Anda di halaman 1dari 57

PENGARUH KUALITAS PRODUK, INOVASI

PRODUK DAN PROMOSI MELALUI BEAUTY


INFLUENCER TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK SKINCARE SOMETHINC

DOSEN PEMBIMBING
Dr. INDAH FATMAWATI, SE, M.Si

DISUSUN OLEH
FARIN AURELIA DWINANDA
20170410463

PROGRAM STUDI MANAJEMAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2021
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI............................. i

BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………….. 1

1.1 . Latar Belakang …………………………………………….. 1

A. Rumusan Masalah …………………………………… 10

B. Tujuan Penelitian ……………………………………10.

C. Manfaat Penelitian …………………………………….11

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ……….. 14

2.1 Landasan Teori ……………………….. 14

2.1.1 Pemasaran ……………………….. 14

Bauran Pemasaran ……………. 15

2.1.2 Keputusan pembelian …………… 16

a. Pengertian keputusan pembelian …………… 16

b. Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.


……… 17

c. Langkah – langkah keputusan pembelian. ……… 19

2.1.3 Kualitas Produk ……… 21

1. Produk ……… 21

2. Kualitas Produk ……… 22


ii

Indokator kualitas Produk : ……… 22

2.1.4 Inovasi Produk ……… 23

Indikator Inovasi Produk : ……… 24

2.1.5 Beauty Influencer ……… 25

Indokator Beauty Influencer: ……… 26

2.2 Penelitian terdahulu ……… 27

2.3 Pengembangan Hipotesis ……… 31

2.3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ……… 31

A. Hubungan kualitas produk dengan Keputusan


pembelian. … 31

B. Hubungan Inovasi produk denganKeputusan pembelian.


… 31

C. Hubungan Beauty Influencer dengan keputusan


pembelian. 32

2.3.2 Hipotesis …….. 33

BAB III

METODE PENELITIAN ..35

3.1 Pendekatan Penelitian … 35

3.2 Responden/Subjek … 35

3.3 Setting Penelitian … 36

3.4 Metode penyempelan dan sampel penelitian … 36

.4.1 Populasi … 36

.4.1 Sampel … 36

3.5 Jenis Data Metode Pengumpulan Data … 37

1. Kuisioner … 37
iii

3.6 Identifikasi Variabel … 38

a. Variabel Bebas (Variabel independen) … 38

a. Inovasi Produk … 38

b. Promosi Beauty influencer … 38

b. Variabel terikat (Variabel Dependen) … 38

a. Keputusan pembelian … 39

3.7 Definisi Operasional ….39

3.8 Pengujian Kualitas Instrumen … 41

1. Uji Validitas … 41

2. Uji Metode Analisis Data … 43

1. Uji Asumsi Klasik … 43

2. Analisis Regresi Linear … 43

3. Uji Hipotesis … 44

1. Uji f … 43

2. Uji t … 46
2
3. Koefisien R … 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.2. Latar Belakang


Teknologi saat ini berkembang begitu pesat dan saat ini internet

menjadi media informasi terbesar yang cepat dan akurat. Pada zaman ini

banyak produsen yang menggunakan media internet sebagai strategi untuk

memasarkan produk mereka. Mayoritas penduduk dunia saat ini

merupakan penduduk modern, dimana hidup masyarakatnya berubah atas

pengaruh dari perkembangan teknologi yang disajikan saat ini. Dunia

maya sekarang ini menjadi sarana mereka untuk dapat mengetahui

kebutuhan mereka dalam nenunjang kebutuhan penapilan mereka.

Kehidupuan modern saat ini menawarkan banyak kemudahan yang

sangat praktis untuk dapat menunjang penampilan kita, salah satunya

semakin maraknya berkembang berbagai macam jenis dan merek

Skincare. Kini Skincare telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap wanita

atau peria yang ingin memiliki kulit sehat dan glowing, karena bagi setiap

orang sekincare adalah sebuh aset yang harus di jaga agar kulit tetap

terlihat sehat dan glowing. Meskipun tidak semua skincare cocok untuk

kulit setiap orang. Saat ini penggunaan skincare tidak hanya untuk

perempuan saja, melainkan laki – laki juga bisa menggunakannya untuk

menjaga kulit mereka tetap terlihat sehat.

Setiap perusahaan skincare di harapkan mempunyai strategi –


2

strategi untuk dapat menarik perhatian para konsumen dengan keputusan

pembelian setiap produk. Keputusan pembeliaan memiliki beberapa

tahapan yang di lakukan oleh konsumen sebelum mereka memutuskan

untuk membeli suatu produk. Kotler & Keller (2007:235) keputusan

pembelian memiliki lima tahapan, yakni: pengenalan kebutuhan, evaluasi

alternatif, pencarian informasi, paska pembelian, dan keputusan kosumen

dalam pembelian. Biasanya keputusan pembelian konsumen yang tinggi

dapat menimbulkan tingginya volume pada penjualan sehingga

perusahaan mendapatkan keuntungan semakin tinggi dan mendapatkan

pengaruh yang sangat baik bagi setiap keberlangsungan hidup perusahaan.

Setiap perusahaan membentuk citra yang baik pada produk dan

setiap keputusan pembelian konsumen para produsen dapat menggunakan

bauran promosi. Iklan saat ini menjadi incaran atau bauran promosi yang

di gunakan oleh setiap perusahaan. Menurut Tjiptono (2008:226) iklan

merupakan sebuah bentuk komunikasi tidak langsung yang di dasari oleh

sebuah infomasi tentang keunggulan suatu produk dan keuntungan produk

tersebut yang di susun sedemikian rupa untuk dapat menarik perhatian

para konsumen sehingga dapat menimbulkan rasa yang dapat mengubah

pemikiran seseorang untuk dapat melakukan pembelian. Menurut Tjiptono

(2008:226), iklan juga memiki empat fungsi utama pada bauran promosi,

untuk dapat mempengaruhi khalayak untuk memiliki rasa ingin memiliki

barang yang di ikhlankan (persuading), untuk menginformasikan kepada

khalayak menganai keunggulan produk tersebut (informative), untuk


3

menciptakan suasana yang menyenangkan khalayak untuk dapat mencerna

informasi (entertaiment), dan menyegarkan informasi yang telah di terima

oleh khalayak (remiding). Untuk dapat mendukung peyampaian iklan saat

ini setiap perusahaan dalam membentuk citra produk mereka, maka

perusahaan digunakanlah promosi melalui para selebgram dan beauty

influencer dalam mengiklankan produk mereka untuk semakin

mengenalkan keungulan dan kegunaannya kepada konsumen.

Dengan perkembangan teknologi saat ini yang semakin pesat.

Menjadi kemudahan bagi setiap perusahaan untuk dapat mempromosikan

produk mereka. Dengan media internet yang bisa menjadi strategi utama

untuk memasarkan produk. Sehingga saat ini media sosial juga menjadi

media yang memiliki potensi yang sangat besar untuk menyebarkan

informasi. Menurut informasi dari Digital Information World dikutip dari

We Are Social sebanyak 54% dari 7.636 juta penduduk dunia merupakan

pengguna internet, dimana 44% dari pengguna internet di dunia

merupakan pengguna aktif media sosial. Media yang sedang ramai di

gunakan banyak orang yakni Tiktok dan Instagram.

Dengan adanya media sosial ini, sehingga bermunculan artis media

sosial salah satunya di kenal dengan istilah beauty influencer, istilahnya

saat ini yakni beauty influencer berasal dari bahasa Inggris dimana beauty

berarti kecantikan dan influencer adalah pemberi pengaruh atau orang

yang berpengaruh terhadap suatu hal. Influencer menurut Direktorat

Jendral Pajak adalah orang-orang yang memiliki banyak pengikut atau


4

audiens serta punya pengaruh yang cukup kuat terhadap para pengikutnya,

seperti youtuber, blogger, dan celebgram . Jadi beauty influencer

merupakan orang-orang yang memiliki pengikut atau audiens dalam

jumlah besar serta mereka mampu memberikan pengaruh kepada

audiensnya. Para beauty influencer ini berkutat di media sosial melalui

jaringan internet, mereka membangun audiens dan juga menumbuhkan

kepercayaan dari para audiens dengan memberikan berbagai informasi

seputar kecantikan secara jujur sesuai pendapat pribadi mereka.

Saat ini menurut Sumarwan (2004:248) dalam pemilihan layanan

untuk melakukan pembelian produk dan jasa, kini para selebgram atau

beauty influencer memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk para

konsumen. Selebram atau beauty influencer kini bisa menjadi alat

pemasaran suatu produk, untuk melakukan daya tarik yang luar biasa dan

para beauty influencer memiliki penggemar yang banyak yang tidak

dimiliki oleh orang lain. Beauty influencer biasanya memiliki inner

beauty, kredibilitas dan kharisma tersendiri yang dapat menarik konsumen

untuk dapat tertarik pada produk yang mereka promosikan.

Kualitas produk juga mampu mempengaruhi citra merek, dimana

semakin baik kualitas suatu produk maka citra merek tersebut akan

meningkat sesuai penelitian yang di lakukan oleh Noerchoid (2013:9)

menyatakan bahwa kualitas produk akan dapat mempengaruhi pembelian

konsumen.

Promosi melalui beauty influencer dapat memoengaruhi keputusan


5

pembelian. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sebayang & Simon

(2008:123-124) menyatakan bahwa variabel promosi melalui beauty

influencer yang terdiri dari kredibilitas dan daya tarik secara bersamaan

berpengaruh positif dan signifikan pada keputusan pembelian. Begitupun

pada penilitian yang di lakukan oleh Parengkuan (2014:9) yang

mengatakan bahwa beauty influencer mempunyai pengaruh yang sangat

signifikan terhadap keputusan pembelian setip produk. Artinya setiap

beauty Influencer melakukan promosi pada media sosial mereka yang

memiliki pengikut yang sangat bayak semakin sering dan semakin banyak

melakukan promosi maka keputusan pembelian konsumen akan semakin

meningkat. Karena rasa daya tarik yang di sampaikan oleh pada beauty

influenser, yang membuat para konsumennya ingin memiliki apa yang di

gunakan oleh beauty influencer tersebut.

Kini pertumbuhan industri skincare di indoneisa semakin

meningkat setiap tahunnya dan bermunculan skincare dari berbagai

produk, dari mulai skincare yang tidak ber BPOM sampai skincare yang

baik dan ber BPOM. Dalam kurun lima tahun kebelakang Badan

Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) saja mencatat ada 185. 290

produk kosmetik dan skincare yang beredar di masyarakat. Berdasarkan

Kementerian perindustrian, penjualan produk ada 760 perusahaan, dimana

95% diisi IKM (Industri kecil menengah dan hanya 5% persen dengan

indutri skala besar.

Di bawah ini menggambarkan pertumbuhan kosmetik dan skincare


6

di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat dan sudah di prediksi

sampai tahun yang akan datang kebutuhan skincare akan semakin

meningkat. Sehingga persaingan skincare menjadi semakin ketat.

Gambar 1.1 perumbuhan Skincare

Kini Skincare menjadi salah satu produk yang ditawarkan sebagai

kebutuhan sekunder. Bagi setiap perempuan ataupun laki – laki, Skincare

sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari – harinya untuk dapat

mempertahankan dan menjadi penunjang kepenting kulit bagi setiap

orang yang sangat memperhatikan kesehatan kulit mereka. Saat ini banyak

industri Skincare yang terus berusaha memenuhi konsumen dengan

berbagai macam jenis produk yang di sesuaikan dengan permintaan dan

kebutuhan para konsumen. Salah satunya kini telah hadir produk skincare

somethinc yang merupakan brand lokal yang muncul pada tahun 2019 ini.

Yang sangat booming pada produk somthinc ini yak ini skincare nya.
7

Karena somethinc sendiri terinspirasi dari kaum milenial yang krisis

dalam memilih produk skincare dan mempunyai gaya hidup yang aktif

dan ingin tetap memliki kulit sehat tetapi tetap kritis dalam pemilihan

bahan – bahan yang aman, Somethinc meluncurkan skincare yang aman

dan halal digunakan.

Pertumbuhan penjualan skincare somethinc sangan meningkat dari

brand– brand skincare lainnya dan menduduki peringkat paling tinggi dan

banyak diminati oleh konsumen, dapat di lihat pada gambar di bawah ini.

Gambar

1.2

Penjualan skincare

Pada Gambar 1.2 di atas menunjukkan bahwa penjualan somethinc


8

sebagai brand skincare lokal yang paling banyak diminati.

Somethinc sendiri menawarkan produk yang telah disesuaikan

untuk mengatasi permasalahan kulit pada perempuan Indonesia dengan

bahan – bahan yang berkuliaitas tinggi dan juga aman untuk di konsumsi

kaum remaja ataupun yang baru menggunakan skincare. Produk

somethinc juga bersifat paraben free dan cruerly free. Pada debut

pertamanya somethinc hanya mengeluarkan 3 produk yakni HYAluronic

B5, Niacianamide + Moisture beet serum, dan AHA BHA PHA Peeling

Soluction . ketiga produk ini mempunyai kegunaannya masing – masing

sebagai berikut.

2. HYAluronic B5

Untuk kelembapan kulit yang maksimal dan juga mendapatkan kulit

yang lembut, kenyal, cerah dan sehat.

3. Niacianamide + Moisture beet serum

Kandungan pada Niacianamide sendiri dapat memperkuat

perlindungan kulit dengan memproduksi ceramide. Sedagkan

kandungan beet pada produk ini dapat membantu melawan radikan

bebas dari paparan sinar UV dan dari polusi udara. Selain itu juga

produk ini dapat membantu mencerahkan dan melembabkan teksture

kulit.

4. AHA BHA PHA Peeling Soluction

Pada produk ini dapat mengusir pori – pori yang tersumbat untuk
9

selamanya. Kandungan AH 3% + BHA 1% + PHA 2% dapat

membersikan pori – pori yang tersumbat, menghilangkan sel kulit

mati dan menjaga kelembapan kulit. Dengan kandungan AH 3 %

produk ini bisa di gunakan bagi pemula karena kandungan AH yang

terbilang kecil dari produk AHA BHA lainnya.

Saat ini untuk dapat menarik konsumen terhadap suatu produk

maka perusahaan harus melakukan kegiatan promisi untuk dapat

meluaskan pemasaran dan minat beli para konsumen. Selain Somethinc

yang harus terus berkembang, Somethinc juga harus melakukan kegiatan

promosi sebagai media komusnikasi yang dapat membantu suatu

perusahaan untuk dapat menyampaikan informasi – informasi yang ingin

pihak perusahaan sampaikan kepada para konsumen mengenai adanya

produk sometinc ini.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti jabarkan,

peneliti ingin mengetahui apakah layangan yang telah dilakukan

somethinc, serta promosi melalui beauty influencer dapat mempengaruhi

keputusan pembelian terhadap produk skincare somethinc. Sehingga

tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk,

Inovasi Produk dan Promosi Melalui Beauty Influencer terdahap

Keputusan Pembelian Produk Skincare Somethinc”.


10

A. Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Kualitas produk dan promosi melalui beauty

influencer secara simultan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian produk Skincare Somethinc?

2. Apakah Kualitas produk berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian produk skincare somethinc?

3. Apakah Inovasi produk dan promosi melalui beauty

influencer secara simultan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian produk Skincare Somethinc?

