008. Pemanfaatan Kompos Jerami Padi dan Kapur Guna Memperbaiki
Permeabilitas Tanah dan Hasil Kedelai Musim Tanam II. Hal. 8994 Pros.
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II
Kurnianti N., 2013. http://www.tanijogonegoro.com/2013/02/pupuk-organik.html.
Diakses pada tanggal 29 Agustus 2014.
Pertiwi
S.,
2012.
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=
132312066908554&id=131857580287336. Diakses pada tanggal 29 Agustus
2014.
Pramono, J. 2004. Kajian Penggunaan Pupuk Organik pada Padi Sawah. J Agrosains,
6(1): 11-14
: SUKOKERTO
ALAMAT
KELOMPOK
1. Nama
Tempat/Tg. Lahir
NIM
: 100710101141
Fakultas
: Hukum
Jurusan
: Perdata Ekonomi
Alamat Asal
Alamat di Jember
Telp.
: 089607148802
Sebagai
: Koordinator
2. Nama
: Dwi Hartatik
Tempat/Tg. Lahir
NIM
:111510501150
Fakultas
: Pertanian
Jurusan
: Agroteknologi
Alamat Asal
Alamat di Jember
Telp.
: 085655910918
Sebagai
: Anggota
3. Nama
Tempat/Tg. Lahir
:Sumenep/16-08-1993
NIM
:111610101060
Fakultas
: Kedokteran Gigi
Jurusan
: Kedokteran Gigi
Alamat Asal
Alamat di Jember
Telp.
Sebagai
4. Nama
Tempat/Tg. Lahir
: Jember/23-02-1994
NIM
: 111810401027
Fakultas
Jurusan
: Biologi
Alamat Asal
Alamat di Jember
Telp.
: 08785727422
Sebagai
: Anggota
5. Nama
: Roni Hardiono
Tempat/Tg. Lahir
: Jember/14-01-1992
NIM
: 100810101059
Fakultas
: Ekonomi
Jurusan
Alamat Asal
Alamat di Jember
: Jl. Riau 15 A
Telp.
: 085790922280
Sebagai
: Anggota