Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


Nama : Abdullah Zubair
NIM : 0432532033
UPBJJ-UT : JAKARTA

1. Jelaskan peran pemerintah dalam perekonomian menurut Richard Musgrave.

2. Kebijakan fiskal dapat diterapkan untuk melakukan penyesuaian terhadap


perekonomian yang selalu berubah-ubah, hal ini dapat berlangsung secara
otomatis yang disebut dengan stabilisator terpasang. jelaskan stabilisator utama
yang digunakan dalam proses penyesuain tersebut?

3. Jelaskan pengertian dari pertumbuhan ekonomi yang Anda ketahui?

4. Para ekonom pada umumnya setuju bahwa inflasi rendah itu baik jika diiringi
dengan inovasi. Untuk menjaga agar inflasi tetap rendah maka harus diketahui
faktor apa yang membuatnya tetap rendah. Sebutkan apa saja yang mempengaruhi
inflasi?
Jawaban 01 :
Menurut Richard Musgrave (1980) pemerintah memiliki 3(tiga) peran dalam
perekonomian,yaitu :
1. Peran Stabilisasi : Pemerintah memiliki tanggung jawab menjaga stabilitas ekonomi,yaitu
menjaga tingkat pengangguranyang rendah dengan tingkat harga yang stabil.

2. Peran redistribusi pendapatan : Merupakan peran yang dijalankan pemerintah untuk


menjamin agar pendapatan dalam perekonomian dapat terdistribusi keseluruh masyarakat
dalam perekonomian.Pemerintah menjalankan fungsi redistribusi melalui instrumen pajak dan
subsidi.

3. Peran Alokasi Sumber Daya : Melalui peran ini,pemerintah melakukan intervensi terhadap
bagaimana perekonomian mengalokasikan sumber daya.Pemerintah memiliki 2(dua)metode dalam
menjalankan peran alokasi sumber daya ini,yaitu dengan intervensi secara langsung dan intervensi
secara tidak langsung.Ketika pemerintah benar-benar menghasilkan barang/jasa tertentu berarti
pemerintah telah melakukan intervensi langsung.Namun ketika pemerintah menggunakan pajak
dan subsidi dalam peran alokasi berarti pemerintah menjalankan kebijakan intervensi tidak
langsung.

Jawaban 02 :
Kebijakan fiskal diskresioner adalah kebijakan fiskal yang di gunakan maslah makro ekonomi
seperti pengangguran, inflasi atau tingkat pertumbuhan yang lambat. Pada hakekatnya
diskresioner dapat di bedakan dalam tiga bentuk sekaligus alat untuk menjalankan kebijakan :

· Membuat perubahan-perubahan keatas pengeluarannya,


· Membuat perubahan-perubahan ke atas pajak yang di pungutnya,
· Secara serentak membuat perubah dalam pengeluaran pemerintah dan sistem pemungutan
pajak.
Perangkat kebijakan fiskal (stabilisator terpasang) adalah segala sesuatu yang dapat
menurunkan kecenderungan membelanjakan marjinal dan pendapatan nasional sehingga dapat
mengurangi angka multiplier. Kebijakan fiskal melakukan penyesuaian terhadap perekonomian
yang terus berubah, hal tersebut dapat berlangsung secara otomatis yang disebut dengan
stabilisator terpasang.
Stabilisator utama kebijakan fiskal otomatik :
· Pajak
Pajak langsung dapat mengurangi kecenderungan membelanjakan marjinal dari pendapatan
nasional, karena itu pajak langsung dapat bertindak langsung sebagai stabikisator terpasang
· Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa relatif stabil terhadap pendapatan
nasional yang berubah-ubah. Sebagian besar pengeluaran pemerintah sudah disetujui oleh
peraturan sebelumnya sehingga hanya sebagian kecil yang dapat diubah. Jadi makin besar
peran pengeluaran pemerintah dalam perekonomian yang stabil akan memperkecil
ketidakstabilan pembelanjaan dari pendapatan nasional
· Pembayaran transfer pemerintah
pembayaran transfer pemerintah cenderung menjadikan pendapatan disposabel stabil
sehingga pengeluaran untuk konsumsi juga menjadi stabil sehingga fluktuasi pendapatan
nasional dapat dihadapi

