Anda di halaman 1dari 39

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

DESA SUKOKERTO KECAMATAN SUKOWONO


KABUPATEN JEMBER MELALUI KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK POSDAYA

LAPORAN KKN
Kelompok 231:
Disusun Oleh :
1. DIMAS PURNAYOGA R.

( NIM. 100710101141)

2. RONI HARDIONO

( NIM. 100810101059)

3. SUCI UMMI ROZIQOTUL Q.

( NIM. 111810401027)

4. DWI HARTATIK

( NIM. 111510501150)

5. SIXTINE AGUSTIANA FAHMI

( NIM. 111610101060)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN KKN

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA


DESA SUKOKERTO KECAMATAN SUKOWONO
KABUPATEN JEMBER MELALUI KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK POSDAYA
Disusun Berdasarkan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
Pada Tanggal 16 Juni s.d 28 Juni 204 dan 4 Agustus s.d 4 September 2014
Kelompok 231:
Disusun Oleh :
1. DIMAS P. R.

Nim.100710101141 (HUKUM/PERDATA EKONOMI)

2. RONI HARDIONO Nim.100810101059 (EKONOMI/IESP)


3. SUCI UMMI R. Q. Nim.111810401027 (MIPA/BIOLOGI)
4. DWI HARTATIK

Nim.111510501150 (PERTANIAN/AGROTEKNOLOGI)

5. SIXTINE A. F.

Nim.111610101060 (FKG / KEDOKTERAN GIGI)


Telah diuji oleh dosen pembimbing pada :

Mengetahui,
Kepala Pusat Pengelolaan dan
Pengembangan
KKN LPM - Universitas Jember

Dr. Hidayat Teguh W., M.Pd.


Nip.195805281988021002

Dosen Pembimbing KKN

Dra. Arry Yuariatun Nurhayati


Nip. 196109091986012001

KATA PENGANTAR
Puji syukur kahadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karuniaNya, kami diberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran dalam menyusun Laporan
Akhir Kelompok Kuliah Kerja Nyata Posdaya yang berjudul Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia Desa Sukokerto Kecamatan Sukowono Kabupaten
Jember Melalui Kegiatan Posdaya. Laporan Kuliah Kerja Nyata ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi strata satu di setiap
Fakultas pada Universitas Jember. Kami menyadari bahwa gerak langkah, bantuan,
motivasi, dan dorongan semangat serta kerja sama dari semua pihak adalah kunci
kesuksesan bagi kami dalam menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nayata dan
laporan ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini ijinkan kami menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Drs. Sujito, P.hD. selaku Kepala Lembaga Pengabdian Kepada


Masyarakat Universitas Jember yang telah memberikan kesempatan untuk
mengembangkan diri melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Posdaya Tematik;

2.

Bapak Dr. Hidayat Teguh W., M.Pd. selaku Kepala Pusat Pengelolaan dan
Pengembangan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah
membekali kami dan mengawal kami selama pelaksanaan KKN

3.

Dra. Arry Yuariatun Nurhayati selaku Dosen Pembimbing Lapang, Kuliah


Kerja Nyata Universitas Jember dalam wilayah bimbingan Kecamatan
Sukowono yang telah meluangkan waktu serta perhatiannya guna memberikan
bimbingan

dan

pengarahan

selama

pelaksanaan

kegiatan

dan

demi

terselesaikannya penulisan laporan ini;


4.

Bapak Sutiyoso S.H, selaku Camat di Kecamtan Sukowono yang telah


meluangkan waktu serta perhatiannya guna memberikan bimbingan dan
pengarahan selama pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata;

5.

Ibu Sri Sulasmi, selaku Kepala Desa Sukokerto beserja jajaran Perangkat desa
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan
pengabdian kepada warga Sukokerto

6.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Pak Amir selaku Kepala
Capil Akta Kelahiran atas bantuan yang diberikan kepada kami terkait
penyuluhan dan pembuatan Akta Kelahiran

7.

Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan atas bantuan Pemateri yang
diwakili oleh Bapak Hasan untuk penyuluhan dan 5000 bibit ikan lele yang
telah diberikan kepada kami untuk diteruskan kepada warga

8.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM dan Bu Didiek atas


bantuannya sehingga kerajinan tas warga dapat dipamerkan dan dipasarkan
pada saat JFC

9.

Kepala Dinas Pertanian yang telah memberikan bantuan dana kepada kami
untuk melaksanakan program kerja penyuluhan dan pembuatan Pupuk
BOKASHI

10. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kebawah atas bantuan
yang telah diberikan kepada kami dalam upaya pengembangan dan pemasaran
Kerajinan Tas Warga Sukokerto
11. Bapak H. Nurhasim selaku Ketua Kelompok Tani Antirogo atas kesediaannya
menjadi pemateri dalam acara penyuluhan pembuatan Pupuk BOKASHI
12.

Himpunan pengusaha Muda Indonesia atas bantuannya dalam upaya


pengembangan dan pemasaran kerajinan tas buatan warga Sukokerto

13. Keluarga Posko KKN Desa Sukokerto kelompok 202, Agung Wahyu
Purnama, Muhammad Iqbal Fanani, Ari Erviana, Ayu Nurfitria S dan Novdianti
Ayu Maharti
14. Semua mahasiswa KKN yang ditempatkan di Kecamatan Sukowono
15. Serta semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan maupun penyusunan
laporan Kuliah Kerja Nyata ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dari segala yang telah kami
laksanakan selama KKN berlangsung, akan tetapi besar harapan kami semoga apa
yang telah kami lakukan dapat menjadi suatu hal yang bermanfaat dan berkelanjutan

bagi warga Sukokerto, demi perbaikan dan kesempurnaan saran dan kritik dari
pembaca tentu kami perlukan dan semoga laporan yang telah kami tulis ini dapat
memberi manafaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa Universitas Jember

Jember 3 September 2014

Penyusun

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desa Sukokerto merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Sukowono, Kabupaten Jember. Desa ini memiliki wilayah dengan lahan yang
bervariasi diantaranya dataran berombak, bergelombang, berbukit, hingga
bergunung yang curam. Hal ini disebabkan Desa Sukokerto termasuk dalam wilayah
pegunungan. Desa Sukokerto terdiri dari 2 Dusun yaitu Dusun Krajan dan Dusun
Kojuk dengan luasan desa keseluruhan yaitu 351 hektar (ha) dan jumlah penduduk
sebanyak 3714 jiwa pada tahun 2010 dimana mayoritas penduduknya berasal dari
suku Madura.
Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono dengan rata-rata ketinggian
tempatnya 442 meter diatas permukaan laut (mdpl) dengan rata rata curah hujan
2800 mm/tahun. Dengan kondisi tersebut masyarakat di Desa Sukokerto dapat
memanfaatkan penggunaan lahan dengan efektif dan efisien. Desa Sukokerto
memiliki potensi utama di sektor pertanian, adapun salah satu komoditas pertanian
yang berpotensi yaitu cabai. Komoditas tersebut di sektor pertanian sangat
menguntungkan apabila dijadikan sektor andalan (Profil Desa, 2010). Desa
Sukokerto merupakan penghasil cabai terbesar di Kecamatan Sukowono dengan
produksi 20 (ton) dalam luasan 6 hektar.
Desa Sukokerto memiliki potensi dalam hal pembangunan desa meliputi
bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Adapun yang dimaksud
dengan pembangunan dalam bidang pendidikan meliputi penyuluhan pentingnya
kepemilikan AKTA Kelahiran dan pembaharuan Kartu Keluarga (KK), pentingnya
pemberantasan buta aksara. Dalam bidang kesehatan meliputi penyuluhan mengenai
pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut serta pencegahan kerusakan gigi
yang dilakukan pada anak Sekolah Dasar (SD). Dalam bidang Ekonomi meliputi
pembuatan usaha perikanan lele, pembinaan pembuatan dan pemasaran kripik usus,
tempe, kerajinan tangan yang berbahan bahan bekas. Dalam bidang Lingkungan
meliputi pembinaan pembuatan BOKASHI (Bahan Organik Kaya Akan Sumber
Hayati).
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan diperoleh informasi bahwa

