Anda di halaman 1dari 19

KASUS VIGNATE

PERDARAHAN DI LUAR KEHAMILAN

Dosen Pengampu : Sulastri S.kep. M.Kes

Disusun oleh :

Atika Nanda Hartanti

J210191236

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TRANSFER

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
Soal :

Nn.Y usia 24 tahun datang ke Poliklinik Kandungan dengan keluhan Menstruasi yang sangat
banyak dan tidak teratur. Pasien mengeluh pusing, sering kencing mual, dan nyeri panggul
yang menusuk skala nyeri 6. pasien juga tampak lemah dan pucat. Pasien juga mengatakan
kalau keluhannya sudah dirasakan sejak usia 18 tahun. TD : 100/70 mmHg, N: 89x/mnt , RR:
22x/mnt, S: 36,6ºC

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Nn. Y
Usia : 24 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status : belum menikah
Alamat : dsn. Maju RT 1 Rw 9 desa makmur, kabupaten sukoharjo
No RM : 7357292929xxxx

2. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri saat haid, darah haid keluar banyak, dan haid tidak teratur
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan darah haid keluar banyak saat ini menstruasi hari ke-10,
menstruasi tidak teratur. Pasien mengeluh nyeri menusuk pada panggul depan
skala nyeri 6, secara terus menerus. Selain itu pasien mengatakan pusing,
sering kencing, dan mual. Pasien tampak menahan nyeri, lemah, akral dingin
dan pucat . Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan data TD : 100/70 mmHg,
N : 89 x/mnt, RR : 22 x/mnt, S : 36,6ºC.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pernah dirawat karena penyakit maag. Namun pasien
belum pernah dirawat inap terkait dengan masalah kandungan namun pasien
sering kontrol di dokter kandungan yang berbeda-beda.

5. Riwayat penyakit keluarga


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga yang
berhubungan dengan perdarahan.
6. Riwayat Gynekologi
a. Siklus haid
 Menarche : umur 13 tahun
 Warna darah haid : merah segar
 Siklus : tidak teratur
 Lamanya : berlangsung 3-4 kali dalam sebulan/ 2
minggu berturut-turut dalam sebulan.
 Banyaknya : 2-3 pembalut penuh setiap 4 jam.
b. Riwayat KB
Pasien belum menikah, sehingga belum KB
7. Pola fungsional Gordon
 Pola nutrisi
-Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit ia makan 3x sehari
dengan porsi makan seimbang. Dan minum air putih 9 gelas/hari
dengan selingan jus buah. Pasien selalu menjaga pola makannya karena
pasien pernah dirawat inap karena penyakit maag. BB : 80 kg
-Saat sakit : pasien mengatkan saat sakit selalu merasa mual dan lemah,
sehingga asupan makanan kurang, makan 3 kali sehari dengan porsi
makan dari RS habis 1/3 porsi. Pasien minum 7 gelas air sehari. Pasien
mengalami penrunan berat badan menjadi 75 kg
 Pola eliminasi
-sebelum : pasien mengatakan pola BAB normal 1x sehari, BAK 5x
sehari
-saat sakit : pasien mengatakan BAB 1x sehari. BAK lebih sering
kurang lebih 8x sehari dengan konsistensi cair, warna kekuningan dan
bau khas

 Pola aktivitas-latihan
Aktvitas Sebelum sakit Saat sakit
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Bathing * - - - - - * - - -

Dressing * - - - - - * - - -

Eliminating * - - - - - * - - -

Fooding * - - - - - * - - -

Mobilitating * - - - - - - * - -

Ambulating * - - - - - * - -

Keterangan : 0 : mandiri
1 : dibantu sebagain
2 : dibantu orang lain
3 : diabntu orang lain dan alat
4 : tergantung total