3. Penyebab tidak meratanya sebaran distribusi pendapatan yaitu:


· pertumbuhan ekonomi
· pertumbuhan penduduk
· perkembangan kota desa
· sistem pemerintahan yang bersifat plutokratis
Masalah ketimpangan dalam distribusi pendapatan dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu :
· Distribusi Pendapatan Antar Golongan
Pendapatan Jika dilihat dari hasil penelitian SUSENAS dengan menggunakan koefisien Gini,
maka akan terlihat bahwa distribusi pendapatan di daerah perkotaan di Jawa lebih buruk
daripada daerah di luar Jawa, begitu pula dengan daerah pedesaannya daerah Jawa memiliki
tingkat kesenjangan distribusi pendapatan yang rendah bila dibandingkan dengan daerah di
luar Jawa.
· Distribusi Pendapatan Antara Daerah Perkotaan dan Pedesaan
Menurut Gupta dari World Bank, pola pembangunan Indonesia memperlihatkan suatu urban
bias, yaitu pembangunan yang berorientasi ke daerah perkotaan, dengan tekanan yang berat
pada sektor industri yang terorganisir, yang merupakan sebab terjadinya ketimpangan distribusi
pendapatan yang lebih parah lagi di kemudian hari. Menurut Micahel Lipton, seorang ekonom
Inggris, urban bias seringkali terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia di mana
alokasi sumber-sumber daya lebih banyak diprioritaskan di daerah perkotaan daripada
pertimbangan pemerataan atau efisiensi. Kembali kita perhatikan penjelasan teori ekonomi
yang dualistik tentang terjadi kesenjangan pembagian pendapatan di negara-negara sedang
berkembang, maka pertama-tama relavansinya terlihat dalam pola kesenjangan yang berbeda
antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Oshima menjelaskan keadaan ini (kesenjangan di desa
lebih tinggi dari pada di kota), sebagai hal yang unik. Dia meramalkan kesenjangan tersebut
akan lebih lebar jika proses pembangunan pedesaan masih akan berlanjut.
· Distribusi Pendapatan Antar Daerah

Ketimpangan dalam perkembangan ekonomi antar berbagai daerah di Indonesia serta


penyebaran sumber daya alam yang tidak merata menjadi penyebab tidak meratanya distribusi
pendapatan antar daerah di Indonesia khususnya
Jawaban 03 :

Pertumbuhan ekonomi berbeda dengan pembangunan ekonomi, kedua istilah tersebut sama
sama menerangkan tentang perkembangan ekonomi yang berlaku. Akan tetapi kedua istilah
tersebut digunakan dalam konteks yang berbeda.

Pertumbuhan selalu digunakan sebagai ungkapan umum yang menggambarkan tingkat


perkembangan suatu negara yang dapat di ukur dengan persentasi pertambahan nilai riil.

Sementara istilah pembangunan ekonomi umumnya dikaitkan dengan perkembangan ekonomi


di pada negara negara berkembang.

Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan nasional riil atau PDB dalam jangka waktu
panjang yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan
tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat.

Pertumbuhan ekonomi adalah upaya peningkatan kapasitas produksi guna mencapai


pertambahan output, yang dapat diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam suatu wilayah.
Jawaban 04 :

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah langkah mengatasi inflasi untuk memengaruhi penerimaan dan
pengeluaran pemerintah, yang memiliki beberapa keuntungan antara lain:

Menghemat Pengeluaran Pemerintah

Untuk mengurangi permintaan akan barang dan jasa yang dapat menurunkan harga, pemerintah harus
menekan inflasi dengan cara mengurangi pengeluaran. Cara mengatasi inflasi tersebut terbukti efektif
untuk mengatasi inflasi.

Menaikkan Tarif Pajak


Jika tarif pajak untuk rumah tangga dan perusahaan dinaikkan, hal ini dapat mengurangi tingkat
konsumsi, sehingga harga dapat turun.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter bertujuan menjaga kestabilan moneter, agar dapat meningkatkan


kesejahteraan masyarakat. Berikut adalah beberapa cara untuk mencapai hal tersebut:

Kebijakan Penetapan Persediaan Kas

Dengan mengurangi jumlah uang beredar, inflasi dapat ditekan. Bank sentral dapat mengambil
keputusan untuk mengurangi uang yang beredar dengan jalan menetapkan persediaan uang yang beredar
dan menetapkan persediaan uang kas pada bank-bank.

Kebijakan Diskonto

Meningkatkan nilai suku bunga, agar masyarakat bersemangat untuk menabung.

Kebijakan Operasi Pasar Terbuka


Mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual surat-surat berharga.

Kebijakan Lainnya

Di samping kedua jenis kebijakan di atas, ada pula kebijakan-kebijakan lain yang dapat
ditetapkan oleh pemerintah untuk mengendalikan atau mengatasi inflasi, yakni:

Meningkatkan Produksi & Menambah Jumlah Barang di Pasar

Pemerintah dapat melonggarkan keran impor dengan cara menurunkan bea masuk barang impor,
seperti membuka keran import beras.
Menetapkan Harga Maksimum untuk Beberapa Jenis Barang

Penetapan harga tersebut akan mengendalikan harga yang ada, sehingga inflasi dapat
dikendalikan. Tetapi harus realistis. Kalau tidak, akan menjadi pasar gelap (black market).

Anda mungkin juga menyukai