Fraud Pengadaan
Barang dan Jasa:
Perspektif Auditor
Oleh:
Iwan Agung Prasetyo
Disajikan dalam Webinar 4 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi,
Universitas Nusa Cendana
Sub Tema II: Teknik Pembuktian, Permintaan
Keterangan, Pemberkasan dan Litigasi
Agenda
5
In basic terms forensic accounting is the use
of accounting to provide evidence in legal
cases.
Wherever financial information is used as
evidence, the techniques and analytical tools
used by forensic accountants are required
Setiap orang
Korupsi
Memperkaya
Merugikan
diri sendiriorang keuangan/perekonomi
lain/korporasi an negara
Sumber: UU Tipikor
• Disajikan dalam 13 pasal dalam UU
Fraud
Nomor 31 tahun 1999 jo. UU
Nomor 20 Tahun 2001.
Berdasarkan pasal-pasal tersebut,
korupsi dirumuskan ke dalam 30
dalam
bentuk pidana korupsi yg
dikategorikan dalam 7 kelompok:
1. Kerugian keuangan Negara;
UU
2. Suap-menyuap;
3. Penggelapan dalam jabatan;
4. Pemerasan;
Tipikor
5. Perbuatan curang;
6. Benturan kepentingan dalam
pengadaan;
7. Gratifikasi
FRAUD MENURUT UU TIPIKOR
1. Kerugian
Keuangan
Negara
2. Suap-
7. Gratifikasi menyuap
13 pasal, 30
bentuk/jenis TPK
6. Benturan
Kepentingan 3. Penggelapan
Dalam Dalam Jabatan
Pengadaan
5. Perbuatan
4. Pemerasan
Curang
Fraudulent Statement
FRAUD
Mnrt ACFE Asset Misappropriation
Corruption
8
Fraud
Tree
ACFE
a. Menggelembungkan/mark up
anggaran, harga perkiraan
sendiri (HPS)/Owner’s Estiamte,
Fraud b.
dan harga penawaran
Suap
dalam PBJ c. Menggabungkan dan
memecahkan pekerjaan
(1) d. Memecah pekerjaan
e. Penunjukkan langsung
f. Mengatur/merekayasa proses
lelang
g. Memalsukan dokumen
perusahaan
h. Mensub-kontrakkan seluruh
pekerjaan
Fraud i. Membuat spesifikasi yang
mengarah kepada rekanan
dalam PBJ tertentu/merk tertentu
13
Bukti Audit: semua informasi yang digunakan auditor
Konsepsi Bukti dalam mengambil kesimpulan (apakah informasi yang
Pengertian Bukti diaudit telah sesuai kriteria yang ditentukan)
15
Audit Investigatif adalah proses mencari, menemukan, mengumpulkan dan
menganalisis serta mengevaluasi bukti-bukti secara sistematis oleh pihak yang
kompeten dan independent untuk mengungkapkan fakta atau kejadian yang
sebenarnya tentang indikasi tindak pidana korupsi dan/atau tujuan spesifik lainnya
sesuai peraturan yang berlaku.
keuangan
Bukti
Transaksi u ng kapa
n Evidence is all means by
Peng fraud which an alleged matter of
kasus fact is establish or
disproved (George A.
Manning, CFE., E.A )
Investigatif
i
Audit ukt
dab
aka
ti d
ka
s , ji
u
kas
ada
dak
Ti
Konsepsi Bukti
• jumlah informasi yang dapat
dijadikan sebagai dasar untuk
penarikan suatu kesimpulan.
Auditor dapat menggunakan tenaga ahli
apabila pengetahuan dan pengalamannya
Untuk menentukan kecukupan
tidak memadai untuk mendapatkan informasi, auditor harus
menerapkan pertimbangan
Informasi yang cukup, kompeten, dan
relevan. Untuk memahami apakah hasil
mendukung keahliannya secara profesional dan
kerja tenaga ahli dapat mendukung kesimpulan, objektif.
kesimpulan, auditor harus mempelajari
metode atau asumsi yang digunakan oleh fakta, serta Cukup
tenaga ahli tersebut. rekomendasi
yang terkait.
