Anda di halaman 1dari 14

FRAUD EXAMINATION &

FORENSIC ACCOUNTING

DI SUSUN OLEH :
1. EDA ZURAEDA
2. FIBRIANA
Pengertian Fraud

Fraud (menurut ACFE) adalah tindakan penipuan atau


kekeliruan yang dibuat oleh seseorang atau badan yang
mengetahui bahwa kekeliruan tersebut dapat
mengakibatkan beberapa manfaat yang tidak baik kepada
individu atau entitas atau pihak lain
Jenis – Jenis Fraud
The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) mengklasifikasikan fraud
(kecurangan) dalam beberapa klasifikasi, dan dikenal dengan istilah “ Fraud Tree”
yaitu Sistem Klasifikasi mengenai hal-hal yang ditimbulkan oleh kecurangan, sbb:
 Penyimpangan Atas Aset (Asset Misappropriation)
Meliputi penyalahgunaan aaset atau harta peerusahaan atau pihak
lain.
 Pernyataan Palsu atau Salah Pernyataan (Fraudelent Statement)
Meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu
perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang
sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan
keuangan nya untuk memperoleh keuntungan.
 Korupsi
Jenis fraud ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama
dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, dimana hal ini terbanyak terjadi
di negara-negara berkembang yang
penegakan hukumnya lemah.
Contoh - Contoh Kecurangan Dalam
Korupsi
 Bribery atau Penyuapan, merupakan tindakan
pemberian atau penerimaan sesuatu yang bernilai
dengan tujuan untuk mempengaruhi tindakan orang
yang menerima
 Kickback, merupakan salah satu bentuk penyuapan
dimana penjual dengan ikhlas memberikan sebagian
hasil penjualan nya kembali ke pembeli
 Bid Rigging, adalah skema dimana karyawan membantu
sebuah vendor untuk memenangkan suatu kontrak
dengan perusahaan
 Illegal Gratuities, adalah pemberian atau hadiah yang
merupakan bentuk terselubung dari penyuapan
Contoh – Contoh Kecurangan Dalam
Penyimpangan Atas Aset

1. Skimming, Pencurian atau penjarahan uang sebelum


uang tersebut secara fisik masuk atau dicatat didalam
pembukuan
2. Larceny, Pencurian atau penjarahan uang, dimana uang
tersebut secara fisik telah masuk keperusahaan, hal ini
berkaitan erat dengan lemahnya pengendalian internal
suatu perusahaan
3. Fraudelent disbursement, Pencurian melalui pengeluaran
yang tidak sah (billing scheme, payroll system, expense
reimbursement, check tampering, register disbursement,
pass-through vendors)
Tuntutan pidana dan perdata atas
kecurangan

 Hukum Pidana
Salah satu cabang hukum yang menangani
pelanggaran terhadap kepentingan umum
 Hukum Perdata
Merupakan bentuk hukum yang menyediakan
ganti rugi terhadap pelanggaran atas hak-hak
pribadi seorang individu
Pencegahan fraud dapat dilakukan
dengan cara sbb :

 Membangun struktur pengendalian yang baik


 Mengefektifkan aktivitas pengendalian
 Meningkatkan kultur organisasi
 Mengefektifkan fungsi internal audit
Segitiga Kecurangan
(Fraud Triangle)
 Pressure atau Tekanan yang dirasakan
Pelaku kecurangan bermula dari adanya suatu tekanan
yang menghimpitnya
 Opportunity atau Peluang / kesempatan yang dimiliki
Pelaku kecurangan memiliki persepsi bahwa ada
peluang baginya untuk melakukan kejahatan tanpa
diketahui orang lain
 Razionalization atau Kemampuan untuk
merasionalisasi kecurangan sebagai sesuatu yang dapat
diterima, atau mencari pembenaran sebelum melakukan
kecurangan bukan sesudahnya
S
Pengertian Akutansi Forensik &
Pemeriksaan Kecurangan
Akuntansi Forensik adalah akuntansi yang berkenaan dengan pengadilan atau
berkenaan dengan penerapan pengetahuan ilmiah akuntansi pada masalah
hukum.
Akuntansi Forensik dipraktikkan dalam bidang yang luas, seperti:
o Dalam penyelesaian antar individu
o Diperusahaan swasta dengan berbagai bentuk hukum, perusahaan tertutup
maupun yang memperdagangkan saham atau obligasinya dibursa, joint
venture,special purpose companies
o Diperusahaan yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh negara ,
baik dipusat maupun daerah(BUMN, BUMD)
o Didepartemen kemenntrian, pemrintah pusat dan daerah, MPR,
DPR/DPRD, dan lembaga-lembaga negara lainnya.
Manfaat Akuntansi Forensik

Untuk menerjemahkan transaksi keuangan yang


kompleks dari data, angka ke dalam bentuk yang
dapat dimengerti secara umum. Serta memahami
apa yang ada di balik laporan keuangan
Teknik – Teknik Pemeriksaan Fraud Dalam
Akuntansi Forensik

Secara umum ada sembilan teknik pemeriksaan akuntansi forensik yang biasa
digunakan untuk mengungkap adanya tindak kecurangan atau Fraud, yaitu:

1. Penggunaan teknik-teknik pemeriksaan laporan keuangan. Pemeriksaan ini


berfungsi untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan
2. Pemanfaatan teknik perpajakan Teknik perpajakan biasa digunakan dalam
pemeriksaan kejahatan terorganisis dan penyeludupan pajak penghasilan
3. Penelusuran jejak-jejak arus uang
4. Penerapan teknik analisis hukum
5. Pemanfaatan teknik audit investigatif dalam pengadaan barang
6. Penggunaan teknik interogasi
7. Penggunaan Undercover Operations
8. Pemanfaatan whistleblower
Sistematika FOSA atau COSA

Fraud Audit terdiri atas 2 komponen yaitu :


1. Proactive fraud audit (berada diluar payung akuntansi
forensik)
2. Investigatif audit (merupakan bagian dari akuntansi
forensik)
Untuk mengidentifikasi potensi-potensi terjadinya fraud, maka
digunakan 2 kajian sistem, yaitu:
- Fosa, digunakan untuk kajian sistem yang bertujuan untuk
mengidentifikasi potensi fraud secara umum
- Cosa, digunakan untuk kajian sistem yang bertujuan untuk
mengidentifikasi potensi korupsi secara spesifik
Fosa

Tiga langkah yang dilakukan dalam Fosa :


1. Menilai adanya potensi atau risiko fraud
Langkah pertama ini dengan mengumpulkan materi untuk
menilai adanya potensi atau risiko fraud dalam sistem dari
entitas yang dikaji
2. Menganalisis potensi atau risiko fraud
Langkah kedua dilakukan analisis dan menyimpulkan
berbagai informasi yang diperoleh dalam langkah pertama
3. Menilai risiko atau potensi fraud
Kesimpulan mengenai potensi risiko dalam langkah ketiga
ini lazimnya diikuti dengan rekomendasi seperti terlihat dalam
kajian sistem oleh KPK

Anda mungkin juga menyukai