PENDAPATAN NASIONAL
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
DEWI REZKI RAMDANI
ASTRI ANANDA PUTRI
MARHAENI
MUSDALIFAH
NOVIANTY NOER
RAFIKA AMALIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah Pengantar Ilmu Ekonomi tentang Pendapatan Nasional. Makalah
ini membahas tentang segala hal yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat membantu kita untuk memahami
pelajaran Pengantar Ilmu Ekonomi terutama tentang pendapatan nasional dan
manafaat/kegunaannya bagi suatu negara. Dalam penyusunan makalah ini, tidak
sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam peyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan teman-teman,
sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat teratasi. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan dapat menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca. Penulis sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan pembuatan makalah penulis di masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul.......................................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3. Tujuan................................................................................................ 2
Bab II Pembahasan........................................................................................ 3
2.1. Pengertian Pendapatan Nasional........................................................ 3
2.2. Konsep penting Pendapatan Nasional................................................ 4
2.3. Penghitungan Pendapatan Nasional................................................... 7
2.4. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi.................................... 18
2.5. Manfaat / Kegunaan Data Pendapatan Nasional............................... 21
2.6. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia..................................................... 25
Bab III Penutup............................................................................................. 27
3.1 Kesimpulan................................................................................27
Daftar Pustaka ...............................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
produksi,
dan
pendapatan!
4. Bagaimana cara menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi?
5. Apa saja manfaat/kegunaan data pendapatan nasional ?
6. Bagaimanakah pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 1986-2003?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
BAB II
PEMBAHASAN
Dimana PFN dari LN adalah pendapatan faktor neto dari luar negeri. PFN
dari LN adalah pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari luar
negeri dikurangi dengan pendapatan faktor-faktor produksi yang dibayarkan
ke luar negeri (Sukirno, Sadono. 2013).
3) Pendapatan Nasional Neto (PNN) / Net National Income (NNI)
Produk Nasional Neto (Net National Income) adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh masyarakat sebagai faktor produksi yang
digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun
tertentu. Dapat dinyatakan dengan persamaan (Pracoyo, Tri Kunawangsih,
dan Pracoyo, Antyo. 2005) :
4) Pendapatan Pribadi / Personal Income (PI)
NNI = NNP Pajak tidak langsung
tingkat kemakmuran yang sedang dinikmati, dan (b) memberikan informasi dan
data yang dibutuhkan dalam analisis makro ekonomi (Sukirno, Sadono. 2013).
Pendekatan
pengeluaran
menghitung
produksi
wilayah
dari
sisi
investasi
pemerintah.
Investasi pemerintah : Dalam neraca anggaran pendapatan dan belanja
negara, pengeluaran pemerintah Indonesia secara garis besar dikelompokkan
atas pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Pengeluaran rutin pada
dasarnya berunsurkan pos-pos pengeluaran untuk membiayai pelaksanaan
roda pemerintahan sehari-hari, meliputi belanja pegawai, belanja barang,
berbagai macam subsidi (subsidi daerah dan subsidi harga barang); angsuran
dan bunga utang pemerintah; serta sejumlah pengeluaran lain. Sedangkan
pengeluaran pembangunan maksudnya pengeluaran yang bersifat menambah
modal masyarakat dalam bentuk prasarana fisik, dibedakan atas pengeluaran
pembangunan yang dibiayai dengan dana rupiah dan bantuan proyek
(Swamarinda, Darma Rika, dan Indriani, Susi. 2011).
Konsumsi pemerintah : Pengeluaran konsumsi yaitu pengeluaran rutin
negara dalam hal ini belanja pegawai yang mencakup gaji dan pensiun,
tunjangan serta belanja barang-barang dalam negeri, dana rutin daerah dan
pengeluaran rutin lainnya yang berdampak konsumsi pegawai atau masyarakat
terhadap barang-barang meningkat yang kemudian menaikkan fungsi
konsumsi yang menyumbang kontribusi terhadap bruto nasional dan
pertumbuhan ekonomi (Swamarinda, Darma Rika, dan Indriani, Susi. 2011).
AE = Aggregat expenditure
Pertanian / Agriculture
Pertambangan dan penggalian / Minning and quarrying
Industri pengolahan / Manufacturing Industries
Listrik, Gas, dan Air bersih / Electric, Gas, and Water Supply
Bangunan / Construction
Perdagangan, Restaurant dan Hotel / Trade, Restaurant and Hotel
Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication
Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa perusahaan / Finance, Rent of
Contoh menghitung nilai tambah bruto adalah sebagai berikut (harga besih) :
Tebu/2,5 Kg dijual Rp 2.500
2,5 Kg diolah menjadi gula/kg dijual Rp 4.000
Gula/Kg diolah menjadi gulali dijual Rp 6.000
Berdasarkan informasi tersebut maka besarnya nilai tambah bruto dari
kegiatan menjual sejak tebu menjadi gulali adalah :
Rp 2.500 + (Rp 4.000 Rp 2.500) + (Rp 6.000 Rp 4.000)
= Rp 2.500 + Rp 1.500 + Rp 2.000
= Rp 6.000
Perhatikan bahwa nilai ini sama dengan nilai gulali. Inilah yang dimaksud
dengan nilai tambah bruto dari suatu produk.
Metode ini juga bila tidak hati-hati dan teliti sangat mudah terjadinya
perhitungan ganda, maksudnya bisa saja pendapatan sewa tanah adalah juga
merupakan pendapatan pribadi dari pemilik tanah, dan pendapatan bunga berasal
dari pendapatan atas sewa dan upah/gaji pemilik tanah dan seterusnya (Putong,
Iskandar. 2010).
Nasional
tidak
ditentukan
dengan
menghitung
dan
menjumlahkan seluruh gaji dan upah, sewa, bunga, dan keuntungan yang diterima
oleh seluruh faktor-faktor produksi dalam suatu tahun tertentu. Sebabnya adalah
karena dalam perekonomian terdapat banyak kegiatan dimana pendapatannya
merupakan gabungan dari gaji atau upah, sewa, bunga, dan keuntungan (Sukirno,
Sadono. 2013).
Contoh dari bentuk pendapatan yang demikian adalah pendapatan yang
diperoleh oleh perusahaan-perusahaan perseorangan. Untuk suatu perusahaan
perseorangan (misalnya restoran yang dikelola anggota keluarga), yang
dimaksudkan keuntungan usahanya adalah gabungan dari gaji, upah, bunga
sewa, dan keuntungan sebenarnya dari usaha yang dilakukan oleh keluarga
tersebut. Oleh karenanya, penghitungan pendapatan nasional dengan cara
pendapatan pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima faktorfaktor produksi secara berikut (Sukirno, Sadono. 2013) :
1)
2)
3)
4)
pemerintah
5) Keuntungan perusahaan.
Yang dinyatakan dalam (2) menceriminkan jumlah gaji dan upah, bunga,
sewa, dan keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang dijalankan
oleh pemiliknya sendiri dan keluarganya (Sukirno, Sadono. 2013).
Dalam penghitungan Pendapatan Nasional, salah satu istilah yang perlu
diterangkan secara lebih mendalam adalah bunga neto. Bunga neto adalah jumlah
bunga yang dibayar dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu dikurangi
dengan : (i) bunga atas pinjaman pemerintah, (ii) bunga atas pinjaman konsumen.
Kedua jenis bunga tersebut adalah bunga atas pinjaman yang digunakan buka
untuk membiayai kegiatan yang produktif, dan oleh sebab itu tidak termasuk
dalam Pendapatan Nasional (yang meliputi pendapatan faktor-faktor produksi
yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa dalam perekonomian)
(Sukirno, Sadono. 2013).
g=
PN riilPN riil
100
PN riil
Dimana :
persen.
PN-riil1 adalah pendapatan nasional untuk tahun dimana tingkat
nasional pada harga masa ini dilakukan dengan menggunakan formula (Sukirno,
Sadono. 2013) :
PNriiln =
100
PN masa ini
HI n
Dimana :
o Pnriiln adalah pendapatan nasional riil tahun n
o HIn adalah indeks harga atau pendeflasi pendapatan nasional pada
harga masa ini, yaitu pada tahun n.
Contoh penghitungan :
Dalam contoh pertama dimisalkan kita dapat memperoleh data Produksi Domestik
Bruto riil dari tahun ke tahun. Misalkan pada data berikut : Pada tahun 2001
pendapatan nasional riil adalah RP 120,2 triliun sedangkan pada tahun 2002
nilainya telah meningkat menjadi RP 128,8 triliun. Dengan demikian tingkat
pertumbuhan yang dicapai negara itu adalah (Sukirno, Sadono. 2013) :
g2002 =
128,8120,2
100=7,0 persen
120,2
Dalam contoh yang kedua digunakan permisalan berikut. Pada tahun 2001 Produk
Domestik Bruto menurut harga yang berlaku bernilai Rp 198,5 triliun dan pada
tahun 2002 nilainya telah menjadi Rp 225,7 triliun. Indeks harga tahun 2001
adalah 152 dan dalam tahun 2002 indeks harganya adalah 160. Dengan data
seperti ini terlebih dahulu harus dihitung pendapatan nasional riil tahun 2002,
yaitu (Sukirno, Sadono. 2013) :
PN-riil2002 =
152
Rp 225,7 triliun=Rp 214,4 triliun
160
Nilai Rp 214,4 triliun tersebut adalah nilai Produk Domestik Bruto tahun 2002
yang dihitung berdasarkan harga-harga yang berlaku pada tahun 2001. Dengan
demikian sekarang kita telah dapat menghitung tingkat pertumbuhan eknomi pada
tahun 2002, yaitu (Sukirno, Sadono. 2013) :
214,4198,5
100=8,0 persen
198,5
Selain itu adapun kegunaan data pendapatan nasional menurut Sadono Sukirno
yaitu :
Menilai Prestasi Kegiatan Ekonomi
ekonomi di masa datang. Ramalan tersebut dapat digunakan oleh perusahaanperusahaan untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan. Data
tersebut juga berguna kepada pemerintah untuk merumuskan perencanaan
ekonomi untuk mewujudkan pembangunan di masa mendatang, seperti
meramalkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai, membuat
ramalan mengenai perkembangan investasi dan ekspor, dan pertambahan
kesempatan kerja yang akan berlaku (Sukirno, Sadono. 2013).
