Anda di halaman 1dari 2

Hadits Dhaif Doa Antara Shalat

Tarawih
 Muhammad Abduh Tuasikal, MSc  Follow on TwitterSend an emailJuly 3, 2015

0 24,774 3 minutes read

Ada doa antara shalat tarawih yang dua atau empat raka’at seperti berikut: Asyhadu alla
ilaaha illallah wa astaghfirullah wa as-alukal jannah wa a’udzu bika minan naar.
‫ك ِم َن النَّا ِر‬ ِ ‫ وأ‬،‫أَ ْشهد أَ ْن الَ إِلَه إِالَّ اهلل‬
َ ِ‫ َوأَعُ ْوذُ ب‬،َ‫ك اجلَنَّة‬
َ ُ‫َسأَل‬
ْ ‫َسَت ْغف ُر اهللَ أ‬
ْ َ ُ َ َُ

“Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku
memohon ampunan pada Allah, aku meminta surga dan meminta perlindungan dari
neraka.”

‫ أ ََّما‬،‫ان الَ ِغىَن بِ ُك ْم َعْن ُه َما‬


ِ َ‫ وخصلَت‬،‫ضو َن هِبِما ربُّ ُكم‬ ِ ‫ خ‬،‫فَاستَكْثِروا فِي ِه ِمن أَرب ِع ِخص ٍال‬
ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ‫صلَتَان َت ْر‬ ْ َ َ َْ ْ ْ ُْ ْ
ِ ِ ِ ‫ وأ ََّما اخل‬،‫ وتَسَت ْغ ِفرونَه‬،‫ان َترضو َن هِبِما ربُّ ُكم فَ َشهادةُ أَ ْن الَ إِلَه إِالَّ اهلل‬ ِ ِ َ‫اخل‬
‫صلَتَان اللَّتَان الَ غىَن‬ َْ َ ُ ُْ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ‫صلَتَان اللَّت‬ ْ
‫ َوَتعُ ْوذُ ْو َن ِم َن النَّا ِر‬،َ‫ َفتَ َسأَلُْو َن اجلَنَّة‬،‫بِ ُك ْم َعْن ُه َما‬

“Perbanyaklah melakukan 4 hal dalam bulan Ramadan. Dengan dua hal, kalian akan
mendapatkan ridha dari Rabb kalian; dua hal lainnya sangat kalian butuhkan. Dua hal, yang
dengannya kalian mendapatkan ridha Rabb kalian, adalah syahadat Laa ilaaha illallaah dan
beristigfar kepada-Nya. Adapun dua hal yang sangat kalian butuhkan adalah kalian
meminta surga dan memohon perlindungan dari neraka.”

Kesimpulan Syaikh Al-Albani, hadits ini adalah hadits munkar. (Silsilah Al-Ahadits Adh-
Dha’ifah  no. 871, 2: 263)
Dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dhaifah dijelaskan, “Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Muhamili
dalam Al-Amali (jilid 5, no.50) dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya (no. 1887). Ibnu
Khuzaimah berkomentar, ‘Andaikan shahih, bisa menjadi dalil.’ Juga diriwayatkan oleh Al-
Wahidi dalam Al-Wasith (1: 640). Sanad hadits ini dha’if karena adanya sanad dari ‘Ali bin
Zaid bin Jada’an, dari Sa’id bin Al-Musayyib, dari Salman Al-Farisi, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di hari terakhir dari bulan Sya’ban, lantas
disebutkan hadits tersebut. ‘Ali bin Zaid bin Jada’an itu dha’if, sebagaimana keterangan
Imam Ahmad dan yang lainnya. Imam Ibnu Khuzaimah telah menjelaskan, ‘Saya tidak
menjadikan perawi ini sebagai dalil, karena hafalannya jelek.’” (Silsilah Al-Ahadits Adh-
Dhaifah, 2: 263)
Konteks hadits secara lebih lengkap memang membicarakan tentang bulan Ramadhan.
Namun dzikir di atas tidak disebutkan secara khusus untuk shalat tarawih. Sehingga
mengkhususkan untuk dzikir shalat tarawih saja adalah sesuatu yang mengada-ada. Silakan
lihat hadits secara lengkap dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah no. 871 karya Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah. Apalagi dilihat dari kesimpulan, hadits
tersebut munkar, atau masuk golongan hadits yang lemah. Menurut pendapat paling kuat,
hadits lemah tidak bisa diamalkan.
Adapun jika doa yang dibaca adalah doa: “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu
‘anni.” Doa tersebut yang tepat dibaca pada waktu yang diharap terdapat lailatul qadar.
Lailatul qadar sendiri terjadi pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.
َ َ‫ول فِ َيها ق‬
‫قُوىِل اللَّ ُه َّم‬  ‫ال‬ ُ ُ‫َى لَْيلَ ٍة لَْيلَةُ الْ َق ْد ِر َما أَق‬
ُّ ‫ت أ‬ ِ
ُ ‫ت إِ ْن َعل ْم‬
ِ َ ‫عن عائِ َشةَ قَالَت ُق ْلت يا رس‬
َ ْ‫ول اللَّه أ ََرأَي‬ َُ َ ُ ْ َ َْ
‫ف َعىِّن‬ُ ‫اع‬ ُّ ِ‫َّك َع ُف ٌّو حُت‬
ْ َ‫ب الْ َع ْف َو ف‬ َ ‫إِن‬

Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa
malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul
shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa
fa’fu’anni  (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf,
karenanya maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At
Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa hadits ini shahih). Hadits ini dibawakan oleh Imam Tirmidzi dalam bab “Keutamaan
meminta maaf dan ampunan pada Allah”. Hadits di atas disebutkan pula oleh Ibnu Hajar
dalam Bulughul Marom pada hadits no. 706.

Sumber https://rumaysho.com/11339-hadits-dhaif-doa-antara-shalat-tarawih.html

Anda mungkin juga menyukai