Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 3 Sesi 7 Pendidikan Agama Islam

Nama : Dandy Julianda Saputro

NIP : 048913741

1. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan yang
memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah 45:
13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.

a. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45: 13

b. Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45: 13

2. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan manusia cerdas,
tetapi juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan hati (tawadzu').

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS Al-Hajj/22: 54 !

b. Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk menurut QS Al-
Hajj/22: 54 !

c. Tuliskan ayat dan terjemah Q.S. Al-Baqarah/2: 111 !

d. Jelaskan pengertian budaya akademik menurut Q.S. Al-Baqarah/2: 111 !

3. Islam merupakan ajaran yang memadukan antara pembiasaan (Budaya) dan keimanan,
disamping itu Allah dan Rasulullah mewajibkan muslim melakukan kerja yang seimbang,
Sebutkan dan jelaskan makna dari ayat Al-Quran yang menggambarkan karakter budaya kerja
yang sesuai dan seimbang dalam kehidupan sehari- hari!
Jawab :

1.

a. QS. Al – Jaatsiyah 45:13

َ َّ َ َ َ ِّ ٰ َ َ َْ ِ َ َ
ْ ِ ‫اْل ْرض َج ىم ْي ًعا ِّم ْن ُه ىۗا َّن‬ َّ ‫َو َس َّخ َر َل ُك ْم َّما ِف‬
‫ف ذ ٰ ىلك ْل ٰي ٍت لق ْو ٍم َّيتفك ُر ْون‬ ‫ىي‬ ِ ‫ف‬‫ى‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ ‫ت‬‫ى‬ ٰ
‫و‬ ٰ ‫الس‬
‫م‬ ‫ى‬
13. Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya
(sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.

b. Berdasarkan ayat tersebut bisa kita pahami bahwa semua yang ada di langit dan bumi sudah lebih dari
cukup untuk menunjukkan kebesaran-Nya. Hal itu bisa menumbuhkan rasa percaya atau iman kepada Allah
SWT.

Selain itu, Allah juga telah menundukkan semua yang ada di langit dan bumi sehingga bisa dimanfaatkan
secukupnya oleh manusia. Jadi, sudah sepantasnya kita mengelola semua sumber daya yang tersedia
dengan baik demi kesejahteraan kita semua.

Jika dikaitkan dengan konteks teknologi maka pemanfaatan sumber daya ini erat kaitannya
dengan pengembangan teknologi. Ada banyak teknologi yang telah tercipta demi memanfaatkan sumber
daya ini dengan maksimal dan kedepannya akan terus berkembang pesat.

Sepert yang bisa kita lihat, sudah ada banyak pengembangan teknologi di bidang pangan, ekonomi, sosial
budaya, pengetahuan, sains, komunikasi, dan lain-lain. Pada akhirnya semua itu akan bermuara pada
pemahaman tentang betapa besarnya kuasa Allah SWT.

2.

a. QS. Al – Hajj 22:54


َ َ ‫َ ُ ْ َ َ ٗ ُ ُ ْ ُ ُ ْ ۗ َ َّ ه‬ ُ ْ َ َ ُّ ْ ُ َّ َ ْ ْ ُ ُ َّ َ
‫اّٰلل ل َه ىاد‬ ‫َّو ىل َي ْعل َم ال ىذ ْي َن ا ْوتوا ال ىعل َم انه ال َحق ىم ْن َّرِّبك ف ُيؤ ىمن ْوا ىب ٖه فتخ ىبت له قلوب هم وىان‬
َ
‫اط ُّم ْست ىق ْي ٍم‬ َ ‫َّال ىذ ْي َن ٰا َم ُن ْْٓوا ىا ٰٰل ى‬
ٍ ‫ِص‬
54. dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari Tuhanmu
lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi
orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
b. Dari ayat di atas kita bisa tahu bahwa Allah memberi keistimewaan tersendiri bagi orang-orang yang
mencari ilmu. Bahkan, ada juga kalimat yang menyatakan bahwa Allah memberi ilmu agar mereka beriman
kepada-Nya.

Dari pemahaman tersebut kita bisa pahami bahwa orang berilmu dan mempunyai pengetahuan akan jadi
lebih beriman pada Allah. Hal itu karena dengan semakin berilmu maka orang tersebut akan semakin tahu
betapa besarnya kekuasaan Allah.

Selain itu, rasa beriman yang tinggi itu bisa tumbuh juga karena mereka menyadari bahwa
semua ilmu sumbernya adalah dari Allah SWT. Kemudian, hal itu akan mendorong mereka untuk menjaga
sikap rendah hati walaupun tahu banyak hal dan berwawasan luas.

c. QS. Al- Baqarah 2:111

ْ ُ َ َ ُ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ َّ َ ْ َ ُ ْ َّ ْ َ ْ ُ َ َ
ٰ ٰ ‫ان ُه ْو ًدا َا ْو َن‬
‫ٰصى ۗ ىتلك ا َم ىان ُّي ُه ْم ۗ ق ْل هات ْوا ُب ْرهانك ْم ىان‬ ‫وقالوا لن يدخل الجنة ىاْل من ك‬
َ‫ي‬ِ ْ ‫ُك ْن ُت ْم ٰص ىد ىق‬

111. Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau
Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, “Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu
orang yang benar.”

d. Pengertian budaya akademik menurut Q.S. Al-Baqarah/2: 111 adalah bahwa Islam mendorong umatnya
untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam dan mempelajari ayat-ayat Allah dengan penuh
pemahaman dan kesungguhan.

Dalam ayat tersebut, Allah berfirman:

Dan mereka berkata: "Tidak akan masuk surga kecuali orang yang menjadi Yahudi atau Nasrani". Itu
adalah angan-angan mereka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti-bukti kebenaranmu jika kamu memang
benar".

Dalam ayat Al-Baqarah/2:111, Allah menolak klaim orang-orang Yahudi dan Nasrani yang tidak
didasarkan pada dalil atau bukti yang valid.

Dalam QS. Al-Baqarah/2: 111, Allah memberikan petunjuk kepada umat manusia untuk menunjukkan
bukti kebenaran mereka terhadap klaim yang mereka ajukan.

Ayat tersebut tidak secara langsung membahas tentang pengertian budaya akademik, tetapi kita dapat
menghubungkannya dengan konsep budaya akademik dalam konteks keilmuan dan pencarian kebenaran.

Pengertian budaya akademik secara umum merujuk pada sikap, nilai, norma, dan praktik yang berkaitan
dengan dunia akademik, khususnya di institusi pendidikan tinggi atau lingkungan ilmiah.

Budaya akademik melibatkan penghargaan terhadap pengetahuan, kebebasan berpendapat, kritikalitas,


penelitian, kolaborasi, dan etika dalam menghasilkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan.

Hal ini menunjukkan pentingnya memiliki dasar yang kuat dan pengetahuan yang benar sebelum membuat
klaim atau pernyataan.
Budaya akademik menganjurkan pendekatan yang serupa, yaitu memeriksa, menganalisis, dan memvalidasi
klaim atau pernyataan dengan menggunakan metode ilmiah dan pemikiran kritis.

Dalam konteks budaya akademik, penting untuk menghargai kebebasan akademik, toleransi terhadap
perbedaan pendapat, saling menghormati, dan kerjasama antarindividu untuk kemajuan pengetahuan dan
pemahaman.

Budaya akademik juga mendorong pengembangan kualitas intelektual, kejujuran, integritas, dan ketekunan
dalam mencari kebenaran.

Dalam rangka membangun budaya akademik yang kuat, penting untuk merujuk pada sumber-sumber
ilmiah yang terpercaya, berdialog dengan argumen dan bukti yang relevan, serta mempertimbangkan sudut
pandang yang berbeda.