-ssebelum sakit : pasien mengatakan saat sakit aktivitas toiletting,


ambulasi, makan, minum, dan menggunakan pakaian dilakukan secara
mandiri
-saat sakit : pasien mengatakan saat sakit aktivitas toiletting, ambulasi,
makan, minum, dan menggunakan pakaian dilakukan secara mandiri.
 Polaistirahat tidur
-sebelum sakit : pasien mengatakan pola tidur 8 jam/hari namun pola
tidur tidak teratur karena tuntutan pekerjaan.
-saat sakit : pasien mengatakan saat sakit tidur 6 jam, namunjam tidur
mulai tidak bsa dikontrol karena pasien mersakan nyeri. Selain itu
pasien mengatakan sulit memulai tidur karena khwatir dengan
kesehatannya dimasa depan.
 Pola presepsi diri
-pasien mengatakan gangguan haid yang dialaminya akan
menyebabkan ia sulit mempunyai keturunan dan suami. Pasien tampak
sedih bercerita kepada perawat.
 Pola hubungan peran
-Sebelum sakit : pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga
sebelum sakit baik-baik saja, keluarga selalu mensuport apa yang
pasien.
-saat sakit : pasien mengatakan saat sakit sering terjadi salah persepsi
dan mudah tersinggung dengan keluarga terutama ibunya, dikarenakan
ibu pasien menuntut agar pasien segera periksa dan merekomendasikan
berbagai macam pengobatan sehingga pasien mebuat pasien
kebingungan.
 Pola seksual-reproduksi
Sejak awal haid pasien sudah merasakan msalah kesehatan yang terjadi
yaitu haid banyak dan lama (menometroragge) selain itu pasien juga
mengeluh siklus haid tidak teratur yaitu satu bulan 2-4 kali haid, atau
dalam satu bulan 2 minggu berturut-turut haid.

 Pola koping toleransi stress


Pasien mengatakan sangat depresi karena keluhan tak kunjung
membaik sehingga pasien pernah berhenti mencari pengobatan. Selain
itu rekomendasi pengobatan yang terlalu banyak juga membuat pasien
merasa stress. konsentrasi pasien agak buruk saat diajak komunikasi.
 Pola nilai kepercayaan
Pasien mengatakan sakit yang dideritanya murni dari Tuhan, karena ia
merasa tidak ada faktor keturunan atau pola hidup yang menyebabkan
ia mengalami penyakit tersebut.
8. Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum : sedang
 Kesadaran : composmentis
 TTV : TD : 100/70 mmHg, N: 89 x/mnt, RR : 22
x/mnt, S : 36,6 ºC
 Pemeriksaan fisik
- Rambut : rambut hitam, tidak ada alopecia, bentuk
kepala mescocepal
- Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil
isokor
- Hidung : tidak ada polip, tidak ada gangguan penciuman
- Mulut & gigi : pucat, mukosa bibir agak kering, tidak ada gigi
berlubang, tidak ada perdarahan gusi
- Dada : simetris, tidak ada lebam, payudara simetris,
tidak terdapat tumor atau masa, tidak ada nyeri tekan, suara nafas
vasuler, perkusi sonor
- Jantung : ictus cordis tidak terlihat, tidak ada suara
jantung tambahan, perkusi pekak
- Abdomen : abdomen simetris, tidak ada lebam, bising usus
14x/mnt. tidak acites, nyeri tekan abdomen bagian bawah. Perkusi
tympani
- Ekstremitas : terpasang infus Nacl 20 tpm pada ekstremitas
atas kiri, tidak terdapat edema, dan tidak terdapat kelainan pada
ekstremitas
- Integumen : tugor kulit kurang elastis, akral dingin
- Genetalia : tidak terpasang DC, perdarahan terus-menerus

9. Pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium darah ritin

Parameter Hasil satuan normal


Hemoglobin 8.0 g/dL P : 12-16
Leuoksit 8.650 uL 4000-11000
LED 16 /mm 0-20
Hitung,Jenis sel
- eosinofil 2.5 % 1-3
- Basofil 0.8 % 0-1
- limfosit 34.6 % 20-40
- monosit 4.4 % 2-8
Hematokrit 22.0 % 37-48
PP g/dL 60-80
Trombosit 29.0 10^3/uL 150-450
Eritrosit 32.0 10^6/uL 4,5-5,5
MVC 72 fL 80-100
MCH 24.2 pg 27-32
MCHC 34.8 g/dL 32-36
Golongan darah O
HbsAg Non reaktif Non reaktif
GDS 110 mg/dL 70-125
Ureum 36 mg/dL 10-50
Creatinin 0.96 mg/dL

Tes Kehamilan negatif

Hasil USG abdomen = terdapat masa menempel pada corpus uretri dengan
bercak-bercak hiperchoce suspect mioma uteri suberosa. Ukuran 89 x 8 x 63
mm

10. Program terapi


 Infus Nacl 20tpm
 Tranfusi darah 3 kolf
 Injeksi asam tranexamat 3 x 500 mg
B. Analisa data

No Data Etiologi Problem

1 DS : klien mengatakan nyeri karena Peningkatan Nyeri kronis


menstruasi/haid kontraksi uterus
 P : nyeri haid
 Q: nyeri tusuk
 R: panggul
 S: 6
 T : secara terus menerus
DO : pasien tampak menahan nyeri,
lemah, akral dingin dan pucat. TD :
100/70 mmHg, N: 89 x/mnt, RR : 22
x/mnt, S : 36,6 ºC

2 DS : perdarahan Risiko syok


 pasien mengatakan darah haid
keluar banyak dan haid tidak
teratur
 pasien megatakan setiap bulan
menstruasi 3-4 kali, atau sebulan
menstruasi 2 minggu berturut-
turut
 pasien mengatakan saat mens
mengahabiskan pembalut 2-3
pembalut dalam 4 jam.
 Pasien mengeluh pusing, mual
dan sering kencing
DO :
 Turgor kulit sedang
 Mukosa bibir kering
 Konjungtiva anemis
 Akral dingin
 Pasien tampak pucat
 Hb : 8 g/dL.
 Hematokrit ; 22 %
TD : 100/70 mmHg, N: 89 x/mnt, RR :
22 x/mnt, S : 36,6 ºC
3 DS : pasien mengatakan badan terasa Kelemahan umum Risiko
lemas, aktivitas dibantu Intoleransi
- fooding : dibantu sebagian aktivitas
- dressing : dibantu sebagian
- ambulating: dibantu orang lain
- toiletting : dibantu orang lain

DO : pasien tampak lemah dan pucat.


Aktivitas dibantu keluarga keadaan
umum lemah. TD : 100/70 mmHg, N:
89 x/mnt, RR : 22 x/mnt, S : 36,6 ºC

4 DS : Pasien mengatakan sangat depresi Tingkat presepsi Kecemasan


karena keluhan tak kunjung membaik kontrol tidak
sehingga pasien pernah berhenti adekuat
mencari pengobatan. Selain itu
rekomendasi pengobatan yang terlalu
banyak juga membuat pasien merasa
stress. Pasien juga sulit tidur karena
merasa cemas,
DO : konsentrasi pasien agak buruk saat
diajak komunikasi

C. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri kronis b.d Peningkatan kontraksi uterus
2. Risiko syok b.d perdarahan
3. Intoleransi aktvitas b.d kelemahan umum
4. kecemasan b.d Tingkat presepsi kontrol tidak adekuat

D. Intervensi keperawatan

No Nursing Diagnose NOC NIC


1 Nyeri kronis yaitu nyeri NOC  Kaji dan perhatikan
dengan onset yang tiba- Setelah dilakukn asuhan tanda dan gejala
tiba atau lambat dari keperawatan 1 x 24 jam yang berhubungan
intensitas apapun dari diharapkan dengan nyeri kronis
ringan sampai berat, seperti kelemahan,
 Pasien
konstan atau berulang penurunan nafsu
menunjukkan
tanpa akhir yang makan, penurunan
penggunaan
diantisipasi atau dapat berat badan,
keterampilan
diprediksi dan durasi perubahan postur
relaksasi dan
lebih dari enam (6) tubuh, gangguan
bulan. pola tidur,
aktivitas
kecemasan, mudah
diversifikasi yang
tersinggung, agitasi,
berbeda seperti
atau depresi.
yang ditunjukkan
 Kaji persepsi pasien
untuk situasi
tentang efektivitas
individu
teknik yang
 Pasien melaporkan
digunakan untuk
nyeri pada tingkat
menghilangkan rasa
yang kurang dari 3
sakit di masa lalu.
sampai 4 pada skala
 Kaji karakteristik
penilaian 0 sampai
nyeri pasien
10.
 Pertahankan
 Pasien
penggunaan metode
menggunakan
nonfarmakologis
strategi penghilang
untuk
rasa sakit
mengendalikan rasa
farmakologis dan
sakit
nonpharmacologica.
 Mengeksplorasi
kebutuhan obat-
obatan analgesik
2 Risiko syok Beresiko NOC NIC
terhadap ketidakcukupan Setalah dilakukan  Monitor Tanda vital
aliran darah kejaringan tindaka asuhan dan keadaan umum
tubuh, yang dapat keperawatan 1 x 24 jam pasien
mengakibatkan disfungsi diharapkan  Monitor output
seluler yang mengancam  Nadi dalam batas perdrahan
jiwa yang diharapkan  Pantau nilai labor :
 Irama jantung HB, HT, AGD dan
dalam batas yang elektrolit
diharapkan  Monitor
 Frekuensi nafas hemodinamik invasi
dalam batas yang yng sesuai
diharapkan  Monitor tanda awal
 Irama pernapasan syok
dalam batas yang  Berikan cairan IV
diharapkan dan atau oral yang
Hidrasi tepat
 Indicator :
 Mata cekung tidak
ditemukan
 Demam tidak
ditemukan
 Tekanan darah
dalam batas normal
 Hematokrit dalam
batas normal

3 Intoleransi aktivitas NOC NIC


adalah Energi fisiologis Setelah dilakukan  Kaji tingkat aktivitas
atau psikologis yang asuhan keperawatan 1 x fisik dan mobilitas
tidak mencukupi untuk 24 jam diharapkan: pasien.
bertahan atau  Selidiki persepsi
 Pasien akan
menyelesaikan aktivitas pasien tentang
menunjukkan
sehari-hari yang penyebab aktivitas
toleransi selama
dibutuhkan atau intoleransi.
aktivitas fisik
diinginkan.  Kaji kebutuhan alat
sebagaimana
bantu ambulasi
dibuktikan oleh
(mis., Tongkat, alat
fluktuasi tanda
bantu jalan) untuk
vital yang normal
ADLs.
selama aktivitas
 Gunakan oximetry
fisik.
pulsa portabel untuk
 Pasien akan
menilai desaturasi
mengidentifikasi
oksigen selama
faktor-faktor yang
aktivitas.
memperparah
aktivitas  Bantu dengan ADL
intoleransi. sambil menghindari
 Pasien akan ketergantungan
melaporkan pasien.
kemampuan untuk
melakukan
aktivitas sehari-
hari yang
dibutuhkan.
 Pasien akan
mempertahankan
tekanan darah
dalam batas normal
3 menit setelah
aktivitas.

4 Kecemasan Perasaan NOC NIC


tidak nyaman yang tidak Setlah dialkuan  Kaji adanya
nyaman karena tindakan asuhan keadaan kecemasan
ketidaknyamanan atau keperawatan selama 1 x yang terikat
ketakutan disertai 24 jam diharapkan : budaya. Konteks di
respons otonom mana kecemasan
 Pasien
(sumbernya seringkali dialami, maknanya,
menggambarkan
tidak spesifik atau tidak dan tanggapan
kecemasan dan
diketahui oleh individu) terhadapnya
pola
dimediasi secara
penanggulanganny
budaya.
a sendiri.
 nilai reaksi fisik
 Pasien
terhadap
menunjukkan
kecemasan
peningkatan
 Amati bagaimana
konsentrasi dan
pasien
akurasi pikiran.
menggunakan
 Pasien teknik coping dan
menunjukkan mekanisme
kemampuan untuk pertahanan untuk
meyakinkan diri mengatasi
sendiri.. kecemasan.
 Pasien memonitor  Gunakan kehadiran,
tanda dan intensitas sentuh (dengan
kecemasan. izin), verbalisasi,
 Pasien memiliki dan sikap untuk
postur tubuh, mengingatkan
ekspresi wajah, pasien bahwa
gerak tubuh, dan mereka tidak
tingkat aktivitas sendiri dan selalu
yang mendapat suport
mencerminkan  dorong pasien
penurunan tekanan untuk berbicara
tentang perasaan
 Bantu pasien dalam
mengembangkan
keterampilan
mengurangi
kegelisahan baru
(mis., Relaksasi,
pernapasan dalam,
visualisasi positif,
dan pernyataan diri
yang meyakinkan).
E. Implementasi keperawatan

