Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indah Lutfiana Prasetya

NIM : 049464711

Tugas III Pendidikan Agama Islam

1. QS. Al-Jaatsiyah 43: 13.


‫َو َس َّخ َرلَ ُكمْ مَّافِىالس َّٰم ٰوت َِو َمافِىااْل َرْ ضِ َج ِم ْي ًعا ِّم ْن ۗ ُه ِا َّنفِي ْٰذلِ َكاَل ٰ ٰيتٍلِّ َق ْو ٍم َّي َت َف َّكر ُْو َن‬
“Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
untukmu semuanya (sebaga irahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.”
Tafsir Al-Muyassar/ Kementerian Agama Saudi Arabia mengatakan bahwa Dia
menundukkan untuk kalian segala apa yang ada di langi berupa matahari, rembulan
dan bintang-bintang, dan segala yang ada di bumi berupa hewan, pohon, kapal dan
lain-lainnya untuk kemanfaatan kalian. Seluruh nikmat ini merupakan karunia dari Allah
semata, Dia melimpahkan nya kepada kalian sebagai nikmat, memberikannya kepada
kalian sebagai karunia, maka hanya kepadaNya-lah hendaknya kalian beribadah,
jangan mengangkat sekutu bagiNya. Sesungguhnya dalam apa yang Dia tundukkan
bagi kalian itu terkandung tanda-tanda dan petunjuk-petunjuk atas keesaan Allah bagi
kaum yang merenungkan ayat-ayat, hujjah-hujjah dan dalil-dalil Allah lalu mereka
mengambil pelajaran darinya.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa potensi pengembangan teknologi diciptakan
oleh ilmuwan yang mengembangkan hal-hal yang berada di bumi. Semua yang
diciptakan di bumi adalah berasal dari Allah untuk dimanfaatkan dan maslahat bagi
manusia. Sebagai manusia yang juga ciptaan Allah seharusnya banyak bersyukur
karena Allah telah memikirkan hal-hal yang menjadi kemudahan bagi manusia.

2. Budaya Akademik.
Al-Hajj 54.
‫ْم‬Zٍ ‫واالع ِْل َما َ َّنه ُْال َح ُّق ِم ْنرَّ ِّب َك َفيُْؤ ِم ُن ْو ِابهٖ َف ُت ْخ ِب َتلَ ٗه قُلُ ْو ُبه ُۗمْ َو ِا َّنال ٰلّ َهلَ َهادِالَّ ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْٓواا ِٰلىصِ َراطٍ مُّسْ َت ِقي‬
ْ ‫َّولِ َيعْ لَ َمالَّ ِذ ْي َنا ُ ْو ُت‬
Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu
benar dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya. Dan
sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang
lurus.
Tafsir Al-Muyassar/ Kementerian Agama Saudi Arabia mengatakan bahwa dan
agar orang-orang berilmu yang dengan ilmu yang mereka miliki, mereka membedakan
antara kebenaran dan kebatilan, menjadi tahu bahwa sesungguhnya al-qur’an al-Karim
itulah kebenaran yang turun dari sisi Allah kepadamu, wahai rasul, tidak ada syubhat
padanya, dan tidak ada jalan bagi setan kepadanya, kemudian iman mereka bertambah
kepadanya dan hati mereka tunduk kepadanya. Dan sesungguhnya Allah benar-
benarakan menunjukkan orang-orang yang beriman kepadaNya dan kepada RasulNya
kejalan kebenaran yang nyata, yaitu Islam, Dia menyelamatkan mereka dengannya dari
kesesatan.

Al-Baqarah 111.
ٰ ‫م ۗ قُ ْل َها ُت ْوابُرْ َها َن ُك ْم ِا ْن ُك ْن ُت ْم‬Zْ ‫ص ٰرى ۗ ت ِْل َكا َ َما ِن ُّي ُه‬
‫ْن‬Zَ ‫ص ِد ِقي‬ ٰ ‫َو َقالُ ْوالَ ْني َّْدخُاَل ْل َج َّن َة ِااَّل َم ْن َكا َنه ُْو ًدااَ ْو َن‬
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surge kecuali
orang Yahudiatau Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, “Tunjukkan
bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar.”
Tafsir Al-Muyassar/ Kementerian Agama Saudi Arabia mengatakan bahwa
masing-masing dari Kaum Yahudi dan Nasrani mengaku bahwa surge hanya untuk
menjadi milik golongan mereka saja tidak ada seseorang selain mereka yang akan
memasukinya, itu adalah prasangka-prasangka mereka yang rusak. Katakanlah kepada
mereka -wahai Rasul- datingkanlah bukti kalian yang menunjukkan kebenaran kalim-
klaim kalian itu, bila kalian orang-orang yang benar dalam klaim tersebut.

3. Budaya kerja menurut Al-Quran.


Kerja adalah perintah suci Allah kepada manusia. Meskipun akhirat lebih kekal
dari pada dunia, namun Allah tidak memerintahkan hambanya meninggalkan kerja
untuk kebutuhan duniawi.“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (untuk kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di bumi.” (QS. Al-Qashash: 77).
Kata “budaya” dan “kerja” apabila digabungkan memiliki pengertianya itu nilai-
nilai social atau suatu keseluruhan pola perilaku yang berkaitan dengan akal dan budi
manusia dalam melakukan suatu pekerjaan. Jadi setiap individu yang bekerja harus
memiliki budaya kerja yang baik. Budaya yang kerja yang baik sangat diperluukan agar
menjadi pekerja yang berbudi pekerti dan mengerti nilai-nilai yang dijalaninya dan tidak
membawa individu kepada penyimpangan. Jadi itulah perlunya kita memahami budaya
kerja yang baik.
Budaya kerja masing-masing individu akan menentukan terbentuknya budaya 
instansi dimana dia bekerja. Tentu saja hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
seperti kepemimpinan. Budaya Instansi yang mengandung nilai-nilai agama karena
selalu mendahulukan pembinaan terhadap akhlakulkarimah, sejak tahap awal perlu
dimantapkan sebagai manifestasi utama dari budaya instansi. Budaya instansi akan
terekspresi dalam seremoni dan ritual yang substansinya adalah substansi agamawi.
Maka tahap confontation of dependency and authority dapat dilembutkan melalui
budaya jujur, sabar, tidak mudah iri dan terpancing untuk melakukan hal-hal yang
dimurkai agama. 
Dalam agama Islam manusia ditentukan untuk :
a. Berusaha   dengan  sebaik-baiknya agar tercapai suatu tujuan  yang halal.
b. Dalam Islam, umat dituntut untuk minta tolong pada Allah dan mengakui
keterbatasan dirinya. Allah lebih mencintai orang-orang yang selalu meminta dari
pada yang enggan meminta, karena seolah-olah manusia itu berkecukupan. Dan
Allah berfirman: “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan keperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan
masuk neraka jahanan dalam keadaan hinadina” (QS. 40:60). Rasullah SAW
bersabda: “Sesungguhnya siapa saja yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah
akan marah kepadanya” (HR. At-Tarmizi dan Abu Hurairoh). Apabila manusia rajin
bekerja dan berupaya, ia akan menciptakan budaya kerja yang disiplin, berkemauan
keras dan tidak cepat putus asa. Selanjutnya diimbangi dengan  terus menerus
berdoa dan meminta tolong kepada Allah, agar usaha nya membuahkan hasil. Sifat
ini akan membawa manusia keperilaku rendah hati, tidak takabur dan senantiasa
menyadari baik kelemahan maupun kekuatannya.
Agama Islam mengajarkan manusia untuk giat dalam bekerja. Namun dalam
bekerja, harus sesuai dengan syariat agama dengan mengedepankan kejujuran,
kedisiplinan dan keihklasan. Bekerja adalah ibadah, selama apa yang dikerjakan adalah
untuk tujuan yang baik dan benar.

Sumber:
Admin. (2015, 22 April). Budaya Kerja dalam Perspektif Islam. Diakses dari:
https://bkd.jogjaprov.go.id/informasi-publik/artikel/budaya-kerja-dalam-perspektif-islam.
https://www.merdeka.com/quran/.
https://www.tafsirweb.com/.

Anda mungkin juga menyukai