4. Apakah Inovasi produk berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian produk skincare somethinc?

5. Apakah promosi melalui beauty influencer berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian produk skincare somethinc?

B. Tujuan Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini akan memberi manfaat sesuai

dengan tujuan dari penelitian ini, yakni untuk:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Kualitas produk dan


11

promosi melalui beauty influencer secara simultan terhadap

keputusan pembelian produk skincare somethinc.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif Kualitas

produk terhadap keputusan pembelian produk skincare

somethinc.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Inovasi produk dan

promosi melalui beauty influencer secara simultan terhadap

keputusan pembelian produk skincare somethinc.

4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif Inovasi

produk terhadap keputusan pembelian produk skincare

somethinc.

5. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif promosi

melalui beauty influencer secara parsial terhadap keputusan

pembelian produk skincare somethinc.

C. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

Manfaat teoritis :

1. Dapat memperkaya teori dan konsep yang mendukung

perkembangan tentang ilmu pengetahuan manajemen

pemasaran, terkhusus pengetahuan mengenai “Pengaruh

Kualitas Produk, Inovasi Produk dan Promosi Melalui Beauty


12

Influencer terdahap Keputusan Pembelian Produk Skincare

Somethinc”.

2. Penelitian ini dapat diharapkan dapat menjadi referensi dab

dapat memberikan pengetahuan konseptual bagi peneliti sejenis

maupun sivitas pada akademi lainya dalam rangka unhtuk

mengembangkan penelitian demi kemajuan dan pengembangan

pengetahuan pada para peneliti di dunia pendidikan.

Manfaat Praktis :

2. Bagi Perusahaan Somethinc

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada perusahaan mengenai seberapa besar pengaruh

layanan produk dan juga promosi yang dilakukan melalui

beauty influencer terhadap minat beli produk skincare

somethinc. Sehingga dapat menjadi masukan dan bahan

pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan strategi

pemasaran di waktu mendatang.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menjadi kesempatan bagi peneliti

untuk menerapkan teori-teori manajemen yang selama ini

telah peneliti pelajari di bangku kuliah, serta agar dapat

memperluas pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai

pengaruh dari pengaruh layanan produk dan promosi


13

terhadap minat beli produk skincare somethinc yang sedang

booming sampai saat ini.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini sangat amat diharapkan dapat di gunakan

kembali sebagai bahan referensi atau sebagai acuan bagi

setiap peneliti selanjtnya yang akan melakukan penelitian

objek maupun masalah yang sama atau peneliti yang ingin

mengembangkan kembali penelitian yang ada dengan

permasalahan yang serupa


14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini mengulas tentang beberapa teori yang menjadi landasan

perumusan hipotesis. Bab ini juga akan membahas beberapa teori terkait atau

yang masih berkaitan dengan penentuan Keputusan pembelian konsumen.

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pemasaran

Pemasaran secara umun merupakan suatu kegiatan yang

menawarkan produk atas jasa kepada konsumen. Namun pemasaran juga

memiliki aspek yang cukup luas dari pandangan tersebut. Pemasaran

menurut Kotler dan Keller (2009:5), adalah suatu proses di sebuah

kemasyarakatan di mana terdapat individu ataupun kelompok yang dapat

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan

menawarkan, menciptakan dan mempertukarkan suatu barang atau jasa

yang dapat bernilai untuk orang lain.

Pemasaran juga bisa dikatakan sebagai wadah dari segala kegiatan

jual beli yang di lakukan oleh suatu organisasi untuk dapat menyampaikan

barang dan jasa terhadap para konsumen agar dapat pertukaran yang

menguntungkan bagi kedua belah pihak sehingga dapat mencapai sasaran

dan tujuan dari organisasi tersebut.

Sedangkan Menurut Alma (2007:130) yang dimaksud dengan

manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dapat


15

menganalisa, mengimplementasikan, merencanakan, dan juga mengawasi

berbagai kegiatan agar mendapatkan keuntungan dari pasar sasaran lewat

pertukaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

A. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan salah satu istilah yang digunakan

dalam dunia bisnis. Bauran pemasaran ini merujuk pada seorang eksekutif

bisnis yang bertugas sebagai peracik bahan-bahan. Bauran pemasaran ini

juga dapat diartikan sebagai sebuah strategi kombinasi yang dapat

dilakukan oleh perusahaan dalam bidang pemasaran dan hampir semua

perusahaan menggunakan strategi ini untuk dapat mencapai tujuan

pemasarannya. Dimana saat ini persaingan dalam perdagangan semakin

ketat.

Ada beberapa unsur bauran pemasaran menurut Kotler dan

Armstrong (2009: 76) :

a. Produk (Product )

Produk merupakan suatu barang yang dapat di tawarkan kepasa suatu

pasar yang dapat di perhatikan, dapat di pakai, di eroleh, dan dapat di

konsumsi yang berguna untuk pemuas keinginan atau kebutuhan

seseorang.

b. Harga (Price)

Harga merupakan sejumlah nilai uang yang harus di bayaekan sebagai

bentuk alat tukar oleh konsumen untuk dapat memperoleh produk


16

yang di butuhkannya. Harga adalah nilai yang akan membeli suatu

barang dan jasa, dimana harga dapat membentuk dasar penting sebuah

transaksi komersial.

c. Place

Place disini merupakan sebuah saluran distribusi tempat sebagai

tempat kegiatan atau wadah usaha yang di lakukan oleh organisasi

untuk dapat membuat produknya mudah tersedia di pasaran.

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah suatu kegiatan dimana seseorang atau organisasi

dalam mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada

pasar sasarannya. Contoh dari akifitas promosi yak ini iklan

periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling),

hubungan masyarakat (public relation), promosi penjualan

(promotion), dan juga pemasaran langsung (direct selling).

2.1.2 Keputusan pembelian

a. Pengertian keputusan pembelian

Menurut Kotler (2007:223), keputusan pembelian adalah tahapan yang

di lakukan oleh para konsumen sebelum mereka melakukan keputusan

pembelian pada suatu produk. Menurut Kanuk, Achiffman (2004:547)

mengatakan bahwa keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua

akternative pada pilihan yang di bandingkan untuk keputusan

pembelian dimana seseorang dapat mengambil keputusan.


17

b. Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Menurut Kotler (2007:262) menyatakan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi tingkah laku konsumen itu sendiri seperti sosial,

budaya, pribadi dan psikologi.

1) Faktor Budaya.

 Budaya (Cultuer) merupakan sebuah nilai dasar, keingan,

persepsi, dan perilaku yang dapat di pelajari oleh setiap

anggota masyarakat dari keluarga ataupun institusi penting

lainnya.

 Subbudaya (Subculture) adalah suatu kelompok masyarakat

yang sealu berbagi sistem nilai berdasarkan pada pengalaman

hidup dan situasi umum yang mereka alami.

 Kelas sosial (sosial class) merupakan sebuah pembagian

dalam masyarakat dimana anggotanya berbagi nilai, minat dan

perilaku yang sama.

2) Faktor sosial

 Keluarga adalah lingkup pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat atau lingkaran kecilnya adalah

keluarga, seperti istri, suami dan anak.

 Kelompok adalah dua atau lebih orang yang berinteraksi

untuk dapat mencapai tujuan pribadi ataupun tujuan bersama.


18

3) Faktor Pribadi

 Usia minat beli juga dibentuk oleh siklus hidup yang ada di

keluarga mengenai sebuah tahapan yng mungkin dilalui

keluarga mengenai kedewasaan. Dariusia muda, remaja,

dewasa dan usia tua.

