Anda di halaman 1dari 29

FRAUD/PERILAKU MENYIMPANG

DAN
AUDIT INVESTIGATIF

MOHAMAD RISBIYANTORO
DIREKTUR INVESTIGASI IV
DEPUTI BIDANG INVESTIGASI BPKP
Deputi Bidang Investigasi
Korupsi,
Terjadi
dimana-
mana

Deputi Bidang Investigasi


Kasus korupsi di Indonesia

Deputi Bidang Investigasi


DEFINISI FRAUD
“Fraud encompasses an array of irregularities and illegal acts characterized by intentional deception.
It can be perpetrated for the benefit of or to the detriment of the organization and by persons outside
as well as inside organization”.

• Institute of Internal Auditors (IIA)

“Fraud is a generic term, and embraces all the multifarious means which human ingenuity can
devise, which are resorted to by one individual, to get an advantage over another by false
representations. No definite and invariable rule can be laid down as a general proposition in defining
fraud, as it includes surprise, trick, cunning and unfair ways by which another is cheated”.
• Albrecht et al. (2012)

Fraud mempunyai karakteristik perbuatan yang tersembunyi, ada upaya penipuan atau
ketidakjujuran, keuntungan untuk pribadi dan merugikan pihak lain.

Deputi Bidang Investigasi


PENYEBAB FRAUD
Gone Theory (Bologna, 1993) The Fraud Triangle (Cressey, 1953)

G reed
O pportunity
N eed
E xposure
greed
Deputi Bidang Investigasi
Klasifikasi Fraud

ASSET FINANCIAL
CORRUPTION
MISAPPROPRIATION STATEMENT FRAUD

Conflict
Illegal Economic Asset/ Revenue Asset/ Revenue
of Bribery
Gratuity Extortion Overstatement Understatement
Interest

Inventory &
Cash
Other Asset

Deputi Bidang Investigasi


Detailed
Fraud Tree

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


Deputi Bidang Investigasi
Profil Pelaku Fraud

Tidak Berbeda
Menurut:
• Demografi atau
• Karakteristik
psikologis

Setiap
Orang

Profil seperti
orang jujur
8
Deputi Bidang Investigasi
DEPUTI BIDANG INVESTIGASI

RED FLAGS FOR FRAUD (SINYAL PERINGATAN)

RED FLAGS OLEH PEGAWAI/KARYAWAN RED FLAGS BAGI MANAJEMEN

• perubahan gaya hidup pegawai: menggunakan mobil • manajemen enggan memberi informasi kepada auditor
mewah, rumah mewah, pakaian mewah • keputusan manajemen didominasi oleh individual atau
• adanya hutang yang besar dan masalah hutang sekelompok kecil orang
• adanya perubahan perilaku: jadi peminum, penjudi • tingginya perputaran pegawai, khususnya yang terkait
• menolak mengambil cuti fraud/kecurangan
• tidak ada pembagian kerja untuk area rawan • adanya kelemahan lingkungan pengendalian
kecurangan • mempunyai rekening dengan jumlah yang tidak wajar
• adanya transaksi yang besar pada akhir tahun: misalnya
adanya penurunan saldo kas yang drastis, adanya program
kompensasi diluar proporsi yang sebenarnya
• adanya kontrak jasa yang tidak ada produknya/hasilnya
• banyaknya dokumen yang difotokopi dan hilang
Deputi Bidang Investigasi
Strategi Memerangi Fraud
Tiga Pilar Pendekatan Pencegahan &
Penanggulangan Fraud

1. Edukatif, yaitu upaya meningkatkan kepedulian individu di


dalam dan di luar organisasi untuk mendorong peran serta
memerangi fraud
2. Preventif, yaitu upaya mencegah, menangkal, dan
mendeteksi fraud secara dini melalui serangkaian kegiatan
3. Represif, yaitu segera mendeteksi, mengungkap fakta
kejadian, dan menindaklanjuti sesuai ketentuan

10
Deputi Bidang Investigasi
CURRENT ISSUE

Deputi Bidang Investigasi


Fraud masa pandemi Pelonggaran Prosedur
Pelaksanaan Kegiatan, baik
pengadaan maupun
penyaluran;

Meningkat
Risiko
Fraud

Kecepatan Pelonggaran
Penanganan; prosedur verifikasi
penerima manfaat;

Pelonggaran
Prosedur
Pengawasan;
Risiko Fraud
 Kolusi dalam Pengadaan Barang dan Jasa (APD,
Bansos, dlsb)
 Penyimpangan dalam penyaluran Bantuan
(Pemerintah dan non Pemerintah) kepada masyarakat
terdampak.
 Penyimpangan dalam pemberian bantuan pemerintah
kepada badan usaha (milik negara/daerah maupun
suasta) yang terdampak.
 yang merugikan keuangan negara, untuk
kepentingan pribadi, kelompok
PERPPU NO 1 TAHUN 2020

Deputi Bidang Investigasi


PERMASALAHAN

• Apakah Perppu No 1 Tahun 2020 Menghambat Penegakan Hukum Atas Fraud Di


Program Penanganan Covid-19?

Deputi Bidang Investigasi


FRAUD RISK
MANAGEMENT

Deputi Bidang Investigasi


PENGANTAR

• Riskmanagement is defined as the ‘process of understanding


and managing risks that the entity is inevitably subject to in
attempting to achieve its corporate objectives’ (CIMA Official
Terminology, 2005)

17
Deputi Bidang Investigasi
Fraud Risk Management Principles - COSO

Deputi Bidang Investigasi


This comprehensive approach recognizes and
emphasizes the fundamental difference between
internal control weaknesses resulting in errors and
weaknesses resulting in fraud. This fundamental
difference is intent.

Deputi Bidang Investigasi


JENIS AUDIT

Deputi Bidang Investigasi


PENGERTIAN AUDIT
• Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara
Audit independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi
pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah.

Audit Keuangan Audit Kinerja Audit Tujuan Tertentu

• Efektifitas Audit Investigatif


• Opini atas Laporan
• Efisiensi
Keuangan
• Ekonomis Audit PKKN

Deputi Bidang Investigasi


AUDIT INVESTIGATIF

• Audit investigatif adalah proses mencari, menemukan,


mengumpulkan, dan menganalisis serta mengevaluasi bukti-
bukti secara sistematis oleh pihak yang kompeten dan
independen untuk mengungkapkan fakta atau kejadian yang
sebenarnya tentang indikasi tindak pidana korupsi dan/atau
tujuan spesifik lainnya sesuai peraturan yang berlaku

22
Deputi Bidang Investigasi
FILOSOFI AUDIT INVESTIGATIF
AUDIT INVESTIGATIF

FAKTA VS KRITERIA CARA


TEKNIK
cukup METODE
relevan Tujuan PENDEKATAN Layaknya
seorang
kompeten
penyelidik
Kualitas bukti
TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL AUDITOR
STANDAR AUDIT
STANDAR ATRIBUT
-Prinsip Dasar
-Standar Umum
STANDAR PELAKSANAAN
-Standar Pelaksanaan
Tujuan Audit
-Standar Komunikasi Deputi Bidang Investigasi
Investigative Audit
Prosedur &
Proses sistematis
teknik audit
independen mencari 1. Wawancara 7. Inspeksi,
2. Konfirmasi 8. Reperformance,
3. klarifikasi 9. Tracing,
kompeten menemukan 4. Vouching 10. Footing,
5. Pemeriksaan Fisik 11. Crossfooting, Simpulan
6. Observasi 12. dlsb…
mengumpulkan ada/tidak
Keahlian Utama:
Dokumentasi penyimpangan/
1. Akunting
tujuan spesifik
2. Auditing menganalisis
Metode yang lainnya
Dukungan:
dapat diterima
1. Psikologi, mengevaluasi
secara keahlian
2. kriminologi,
3. komunikasi, Worksheet
AI/PKKN
4. hukum, relevansi
5. investigasi, dlsb
kompetensi

kecukupan
Fakta Fraud/
Tujuan Spesifik
Lainnya

Deputi Bidang Investigasi


Aksioma audit investigatif

Kecurangan bersifat tersembunyi. Tidak ada keyakinan


absolut bahwa kecurangan benar-benar terjadi atau
tidak terjadi
Untuk membukti kecurangan tidak terjadi, harus berupaya
membukti kecurangan telah terjadi

Untuk membukti kecurangan telah terjadi, harus berupaya


membukti kecurangan tidak terjadi

Setiap proses audit investigatif atas kecurangan


diasumsikan akan berakhir hingga tahap litigasi

25
Deputi Bidang Investigasi
DEPUTI BIDANG INVESTIGASI

Tahapan
• Laporan bentuk Surat atau Bab • Laporan berkala
• Penilaian risiko penugasan • Reviu KKA atas penugasan risiko tinggi • Rekonsiliasi Tindak lanjut hasil
• Rencana penggunaan ahli • Pihak-pihak terkait disajikan terpisah pengawasan
• Alokasi sumber daya dari LHA • Penegasan kembali atas
temuan.

PELAPORAN DAN
PRA PERENCANAAN PERENCANAAN PENGUMPULAN KERTAS KERJA MONITORING
PENGOMUNIKASIAN
BUKTI AUDIT TINDAK LANJUT
HASIL AUDIT

• Circumstansial Evidence
• Telaah informasi awal • Pemanfaatan Forensik komputer • Chain of custody
• Identifikasi pemenuhan kriteria • Penyusunan WAI • Reviu berjenjang
Penerimaan Penugasan • Analisis & Evaluasi • Worksheet Audit
• Penelitian Awal • Root Cause Analysis Deputi Bidang Investigasi Investigatif (WAI)
SASARAN & RUANG LINGKUP

• Sasaran:
• Sasaran audit investigatif adalah kegiatan-kegiatan yang di dalamnya diduga
terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku.

• Ruang Lingkup:
• Ruang lingkup audit investigatif adalah batasan tentang lokus, tempus, dan hal-
hal lain yang relevan dengan kegiatan yang menjadi sasaran audit investigatif.

Deputi Bidang Investigasi


Penilaian Kecukupan Informasi
Fakta Vs Kriteria;
dan Dampak

What
pelaku
How
Who
Much

SIMPULAN
Kronologi fakta
5W
Kecukupan informasi untuk ditindaklanjuti
dng audit jika informasi yang diperoleh
Minimal telah memenuhi unsur 3W
How Where 2H
lokus

Why When

motif tempus
Deputi Bidang Investigasi
TERIMA KASIH

Deputi Bidang Investigasi BPKP


Gedung Kantor Pusat BPKP Lt.9 Phone/Fax 021-85909777
Jln. Pramuka No. 33 Jakarta Email investigasi@bpkp.go.id

Deputi Bidang Investigasi

Anda mungkin juga menyukai