B. Isi Kandungan Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 105.
Al-Qur'an Surat at-Taubah : 105
menjelaskan, bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk semangat dalam melakukan amal saleh sebanyak-banyaknya. Allah Swt. akan melihat dan menilai amal-amal tersebut. Pada akhirnya, seluruh manusia akan dikembalikan kepada Allah Swt. dengan membawa amal perbuatannya masing-masing. Mereka yang berbuat baik akan diberi pahala atas perbuatannya itu. Mereka yang berbuat jahat akan diberi siksaan atas perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia. Sebutan lain dari ganjaran adalah imbalan atau upah atau compensation. Imbalan dalam konsep Islam menekankan pada dua aspek, yaitu dunia dan akhirat. Namun, penekanan kepada akhirat itu lebih penting daripada penekanan kepada dunia (dalam hal ini materi). Ayat di atas juga menjelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kita untuk bekerja, dan Allah Swt. pasti membalas semua yang telah kita kerjakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam ayat ini adalah penegasan Allah Swt. bahwa motivasi atau niat bekerja itu mestilah benar. Umat Islam dianjurkan agar tidak hanya merasa cukup dengan melakukan “tobat” saja, tetapi harus dibarengi dengan usaha-usaha untuk melakukan perbuatan terpuji yang lainnya, seperti menunaikan zakat, membantu orangorang yang membutuhkan pertolongan, menyegerakan untuk mengerjakan shalat, saling menasihati teman dalam hal kebenaran dan kesabaran, dan masih banyak lagi usaha-usaha lain yang sangat terpuji. Semua itu dilakukan atas dasar taat dan patuh kepada perintah Allah Swt. dan yakin bahwa Allah Swt. pasti menyaksikan itu. Ayat ini pun berisi peringatan bahwa perbuatan mereka itu pun nantinya akan diperlihatkan pula kepada Rasul dan kaum muslimin lainnya kelak di hari kiamat. Dengan demikian, akan terlihatlah kebajikan dan kejahatan yang mereka lakukan sesuai amal perbuatannya. Bahkan, di dunia ini pun sudah sering kita saksikan, bagaimana gambaran orang-orang yang berbuat jahat seperti pencuri, penipu, pemerkosa, koruptor, dan lain sebagainya. Banyaknya berita tentang korupsi, bagaimana koruptor dipertontonkan di ruang publik. Ini menandakan bahwa di dunia pun perbuatan kita sudah bisa dipertontonkan. Apalagi kelak di akhirat yang pasti sangat nyata dan tidak bisa ditutup-tutupi. Anda belum mahir membaca Qur'an? Ingin Segera Bisa? Klik disini Sekarang! ُول هَّللا ِ صَ لَّى هَّللا ُ عَ لَ ْي ِه َوسَ لَّ َم َقا َل مَا أَ َك َل أَحَ ٌد َطعَ امًا َق ُّط َخيْرً ا مِنْ أَنْ يَأْ ُك َل مِنْ عَ م َِل َي ِد ِه ِ عَ نْ ْال ِم ْقدَ ِام رَ ضِ يَ هَّللا ُ عَ ْن ُه عَ نْ رَ س ْ هَّللا َوإِنَّ َن ِبيَّ ِ دَ اوُ دَ عَ لَ ْي ِه ال َّساَل م َكانَ يَأ ُك ُل مِنْ عَ م َِل َي ِد ِهDari Miqdam ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Tidak seorang pun yang makan lebih baik daripada makan hasil usahanya sendiri. Sungguh Nabi Daud as. makan hasil usahanya.” (HR. Bukhari) Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang isi kandungan Al-Qur'an surat at-Taubah ayat 105 tentang etos kerja. Sumber buku pendidikan agama Islam dan budi pekerti Kelas XI SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2018/05/isi-kandungan-al-quran-surat-at-
taubah.html Terima kasih sudah berkunjung. Quran Surat At-Taubah Ayat 105 ۖ َوا فَ َسيَ َرى ٱهَّلل ُ َع َملَ ُك ْم َو َرسُولُهۥُ َو ْٱل ُم ْؤ ِمنُون ۟ َُوقُ ِل ٱ ْعمل َ ُ ُ ُ ٰ َّ َب َوٱلشهَ َد ِة فَيُنَبِّئُكم بِ َما كنتُ ْم تَ ْع َملون ْ ٰ ِ َو َستُ َر ُّدونَ إِلَ ٰى َعلِ ِم ٱل َغ ْيArab-Latin: Wa quli'malụ fa sayarallāhu 'amalakum wa rasụluhụ wal-mu`minụn, wa saturaddụna ilā 'ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn Terjemah Arti: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul- Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. Tafsir Quran Surat At-Taubah Ayat 105 Dan katakanlah (wahai nabi), kepada orang-orang yang telah ikut berjihad, ”berbuatlah kalian karena Allah dengan apa yang Dia ridoi dari ketaatan kepadaNya, dan menunaikan kewajibanNya dan menjauhi maksiat kepadaNya, maka Allah akan melihat amal kalian, begitu pula rasulNya dan kaum mukminin, dan jati diri kalian akan menjadi jelas urusan kalian. Dan kalian akan dikembalikan pada hari kiamat kepada dzat yang mengetahui perkara rahasia dan perkara nyata dari kalian, lalu Dia akan memberitakan kepada kalian tentang apa yang dahulu kalian kerjakan. Dalam ayat ini termuat peringatan dan ancaman bagi orang yang tetap bertahan di atas kebatilan dan keangkuhannya. 📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 105. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang tidak pergi ke medan jihad dan bertobat dari dosanya, "Tutupilah kerugian yang timbul dari kesalahan kalian di masa lalu, ikhlaskanlah amal kalian kepada Allah, dan lakukanlah hal-hal yang diridai-Nya. Maka Allah, rasul-Nya, dan orang- orang mukmin akan melihat amal perbuatan kalian dan kelak di hari Kiamat kalian akan dikembalikan kepada Tuhan kalian yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Dia mengetahui apa saja yang kalian sembunyikan dan apa saja yang kalian perlihatkan. Dia akan memberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian perbuat di dunia dan Dia akan memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan kalian. 📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 105. Hai Rasulullah, katakanlah kepada orang-orang yang bertaubat itu dan kepada selain mereka: “Kerjakanlah kebaikan yang Allah perintahkan kepada kalian, karena amalan kalian akan ditunjukkan kepada Allah, dan Allah, Rasulullah, dan orang-orang beriman akan melihat amalan tersebut. Dan pada hari penghitungan kalian akan dikembalikan kepada Dzat yang mengetahui segala perbuatan kalian yang tersembunyi dan terang-terangan; kemudian Dia akan memberitahukan kepada kalian segala kebaikan dan keburukan yang telah kalian perbuat, lalu Dia akan membalas perbuatan itu.” 📚 Tafsir Al-Madinah Al- Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam ۟ ُ( ۖ َوقُ ِل ا ْعملDan Katakanlah: Madinah 105. َوا فَ َسيَ َرى هللاُ َع َملَ ُك ْم َو َرسُولُهۥُ َو ْال ُم ْؤ ِمنُون َ “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu) Kalimat ini ditujukan bagi orang-orang yang bertaubat tersebut dan selain mereka. Yakni bersegeralah untuk mengerjakan amalan-amalan kebaikan dan ikhlaslah dalam mengerjakannya semata-mata karena Allah. Dan amal yang baik akan diketahui oleh orang-orang beriman. َ( َو َستُ َر ُّدونdan kamu akan dikembalikan) Setelah kematian. ب َوال َّش ٰه َد ِة ِ (إِلَ ٰى ٰعلِ ِم ْال َغ ْيkepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata) Yakni kepada Allah, Dzat yang tak tersembunyi dari-Nya segala sesuatu, dan segala sesuatu itu sama bagi- Nya, baik itu kalian tampakkan kepada manusia maupun kalian sembunyikan. 📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 105. Wahai rasul, katakanlah kepada orang-orang yang bertaubat: “Beramal baiklah dan ikhlaskanlah amal kalian kepada Allah, niscaya Dia (Allah), rasulallah dan orang-orang mukmin akan melihat amal kalian sebagai amal baik atau buruk, Dan setelah mati kalian akan dikembalikan kepada Dzat yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang tampak. Lalu Dia akan memberitahu kalian tentang amal kalian lalu membalas kalian atas amal tersebut.” 📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah 105. Allah berfirman, “Dan katakanlah”, kepada orang-orang munafik itu, “bekerjalah kamu”, dengan pekerjaan yang menurutmu sesuai, teruskan kebatilanmu, jangan mengira bahwa amalanmu itu akan samar atas Allah, “maka Allah dan RasulNya serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu itu.” Yakni, pekerjaanmu pasti akan terlihat dan terbukti. “Dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan,” yang baik maupun yang buruk. Ini mengandung ancaman yang keras terhadap orang yang meneruskan kebatilannya, kezhalimannya, kesesatannya, dan penyimpangannya. Ada kemungkinan maknanya adalah bahwa apa pun yang kamu lakukan, baik maupun buruk, maka Allah akan melihatmu dan Dia akan menunjukannya pada RasulNya dan hamba-hambaNya yang beriman, meskipun ia adalah amalan batin. 📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H Kepada orang-orang munafik. Sesuka hatimu dan tetaplah di atas kebatilanmu, namun jangan kamu kira, bahwa yang demikian tersembunyi bagi-Nya. Dalam ayat ini terdapat ancaman bagi mereka yang tetap di atas kebatilan, kesesatan dan maksiatnya. Yakni amalmu akan semakin jelas. Makna ayat ini bisa juga, bahwa amal yang kamu lakukan baik atau buruk, maka Allah mengetahunya, demikian pula Rasul-Nya dan kaum mukmin meskipun tersembunyi. Dan diberikan balasan. 📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I Dan katakanlah, kepada mereka yang bertobat, bekerjalah kamu, de-ngan berbagai pekerjaan yang mendatangkan manfaat, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, yakni memberi penghargaan atas pekerjaanmu, begitu juga rasul-Nya dan orang-orang mukmin juga akan menyaksikan dan menilai pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan, yakni meninggal dunia dan pada hari kebangkitan semua makhluk akan kembali kepada Allah yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan di dunia, baik yang kamu tampakkan atau yang kamu sembunyikan. Selain terdapat kelompok yang mengakui dosa-dosa mereka lalu dianjurkan untuk bertobat dan melakukan pekerjaan yang bermanfaat, ada pula orang-orang lain yang ditangguhkan sampai ada keputusan Allah; mungkin Allah akan mengazab mereka, karena mereka tetap dalam kedurhakaan, dan mungkin Allah akan menerima tobat mereka, jika mereka bertobat dengan sungguh- sungguh. Allah maha mengetahui orang yang bertobat secara tulus, mahabijaksana dalam menetapkan keputusannya. 📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI