Anda di halaman 1dari 3

Faedah Luar Biasa dari Nama Allah Al Hayyu Al Qayyum

Ternyata ada faedah luar biasa dari nama Allah Al-Hayyu Al-Qayyum. Apa itu?
Sebagian ulama memasukkan nama Al-Hayyu Al-Qayyum dalam nama Allah yang agung (ism Allah al-
a’zham) seperti yang dipilih oleh Ibnul Qayyim dalam Zaad Al-Ma’ad (4: 187). Dasarnya adalah hadits
berikut.
ِ ِ ِ
ْ ‫صلِّى مُثَّ َد َعا اللَّ ُه َّم ِإىِّن‬
َ ُ‫َأسَأل‬
‫ك‬ َ ُ‫ َجال ًسا َو َر ُج ٌل ي‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫س َأنَّهُ َكا َن َم َع َر ُسول اللَّه‬ ٍ َ‫َع ْن َأن‬
ِ ِ ِ َّ ‫ك احْل م َد الَ ِإلَه ِإالَّ َأنْت الْمنَّا ُن ب ِديع‬ َّ ِ‫ب‬
ُ ُّ‫ض يَا َذا اجْلَالَل َواِإل ْكَرام يَا َح ُّى يَا َقي‬
.‫وم‬ ِ ‫اَألر‬
ْ ‫الس َم َوات َو‬ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ‫َأن ل‬
‫اب َوِإذَا ُسِئ َل بِِه‬ ِِ ِ ‫ِ ِ ِ ِ ِ ِإ‬
َ ‫َأج‬ َ ‫ « لََق ْد َد َعا اللَّهَ بامْس ه الْ َعظي ِم الَّذى ذَا ُدع َى به‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ُّ ‫َف َق َال النَّىِب‬
» ‫َأعطَى‬
ْ
Dari Anas, ia pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dalam keadaan duduk lantas
ada seseorang yang shalat, kemudian ia berdo’a, “Allahumma inni as-aluka bi-anna lakal hamda, laa ilaha
illa anta al-mannaan badii’us samaawaati wal ardh, yaa dzal jalali wal ikram, yaa hayyu yaa
qayyum  [artinya: Ya Allah, aku meminta pada-Mu karena segala puji hanya untuk-Mu, tidak ada
sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Banyak Memberi Karunia, Yang Menciptakan
langit dan bumi, Wahai Allah yang Maha Mulia dan Penuh Kemuliaan, Ya Hayyu Ya Qayyum –Yang Maha
Hidup dan Tidak Bergantung pada Makhluk-Nya-].”

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh ia telah berdo’a pada Allah dengan
nama yang agung di mana siapa yang berdo’a dengan nama tersebut, maka akan diijabahi. Dan jika
diminta dengan nama tersebut, maka Allah akan beri.” (HR. Abu Daud no. 1495 dan An-Nasa’i no. 1301.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Ibnul Qayyim dalam Zaad Al Ma’ad (4: 187) berkata, “Do’a ‘yaa hayyu yaa qayyum, bi rahmatika astaghits
…’ punya kandungan yang luar biasa.

Sifat hayyu (kehidupan) mengandung makna bahwa Allah memiliki sifat sempurna dan


mengonsekuensikan sifat sempurna tersebut. Sedangkan sifat qayyum mengandung makna seluruh
sifat fi’liyah (sifat yang menunjukkan perbuatan Allah).
Oleh karena itu, nama Al-Hayyu Al-Qayyum termasuk dalam nama Allah yang agung (ism Allah Al
A’zham) di mana jika seseorang berdo’a dengannya, akan dikabulkan. Jika meminta dengannya, akan
diberi.

Kalau disebut Allah memiliki sifat hayat (kehidupan) yang sempurna, maka tentu Allah terlepas dari
berbagai cacat (penyakit). Karenanya, penduduk surga mengalami kehidupan yang sempurna yang tidak
lagi merasa cemas, susah, sedih, dan kesengsaraan lainnya.
Kalau sifat hayat (kehidupan) tak sempurna, berarti berpengaruh pada perbuatan yang tidak sempurna.
Sehingga sifat qayyum pula jadi tidak sempurna. Sifat qayyum yang sempurna (ketidakbergantungan
pada makhluk) pasti berasal dari sifat hayat (kehidupan) yang sempurna. Sifat hayyu (kehidupan) yang
sempurna menunjukkan adanya sifat lain yang sempurna. Sedangkan sifat qayyum yang sempurna
menunjukkan sifat perbuatan yang sempurna.
Karenanya seseorang yang bertawassul dengan sifat hayyu dan qayyum punya pengaruh besar, di mana
ia akan dihilangkan dari sifat yang bertentangan dengan sifat kehidupan (seperti dijauhkan dari penyakit,
pen.) dan dapat dihilangkan dari sifat jelek lainnya.”
Amalkan doa di atas dan manfaatkan nama Allah Al-Hayyu Al-Qayyum ketika kita memanjatkan do’a.
Moga Allah mengabulkan setiap do’a kita.  Aamiin, Ya Mujibas Sa-ilin.

