NIAGA ORIENS Kajian dari segi Product, Market Entry, Price, Promotion,
Sales and Distribution, Consumer Caring
PENDAHULUAN
PT. Niaga Oriens adalah sebuah perusahaan pemasaran untuk produk kategori
consumer goods seperti minuman ringan dalam botol, snack dan kue-roti, dan permen
yaitu produk-produk yang usia pemakaianya atau pola konsumsi pemasaranya relatif
cepat. Produk-produk yang dipasarkanya adalah sebagai berikut :
1. Kelompok minuman :
a. Carbonated softdrink.
b. Syrup.
2. Kelompok snack :
a. Kacang goreng.
b. Kue, roti, dan aneka permen.
c. Kripik (Paru goreng, usus goreng dan sejenisnya).
Perusahaan ini berkedudukan di kota jakarta dengan cakupan pemasaran yang
cukup luas di seluruh indonesia. Untuk pengadaan produk, niaga oriens bekerja dengan
beberapa prinsipal utama. Perusahaan pemasaran ini mempunyai skala aktifitas yang
relatif tinggi yaitu dengan pencapain tahunan sebesar Rp. 6 milyar dengan
memperkejakan sejumlah agen dan salesman. Jumlah agen yang dimiliki adalah 5
yang masing-masing berada di kota Bandunng, Semarang, Surabaya, Ujung Pandang,
dan padang. Sedangkan di jabodetabek, unuk mencapai distribution coveragenya yang
tinggi, sampai dengan pertengahan tahun 1994, perusahaan menggunakan 6 orang
salesman yaitu order taking salesman dengan kesempatan melakukan juga
canvas/direct canvas sesuai dengan kebutuhan. Dan dalam satu bulan rata-rata nya
selama 4 hari atau 20%.
GAMBARAN PEMASARAN
Niaga Oriens sejak September 1994 memperkejakan 14 orang salesman untuk
melayani jabotabek dengan jumlah outlet 2.179 dari potensi outlet yang kurang lebih
14.000 outlet. Outlet yang dilayani oleh perusahaan dapat dikategorikan sebagai berikut
:
a. Supermarket / minimarket = 20%
b. Toko kelontong = 30%
c. Street Vendor = 30%
d. Restoran / Rumah makan = 20%
Sedangkan untuk carbonated softdrink, produk lainya dipasarkan luas ke seluruh
indonesia dengan menggunakan sistem distribusi non direct selling yaitu melalui agen-
agen penjualan / distributor di kota-kota sebagai berikut :
1. Bandung : untuk wilayah jawa barat.
2. Semarang : untuk wilayah jawa tengah dan DIY.
3. Surabaya : untuk wilayah jawa timur, bali dan nusa tenggara.
1
4. Ujung Pandang : untuk wilayah indonesia bagian timur lainya.
5. Padang : untuk wilayah sumatera.
Komposisi hasil penjualan yang diperoleh selama ini menunjukan omzet 45%
berasal dari wilayah DKI / Jabotabek, sedangkan 55% sisanya berasal dari penjualan
distributor atau agen-agen luar kota. Dan selama ini tidak ada keluhan yang begitu
signifikan, namun apabila ada keluhan maka hal ini dapat di tanggapi secara wajar.
KINERJA PENJUALAN
Manajemen menilai bahwa kinerja penjualan yang diperoleh saat ini masih jauh
dari memadai. Perusahaan pesaing dengan skala operasi yang kurang lebih sama
berhasil mencatat omzet penjualan tahunan sebesar sekitar Rp. 12.000.000.000,-
sedang perusahaan ini hanya berhasil mencatat omzet separuhnya atau sekitar Rp.
6.000.000.000,-, manajemen perusahaan sangat berharap kalau dapat tahun 1995
meningkatkan secara lebih spektakuler sebesar Rp. 18 milyar, atau paling tidak sejajar
dengan pesaingnya yang setingkat itu. Sementara itu seorang konsultan, setelah
mengevaluasi kinerja para salesman, menilai bahwa optimum call untuk pelanggan
kategori produk ini tidak lebih dari 280 call perbulan dengan efective call sebesar paling
sedikit 60%.