 Situasi ekonomi , situasi ini juga mempengaruhi pilihan

produk. Pemasaran produk yang peka terhadap pendapatan

seseorang.

 Gaya hidup (lifestyle) merpakan pola kehidupan dimana

seseorang yang di lihat dari wujud psikografisnya. Gaya hidup

yang dimaksud disini adalah sebuah aktivitas dari pekerjaan,

berbelanja, hobi, dll. minat seperti pada minat makanan,

mode, fashion, keluarga, rekreasi. Ada juga opini seperti isu

sosial, bisnis, produk.

 Kepribadian (personality) yang mengacu pada karakteristik

psikologi seseorang yang menyebabkan timbulnya sebuah

respons terhadap lingkungan orang tersebut.

4) Faktor Psikologi

Untuk Niat beli disini sangat berpengaruh dari psikologis karena

rencana kognitif atau keinginan untuk suatu barang atau

pembelian pada merek tertentu. Niat beli dapat diukur dengan

menanyakan kemungkinan membeli produk yang diiklankan. Niat


19

beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak

sebelum benar – benar melakukan pembelian (Martinez and

Soyong Kim, 2012).

 Sikap

Sikap merupakan salah satu konsep yang paling penting

digunakan untuk memahami konsumen (Setiadi, 2003). Sikap

merupakan cerminan seseorang terhadap suatu objek yang

dapat mempengaruhi perilakunya terhadap objek tersebut.

sikap menurut peneliti adalah merupakan suatu bentuk atau

proses yang berlangsung dalam diri seseorang untuk bereaksi

secara positif maupun negatif terhadap objek dalam bentuk

rasa suka atau tidak suka. Nah dari sikap ini kita dapat

melihat niat beli atau mibat beli seseorang setelah melihat

beauty influencer yang ia kagumi mempromosikan barang

tersebut. Biasanya sikap minat beli seseorang akan timbul

setelah melihat seseorang yang dia kagumi memgunakan

produk yang di promosikan.

c. Langkah – langkah keputusan pembelian.

Kevin Lane Keller dan Philip Kotler (2007235) menyatakan

bahwa ada 5 tahap yang di lalui oleh seorang konsumen dalam proses

pengambilan sebuah keputusan pembelian yaitu mengenal kebutuhan,

pencarian informasi, evaluasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian


20

dan perilaku paska pembelian.

1. Pengenalan kebutuhan (Need Recognition)

Proses ini dimulai ketika seorang konsumen mengenali sebuah

masalah atau mengenali apa yang mereka butuhkan. Kebutuhan masuk ke

dalam 2 rangkaian yakni kebutuhan internal dan kebutuhan eksternal.

 Rangsangan Internal adalah satu kebutuhan umum bagi seseorang

untuk dapat mencapai batas tertentu dan mulai menjadi pendorong

untuk mencari yang di butuhkan.

 Rangsangan eksternal misalkan seseorng mengagumi sebuah

kendarai milik teman atau rekan kerja mereka yang memicu

tumbuhnya sebuah pemikiran dan rasa kemungkinan untuk

melakukan pembelian.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang terdorong rasa ingin tahu sehingga

mencari informasi yang lebih banyak pada sesuatu kebutuhan mereka.

3. Evaluasi internal

Evaluasi konsumen termasuk sebagai proses yang berorientasi

kognitif dan menganggap konsumen membentuk penelaian atas produk

dengan sangat sadar dan rasional.

4. Keputusan pembelian

Konsumen membentuk prefesi merek produk yang ada dalam


21

kumpulan pilihan mereka. Konsumen juga dapat membentuk niat beli

dengan merek yang mereka inginkan dan mereka sukai.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Pemasaran tidak berakhir saat produk tersebut terjual atau di beli

oleh konsumen, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian.

Karena setelah pembelian konsumen akan meraskan kepuasan atau

ketidakpuasan konsumen terhadap produk tersebut akan mempengaruhi

tingkah laku konsumen tersebut

Indikator keputusan pembelian

Ada beberapa indikator keputusan pembelian menurut kotler dan

Amstrong (2008:146) :

a. Pemilihan merek : suatu merek memposisikan dirinya di dalam bentuk

konsumen

b. Pemilihan produk : konsumen memilih suatu produk untul dapat

memenuhi kebutuhannya

c. Pemilihan waktu : satu unsur terpenting untuk konsumen dapat

membeli sesuatu.

d. Pemilihan meod/ cara membayar

2.1.3 Kualitas Produk

1. Produk

Produk adalah sebuah sukap kompleks yang dapat di raba ataupun


22

tidak dapat di raba, sesuatu yang di bungkyr, ada harga pengecer dan

pestise perusahaan yang dapat di terima oleh seorang pembeli untuk dapat

memuaskan rasa ingin dan kebutugannya (swastha, 1996:94)

2. Kualitas Produk

Kualitas produk adalah karakteristif dari suatu produk ataupun jasa

untuk sebagai pemuas kebutuhan para pelanggan yang di implikasikan

(Amstrong dan Kotler, 2008:272)

Indokator kualitas Produk :

Kualitas produk ini memiliki dua dimensi dimana dimensi

utamanya yakni Tingkatan dan konsistensi. (Tjiptono, 2008:25) Ada 8

dimensi yang di kembangkan.

1. Keistimewaan tambahkan (Features)

Fitur bersifat pilihan bagi konsumen. Fitur ini bisa meningkatkan

kualitas produk jika kompetitor tidak memiliki fitur tersebut.

2. Kinerja (performence)

Merupakan operasi dan inti produk yang akan di beli. Misalnya

kenyamannya, kemudahan, dan kecepatan dalm penggunaannya.

3. Kesesuaian dengan spesifikasi (comformance to Spesifications)

Kesesuaian yakni sejauh mana karakteristik sebuah desain memenuhi

standar yang sudah di tetapkan sebelumnya.

4. Keandalan (realibility)
23

Dalam hal ini kemungkinan kecil akan mengalmi suatu kerusakan atau

gagal dalai pemakaiam. Seperti pengawasan kualitas dari desai

tersebut, dan karakteristiknya seduai dengan spesifikasi.

5. Kemampuan Di perbaiki (service a billity)

Kualitas produk biasanya di tentukn atas dasar kemampuan yang di

perbaiki dengan mudah, cepat dan kompeten.

6. Daya Tahan (Durability)

Disini daya tahan menunjukkan mengenai usia produk tersebut.

Produk yang awet akan dipersiapkan lebih berkualitas dibandingkan

produk yang cepat habis atau cepat digantikan.

7. Ketetapan kualitas yang dipersepsikan (perceived Quality)

Persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas dan keunggulan

pada produk tersebut.

8. Estetika (Aesthethic)

Ini merupakan daya tarik yang terlahir dari panca indra misalkan

melihan produk dari bentuk fisiknya atau desain, dari warnanya dan

sebagainya.

2.1.4 Inovasi Produk

Inovasi di artikan sebagai terobosan baru pada produk. Inovasi

produk merupakan suatu cara untuk meningkatkan penilaian sebagai suatu

komponen kunci keberhasilan dari sebuah operasi bisnis yang akan


24

membawa perusahaan tersebut kedalam keunggulan kompetitif dan

menjadi pemimpin pasar, ini dabar berupa produk kualitas, tekstur dan

juga bentuk kemasannya (Hernard dan Szymasnki, 2003:314). Inovasi

menurut Prakso (2005) adalah suatu usaha untuk dapat membangun dan

mengembangkan sebuah irganisasi yang dapat di capai melalui teknologi

yang baru dan dengan pengaplikasian yang baru dalam bentuk produk dan

layanannya, dimana terdapat pengembangan pada pasar baru dan

memperkenalkan bentuk baru dari produk tersebut.

Menurt Hendro (Jannah 2014:5) ada beberapa jenis inovasi yang

sering di gunakan oleh para pelaku usaha yang cerdik dalam melakukan

pengembangan dalam bisnisnya.

1. Inovasi Produk

2. Inovasi proses

3. Inovasi pemasaran

4. Inovasi administrasi

5. Dan Inovasi Teknikal.

Indikator Inovasi Produk :

Terdapat beberapa indikator yang dapat mengukur inovasi (Aljabri

dan Sohail, 2012) :

a. Kompleksita, merupakan ada tingkatan kesulitan dari suatu inovasi

untuk dapat di mengerti atau di gunakan.


25

b. Keuntungan relatif, merupakan tingkatan dimana suatu inovasi yang

dapat di terima dan dapat di bandingkan dengan ide yang sebelumnya.

c. Triability, merupakan suau fasilitas yang di berikan oleh perusahaan

kepada seorang konsumen agar dapat mencoba produk sebelum

memutuskan untuk dapat menggunakannya : seperti tester.

d. Kompabilitas, merupakan sebuah tingkatan dari kesesuaian antara

inovasi dengan nilai dari perseorangan

e. Dapat di observasi, ini merupakan sebuah informasi yang dapat

berkaitan dengan inovasi produk tersebut dan produk tersebut mudah

di peroleh di internet.

2.1.5 Beauty Influencer

Seiring dengan perkembangan teknologi seperti perkembangan

media sosial, khususnya yang tengah tren saat ini yakni Instagram dan

Tiktok. Sehingga saat ini Beauty influenser muncul dengan seiring

perkembangan teknologi ini. Istrilah Beauty influenser juga berasal dari

bahasa inggris yang dapat di terjemahkan menjadi tokoh yang dapat

memberi atau mempengaruhi seseorang dalam bidang kecantikan.

Saat ini masyarakat lebih tertarik dengan sesuatu yang di

promosikan oleh beauty influencer. Biasanya beauty inluencer memiliki

keterikatan denfan produk yang di promosikan sehingga mereka harus

mampu membuat konten mengenai produk – produk yang sedang mereka

promosikan dengan tujuan agar mampu menarik para konsumen untuk


26

dapat membeli pdan tertarik oada produk tersebut. Beaurty influencer

dapat membuat sebagai sebuah konten tentang kecantikan dengan atau

tanpa keterikatan dengan suatu brand serta mereka dapat juga

mengunggah sebuah video ke media soaial. Saat ini masyarakat tengah

tertarik dengan instagram dan Tiktok. Dimana mereka dapat melihat apa

saja barang atau produk yang tengah buming pada masanya. Promosi

melalui beauty influencer merupakan sebuah kegiatan pemasaran yang di

gunakan oleh para opemasar melalui beauty influencer untuk dapat

mempengaruhi, membujuk, dan memikat para konsumen dengan apa yang

para beauty inluencer itu promosikan.

Indokator Beauty Influencer:

Terdapat 4 indikator untuk mengukur beauty influencer menurut

Rossiter dan percy (1985), yakni:

a. Kredibilitas merupakan kekuatan, kapabilitas atau kualitas seorang

beauty influencer untuk dapat menimbulkan kepercayaan dari para

konsumen.

b. Visibility merupakan sebuah tolak ukur seberapa populer seorang

beauty inluencer.

c. Kekuatan merupakan kemampuan dari seorang beauty inluencer untuk

dapat membuat para pengikutnya mempunyai rasa ingin membeli

produk tersebut.

d. Daya tarik yang dimiliki seorang beauty inluencer tidak hanya berupa
27

fisiknya saja melainkan juga karakter positif yang timbul dari di rinya

di media sosial dimana terdaopat kesesuaian dirinya dengan audiens

yang melihatnya.

2.2 Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu ini mengacu dari beberapa peneliti

sebelumnya. Hal ini dilakukan guna untuk dapat mempermudah dalam

mengumpulkan data, analisis data dan metode yang di gutakan dalam

penelitian ini.berikut adalah beberapa ringkasan hasil penelitan terdahulu

dari penulis – penulis sebelumnya.

No Peneliti Judul Variabel Metode Hasil


penelitian penelitian Penelitian
1 Kyootai The influence of X:Inovasi Instrumen menunjukkan
Lee, Eugene product Produk penelitian bahwa ketika
Shim, innovation Y: Niat Beli berupa angket individu yang
Jiyeon Kim, messages on the dkepada
berorientasi
Hyunjeong intention to responden
pada
Nam purchase
pencegahan
incumbent
terpapar pesan
products
yang berfokus
pada
pencegahan,
seperti
Dibandingkan
dengan pesan
yang berfokus
pada promosi,
niat mereka
untuk membeli
produk lama
lebih lemah.
2 Kyootai Analysis Of X1:Inovasi . Instrumen -
Lee, Eugene Product Produk penelitian Variabel inovasi
Shim, Innovation, berupa angket dan promosi
Jiyeon Kim, Product Quality, X2:Kualitas dengan jawaban produk tidak
Hyunjeong Promotion, and produk pernyataan mempengaruhi
Nam Price,and Purces tertutup dan variabel tingkat
Desions X3 : price skala likert 1-5. keputusan
pembelian.
28

X4: Namun variabel


promotion kualitas produk
dan harga
Y: mempengaruhi
keputusan tingkat
pembelian keputusan
pembelian.
3 Vinny Analisis Metode Electronic word
Herviani, Pengaruh Brand pengambilan of mouth
Prasetyo Trust, E-WOM, sample yang berpengaruh
Hadi, dan Sosial digunakan signifikan
Nobelson. Media X1 : Brand adalah teknik terhadap
Influencer Trust non-probability keputusan
(2020) Terhadap X2 : E- sampling, yaitu pembelian
Keputusan WOM teknis sampling produk
Pembelian X3 : Sosial yang akan - Social media
Lipstick Pixy Media memberikan influencer
Infli=uencer peluan yang berpengaruh
Y: sama untuk signifikan
Keputusan setiap anggota terhadap
Pembelian populasi untuk keputusan
dipilih menjadi pembelian
anggota sample. produk
4 Chriswardan Pengaruh X1 : penelitian ini - Visibility
a Bayu Celebrity Celebrity adalah data berpengaruh
Dewa Endorser Endorser primer dengan positif terhadap
(2018) Terhadap X2 Visibility metode keputusan
Keputusan X3: membagikan pembelian
Pembelian Cedibility kuesioner, dan
Wisatan X4: meminta -credibility
Yogyakarta Attraction responden untuk berpengaruh
Pada Produk X5: power mengisi positif terhadap
Oleh – Oleh Y: kuesioner keputusan
JOGJA Keputusan tersebut. pembelian
SCRUMMY pembelian Metode
pemilihan - Attraction
sampel yang
digunakan berpengaruh
adalah non- positif terhadap
probability keputusan
sampling yang pembelian
terdiri dari 100
orang - Power
wisatawan berpengaruh
positif terhadap
keputusan
pembelian

5 Ana Strategi X1: Strategi Penelitian yang -pengaruh


Rahmadyant Pemasaran di pemasaran digunakan positif yang
i YouTube produk adalah signifikan dari
Melalui X2: Kualitas penelitian Strategi
(2019) Subscriber & tayangan penjelasan Pemasaran (X1)
Komentar dan iklan (explanatory terhadap
29

Perspektif Y: research) Keputusan


Persuader keputusan dengan Pembelian (Y).
Terhadap pembelian pendekatan
Keputusan produk kuantitatif dan - pengaruh
Pembelian menggunakan positif yang
metode signifikan dari
peneltian survei. Perspektif
Peneliti Persuader (X2)
membagikan terhadap
kuesioner Keputusan
kepada Pembelian (Y).
narasumber

