Anda di halaman 1dari 3

Jamaah Jumat hafidhakumullah, Dari kutipan di atas dapat diuraikan kelima perkara yang dapat merintangi

Banyak ulama menyatakan bahwa setiap doa pasti dikabulkan oleh terkabulnya doa sebagai berikut:
Allah subhanahu wa ta’ala berdasarkan penafsiran mereka terhadap Al-
Qur’an, surat al-Mu’min, ayat 60: Pertama, memakan makanan haram dan mengenakan pakaian haram. Darah
dan daging kita berasal dari apa yang kita makan. Doa orang yang darah dan
‫ٱۡد ُعوِنٓي َأۡس َتِج ۡب َلُك ۚۡم‬ dagingnya berasal dari rezeki yang haram akan merintangi doa itu sampai
kepada Allah. Demikian pula apabila pakaian kita merupakan barang haram,
Artinya: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” maka Allah akan menolak doa itu. Oleh karena itu siapapun yang
menginginkan doanya diterima Allah, maka hendaklah ia menjauhkan diri
Namun di sisi lain, para ulama juga sering berbicara tentang hal-hal yang dari mengkonsumsi dan memakai barang-barang haram, baik haram karena
dapat mengakibatkan tertolaknya doa sebagaimana Rasulullah sendiri pernah dzatnya atau karena proses mendapatkannya. Hal ini sesuai dengan hadits
mengatakan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salllam yang diriwayatkan dari Abu
orang yang hatinya lalai. Artinya sebetulnya tidak setiap doa pasti dikabulkan Hurairah sebagai barikut:
oleh Allah karena ada sebab-sebab tertentu yang menghalanginya.

Sehubungan dengan itu, Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad


‫ُثَّم َذ َك َر الَّرُج َل ُيِط يُل الَّس َفَر َأْش َع َث َأْغ َبَر َيُم ُّد َيَد ْيِه ِإَلى الَّس َم اِء َيا َر ِّب َيا َر ِّب‬
dalam kitabnya berjudul Nafaisul Uluwiyyah fi al-Masail al-Sufiyyah (Dar al- ‫َو َم ْطَعُم ُه َحَر اٌم َو َم ْش َر ُبُه َحَر اٌم َو َم ْلَبُسُه َحَر اٌم َو ُغ ِذَي ِباْلَحَر اِم َفَأَّنى ُيْسَتَج اُب‬
Hawi, Cetakan I, 2003, hal 197) menjelaskan ada lima perkara yang ‫ِلَذ ِلَك‬
merintangi terkabulnya doa sebagai berikut:
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang
‫ َأْك ُل ْالَحَر اِم َو ُلْبُسُه‬: ‫ َقْد َتَع َّر َض َلُه َفِم ْن ذاِلَك‬، ‫َو َم ْن اَل ُيْسَتَج اُب َلُه ِلَم َو اِنَع َو َع َو اِر َض‬ laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut
‫ "َو اْع َلُم ْو ا َأَّن‬: ‫ ِلَقْو ِلِه َع َلْيِه الَّس َالُم‬،‫ َو الُّد َعاُء مع ْالَغ ْفَلِة َع ِن ِهللا‬، ‫َو ِإِل ْص َر اِر َعلَى ُظْلِم ْالِع َباِد‬ dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa:
“Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang
‫ َو ِم ْنَها َأْن َيُك ْو َن َقاِط ًعا َأِلْر َح اِمِه ُم َش اِح نًا ِلَبْع ِض‬." ‫َهللا اَل َيْسَتِج ْيُب ُدَعاًء ِم ْن َقْلٍب َغافٍل‬ haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi
‫ِإْخ َو اِنِه ْالُم ْؤ ِمِنْيَن َو َهاِج ًرا َلُهْم ِبَغْيِر َح ٍّق‬. makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan
doanya?”(HR Muslim).
Artinya: “Doa seseorang bisa saja tidak dikabulkan oleh Allah karena
terhalang rintangan-rintangan tertentu seperti: makan makanan haram, Kedua, tak henti-hentinya menzalimi orang lain. Allah sangat
memakai pakaian haram, tak henti-hentinya menzalimi orang lain, atau doa memperhitungkan perbuatan zalim seseorang kepada orang lainnya
itu dipanjatkan dengan hati yang lalai terhadap Allah sebagaimana sebagaimana hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu
disinggung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Ketahuilah oleh kalian ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radliyallahu
semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang ‘anhu sebagai berikut:
hatinya lalai’. Atau rintangan itu karena telah memutuskan tali silaturrahim,
membenci saudaranya sesama mukmin dan tidak berbicara dengan mereka
tanpa alasan yang bisa dibenarkan.” ‫َو َأَّم ا الُّظْلُم اَّلِذ ي ال َيْتُر ُك ُه هللا َفُظْلُم اْلِعَباِد َبْع ِض ِهْم َبْعًضا َح َّتى ُيَدِّبَر ِلَبْع ِض ِهْم ِم ْن َبْع ٍض‬.

Jamaah Jumat hafidhakumullah, Artinya: “Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah
kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan Oleh karena itu orang-orang yang memutus silaturrahim dengan adalah sama
urusannya.” saja dengan orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah subhanahu wa
ta’ala. Dengan demikian doa-doa mereka kepada Allah terkendala oleh
Hadits ini sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi mereka yang persoalan silaturrahim ini.
merasa doa-doanya banyak yang belum dikabulkan oleh Allah selama ini.
Bisa jadi penyebabnya adalah karena mereka sering berbuat zalim kepada Kelima, membenci saudaranya sesama Muslim dan tidak berbicara dengan
orang lain dan belum menyelesaikannya baik secara moral seperti memohon mereka tanpa alasan yang bisa dibenarkan. Membenci kepada sesama
maaf, maupun secara hukum seperti menyelesaikan masalahnya sesuai yang Muslim bertentangan dengan larangan-larangan sebagaimana ditegaskan
dijanjikan atau menurut kesepakatan bersama. dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

Jamaah Jumat hafidhakumullah, ‫ َو َال َيِح ُّل ِلُم ْس ِلٍم َأْن‬، ‫ َو ُك وُنوا ِعَباَد ِهللا ِإْخ َو اًنا‬، ‫ َو َال َتَداَبُروا‬، ‫ َو َال َتَح اَس ُدوا‬، ‫َال َتَباَغُضوا‬
Ketiga, hatinya lalai terhadap Allah. Yang dimaksud hati yang lalai terhadap
Allah adalah orang yang melupakan Allah dari kehidupan akherat dengan ‫َيْهُج َر َأَخاُه َفْو َق َثَالِث َلَياٍل‬
meninggalkan apa yang diperintahkan dan melakukan apa yang dilarang-Nya.
Kelalaian seperti ini akan menjadi rintangan bagi terkabulnya doa Artinya: “Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling
sebagaimana hadits Rasulullah: membelakangi, dan saling memutuskan hubungan. Wahai hamba-hamba
Allah, hendaklah kalian bersaudara. Seorang Muslim tidaklah dihalalkan
untuk mendiamkan sesama Muslim lebih dari tiga hari.” (HR. Al-Bukhari dan
‫َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا اَل َيْسَتِج ْيُب ُدَعاًء ِم ْن َقْلٍب َغاِفٍل‬ Muslim).
Artinya: “Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan Sangat jelas bahwa membenci sesama Muslim hingga putus komunikasi
mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai.” (HR at-Tirmidzi). selama tiga hari saja sudah merupakan pelanggaran terhadap larangan-
larangan agama. Pelanggaran semacam ini menunjukkan lalainya hati dari
Keempat, memutuskan tali silaturrahim. Menyambung silaturrahim adalah menaati perintah-perintah dan larangan-larangan Allah subhanu wa
perintah Allah sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur’an sebagai berikut: ta’ala yang bisa berakibat tertolaknya doa hingga Allah tidak
mengabulkannya.
‫َيٰٓـَأُّيَہا ٱلَّناُس ٱَّتُقوْا َر َّبُك ُم ٱَّلِذ ى َخ َلَقُك م ِّم ن َّنۡف ٍ۬س َو ٲِح َد ٍ۬ة َو َخ َلَق ِم ۡن َہا َز ۡو َج َها َو َبَّث ِم ۡن ُہَم ا ِرَج اً۬ال َك ِثيً۬ر ا َو ِنَس ٓاًۚ۬ء َو ٱَّتُقوْا‬
‫ٱَهَّلل ٱَّلِذ ى َتَس ٓاَء ُلوَن ِبِهۦ َو ٱَأۡلۡر َح اَۚم ِإَّن ٱَهَّلل َك اَن َع َلۡي ُك ۡم َر ِقيً۬ب ا‬
Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Demikianlah kelima perkara yang dapat merintangi terkabulnya doa kepada
Artinya: “Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
Allah subhanu wa ta’ala. Kelima perkara tersebut dapat diringkas menjadi
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
