Anda di halaman 1dari 7

Ada beberapa dzikir dan do’a yang

menggunakan nama Allah Al-Hayyu Al-


Qayyum.

Pertama, meminta dengan nama Allah yang


agung Al-Hayyu Al-Qayyum dalam do’a
‫سا َو َر ُج ٌل‬ ً ‫ َجا ِل‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو ِل‬ ُ ‫َع ْن أَن ٍَس أَنَّهُ َكانَ َم َع َر‬
‫ان بَدِي ُع‬ُ َّ‫ت ْال َمن‬ َ ‫ص ِلى ث ُ َّم دَ َعا اللَّ ُه َّم ِإ ِنى أ َ ْسأَلُ َك ِبأ َ َّن لَ َك ْال َح ْمدَ الَ ِإلَهَ ِإالَّ أ َ ْن‬ َ ُ‫ي‬
.‫ى يَا قَيُّو ُم‬ ُّ ‫اإل ْك َر ِام يَا َح‬ ِ ‫ض يَا ذَا ْال َجالَ ِل َو‬ ِ ‫ت َواأل َ ْر‬ ِ ‫س َم َوا‬
َّ ‫ال‬
‫َّللاَ ِبا ْس ِم ِه ْالعَ ِظ ِيم الَّذِى ِإذَا‬ َّ ‫ « لَقَ ْد دَ َعا‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ى‬ ُّ ‫فَقَا َل النَّ ِب‬
» ‫طى‬ َ ‫س ِئ َل ِب ِه أ َ ْع‬
ُ ‫اب َو ِإذَا‬ َ ‫ى ِب ِه أ َ َج‬َ ‫دُ ِع‬
Dari Anas, ia pernah bersama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang dalam keadaan duduk lantas
ada seseorang yang shalat, kemudian ia
berdo’a,
“Allahumma inni as-aluka bi-anna lakal
hamda, laa ilaha illa anta al-mannaan
badii’us samaawaati wal ardh, yaa dzal
jalali wal ikram, yaa hayyu yaa
qayyum [artinya: Ya Allah, aku meminta
pada-Mu karena segala puji hanya untuk-
Mu, tidak ada sesembahan yang berhak
disembah kecuali Engkau, Yang Banyak
Memberi Karunia, Yang Menciptakan
langit dan bumi, Wahai Allah yang Maha
Mulia dan Penuh Kemuliaan, Ya Hayyu Ya
Qayyum –Yang Maha Hidup dan Tidak
Bergantung pada Makhluk-Nya-].”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sungguh ia telah
berdo’a pada Allah dengan nama yang
agung di mana siapa yang berdo’a
dengan nama tersebut, maka akan
diijabahi. Dan jika diminta dengan nama
tersebut, maka Allah akan beri.” (HR. Abu
Daud no. 1495 dan An-Nasa’i no. 1301.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
sanad hadits ini shahih).

Kedua, nama Allah Al-Hayyu Al-Qayyum dalam


dzikir pagi petang
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda pada Fatimah
(puterinya), “Apa yang menghalangimu
untuk mendengar wasiatku atau yang
kuingatkan padamu setiap pagi dan
petang yaitu ucapkanlah:
‫ص ِل ْح ِل ْي شَأ ْ ِن ْي ُكلَّهُ َوالَ ت َ ِك ْل ِن ْي ِإلَى‬ ْ َ‫ َوأ‬،‫ْث‬
ُ ‫ي يَا قَي ُّْو ُم ِب َر ْح َم ِت َك أ َ ْست َ ِغي‬
ُّ ‫يَا َح‬
‫ط ْرفَةَ َعي ٍْن أَبَدًا‬
َ ‫نَ ْف ِس ْي‬

“Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika


astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa
laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin
abadan [artinya: Wahai Rabb Yang Maha
Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri
tidak butuh segala sesuatu, dengan
rahmat-Mu aku minta pertolongan,
perbaikilah segala urusanku dan jangan
diserahkan kepadaku sekali pun sekejap
mata tanpa mendapat pertolongan dari-
Mu selamanya].” (HR. Ibnu As Sunni
dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah no. 46,
An-Nasa’i dalam Al-Kubra 381: 570, Al-
Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/ 3107,
Al-Hakim 1: 545. Sanad hadits
ini hasan sebagaimana dikatakan oleh
Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits
Ash-Shahihah no. 227).

