Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

RAPAT KOORDINASI
PENYUSUNAN DAFTAR SKALA PRIORITAS (DSP)
TAHUN ANGGARAN 2013

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN USAHA
MELALUI REVITALISASI KUD
BIDANG PEMBERDAYAAN KOPERASI
TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS KOPERASI DAN UMKM

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN USAHA
MELALUI REVITALISASI KUD
BIDANG PEMBERDAYAAN KOPERASI
TAHUN ANGGARAN 2013
I.

LATAR BELAKANG
Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang
berperanpenting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak
dikeluarkan InpresNo. 18 Tahun 1998, KUD tidak lagi menjadi koperasi tunggal di
tingkat kecamatan. Program-program pemerintah untuk membangun masyarakat
pedesaan, seperti distribusi pupuk, benih, dan pengadaan gabah, yang awalnya
dilakukan melalui KUD selanjutnyadiserahkan pada mekanisme pasar. Hal inilah
yang kemudian mengakibatkan lebih dari 590 KUD di Jawa Tengah secara umum
mengalami penurunan kinerja dan tidak sedikit yang hanya tinggal papan nama.
Meskipun demikian, tidak sedikit pula KUD yang bertahan, bahkan berkembang.
Melihat fenomena semacam ini, KUD layak diperankan kembali sebagaimana
konsep awalnya.
Belakang ini kesenjangan ekonomi antara kaya dan miskin masih terjadi dan
pemerataan ekonomi belum sepenuhnya menyentuh sampai pelosok desa.
Banyaknya masyarakat yang ikut berkecimpung dalam dunia politik juga
penyebab dari lemahnya ekonomi karena semua berwawasan untuk mengurusi
negara namun mengesampingkan ekonomi. Pembangunan desa akan menantang
dimasa depan dengan kondisi perekonomian daerah yang semakin terbuka. Akan
tetapi perekonomian desa samapai saat ini, masih dianggap terbelakang dan
miskin. Kita ketahui bahwa sebagian besar penduduk Indonesia berdiam didaerah
pedesaan dan berprofesi sebagai petani kecil karena lahan yang terbatas dan
sempit. Semua masyarakat pedesaan masih berorientasi pada cara
meningkatkkan ekonomi hampir semua sibuk untuk bekerja seperti bertani,
berdagang, berternak dan lain-lain. Namun saat ini semua mulai turun, banyak
petani menjual sawah untuk membeli kendaraan, dan kendaraan digunakan untuk
carteran dengan demikian sumber pendapatan utama dalam kehidupan mereka
hilang dan mencoba mengambil sumber musiman yang keuntungannya belum
dapat dipastikan. Banyak petani enggan menggarap sawah akibat dari sulit
memperoleh pupuk serta harganya yang mahal. Oleh karena itu sudah
sewajarnya bila pembangunan pedesaan harus menjadi prioritas utama dalam
rencana strategi dan kebijakan pembangunan di Indonesia. Jika tidak maka jurang
pemisah antara kota dan desa akan semakin tinggi terutama dalam hal
perekonomian. Salah satu unit usaha yang diharapkan mampu menggerakkan
roda ekonomi bangsa, khususnya ekonomi pedesaan adalah Koperasi Unit Desa
(KUD), yang telah terbentuk di masing-masing desa. Ide dasar terbentuknya KUD
di masing-masingdesa tersebut untuk menggerakkan roda ekonomi pedesaan dan

juga untuk menunjang pembangunan desa. Terbentuknya KUD di masing-masing


desa, diharapkan mampu membantu masyarakat desa guna memberikan rasa
aman, nyaman dan terpercaya dalam melakukan roda usaha ekonomi pedesaan.
Di masa sulit dewasa ini ketidakberadaan atau tidak berfungsinya secara
maksimal KUDsaat ini, mungkin disebabkan oleh potret masa lalu yang kelam.
Banyak KUD yang tidak dikelola dengan baik, utuk itu perlu
dilakukan
revitalisasi, baik intern KUD sendiri maupun stakeholder, serta pemerintah.
Reformasi KUD sebagai lembaga ekonomi berparadigma baru yang mampu
melindungi dan memfasilitasi usaha anggota dalam sistem bisnis dari hulu sampai
hilir. Mengembalikan peran kunci KUD, merupakan konsekuensi tuntutan
pembangunan ekonomi kerakyatan. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip dan
nilai-nilai koperasi untuk menyejahterakan anggota serta masyarakat pedesaan,
termasuk membantu berbagai program pemerintah dalam pemberdayaan
ekonomi masyarakat. Hal itu diperlukan guna memperkuat peran KUD dalam
program ketahanan pangan dengan sistem pembinaan organisasi yang mengarah
pada keswadayaan KUD dan anggotanya.
Sejalan dengan Gerakan Moral Bali Deso Mbangun Deso dengan berpijak
pada misi ke 2 yaitu Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pertanian,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Padat Karya, maka
Koperasi Unit Desa (KUD) perlu ditingkat kembangan kembali sehingga peran
dan fungsi KUD mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan
perekonomian di wilayah Pedesaan melalui kegiatan Revitalisasi kelembagaan
dan Usaha Koperasi Unit Desa (KUD).
II. DASAR PELAKSANAAN

DPA APBD SKPD Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah TA 2013
Nomor 982/DPA/2013 pada kegiatan Usaha Koperasi dibidang Agribisnis
dilingkungan Industri hasil tembakau pada Sub Kegiatan Pengembangan
Kelembagaan dan Usaha melalui Revitalisasi KUD.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Pelaksanaan kegiatan Pengembangan kelembagaan dan Usaha melalui
Revitalisasi KUD ini bertujuan untuk :
1. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya dan tujuan lain yang tidak kalah pentingnya adalah penanganan
usaha yang berkelanjutan.
2. Mengoptimalkan peran dan fungsi Koperasi Unit Desa (KUD) semaksimal
mungkin sehingga mengurai permasalahan ekonomi masyarakat desa.
3. Meningkatkan Pengertian Koperasi Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun
1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa,Koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, sehingga
keberadaan KUD dapat dirasakan oleh masyarakat pedesaan.
4. Agar Koperasi Unit Desa (KUD) mampu bersaing secara sehat dengan pelaku
ekonomi lain.

IV.SASARAN

1. Terwujudnya perbaikan dalam kelembagaan dan usaha Koperasi Unit Desa


(KUD).
2. Terjadinya peningkatan pengetahuan bagi 30 orang Pengurus Koperasi Unit
Desa (KUD) akan pengembangan usaha sesuai dengan potensi pasar wilayah
kerja KUD, potensi Demografi wilayah Kerja, dan Potensi pasar anggotanya.
3. Terwujudnya Peningkatkan Pendapatan KUD dan peningkatan usaha serta
peningkatan pelayanan pada anggotanya.
4. Terwujudnya kesamaan persepsi antara pemerintah provinsi dengan stake
holder dalam rangka pengembangan Koperasi Unit Desa (KUD).
V. PESERTA
Kegiatan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha melalui Revilatlisasi
Koperasi Unit Desa (KUD) ini adalah 30 orang Pengurus Koperasi Unit Desa
(KUD) di JawaTengah.
VI.MATERI YANG AKAN DISAMPAIKAN.
1. Penguatan Kelembagaan Koperasi Unit Desa (KUD) dalam Revitalisasi KUD.
2. Penguatan Permodalan KUD melalui swadaya anggota, Perbankan, CSR
dan Non Bank berikut dengan strategi pengelolaa.
3. Pola-pola kerjasama dalam pemenuhan pupuk bagi anggotanya.
4. Kemitraan usaha dengan BULOG dalam rangka stabilitas pangan nasional.
5. Peran Koperasi dan KUD dalam pembangunan Perekonomian Desa.
6. Strategi pemasaran Produk Anggota Koperasi/ KUD melalui Pemasaran
Terpadu.
VII.

WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha melalui Revitalisasi
KUD ini akan dilaksanakan pada :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

VIII.

Lokasi Kegiatan
Kab. Grobogan
Kab. Kendal
Kab. Pemalang
Kab. Boyolali
Kab. Wonogiri
Kab. Kebumen
Kab. Rembang
Kab. Blora
Kab. Pekalongan
Kab. Banyumas

Jumlah
Peserta
30 Org
30 Org
30 Org
30 Org
30 Org
30 Org
30 Org
30 Org
30 Org
30 Org

Waktu
Pelaksanaan
Minggu II Jan 2013
Minggu I Mart 2013
Minggu I April 2013
Minggu III Mei 2013
Minggu III Juni 2013
Minggu I Juli 2013
Minggu III Sept 2013
Minggu III Okt 2013
Minggu III Nop 2013
Minggu IV Nop 2013

PEMBIAYAAN
Pembiyaan 10 (sepuluh) paket Kegiatan Pengembangan Kelembagaan
dan Usaha melalui Revitalisasi KUD ini sebesar Rp. 488.250.000,- (Empat ratus
Delapan Puluh Delapan Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) diperoleh dari
Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau TA 2013 .

IX. OUT PUT YANG DIHARAPKAN

Meningkatnya pengetahuan 30 Org Pengurus KUD dalam rangka


Revitalisasi Kelembagaan dan Usaha.
Meningkatnya Pelayanan kepada anggota dan pengelolaan Usaha KUD
semakin profesional.
Meningkatnya kemampuan 30 Org Pengurus untuk menganalisa/ melakukan
segmentasi pasar sesuai dengan potensi Anggota, Potensi Demografi dalam
peningkatan pelayanan KUD.
Meningkatnya kemampuan Pengurus KUD dalam memenuhi kebutuhan
anggota.
Meningkatnya kemampuan bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya.
Meningkatnya Volumen Usaha.

IX.OUT COME YANG DIHARAPKAN


1.
2.
3.
4.
5.

Volume Usaha KUD/Koperasi meningkat dan usahanya yang berkelanjutan.


Kepercayaan anggota dan masyarakat meningkat.
Koperasi meniliki produk unggulan yang mampu bersaing di segmen pasarnya.
Terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat, dan mengurangi kemiskinan.
Mencegah urbanisasi

X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) ini disusun sebagai pedoman
dalam pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha melalui
Revitalisasi KUD.

Semarang,

Januari 2013

KEPALA BIDANG
PEMBERDAYAAN KOPERASI

BIMA KARTIKA, SH, MM


Pembina
NIP. 19681024 199203 1 004

KEPALA DINAS KOPERASI DAN UMKM


PROVINSI JAWA TENGAH

Ir. SUJARWANTO DWIATMOKO, MSi


Pembina Utama Muda
NIP. 19651204 199203 1 012

Anda mungkin juga menyukai