Anda di halaman 1dari 68

PRAKTEK PENEGAKAN HUKUM PIDANA

KETENAGAKERJAAN

OLEH:
Yuli Adiratna, SH.,M.Hum
Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan, Kemnaker

Disampaikan dalam acara Webinar “Aspek Pidana Dalam Hukum Ketenagakerjaan” yang
diselenggarakan oleh Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Trisakti Jakarta
Tanggal 17 Desember 2022 melalui platform Zoom Meeting
OUTLINE PAPARAN
• Pendahuluan.
• Tindak Pidana Ketenagakerjaan.
• Jenis Pidana Ketenagakerjaan.
• Proses Penegakan Hukum Pidana Ketenagakerjaan.
• Lampiran sanksi-sanksi Beberapa UU yang terkait dengan
Ketenagakerjaan.
TINDAK PIDANA (KETENAGKERJAAN)
❑ Prof. Moeljatno, S.H.,
Tindak pidana (delik) atau perbuatan pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu
aturan hukum, larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu,
bagi barang siapa melanggar ketentuan tersebut

❑ Prof. Wirjono Projodikoro, S.H.


Tindak pidana berarti suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan hukuman
pidana.

❑ Jan Remmelink
mengartikan tindak pidana dengan mengawali pernyataan bahwa untuk dapat
menghukum seseorang sekaligus memenuhi tuntutan keadilan dan kemanusiaan, harus
ada suatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan yang dapat dipersalahkan
kepada pelakunya
• Tindak Pidana Ketenagakerjaan:
Pelanggaran terhadap aturan-aturan hukum ketenagakerjaan yang pelakunya
dapat dikenakan hukuman pidana.
KAPAN TINDAK PIDANA TERJADI….????

 Tindak pidana itu terjadi saat tindakan dilakukan, ada yang mengatakan
tindak pidana itu terjadi saat tindakan dilakukan dan saat akibat
muncul dimana kedua peristiwa itu tidak bisa dipisahkan karena merupakan
satu rangkaian peristiwa.

Sumber: https://konsultanhukum.web.id/kapan-suatu-perbuatan-pidana-terjadi-saat-perbuatan-dilakukan-atau-saat-muncul-akibat/ diakses 17 Des


2021
Tipiring

Biasa
PENEGAKAN KETIDAKPATUHAN THD
NORMA KETENAGAKERJAAN

❑ Semua peraturan perundang-undangan


ketenagakerjaan bersifat normatif (wajib dipatuhi)
❑ Penyelesaian ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan ketenagakerjaan:
❖ Penyelesaian diluar lembaga pengadilan
(mekanisme UU No. 2 Tahun 2004)
❖ Penyelesaian melalui lembaga peradilan:
 Peradilan Perdata
 Peradilan Hubungan Industrial
 Peradilan Pidana
 Peradilan Tata Usaha Negara
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KETENAGAKERJAAN

❑ Tindakan pro yustisia merupakan langkah terakhir dari proses penegakan


hukum ketenagakerjaan (ultimum remedium)
❑ Dilakukan oleh PPNS Ketenagakerjaan sesuai dengan kewenangannya
❑ Proses pengawasan ketenagakerjaan sudah dilakukan secara maksimal
❑ Harus di dukung dengan administrasi yang baik dan benar sesuai
ketentuan
❑ Dilakukan dengan prinsip cepat, sederhana dan akurat
❑ Koordinasikan dari awal proses penyidikan dengan Korwas PPNS

adiratna_bph_2015
PROSES PENEGAKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN
 Pengawas ketenagakerjaan melakukan pemeriksaan ke perusahaan.
 Apabila ditemui ketidakpatuhan atau pelanggaran terhadap norma ketenagakerjaan,
maka pengawas ketenagakerjaan menerbitkan nota pemeriksaan (Nota Riksa I & II).
 Pengawas ketenagakerjaan memastikan pelaksanaan Nota Pemeriksaan.
❑ Untuk pelanggaran yang bersifat pidana dibawa ke pengadilan pidana
❑ Untuk ketidakpatuhan/pelanggaran keperdataan diselesaikan melalui mekanisme
keperdataan ataupun mekanisme penyelesaian perselisihan HI
❑Untuk pelanggaran yang bersifat administratif diselesaikan melalui mekanisme
administratif, mis:pencabutan izin operasional dan penghentian operasional sementara,
peringatan tertulis.
❖ Atas ketidakpatuhan yang memiliki sanksi pidana, pengawas ketenagakerjaan membuat
laporan terjadinya dugaan tindak pidana ketenagakerjaan.
❖ Atas laporan tersebut penyidik membuat Laporan Kejadian untuk dilakukan penyidikan
terhadap pelanggaran pidana.
ALUR PENANGANAN TIPID KETENAGAKERJAAN

Pembuatan Korwas PPNS


INPUT Penerimaan Laporan Kejadian Setempat
Laporan Oleh PPNS

Bukti Kuat
• Laporan Terjadinya
• Pemeriksaan Tipid Naker • Sprint Tugas
dugaan Tindak
Pidana untuk • Gelar Perkara 1
Ketenagakerjaan mengumpulkan • Sprint Sidik
oleh: alat bukti Bukan Tindak • SPDP
✓Pengawas Pidana • Riksa Saksi
Ketenagakerjaan • Gelar Perkara 2
✓Pengusaha • Riksa Ahli
✓Pekerja/buruh • Riksa Tersangka
✓masyarakat Mekanisme • Gelar Perkara 3
• Keperdataan • Seirahkara
• PPHI
Restoratif justice • Seirah Tersangka & Barang
Bukti
TAHAPAN PENEGAKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN
OLEH WASNAKER
Preventive
Educative
merupakan upaya pencegahan Repressive Non
melalui penyebarluasan norma, Justicia
penasihatan teknis, dan merupakan upaya paksa diluar
pendampingan lembaga pengadilan untuk
memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan dalam
bentuk nota pemeriksaan
Repressive Justicia dan/atau surat pernyataan
merupakan upaya paksa melalui
kesanggupan pemenuhan
lembaga pengadilan dengan
ketentuan peraturan
melakukan proses penyidikan
perundang-undangan
oleh Pengawas Ketenagakerjaan
selaku Penyidik Pegawai Negeri
Sipil
GAKKUM KETENAGAKERJAAN