Ketiga, ketika dirundung duka


‫ ِإذَا َك َربَهُ أ َ ْم ٌر‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ى‬ ُّ ‫َع ْن أَن َِس ب ِْن َما ِلكٍ قَا َل َكانَ النَّ ِب‬
ُ ‫ى يَا قَيُّو ُم ِب َر ْح َمتِ َك أ َ ْست َ ِغ‬
» ‫يث‬ ُّ ‫قَا َل « يَا َح‬
Dari Anas bin Malik, ia berkata,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika
dapat masalah berat, beliau
membaca: Yaa Hayyu Yaa Qayyum, bi
rahmatika as-taghiits [artinya: Wahai
Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang
Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu,
dengan rahmat-Mu aku minta
pertolongan].” (HR. Tirmidzi no. 3524. Al-
Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
hadits ini hasan)
Ada juga doa yang lafazhnya hampir
mirip dengan lafazh di atas dari hadits
Abu Bakrah radhiyallahu
‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
َ ‫ب اللَّ ُه َّم َر ْح َمت َ َك أ َ ْر ُجو فَالَ ت َ ِك ْلنِى ِإلَى نَ ْفسِى‬
‫ط ْرفَةَ َعي ٍْن‬ ِ ‫دَ َع َواتُ ْال َم ْك ُرو‬
‫ت‬َ ‫ص ِل ْح ِلى شَأْنِى ُكلَّهُ الَ ِإلَهَ ِإالَّ أ َ ْن‬ ْ َ ‫َوأ‬
“Doa orang yang dirundung
duka: Allahumma rahmataka arjuu fa laa
takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin wa ash-
lihlii sya’nii kullahu laa ilaha illa
anta [artinya: Ya Allah, dengan rahmat-
Mu, aku berharap, janganlah Engkau
sandarkan urusanku pada diriku walau
sekejap mata, perbaikilah segala
urusanku seluruhnya, tidak ada ilah yang
berhak disembah selain Engkau].” (HR.
Abu Daud no. 5090, Ahmad 5: 42. Syaikh
Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa
sanad hadits ini hasan karena mengingat
adanya penguat).
Baca artikel Rumaysho.Com: Doa Ketika
Dirundung Duka.
Selesai kajian nama Allah Al-Hayyu Al-
Qayyum, moga manfaat.

Referensi:
Fiqh Al-Ad’iyyah wa Al-Adzkar. Cetakan
pertama, tahun 1426 H. Syaikh
‘Abdurrazaq bin ‘Abdul Muhsin Al-Badar.
Penerbit Kunuz Isybiliya.
Kitab At-Tauhid fi Dhau’ Al-Qur’an wa As-
Sunnah. Cetakan pertama, tahun 1432 H.
Muhammad bin Ibrahim bin ‘Abdullah At-
Tuwaijiri. Penerbit Dar Ashda’ Al-
Mujtama’.
Syarh Asma’ Allah Al-Husna fi Dhau’ Al-
Kitab wa As-Sunnah. Cetakan kedua
belas, tahun 1431 H. Syaikh Dr. Sa’id bin
‘Ali bin Wahf Al-Qahthani. Maktabah Al-
Malik Fahd.
Zaad Al-Ma’ad fi Hadyi Khair Al-‘Ibad.
Cetakan keempat, tahun 1425 H. Ibnu
Qayyim Al-Jauziyah. Penerbit Muassasah
Ar-Risalah.

Selesai disusun menjelang Maghrib, 18
Dzulqa’dah 1436 H di Darush Sholihin,
Panggang, GK
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com

Baca
Selengkapnya : https://rumaysho.com/1
1790-dzikir-dan-doa-dengan-ya-hayyu-
ya-qayyum.html

Anda mungkin juga menyukai