%
6,8
5,8
4,7
-13,1
0,9
4,9
3,4
3,6
4,1
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendapatan Nasional adalah jumlah dari pendapatan faktor-faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa oleh suatu negara dalam
tahun tertentu. Pendapatan Nasional dapat dibedakan menjadi dua yaitu
Pendapatan Domestik Bruto (Pendapatan Nasional) dan Pendapatan Nasional
Bruto (PNB). Pendapatan domestik bruto adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa
yang diproduksikan di dalam Negara tersebut dalam suatu tahun tertentu.
Sedangkan Pendapatan Nasional bruto adalah nilai dari semua barang jadi dan
jasa yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi domestik dalam negeri dalam
suatu periode tertentu. Konsep penting dari pendapatan nasional yaitu Produk
Domestik Bruto (PDB), Produk Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional Neto
(PNN), Pendapatan Pribadi, dan Pendapatan Disposable.
Untuk menghitung Untuk menghitung nilai barang-barang dan jasa-jasa
yang diciptakan oleh sesuatu perekonomian tiga cara penghitungan dapat
digunakan, yaitu : Cara pengeluaran, Cara produksi atau cara produk neto, Cara
pendapatan.
Manfaat / kegunaan dari data pendpatan nasional yaitu menilai prestasi
kegiatan ekonomi, menentukan tingkat harga pertumbuhan ekonomi yang dicapai,
memberi informasi mengenai struktur kegiatan ekonomi, dan memberi gambaran
mengenai taraf kemakmuran, serta data asas untuk membuat ramalan dan
perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Armoni, Ni Luh Eka. 2011. Pengaruh Pendapatan Per Kapita, Nilai Tukar, dan
Keamanan Terhadap Jumlah Kunjungan Wisatawan Korea
Selatan
ke
Bali.
(Online).
Vol.1
No.1,
(http://www.triatmajaya.triatmamapindo.ac.id/files/journals/2/articles/15/public/15-58-1PB.pdf. Diakses 26 April 2015 pukul 19.00 WITA)
Khoiruroh, Ainul Fatwa, dan Setiawan. 2014. Jurnal Sains dan Seni Pomits :
Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional
Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan.
(Online).
Vol.
3,
No.
2.
(http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile
/8135/2027Diakses 26 April 2015 pukul 22.00 WITA)
Pracoyo, Tri Kunawangsih, dan Pracoyo, Antyo. 2005. Aspek Ekonomi Makro di
Indonesia. Jakarta : PT.Grasindo
Putong, Iskandar. 2010. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta : Mitra Wacana
Media
Ragandhi, Arsad. 2014. Jurnal Studi Ekonomi Indonesia :Pengaruh Pendapatan
Nasional, Inflasi, dan Suku Bunga Deposito Terhadap
Konsumsi
Masyarakat
di
Indonesia.
(Online).
(http://eprints.uns.ac.id/1803/1/3-3-1-PB.pdf. Diakses 25
April 2015 pukul 22.00 WITA)
Sukirno, Sadono. 2013. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers
Swamarinda, Darma Rika, dan Indriani, Susi. 2011. Pengaruh Pengeluaran
Konsumsi
dan
Investasi
Pemerintah
Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. (Online). Volume IX,
Nomor
2.
(http://www.econosains.com/attachments/article/13/Darma
%20Rika.pdf. Diakses 25 April 2015 pukul 22.00 WITA)
Wibowo, Danny. 2014. Jurnal Akuntansi Universitas Jember : Pengaruh
Pendapatan Per Kapita, Economic Growth Rate, Economic
Structure, dan Tax Rate Terhadap Tax Ratio Pada NegaraNegara
OECD
dan
Indonesia.
(Online).
(http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAUJ/article/download/1
260/1022. Diakses 26 April 2015 pukul 22.00 WITA)