PROSES PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN PROSES PENYIDIKAN
 OLEH : PENGAWAS B
KETENAGAKERJAAN B  OLEH: PPNS KETENAGAKERJAAN
a
 Pembinaan kepatuhan norma at
ketenagakerjaan
at
 Repressive Non Justicia  Repressive Justicia
a
s
s
Proses Wasnaker Tuntas
CONTOH: PASAL 88E ayat (2) UU 11/2020 (KEJAHATAN)

❑ Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah


minimum.
❑ Barang siapa melanggar ketentuan membayar upah lebih
rendah dari upah minimum dikenakan sanksi pidana penjara
paling singkat 1 tahun dan paling lama 4 tahun dan/atau
denda paling sedikit Rp. 100 juta dan paling banyak Rp. 400
juta.
❖ Mengumpulkan alat bukti:
✓ SK Gubenrur ttg Penetapan Upah Minimum
✓ Besaran pembayaran upah.
✓ Bukti eksekusi pembayaran upah (slip upah, kwitansi, bukti
transfer, dll).
✓ Berapa orang yang dibayar dibawah minimum.
✓ Waktunya kapan.
CONTOH PASAL 28 UU 21/2000 SERIKAT
PEKERJA/SERIKAT BURUH (KEJAHATAN)
❑ Mencari motif dan buktinya: menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh untuk
membentuk atau tidak membentuk, menjadi pengurus atau tidak menjadi pengurus, menjadi
anggota atau tidak menjadi anggota dan/atau menjalankan atau tidak menjalankan kegiatan
serikat pekerja/serikat buruh dengan cara :
❖ melakukan pemutusan hubungan kerja, memberhentikan sementara, menurunkan jabatan,
atau melakukan mutasi;
❖ tidak membayar atau mengurangi upah pekerja/buruh;
❖ melakukan intimidasi dalam bentuk apapun ;
❖ melakukan kampanye anti pembentukan serikat pekerja/serikat buruh.
Terima kasih
ANCAMAN HUKUMAN PIDANA KETENAGAKERJAAN

NO UNDANG-UNDANG SUBSTANSI ANCAMAN PIDANA


1 UU UAP Tahun 1930 Pemakai pesawat uap • dipidana dengan
❑ djika pesawat tersebut didjalankan sebelum izin jang kurungan selama-
(stoom ordonnantie) disjaratkan untuk itu diperoleh atau sesudah izin itu ditjabut
Pasal 26 dan Pasal 27 lamanja 3 bulan atau
ataupun pemakaian selanjutnja, berdasarkan ajat pertama
pasal 21 atau ajat pertama pasal 22, dilarang;
denda sebanjak-
❑ djika ia tidak mendjaga dengan sepenuhnja atas bekerdjanja banjaknja RP. 7500,00;
alat keamanan seperti jang diuraikan dalam surat izin jang
diberikan;
❑ djika ia membiarkan alat keamanan itu diubah diluar
pengetahuan pegawai jang berkewadjiban melakukan
pengawasan atau berdjalannja baik dan tepat alat tersebut
dirintangi;
❑ djika ia tidak mendjaga dengan sepenuhnja agar pendjagaan
khusus untuk mendjalankannja diindahkan;
❑ djika ia setelah terjadinja suatu perledakan, tidak segera
memberitahukannja kepada Bupati/Kepala Daerah.

Petugas melajani suatu pesawat uap tidak berada di tempat • kurungan selama-
pada waktu pesawat itu dipergunakan, lamanja 1 bulan atau
denda sebanjak-
banjaknja Rp. 4500,00.
ANCAMAN HUKUMAN PIDANA KETENAGAKERJAAN

NO UNDANG-UNDANG SUBSTANSI ANCAMAN PIDANA


2 UU No. 3 Tahun 1951
Pasal 6 Delik Aduan • Kejahatan
❑ Pengawas Ketenagakerjaan yang dengan • hukuman pendjara selama-
sengaja membuka rahasia lamanja 6 bulan atau denda
sebanjak-banjaknja Rp. 600,00
dengan tidak atau dipecat dari
hak memangku djabatan.
• kurungan selama-lamanja 3
❑ Pengawas Ketenagakerjaan yang karena bulan atau denda sebanjak-
kesilapannya sehingga rahasia terbuka banjaknja Ro. 300,00.