Masalah manajemen berharap agar kinerja perusahaan ini dapat ditingkatkan,
hanya saja mereka ragu apakah NIAGA ORIENS dapat berkinerja hingga mencapai
tingkat seperti yang telah dicapai oleh pesaingnya selama ini? Adapun target penjualan
yang akan dicapai pada tahun 1995 adalah Rp. 18.000.000.000,- Pemecahan Masalah
Strategi Umum Terlepas dari karyawan yang sudah ada, hendaknya manajemen (lebih
khusus manajer SDM) lebih memperhatikan proses perekrutan, terutama bagi tenaga-
tenaga penjualan yang notabene merupakan ujung tombak perusahaan. Ketika sudah
diterima menjadi karyawan, sebaiknya jangan langsung diterjunkan untuk memasarkan
barang, sebaiknya diberikan dulu pelatihan-pelatihan tentang pemasaran dan
bagaimana bergaul dengan baik dalam kepentingan untuk mencari empati dari
pelanggan.
2
Strategi Khusus Jika perusahaan sudah mampu untuk menjangkau seluruh
wilayah jabotabek dan meningkatkan real call performance, sekarang tinggal
mengandalkan kemampuan berkomunikasi tenaga-tenaga penjualan perusahaan.
Diharapkan pelatihan-pelatihan teknik pemasaran yang baik, yang pernah diperoleh
oleh mereka dapat diaplikasikan dalam dunia perdagangan yang sesungguhnya. Jika
sebelumnya dari 3363 real call performance diperoleh 997 effective call performance,
maka diharapkan seiring meningkatnya tenaga penjualan dan dengan strategi
pembagian wilayah pemasaran, maka diharapakan effective call performance di tahun
1995 dapat meningkat menjadi minimal 12.000. Effective call performance dapat
ditingkatkan dengan memberikan bonus-bonus pembelian bagi para outlet.
Kinerja penjualan saat ini masih jauh dari harapan, dengan benchmark dari
perusahaan pesaing dengan skala operasi yang sama namun berhasil mencatat omzet
penjualan tahunan mecapai sekitar Rp. 12 milyar, sedangkan perusahaan oriens niaga
hanya mencatat omzet penjualan Rp. 6 milyar. Manajemen perusahaan sangat
berharap bahwa kinerja penjualan untuk tahun 2005 akan meningkat 3 kali lipat yaitu
menjadi Rp. 18 milyar, atau paling tidak hampir sama dengan pesaingnya yaitu sebesar
Rp. 12 milyar. Sementara itu seorang konsultan mengevaluasi kinerja para salesman
niaga oriens dan menilai bahwa optimum call untuk pelanggan kategori produk ini tidak
lebih dari 280 call perbulan dengan efektif call sebesar paling sedikit 60%. Sedangkan
optimum call rata-rata persalesman adalah 560 call, dan efektif call nya 29%.
Manajemen dan operational berharap agar kinerja perusahaan dapat ditingkatkan
sehingga dapat membukukan omzet penjualan Rp. 18 milyar. Hanya niaga oriens ragu
apakah dapat mencapai target penjualan tersebut dengan kinerja yang akan dilakukan
kedepan.
KINERJA PRODUK
Pemilik perusahaan telah menanamkan sahamnya pada beberapa perusahaan
pemasok produk yang dipasarkan niaga oriens. Harapannya, melalui kebijakan ini
dapat ditingkatkan keamanan supply produk sehingga proyeksi pertumbuhan yang
direncanakan dapat dicapai dengan aman. Revenue mix datang dari dua kelompok
utama yaitu kelompok minuman dan kelompok snack diatas, dengan komposisi
sumbangan sebesar 55%:45%. Distribusi produk juga dikomposisikan antara jabotabek
dan non jabotabek masing-masing 45%:55%. Supply produk pada dasarnya baik dan
3
kinerja produk dilapangan cukup baik dengan bukti hampir tidak ada keluhan pelanggan
mengenai mutu produk. Pernah terjadi satu atau dua keluhan tetapi dapat diatasi dan
mutu produk adalah cukup baik dan bahkan boleh dibilang paling baik bila dibandingkan
dengan semua produk yang ada di pasar. Para pesaing umumnya khawatir akan mutu
produk niaga oriens yang bisa dibilang memiliki mutu premium. Pada akhir tahu lalu
perusahaan menambah beberapa varian produk baru, yang skala pengadaanya masih
dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang sepanjang bagian penjualan dapat
meningkatkan kinerja penjualanya. Manajemen menjamin vahwa kesulitan produk
harusnya tidak mungkin terjadi karena adanya hubungan baik dengan beberapa
prinsipal lainya yang umumnya mempunyai produk premium. Dan bahkan pada awal
tahun ini perusahaan telah menjadi salah satu agen penjualan kacang macademia yang
sangat terkenal dari australia yang dijual pada tingkat harga premium. Manajemen
bahkan khawatir bila kinerja pemasaran tidak meningkat, bukan tidak mungkin prinsipal
macademia australia akan berpindah ke distributor yang lain, bila kinerja niaga oriens
tidak bisa agresif. Itulah sebabnya di bulan september yang lalu perusahaan
menambah 8 orang salesman baru hingga mencapai jumlah 14 orang dengan cakupan
outlet yang hampir 3.000 outlet.
KINERJA HARGA
Selama ini tidak pernah ada keluhan mengenai kebijakan harga yang ditentukan
oleh perusahaan. Termasuk pada waktu perusahaan memasarkan kacang macademia.
Pasar relatif menerima produk dengan harga premium saat ini. Saat ini perusahaan
bahkan menjadi lebih bersahabat dengan para outlet karena potongan harga yang
diberikan pada outlet menjadi lebih besar baik dalam prosentase maupun dalam nilai
rupiahnya. Harapanya agar outlet lebih bersemangat untuk menjual produk ini.
KINERJA PROMOSI
Perusahaan ini selama ini tampil low profile dengan promosi yang seadanya,
artinya bila diperlukan maka perusahaan akan melakukan beberapa bentuk promosi,
itupun promosi yang dilakukan umumnya promosi below the line. Promosi umumnya
dilakukan didaerah-daerah pasar dimana terjadi penurunan penjualan, atau penurunan
frekwensi repeat buy dari para outlet dan agen penjualan. Promosi umumnya dilakukan
memberikan blind bonus pada para outlet dan hasilnya cukup positif terbukti dengan
meningkatnya volume selling in pada setiap periode setiap promosi. Sayangnya
4
promosi untuk mendukung selling out yang relatif kurang bila dibandingkan dengan apa
yang dilakukan oleh pesaing dalam pasar. Manajemen masih berfikir bahwa promosi
jenis ini sangat mahal dan hanya akan dilakukan secara kontinue bila volume penjualan
telah mencapai paling tidak Rp. 10 milyar per tahun. Ada sebuah pertanyaan yang
belum terjawab di benak manajemen dan operasional perusahaan yaitu mengapa
setiap kali terjadi promosi volume penjualan selalu tinggi, artinya promosi yang
ditujukan pada para agen dan outlet selalu efektif meningkatkan omzet tetapi bulan
berikut setelah selesai program promosi (yang umumnya dalam bentuk bonus paket
seperti pengambilan 10 karton tunai mendapat ekstra 1 karton gratis) umumnya diikuti
dengan penurunan volume penjualan yang sangat signifikan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada yang salah dengan program promosi atau promosi harus
dilakukan sepanjang tahun.
Visi niaga oriens adalah, PT. Niaga Oriens menjadi pemasar consumer product
untuk minuman dan snack dengan penjualan terbesar di Indonesia
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dikembangkan misi niaga oriens sebagai
berikut:
1. Memuaskan konsumen dengan menyediakan produk-produk makanan dan
minuman berkualitas
2. Membentuk komunitas karyawan untuk tumbuh bersama dan mengembangkan
kualitas kehidupan, lingkungan kerja dan pekerjaan para karyawan.
3. Menciptakan kemanfaatan jangka panjang yang berkesinambungan dalam
hubungan antara perusahaan dengan seluruh mitra usaha.
5
4. Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dengan menjalankan etika
bisnis dan pengelolaan perusahaan yang baik.
Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi diatas, maka seluruh
manajemen niaga oriens melaksanakan filosofi sebagai berikut : Kami memberikan
kinerja terbaik dan pelayanan prima, dengan profesionalisme dan disupport oleh jiwa
kepemimpinan yang visioner serta sikap SDM yang baik, maka akan menjadikan kami
tim kerja yang solid dalam mencapai tujuan utama organisai.