Ada beberapa dzikir dan do’a yang menggunakan nama Allah Al-Hayyu Al-Qayyum.

Pertama, meminta dengan nama Allah yang agung Al-Hayyu Al-Qayyum dalam do’a

‫ك بَِأ َّن لَكَ ْال َح ْم َد الَ ِإلَهَ ِإالَّ َأ ْنتَ ْال َمنَّانُ بَ ِدي ُع‬
َ ُ‫صلِّى ثُ َّم َدعَا اللَّهُ َّم ِإنِّى َأ ْسَأل‬
َ ُ‫ َجالِسًا َو َر ُج ٌل ي‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫س َأنَّهُ َكانَ َم َع َرسُو ِل هَّللا‬
ٍ َ‫ع َْن َأن‬
‫ض يَا َذا ْال َجالَ ِل َواِإل ْك َر ِام يَا َح ُّى َيا قَيُّو ُم‬ ِ ْ‫ت َواَألر‬ ِ ‫ال َّس َم َوا‬.

‫اب َوِإ َذا ُسِئ َل بِ ِه َأ ْعطَى‬


َ ‫ « لَقَ ْد َدعَا هَّللا َ بِا ْس ِم ِه ْال َع ِظ ِيم الَّ ِذى ِإ َذا ُد ِع َى بِ ِه َأ َج‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫» فَقَا َل النَّبِ ُّى‬

Dari Anas, ia pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dalam keadaan duduk lantas
ada seseorang yang shalat, kemudian ia berdo’a,

“Allahumma inni as-aluka bi-anna lakal hamda, laa ilaha illa anta al-mannaan badii’us samaawaati wal
ardh, yaa dzal jalali wal ikram, yaa hayyu yaa qayyum [artinya: Ya Allah, aku meminta pada-Mu karena
segala puji hanya untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Banyak
Memberi Karunia, Yang Menciptakan langit dan bumi, Wahai Allah yang Maha Mulia dan Penuh
Kemuliaan, Ya Hayyu Ya Qayyum –Yang Maha Hidup dan Tidak Bergantung pada Makhluk-Nya-].”

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh ia telah berdo’a pada Allah dengan
nama yang agung di mana siapa yang berdo’a dengan nama tersebut, maka akan diijabahi. Dan jika
diminta dengan nama tersebut, maka Allah akan beri.” (HR. Abu Daud no. 1495 dan An-Nasa’i no. 1301.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Kedua, nama Allah Al-Hayyu Al-Qayyum dalam dzikir pagi petang


Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
pada Fatimah (puterinya), “Apa yang menghalangimu untuk mendengar wasiatku atau yang kuingatkan
padamu setiap pagi dan petang yaitu ucapkanlah:

‫ َوَأصْ لِحْ لِ ْي َشْأنِ ْي ُكلَّهُ َوالَ تَ ِك ْلنِ ْي ِإلَى نَ ْف ِس ْي طَرْ فَةَ َع ْي ٍن َأبَدًا‬،‫ْث‬
ُ ‫ك َأ ْست َِغي‬
َ ِ‫يَا َح ُّي يَا قَيُّوْ ُم بِ َرحْ َمت‬

“Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii
thorfata ‘ainin abadan [artinya: Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak
butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan
diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya].” (HR.
Ibnu As Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah no. 46, An-Nasa’i dalam Al-Kubra 381: 570, Al-
Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/ 3107, Al-Hakim 1: 545. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan
oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 227).

Ketiga, ketika dirundung duka

ُ ‫ ِإ َذا َك َربَهُ َأ ْم ٌر قَا َل « يَا َح ُّى يَا قَيُّو ُم بِ َرحْ َمتِكَ َأ ْستَ ِغ‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ال َكانَ النَّبِ ُّى‬
‫يث‬ َ َ‫ك ق‬ ِ ‫» ع َْن َأن‬
ٍ ِ‫َس ب ِْن َمال‬

Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dapat masalah berat, beliau
membaca: Yaa Hayyu Yaa Qayyum, bi rahmatika as-taghiits [artinya: Wahai Rabb Yang Maha Hidup,
wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan].”
(HR. Tirmidzi no. 3524. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Ada juga doa yang
lafazhnya hampir mirip dengan lafazh di atas dari hadits Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ‫ك َأرْ جُو فَالَ تَ ِك ْلنِى ِإلَى نَ ْف ِسى طَرْ فَةَ َع ْي ٍن َوَأصْ لِحْ لِى َشْأنِى ُكلَّهُ الَ ِإلَهَ ِإالَّ َأ ْنت‬ ِ ‫ات ْال َم ْكرُو‬
َ َ‫ب اللَّهُ َّم َرحْ َمت‬ ُ ‫َدع ََو‬

“Doa orang yang dirundung duka: Allahumma rahmataka arjuu fa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin wa
ash-lihlii sya’nii kullahu laa ilaha illa anta [artinya: Ya Allah, dengan rahmat-Mu, aku berharap,
janganlah Engkau sandarkan urusanku pada diriku walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku
seluruhnya, tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau].” (HR. Abu Daud no. 5090, Ahmad 5:
42. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan karena mengingat adanya
penguat).

Anda mungkin juga menyukai