masyarakat di Desa Sukokerto masih memerlukan pengetahuan tambahan berupa


penyuluhan yang mencakup berbagai bidang. Maka dari itu melihat permasalahan
yang ada di Desa Sukokerto, dan upaya dalam membantu program pemerintah
dalam percepatan pencapaian program MDGs (Millenium Development Golds),
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) menyusun program Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia di Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono, Kabupaten
Jember Melalui kegiatan KKN Tematik POSDAYA.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan,diperoleh beberapa
permasalahan. Permasalahan ini yang membatasi berkembangnya potensi desa dan
kualitas sumber daya manusia di Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono. Adapun
permasalahan yang ada di Desa Sukokerto antara lain
1. Banyaknya warga desa Sukokerto yang belum memiliki kelengkapan seperti
Kartu Keluarga (KK), dan Akta Kelahiran
2. Masih rendahnya Sumber Daya Manusia sehingga perlu adanya pelatihan usaha di
bidang perikanan lele
3. Masih banyak petani di desa Sukokerto yang menggunakan pupuk An Organik
sehingga perlu adanya pelatihan pembuatan BOKASHI (Bahan Organik Kaya
Akan Sumber Hayati)
4. Masih belum ada kelompok usaha kerajinan tas dari barang bekas serta lemahnya
pemasaran kerajinan tas dari barang bekas
5. Kurangnya kesadaran anak terhadap pentingnya kebersihan gigi dan mulut
6. Masih adanya warga yang belum bisa membaca atau Buta Aksara
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1.

Ikut memberikan kontribusi guna pencapaian Millenium Development Golds


(MDGs) dengan bentuk pemberantasan buta aksara.

2.

Memberikan informasi kepada warga Sukokerto tentang pentingnya memiliki


Akta Kelahiran dan pembaharuan Kartu Keluarga (KK) serta cara pengajuan
surat-surat tersebut.

3.

Sebagai salah satu percepatan pencapaian

tujuan ke 7 MDGs dalam

memastikan keberlanjutan lingkungan hidup dengan cara memberikan informasi


kepada petani mengenai pembuatan BOKASHI (Bahan Organik Kaya Akan
Sumber Hayati)
4.

Salah satu percepatan pencapaian tujuan ke 8 MDGs dengan cara memberikan


informasi mengenai pembuatan dan pemasaran kerajinan tas dengan bahan dasar
barang bekas kepada ibu-ibu guna menambah pemasukan keluarga

5.

Memberikan informasi dan menginisiasi warga guna melakukan budidaya ikan


lele dengan tujuan peningkatan perekonomian warga

6.

Memberikan pengetahuan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Sukokerto


mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan cara menjaga kesehatan gigi

1.3.2 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan, informasi dan pemahaman terhadap permasalahan yang
ada di masyarakat
b. Memperoleh

pengalaman

dengan

terlibat

langsung

dalam

kehidupan

bermasyarakat
c. Meningkatkan pola pikir dalam bekerja sama,menyelesaikan permasalahan di
masyarakat.
2. Bagi Universitas
a. Menyempurnakan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
pemerintah sebagai umpan balik mahasiswa untuk berada ditengah-tengah
masyarakat.
b. Meningkatkan dan menambah kerjasama dengan msyarakat dan pemerintah
c. Membantu untuk ikut menyelesaikan atau berpartisipasi dalam permasalahan
yang ada di masyarakat.
3. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
a. Mendapatkan motivasi dalam percepatan pembangunan di desa.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran dan tenaga untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada di desa .
c. Menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan potensi desa baik sumber daya

alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang ada di desa.
d. Menambah wawasan, keterampilan dan pengalaman masyarakat desa untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tempat dan Waktu


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik POSDAYA gelombang II tahun
ajaran 2014 Universitas Jember Kelompok 231 dilaksanakan di Desa Sukokerto,
Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember. Pelaksanaan kegiatan KKN ini
dilakukan selama 45 hari dimulai sejak tanggal 16 sampai 28 Juni 2014 dan dilanjut
kembali tanggal 4 Agustus sampai 4 September 2014. Pelaksanaan kegiatan
disesuaikan dengan jenis dan lokasi kegiatan.

2.2 Khalayak dan Sasaran


Khalayak sasaran program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah warga Desa
Sukokerto, Kecamatan Sukowono setempat yang meliputi :
1. Perangkat Desa
2. Para Petani dan Kelompok Tani
3. Ibu-ibu PKK
4. Pemuda dan Bapak-Bapak

5. Siswa SD

2.3 Jenis Kegiatan dan Metode


2.3.1 Jenis Kegiatan
1. Bidang Pendidikan
Penyuluhan Pentingnya Kepemilikan AKTA Kelahiran dan Pembaharuan Kartu
Keluarga (KK) dan Memfasilitasi Pembuatannya, Penuntasan Buta Aksara,
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut, Penyuluhan Cara Pengembangan dan
Pemasaran Tas, Penyuluhan Pentingnya Menjaga Kesuburan Tanah Dengan Pupuk
Organik dan Cara Pembuatan Pupuk BOKASHI
2. Bidang Kesehatan
Penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut bagi anak
Sekolah Dasar (SD) serta demo cara menyikat gigi yang baik dan benar.
3. Bidang Ekonomi
a. Membentuk kelompok kerajinan tas dari bahan bekas serta membantu

pemasarannya
b. Membentuk usaha perikanan lele
4. Bidang Lingkungan
Penyuluhan dan Praktek langsung pupuk BOKASHI dengan memanfaatkan
limbah-limbah di sekitar

2.3.2 Metode
Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diperlukan adanya
teknik khusus agar kegiatan yang akan dilakukan dapat berjalan dengan baik.
Teknik teknik yang akan dilakukan disesuaikan dengan kondisi dan situasi desa.
Adapun teknik kegiatan yang dilakukan dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini
adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu kegiatan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan guna melaksanakan suatu program tertentu. Dalam hal ini program
yang dimaksud yaitu program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN). Observasi yang
dilakukan selama 1 minggu antara lain : melakukan wawancara dengan pihak
pihak yang bersangkutan, mengamati situasi yang terjadi di masyarakat desa,
dan menganalisis program kerja KKN yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Diskusi atau Temu Warga
Diskusi merupakan interaksi atau komunikasi antara 2 orang atau lebih atau
kelompok. Kegiatan tanya jawab atau diskusi

yang dilakukan melalui

pertemuan warga dengan mengundang perwakilan dari warga yaitu RT, RW,
BPD dan Perangkat Desa dengan tema pengenalan mahasiswa KKN sekaligus
penyampaian program kerja dan dengar pendapat dari warga.
3. Kegiatan Berkelanjutan
Dalam

penyusunan

program

kerja

kami

mencoba

menyusun

dan

melaksanakan program kerja yang mampu untuk diteruskan oleh warga


walaupun KKN telah berakhir, selain itu dengan program berkelanjutan
diharapkan KKN selanjutnya dapat meneruskan dan mengembangkan apa yang
sudah dilakukan.
4. Melibatkan Pihak Luar

Dalam pelaksanaan program kerja kami melibatkn pihak-pihak luar yang


dapat ikut serta dan memberikan bantun guna kesuksesan pelaksanaan program
kerja, adapun sampai dengan KKN ini berakhir terdapat 7 pihak yang membantu
dimana 5 diantaranya adalah Dinas yang ada di Jember dan untuk penjelasannya
kami tuliskan di pembahasan laporan ini.