6 Tita Ajeng PENGARUH X1: enentuan sampel -Variabel


Novianti CELEBRITY Celebrity menggunakan celebrity
ENDORSER Endorser teknik endorser (X1)
DAN X2 : nonprobability tidak
KUALITAS Kualitas sampling mempunyai
PRODUK Produk dengan prosedur pengaruh yang
TERHADAP Y; purposive tidak signifikan
KEPUTUSAN Keputusan sampling. secara parsial
PEMBELIAN Pembelian nonprobability terhadap
KOSMETIK sampling adalah keputusan
PIXY teknik pembelian
pengambilan
sampel yang - variabel
tidak memberi kualitas produk
peluang/kesemp (X2)
atan sama bagi
setiap unsur mempunyai
pengaruh yang
signifikan
secara parsial
terhadap
Keputusan
Pembelian

7 Junita Rat, Pengaruh X1: analisis regresi - variabel


Yuliniar Celebrity Celebrity berganda Celebrity
Endorser Bunga Endorser (Multiple Endorser secara
Citra Lestari X2 : regresional parsial
dan Kualitas Kualitas Analisis) berpengaruh
Produk terhadap Produk positif dan
keputusan Y; signifikan
pembelian Keputusan terhadap
sabun Lux Pembelian Keputusan
Pembelian
sabun Lux.

8 Danang Pengaruh X: Beauty Pengujian Dari hasil


Kusnanto, Beauty Vlogger Vlogger keabsahan data pengujian pada
Asep Terhadap Brand Z: Brand menggunakan analsisis jalur
Maulana, Image Serta Image tiga macam menunjukkan
Ina Dampaknya Y: minat beli pengujian yaitu: bahwa adanya
Pada Minat Beli (1) uji validitas, pengaruh secara
30

Ratnasari Produk (2) uji signifikan antara


Kosmetik Halal reliabilitas dan beauty vlogger
(2020) (3) asumsi (X) terhadap
klasik. minat beli (Z)
melalui brand
image (Y)

9 Fauz Novia Pengaruh Gaya X1: Gaya Penelitian ini - variabel gaya
Faadhilah Hidup Hidup menggunakan hidup konsumtif
(2018) Komsumtif Dan Konsumtif variabel secara parsial
Beauty Vlogger X2: independen berpengaruh
Sebagai Kelompok berupa gaya positif terhadap
Kelompok Refereni hidup konsumtif keputusan
Referensi Y: dan kelompok pembelian.
Terhadap Keputusan referensi,
Keputusan pembelian - variabel
Pembelian kelompok
Kosmetik referensi secara
parsial tidak
memiliki
pengaruh positif
terhadap
variabel
keputusan
pembelian (Y).

10 Rima Dwi Pengaruh X: Pеnеlitian ini variabel


Anggraeni, Endorsement Endorsement mеrupakan Endorsement
Edriana Beauty Vlogger Beauty pеnеlitian Beauty Vlogger
Pangestuti, Terhadap Minat vlogger pеnjеlasan (X) berpengaruh
Lussy Beli Make Up Y:Minat beli (еxplanatory secara
Deasyana Brand Lokal rеsеarch) signifikan
Rahma dеngan terhadap
Devita pеndеkatan variabel Minat
kuantitatif. Beli (Y)
Pеnеlitian
dilakukan di
Kota Malang
dengan
menyebarkan
kuesioner pada
responden
melalui
informasi dari
satu orang ke
orang lain

2.3 Pengembangan Hipotesis


31

2.3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Teori ini berhubungan dengan berbagai factor yang sudah

terindentifikasi sebagai sebuah masalah yang cukup penting. Kerangka

dari pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritus pertautan

antara variabel yang di akan di teliti.

A. Hubungan kualitas produk dengan Keputusan pembelian.

Kualitas produk adalah karakteristif dari suatu produk ataupun jasa

untuk sebagai pemuas kebutuhan para pelanggan yang di implikasikan

(Amstrong dan Kotler, 2008:272). Semakin tinggi kualitas produk

maka akan semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen.

B. Hubungan Inovasi produk denganKeputusan pembelian.

Menurut penelitan Mantra (2014) Jika semakin tinggu suatu inovasi

dari produk, maka akan semakin tinggi pula keunggulan produk

tersebut, jika sudah semakin tinggi keunggulan dari produk tersebut,

maka akan semakin tinggi keputusan pembeliankonsumen

C. Hubungan Beauty Influencer dengan keputusan pembelian.

Iklan saat ini meruoakan hal yang paling menarin dan akan

menumbuhkan daya Tarik bagi yang melihatnya. Iklan biasanya akan

terlihat menarik apabila seseorang dapat mempromiosikannya dengan

baik. Saat ini Beauty influencer memiliki daya Tarik dalam berbagai

cara mempromiskan, yang menarik banyak orang untuk melakukan

keputusan pembelian (Ship, 2003:265). Dengan perkembangan media


32

social saat ini banyak beauty influencer tiktok dan intagram,

Konsumen saaat ini cenderung lebih percaya terhadap para beauty

influencer yang mempromosikan produk tersebut dengan memiliki

daya Tarik tersendiri, sehingga dapat mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen.

Beauty infuluencer Mempunyai pengaruh signifikan terhadap

keputusn pembelian produk. Karena semakin sering para Beauty

influencer tersebut melakukan promosi maka keputusan pembelian

konsumen akan meningkat.

Kerangka konseptual

Kualitas Produk
(X1)

Inovasi Produk Minat beli Skincare


Somethinc (Y)
(X2)

Promosi Melaui
beauty Influencer
(X2)
33

2.3.2 Hipotesis

1. Pengaruh Kualitas produk dan promisi melalui beauty influencer

terhadap keputusan pembelian Skincare Somethinc

H1: Kualitas produk dan promosi melalui beauty influencer secara

simultan berpengaruh terhadap minat beli produk Skincare Somethinc

2. Pengaruh Kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk

Skincare Somethinc

H2: Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian produk Ksincare Somethinc

3. Pengaruh Inovasi produk dan promisi melalui beauty influencer

terhadap keputusan pembelian Skincare Somethinc

H3 : Inovasi produk dan promosi melalui beauty influencer secara

simultan berpengaruh terhadap minat beli produk Skincare Somethinc

4. Pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian produk

Skincare Somethinc

H4 : Inovasi produk berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian produk Skincare Somethinc

5. Pengaruh promosi melalui beauty influencer terhadap keputusan

pembelian produk Skincare Somethinc.

H5: Promosi melalui beauty influencer berpengaruh positif terhadap


34

minat beli produk Skincare Somethinc.


35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif berdasarkan pada karakteristik

masalah penelitian ini merupakan penelitian kausal. Menurut sugiyino (2016)

penelitian kausal merupakan hubungan yang bersifat pada sebab dan akibat.

Jadi, sesuai dengan penelitian ini ada variabel yaitu variabel independen yang

mempengaruhi dan variabel dipenden yang dipengaruhi. Menurut Supomo

dan Indriantoro (2002:13) penelitian itu bersifat objektif dan berdimensi

tunggal.

Indriantoro dan supomo (2002:27) mengatakan penelitian kausal

komparatif adalah tipe penelitian dengan sebuah karakteristik masalah berupa

hubungan sebab dan akibat antara dua variabel atau bisa saja lebih. Penelitian

kausal komparatif merupakan sebuah penelitian dengan ex post facto, yakni

penelitian terhadap suatu data yang telah dikumpulkan setelah terjadinya

suatu fakta atau peristiwa. Penelitian ini dapat mengidentifikasi fakta atau

peristiwa tersebut sebagai varabel yang di pengaruhi dan dapat melakukan

penyelidikan terhadap suatu variabel – variabel yang mempengaruhinya.