Barang Siapa (Pengusaha, Pekerja/Buruh) • Pelanggaran


❑ menghalang-halangi atau menggagalkan sesuatu • kurungan selama-lamanja 3
jang dilakukan oleh pegawai-pegawai pengawas bulan atau denda sebanjak-
ketenagakerjaan. banjaknja Rp.500,00.
❑ tidak memenuhi kewadjibannja menunjuk
seorang pengantar untuk memberi keterangan-
keterangan pada waktu diadakan pemeriksaan.
ANCAMAN HUKUMAN PIDANA KETENAGAKERJAAN

NO UNDANG-UNDANG SUBSTANSI ANCAMAN PIDANA


3 UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 15 ❑ Pelanggaran pemenuhan persyaratan • Pelanggaran
keselamatan kerja • Peraturan perundangan
dapat memberikan
antjaman pidana atas
pelanggaran peraturannja
dengan hukuman kurungan
selama-lamanja 3 (tiga)
bulan atau denda setinggi-
tingginja Rp. 100.000,-
(seratus ribu rupiah).
ANCAMAN HUKUMAN PIDANA KETENAGAKERJAAN

NO UNDANG-UNDANG SUBSTANSI ANCAMAN PIDANA


4 UU No. 7 Tahun 1981
Pasal 10 Pengusaha atau pengurus yang tidak memenuhi • Pelanggaran
kewajiban-kewajiban: • kurungan selama-lamanya 3
❑ melaporkan secara tertulis kepada Menteri atau
(tiga) bulan atau denda
pejabat yang ditunjuk selambat-lambatnya
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah setinggi-tingginya Rp.
mendirikan, menjalankan kembali atau 1.000.000,- .(satu juta
memindahkan perusahaan. rupiah).
❑ melaporkan setiap tahun secara tertulis • Dalam pengulangan
mengenai ketenagakerjaan kepada Menteri pelanggaran untuk kedua
atau pejabat yang ditunjuk. kali atau lebih setelah
❑ melaporkan secara tertulis kepada Menteri atau putusan yang terakhir tidak
pejabat yang ditunjuk selambat-lambatnya
dapat diubah lagi, maka
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
sebelum memindahkan, menghentikan atau pelanggaran tersebut hanya
membubarkan perusahaan. dijatuhkan pidana
kurungan.
TINDAK PIDANA KEJAHATAN KETENAGAKERJAAN

NO PASAL SUBSTANSI PIDANA


12. 43 ayat (1) jo pasal 28 Barang siapa menghalang-halangi atau memaksa 1 - 5 tahun dan/atau
UU 21/2000 ttg Serikat pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, denda Rp 100 juta -
Pekerja/Serikat Buruh ❑ Siapapun dilarang menghalang-halangi atau Rp 500 juta
memaksa pekerja/buruh untuk membentuk atau
tidak membentuk, menjadi pengurus atau tidak
menjadi pengurus, menjadi anggota atau tidak
menjadi anggota dan/atau menjalankan atau tidak
menjalankan kegiatan serikat pekerja/serikat
buruh dengan cara :
➢ melakukan pemutusan hubungan kerja,
memberhentikan sementara, menurunkan
jabatan, atau melakukan mutasi;
➢ tidak membayar atau mengurangi upah
pekerja/buruh;
➢ melakukan intimidasi dalam bentuk apapun ;
➢ melakukan kampanye anti pembentukan
serikat pekerja/serikat buruh.
TINDAK PIDANA PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN

NO PASAL SUBSTANSI PIDANA


1 186 ayat (1) jo pasal 35 ❑ Pemberi kerja dalam mempekerjakan tenaga kerja tidak 1 bulan - 4 tahun
memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan,
ayat (2) dan ayat (3), keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik tenaga
dan/atau denda Rp
Pasal 93 ayat (2), UU kerja (pasal 35) 10 juta - Rp 400 juta
13/2003 ❑ Pengusaha tidak membayar upah, apabila (pasal 92 ayat (2):
a. pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;
b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua
masa haidnya sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;
c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh menikah,
menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri
melahirkan atau keguguran kandungan, suami atau isteri atau anak
atau menantu atau orang tua atau mertua atau anggota keluarga
dalam satu rumah meninggal dunia;
d. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang
menjalankan kewajiban terhadap negara;
e. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena
menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya;
f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan
tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan
sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari
pengusaha;
g. pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat;
h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh
atas persetujuan pengusaha; dan
i. pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.
TINDAK PIDANA KEJAHATAN KETENAGAKERJAAN
NO PASAL SUBSTANSI PIDANA

1. 183 ayat (1) jo pasal 74 Barang siapa melanggar ketentuan mempekerjakan 2 - 5 tahun dan/atau
UU 13/2003 dan melibatkan anak pada bentuk pekerjaan denda Rp 200 juta -
terburuk Rp 500 juta
2. Pasal 185 ayat (1) jo ❑ Pemberi kerja orang perseorangan dilarang 1 - 4 tahun dan/atau
pasal 42 ayat (2) diubah mempekerjakan tenaga kerja asing. denda Rp 100 juta -
dengan UU 11/2020 Rp 400 juta
3 185 ayat (1) jo pasal 68 Barang siapa melanggar ketentuan 1 - 4 tahun dan/atau
UU 13/2003 ❑Pengusaha dilarang mempekerjakan anak denda Rp 100 juta -
Rp 400 juta

