Anda di halaman 1dari 13

Doa adalah Senjata Orang Mukmin Bismillahirrohmaanirrohiim.

Dan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagimu (QS. Al Mumin : 60) Doa, kata yang satu ini sangat akrab dalam kehidupan seorang mukmin. Dalam aktifitas seharihari, secara sadar maupun tidak, kita tak pernah terlepas dari doa baik yang secara langsung diucapkan dengan lisan maupun yang secara tak langsung terucap di dalam hati. Doa adalah pangkal (otak) nya Ibadah. (HR. Tirmidzi) Secara istilah, doa adalah permohonan seorang hamba kepada Tuhannya. Doa merupakan aktifitas ibadah yang paling agung, sebagaimana hadits di atas. Dengan demikian bisa kita pahami bahwa sebuah ibadah pasti mengandung doa kepada Allah SWT, dan doa tanpa ibadah belumlah sempurna. Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah, selain daripada doa. (HR. Ibnu Majah dan Abu Hurairah) Siapa saja yang tidak mau memohon (sesuatu) kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya. (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah) Mintalah kepada Allah akan kemurahan-Nya, karena sesungguhnya Allah senang apabila dimintai (sesuatu). (HR Tirmidzi dari Ibnu Masud) Semua hadits di atas menunjukkan keharusan berdoa yang berupa permohonan hamba kepada Tuhannya. Bagi orang mukmin doa merupakan senjata yang sangat ampuh untuk menyelesaikan semua permasalahan yang ia hadapi di dunia ini.

Rasulullah SAW bersabda, Doa adalah senjata seorang mumin, tiang agama dan cahaya langit dan bumi (HR. Hakim) Doa akan menjadi senjata ampuh bagi orang mumin, hanya saja terkadang ada sebagian manusia yang kurang yakin akan kehebatan doa yang ia panjatkan. Maka tidak heran, apabila ada orang yang tidak dikabulkan doanya sehingga meragukan kekuatan doa sebagai senjata ampuh dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ia hadapi. Kehebatan sebuah senjata tergantung pada pemakainya, bukan hanya diperlukan ketajamannya saja akan tetapi juga kekuatan lengan untuk mengayunkan senjata tersebut serta tidak adanya penghalang yang dapat menghalangi senjata kita untuk membunuh musuh. Apabila ketiga perkara ini yaitu ketajaman, kekuatan lengan dan tidak adanya penghalang terpenuhi, maka dapat diyakini bahwa senjata tersebut akan bermanfaat bagi penggunanya, dan sebaliknya apabila senjata tersebut tumpul, lengan tidak dapat diayunkan dan ada penghalang pada musuh maka sudah tentu tidak akan dapat mencapai keinginan yang diharapkan. Demikian pula doa, apabila doa itu di lakukan dengan benar niscaya doa tersebut akan menjadi senjata ampuh bagi setiap mukmin. Allah SWT berfirman : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku (QS. Al-Baqoroh:186) Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Allah swt. akan mengabulkan doa siapa saja dari hambaNya, yang mau memohon kepadaNya selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturrahim. Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang muslimpun yang berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturrahim melainkan Allah akan memberinya satu diantara tiga hal berikut : mengabulkan doanya di dunia ini mengabulkannya di akhirat nanti atau memalingkannya dari satu keburukan yang sebanding dengan doanya (HR. Ahmad, Hakim, Baihaqi, Ibn Abi Syaibah dan Abu Yala).