4.4 Kendala dan Pemecahan


2.4.1 Kendala
Dalam menjalankan program kerja KKN tematik POSDAYA yang telah kami
susun dan kerjakan terdapat beberapa kendala. Adapun kendala yang kami maksud
adalah sebagai berikut :
a. Minimnya antusiasme warga hadir dalam kegiatan pengenalan dan penyuluhan
rancangan program kerja sehingga tidak semua warga mengetahui program kerja
yang akan dilakukan dalam KKN Tematik POSDAYA
b. Masih kurangnya tingkat pemahaman

warga Sukokerto dalam menerima

penyuluhan pentingnya kepemilikan dokumen sipil dan cara pembuatan akta


kelahiran
c. Sebagian warga percontohan budidaya ikan lele tidak mampu merawat ikan lele
yang diberikan karena tidak mengaplikasikan secara baik dan benar materi yang
telah disampaikan oleh pemateri dari Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan
d. Kurang antusiasme warga dalam menghadiri dalam kegiatan penyuluhan dan

pembuatan pupuk BOKASHI sehingga tidak semua pelaksana BOKASHI


memahami cara pembuatan dan manfaat BOKASHI
e. Kurang partisipasi anggota POSDAYA kerajinan tas ketika pemasaran di acara
pameran JFC

2.4.2 Pemecahan
a.

Memberikan sosialisasi program-program yang akan dibuat kepada Ketua RT


dan RW agar program yang dicanangkan dapat tersampaikan kepada seluruh
warga Sukokerto

b.

Menggunakan bahasa sesederhana meungkin dalam menyampaikan sesuatu

sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan selalu menerima warga yang
datang untuk berkonsultasi terkait catatan sipil khususnya Akta Kelahiran
c.

Meminta petugas Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan datang untuk


keliling melihat setiap kolam yang sudah terisi ikan sehingga bisa memberikan
masukan dan saran atas kondisi kolam dan ikan, selain itu kami juga melakukan
monitoring guna memastikan apa yang disampaikan oleh petugas diterapkan
oleh para petani ikan lele

d.

Memberikan panduan pembuatan pupuk BOKASHI dimana dalam panduan


memuat bahan yang digunakan dan cara membuatnya

e.

Terus meminta pengrajin hadir di pameran, membuat laporan secara tertulis


mengenai pendapat konsumen untuk penyempurnaan produksi tas berikutnya.

2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya KKN

2.5.1 Rencana Biaya


1. Rencana Anggaran Program Kerja Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
No.
1.

Alat Peraga
Banner Poster Penyuluhan

Jumlah
2

Harga
Rp. 100.000

2.

Phantom

2 buah

Rp. 200.000

3.

Pasta Gigi

10 buah

Rp. 100.000

4.

Air Mineral

6 dos

Rp. 90.000

5.

Tissue

2 buah

Rp. 25.000

6.

Transportasi

Rp. 10.000
TOTAL

Rp. 500.000

2. Rencana Anggaran Program Kerja Pembuatan BOKASHI

No

Bahan

Jumlah

Harga

Pupuk Kandang

10 karung @5.000

Rp.

50000

Dedak

25 kg @ 3000

Rp.

75000

EM-4

2 botol @20.000

Rp.

40000

Gula Merah

2kg @7000

Rp.

14000

Air

Secukupnya

Dedaunan

5karung @3000

Rp.

7.

Lain-lain

15000

Rp. 100.000
TOTAL

Rp. 294.000

3. Rencana Anggaran Pengembangan Kerajinan Tas


No
Bahan
1. Bungkus Makanan (Monde)
Staples
2.
Isi Staples
3.
Tampar kecil
4.
Tali kur
5.
Hiasan
6.
Label Produk
7.

Jumlah
5

Harga
Rp. 12.500

Rp. 10.000

Rp. 3.000

1 Meter

Rp. 5.000

1 Meter

Rp. 2.000

Rp. 15.000

Rp. 2.500

TOTAL

Rp. 50.000

4. Rencana Anggaran Program Kerja Memfasilitasi Pembuatan AKTA


No.

Barang

Biaya

1.

Undangan

Rp. 12.500

2.

Konsumsi warga

Rp. 80.000

3.

Administrasi dan transportasi

Rp.50.000

4.

Materai

Rp.500.000

TOTAL

Rp. 642.500

5. Rencana Anggaran Program Kerja Pengentasan Buta Aksara

No.

Barang

Biaya

1.

Konsumsi

Rp. 20.000

2.

Perlengkapan/Alat tulis

Rp. 100.000

TOTAL

Rp. 120.000

6. Rencana Anggaran Budidaya Ternak Ikan Lele


No
Bahan
1. Bibit ikan lele

Jumlah
10.000 ekor

Rp

Harga
700.000

2.
3.
4.
5.

Terpal

4x6 meter

Rp.

480.000

Bambu

20 meter

Rp.

100.000

Paku ukuran sedang

2 kg

Rp

20.000

Pakan

1 kwintal

Rp. 2.000.000

TOTAL

Rp. 3.300.000

Total Anggaran Program Kerja : Rp. 4.946.500


2.5.2

Realisasi Biaya KKN

2.5.2.1 Realisasi Biaya Program Penyuluhan


2.5.2.2 Realisasi Biaya Program Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
No.
1.

Alat Peraga
Banner Poster Penyuluhan

Jumlah
1

Harga
Rp. 10.000

2.

Pasta Gigi

3 buah

Rp. 15.000

3.

Sikat Gigi

10 buah

Rp. 33.000

Gelas Plastik

75 buah

Rp. 5.500

5.

Kertas Kado

5 buah

Rp. 10.000

6.

Selotip

1 buah

Rp. 3.000
Rp. 76.500

TOTAL

2.5.2.1 Realisasi Biaya Program Penyuluhan dan Pembuatan BOKASHI


PEMASUKAN
No
1.

Asal Dana
Bantuan Dinas Pertanian

Satuan

Jumlah
Rp. 150.000

2.

Iuran 10 Mahasiswa
Jumlah
PENGELUARAN
No
Keperluan
1. Kegiatan Penyuluhan :
a. Konsumsi
b. Transportasi
2. Kegiatan Pembuatan BOKASHI :
a. EM-4
b. Kotoran Sapi
c. Jerami
d. Serbuk Kayu
e. Dolomite / Kapur
f. Konsumsi (Air mineral)

@ Rp.10.000

Rp. 100.000
Rp. 250.000

Satuan

Jumlah
Rp. 125.000
Rp. 50.000

3 Botol @ 1L 15.000
Dari warga
Dari warga
Dari warga
Dari warga
2 kardus @ Rp.

Rp. 45.000
Rp. 30.000

15.000
Jumlah

Rp. 250.000

2.5.2.1 Rekap Penjualan Tas dalam Pameran Jember Fashion Carnaval 2014
Jumlah Tas yang Terjual
Jenis Tas
Plastik

Kain

Produsen

Jumlah
2 buah
Bu Ar
1 buah
1 buah
1 buah
Bu Vanda
2 buah
1 buah
Bu Desi
1 buah
1 buah
Bu Riski
1 buah
Total Penjualan

Keterangan
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual
Terjual

Harga
Rp. 30.000
Rp. 25.000
Rp. 15.000
Rp. 35.000
Rp. 10.000
Rp. 35.000
Rp. 15.000
Rp. 10.000
Rp. 35.000
Rp. 215.000

Jumlah Tas yang Tidak Terjual


Produsen
Bu Ar
Bu Vanda

Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah

Keterangan
Tidak Terjual
Tidak Terjual
Tidak Terjual

Harga
Rp. 35.000
Rp. 20.000
Rp. 30.000

Jumlah Pemesanan Tas


Tas
Jumlah
Tas kain berukuran besar dengan tali 1 buah
panjang

Harga
Rp. 35.000

Tas kain untuk laptop dengan tali 1 buah

Rp. 35.000

panjang
Tas kain berukuran sedang dengan tali 1 buah

Rp. 35.000

panjang
Tas kain berukuran kecil dengan tali 3 buah

Rp. 15.000

panjang
Dompet kain
Tas plastik berukuran laptop
Tas plastik dengan penutup
Total

Rp. 10.000
Rp. 35.000
Rp. 35.000
210.000

1 buah
1 buah
2 buah

III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN


3.1

Hasil Kegiatan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya yang kami laksanakan di

Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember telah disusun dalam 6


program yang melingkupi 4 pilar yaitu pilar pendidikan, pilar kesehatan, pilar
ekonomi, dan pilar lingkungan.
Adapun penjabaran dari masing-masing pilar adalah sebagai berikut:

Pilar Pendidikan

1. Penyuluhan pentingnya kepemilikan dokumen sipil oleh setiap warga negara dan
membantu warga membuat akta kelahiran
2. Penyuluhan budidaya ikan lele sebagai peluang usaha sebagai sumber
perekonomian masyarakat Sukokerto
3. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
4. Penyuluhan metode pemasaran kerajinan tas sehingga mampu bersaing dengan
produk-produk yang sudah beredar di pasar
5. Penyuluhan pentingnya penggunaan pupuk organik dan pemanfaatan limbah
menjadi produk yang memiliki nilai tambah
6. Pengajaran Buta Aksara sebagai upaya pemberantasan Buta Aksara di Desa
Sukokerto

Pilar Kesehatan

Penyuluhan dan praktek langsung cara menyikat gigi yang baik dan benar.

Pilar Ekonomi

1. Budidaya Ikan Lele guna menambah sumber pemasukan masyarakat Desa


Sukokerto
2. Pengembangan dan pemasaran kerajinan tas berbahan dasar plastik dan kain
buatan anggota POSDAYA

Pilar Lingkungan
Pemanfaatan limbah limbah disekitar Desa menjadi Pupuk Organik dan praktek

pembuatan pupuk BOKASHI (Bahan Organik Kaya Akan Sumber Hayati)


Adapun perincian program kerja diatas adalah sebagai berikut:
No

Nama Kegiatan

Waktu

Sasaran

Realisasi

Pelaksanaan
I
1

Pilar Pendidikan
Penyuluhan

26 juni 2014

pentingnya memiliki

Seluruh

Warga Terealisasi

Sukokerto

kelengkapan
2

dokumen sipil
Penyuluhan

8 Agustus

pentingnya

2014

Kelompok Tani

Terealisasi

Terealisasi

penggunaan pupuk
organik dan
pemanfaatan limbah
menjadi produk
yang memiliki nilai
tambah
3

Penyuluhan

13 Agustus

Kelompok

budidaya ikan lele

2014

Petani Lele

sebagai peluang
4

usaha warga
Penyuluhan

16 Agustus

Siswa-siswi

kesehatan gigi dan

2014

SDN 02

mulut
5

Penyuluhan metode
pemasaran kerajinan
tas sehingga mampu
bersaing dengan
produk-produk yang
sudah beredar di
pasar

POSDAYA

Pengajaran Buta
Aksara sebagai
upaya

Sukokerto

Terealisasi

pemberantasan Buta
Aksara di Desa
Sukokerto
II
1

Pilar Kesehatan
Penyuluhan

16 Agustus

Siswa-siswi

kesehatan gigi dan

2014

SDN 02

mulut serta demo

Terealisasi

Sukokerto

cara sikat gigi yang


baik dan benar
III
1

Pilar Ekonomi
Pemberian bibit ikan 11 Agustus

Anggota

lele untuk

POSDAYA yang

2014

Terealisasi

menginisiasi warga

ditunjuk sebagai

membudidaya lele

percontohan

Pengembangan dan

petani lele
21-24 Agustus Anggota

Terealisasi

pemasaran kerajinan 2014

POSDAYA yang

tas berbahan dasar

mengembangkan

plastik dan kain

usaha kerajinan

buatan anggota

tas

POSDAYA
IV

PILAR

LINGKUNGAN
Pemanfaatan limbah 10, 17 dan 26 Anggota
limbah disekitar
Desa menjadi Pupuk
Organik dan praktek
pembuatan pupuk
BOKASHI (Bahan
Organik Kaya Akan
Sumber Hayati)

Agustus 2014

Posdaya

Terealisasi
dalam

bidang pertanian

3.2 Pembahasan
3.2.1 Kegiatan Pilar Pendidikan
Kegiatan dari bidang pendidikan yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN
di desa Sukokerto salah satunya adalah penyuluhan mengenai pentingnya
kepemilikan dokumen sipil oleh setiap warga Negara dan membantu warga dalam
membuat akta kelahiran,kegiatan ini dibantu oleh Dinas Kepemdudukan dan Catatan
Sipil setelah kami mengajukan proposal permohonan kejasama kepada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil. Penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 26 Juni
2014 jam 08.00 WIB dibalai desa Sukokerto. Dalam pelaksanan penyuluhan
mahasiswa KKN menjelaskan mengenai pentingnya kepemilikan akta kelahiran dan
syarat-syarat pembuatan akta kelahiran.
Hak pertama anak setelah dilahirkan adalah memiliki identitas yang meliputi
nama,orang tua (sisilah keturunan) dan kewarganegaraan yang dituangkan dalam
bentuk akta kelahiran. Akta kelahiran adalah akta catatan sipil hasil pencatatan
terhadap peristiwa kelahiran seseorang. Hak Identitas Berdasarkan KHA dan UU No.
23 /2002 Versi Komisi Perlindungan Anak. Disamping itu Akta Kelahiran merupakan
hak identitas seseorang sebagai perwujudan Konvensi Hak Anak (KHA) dan UU No.
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (KPAI,2013)
Hak ini akan menetukan pengakuan, pemenuhan dan perlindungan anak yang
lainnya, seperti hak keperdataan (waris dan nafkah), akses terhadap pendidikan,
kesehatan dan lain-lain, sehingga sangat penting bagi seorang anak untuk memiliki
akta kelahiran. Penyuluhan ini bertujuan untuk meberikan pemahaman kepada warga
desa Sukokerto mengenai pencatatan kelahiran. Selain itu, warga juga diberikan
pengetahuan mengenai syarat-syarat pembuatan akta kelahiran antara lain : fotocopy
KTP orangtua (suami,istri), fotocopy kartu keluarga, fotocopy buku nikah,fotocopy
KTP 2 orang saksi, surat keterangan lahir dari dokter untuk kelahiran kurang dari 60
hari dan surat keterangan lahir dari desa untuk kelahiran lebih dari 60 hari (Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil,2013). Warga desa Sukokerto sangat antusias
dalam penyuluhan pembuatan akta kelahiran. Hal ini terbukti dengan banyaknya
warga desa Sukokerto yang hadir. Sebanyak 85 warga hadir dalam penyuluhan
pembuatan akta kelahiran.