4. 185 ayat (1) jo pasal 80 • Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana 1 - 4 tahun dan/atau
UU 13/2003 dimaksud Pasal 80 denda Rp 100 juta -
• Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang Rp 400 juta
secukupnya kepada pekerja/buruh untuk
melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh
agamanya.
TINDAK PIDANA KEJAHATAN KETENAGAKERJAAN
NO PASAL SUBSTANSI PIDANA
5. 185 ayat (1) jo pasal 82 ❑Barang siapa melanggar ketentuan 1 - 4 tahun
UU 13/2003 sebagaimana dimaksud Pasal 82 dan/atau denda
❑ Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh Rp 100 juta - Rp
istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan 400 juta
sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5
(satu setengah) bulan sesudah melahirkan
menurut perhitungan dokter kandungan
atau bidan.
❑ Pekerja/buruh perempuan yang mengalami
keguguran kandungan berhak memperoleh
istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau
sesuai dengan surat keterangan dokter
kandungan atau bidan.
6. 185 ayat (1) jo pasal ❑ Barang siapa melanggar ketentuan 1 - 4 tahun
88A ayat (3) ditambah sebagaimana dimaksud Pasal 88A ayat (3): dan/atau denda
dalam UU 11/2020 ❑ Pengusaha wajib membayar upah kepada Rp 100 juta - Rp
pekerja/buruh sesuai dengan kesepakatan. 400 juta
TINDAK PIDANA KEJAHATAN KETENAGAKERJAAN
NO PASAL SUBSTANSI PIDANA
7. 185 ayat (1) jo pasal 69 Barang siapa melanggar persyaratan mempekerjakan 1 - 4 tahun dan/atau
ayat (2) UU 13/2003 anak pada pekerjaan ringan sebagaimana dimaksud denda Rp 100 juta -
Rp 400 juta
Pasal 69 ayat (2):
❑ izin tertulis dari orang tua atau wali;
❑ perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang
tua atau wali;
❑ waktu kerja maksimum 3 (tiga) jam;
❑ dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu
waktu sekolah;
❑ keselamatan dan kesehatan kerja;
❑ adanya hubungan kerja yang jelas; dan
❑ Menerima upah sesuai ketentuan yang berlaku
8. 185 ayat (1) jo pasal ❑ Barang siapa melanggar ketentuan 1 - 4 tahun
88E ayat (2) ditambah sebagaimana dimaksud Pasal 88E ayat (2): dan/atau denda
dalam UU 11/2020 ❑ Pengusaha dilarang membayar upah lebih Rp 100 juta - Rp
rendah dari upah minimum. 400 juta
TINDAK PIDANA KEJAHATAN KETENAGAKERJAAN
NO PASAL SUBSTANSI PIDANA
9. 185 ayat (1) jo pasal 143 Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana 1 - 4 tahun dan/atau
UU 13/2003 dimaksud Pasal 143 denda Rp 100 juta -
❑ Siapapun tidak dapat menghalang-halangi Rp 400 juta
pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat
buruh untuk menggunakan hak mogok kerja yang
dilakukan secara sah, tertib, dan damai.
❑ Siapapun dilarang melakukan penangkapan
dan/atau penahanan terhadap pekerja/buruh
dan pengurus serikat pekerja/serikat buruh yang
melakukan mogok kerja secara sah, tertib, dan
damai sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
TINDAK PIDANA KEJAHATAN KETENAGAKERJAAN

NO PASAL SUBSTANSI PIDANA


10. 185 ayat (1) jo pasal 156 ❑ Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana 1 - 4 tahun dan/atau
ayat (1) UU 13/2003 dimaksud Pasal 156 ayat (1): denda Rp 100 juta -
diubah dengan UU ❑ Dalam hal terjadi pemutusan hubungan Rp 400 juta
11/2020 kerja, pengusaha wajib membayar uang
pesangon dan/atau uang penghargaan masa
kerja dan uang penggantian hak yang
seharusnya diterima.
11. 185 ayat (1) jo pasal 160 Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana 1 - 4 tahun dan/atau
ayat (4) UU 13/2003 dimaksud Pasal 160 ayat (4): denda Rp 100 juta -
diubah dengan UU ❑ Dalam hal pengadilan memutuskan perkara Rp 400 juta
11/2020 pidana sebelum masa 6 (enam) bulan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) berakhir
dan pekerja/buruh dinyatakan tidak bersalah,
maka pengusaha wajib mempekerjakan
pekerja/buruh kembali.
TINDAK PIDANA PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN
NO PASAL SUBSTANSI PIDANA
1 186 ayat (1) jo pasal 35 ❑ Pemberi kerja dalam mempekerjakan tenaga kerja tidak 1 bulan - 4 tahun
memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan,
ayat (2) atau ayat (3), atau keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik tenaga
dan/atau denda Rp
Pasal 93 ayat (2), UU kerja (pasal 35) 10 juta - Rp 400 juta
13/2003 diubah dengan ❑ Pengusaha tidak membayar upah, apabila (pasal 93 ayat (2):
a. pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;
UU 11/2020 b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua
masa haidnya sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;
c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh menikah,
menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri
melahirkan atau keguguran kandungan, suami atau isteri atau anak
atau menantu atau orang tua atau mertua atau anggota keluarga
dalam satu rumah meninggal dunia;
d. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang
menjalankan kewajiban terhadap negara;
e. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena
menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya;
f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan
tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan
sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari
pengusaha;
g. pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat;
h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh
atas persetujuan pengusaha; dan
i. pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.
TINDAK PIDANA PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN

NO PASAL SUBSTANSI PIDANA


2. 187 ayat (1) jo pasal 45 ❑Barang siapa melanggar Pasal 45 ayat (1): 1 bulan – 12 bulan
ayat (1) UU 11/2020 ❑ Pemberi kerja TKA wajib dan/atau denda Rp
a. menunjuk tenaga kerja warga negara Indonesia 10 juta – Rp 100 juta
sebagai tenaga pendamping tenaga kerja asing
yang dipekerjakan untuk alih teknologi dan alih
keahlian dari tenaga kerja asing;
b. melaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja
bagi tenaga kerja Indonesia sebagaimana
dimaksud pada huruf a yang sesuai dengan
kualifikasi jabatan yang diduduki oleh tenaga
kerja asing; dan
c. memulangkan tenaga kerja asing ke negara
asalnya setelah hubungan kerjanya berakhir
3. 187 ayat (1) jo pasal 67 ❑Barang siapa melanggar Pasal 67 ayat (1): 1 bulan – 12 bulan
ayat (1) UU 13/2003 ❑ Pengusaha yang mempekerjakan penyandang dan/atau denda Rp
cacat tidak memberikan perlindungan sesuai 10 juta – Rp 100 juta
derajat kecacatannya
TINDAK PIDANA PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN

NO PASAL SUBSTANSI PIDANA


4 187 ayat (1) jo pasal 71 ❑Barang siapa melanggar Pasal 71 ayat (2): 1 bulan – 12 bulan
ayat (2) UU 13/2003 ❑ Pengusaha yang mempekerjakan anak untuk dan/atau denda Rp
mengembangkan bakat dan minat tidak memenuhi 10 juta – Rp 100 juta
persyaratan
5. 187 ayat (1) jo pasal 76 ❑Barang siapa melanggar Pasal 76: Pengusaha yang 1 bulan – 12 bulan
UU 13/2003 mempekerjakan: dan/atau denda Rp
❑ Pekerja perempuan kurang dari 18 tahun antara pkl 10 juta – Rp 100 juta
23.00 – 07.00
❑ Pekerja perempuan hamil antara pkl 23.00 – 07.00 yg
menurut keterangan dokter berbahaya bagi keselamatan
dan kesehatan dirinya dan kandungannya
❑ Tdk memberikan makanan dan minuman bergizi, dan
menjaga keamanan dan kesusilaan bagi pekerja
perempuan yang bekerja antara pkl 23.00 – 07.00
❑ Tidak menyediakan antar jemput bagi pekerja
perempuan yang dipekerjakan antara pkl 23.00 – 05.00
TINDAK PIDANA PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN
NO PASAL SUBSTANSI PIDANA
6 187 ayat (1) jo Pasal 78 ayat Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi 1 bulan – 12 bulan
(2), diubah dengan UU waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dan/atau denda Rp 10
11/2020 membayar upah kerja lembur. juta – Rp 100 juta

7 187 ayat (1) jo Pasal 79 ayat ❑ Pengusaha wajib memberi : 1 bulan – 12 bulan
(1), (2) atau (3), diubah a. waktu istirahat; dan dan/atau denda Rp 10
dengan UU 11/2020 b. cuti. juta – Rp 100 juta
❑ Waktu istirahat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a wajib diberikan kepada pekerja/buruh paling sedikit
meliputi:
a. istirahat antara jam kerja, paling sedikit setengah jam
setelah bekerja selama 4 (empat) jam terus menerus
dan waktu istirahat tersebut tidak
termasuk jam kerja; dan
b. istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari
kerja dalam 1 (satu) minggu.
❑ Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yang
wajib diberikan kepada pekerja/buruh yaitu cuti tahunan,
paling sedikit 12 (dua belas) hari kerja setelah
pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua
belas) bulan secara terus menerus.
TINDAK PIDANA PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN

NO PASAL SUBSTANSI PIDANA


8 187 ayat (1) jo pasal 85 ❑Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh yang 1 bulan – 12 bulan
ayat (3) UU 13/2003 melakukan pekerjaan pada hari libur resmi dan/atau denda Rp
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib membayar 10 juta – Rp 100 juta
upah kerja lembur
9. 187 ayat (1) jo pasal 144 ❑Terhadap mogok kerja yang dilakukan sesuai dengan 1 bulan – 12 bulan
UU 13/2003 ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, dan/atau denda Rp
pengusaha dilarang : 10 juta – Rp 100 juta
a. mengganti pekerja/buruh yang mogok kerja
dengan pekerja/buruh lain dari luar perusahaan,
atau
b. memberikan sanksi atau tindakan balasan dalam
bentuk apapun kepada pekerja/buruh dan
pengurus serikat pekerja/serikat buruh selama
dan sesudah melakukan mogok kerja.
TINDAK PIDANA PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN

NO PASAL SUBSTANSI PIDANA


10 188 ayat (1) jo pasal 38 ❑ Lembaga penempatan tenaga kerja swasta denda Rp 5 juta –
ayat (2) UU 13/2003 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) Rp 50 juta
huruf (b), hanya dapat memungut biaya
penempatan tenaga kerja dari pengguna tenaga
kerja dan dari tenaga kerja golongan dan jabatan
tertentu
11 188 ayat (1) jo pasal 63 ❑ Dalam hal perjanjian kerja waktu tidak tertentu denda Rp 5 juta –
ayat (2) UU 13/2003 dibuat secara lisan, maka pengusaha wajib Rp 50 juta
membuat surat pengangkatan bagi pekerja/buruh
yang bersangkutan.

12 188 ayat (1) jo pasal 78 Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh denda Rp 5 juta –
ayat (1) UU 13/2003 melebihi Rp 50 juta
diubah dengan UU waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat
11/2020 (2) harus memenuhi syarat:
a. ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan;
dan
b. waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling
TINDAK PIDANA PELANGGARAN KETENAGAKERJAAN
NO PASAL SUBSTANSI PIDANA
13 188 ayat (1) jo pasal 108 ayat ❑ Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh sekurang- denda Rp 5 juta – Rp
(1) UU 13/2003 kurangnya 10 (sepuluh) orang wajib membuat peraturan 50 juta
perusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh
Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
14 188 ayat (1) jo pasal 111 ayat ❑ Masa berlaku peraturan perusahaan paling lama 2 (dua) denda Rp 5 juta – Rp
(3) UU 13/2003 tahun dan wajib diperbaharui setelah habis masa 50 juta
berlakunya

15 188 ayat (1) jo pasal114 UU Pengusaha wajib memberitahukan dan menjelaskan isi serta denda Rp 5 juta – Rp
13/2003 diubah dengan UU memberikan naskah peraturan perusahaan atau perubahannya 50 juta
11/2020 kepada pekerja/buruh.

