Anda di halaman 1dari 2

INDONESIA MASA REPUBLIK

A. Masa Kemerdekaan (1945-1950)


1. Peristiwa-peristiwa yang membuka jalan bagi Indonesia dalam menuju
kemerdekaan:
a) Jatuhnya kep. Saipan ke tangan AS (yang membuat moril masyarakat Jepang terguncang,
produksi senjata dan amunisi kian merosot)
b) Semakin terdesaknya Angkatan perang Jepang oleh Pasukan Sekutu (AS, Inggris, Kanada &
Australia) dalam Perang Asia Pasifik (Seluruh garis pertahanan jepang mulai bobol dan kian
terdesak dari Papua Nugini, kep. Solomon dan kep. Marshall)
c) Serangan udara (MKS, Ambon, Manado dan SBY) dan pendaratan tentara sekutu di
beberapa wilayah Indonesia (daerah minyak di Tarakan dan BLPP)
d) Adanya janji dari perdana Menteri Jepang Jenderal Kuniaki Koiso tentang kemerdekaan
Indonesia kelak di kemudian hari (salah satu langkah yang diambil pemerintah Jepang guna
mencari dukungan melawan sekutu. Dengan cara ini, sekutu akan disambut oleh penduduk,
bukan sebagai pembebas tapi sebagai penyerbu negara merdeka)
e) Pengeboman kota Hiroshima (6 Agt 1945) dan Nagasaki (9 Agt 1945)
2. BPUPKI
a) Latar Belakang
Pada tgl 1 Maret, Letnan Jenderal Kumakici Harada selaku Pemerintah Pendudukan Jepang
di Jawa mengumumkan pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosokai) sebagai langkah
pertama pemenuhan janji Koiso tentang “Kemerdekaan Indonesia kelak di kemudian hari”.
Tujuannya ialah untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan
dengan pembentukan negara Indonesia merdeka.
b) Pembentukan BPUPKI
c) Sidang BPUPKI
BPUPKI melakukan perumusan dasar negara dan UUD 1945 dalam 2 sidang, yaitu:
1) Sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945)
Sidang I BPUPKI membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia Merdeka. Ada
3 tokoh yang memberikan rumusan dasar negara Indonesia merdeka, yaitu:
- Moh. Yamin, memaparkan lima asas dasar negara yaitu Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
- Mr. Soepomo memaparkan rumusan yang serupa namun dengan nama Dasar
Negara Indonesia Mereka yaitu Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan
Demokrasi, Musyawarah, serta Keadilan Sosial.
- Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno memperkenalkan lima sila yang terdiri
dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan, Mufakat
atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Istilah “Pancasila” Kemudian muncul dari gagasan Soekarno dan nantinya
akan ditetapkan menjadi dasar Negara Republik Indonesia, yang mana setiap
tanggal 1 Juni 1945 diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
Meski begitu, tidak ada kesepakatan yang bisa diambil dari adanya
rangkaian sidang BPUPKI yang pertama. Tepat pada tanggal 1 Juni 1945,
BPUPKI juga membentuk panitia sembilan dengan jumlah 9 anggota yang
diketuai oleh Ir. Soekarno.
Tugas dari panitia tersebut adalah menampung serta melakukan
identifikasi terkait rumusan dasar negara pada sidang BPUPKI.
Panitia tersebut dibentuk agar bisa membuat rumusan yang lebih banyak
kita kenal dengan nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter pada tanggal 22 Juni
1945.
2. Sidang II (10-17 Juli 1945)
Sidang BPUPKI yang kedua ini membahas tentang rancangan undang-undang
dasar.
BPUPKI membentuk Panitia Perancang UUD 1945 yang beranggotakan 19 orang
untuk mempercepat jalannya sidang.
pada tanggal 14 Juli 1945, sidang BPUPKI berhasil mendapatkan hasil laporan
perancangan UUD. Dimana isi dari rancangan Undang-undang Dasar tersebut adalah:
- Pernyataan mengenai kemerdekaan Indonesia,
- Pembukaan Undang-Undang Dasar atau preambule,
- Batang tubuh Undang-Undang Dasar atau isi.
Pada tanggal 16 Juli, BPUPKI menerima dengan bulat naskah UUD yang dibentuk
oleh Panitia Perancang UUD. Maka dengan ini, berakhirlah tugas dari BPUPKI dan diganti
menjadi PPKI.

Referensi:
 https://portaledukasi.org/2021/03/22/persiapan-
kemerdekaan-indonesia/
 https://www.gramedia.com/literasi/hasil-sidang-bpupki/

Anda mungkin juga menyukai