Permasalahan yang kami temui saat penyuluhan yakni banyaknya warga desa
Sukokerto yang tidak memiliki buku nikah yang merupakan salah satu syarat dalam
pembuatan akta kelahiran. Selain itu, sebagian besar nama yang tertera di buku
nikah, kartu keluarga serta KTP berbeda. Dalam pembuatan akta kelahiran harus
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dari Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil yaitu fotocopy KTP orangtua (suami,istri), fotocopy kartu keluarga,
fotocopy buku nikah,fotocopy KTP 2 orang saksi dan surat keterangan lahir dari
desa dan nama yang tertera harus sama. Apabila nama yang tertera pada salah satu
dokumen tersebut berbeda maka pembuatan akta kelahiran tidak bisa dilakukan.
Kami menghimbau kepada warga desa Sukokerto untuk meminta surat keterangan
yang menjelasakan kesalahan dalam penulisan nama pada buku nikah di KUA,
memperbaharui kartu keluarga apabila terdapat kesalahan dalam penulisan nama,
tempat lahir,tanggal lahir dan nama anak sudah harus tercantum dalam kartu
keluarga. Warga diharapkan melengkapi berkas persyaratan dalam pembuatan akta
yang selanjutnya akan dilakukan pembuatan akta kelahiran secara kolektif dan
dibantu oleh mahasiswa KKN di desa Sukokerto.
Pemberian materi mengenai pentingnya kepemilikan akta dan syarat
pembuatan akta kelahiran telah selesai dilakukan. Kegiatan selanjutnya yaitu
membantu warga dalam pembuatan akta kelahiran. Berkas berkas persyaratan
pembuatan akta dikumpulkan tanggal 5 8 Agustus 2014. Terdapat 99 berkas akta
yang telah dikumpulkan di posko KKN desa Sukokerto. Selanjutnya yaitu pengisian
formulir pembuatan akta serta meminta legalisir buku nikah di KUA, legalisir kartu
keluarga dan KTP orang tua. Setelah semua berkas pembuatan akta telah siap,
selanjutnya diserahkan ke Kantor Kecamatan untuk dilakukan entry data oleh
perangkat Kecamatan. Dari 99 berkas yang diserahkan terdapat 51 berkas yang
dikembalikan oleh pihak kecamatan. Berkas berkas tersebut dikembalikan karena
terdapat beberapa kesalahan antara lain : nama orang tua berbeda (antara KK,KTP
dan buku nikah), terdapat kesalahan dalam penulisan nama anak dan tempat tanggal
lahir. Total berkas yang dapat diproses lebih lanjut untuk diserahkan ke Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISPENDUK) adalah sebanyak 48 berkas.
Namun dari 48 berkas tersebut, terdapat 6 berkas yang dikembalikan oleh pihak
DISPENDUK, Akta Kelahiran telah selesai dibuat oleh DISPENDUK pada tanggal

29 Agustus 2014 dan dibagikan pada tanggal 2 September 2014. Berkas-berkas yang
belum bisa diproses akan dikembalikan kepada warga dengan memberikan alasan
serta pemahaman mengenai kesalahan dalam berkas tersebut, sehingga diharapkan
warga desa Sukokerto dapat memperbaiki dan bisa mengurus sendiri pembuatan akta
kelahiran di kemudian hari.

ALUR PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN

AKTA
KELAHIRA
N

3.2.2 Kegiatan Pilar Kesehatan


Kegiatan dari bidang kesehatan meliputi penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut serta demo cara sikat gigi yang baik dan benar. Kerusakan Gigi seperti gigi
berlubang, gigi yang tanggal sebelum waktunya, dan berbagai jenis penyakit gigi dan
mulut lainnya dapat terjadi jika kita tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak
dini. Sasaran dalam program ini adalah anak usia sekolah dasar. Dalam hal ini kami

melihat bahwa anak usia sekolah dasar merupakan bakal calon penerus bangsa yang
berpotensi tinggi dalam peningkatan pembangunan, khususnya di bidang kesehatan
gigi dan mulut yang bisa ditanamkan sejak usia dini.
Program ini ditujukan dapat memberikan informasi serta pengajaran pada
anak-anak SDN Sukokerto 02 agar mereka dapat menjaga kesehatan giginya sejak
usia dini. Dari Kegiatan Penyuluhan ini diharapkan mereka dapat membangun
kebiasaan yang baik untuk menjaga kesehatan gigi dari usia dini sampai dewasa
nantinya, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di desa
Sukokerto.
Kegiatan penyuluhan dan demo sikat gigi bersama ini dilakukan hari Sabtu,
16 Agustus 2014 yang berlangsung di SD Negeri Sukokerto 02 yang berlokasi di
dusun Kojuk. Agar kegiatan yang dilakukan ini dapat berjalan efektif sesuai dengan
jumlah panitia yang ada dan juga materi yang disampaikan, maka teknis untuk
kegiatan penyuluhan ini hanya diberikan pada kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Untuk
kelas 1 jumlah murid yang ada 22 anak, kelas 2 20 anak dan kelas 3 20 anak.
Adapun susunan kegiatan penyuluhan dikemas semenarik mungkin sehingga
dapat menarik minat dari anak-anak SD yang dijadikan sebagai sasaran program.
Kegiatan Penyuluhan dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama adalah penyuluhan
Kesehatan Gigi yang dibantu dengan poster berisikan materi serta gambar dan
animasi. Dalam poster tersebut menjelaskan 5 langkah untuk mendapatkan gigi sehat
dan senyum yang indah. Dimana tahapnya adalah rajin menggosok gigi dua kali
sehari (pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur), Kurangi makan yang manis
dan lengket di gigi, makan makanan bergizi, menggunakan sikat gigi yang benar dan
pasta gigi yang mengandung fluoride serta memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali
ke dokter gigi. Selama memberikan penyuluhan, pemateri menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh anak - anak. Selain itu, kami juga menyiapkan lagu dimana
liriknya mengajak peserta untuk rajin menggosok gigi. Lagu tersebut dinyanyikan
disela - sela pemberian penyuluhan agar mereka tidak bosan dan tetap
memperhatikan materi yang diberikan.
Setelah pemberian materi penyuluhan, kemudian dilanjutkan dengan
peragaan cara menyikat gigi yang benar dengan menggunakan Model Gigi
(phantom). Disini pemateri menggunakan istilah "merah - putih" untuk menyikat gigi

dibagian depan dan 'maju - mundur" untuk menyikat gigi dibagian belakang agar
mudah diingat oleh peserta. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan hiburan seperti
menyanyi bersama lagu-lagu yang bertemakan kesehatan disertai games berupa
pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan. Bagi siswa yang
berhasil menjawab dengan benar maka akan diberikan hadiah berupa sikat gigi.
Akhirnya, kegiatan pun diakhiri dengan kegiatan sikat gigi bersama di lapangan
sekolah, sehingga peserta dapat langsung mempraktekan materi serta peragaan yang
sudah diberikan sebelumnya. Disini peserta sebelumnya telah diinformasikan untuk
membawa sikat gigi dari rumah. Pihak panitia juga telah menyiapkan pasta gigi serta
gelas plastik untuk berkumur. Peserta diminta untuk berbaris dilapangan berdasarkan
kelasnya. Setelah itu masing - masing anak mengambil air untuk diisikan kedalam
gelas kumur sekaligus memberikan pasta gigi di tiap sikat gigi yang telah mereka
bawa.
Kegiatan ditutup dengan penyerahkan sekaligus pemasangan poster berisi 5
langkah untuk mendapatkan gigi sehat dan senyum yang indah dimana poster
tersebut dibuat oleh tim KKN Tematik POSDAYA kepada pihak Sekolah. Tidak lupa
juga telah dilakukan dokumentasi mulai dari awal kegiatan hingga penutupan,
dimana para panitia melakukan foto bersama dengan para peserta di lapangan dan
foto bersama kepala sekolah dan para guru SD Negeri Sukokerto 02.
Kendala yang kami hadapi selama kegiatan yaitu sulitnya mengatur kekondusifan anak-anak baik pada saat penyuluhan maupun pada saat sikat gigi
bersama. Selain itu karena keterbatasan dana, kami tidak dapat menyiapkan sikat gigi
untuk semua siswa. Kami hanya dapat membelikan beberapa buah sikat gigi saja (10
buah) pada peserta sebagai hadiah/doorprize. Secara umum partisipasi siswa maupun
elemen guru dalam acara ini sangat baik. Kendala lain dalam pelaksanaan program
ini adalah terbatasnya peralatan yang kami miliki yang berdampak pada terbatasnya
efektivitas system yang kami gunakan,misalnya saja pada pengadaan pipa untuk
mengalirkan air yang akhirnya kami ganti dengan pemakaian ember yang berdampak
pada panjangnya antrian siswa.
3.2.2 Kegiatan Pilar Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, program kerja yang dilakukan yaitu Penyuluhan,


pengembangan dan pemasaran tas kerajinan berbahan dasar kain dan plastic. Dasar
yang menjadikan pertimbangan dilakukannya program ini menjadi salah satu
Program Kerja KKN yaitu melihat peluang adanya ketrampilan warga desa
Sukokerto yang mampu dan mau membuat tas dari bahan dasar plastic bekas jajanan
dan tas yang berasal dari kain. Plastik bungkus makanan yang biasanya hanya
dibuang dengan adanya kreatifitas warga setempat mampu menjadikannya menjadi
produk yang memiliki nilai jual. Berawal dari memanfaatkan barang bekas kemudian
mampu menjual produk tas yang laku untuk dipasarkan.
Semula pengrajin yaitu ibu ibu rumah tanga Desa Sukokerto hanya berfikir
untuk mengisi waktu luag mereka dengan membuat tas. Seiring berjalannya waktu,
mereka mulai menerima pesanan dari tetangga sekitar. Tas yang dibuat beragam dari
ukuran yang kecil untuk dompet, ukuran besar untuk laptop dan ukuran paling besar
untuk sekolah. Melihat adanya potensi ini, kami mengadakan program penyuluhan,
pengembangan dan pemasaran kerajinan tas warga Desa Sukokerto yang
bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember dan
HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kabupaten Jember.
Para pelaku kerajinan tas berasal dari ibu ibu rumah tangga warga desa
Sukokerto baik dari dusuk krajan maupun dusun kojuk. Ada sekitar 5 orang pelaku
kerajinan tas yaitu Bu Ar selaku pengrajin tas berbahan dasar plastic, Bu Desi, Bu
Riski, Bu Vanda selaku pengrajin tas berbahan dasar kain
Kegiatan pemasaran dilakukan bertepatan dengan acara JFC (Jember Festival
Carnival) yang diadakan di pusat kota jember yaitu alun alun kota. Atas kerjasama
yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember, kami
mendapat kesempatan untuk memamerkan dan memasarkan produk tas kerajinan
warga desa Sukokerto di pameran JFC. Pameran ini dilakukan selama 4 hari dimulai
dari hari Kamis tanggal 21 Agustus sampai tanggal 24 Agustus 2014.
Pameran dimulai setiap harinya dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 21.00
WIB. Dari pameran ini kita dapat memperkenalkan produk tas buatan warga Desa
Sukokerto kepada warga Jember bahkan diluar jember dan turis. Hal ini mengingat
acara JFC dihadiri oleh hampir semua warga Jember dan pendatang dari luar kota
dan turis. Antusiasme pembeli selama pameran lumayan baik melihat dari

ketertarikan pembeli, tas cukup banyak yang terjual bahkan yang memesan juga
tidak sedikit.
Selama 4 hari pemasaran tas jumlah tas yang terjual, yang belum laku dan
yang dipesan terangkum sebagai berikut.
Tas berbahan dasar plastic :
Tas terjual : 4 buah
Tas belum terjual : 2 buah
Tas pesanan : 3 buah
Tas berbahan dasar kain :
Tas terjual : 7 buah
Tas belum terjual : 1 buah
Tas pesanan : 7 buah
Dari kegiatan ini, ada rencana untuk pemasaran di Bali yang bekerjasama
dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Diharapkan kegiatan ini terus
dilanjutkan oleh pengrajin dari Desa Sukokerto bahkan setelah kegiatan KKN
selesai. Antusiasme ibu ibu pengrajin cukup besar terlihat dari semakin beragam
model pesanan tas membuat ibu ibu semakin kreatif dalam membuat tasnya.
Sayangnya, kemauan ibu ibu untuk memasarkan sendiri di acara acara tertentu
seperti pameran JFC masih minim. Bahkan pada saat pameran, ibu ibu pembuat tas
belum mau diajak untuk menjaga pameran tasnya sehingga perwakilan dari anggota
KKN yang menjaga pameran tersebut selama 4 hari.
Kegiatan selanjutnya yaitu penyuluhan mengenai pemasaran pengembangan
kerajian tas berbahan dasar kain dan plastic. Penyuluhan tersebut diadakan pada hari
minggu, tanggal 31 Agustus 2014 pada pukul 10.00 WIB. Penyuluhan ini diadakan
untuk memotivasi para pengrajin untuk mengembangkan usahanya. Penyuluhan ini
dapat terlaksana dengan adanya kerjasama dengan HIPMI (Himpunan Pengusaha
Muda Indonesia). Penyuluhan ini dihadiri oleh orang yang merupakan para
pelaku pengrajin tas itu sendiri.
Pemateri dari penyuluhan sendiri berasal dari HIPMI yaitu Saudara Roni
yang merupakan pengusaha muda dan mampu memberikan pengalaman yang telah
dilalui selama menjadi pengusaha. Dari kegiatan ini diharapkan pera pelaku

pengrajin tas memiliki semangat dan kemauan yang lebih besar untuk
mengembangkan usahanya.
3.2.1 Kegiatan Pilar Lingkungan
Dalam bidang lingkungan, program kerja yang dilakukan yaitu Penyuluhan
Pentingnya Penggunaan Pupuk Organik dan Pemanfaatan Limbah Menjadi Produk
Yang Memiliki Nilai Tambah dan Praktek Pembuatan BOKASHI (Bahan Organik
Kaya Akan Sumber Hayati). Dasar yang menjadikan pertimbangan dilakukannya
program ini menjadi salah satu Program Kerja KKN yaitu melihat peluang adanya
limbah-limbah pertanian yang belum banyak dimanfaatkan khususnya oleh warga
desa Sukokerto sendiri. Limbah pertanian dapat diartikan sebagai bahan yang
dibuang dari sektor pertanian. Limbah pertanian dapat berupa jerami padi, jagung,
kacang-kacangan, kedelai, ampas teh, kulit kopi dan lain-lain. Limbah seperti jerami
dan serbuk kayu banyak terdapat di lahan pertanian milik warga desa Sukokerto,
namun warga belum dapat memanfaatkan limbah ini sebaik mungkin menjadi produk
yang memliki nilai tambah. Selain itu, beberapa tempat di desa ini terdapat
peternakan khususnya ternak ayam, kambing dan sapi. Dari peternakan ini, produk
sampingan yang dihasilkan yaitu kotoran ternak masih banyak yang dibuang tanpa
ada yang berfikir untuk memanfaatkannya. Padahal melihat dari kondisi desa yang
sebagian besar berprofesi sebagai petani, banyak peluang untuk memanfaatkan
limbah pertanian dan peternakan yang ada menjadi produk yang berguna, salah
satunya dioleh menjadi pupuk organic.
Melalui kebiasaan petani di lapangan yang biasanya membakar jerami dan
sangat jarang dimanfaatkan oleh petani sebagai sumber bahan organik merupakan
suatu kebiasaan yang salah, selain menyebabkan kerusakan pada lingkungan ternyata
juga menyebabkan kerusakan pada tanah areal persawahan karena lama kelamaan
unsur hara yang terdapat pada tanah sawah akan selalu berkurang tanpa adanya
pengembalian kembali. Dengan membakar jerami justru akan menghancurkan
sebagian bahan organiknya. Pengolahan jerami membutuhkan tenaga, waktu, dan
pekerjaan tambahan yang banyak, sehingga perlu dicari cara lain agar jerami tersebut
dapat dimanfaatkan oleh para petani. Salah satu alternatif yaitu dengan pembuatan
BOKASHI. Jika para petani dapat mengelola suatu limbah dari hasil pertanian itu