16 188 ayat (1) jo pasal114 UU ❑ Pengusaha wajib memberitahukan secara tertulis kepada denda Rp 5 juta – Rp
13/2003 diubah dengan UU pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh, serta 50 juta
11/2020 instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
setempat sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum
penutupan perusahaan (lock out) dilaksanakan.
❑ Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-
kurangnya memuat : a. waktu (hari, tanggal, dan jam) dimulai dan
diakhiri penutupan perusahaan (lock out); dan b. alasan dan sebab-
sebab melakukan penutupan perusahaan (lock out) 3.
Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani
oleh pengusaha dan/atau pimpinan perusahaan yang bersangkutan.
SANKSI ADMINISTRASI

NO PASAL SUBSTANSI ADMINISTRASI


1. 190 ayat (1) jo pasal 5 ❑ Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang
UU 13/2003 sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh
pekerjaan.
2 190 ayat (1) jo pasal 6 ❑ Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh
UU 13/2003 perlakuan yang sama tanpa diskriminasi pengusaha.
3 190 ayat (1) jo pasal 14 ❑ Lembaga pelatihan kerja swasta dapat berbentuk
ayat (1) UU 13/2003 badan hukum Indonesia atau perorangan

4 190 ayat (1) jo pasal 15 ❑ Penyelenggaraan pelatihan kerja wajib memenuhi


UU 13/2003 persyaratan :
a. Tersedianya tenaga kepelatihan ;
b. Adanya kurikulum yang sesuai dengan tingkat
pelatihan ;
c. Tersedianya sarana dan prasarana pelatihan
kerja; dan
d. Tersedianya dana bagi kelangsungan kegiatan
SANKSI ADMINISTRASI
NO PASAL SUBSTANSI ADMINISTRASI
5. 190 ayat (1) jo pasal 25 ❑ Pemagangan yang dilakukan di luar wilayah
UU 13/2003 Indonesia wajib mendapat izin dari Menteri
atau pejabat yang ditunjuk.
❑ Untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), penyelenggara pemagangan
harus berbentuk badan hukum Indonesia sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
6. 190 ayat (1) jo pasal 37 ❑ Lembaga penempatan tenaga kerja swasta
ayat (2) UU 13/2003 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dalam
diubah dengan UU melaksanakan pelayanan penempatan tenaga kerja
wajib memenuhi Perizinan Berusaha yang diterbitkan
11/2020
oleh Pemerintah Pusat.
SANKSI ADMINISTRASI

NO PASAL SUBSTANSI ADMINISTRASI


7 190 ayat (1) jo pasal 38 ❑ Lembaga penempatan tenaga kerja swasta
ayat (2) UU 13/2003 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf
(b), hanya dapat memungut biaya penempatan
tenaga kerja dari pengguna tenaga kerja dan dari
tenaga kerja golongan dan jabatan tertentu.
8 190 ayat (1) jo pasal 42 ❑ Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga
ayat (1) UU 13/2003 kerja asing wajib memiliki rencana penggunaan
diubah dengan UU tenaga kerja asing yang disahkan oleh Pemerintah
Pusat.
11/2020

9 190 ayat (1) jo pasal 47 ❑ Pemberi kerja wajib membayar kompensasi atas
ayat (1) UU 13/2003 setiap tenaga kerja asing yang dipekerjakannya.
diubah dengan UU
11/2020
SANKSI ADMINISTRASI

NO PASAL SUBSTANSI ADMINISTRASI


10 190 ayat (1) jo pasal ❑ Dalam hal perjanjian kerja waktu tertentu berakhir
61A UU 13/2003 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) huruf
tambahan dalam UU b dan huruf c, pengusaha wajib memberikan uang
kompensasi kepada pekerja/buruh.
11/2020
❑ Uang kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan kepada pekerja/buruh sesuai dengan
masa kerja pekerja/buruh di perusahaan yang
bersangkutan.
❑ Ketentuan lebih lanjut mengenai uang kompensasi
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
11 190 ayat (1) jo pasal 66 ❑ Perusahaan alih daya sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) UU 13/2003 ayat (2) berbentuk badan hukum dan wajib
diubah dengan UU memenuhi Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh
Pemerintah Pusat.
11/2020
SANKSI ADMINISTRASI
NO PASAL SUBSTANSI ADMINISTRASI
12. 190 ayat (1) jo pasal 87 ❑ Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
UU 13/2003 manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan..
❑ Ketentuan mengenai penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
13. 190 ayat (1) jo pasal 92 ❑ Pengusaha wajib menyusun struktur dan skala upah
UU 13/2003 diubah di perusahaan dengan memperhatikan kemampuan
dengan UU 11/2020 perusahaan dan produktivitas.
❑ Struktur dan skala upah digunakan sebagai pedoman
pengusaha dalam menetapkan upah.
❑ Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur dan skala
upah diatur dengan Peraturan Pemerintah.
SANKSI ADMINISTRASI
NO PASAL SUBSTANSI ADMINISTRASI
14. 190 ayat (1) jo pasal ❑ Setiap perusahaan yang mempekerjakan 50
106 UU 13/2003 (lima puluh) orang pekerja/buruh atau lebih
wajib membentuk lembaga kerja sama
bipartit.
❑ Lembaga kerja sama bipartit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai
forum komunikasi, dan konsultasi mengenai
hal ketenagakerjaan di perusahaan.
❑ Susunan keanggotaan lembaga kerja sama
bipartit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terdiri dari unsur pengusaha dan unsur
pekerja/buruh yang ditunjuk oleh
pekerja/buruh secara demokratis untuk
mewakili kepentingan pekerja/buruh di
perusahaan yang bersangkutan.
❑ Ketentuan mengenai tata cara pembentukan
dan susunan keanggotaan lembaga kerja sama
SANKSI ADMINISTRASI
NO PASAL SUBSTANSI ADMINISTRASI
15. 190 ayat (1) jo pasal ❑ Pengusaha harus mencetak dan membagikan
126 ayat (3) UU naskah perjanjian kerja bersama kepada setiap
13/2003 pekerja/buruh atas biaya perusahaan.
16 190 ayat (1) jo pasal ❑ Dalam hal pekerja/buruh ditahan pihak yang
160 ayat (1) atau ayat berwajib karena diduga melakukan tindak pidana
(2) UU 13/2003 diubah maka pengusaha tidak wajib membayar upah tetapi
wajib memberikan bantuan kepada keluarga
dengan UU 11/2020
pekerja/buruh yang menjadi tanggungannya dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. untuk 1 (satu) orang tanggungan, 25% (dua puluh
lima perseratus) dari upah;
b. untuk 2 (dua) orang tanggungan, 35% (tiga puluh
lima perseratus) dari upah;
c. untuk 3 (tiga) orang tanggungan, 45% (empat
puluh lima perseratus) dari upah;
d. untuk 4 (empat) orang tanggungan atau lebih,
50% (lima puluh perseratus) dari upah.
❑ Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan untuk paling lama 6 (enam) bulan
Kewajiban Pemberi Kerja Kewajiban Setiap Orang
Pasal 15 ayat (1), (2), (3) UU No. 24/2011 Pasal 16 ayat (1), (2) UU No. 24/2011

