Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 3

Nama Mahasiswa : JULAS AGIS SAPUTRA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 48632738

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/PENDIDIKAN AGAMA

Kode/Nama UPBJJ : 74-Malang

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWAB :

1. budaya adalah segala nilai, pemikiran, serta simbol yang mempengaruhi


perilaku, sikap, kepercayaan, serta kebiasaan seseorang dan masyarakat.Dapat
disimpulkan bahwa budaya biasanya berawal dari
seorang pemimpin yang mempunyai visi dan misi tertentu dalam perusahaannya,
yang kemudian disebarkan ke bawahannya. Lalu sang pemimpin memberikan
contoh yang nantinya akan diikuti
oleh bawahnnya. Begitulah terus-menerus, sampai pada akhirnya menjadi
sebuah kebiasaan yang disebut dengan budaya.Budaya
inilah yang nantinya berlaku baik bagi pemimpin maupun bawahannya.
kerja adalah melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan atau menyelesaikan
suatu hal baik barang maupun jasa, dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
serta mendapatkan upah atau bayaran.
Penjelasan:
Kaitannya dalam Islam, bekerja bagi seorang muslim adalah suatu keharusan,
dimana ia memerlukan upaya yang sungguh-sungguh, dengan mengerahkan
segala aset, fikir, dan dzikirnya untuk menunjukan bahwa dirinya adalah sebagai
hamba Allah yang harus memberikan nilai kebahagiaan bagi alam semesta.
Maksudnya adalah memakmurkan bumi, Allah menyuruh manusia utuk
berkecimpung dalam dunia ekonomi, bekerja dan berusaha dengan sungguh-
sngguh. Allah Swt berfirman dalam
- QS. Al- Mulk: 15

‫ش ْوا ِفيْ َم َنا ِك ِب َها َو ُكلُ ْوا‬ ُ ْ‫ض َذلُ ْواًل َفام‬
َ ْ‫ه َُو الَّ ِذيْ َج َع َل َل ُك ُم ااْل َر‬
‫ش ْو ُر‬ُ ‫ِمنْ رِّ ْز ِق ۗ ٖه َو ِا َل ْي ِه ال ُّن‬
Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka
jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan
hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

-Pekerjaan yang dilakukan tidak boleh menjadi lupa kepada Allah:sekeras


apapun orang bekerja setinggiapapun etos kerjanya yang dimiliki maka tidak
boleh menjadikan lupa terhadap Allah SWT.Hal ini ditegaskan dalam surat Al-
Jumuah/62:9
ُ َ ۤ ُ ٰ ۡ َّ َ ۤ
‫ى‬ َ ‫ٰيايُّهَا ال ِذي َن ا َمن ۡوا اِذا ن ۡو ِد‬
‫اس َع ۡوا‬ ۡ َ‫لِلص َّٰلو ِة ِم ۡن ي َّۡو ِم ۡال ُج ُم َع ِة ف‬
ُۡ‫اِ ٰلى ِذ ۡك ِر هّٰللا ِ َو َذرُوا ۡالبَ ۡي َ‌ع ؕ ٰذ لِكم‬
‫َخ ۡي ٌر لَّـ ُكمۡ اِ ۡن ُك ۡنتُمۡ تَ ۡعلَ ُم ۡو َن‬
-. Allah SWT melalui surah An-Nuur/24: 37 menjelaskan tentang etos kerja yang tinggi
namun harus tetap memegang teguh keimanan yaitu dengan tetap melaksanakan sholat
dan membayar zakat dari hasil pekerjaan tersebut.

ُ‫ون َي ْومًا َت َت َقلَّبُ فِي ِه ْٱلقُلُوب‬


َ ُ‫ٱلز َك ٰو ِة ۙ َي َخاف‬ َّ ‫يه ْم ت ٰ َِج َرةٌ َواَل َب ْي ٌع َعن ِذ ْك ِر ٱهَّلل ِ َوِإ َق ِام ٱل‬
َّ ‫صلَ ٰو ِة َوِإي َتٓا ِء‬ ِ ‫ِر َجا ٌل اَّل ُت ْل ِه‬

َ ٰ ‫َوٱَأْلب‬
‫ْص ُر‬

Kemudian atas keseimbangan kerja dan keimanan tersebut Allah SWT berjanji akan
memberikan penghargaan tambahan nikmat bagi orang yang selalu bersyukur atas nikmat
yang diperoleh dari Allah melalui perantaraan bekerja yang disertai keimanan (bersyukur
kepada Allah), hal ini tercantum dalam surat Ibrahim/14:7 “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu.

Sedangkan jika manusia hanya mementingkan penghasilan saja tanpa


beriman atau bersyukur maka Allah SWT mengancam dengan adzab
yang sangat pedih, lanjutan surah Ibrahim/14: 7 “ dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-ku sangat pedih”.

2.Perbedaan politik umat muslim disebabkan oleh ketidakcocokan


kepemimpinan suatu lembaga politik dikarenakan oleh suatu
hal,sehingga menyebabkan terpecahnya politik umat islam sendiri
karena tidak cocok dengan sifat,karakter dan konsep pemimpin
politiknya.
Seharusnya Pemimpin Lembaga Politik Harus memiliki konsep :
-Kewajiban untuk menunaikan amanah
-Perintah untuk menetapkan hukum yang adil
-Perintah taat kepada Allah Swt,Rosul,dan Ulil amri
-Perintah untuk kembali kepada Al qurandan as-sunah

Konsep tersebut terdapat di Al-Quran Surat An Nisa/4:58:59


Surat An-Nisa Ayat 58
۟ ‫ت لَ ٰ ٓى َأ ْهلِهَا و َذا َح َك ْمتُم بَ ْينَ ٱلنَّاس َأن تَحْ ُك ُم‬ ۟
َ‫وا بِ ْٱل َع ْد ِل ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُكم بِ ِٓۦه ۗ ِإ َّن ٱهَّلل َ َكان‬ ِ ‫َِإ‬ ‫ِإ َّن ٱهَّلل َ يَْأ ُم ُر ُك ْم َأن تَُؤ ُّدوا ٱَأْل ٰ َم ٰنَ ِ ِإ‬
‫صيرًا‬ ِ َ‫َس ِمي ۢ ًعا ب‬

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat


kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar
lagi Maha Melihat.

Surat An-Nisa Ayat 59


‫َى ٍء فَ ُر ُّدوهُ ِإلَى ٱهَّلل ِ َوٱل َّرسُو ِل ِإن ُكنتُ ْم‬ْ ‫ُوا ٱل َّرسُو َل َوُأ ۟ولِى ٱَأْل ْم ِر ِمن ُك ْم ۖ فَِإن تَ ٰنَ َز ْعتُ ْم فِى ش‬ ۟ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامنُ ٓو ۟ا َأ ِطيع‬
۟ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوَأ ِطيع‬
َ
ٰ
‫تُْؤ ِمنُونَ بِٱهَّلل ِ َو ْٱليَوْ ِم ٱلْ َءا ِخ ِر ۚ َذلِكَ َخ ْي ٌر َوَأحْ َسنُ تَْأ ِوياًل‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya

Diantara petunjuk agama yang harus diperhatikan bagi siapa saja


yang memegang kekuasaan politik adalah doperintahkan
menunaikan amanat berupa mencerdaskan rakyat dan membangun
mental spritual.Hal ini diisyaratkan dalam surat Al-Baqarah/2:151.

Surat Al-Baqarah Ayat 151


۟ ُ‫ب َو ْٱل ِح ْكمةَ َويُ َعلِّ ُم ُكم َّما لَ ْم تَ ُكون‬
َ‫وا تَ ْعلَ ُمون‬ ۟ ُ‫َكمٓا َأرْ َس ْلنَا فِي ُك ْم َر ُسواًل ِّمن ُك ْم يَ ْتل‬
َ َ‫وا َعلَ ْي ُك ْم َءا ٰيَتِنَا َويُ َز ِّكي ُك ْم َويُ َعلِّ ُم ُك ُم ْٱل ِك ٰت‬
َ َ
Artinya: Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami
kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu
yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan
kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.

3. Menjaga Kerukunan Umat Beragama


1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama.agar
2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu.
3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan.
4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamanya maupun peraturan Negara atau
Pemerintah.

Sumber : -Modul MKDU4221 7.7.5-713


- Modul MKDU4221 7.23-7.29
-Modul MKDU4221 8.5-8.19

Anda mungkin juga menyukai