tiga perkara yakni: pertama, sisi lahir dan batin seseorang yang kotor; kedua,
isterinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan
buruknya hubungan seseorang dengan Allah karena rendahnya ketakwaan
perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
akibat hati yang lalai dan ketiga, buruknya hubungan seseorang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
sesama manusia karena seringnya melakukan kezaliman dan penuh
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
kebencian. Semoga kita termasuk orang-orang yang dijaga oleh Allah dari
mengawasi kamu.” (QS An-Nisaa’:1)
kelima perkara di atas sehingga doa-doa kita yang baik dapat diterima dan
dikabulkan-Nya. Amin ya rabbal alamin.
Jamaah Jumat hafidhakumullah,
‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَحْم ُد ِهلل َعلَى ِإْح َس اِنِه َو الُّشْك ُر َلُه َعلَى َتْو ِفْيِقِه َو ِاْمِتَناِنِه‪َ .‬و َأْش َهُد َأْن َال ِاَلَه ِإَّال‬
‫ُهللا َو ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َهُد أَّن َس ِّيَدَنا ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه الَّد اِع ى إلَى‬
‫ِرْض َو اِنِه‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد ِو َع َلى َاِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا ِكثْيًرا‬
‫َأَّم ا َبْعُد َفيَا َاُّيَها الَّناُس ِاَّتُقواَهللا ِفْيَم ا َأَم َر َو اْنَتُهْو ا َع َّم ا َنَهى َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا‬
‫َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْفِس ِه َو َثـَنى ِبَم آل ِئَك ِتِه ِبُقْد ِسِه َو َقاَل َتعَاَلى ِإَّن َهللا َو َم آلِئَكَتُه‬
‫ُيَص ُّلْو َن َعلَى الَّنِبى يآ َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‪ .‬اللُهَّم َص ِّل‬
‫َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس ِّلْم َو َع َلى آِل َس ِّيِد نَا ُم َحَّمٍد َو َع َلى َاْنِبيآِئَك‬
‫َو ُرُس ِلَك َو َم آلِئَك ِة ْالُم َقَّر ِبْيَن َو اْر َض الّلُهَّم َع ِن ْالُخَلَفاِء الَّراِش ِد ْيَن َأِبى َبْك ٍر َو ُع َم ر‬
‫َو ُع ْثَم ان َو َع ِلى َو َع ْن َبِقَّيِة الَّص َح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن َو َتاِبِع ي الَّتاِبِع ْيَن َلُهْم ِبِاْح َس اٍن‬
‫ِاَلىَيْو ِم الِّدْيِن َو اْر َض َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َيا َأْر َح َم الَّراِحِم ْيَن َاللُهَّم اْغ ِفْر‬
‫ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت َاَالْح يآُء ِم ْنُهْم َو ْاَالْم َو اِت اللُهَّم‬
‫َأِع َّز ْاِإل ْس َالَم َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو َأِذ َّل الِّش ْر َك َو ْالُم ْش ِر ِكْيَن َو اْنُصْر ِعَباَدَك ْالُمَو ِّح ِد َّيَة‬
‫َو اْنُصْر َم ْن َنَص َر الِّدْيَن َو اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو َد ِّم ْر َأْع َداَء الِّدْيِن َو اْع ِل‬
‫َك ِلَم اِتَك ِإَلى َيْو َم الِّدْيِن ‪ .‬اللُهَّم اْدَفْع َع َّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء َو الَّز َالِز َل َو ْالِمَح َن َو ُسْو َء‬
‫ْالِفْتَنِة َو ْالِمَح َن َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن َع ْن َبَلِد َنا ِاْنُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر‬
‫ْالُبْلَداِن ْالُم ْس ِلِم ْيَن عآَّم ًة َيا َر َّب ْالَع اَلِم ْيَن ‪َ .‬ر َّبَنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفى ْاآلِخَرِة‬
‫َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ‪َ .‬ر َّبَنا َظَلْم َنا َاْنُفَس َنا َو اإْن َلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َحْم َنا َلَنُك ْو َنَّن‬
‫ِم َن ْالَخ اِس ِر ْيَن‬

Anda mungkin juga menyukai