MANAJEMEN KEPERAWATAN
KELOMPOK 7
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Dari defini tersebut daat disimpulkan bahwa manajemen keperawatan islam
adalah aktivitas untuk memobilisasi dan memadukan segala sumber
keperawatan dalam rangka mencapai tujuan keperawatan islami.
Fungsi Manajemen Dalam Islam
Planning Organizating
Coordination Controling
Actuating
Planning
Dalam perencanaan keperawatan serorang pemimpin
akan mempunyai pedoman untuk supervisi dan
evaluasi dan sumber daya manusia dalam
merencanakan tugasnya. Selain itu rasulullah bersabda
dalam HR. Thabrani
Penerapan
Artiya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa
atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap
kaum yang kafir".
Controling
Yaitu pengamatan dan penelitian terhadap jalannya
planning. Dalam pandangan Islam menjadi syarat mutlak
bagi pemimpin untuk lebih baik dari anggotanya, sehingga
kontrol yang ia lakukan akan efektif. Allah berfirman :
Paternalistik Otokratis
Demokratis
Tipe kepemimpinan dalam islam yang dilarang
Kepemimpina otokratik adalah kepemimpinan yang dilarang dalam
islam. Karena kepemimpinanya yang demikian hanya mengutamakan
pendapatnya sendiri atau orang-orang kepercayaannya, maka biasanya
menjurus kepada diktator
ۖ ُ ب َو ُمهَ ْي ِمنًا َعلَ ْي ِه ۖ فَاحْ ُك ْم بَ ْينَهُ ْم بِ َما َأ ْن َز َل هَّللا
ِ ص ِّدقًا لِ َما بَي َْن يَ َد ْي ِه ِم َن ْال ِكتَا
َ ق ُم ِّ اب بِ ْال َح
َ َْك ْال ِكت
َ َوَأ ْن َز ْلنَا ِإلَي
ًق ۚ لِ ُك ٍّل َج َع ْلنَا ِم ْن ُك ْم ِشرْ َعةً َو ِم ْنهَاجًا ۚ َولَ ْو َشا َء هَّللا ُ لَ َج َعلَ ُك ْم ُأ َّمة ِّ ك ِم َن ْال َح َ َواَل تَتَّبِ ْع َأ ْه َوا َءهُ ْم َع َّما َجا َء
ِ اح َدةً َو ٰلَ ِك ْن لِيَ ْبلُ َو ُك ْم فِي َما آتَا ُك ْم ۖ فَا ْستَبِقُوا ْال َخي َْرا
ت ۚ ِإلَى هَّللا ِ َمرْ ِج ُع ُك ْم َج ِميعًا فَيُنَبُِّئ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم فِي ِه ِ َو
ون َ ُتَ ْختَلِف
Artinya : an Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu;
maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
Jelas ayat ini tidak membenarkan kepemimpinan otoriter
di dalam masyarakat Islam, bahkan diperintahkan untuk
melawan atau jangan ditaati. Ayat ini juga melarang kita
untuk mengikuti hawa nafsu kita sendiri. Setiap
pertimbangan yang semata-mata megikuti nafsu akan
menjurus ke arah perbuatan zalim atau kejam yang
bertentangan dengan pertimbangan rasional dan rasa
keadilan.16