Dengan demikian, budaya akademik dapat menjadi wadah yang menghormati nilai-nilai keilmuan dan
mendorong penemuan pengetahuan yang baru serta pemikiran yang kritis.

Selain itu, budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam juga mencakup nilai-nilai kekuatan iman dan
kerendahan hati (tawadzu').

Kekuatan iman mengacu pada kepercayaan yang teguh dan kuat kepada Allah serta prinsip-prinsip agama
yang diajarkan dalam Islam.

Seorang akademisi Muslim harus memiliki iman yang kokoh sebagai landasan dalam meniti jalan ilmu
pengetahuan.

Islam mengajarkan bahwa kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh seorang akademisi haruslah disertai
dengan kesadaran akan ketidakmampuan manusia dan kerendahan hati (tawadzu').

Sebagai manusia, kita harus menyadari bahwa pengetahuan dan kecerdasan yang kita miliki hanyalah
sebagian kecil dari pengetahuan yang ada di alam semesta yang luas.

Dengan adanya kerendahan hati, seorang akademisi akan lebih terbuka untuk terus belajar dan menerima
pemahaman baru, serta menghargai kontribusi orang lain dalam bidang ilmu pengetahuan.

Dalam budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, penting untuk menyeimbangkan kecerdasan
intelektual dengan kekuatan iman dan kerendahan hati.

Dengan demikian, seorang akademisi Muslim dapat menjadi seseorang yang tidak hanya memiliki
kecerdasan dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki sikap yang rendah hati, tawadzu', dan senantiasa
mengingat bahwa segala pengetahuan berasal dari Allah Yang Maha Mengetahui.

Secara umum, budaya akademik yang dibangun oleh Islam mengajarkan nilai-nilai kecerdasan intelektual,
kekuatan iman, dan kerendahan hati (tawadzu').

Dengan memadukan ketiganya, seorang akademisi Muslim dapat menjadi teladan yang baik dalam
menjalani kehidupan akademik yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi umat manusia.
3. Ayat Al-Quran yang menjelaskan karakter budaya kerja yang sesuai dan seimbang dalam kehidupan sehari-
hari adalah QS. Al-Qashash: 77 yang memiliki arti “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (untuk kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan)
duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.” . Ayat tersebut memiliki makna bahwa seharusnya manusia
bisa hidup secara seimbang, dengan mengutamakan kebahagiaan akhirat sebagai tujuan manusia, dan juga
menjalani kehidupan di dunia dengan kenikmatannya sesuai dengan ridha Allah, sebagai bekal manusia
nanti di kehidupan akhirat.

Pembahasan

Arti dari kata budaya sendiri merupakan keseluruhan sistem hasil karya dan gagasan tindakan dari manusia
di dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan definisi kata kerja merupakan melakukan suatu hal yang
diperbuat . Adapun arti lain berasal dari kerja yaitu melakukan sesuatu hal untuk mencari uang. Tidak
hanya itu, definsi kerja di dalam pandangan Islam yaitu kerja pada hakekatnya adalahnya manifestasi amal
shalih sebagai suatu amal, maka niat di dalam melakukannya akan menentukan evaluasi.

Kerja merupakan salah satu perintah suci Allah kepada manusia. Walaupun kehidupan akhirat kekal
daripada dunia yang sementara, tapi Allah bukan memerintahkan hambanya meninggalkan kerja untuk
kepentingan duniawi. Jadi bila kata “Budaya” dan “Kerja” dipadukan memiliki definisi yaitu nilai-nilai
sosial yang berkaitan dengan jiwa dan akal manusia di dalam melakukan suatu pekerjaan. Sudah
seharusnya setiap individu yang bekerja wajib memiliki budaya kerja yang benar.

Sumber :

Modul 7 MKDU 4221 Pendidikan Agama Islam

https://www.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-111

https://www.merdeka.com/quran/al-hajj/ayat-54

https://www.merdeka.com/quran/al-jasiyah/ayat-13

Anda mungkin juga menyukai