Sering kali kita mendengar orang berkeluh kesah bahwa ia telah banyak berdoa atau memohon kepada Allah swt. baik siang maupun malam akan tetapi doa yang ia panjatkan kepadaNya tidak juga kunjung dikabulkan. Padahal Allah swt. telah berfirman: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku (QS. AlBaqoroh:186) Permasalahan ini apabila seseorang tidak didasari oleh iman yang kuat serta pengetahuan tentang doa yang benar akan dapat membuat orang menjadi ragu akan kebenaran firman Allah, dan bahkan menyeret ia pada kekufuran. Dalam Al-Quran juga telah disebutkan bahwa Allah swt berfirman: berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan untuk-mu (QS.Al Mukmin 60). Ayat- ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Allah swt. akan mengabulkan doa siapa saja dari hambaNya, yang mau memohon kepadaNya selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturrahim. Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang muslimpun yang berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturrahim melainkan Allah akan memberinya satu diantara tiga hal berikut : mengabulkan doanya di dunia ini mengabulkannya di akhirat nanti atau memalingkannya dari satu keburukan yang sebanding dengan doanya (HR. Ahmad, Hakim, Baihaqi, Ibn Abi Syaibah dan Abu Yala). Keterangan hadits ini menunjukkan bahwa ketika ada orang yang berdoa dan tidak dikabulkan oleh Allah berarti ada sesuatu yang salah (yang mencegah terkabulkannya doa) pada diri orang yang berdoa tersebut. Apabila kesalahan-kesalahan itu tidak dilakukan niscaya doanya akan didengar dan dikabulkan oleh Allah swt. Permasalahan ini pernah terjadi ketika seorang bertanya pada Ibrahim Bin Adham ra, tentang mengapa doa kita tidak dikabulkan ? lalu Beliau menjawab: Sebab hati kalian telah mati kemudian orang itu bertanya lagi: apa yang membunuhnya? lalu Syeh Ibrahim menjelaskan ada delapan perkara yang menyebabkan hati menjadi mati. Pertama, kalian mengetahui hak-hak Allah tapi kalian tidak memenuhinya. Kedua, kalian membaca Al-Quran tetapi tidak mengamalkan isinya.

Ketiga, kalian mengaku cinta kepada Nabi Muhammad SAW tetapi tidak mengamalkan sunnahsunnahnya. Keempat, kalian menyatakan takut mati tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kelima, Allah telah mewahyukan: Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu maka jadikanlah ia sebagai musuhmu. (QS. Al-Fathir:6) Tetapi kalian justru mentaati ajakannya untuk bermaksiat pada Allah. Keenam, kalian mengaku takut pada siksa neraka tetapi kalian tenggelamkan tubuh kalian ke dalamnya. Ketujuh, kalian menyatakan cinta surga tetapi tidak beramal untuknya. Kedelapan, ketika bangun tidur kalian lemparkan aib-aib dibelakang punggung kalian dan kalian hamparkan aib orang lain di depan mata kalian. Kalian membuat Allah murka. Jika semua ini kalian lakukan bagaimana doa kalian akan dikabulkan?. Jawab Ibrahim bin Adham. -Allah SWT pasti akan mengabulkan doa kita selama doa itu dipanjatkan dengan benar.Ddiantara syarat dikabulkannya doa adalah makanan dan pakaian yang halal. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam muslim Rasulullah saw. menyebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh sehingga rambutnya acak-acakan dan berdebu lelaki itu kemudian menengadahkan tangan lalu berdoa Duhai Tuhanku Duhai Tuhanku sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakainannya haram, Bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan Kata Rasulullah. Di samping menghilangkan penghalang diterimanya doa juga ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan dalam melakukan doa agar doa kita di kabulkan oleh Allah swt. Di antara ketentuan tersebut menurut Said Bin Ali bin Wahf Al-Qahthani yaitu:

Pertama: harus Ihlas, yaitu membersihkan doa dan amal dari segala yang mencampurinya dan menjadikannya hanya untuk Allah semata, tidak karena riya, tidak pula karena sombong, melainkan hanya mengharap ridlo Allah semata. Kedua mengikuti Rasulullah (dalam tatacara berdoa) dan ini adalah syarat diterimanya seluruh ibadah. Yaitu dengan menegakkan syariat dan sunnah-sunnah yang telah di ajarkan oleh Rosulullah Saw kepada umatnya. Ketiga percaya dan yakin bahwa doa kita diterima oleh Allah. Sebab kekayaan Allah swt. tidak akan pernah habis diberikan kepada seluruh mahluk-Nya seperti yang termaktub dalam hadits Qudsi Allah swt. berfirman: Wahai hambaKu seandainya semua mahluk dari yang pertama sampai yang terakhir dari jenis manusia dan jin semuanya berdiri di satu tempat yang tinggi lantas memohon kepada-Ku lalu aku berikan setiap orang akan perbuatannya maka tidaklah berkurang kekayaan-Ku karena memenuhi permintaan mereka itu melainkan ibarat air laut dimasukkan jarum kedalamnya. (HR. Muslim) Seorang muslim yang mengetahui hadits tersebut maka pastilah ia tidak akan ragu-ragu lagi bahwa doanya akan dikabulkan. Doa dengan keyakinan yang kuat merupakan salah satu syarat terkabulnya doa. Hal tersebut telah diterintahkan oleh Rasulullah saw. yang telah di riwayatkan oleh Abu Hurairoh ra. bahwa Rosulullah Saw. bersabda Berdoalah kepada Allah dan kamu yakin akan terkabul doamu tersebut. (HR. At-Tirmidzi). Keempat: Menghadirkan hati dikala berdoa. yaitu memohon kepada Allah Swt dengan khusu dan penuh harapan. Sebagaimana pendapat Imam Ibn Rajab Dalam Musnad Imam At-Tirmidzi, Abu Hurairoh meriwayatkan bahwa Rosulullah saw. bersabda: Berdoalah kamu kepada Allah sedang kamu yakin akan terkabul doamu tersebut, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa yang hatinya lalai dan tidak serius. (HR. At-Tirmidzi). Kelima: ada keinginan yang kuat dan kesungguhan dalam berdoa. (tidak main-main). Seorang muslim hendaknya berdoa memohon kepada Allah Swt dengan keinginan yang kuat dan kesungguhan dalam berdoa. oleh karena itu Rosulullah melarang berdoa dengan istisna (mengecualikan dengan mengatakan jika engkau menghendaki).

Dari Anas Rasulullah saw. bersabda: Apabila berdoa salah seorang diantara kamu maka hendaklah ia memiliki keinginan yang kuat dalam berdoa, janganlah ia berdoa Ya Allah jika engkau menghendaki berikanlah kepadaku, sesungguhnya Allah tidak ada yang dapat memeksaNya. (HR. Bukhori Muslim). Hadits tersebut menjelaskan bahwa tidak pantas jika seseorang berdoa dengan menggunakan istisna. Sebab Allah swt. Maha luas kekuasaannya, maha kaya dan tidak akan pernah habis walaupun semua mahlukNya meminta kepadaNya den terpenuhi semua hajatnya. Doa adalah senjata seorang mumin, tiang agama dan cahaya langit dan bumi (HR. Hakim). Ibarat dalam suatu medan pertempuran, ketika seseorang terjun ke medan tempur tentunya tidak dengan tangan kosong, akan tetapi memerlukan sebuah senjata sebagai pertahanan dan kekuatan untuk melawan serangan musuh. Senjata yang dimaksud bisa berupa pedang, tombak, busur dan anak panah, dan lain sebagainya. Sama hal nya ketika seseorang terjun ke dunia ini, hal-hal Doa adalah senjatanya orang mukmin. Doa bahkan merupakan pangkal atau otaknya ibadah. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW. :

----. Doa Pasti Dikabulkan Doa seorang hamba pasti dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman-Nya : (Dan) apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. (QS. Al Baqarah : 186) Pengabulan doa dari Allah SWT. bersifat pasti, dan hanya Dialah yang dapat mengabulkan doa bukan yang lain. Pengabulan doa bisa sesuai dengan yang diminta hamba-Nya, ditangguhkan hingga hari kiamat, atau dijauhkan dari suatu keburukan. Hal ini sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:

Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan memutus hubungan silaturrahim, kecuali Allah akan memberikan kepadanya satu diantara tiga hal : dikabulkan doanya ; ditangguhkan hingga hari kiamat ; atau dijauhkan dari suatu keburukan/musibah yang serupa. (HR. Ahmad dari Abi Said Al Khudri) Tidak ada seorang muslim pun di muka bumi ini yang berdoa kepada Allah, kecuali akan dikabulkan doanya atau dijauhkan suatu keburukan/musibah yang serupa. (HR. Tirmidzi dan Hakim dari Ubadah Ibn Shamit) Rabb kita (Allah) SWT. turun pada setiap malam ke langit dunia, pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman, Siapakah yang berdoa kepada-Ku maka aku akan kabulkan baginya, siapa yang meminta kepada-Ku, maka aku beri kepadanya, Siapa yang meminta ampunan maka Aku akan mengampuninya (HR Bukhari dan Muslim) Sesungguhnya kita sangat membutuhkan waktu-waktu seperti ini, untuk memohon kebaikan hidup di dunia dan akhirat kepada Allah SWT. memohon keselamatan hati kita, dan memohon supaya hidup kita selalu bermakna. Selain itu, Rasulullah saw memberitahukan bahwa doa orang yang berpuasa akan mendapatkan prioritas pengabulan dari Allah subhanahu wa taala. Sebagai-mana disebutkan di dalam hadits nabi shalallahu alaihi wa sallam : Tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak, di antaranya adalah orang yang berpuasa sehingga ia berbuka, di dalam riwayat lain dikatakan, orang yang puasa ketika hendak berbuka. (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah) Doa Senjata Orang Mukmin Kekuatan atau kedahsyatan doa bagi seorang muslim tak terbantahkan lagi. Doa adalah senjatanya kaum muslimin, Ad Dua Silah Al Mumin. Di saat canggihnya mesin dan persenjataan abad modern, strategi dan manuver peperangan, kekuatan dan kedahsyatan doa tetap tidak terbantahkan dan hanya dimiliki oleh orang-orang beriman. Hal ini dikarenakan orang-orang beriman selain berusaha maksimal dalam setiap amal yang dilakukannya, dia juga tidak pernah lupa menggantungkan seluruh usahanya melalui doa kepada

Allah SWT. Doa adalah senjatanya orang-orang mukmin, yang telah dicontohkan mulai dari para Nabi dan Rasul, para sahabat, salafus sholeh. Doa adalah senjata yang menyelamatkan Nuh a.s. dengan diturunkannya air bah kepada kaummnya. Doa juga senjata yang menyelamatkan Musa a.s. ketika melawan,Firaun. Menyelamatkan Sholeh dari kedzoliman kaum Tsamud, menyelamatkan Huud a.s dari kaum Aad, dan menyelamatkan serta memberikan kemenangan kepada Rasulullah SAW. dalam banyak pertempuran yang beliau lakukan. Bahkan dengan kekuatan dan kedahsyatan doa pulalah, negara super power waktu itu, Persia dan Romawi berhasil ditaklukkan oleh kaum Muslimin. Kedahsyatan dan kekuatan doa bagi orang-orang mukmin akan terus berlangsung, dari zaman Nabi Adam a.s. hingga kini. Contoh kekuatan dan kedahsyatan doa di masa kini banyak dialami oleh para mujahidin di berbagai bumi jihad. Kita mengetahui kedahsyatan doa para mujahidin Afghanistan, sehingga Syekh Abdullah Azzam merangkumnya dalam buku Ayaturrahman fii Jihadil Afghan. Tentunya hal ini, juga dialami oleh mujahidin di bumi jihad yang lain, seperti di : Irak, Chechnya, Khasmir, Palestina, dan lain-lain. Kisah lolosnya Syekhul mujahid Abu Yahya Al Liby dari penjara Baghram di Afghanistan juga tidak lepas dari kekuatan dan kedahsyatan doa beliau kepada Allah SWT. Di saat-saat kritis, beliau mampu melepas pengikat pintu yang secara akal mustahil dilakukan. Namun dengan doa yang tulus dan ikhlas dan hanya memohon kepadaNya, maka dengan mudah beliau mampu melepas ikatan pintu tersebut dan beliau akhirnya lolos dari penjara Baghram di Afghanistan. Kedahsyatan dan kekuatan doa beserta dampaknya juga bisa dilihat ketika Syekh Muhammad Muhaisany berdoa di Mekkah Mukarromah pada bulan Ramadhan 1422 H. Doa beliau sungguh dahsyat dan menggentarkan seluruh kaum muslimin di sana bahkan kaum muslimin di mana pun dan kapan pun yang mendengarkan doanya tersebut. Setelah beliau berdoa, rezim toghut Saudi menangkap dan memenjarakan beliau. Dalam doanya tersebut, Syekh Muhaisany banyak memohon kepada Allah SWT. agar menolong mujahidin dimana pun mereka berada dan agar Allah SWT. menghancurkan seluruh kekuatan toghut, terutama Amerika yang beliau sebut sebagai sumber toghut dan malapetaka di dunia ini. Akibat doa beliau yang dahsyat itu, rezim toghut Saudi berang dan memenjarakan beliau. Subhanallah!

2 Permasalahan ini pernah terjadi ketika seorang bertanya pada Ibrahim Bin Adham ra, tentang mengapa doa kita tidak dikabulkan ? lalu Beliau menjawab: Sebab hati kalian telah mati kemudian orang itu bertanya lagi: apa yang membunuhnya? lalu Syeh Ibrahim menjelaskan ada delapan perkara yang menyebabkan hati menjadi mati. Pertama: Kalian mengetahui hak-hak Allah tapi kalian tidak memenuhinya. kedua kalian membaca Al-Quran tetapi tidak mengamalkan isinya. ketiga: kalian mengaku cinta kepada Nabi Muhammad saw. tetapi tidak mengamalkan sunnah-sunnahnya. Keempat: kalian menyatakan takut mati tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kelima Allah telah mewahyukan: Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu maka jadikanlah ia sebagai musuhmu. (QS. Al-Fathir:6) tetapi kalian justru mentaati ajakannya untuk bermaksiat pada Allah. Keenam kalian mengaku takut pada siksa neraka tetapi kalian tenggelamkan tubuh kalian ke dalamnya. Ketujuh, kalian menyatakan cinta surga tetapi tidak beramal untuknya. Ke delapan ketika bangun tidur kalian lemparkan aib-aib dibelakang punggung kalian dan kalian hamparkan aib orang lain di depan mata kalian. Kalian membuat Allah murka. Jika semua ini kalian lakukan bagaimana doa kalian akan dikabulkan?. jawab Ibrahim bin Adham. Allah swt. Pasti akan mengabulkan doa kita selama doa itu dipanjatkan dengan benar diantara syarat dikabulkannya doa adalah makanan dan pakaian yang halal. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam muslim Rasulullah saw. menyebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh sehingga rambutnya acak-acakan dan berdebu lelaki itu kemudian menengadahkan tangan lalu berdoa Duhai Tuhanku Duhai Tuhanku sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakainannya haram, bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan kata Rasulullah. Di samping menghilangkan penghalang diterimanya doa juga ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan dalam melakukan doa agar doa kita di kabulkan oleh Allah swt. Di antara ketentuan tersebut menurut Said Bin Ali bin Wahf Al-Qahthani yaitu:

Pertama: harus Ihlas, yaitu membersihkan doa dan amal dari segala yang mencampurinya dan menjadikannya hanya untuk Allah semata, tidak karena riya, tidak pula karena sombong, melainkan hanya mengharap ridlo Allah semata. Kedua mengikuti Rasulullah (dalam tatacara berdoa) dan ini adalah syarat diterimanya seluruh ibadah. Yaitu dengan menegakkan syariat dan sunnah-sunnah yang telah di ajarkan oleh Rosulullah Saw kepada umatnya. Ketiga percaya dan yakin bahwa doa kita diterima oleh Allah. Sebab kekayaan Allah swt. tidak akan pernah habis diberikan kepada seluruh mahluk-Nya seperti yang termaktub dalam hadits Qudsi Allah swt. berfirman: Wahai hambaKu seandainya semua mahluk dari yang pertama sampai yang terakhir dari jenis manusia dan jin semuanya berdiri di satu tempat yang tinggi lantas memohon kepada-Ku lalu aku berikan setiap orang akan perbuatannya maka tidaklah berkurang kekayaan-Ku karena memenuhi permintaan mereka itu melainkan ibarat air laut dimasukkan jarum kedalamnya. (HR. Muslim) Seorang muslim yang mengetahui hadits tersebut maka pastilah ia tidak akan ragu-ragu lagi bahwa doanya akan dikabulkan. Doa dengan keyakinan yang kuat merupakan salah satu syarat terkabulnya doa. Hal tersebut telah diterintahkan oleh Rasulullah saw. yang telah di riwayatkan oleh Abu Hurairoh ra. bahwa Rosulullah Saw. bersabda Berdoalah kepada Allah dan kamu yakin akan terkabul doamu tersebut. (HR. At-Tirmidzi). Keempat: Menghadirkan hati dikala berdoa. yaitu memohon kepada Allah Swt dengan khusu dan penuh harapan. Sebagaimana pendapat Imam Ibn Rajab Dalam Musnad Imam At-Tirmidzi, Abu Hurairoh meriwayatkan bahwa Rosulullah saw. bersabda: Berdoalah kamu kepada Allah sedang kamu yakin akan terkabul doamu tersebut, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa yang hatinya lalai dan tidak serius. (HR. At-Tirmidzi). Kelima: ada keinginan yang kuat dan kesungguhan dalam berdoa. (tidak main-main). Seorang muslim hendaknya berdoa memohon kepada Allah Swt dengan keinginan yang kuat dan kesungguhan dalam berdoa. oleh karena itu Rosulullah melarang berdoa dengan istisna (mengecualikan dengan mengatakan jika engkau menghendaki).

Dari Anas Rasulullah saw. bersabda: Apabila berdoa salah seorang diantara kamu maka hendaklah ia memiliki keinginan yang kuat dalam berdoa, janganlah ia berdoa Ya Allah jika engkau menghendaki berikanlah kepadaku, sesungguhnya Allah tidak ada yang dapat memeksaNya. (HR. Bukhori Muslim). Hadits tersebut menjelaskan bahwa tidak pantas jika seseorang berdoa dengan menggunakan istisna. Sebab Allah swt. Maha luas kekuasaannya, maha kaya dan tidak akan pernah habis walaupun semua mahlukNya meminta kepadaNya den terpenuhi semua hajatnya.

Di antara kita mungkin masih banyak orang orang yang bertanya. yang Pada suatu hari, ketika Rasul Allah Saw, sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba beliau menatap ke langit seolah mendengar bisikan malaikat. Kemudian Rasul kembali menatap kepada sahabatnya dengan berkata : "Sekarang akan ada di hadapan kalian seorang laki-laki dari penduduk surga". Mendengar ucapan Rasul Allah Saw, para sahabat menengok ke kanan dan ke kiri pada setiap arah, untuk melihat siapakah gerangan lelaki berbahagia yang menjadi penduduk surga. Tidak lama berselang datanglah laki-laki yang ditunggu itu, dialah Saad bin Abi Waqqash.

Habis gelap terbitlah terang.. Kalimat ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Ya, siapa yang tidak tahu R.A Kartini? Salah satu pahlawan wanita yang pernah berjasa negeri ini, dia lah yang mempopulerkan kalimat tersebut. Surat yang ditulisnya dulu membuat kalimat tersebut seperti menjadi suatu Tahu kah kita, penggalan kalimat yang kita kenal sebagai ucapan

Anda mungkin juga menyukai