Prosedur analitis
Menghitung kembali
Kuantitas
Kualitas
PBJ Mark up harga
Bukti Audit vs Alat Bukti Hukum
• Bukti audit diperoleh dari penerapan teknik audit
berdasarkan profesi auditor, untuk mendukung
simpulan mengenai suatu keadaan atau kejadian
• Bukti audit yang diperoleh dengan penerapan
teknik-teknik audit umumnya tidak dapat
langsung digunakan sebagai alat bukti hukum
menurut KUHAP
• Simpulan dan bukti-bukti tersebut dapat
dijelaskan dipengadilan dalam bentuk alat bukti
hukum “keterangan ahli”
19
Hubungan bukti audit dengan bukti hukum
(1)
20
Hubungan bukti audit dengan bukti hukum
(2)
Chain of Custody
21
Wawancara
• Pengertian
• Wawancara adalah suatu sesi tanya-jawab yang dirancang untuk memperoleh informasi.
• Tidak seperti pada pembicaraan biasa, wawancara memiliki bentuk tersendiri, terstruktur, dan memiliki
tujuan.
• Tujuan
• Menggali dari responden sebanyak mungkin informasi yang relevan untuk dapat dipergunakan dalam
audit.
• Persiapan Wawancara
1. Mempelajari berkas kasus/permasalahan dan dokumen untuk memastikan adanya informasi penting
yang belum diperoleh.
2. Menetapkan tujuan informasi yang akan digali dalam wawancara, serta menyiapkan strategi untuk
mendapatkan informasi tersebut.
3. Mempelajari informasi apa yang dapat diperoleh dan relevan dari calon responden yang akan
diwawancarainya.
4. Mempersiapkan catatan yang berisi poin-poin yang akan ditanyakan sehingga tidak ada informasi
yang terlewat.
5. Mempersiapkan tempat untuk wawancara
Gambaran Wawancara
Evaluasi Bukti
Sumber:
Investigation Procedures Manual for the Investigation and
Resolution of Complaints, Department of Justice Civil Rights
Division, USA,
Evaluasi Bukti
Find (Temukan)
26
Proses Litigasi Kasus Korupsi
Penyelidikan
serangkaian tindakan penyelidik untuk
mencari dan menemukan suatu peristiwa
yang diduga sebagai tindak pidana guna
menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
penyidikan
Proses
Penuntutan di
Pengadilan Penyidikan
tindakan penuntut umum untuk
melimpahkan perkara pidana ke
3 2 serangkaian tindakan
penyidik untuk mencari serta
pengadilan negeri yang berwenang mengumpulkan bukti yang
dengan permintaan supaya diperiksa
dengan bukti itu membuat
dan diputus oleh hakim di sidang
terang tentang tindak pidana
pengadilan
yang terjadi dan guna
menemukan tersangkanya
Putusan Pengadilan
Putusan pengadilan adalah pernyataan hakim yang diucapkan
dalam sidang pengadilan terbuka, yang dapat berupa pemidanaan
atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum
28
Peran Audit dalam Pengungkapan Kasus Korupsi
(Lingkup Fraud Audit)
Audit Penghitungan
Penyidikan Kerugian Keuangan
Negara (PKKN)
31
Audit PKKN
PKA dapat dilakukan tanpa didahului dengan penugasan audit, melainkan hanya
pemberian pendapat secara keahlian dalam bidang akuntansi dan auditing atas
suatu kasus/perkara;
PKA dapat dilakukan atas permintaan pihak yang bertindak untuk kepentingan
negara dalam perkara perdata
Skills of Forensic
Accountant/Auditor
• A mix of accountant and private investigator with a strong financial intuition and an
ability to think laterally.
• Strong knowledge of professional accounting standards
• Auditing skills – information collection and verification nature of role. Produce evidence.
• Investigative knowledge and skills, such as surveillance tactics and interviewing skills.
• Criminology particularly the study of the psychology of criminals i.e. motives and
rationalisation.
• Accounting knowledge helps the forensic accountant analyse and interpret the financial
information necessary to build a case.
• Knowledge of internal controls related to corporate governance.
• Legal knowledge and understanding of court procedures to be able to identify type and
quality of evidence necessary to meet legal standards.
• A good appreciation of IT skills.
• Communication skills to convey the results
• Pembuktian dalam audit kasus fraud
berasumsi akan dilanjutkan ke
Summing
proses litigasi
• Pemahaman proses litigasi dan bukti
menurut hukum
up •
•
Proses pembuktian sesuai dengan
tahapan proses litigasi
Kompetensi untuk melakukan audit
fraud