sendiri dengan baik, maka secara tidak sadar para petani telah menerapkan
pengelolaan hara terpadu bagi lahan sawahnya. Pengelolaan hara terpadu
mensyaratkan penggunaan pupuk organik dan anorganik secara proporsional sebagai
hara tanaman.
BOKASHI (Bahan Organik Kaya Akan Sumber Hayati) merupakan pupuk
kompos yang dibuat dengan cara fermentasi. Bahan baku pupuk BOKASHI terdiri
dari sisa tanaman, kotoran ternak, sampah dapur atau campuran material organik
lainnya. Pupuk bokashi dibuat dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme
efektif (EM) sebagai dekomposernya. Bahan organik ini dapat menjaga dan
meningkatkan kesuburan tanah yang dampaknya yaitu meningkatkan produktivitas
pertanian. Pupuk ini merupakan salah satu jenis pupuk yang ramah lingkungan.
Selain berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah, juga dapat menigkatkan
produksi pertanian, serta sangat aman bagi kelestarian lingkungan. Hal ini
disebabkan karena bahan-bahan untuk pembuatan pupuk ini berasal dari tumbuhtumbuhan yang juga berasal dari alam itu sendiri. Selain itu pembuatan pupuk
kompos ini hanya memerlukan biaya yang relatif murah. Sehingga dapat menekan
pengeluaran yang dibayarkan oleh petani. Berkurangnya biaya yang dikeluarkan
petani juga dapat meningkatkan pendapatan mereka, hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya peningkatan kesejahteraan para petani.
Kegiatan di pilar lingkungan yang meliputi penyuluhan dan praktek langsung
pembuatan pupuk BOKASHI ini dilakukan dengan tujuan mengupayakan
masyarakat khususnya petani untuk mampu dan mau memanfaatkan limbah yang ada
disekitarnya menjadi produk yang bermanfaat, mengajak untuk berfikir peduli
lingkungan dengan mengelola limbah dengan benar dan ramah lingkungan dan
manfaat jangka panjang yang dapat dirasakan petani apabila terus melakukan
kegiatan ini yaitu dapat meningkatkan produktifitas pertanian khususnya di desa
Sukokerto.
Kegiatan ini dilakukan atas kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten
Jember dan Praktisi Pembuatan Pupuk BOKASHI yaitu H.Nurhasim selaku ketua
kelompok Rukun Tani Jember sekaligus sebagai pemateri penyuluhan. Kegiatan
dibagi menjadi 2 tahap yaitu pertama penyuluhan mengenai Pupuk BOKASHI dan

kedua yaitu tahapan praktek pembuatan pupuk BOKASHI. Kegiatan ini berlangsung
dari 8 Agustus 2014 sampai tanggal 27 Agustus 2014.
Kegiatan awal dimulai dari penyuluhan pentingnya Pupuk BOKASHI beserta
cara pembuatannya yang dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 8 Agustus 2014 dan
bertempat di Balai Desa Sukokerto dengan mengundang warga desa khususnya
petani di desa Sukokerto. Penyuluhan ini dilaksanakan dengan pemateri H. Nurhasim
selaku ketua kelompok Rukun Tani yang merupakan praktisi yang telah selama 10
tahun membuat dan menggunakan pupuk BOKASHI di lahan pertanian miliknya
sendiri. Dari kegiatan penyuluhan ini warga yang datang sejumlah 10 orang dan
mayoritas berprofesi sebagai petani. Agenda penyuluhan dimulai dari sambutan yang
diberikan oleh Bu Arry N. Hariyati selaku DPL dan dilanjutkan penyampaian materi
oleh Bapak H. Nurhasim. Setelah itu penyusunan anggota kelompok pembuatan
BOKASHI. Dari rapat penyusunan keanggotaan tersebut, diperoleh susunan anggota
kelompok pembuat BOKASHI yaitu sebagai berikut.
Koordinator Bidang Lingkungan

: Pak Riski

Wakil

: Pak Sipul

Sekretaris

: Pak Ilah

Bendahara

: Pak Isem

Anggota

: Pak Dani
Pak Ar
Pak Firda

Kegiatan kedua yaitu pembuatan BOKASHI yang diawali dengan


pengumpulan bahan bahan yang diperlukan dalam pembuatan BOKASHI. Bahan
bahan yang diperoleh berasal dari limbah limbah yang dihasilkan warga desa sekitar
seperti jerami, serbuk kayu dan kotoran sapi. Bahan lain berupa kapur pertanian
didapatkan dari Kepala Desa dan EM4 yang dibutuhkan dibeli dari toko pertanian
setempat.
Pembuatan BOKASHI dilaksanakan di gudang miik Kepala Desa yang dibagi
menjadi 3 tahapan yaitu : Pembuatan awal, pembalikan atau pengadukan dan
Pembongkaran akhir. Pembuatan awal BOKASHI dilakukan pada pada hari Minggu
tanggal 10 Agustus 2014 pukul 13.00 WIB. Pembuatan BOKASHI awal dilakukan

oleh 4 orang anggota kelompok yaitu Pak Riski, Pak Sipul, Pak Isem, Pak Illa dan
Pak Dani. Proses pembuatan awal BOKASHI yaitu sebagai berikut.
Tahapan pembuatan pupuk ini sederhana, hanya perlu ketelatenan. Bahan
baku yang digunakan tidak ditimbang seperti yang biasanya dilakukan dalam
pembuatan pupuk lainnya, melainkan hanya berdasarkan pengalaman saja. Tahap
pembuatannya bahan hanya ditumpuk tumpuk, dimana lapisan pertama yaitu lapisan
paling bawah berupa jerami setinggi 10 cm, kemudian lapisan kedua berupa kotoran
kambing secukupnya kurang lebih 4 cm. Diatasnya kemudian ditaburkan kapur
hingga merata, dan pada lapisan selanjutnya ditambahkan serbuk kayu dengan
ketinggian mencapai 4 cm. Pada lapisan paling atas atau paling akhir diberikan
stardec (EM-4) sebagai pengurai.
Tahapan kedua yaitu pembalikan BOKASHI yang dilaksanakan pada tanggal
17 Agustus 2014 pukul 13.00 WIB. Proses kegiatannya yaitu setelah 15 hari
tumpukan bahan bahan tersebut dibolak balik atau diaduk dengan tujuan untuk
menjaga suhu dari tumpukan tersebut agar tidak terlalu panas, dengan batas kisaran
suhu 40C. Suhu harus dijaga agar tidak lebih dari 40C karena jika lebih dari
kisaran suhu tersebut mikroba akan mati.
Tahapan ketiga yaitu pembongkaran akhir BOKASHI yang dilaksanakan
pada tanggal 26 Agustus 2014 pada pukul 16.00 WIB. Kegiatan yang dilakukan yaitu
membongkar BOKASHI yang sudah matang dan mengayak dengan tujuan
menghasilkan BOKASHI dengan ukuran yang lebih halus. Tanda dari pupuk yang
sudah jadi atau matang yaitu apabila bahan-bahan yang telah diolah tersebut telah
menjadi seperti tanah yang berwarna kehitaman. Bila diremas terasa rapuh. Bila
sudah memenuhi ciri-ciri seperti itu, berarti kompos yang telah dibuat telah jadi.
Tumpukan kompos siap untuk dibongkar. Tetapi sebelum dipakai, kompos harus
diangin-anginkan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar airnya hingga tinggal
15%. Caranya, hamparkan di lantai atau karung alas yang lebar kemudian dibolakbalik. Di akhir tahapan ini BOKASHI yang telah diayak diberikan secara simbolis
kepada anggota pembuat BOKASHI. Dari pelaksanaan kegiatan ini diharapkan
petani menjadi tau cara pemanfaatan limbah yang ada di sekitar desa menjadi bahan
yang berguna misalkan BOKASHI.

STRUKTUR KEANGGOTAAN PEMBUAT BOKHASI

ALUR PEMBUATAN BOKASHI

BAHAN2 DITUMPUK:
SETELAH 7 HARI
DILAKUKAN
PEMBALIKAN DAN
PENAMBAHAN AIR
APABILA KURANG
AIR

JERAMI
KOTORAN TERNAK
DOLOMIT
SERBUK KAYU
JERAMI
EM-4

SETELAH 14 HARI
APABILA PUPUK
SUDAH MATANG
DILAKUKAN
PENGAYAKAN DAN
SIAP UNTUK
DIPAKAI

IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Warga Desa Sukokerto masih kurang kurang peduli mengenai dokumen
pencatatan sipil sebagai warga negara, hal ini terlihat dari banyaknya warga yang
kelengkapan sipilnya belum lengkap dan ada juga yang mempunyai tapi tidak
sesuai antar dokumen yang satu dengan yang lain. Untuk mengatasi hal tersebut
telah kami berikan penyuluhan dan juga perbantuan pembuatan Akta Kelahiran
2.