• Pemberi Kerja secara bertahap wajib • Setiap orang, selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan
mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai penerima Bantuan Iuran, yang memenuhi
Peserta kepada BPJS sesuai dengan program persyaratan kepesertaan dalam program Jaminan
Jaminan Sosial yang diikuti. Sosial wajib mendaftarkan dirinya dan anggota
keluarganya sebagai Peserta kepada BPJS, sesuai
• Pemberi Kerja, dalam melakukan
pendaftaran, wajib memberikan data dirinya dengan program Jaminan Sosial yang diikuti.
dan Pekerjanya berikut anggota keluarganya
secara lengkap dan benar kepada BPJS. • Setiap orang tersebut wajib memberikan data
mengenai dirinya dan anggota keluarganya
secara lengkap dan benar kepada BPJS.
BENTUK SANKSI ADMINISTRATIF
(UU 24/2011, PP 86/2013, PP 44/2015, PP 45/2015 dan PP 46/2015)

• Bentuk sanski administratif :


• teguran tertulis;
• denda; dan/atau
• tidak mendapat pelayanan publik tertentu
• Sanksi teguran tertulis dan/atau denda dilakukan oleh BPJS
Ketenagakerjaan
• Sanksi tidak mendapat pelayanan publik tertentu dilakukan oleh unit
pelayanan publik tertentu pada instansi Pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
Kewajiban Pemberi Kerja
Pasal 19 ayat (1) dan (2) UU No. 24/2011

• Wajib memungut Iuran yang menjadi beban Peserta dari Pekerjanya dan
menyetorkannya kepada BPJS.
• Wajib membayar dan menyetor Iuran yang menjadi tanggung jawabnya kepada
BPJS.

Sanksi Pidana
Pasal 55 UU No. 11/2011
Pemberi Kerja yang melanggar:
a. Kewajiban memungut iuran dan menyetorkannya kepada BPJS.
b. Kewajiban membayar dan menyetor iuran yang menjadi tanggung
jawabnya kepada BPJS
dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun atau
pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
SANKSI PIDANA
PASAL SUBSTANSI PIDANA

Pasal 79 Setiap Orang yang Paling lama 2 (dua) tahun


dan/atau denda paling
dengan sengaja banyak Rp. 200 juta
memberikan data dan
informasi tidak benar
dalam pengisian setiap
dokumen PMI
Pasal 66
a. Setiap Orang dilarang menempatkan Pekerja Migran Indonesia yang
tidak memenuhi persyaratan umur sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf a.
b. Umur PMI : 18 Tahun
SANKSI PIDANA
Pasal 80 Setiap orang yang menempatkan Paling lama 3 (tiga)
Pekerja Migran Indonesia, padahal tahun dan denda
diketahui atau patut paling banyak Rp.
menduganya bahwa yang 500 juta
bersangkutan tidak memenuhi
persyaratan umur 18 Tahun keatas
Pasal 67
Setiap Orang dilarang menempatkan Calon Pekerja Migran Indonesia pada:
a. jabatan dan jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan Perjanjian Kerja
sehingga merugikan Calon Pekerja Migran Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19 ayat (2); atau
b. pekerjaan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19 ayat (2):


Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia wajib menempatkan Calon
Pekerja Migran Indonesia sesuai dengan jabatan dan jenis
pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Kerja
SANKSI PIDANA

PASAL SUBSTANSI PIDANA


Pasal 82 Setiap Orang yang dengan sengaja Paling lama 10
menempatkan Calon Pekerja Migran (sepuluh) tahun
Indonesia pada : dan denda paling
a. Jabatan dan jenis pekerjaan yang banyak Rp. 15
tidak sesuai dengan perjanjian kerja Milyar
sehingga merugikan Calon Pekerja
Migran Indonesia; atau
b. Pekerjaan yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan
Pasal 68
Setiap Orang dilarang melaksanakan penempatan Pekerja Migran
Indonesia tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf b sampai dengan huruf e.