1.2 TUJUAN
Tujuan dilakukanya penilaian kinerja ini adalah untuk mengetahui hasil yang
ingin dicapai dan membandingkanya dengan kondisi pencapain sebelumnya. Berikut ini
adalah pertanyaan penilaian kinerja dari niaga oriens :
1. Untuk mengetahui apakah niaga oriens dapat mencapai target penjualan
tahun 1995 sebesar Rp. 18 milyar dengan pencapain kinerja terbaiknya.
2. Untuk mengetahui apakah niaga oriens bisa memperbaiki kinerja tenaga
penjualya menjadi lebih baik.
3. Untuk mengetahui apakah kinerja penjualan niaga oriens bisa lebih unggul
dari pesaingnya.
1.3 SASARAN
Sasaran dari niaga oriens adalah untuk mencapai peningkatan penjualan secara
signifikan dengan kenaikan 3 kali lipat yaitu sebesar Rp. 18 milyar.
Untuk mencapai sasaran tersebut maka diperlukan strategi dan taktik sebagai
berikut:
STRATEGI
Strategi yang dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah penjualan dan
memperbaiki kinerja tenaga penjulanan.
TAKTIK
Taktik yang dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah outlet share, outlet
coverage, jumlah NOA dan efektif call
6
perusahaan. Sedangkan analisa eksternal perusahaan terbagi atas dua bagian utama
yaitu analisa yang menggambarkan peluang (opportunity) yang dapat dimanfaatkan
perusahaan guna meningkatkan pendapatkan dan analisa ancaman (threat) yang harus
segera dicari penyelesaiannya.
Analisa internal dan eksternal perusahaan dijabarkan dengan tetap mengacu
kepada visi perusahaan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen perusahaan.
Analisa internal perusahaan terbagi atas dua bagian pokok yaitu analisa yang
menggambarkan kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) perusahaan.
1. Kekuatan
- Kesesuaian jenis produk dengan yang dibutuhkan
- Kesesuaian jumlah produk dengan yang dibutuhkan
- tidak pernah terjadi kekosongan produk
2. Kelemahan
- Ketidakkecepatan pelayanan
- Kesalahan dalam pelayanan
- Ketidakeramahan pelayanan
- Karyawan bersungut-sungut
Analisa eksternal perusahaan terbagi atas dua bagian utama yaitu analisa yang
meningkatkan pendapatkan dan analisa ancaman (threat) yang harus segera dicari
penyelesaiannya.
1. Peluang
2. Tantangan
Berdasarkan data pendukung diatas telah dianalisis secara eksternal dan internal
7
Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa posisi perusahaan berada di
daerah kuadran I (0,6, 0,667) yaitu Pertumbuhan. Posisi pada kuadran ini disebabkan
kelemahan internal berhasil diatasi, sementara dukungan eksternal sangat kuat.
Konsekuensinya perencanaan jangka panjang PT. Niaga Orient harus bersikap agresif
dalam memilih grand strateginya.
PERENCANAAN
9
Rumusan strategi tersebut menjadi strategic objectives atau tujuan strategik
yang ingin di capai oleh niaga oriens pada tahun 1995.
10
SCORECARD RENCANA PEMASARAN
12
memperkuat posisi manajemen teritorinya sehingga meningkatkan nilai penjualan
hingga target 18 M pada tahun 1995 dapat tercapai.
Dalam strategic objective untuk selling manajemen ini, untuk dapat tercapainya
penjualan di tahun 1995 sebesar 18 M, niaga oriens mempunyai 3 lagging/tujuan yang
ingin di capai di selling manajemen ini, yaitu meningkatkan persentase efektif call,
meningkatkan jumlah volume unit penjualan (M) per bulan, dan meningkatkan jumlah
volume unit penjualan agen (M) perbulan. Untuk peningkatkan persentase efektif call
dimana posisi nya sekarang berada di 29% hingga bisa tercapai targetnya menjadi 90%
dan jumlah volume unit penjualan agen perbulan (M) perbulan dari semula hanya 0,3M
hingga menjadi 0,7M, maka niaga oriens melakukan penambahan jumlah outlet luar
kota dari semula yang berjumlah 1902 outlet hingga menjadi 2100 outlet.
Sedangkan untuk meningkatkan jumlah volume unit penjualan (M) per bulan dari
yang semula 0,2M hingga menjadi 0,7M.
Strategic objective sales force development ini mempunyai 2 lagging yaitu
persentase produktifitas tenaga penjualan dan jumlah diklatman perbulan.
Untuk peningkatan persentase produktifitas tenaga penjualan dari semula 97,7%
menjadi 100%, Sedangkan yang kedua adalah peningkatan jumlah pendidikan dan
pelatihan tenaga salesman perbulan dari semula yang tidak ada hingga menjadi paling
tidak 1 kali, untuk mendukung tujuan tersebut maka diperlukan peningkatan jumlah
pelatihan hardskill per bulan dari semula tidak ada hingga menjadi 1 kali perbulan dan
peningkatan jumlah pelatihan perbulan yang semula juga tidak ada hingga menjadi 1
kali per bulan.
13
INDIKATOR Target BBT SB B S K SK
KINERJA (5) (4) (3) (2) (1)
%Outlet share 33 0.15 33 25 20 17 11
% outlet coverage 57 0.15 70 55 40 25 10
%Effective call 90 0.1 100 80 60 40 20
Jml Vol unit pjualn 0.7 0.25 0.9 0.7 0.5 0.3 0,1
(M)/bln
Jml Vol unit pjualn 0.8 0.2 0.9 0.7 0.5 0.3 0.1
agen (M)/bln
%Produktivitas tng 100 0.1 100 98 96 94 92
penj.
Diklatman/bln 1 0.05 4 3 2 1 0
TOTAL 1,0
14
Jml Outlet C 934 0.025 1000 800 600 400 200
Jml Outlet D 400 0.025 500 400 300 200 100
Jml Outlet Luar kota 2100 0.025 2500 2000 1500 1000 500
%prof.tng pnj. Kategori A 25 0.1 25 20 15 10 5
%prof.tng pnj. Kategori B 30 0.025 30 25 20 15 10
%prof.tng pnj. Kategori C 25 0.025 5 10 15 20 25
%prof.tng pnj. Kategori D 20 0.025 5 10 15 20 25
pelatihan hardskill/bln 1 0.05 5 4 3 2 1
soft skill/bln 1 0.05 5 4 3 2 1
TOTAL 1,0
Setelah membuat kriteria dari masing-masing factor (disini dari lagging dan
leading factor), maka di breakdown ke dalam sebuah audit kinerja dari masing-masing
factor tersebut, hal ini dapat kita lihat dalam table dari masing-masing factor tersebut:
15
TOTAL 1,0 1.4 5,0
Bila proses pengelolaan telah berjalan dengan baik, tetapi hasil (Lagging Indicator)
masih kurang baik, maka diduga penyebabnya adalah faktor eksternal
17
KESIMPULAN
Niaga oriens perlu untuk melakukan usaha dalam peningkatan jumlah NOA,
penambahan jumlah agen potensial, menambah jumlah outlet yang rutin melakukan
pembelian, melakukan review rute per minggu, review potensi beli per bulan,
menambah jumlah program promosi, menambah jumlah training produk dan prospek,
meningkatkan jumlah outlet kategori (A,B, C, D), menambah jumlah outlet yang berada
di luar kota, meningkatkan jumlah presentase salesman kategori A dan B, dan
menurunkan jumlah salesman kategori C dan D, dan peningkatan jumlah training
softskill, hardskill untuk salesman, Benchmarking dengan perusahaan lain dan
melakukan brain storming.
PT. Niaga Oriens juga tetap memperhatikan kemampuan tenaga penjualan
dalam berpresentasi, kemampuan menyediakan informasi, kemampuan menyelesaikan
masalah, profesionalisme kerja dan ketepatan memenuhi waktu pengiriman dan
ketepatan jumlah produk yang diminta. Keterpaduan kemampuan tenaga penjualan
dalam menjalankan fungsi-funfsi strategi pelayanan Niaga Oriens seperti ; frekuensi
kontak bisnis atau kunjungan (call), sistem pembayaran, kebijakan retur dan
penjualan(sales) yang dilakukan oleh perusahaan melalui para tenaga penjualannya
akan mampu mempengaruhi keputusan perusahaan pembeli (outlet rekanan) untuk
membeli produk PT. Niaga Oriens.
18