Mayoritas warga Sukokerto memiliki tingkat perekonomian menengah kebawah


namun belum dapat menemukan cara mencari nafkah tambahan selain mengelola
sawah atau menjadi buruh. Namun hal ini sudah cukup teatasi menginisiasi
warga untuk menjadi petani lele/budidaya ikan lele

3. Mayoritas petani menggunkan pupuk An Organik dalam mengielola sawah yang


tentunya berdampak tidak baik pada tanah, untuk itu telah kami berikan
penyuluhan dan juga menginisasi warga untuk membuat pupuk BOKASHI agar
warga tidak lagi menggunakan pupuk An organik dan limbah di sekitar warga
dapat dimanfaatkan
4. Kerajinan tas buatan pengrajin di Sokokerto sangatlah kreatif oleh karena itu
kerajinan ini harus dikembangkan dan untuk mewujudkan hal tersebut kami
telah memberikan bantuan baik berupa penyuluhan, pengembangan serta
pemasaran
5. Kurangnya kesadaran para anak kecil di Sukokerto dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulut menjadi hakl yang penting untuk ditingkatkan, dan untuk
mewujudkan hal tersebut kami telah berikan penyuluhan mengenai kesehatan
gigi dan mulut dengan tujuan peningkatan kesehatan gigi dan mulut Anak yang
ada di Sukokerto
6. Dalam era globalisasi seharusnya sudah tidak ada Buta Aksara di Indonesia,
namun Buta Aksara masih kita temui di Sukokerto yang jumlahnya masih
ratusan. Untuk itu kami telah melakukan pengajaran guna mensukseskan upaya
pengentasan Buta Aksara
7. Masih banyak warga Sukokerto yang menikah pada usisa terlalu muda dan
belum siap secara materi sehingga keluarga miskin di Sukokerto terus bertambah

4.2 Saran
Berdasarkan data yang kami dapatkan dan juga segala program kerja yang telah
kami laksanakan bersama masyarakat serta POSDAYA sebagai bentuk pengabdian
masyarakat terdapat beberapa hal yang perlu kami sampaikan sebagai saran, adapaun
hal tersebut adala\h sebagai berikut:
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia di Desa Sukokerto merupakan suatu hal yang
utama sangat menentukan perkembangan masyarakat Sukokerto
2. Perlunya kerjasama masyarakat dalam mengerjakan sesuatu baik dalam bidang
Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan Lingkungan karena dengan pelaksanaan secara
kolektif maka segala permasalahan yang muncul akan dapat terpecahkan
3. Perlunya pekerjaaan sampingan untuk keluarga yang kurng mampu sehingga
segala kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi
4. Perlunya peningkatan kesadaran warga mengenai kerugian menikah pada usia
terlalu dini sehingga pernikahan dengan usia terlalu muda dapat diminimalisir
5. Banyaknya limbah dari ternak dan limbah pertanian di Sukokerto sebaiknya
dimanfaatkan guna menjaga lingkungan dan mengubah limbah menjadi sesuatu yang
memiliki nilai jual misalnya pupuk

DAFTAR PUSTAKA
Anwar M., 2013. https://peternakankambingkmerh.wordpress.com /2013/04/26/
cara-membuat-pupuk-organik-dari-kotoran-kambing/. Diakses pada tanggal
29 Agustus 2014.
Barus J., 2011. Uji Efektivitas Kompos Jerami dan Pupuk NPK Terhadap Hasil Padi.
Agrivigor 10(3): 247-252
Direktorat Pengelolaan Lahan, 2009. Pedoman Teknis Perbaikan Kesuburan Lahan
Sawah Berbasis Jerami. Dir. Pengelolaan Lahan, Dirjen PLA, Deptan.
Hardiatmi, S. 2006. Kajian Bentuk Pemberian dan Dosis Jerami pada Serapan N dan
K serta Hasil Padi (Oryza sativa L.) Var. IR 64. J. Inovasi Pertanian, 4(2):
159-171
Junaedi, H. 2008. Pemanfaatan Kompos Jerami Padi dan Kapur Guna Memperbaiki
Permeabilitas Tanah dan Hasil Kedelai Musim Tanam II. Hal. 8994 Pros.
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II
Kurnianti N., 2013. http://www.tanijogonegoro.com/2013/02/pupuk-organik.html.
Diakses pada tanggal 29 Agustus 2014.
Pertiwi

S.,
2012.
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=
132312066908554&id=131857580287336. Diakses pada tanggal 29 Agustus
2014.

Pramono, J. 2004. Kajian Penggunaan Pupuk Organik pada Padi Sawah. J Agrosains,
6(1): 11-14

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.2013. http://disdukcapil.depok.go.id/


trend-pembuatan-akta-kelahiran-tahun-2013/. Diakses tanggal 29 Agustus 2014.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia.2013 http://www.kpai.go.id/ tinjauan/aktakelahiran-adalah-hak-setiap-anak-indonesia-batalkan-uu-yang-persulit-pembuatanakta-kelahiran/. Diakses tanggal 29 Agustus 2014.

BIODATA MAHASISWA KKN UNIVERSITAS JEMBER


DESA

: SUKOKERTO

ALAMAT

: JL. LETJEN MUSTAFA NO. 2

KELOMPOK

: 231 ( Dua Ratus Tiga Puluh Satu )

1. Nama

: Dimas Purnayoga Rakayoni

Tempat/Tg. Lahir

: Sidoarjo/8 Mei 1992

NIM

: 100710101141

Fakultas

: Hukum

Jurusan

: Perdata Ekonomi

Alamat Asal

: Jl. Ambeng-Ambeng Tengah No. 28 Ngingas


Waru, Sidoarjo

Alamat di Jember

: Perum Taman Kampus C-5 No. 10 Sumbersari

Telp.

: 089607148802

Sebagai

: Koordinator

2. Nama

: Dwi Hartatik

Tempat/Tg. Lahir

: Magetan/18 Mei 1993

NIM

:111510501150

Fakultas

: Pertanian

Jurusan

: Agroteknologi

Alamat Asal

: Jl. Mr.Iskandar Rilban 4 No.5 Kab. Blora,


Jawa Tengah

Alamat di Jember

: Jl. Jawa 7 No 107 Jember

Telp.

: 085655910918

Sebagai

: Anggota

3. Nama

:Sixtine Agustiana Fahmi

Tempat/Tg. Lahir

:Sumenep/16-08-1993

NIM

:111610101060

Fakultas

: Kedokteran Gigi

Jurusan

: Kedokteran Gigi

Alamat Asal
Alamat di Jember
Telp.
Sebagai
4. Nama

: Jl. Stadion Gg IX Pamekasan


: Jl. Mastrip No. 59 Jember
: 085755247625
: Anggota
: Suci Ummi R. Q.

Tempat/Tg. Lahir

: Jember/23-02-1994

NIM

: 111810401027

Fakultas

: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jurusan

: Biologi

Alamat Asal

: Jl. Reformasi no. 94 Balung Lor


Balung Jember

Alamat di Jember

: Jl. Kalimantan No.101 Jember

Telp.

: 08785727422

Sebagai

: Anggota

5. Nama

: Roni Hardiono

Tempat/Tg. Lahir

: Jember/14-01-1992

NIM

: 100810101059

Fakultas

: Ekonomi

Jurusan

: Ilmu Ekonomi Sosial Pembangunan

Alamat Asal

: Jl. Tempuran Rt 01, Rw 03, Kencong, Jember

Alamat di Jember

: Jl. Riau 15 A

Telp.

: 085790922280

Sebagai

: Anggota

Anda mungkin juga menyukai