3.2 Responden/Subjek

Sampel subjek secara garis besar adalah responden yang akan kita

pilih. Subjek yang di ambil dari penelitian ini adalah konsumen dari produk
36

skincare somethinc.

3.3 Setting Penelitian

Menurut Sekaran (2017) objek disini napat di katakana sebagai

sebuahsifat atau nilai yang dapat di pelajari atau di Tarik kesimpulannya.

Objek yang di pilih disini yaitu social media Instagram atau tiktok

3.4 Metode penyempelan dan sampel penelitian

.4.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah yang terdiri dari objek / subjek

yang mempunyai suatu kualitar dari sebuah karakteristik tertentu.

Populasi di sini bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda –

benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada

pada objek tersebut (Sugiyono, 2008:115)

Populasi penelitian ini adalah para pengguna skincare

Somethinc, dalam penelitian ini jumlah populasinya tidak di ketahui.

.4.1 Sampel

Sampel merupakan bagian dari karakteristik dan jumlah yang

di miliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik nonprobability sampling, teknik pengambilan sampel ini tidak

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008:112).

Ukuran sample di tentukan berdasarkan kriteria 5 – 10 kali


37

indikator dalam penelitian. Berhubung jumlah indikator adalah 21

untuk pengukuran 4 variabel, sehingga jumlah minimum yang harus di

gunakan dalam penelitian ini adalah 21 x 5 = 105 responden.

3.5 Jenis Data Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis meliputi observasi,

wawancara dan kuesioner. Adapun pengertiannya menurut Sugiyono

(2008:193)

2. Kuisioner

Kuisioner adalah sebuah teknik pengumpulan yang di lakukan dengan

memberikan sebuah pertanyaan atau sebuah pernyataan tertulis kepada

para responden untuk dapat di jawab. Kuisioner ini dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan terbuka dan bisa juga tertutup, dapat di

berikan secara langsung memalui jejaring social internet (Sugiyono,

2012:193). Penelitian ini akan berikan menenai inovasi produk, kualitas

produk dan promosi beauty influencer untuk dapat mengetahui sejauh

mana pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan pembelian

konsumen.

Instrumen pertanyaan :

Skala
Pertanyaan
Skor/Nilai
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
38

3.6 Identifikasi Variabel

c. Variabel Bebas (Variabel independen)

Variabel dalam penelitian ini adalah Kualitas produk (X1) Inoasi

produk (X2) dan promosi melalui Beauty Infuencer (X3). Indrianti dan

Supomo (2002) Mengemukakan bahwa variabel bebas adalah sebuah

variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya.

d. Kualitas produk

Kualitas produk adalah karakteristif dari suatu produk ataupun jasa

untuk sebagai pemuas kebutuhan para pelanggan yang di implikasikan

(Amstrong dan Kotler, 2008:272).

c. Inovasi Produk

Menurt Hendro (Jannah 2014:5) Inovasi produk adalah suatu

pengembangan produk untuk dapat menambah nilai produk tersebut

agar konsumen dapat tertarik.

d. Promosi Beauty influencer

Kegiatan promosi yang melibatkan suatu brand dengan

mengandalkan kekuatan dan daya tarik dari beauty influencer.

e. Variabel terikat (Variabel Dependen)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli (Y).

Mengemukaan bahwa variabel terikat adalah sebuah variabel yang

menjelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas.


39

a. Keputusan pembelian

Keputusan pembelian adalah rasa atau rangsangan yang timbul

dari seseorang yang tumbuh keinginan setelah melihat sebuah produk

yang di promosikan untuk membelinya agar memiliki produk tersebut

(Kotler, 2005:205)

3.7 Definisi Operasional


N Nama
Indikator Sumber
O Variabel/Dimensi
1 Kualitas 1. Kinerja (Tjiptomo,
2. Keistimewaan tambahan 2008:25) 40
3. Kesesuaian dengan spesifikasi
4. Keandalan
5. Kemampuan diperbaiki
6. Daya Tahan
7. Ketetapan kualitas
8. Estetika
2 Inovasi 1. Kompleksita, merupakan ada (Aljabri
3.8
tingkatan kesulitan dari suatu dan
inovasi untuk dapat di Sohail,
2012
mengerti atau di gunakan.
2. Keuntungan relatif, merupakan
tingkatan dimana suatu inovasi
yang dapat di terima dan dapat
di bandingkan dengan ide
yang sebelumnya.
3. Triability, merupakan suau
fasilitas yang di berikan oleh
perusahaan kepada seorang
konsumen agar dapat mencoba
produk sebelum memutuskan
untuk dapat
menggunakannya : seperti
tester.
4. Kompabilitas, merupakan
sebuah tingkatan dari
kesesuaian antara inovasi
dengan nilai dari perseorangan
5. Dapat di observasi, ini
merupakan sebuah informasi
yang dapat berkaitan dengan
inovasi produk tersebut dan
produk tersebut mudah di
peroleh di internet.

3 Beauty Influencer 1. Kredibilitas merupakan (Rossiter


kekuatan, kapabilitas atau dan percy,
kualitas seorang beauty 1985)
influencer untuk dapat
menimbulkan kepercayaan
dari para konsumen.
2. Visibility merupakan sebuah
tolak ukur seberapa populer
seorang beauty inluencer.
3. Kekuatan merupakan
kemampuan dari seorang
beauty inluencer untuk dapat
membuat para pengikutnya
mempunyai rasa ingin
41

Pengujian Kualitas Instrumen

Teknik pengujian Instrumen di lakukan untuk dapat mengetahui suatu

ketetapan dan kecermatan suatu alat ukut, untuk dapat engurangi ataupun

mencegah terjadinya kekeliruan dan mendapatkan

hasil yang sesuai dengan keadaan sebenernya:

1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk dapat mengetahui seberapa cermat

suatu item dalam mengukur apa yang akan di uktr (Priyatno, 2018:21).

Teknik uji validitas item dengan korelasi pearson, yaitu dengan cara

mengorelasi skor item dengan tiral item setiap variabel, kemudian

pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r table

pada tingkat signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi.

Untuk dapat menentukan apakah valid atau tidaknya item yang di

uji maka di gunakan ketentuan sebagai berikut :

a. Nilai Sig. (2-Tailed) > 0,05, maka item pertanyaan dikatakan tidak

valid

b. Nilai Sig. (203Tailed) < 0,05, maka item pertanyaan dinyatakan

valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur kuisioner yang


42

menjadi indickator dari variabel. Suatu kuisioner akan dikatakan reliabel

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan selalu konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu. Menurut Priyatno (2018:25) Uji reabilitas

digunakan untuk dapat mengetahuhi konsistensi alat ukur yang biasanya

menggunakan kuisioner. Metode yang sering digunakan dalan penelitian

untuk dapat mengukur skala rentangan (seperti skala likert 1-5) adalah

Croanbach Alpha. Pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara sekali pengukuran. Dalam penelitian ini

pengukuran hanya dilakukan dengan pertanyaan lain atau mengukur

korelasi antar jawaban pertanyaan. Alat ukur mengukur reliabilitas

adalah Alpha Cronbach.

Untuk dapat menentukan apakah reliabel atau tidak maka di

gunakanlah ketentuan sebagai berikut :

a. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka item variabel tersebut

dinyatakan reliabel.

b. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka item variabel tersebut

dinyatakan tidak reliabel.

3.9 Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik merupakan model yang dapat memenuhi uji

asumsi klasik. Analisis regresi di perlukan sebelum menganalisis regresi


43

(Priyatno, 2018)

2. Analisis Regresi Linear

Analisis linear berganda bertujuan untuk dapat mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh yang signifikan secara parsial atau simultan antara

dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat (Priyatno, 2018:

108). Dalam penelitian yaitu pengaruh kualitas produk (X1), inovasi

produk (X2), dan promosi melalui beauty influencer (X3) terhadap

keputusan pembelian produk skincare somethinc (Y)

Persamaan Regresi Linear Berganda:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = Minat beli produk skincare somethinc

X1 = Kualitas Produk

X2 = Inovasi produk

X3 = promosi melalui beauty influencer

A : nilai konstanta

B1, B2, B3 = koefisien regresi

E = nilai eror

3. Uji Hipotesis

1. Uji f

1) Menentukan hipotesis Non (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha)


44

adalah sebagai berikut :

H0 : B1 = B2 = B3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas pada variabel terikat.

Ha : B1 B2 B3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

2) Menentukan tingkat Signifikansi (α)

α = 0,05

Ftabel = (k ; n – k)

K: Jumlah Variabel Independen (bebas)

N: jumlah responden

Ftabel = (k ; n – k)

= (3; 105 – 3)

= (3; 102)

F table = 3,04

3) F hitung

Keterangan :

R2 adalah koefisien determinasi


45

n adalah jumlah data

k adalah jumlah variabel independen

4) Pengujian

Jika Sig ≥ 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak

Jika Sig < 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima

Atau

Jika F hitung ≤ F tabel maka, Ho diterima dan Ha ditolak

Jika F hitung > F tabel maka, Ho ditolak dan Ha diterima

5) Kesimpulan dari uji f

Jika Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Kualitas produk, inovasi

produk dan promosi melalui beauty influencer secara simultan tidak

berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk skincare

somethinc.

Jika Ho ditolak dan Ha diterima, artinya kualitas produk, inovasi

produk dan promosi melalui beauty influencer secara simultan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk skincare

somethinc.

2. Uji t

1) Menentukan Hipotesis Nol (H0 ) dan Hipotesis Alternatif (Ha)


46

Ho1 : b1 ≤ 0 artinya, Kualitas produk tidak berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian produk skincare somethinc.

Ha1 : b1 > 0 artinya, Kualitas produk berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian produk skincare somethinc

Ho2 : b2 ≤ 0 artinya, Inovasi produk tidak berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian produk skincare somethinc.

Ha2 : b2 > 0 artinya, Inovasi produk berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian produk skincare somethinc

Ho3 : b3 ≤ 0 artinya, promosi melalui beauty infuencer tidak

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk

skincare somethinc.

Ha3 : b3 > 0 artinya, promosi melalui beauty infuencer

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk

skincare somethinc

Pengambilan keputusan

Jika Sig/2 ≥ 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak

Jika Sig/2 < 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima

2
3. Koefisien R

Besaran yang menunjukkan proporsi variabel bebas yang mampu

menjelaskan variasi variabel independen. Koefisien determinasi

memiliki nilai dengan rentang dari nol hingga satu, bila nilai
47

koefisien determinasi semakin mendekati nol maka kemampuan

variabel bebas yang ada semakin memiliki keterbatasan dalam

menjelaskan variasi dari variabel terikat.


DAFTAR PUSTAKA

Hatta, Iha Haryani, Widarto Rachbini, and Sudarmin Parenrengi. "Analysis of


product innovation, product quality, promotion, and price, and purchase
decisions." South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and
Law 16.5 (2018): 2289-1560. http://www.seajbel.com/wp-
content/uploads/2018/11/seajbel5_268.pdf

Lee, Kyootai, et al. "The influence of product innovation messages on the


intention to purchase incumbent products." Journal of Innovation &
Knowledge (2021).
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2444569X2100010X

Dewa, Chriswardana Bayu. "Pengaruh celebrity endorser terhadap keputusan


pembelian wisatawan Yogyakarta pada produk oleh-oleh Jogja Scrummy." Jurnal
Manajemen 8.1 (2018): 1-9.
http://jurnalfe.ustjogja.ac.id/index.php/manajemen/article/view/539

Kusnanto, Danang, Asep Maulana, and Ina Ratnasari. "PENGARUH BEAUTY


VLOGGER TERHADAP BRAND IMAGE SERTA DAMPAKNYA PADA
MINAT BELI PRODUK KOSMETIK HALAL (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Universitas Singaperbangsa Karawang)." Jurnal Mirai Management 5.2 (2020):
354-369.
https://journal.stieamkop.ac.id/index.php/mirai/article/view/626

Faadhilah, Fauz Novia. "Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Beauty Vlogger
Sebagai Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik (Studi
pada Remaja Perempuan Pengguna Kosmetik Korea di Surabaya)." Jurnal Ilmu
Manajemen (JIM) 7.1 (2019).
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jim/article/view/25224

Herdaningtyas, Gusti, Francy Iriani. 2017. “Pengaruh Iklan dan Penggunaan


Selebritas dalam Iklan Terhadap Minat Beli Produk Melalui Kesadaran Merek
Sebagai Variabel Intervening,” Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis
(SNEBIS), 1 (1).

Indahjuli. 2015. “Influencer, Profesi Baru?”. https://indahjulianti.com/influencer-


profesi-baru/ . Diakses tanggal 3 Desember 2018

Indriantoro, Nur, Bambang Supomo. 2002. Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen. Yogyakarta: BPFE
American Marketing Association. 2013. “Definition of Marketing”.
https://www.ama.org/AboutAMA/Pages/Definition-of-Marketing.aspx . Diakses
tanggal 2 Desember 2018

Annedean. 2018. “Intip Keseruan Launching dan Blogger Gathering Wardah


Instaperfect”. http://editorial.femaledaily.com/blog/2018/08/15/intip- keseruan-
launching-dan-blogger-gathering-wardah-instaperfect/ . Diakses tanggal 24
November 2018

Jannah, Mukhlishotul. 2014. “Strategi Inovasi Produk Dalam Mencapai


Keunggulan Kompetitif,” Islamiconomic Jurnal Ekonomi Islam, Vol 5 (1), 1-15.

Kemenprin. 2018. “Indonesia Lahan Subur Industri Kosmetik”.

http://kemenperin.go.id/artikel/5897/Indonesia-Lahan-Subur-Industri-Kosmetik .
Diakses tanggal 15 Oktober 2018

Khairunnisa, Amy Sabrina. 2018. “Influencer Reformasi Perpajakan”.


http://pajak.go.id/article/influencer-reformasi-perpajakan . Diakses
LAMPIRAN

A. KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh Kualitas Produk, Inovasi Produk dan Promosi Melalui


Beauty Influencer Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Skincare Somethinc
Saya Farin Aurelia Dwinanda, mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan ini saya memhon kesediaan
ibu / saudarai untuk mengisi daftar kuesioner yang akan saya berikan.
Kuisioner ini di buat untuk dapat menunjang penelitian guna
menyelesaikan Pendidikan Strata (S1) Manajemen sekaligus untuk
mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Atas kesediaannya saya ucapkan terimakasih.

Identitas Responden :
1. Nama Responden :
2. Akun Instagram/Tiktok ;
3. Instansi/Kampus :
4. Apakah anda suka memakai skincare untuk kulit wajah?

YA

TIDAK

5. Apakah anda mengetahui produk skincare somethinc ?

YA
TIDAK

6. Apakah anda tertarik dengan produk somethinc?

YA

TIDAK

7. Bagaimana menurut anda kualitas dari produk


somethinc?

BAIK

KURANG
8. Apakah dari beauty influencer kita dapat mengetahui
informasi mengenai produk somethinc?

YA

TIDAK
9. Apakah anda tertarik dengan produk somethinc yang di
promosikan oleh beauty influencer?

YA

TIDAK
10. Apakah menurut anda inovasi yang di lakukan oleh
produk somethinc dapat membuat anda tertarik?
YA

TIDAK

Anda mungkin juga menyukai