Anda di halaman 1dari 7

Kerja keras

Kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa
mengenal lelah. Kerja keras juga dapat diartikan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan.

A. Pengertian kerja keras


Bekerja keras berarti berusaha atau berikhtiar secara bersungguh-sungguh, dengan kata lain
bekerja keras adalah bekerja dengan gigih dan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu yang
dicita-citakan dan sesuai dengan target-target yang sudah ditetapkan.

Orang yang bekerja keras akan dengan senang hati menjalani kehidupan ini. Setiap detik
kehidupan yang dijalaninya adalah bagian dari kehidupan yang lebih baik yang ia persiapkan
untuk hari esok, untuk masa depannya yang lebih baik. Setiap detak nafas kehidupan dilaluinya
dengan kepuasan hati dan dilandasi dengan keikhlasan hati, dan setiap langkahnya adalah
perbuatan yang bermanfaat bagi siapa saja yang dijumpainya.

Agama islam mengajarkan umatnya agar selalu bekerja keras dalam menjalankan kehidupannya
di muka bumi ini. Segala sesuatu yang dilakukan tidak dengan kerja keras, hasilnya tidak akan
sempurna. Sebaliknya, seberat apa pun suatu pekerjaan jika dilakukan dengan sungguh-
sungguh, niscaya hasilnya akan dapat diraih dengan baik.

Dalam Al Quran Surat Ar-Ra'd ayat 11 dijelaskan bahwa Allah Swt tidak akan merubah keadaan
suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri sendiri. Hal ini secara tegas
menjelaskan bahwa manusia diminta untuk berikhtiar, berusaha untuk mencapai suatu
keberhasilan, kesuksesan, baik dunia maupun akhirat.

Firman Allah Swt.

‫ِإ َّن هَّللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما بِقَوْ ٍم َحتَّ ٰى يُ َغيِّرُوا َما بَِأ ْنفُ ِس ِه ْم ۗ َوِإ َذا َأ َرا َد هَّللا ُ بِقَوْ ٍم سُو ًءا فَاَل َم َر َّد لَهُ ۚ َو َما لَهُ ْم ِم ْن دُونِ ِه ِم ْن َوا ٍل‬

"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka
selain Dia." (QS. Ar-Ra'd : 11)

Bahkan, dengan bekerja keras akan menjadikan seseorang terhormat sebagaimana sabda
Rasulullah SAW, “Tidak ada satu makanan pun yang dimakan seseorang yang lebih baik
daripada makanan hasil usahanya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Nasa’i).

B. Pentingnya kerja keras


Islam menganjurkan umatnya agar mau bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya, islam membenci umatnya yang hanya berpangku tangan, malas-malasan dan tidak
mau bekerja mencari nafkah.

Perintah bekerja, berkarya untuk mencari rezeki yang halal dinyatakan dalam al-Qur’an, Allah
Swt. berfirman :

QS. At-Taubah ayat 105:


۟ ُ‫َوقُ ِل ٱ ْعمل‬
ِ ‫وا فَ َسيَ َرى ٱهَّلل ُ َع َملَ ُك ْم َو َرسُولُهۥُ َو ْٱل ُمْؤ ِمنُونَ ۖ َو َستُ َر ُّدونَ ِإلَ ٰى ٰ َعلِ ِم ْٱل َغ ْي‬
َ‫ب َوٱل َّش ٰهَ َد ِة فَيُنَبُِّئ ُكم بِ َما ُكنتُ ْم تَ ْع َملُون‬ َ

Artinya: "Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan." (QS At-Taubah: 105).

Selain bekerja keras, kita juga harus berdoa kepada Allah SWT, agar apa yang diinginkan dapat
terkabul.Sebab bekerja adalah usaha lahir yang harus dilakukan manusia atau disebut juga
syari’at, sedangkan berdoa adalah ikhtiar batin yang harus dilakukan manusia atau disebut juga
hakikat.

QS. Al-Ankabut ayat 17:


۟ ‫ق َوٱ ْعبُدُوهُ َوٱ ْش ُكر‬
َ‫ُوا لَ ٓۥهُ ۖ ِإلَ ْي ِه تُرْ َجعُون‬ ۟ ‫فَٱ ْبتَ ُغ‬
َ ‫وا ِعن َد ٱهَّلل ِ ٱل ِّر ْز‬

Artinya: "Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersyukurlah kepada Allah.
Hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan." (QS al-Ankabut:17).

Pentingnya bekerja keras dan berdoa bagi manusia, disebabkan antara lain sebagai berikut:

1) Manusia sadar akan kebutuhan hidupnya yang harus dipenuhi, agar hiup menjadi bahagia,
baik di dunia maupun di akhirat.

2) Manusia dituntut untuk bersikap kreatif dan rajin bekerja, sebab tanpa bekerja seseorang
tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

3) Manusia menyadari bahwa tidak ada rezeki dan kebahagiaan yang datangnya dari langit,
melainkan harus diraih dengan kerja keras, banting tulang, dan peras keringat.

4) Manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain di luar kekuatan yang dimilikinya, sehingga
hasil dari kerja kerasnya harus dipasrahkan sepenuhnya kepada keagungan Allah SWT. Oleh
karena itu, manusia wajib berdoa atas semua kerja kerasnya.

5) Manusia semakin kuat keimanannya, karena disamping kerja kerasnya juga kepasrahannya
kepada kehendak terbaik Allah SWT.

6) Manusia tidak memilih salah satunya, bekerja atau berdoa, melainkan kedua-duanya
sangat penting dilakukan. Bekerja keras terlebih dahulu, kemudian berdoa memohon
perlindungan dan keberhasilan.

1. Bentuk perilaku Kerja Keras


Sebagai muslim, kita harus mengetahui bentuk perilaku kerja keras, agar dapat meneladaninya
dalam kehidupan sehari-hari. Diantara bentuk perilaku kerja keras sebagai berikut.

1) Melakukan setiap pekerjaan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dan dengan niat
ibadah karena Allah SWT.

2) Tidak mudah patah semangat dalam melakukan setiap pekerjaan, seberat dan sesulit apa
pun pekerjaan yang dihadapinya.

3) Melakukan pekerjaan tidak tergesa-gesa, sebab pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa-
gesa tidak akan mendatangkan hasil yang baik.
4) Tidak meremehkan setiap pekerjaan yang hanya akan mendatangkan sikap malas dan
jenuh dalam bekerja, melainkan sebaliknya semua pekerjaan dipandang serius sehingga harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh.

5) Mencintai pekerjaan yang sedang dilakukannya sehingga bekerja dengan sepenuh hati.

2. Contoh Kerja Keras dalam Hadits Rasulullah Saw,


Suatu ketika Nabi Saw bertemu dengan seorang sahabat yang bernama Sa'ad al-Anshari.
Sahabat itu memperlihatkan tangannya yang melepuh karena kerja keras. Nabi bertanya,

"Mengapa tanganmu hitam, kasar dan melepuh?"

Sa'ad menjawab, "Tangan ini kupergunakan untuk mencari nafkah bagi keluargaku."

Nabi yang mulia berkata, "Ini tangan yang dicintai Allah," seraya mencium tangan yang hitam,
kasar dan melepuh itu.

Bayangkanlah, Nabi Muhammad Saw. yang tangannya selalu berebut untuk dicium oleh para
sahabat, kini mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh. Agar semangat kerja keras selalu
ada dalam diri, maka hendaknya kita beranggapan akan hidup selamanya.

C. Prinsip Kerja Keras


Imam Abu al-Qasim al-Husain bin Mufaddal bin Muhammad al-Isfihani (502) atau lebih kita
kenal dengan Raghib Isfihani dalam karyanya Mu’jam al-Mufradat Li Al-Fadz al-Qur’an
mengatakan, “Barang siapa yang tidak mau berusaha dan bekerja, maka nilai kemanusiaannya
telah rusak bahkan kebinatangannya, dan menjadi orang yang telah mati.”

Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,

ُ‫ب َأ َح ُد ُك ْم ح ُْز َمةً َعلَى ظَه ِْر ِه خَ ْي ٌر لَهُ ِم ْن َأ ْن يَ ْسَأ َل َأ َحدًا فَيُ ْع ِطيَهُ َأوْ يَ ْمنَ َعه‬
َ ‫َأَل ْن يَحْ تَ ِط‬

"Sungguh salah seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dengan punggungnya lebih
baik baginya daripada ia meminta kepada orang lain, baik orang itu memberinya atau
menolaknya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam kitab Syu’abul Iman hal 124, Imam Nawawi menyebutkan 4 prinsip etos kerja yang
diajarkan Rasulullah. Keempat prinsip etos kerja itu harus dimiliki oleh kaum yang beriman,
yaitu:

 Bekerja dengan cara yang halal (Thalab Ad-Dunya Halalan).


 Bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban hidup orang lain (Ta’affufan ‘An
Al-Mas’alah).
 Bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga (Sa’yan ‘Ala Iyalihi)
 Bekerja untuk meringankan beban hidup tetangga (Ta’atthufan ‘Ala Jarihi).

Dengan mengetahui 4 prinsip etos kerja yang diajarkan Rasulullah kita dapat melihat bahwa
kemulian suatu pekerjaan tidak dapat dinilai dari jenisnya. Setelah memenuhi empat prinsip di
atas, nilai suatu pekerjaan akan diukur dari kualitas niat (Shahihatun Fi An-Niyat) dan
pelaksanaannya (Shahihatun Fi At-Tahshil). Inilah pekerjaan yang bernilai ibadah dan kelak akan
mengantarkan pelakunya ke pintu surga.

D. Nilai-nilai positif dari kerja keras dalam fenomena kehidupan


Kerja keras, selain memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, juga mengandung nilai-
nilai positif yang dapat mendatangkan manfaat bagi pelakunya. Di antara nilai-nilai positif kerja
keras adalah sebagai berikut:

a. Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan
rayuan setan, ketika menjalankan suatu pekerjaan.

b. Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan


perbuatan setan yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan
ketelitian, agar mendapatkan hasil yang baik.

c. Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk
ibadah, yang kelak akan mendapat pahala dari Allah SWT.

d. Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak akan menyimpang dari ajaran
islam,sehingga selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama.

e. Selalu waspada dan bersikap hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian,
baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
E. PERILAKU YANG MENCERMINKAN ORANG YANG BEKERJA KERAS
Setiap Muslim yang beriman, hendaknya berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja
keras. Sebagaimana diketahui, Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar mau bekerja
keras dalam meraih kebahagiaan hidup,baik di dunia maupun di akhirat dan berusaha
membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dalam hidupnya sehari-hari.

Untuk dapat membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras, ada baiknya diperhatikan
terlebih dahulu beberapa hal berikut ini.

a. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya,
hindari pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat.

b. Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran
Islam, agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar ketentuan
agama.

c. Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritikan, teguran atau nasihat dari pihak
manapun yang tujuannya baik, terutama yang mengingiatkan kita ketika lupa atau salah.

d. Selalu menjaga diri dari sikap perilaku tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu
bekerja, sehingga akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan mungkar.

e. Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan
bekerja, seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat.

f. Panjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dapat bersikap perilaku kerja keras
dalam menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang dating dari langit tanpa ada
usaha dan kerja keras.

g. Mulailah membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dari sekarang, agar kelak setelah
dewasa menjadi orang yang sukses.

F. Hikmah Kerja Keras


Allah telah mengajarkan keseimbangan dalam menjalani kehidupan. Allah memberi
kesempatan kepada manusia untuk mencari rezeki di siang hari, dan pada malam harinya
digunakan untuk beristirahat mengumpulkan tenaga agar bisa bekerja kembali pada esok
harinya. Allah berfirman,

‫َو َج َع ْلنَا ٱلَّي َْل لِبَاسًا َو َج َع ْلنَا ٱلنَّهَا َر َم َعا ًشا‬


"Dan kami telah menjadikan malam sebagai pakaian (waktu istirhat). Dan menjadikan siang
sebagai penghidupan (bekerja)." (QS. An-Naba: 10-11)

Hikmah dari kerja keras antara lain:

 Memperoleh pahala sekaligus kemuliaan di sisi Allah SWT sebab Allah mencintai hamba-
Nya yang senantiasa bekerja keras
 Tercukupi kebutuhan hidupnya sehingga memiliki tenaga dan kekuatan untuk beribadah
kepada Allah SWT
 Dijaga martabatnya sebab dijauhkan dari meminta-minta karena kemiskinan
 Menjadi sosok yang mandiri juga amanah sehingga akan disenangi juga dipercaya
sesama manusia
 Cita-cita yang diinginkan bisa terwujud dengan kerja keras

Anda mungkin juga menyukai