Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH 1

BAHASA INDONESIA

Tutor: Bpk. Fauzi Rahman.

Oleh:
Nama: Naura Vinny Salsabila
NIM: 048638517

Jurusan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemah


Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
1. Mind mapping dari Kongres Bahasa Indonesia VII-XI:

2. Tentu saja bahasa Indonesia masih diperlukan oleh bangsa ini. Indonesia terdiri dari berbagai
suku yang memiliki budaya dan bahasa masing-masing. Hingga saat ini, bahasa daerah masih
menjadi bahasa ibu bagi penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Sehingga lahirlah bahasa
Indonesia sebagai lingua franca yang menjadi pemersatu bangsa di antara banyaknya perbedaan
bahasa pada daerah masing-masing. Dengan bahasa indonesia, orang-orang yang berasal dari
berbagai suku dengan bahasa lokalnya masing-masing dapat berkomunikasi satu sama lain.

3.1.

Judul Sisi Positif Parenting Budaya Jepang

Bagian pembuka Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran
masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar
dapat diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk
membina rumah tangga di kemudian hari.

Subjudul Hubungan antara orangtua dan anak yang sangat dekat, Orang tua adalah
cerminan anak, Orangtua dan anak adalah setara, Memperhatikan tentang
perasaan dan emosi.

Bagian penutup Setelah membaca sedikit stereotip gaya asuh orangtua di Jepang, dapat
dipahami bahwa gaya asuhnya merupakan perpaduan antara sedikit gaya
permisif, gaya authoritative (berwibawa).

Penulis Buyung Okita

Sumber https://www.kompasiana.com/buyungokita/%205f22b2a4d541df59d84beb
e2/sisi-positif-parenting-budaya-jepang?page=all#section2

2. Bagaimana parenting budaya jepang?


Apa saja jenis parenting?
Apa dampak perkembangan anak jika ia tumbuh dekat dengan orang tuanya?
Bagaimana anak-anak jepang diasuh?
Dalam hal apa kesetaraan antara orang tua dan anak dalam parenting budaya jepang yang
dimaksud?
Bagaimana mengajarkan anak untuk memperhatikan perasaan dan emosi?
Termasuk dalam jenis parenting apakah budaya jepang ini?

3. Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan protektif.
Hubungan antara orangtua dan anak yang sangat dekat dapat dilakukan dengan melibatkan anak
salam kegiatan apapun, sehingga anak dapat merasakan kasih sayang orangtuanya.
Orangtua Jepang cenderung mentransmisikan apa yang ia lakukan kepada anaknya, sehingga
orang tua sepenuhnya menjadi role model bagi anaknya.
Hubungan tidak hanya sebagai orangtua dan anak, tetapi juga sebagai teman dan setara. Anak
didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir dan menentukan pilihan dan lebih
bersifat demokratis.
Orangtua mengajarkan anaknya untuk melakukan hal yang tidak mempermalukannya.
Contohnya tidak menegur anaknya atau menasehati anaknya di muka umum ketika melakukan
hal yang dirasa kurang pantas.
Gaya asuh orang tua jepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya permisif, gaya berwibawa.

4. Ada empat gaya pengasuhan: otoriter, berwibawa, permisif, dan protektif.


Melibatkan anak dalam semua kegiatan dapat menciptakan hubungan yang sangat erat antara
orang tua dan anak, sehingga anak dapat merasakan kasih sayang orang tua.
Orang tua di Jepang adalah panutan yang baik bagi anak-anak mereka karena mereka cenderung
memberi tahu anak-anak mereka apa yang harus mereka lakukan.
Hubungan mereka tidak hanya sebagai orang tua, tetapi juga sebagai teman. Anak-anak didorong
untuk menjadi individu yang mandiri, dan dapat berpikir untuk mengambil keputusan.
Orang tua jepang mengajarkan anak-anak mereka untuk memperhatikan perasaan seperti
mengajarkan mereka untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat mereka malu. Misalnya,
tidak mengkritik atau menasihati anak di depan umum.
Gaya pengasuhan orang Jepang adalah campuran gaya berwibawa dan otoriter.

5. Belum. Karena pertanyaan saya tentang dampak perkembangan anak jika ia tumbuh dekat
dengan orang tuanya, tidak dijabarkan secara jelas.

Anda mungkin juga menyukai