Anda di halaman 1dari 9

Memaksimalkan

Potensi Diri Untuk ‫مرحبا‬


Menjadi Yang ‫مرحبا‬
Terbaik
Anggota Kelompok:
1.Achmad Asrofi (01)
2.Aji Handoko(03)
3.Anggi Arifiansyah(05)
4.Arief Ardinata (10)
Makna Kerja Keras Sesuai Dengan Ajaran Islam
Deskripsi Kerja Keras Dalam Islam

Secara deskripsi singat mengenai kerja, bekerja diartikan sebagai kegiatan melakukan sesuatu
yang dilakukan untuk mencari nafkah.

Dalam Islam kerja merupakan kegiatan melakukan sesuatu (diperbuat) dan segala aktivitas
dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertetu (jasmani dan rohani), di
dalam mencapai tujuannya tersebut dia berupaya dengan penuh kesungguhan untuk
menunjukkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah SWT.

Di sisi lain, makna “bekerja” bagi seorang muslim adalah suatu upaya sungguh-sungguh, dengan
menggerakkan seluruh asset, pikiran, dan zikirnya untuk menampakkan dirinya sebagai hamba
Allah dan menundukkan dunia dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang
terbaik.
Perintah Bekerja Keras

QS. At-Taubah ayat 105:


‫ٱلش َٰه َد ِة‬
َّ ‫علِ ِم ٱل ْ َغـيْ ِب َو‬
َٰ ‫ون ِإ ل َٰى‬ َ ‫ٱع َمل ُوا۟ َف َسيَ َرى ٱلل َّ ُه‬
َ ُ ‫ع َملَك ُْم َو َر ُسول ُُهۥ َوٱل ُْمْؤ ِمن‬
َ ‫ون ۖ َو َستُ َر ُّد‬ ْ ‫َوق ُِل‬
‫ُون‬
َ ‫َفيُنَبُِّئكُم ِب َما ك ُنتُ ْم تَ ْع َمل‬
Artinya: “Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-
Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang
gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan.” (QS At-Taubah: 105).
Bekerja keras adalah bagian dari akhlaqul karimah yang harus
dimiliki oleh setiap muslim. Seperti firman Allah SWT : Dan
katakanlah: “Bekerjalah kamu, tentu Allah dan Rasulnya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan di
kembalikan kepada Allah. Kemudian diberikannya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah [9] : 105).
Bekerja keras untuk mendapatkan rizki yang kemudian digunakan
guna melengkapi kebutuhan keluarga.karena bekrja keras adalah
perbuatan yang terpuji .
Sejatinya rosulullah SAW mensejajarkan orang yang bekerja keras
untuk mendapatkan rezeki yang halal guna memenuhi
SDMnya,dengan mereka yang berjihad di jalan allah.
Demikian ,bekerja keras untuk mencapai hidup yang berkecukupan
adalah perbuatan yang sangat di anjurkan dalam islam.sebab,islam
tidak ingin melihat umatnya bermalas malasan,bertopang
dagu,bahkan tidak mau berusaha.
Seseorang melakukan sesuatu pekerjaan dapat di lihat dari cara
berbuat,sikap,serta persepsi terhadap nilai bekerja.dan sebagian
seorang muslim meyakini bahwa bekerja tidak hanya bertujuan
untuk memuliakan diri,tetapi juga sebagai manifestasi dari amal
sholeh dan mempunyai nilai ibadah.
Dalam memenuhi SDM itu sendiri, perlu adanya progres guna
mengubah suatu kestabilan kebutuhan. Hasil yang kita peroleh
merupakan cermin dari bagaimana cara mengapresiasikan,
meyakini dan memberikan suatu yang bermakna.
Bukankah sangat penting kebutuhan SDM bagi seluruh masyarakat,
maka dari itu kita semua akan sangat memerlukan yang namanya
kerja keras.
Disamping itu selain kita bekerja keras, kita juga harus ulet dan
telaten dalam melakukan apapun yang menghasilkan suatu nilai
(uang).
Islam menganjurkan setiap umatnya diwajibkan bekerja keras guna
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bekerja keras memiliki banyak manfaat, selain dapat menjadikan
hidup yang sejahtera, tentram, dan nyaman. Selain kita juga bisa
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kita juga harus yakin bahwa
hasil tidak akan menghianati usahanya.
Selagi masih bisa dan masih sanggup maka kita tidak perlu
ketergantungan sesama manusia dalam artian ”meminta-minta”.
Dalam kitab Syu’abul Iman hal 124, Imam Nawawi menyebutkan 4
prinsip etos kerja yang diajarkan Rasulullah. Keempat prinsip etos
kerja itu harus dimiliki oleh kaum yang beriman, yaitu:

1.Bekerja dengan cara yang halal (Thalab Ad-Dunya Halalan).


2.Bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban hidup
orang lain (Ta’affufan ‘An Al-Mas’alah).
3.Bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga (Sa’yan ‘Ala Iyalihi)
4.Bekerja untuk meringankan beban hidup tetangga (Ta’atthufan
‘Ala Jarihi).
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai