Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN Q.

S AT-TAUBAH/9:105 TENTANG ETOS


KERJA.

‫اع َملُ ۡوا فَ َسيَ َرى هّٰللا ُ َع َملَ ُكمۡ َو َرس ُۡولُ ٗه َو ۡال ُم ۡؤ ِمنُ ۡو َن‌ؕ َو َستُ َر ُّد ۡو َن‬ ۡ ‫َوقُ ِل‬
ِ ‫اِ ٰلى ٰعلِ ِم ۡال َغ ۡي‬
‌َۚ ‫ب َوال َّشهَا َد ِة فَيُنَبِّئُ ُكمۡ بِ َما ُك ۡنتُمۡ تَ ۡع َملُ ۡو‬
‫ن‬

Dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat


pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang muk
min, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."

Isi kandungan Ayat

a. Perintah bersedekah dan berzakat serta beramal soleh


sebanyak mungkin bagi siapa saja yang ingin bertobat.
b. Amal saleh yang mereka lakukan akan dilihat oleh Allah
SWT dan Rasul serta orang-orang mukmin.
c. Setiap manusia akan dikembalikan ke alam akhirat dan
sekecil apapun amal yang ia lakukan akan mendapat
ganjaran.
d. Tidak merasa cukup dengan hanya melakukan tobat
zakat, amal shaleh, dan salat semata melainkan juga
harus melakukan semua hal baik secara maksimal dan
unggul sehingga umat Islam memiliki karakter yang
berbeda dibanding umat lain.
e. Allah SWT akan memberi balasan pahala yang berlipat
ganda tanpa mengurangi pahala bagi mereka yang
memberi contoh baik atau yang mencontoh.
f. Peringatan keras terhadap orang-orang yang menyalahi
perintah Allah SWT bahwa amal mereka nantinya akan
diperlihatkan kepada rasul dan kaum muslimin di hari
kiamat kelak, dengan demikian tersingkap aib mereka
baik itu karena kemalasan atau kurang maksimal dalam
bekerja atau beramal shalih, kemudian diberi balasan
sesuai kadar amalnya

Kandungan hadis etos kerja.


‫ض َي هّٰللا ُ َع ْنهُ َع ِن ْالنَبِ ِّي‬ ِ ‫ب َر‬ َ ‫َو َع ِن ْال ِم ْق َدا َد ب ِْن َم ْع ِدی َك ِر‬
‫ط َخ ْيرًا ِم ْن أَ ْن يَأْ ُك َل‬ ُّ َ‫ َما أَ َك َل أَ َح ٌد طَ َعا ًما ق‬:‫ﷺ قَا َل‬
‫ان يَأْ ُك ُل ِم ْن َع َم ِل يَ َد ِه‬ َ ‫ی هّٰللا ِ َدا ُو َد َعلَ ْي ِه ْال َساَل ُم َك‬
َّ ِ‫ِم ْن َع َم ِل يَ َد ْی ِه َوإِ َّن نَب‬
)‫(رواه البخاری‬
Artinya : Miqdad bin Ma'di karib r.a berkata, Nabi
Muhammad saw bersabda, "Tidaklah seseorang memakan
makanan yang lebih baik dari pada ia memakan makanan
hasil kerja tangannya sendiri. Sesungguh nya Nabi Allah,
Daus as makan makanan dari hasil kerjanya sendiri.
(H.R BUKHARI)
Islam sangat tegas mendorong setiap muslim agar
bersungguh-sungguh (ikhtiar yang maksimal ) menata
hidupnya sehingga hidupnya sangat mulia, sukses dan
berhasil. Setiap muslim harus menghindari gaya hidup
meminta-minta menjadi beban orang lain apalagi menjadi
parasit dalam kehidupan.

Pengertian Etos Kerja


Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas
dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok.
Etos kerja muslim adalah cara pandang yang diyakini
seseorang Muslim bahwa bekerja tidak hanya bertujuan untuk
memuliakan diri, tetapi juga sebagai suatu manifestasi dari
amal Shalih dan mempunyai nilai ibadah yang luhur di sisi
Allah swt.
Bekerja telah menjadi Fitrah dan merupakan salah satu
identitas Manusia sehingga bekerja yang didasarkan pada
prinsip-prinsip Imam atau tauhid bukan saja menunjukkan
Fitrah seorang muslim tetapi juga sekaligus meninggikan
martabat dirinya sebagai hamba Allah swt. Jelaslah bahwa
manusia yang enggan bekerja malas dan tidak mau membayar
gunakan seluruh potensi diri untuk menyatakan keimanan
dalam bentuk amal kreatif inovatif dan produktif berarti
sungguh ia telah melawan Fitrah diri dan menurunkan derajat
serta martabat nya sebagai Khaira Ummah atau umat terbaik.

Beberapa Prinsip Etos Kerja Muslim.

1. Bekerja beraktivitas dan beramal lillah (untuk Allah)


yaitu seluruh aktivitasnya dilakukan sebagai perwujudan
rasa syukur atas nikmat Allah (Q.S Saba/34:13).
2. Berorientasi akhirat yaitu Menetapkan sasaran
pencapaian hasil kerja adalah Hasanah Fiddunya dan
Hasanah Fil Akhirah (Q.S Al-baqarah/2:201).
3. Berkarakter Al- Qawiyy yaitu memiliki realibility
4. Dapat diandalkan dan juga memiliki kekuatan fisik dan

mental (emosional, intelektual dan spiritual) (Q.S Al-


Qasas/28:26

Anda mungkin juga menyukai