No.
Tanggal Tindakan Respon Paraf
Dx
2 Rabu, 27 Memonitor tanda vital Ds : -pasien mengatakan badan
April terasa lamah, dan pusing
2020 Do : -Pasien pucat keadaan umum
Pukul lemah, kesadaran composmenis
08.00 - TTV :
- TD : 100/70 mmHg
- N : 89x/menit
- RR : 22x/menit
- S : 36,60C
2 Pukul Memonitor output Ds : -pasien mengatakan hari ini
08.05 perdarahan sudah ganti pebalut 3x terhitung
sejak pukul 12.00-14.00, warna
kemerahan.
Do :pasien tampak lemah, turgor
kulit sedang, konjungtiva anemis,
kulit pucat dan mukosabibir kering.

1 Pukul mengkaji dan Ds : pasien mengatakan badan terasa


08.10 memperhatikan tanda lemah, nafsu makan agak mneurun,
dan gejala yang sehari makan 3x dengan menu diet
berhubungan dengan RS, habis 1/3 porsi. pasien mengeluh
nyeri kronis sulit tidur dan depresi karena
penyakitnya
Do : berat badan mpasien turun %
kg, dengan BB awal 80 kg,
1 Pukul Menkaji karakteristik Ds : - pasien mengatakan
08.11 nyeri pasien  P : nyeri haid
 Q: nyeri tusuk
 R: panggul
 S: 6
 T : secara terus menerus
Do : pasien sering kesakitan dan
memangi perut bagain bawah, akral
dingin, S : 36.6ºC
1,4 Pukul Mengajarkan Ds : -pasien mengatakan nyeri lebih
08.13 penggunaan metode bisa dikontrol, dan intesitanya
nonfarmakologis untuk meurun menjadi skala 5
mengendalikan rasa Do : -pasien tampak lebih tenang,
sakit berupa teknik - Teknik relaksasi nyeri
relaksasi distraksi menggunakan musik dan
nafas dalam sudah dilakukan

2 Pukul Melakukan DS : pasien mengatakan nyeri bekas


09.00 pemeriksaan sampel tusukan terasa sakit
darah rutin (HB) DO: pasien tampak kesakitan saat
darah diambil pada vena brakhialis.
Luka tusukan ditutup dengan
hipavic. Tidak ada rembasan darah.
2 Pukul Berikan obat IV asam DS : pasien mengeluh sakit pada
09.00 tranexsamat 500 gram lengan bawah yang di tusuk IVline.
via IVline DO : Injeksi asam tranexamat 500
gram telah diberikan via IV line.
Pasien tampak menahan nyeri.

3 Pukul Mengkaji tingkat Ds : -Pasien mengatakan bahwa


10.00 kemampuan pasien perut bagian bawah masih sakit,
dalam beraktivitas badan masih lemas
- Pasien mengatakan bahwa
pemenuhan kebutuhan
aktivitas (ADL) dibantu oleh
keluarga
Do : Pola aktivitas pasien saat sakit
- Bathing : dibantu sebagian
- Dressing : dibantu sebagian
- Eliminating : dibantu
sebagian
- Fooding : dibantu sebagian
- Mobilitating : dibantu orang
lain
- Ambulating : dibantu
sebagian
3 Pukul Bantu dengan ADL Ds : -Pasien mengatakan bahwa
10.02 sambil menghindari ADL dibantu.
ketergantungan pasien. Do : -Keluarga pasien sangat
kooperatif dalam membantu
pemenuhan ADL pasien. Perawat
membantu ADL mobilitaiting
4 Pukul mendorong pasien Ds : -pasien mengatakansangat sedih
10.03 untuk berbicara tentang dan depresi karena penyakitnya yang
perasaannya tidak kunjung sembuh dan cemas
selain dorongan dari keluarga dan
orang lain yang membuatnya
bingung, banyak pula dokter yang
menganjurkan untuk oprasi dan
segera menikah. Pasien mengatakan
bahwa untuk menikah saat ini sangat
sulit, karena para lelaki akan
mempertimbangkan risiko gangguan
kehamilan yang ia miliki.
Do : -pasien mengutarakan apa yang
ia rasakan. Pasien sedih dan tampak
tertekan.
4 Pukul Menilai reaksi fisik Ds : - pasien mengatakan reaksi fisik
10.10 terhadap kecemasan yang ia lakukan ketika merasa cemas
akan keadaanya yaitu lebih memilih
diam dan menangis.
Do : -Pasien sering merenung,
kadang menangis serta lebih mudah
tersinggung. Pasien tidak melukai
diri sendiri dan orang lain

3 Pukul Memberikan tranfusi DS : pasien mengatakan tidak sesak


11.00 darah 1 kolf nafas dan gatal
DO : tidak terdapat tanda alergi.
tranfusi mulai pukul 11.00-13.00
berupa darah 1 kolf telah dilkukan.
RR : 20x/mnt, S; 36.9ºC TD : 110/80
mmHg. HR : 88x/mnt

F. Evaluasi Keperawatan

No.
Dx Tanggal Evaluasi Paraf
1 S: - pasien mengatakan nyeri udah berkurang dengan
ntesnitas sebagai berikut
- P : nyeri haid
- Q : nyeri tusuk
- R: panggul
- S: 4
- T : secara terus menerus
- Pasien juga mengatakan bahwa teknik relaksasi
yang dijarkan dapat membuatnya rileks dan nyeri
agak mereda.
O: - pasien lebih bisa mengontrol nyeri. Pasien
melakukan teknik relaksasi nafas dalam yang telah
diajarkan oleh perawat. TTV :
TD : 120/80 mmHg N : 84x/menit
RR : 20x/menit S : 36,60C
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
-Mengkaji status nyeri pasien hingga skala nyeri 0-2
-Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
-pertahankan teknik distraksi relaksasi
2 S: -Pasien mengatakan perdarahan masih terjadi, 1
pemalut penuh dalam 3-4 jam. Warna darah merah segar
dan berbau khas. Selain itu pasien juga mengeluh pusing
dan masih sering kencing.
O: -turgor kulit sedang
- Konjungtiva anemis, pasien tampak pucat
- Hb : 9,2 g/dL
- Hematokrit : 29 %
-TTV :
TD : 120/80 mmHg N : 84x/menit
RR : 20x/menit S : 36,60C
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
-pantau tanda tanda syok
-Monitor TTV
-lakukan pemeriksaan darah rutin (Hemoglobin dan
hematokrit) secara berkala
-Kolaborasi dengan dokter untuk pemberia terapi
3 S: - pasien mengatakan aktivitas sudah mulai ada yang
dilakukan secara mandiri yaitu fooding, dan eliminating
namun sesekali pasien masih takut jatuh jika turun dari
tempat tidur tanpa dibantu oleh keluarga
O: tidak terjadi perubahan TTV yang signifikan setalah
aktivitas
- TTV :
TD : 120/80 mmHg N : 84x/menit
RR : 20x/menit S : 36,60C
- pasien sudah dapat melakukan aktivitas sebagai berikut
- Bathing : dibantu sebagian
- Dressing : dibantu sebagian
- Eliminating : mandiri
- Fooding : mandiri
- Mobilitating : dibantu orang lain
- Ambulating : dibantu sebagian
A: Masalah teratasi sebagian
P: pertahankan intervensi
- Monitor TTV berkala
- Bantu pasien dalam ADL

4 S : pasien mengatakan masih memikirkan masa depannya


yaitu khwatir jika tidak bisa hamil. Namun pasien
berusaha mengatasi kekahwatiranyya dengan cara
memikirkan hal-halyang baik dan membahagiakan agar ia
lupa akan kecemasan yang ia alami.
O: pasien bisa mengeskpolre diri, pasien terbuka terhadap
apa yang ia rasakan. Pasien sudah mulai meyakinkan diri
sendiri dan berkoping adaptif.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Kaji nilai reaksi terhadap kecemasan
- Berikan suport secara verbal maupun nonvrbal

Anda mungkin juga menyukai