Pasal 5 huruf b - huruf e:


a. memiliki kompetensi;
b. sehat jasmani dan rohani;
c. terdaftar dan memiliki nomor kepesertaan Jaminan Sosial; dan
d. memiliki dokumen lengkap yang dipersyaratkan.
SANKSI PIDANA

PASAL SUBSTANSI PIDANA

Pasal 83 Setiap Orang yang dengan sengaja Paling lama 10


melaksanakan penempatan Pekerja (sepuluh) tahun dan
Migran Indonesia yang tidak memenuhi denda paling
persyaratan banyak Rp. 15
Milyar
Pasal 69
Orang perseorangan dilarang melaksanakan penempatan Pekerja
Migran Indonesia.

PASAL SUBSTANSI PIDANA


Pasal 81 Orang perseorangan yang Pidana penjara
melaksanakan penempatan Pekerja Paling lama 10
Migran Indonesia (sepuluh) tahun
dan denda
paling banyak
Rp. 15 Milyar
Pasal 70
1) Setiap pejabat dilarang memberangkatkan Pekerja Migran
Indonesia yang tidak memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.

2) Setiap pejabat dilarang menahan pemberangkatan Pekerja Migran


Indonesia yang telah memenuhi persyaratan kelengkapan
dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.
DOKUMEN PMI
Pasal 13 (Dokumen PMI):
1) Surat keterangan status perkawinan, bagi yang telah menikah melampirkan
fotokopi buku nikah;
2) surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau izin wali yang
diketahui oleh kepala desa atau lurah;
3) sertifikat kompetensi kerja;
4) surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan
psikologi;
5) paspor yang diterbitkan oleh kantor imigrasi setempat;
6) Visa Kerja;
7) Perjanjian Penempatan Pekerja Migran Indonesia; dan
8) Perjanjian Kerja.
SANKSI PIDANA

PASAL SUBSTANSI PIDANA


Pasal 84 1) Setiap pejabat yang dengan sengaja Paling lama 5
memberangkatkan Pekerja Migran tahun dan denda
Indonesia yang tidak memenuhi paling banyak Rp.
persyaratan kelengkapan dokumen. 10 Milyar
2) Setiap pejabat yang dengan sengaja
menahan pemberangkatan Pekerja
Migran Indonesia yang telah
memenuhi persyaratan kelengkapan
dokumen
Pasal 71
Setiap Orang dilarang:
1) menempatkan Pekerja Migran Indonesia pada pekerjaan yang tidak
sesuai dengan Perjanjian Kerja yang telah disepakati dan ditandatangani
Pekerja Migran Indonesia;
2) menempatkan Pekerja Migran Indonesia pada jabatan yang tidak sesuai
dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan;
3) mengalihkan atau memindahtangankan SIP3MI kepada
pihak lain; atau
4) mengalihkan atau memindahtangankan SIP2MI kepada
pihak iain.
SANKSI PIDANA
PASAL SUBSTANSI PIDANA
Pasal 85 Setiap orang yang : Paling lama 5
a. Menempatkan Pekerja Migran Indonesia pada (lima) tahun dan
pekerjaan yang tidak sesuai dengan Perjanjian denda paling
Kerja yang telah disepakati dan ditandatangani banyak Rp. 5
Pekerja Migran Indonesia Milyar
b. Menempatkan Pekerja Migran Indonesia pada
jabatan yang tidak sesuai dengan keahlian,
keterampilan, bakat, minat dan kemampuan
c. Mengalihkan atau memindahtangankan SIP3MI
kepada pihak lain, atau
d. Mengalihkan atau memindahtangakan SIP2MI
kepada pihak lain.
Pasal 72

Setiap Orang dilarang:


1) membebankan komponen biaya penempatan yang telah ditanggung calon
Pemberi Kerja kepada Calon Pekerja Migran Indonesia;
2) menempatkan Calon Pekerja Migran Indonesia ke negara tertentu yang
dinyatakan tertutup;
3) menempatkan Pekerja Migran Indonesia tanpa SIP2MI; atau
4) menempatkan Pekerja Migran Indonesia ke negara tujuan penempatan yang
tidak mempunyai peraturan perundang-undangan yang melindungi tenaga kerja
asing, tidak memiliki perjanjian tertulis antara pemerintah negara tujuan
penempatan dan pemerintah Republik Indonesia, dan/ atau tidak memiliki
sistem Jaminan Sosial dan/atau asuransi yang melindungi pekerja asing.
SANKSI PIDANA
PASAL SUBSTANSI PIDANA
Pasal 86 Setiap orang yang : Paling lama 5
a. Membebankan komponen biaya penempatan yang telah tahun dan
ditanggung calon Pemberi Kerja kepada Calon PMI denda paling
b. Menempatkan Calon PMI ke negara tertentu yang banyak Rp.
dinyatakan tertutup 15 Milyar
c. Menempatkan PMI tanpa SIP2MI; atau
d. Menempatkan PMI ke negara tujuan penempatan yang
tidak mempunyai peraturan perundang-undangan yang
melindungi tenaga kerja asing, tidak memiliki perjanjian
tertulis antara pemerintah negara tujuan penempatan dan
perintah Republik Indonesia, dan/atauu tidak memiliki
system Jaminan Sosial dan/atau asuransi yang
melindungi pekerja asing.
Pasal 73
Pejabat, pegawai, petugas, dan setiap Orang yang memiliki
kewenangan untuk melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan
penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dilarang merangkap
sebagai komisaris atau pengurus perusahaan penempatan Pekerja Migran
Indonesia dan/atau organisasi usaha yang terkait dengan penempatan Pekerja
Migran Indonesia,
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai