Anda di halaman 1dari 42

Subaida, SE.,M.

Akun
Istiyanatul Mahbubah, SE.,M.Akun
SUB POKOK BAHASAN

1 • Prevention Environment
2 • Perception of Detection
3 • Classic Approaches
4 • Other Prevention Measures
5 • Accounting Cycles
Prevention Environment

Corporate
Governance
Structure

Policies
and Prevention Tone at
Environment the Top
Procedure

Realistic
financial
Goal
Corporate Governance Structure

Tata kelola perusahaan 72% fraud oleh CEO


yang buruk berkaitan 43% fraud oleh eksekutif
dengan fraud keuangan bidang keuangan (CFO)
yang besar
Hasil penelitian COSO
Anggota dewan adalah orang yang tidak
independen.

Anggota dewan didominasi oleh orang-


orang dalam (dalam perusahaan)

Anggota dewan merupakan pemegang


saham dengan jumlah yang signifikan

Anggota dewan tidak mempunyai


pengalaman

Anggota dewan dan komite audit tidak


sejalan
Hasil penelitian COSO

Anggota komite audit tidak mempunyai


pengetahuan tentang audit dan keuangan.

Tidak ada komite audit

Anggota komite audit tidak sejalan.

Top eksekutif terlibat dalam fraud.


PRINCIPLE

Transparency

Fairness Accountability

GCG
Independency Responsibility
Struktur Organisasi Perusahaan - GCG

RUPS

Dewan Dewan
Komisaris Direksi

Komite Satuan
Komite Komite Komite Sekretaris
Manajemen Pengawas
Audit Nominasi Remunerasi Perusahaan
Resiko Internal
Konsep GCG
Struktur
Hardware Organisasi

Sistem
Organisasi

Paradigma
GCG

Visi & Misi

Values
Software

Attitude

Behavioral
Ethics
Management Keteladanan Antifraud
style Organisasi Culture
Contoh Tone at the Top di Kemenkeu RI

Nilai Budaya Organisasi yang dijaga terus menerus dan


diperkenalkan pada setiap karyawan baru akan membentuk
antifraud culture
Realistic Financial Goal

PRESSURE

FRAUD

OVEROPTIMISTIC
GOAL

OPPORTUNITY
policy Procedure
ISI KEBIJAKAN & PROSEDUR ANTIFRAUD MENURUT
SOX

Deskripsi analisis
Definisi fraud Deksripsi resolusi
bukti
untuk fraud

Deskripsi
komunikasi dan Deskripsi kebijakan
publikasi dan prosedur
kebijakan investigasi

Deskripsi prosedur
Deskripsi pelaporan
implementasi Deskripsi pelatihan kejadian/insiden.
pengendalian (untuk karyawan)
antifraud

Deskripsi Deksripsi
pengujian pengukuran audit
pengendalian fraud yang proaktif
antifraud
PERCEPTION OF DETECTION

Enforcement
Surveillance Anynomous Surprise of Ethics and Catch me if
Tips Prosecution you can!
Audit Fraud
Policies
Fraud

Kepatuhan
Anynomous Tip STOP
FRAUD!

Anyone can be a Hero


Strong
Fraudster message to Ignorance
the other
Prosedur dan Diterapkan
Kebijakan Fraudster konsisten

PERATURAN KONSISTENSI
Fraudster
Loyal Employee
Prosecuted &
Rewarded
Publicized
CLASSIC APPROACH
Detective Observation
approach approach

Preventive Investigative
approach approach

Directive Classic Insurance


approach
Approach approach
Directive Approach
Preventif Approach

Check List
1. Back ground of crime 
2. Debt report 
3. Changes in Behavior 
Detective Approach

Accounting
Control

Internal
Audit

Fraud Risk
Observation Approach

Monitor Monitor valuable


suspicitious asset and other
employee portable goods
Investigative Approach Who’s the
thief?

Menebak siapa yang


Menindaklanjuti hasil menjadi pelakunya
investigasi dan
menentukan tingkat
kerugian
Insurance Approach
Background
Check

Regular
Audits

Internal
Controls

Inviligation
Background Check

7% = tingkat keyakinan
12%= riwayat kriminal.
Analyze
Identify Review
anomalies
 Pemisahan fungsi
 Prosedur otorisasi yang
tepat.
 Dokumentasi, catatan,
bukti audit yang memadai.
 Kontrol fisik
 Pemeriksaan independen
atas kinerja.
 Kontol monitoring
Internal Controls
• Mengurangi kesempatan seseorang untuk berbuat
curang.
Pemisahan Fungsi • Menyembunyikan kekeliruan dan ketidakberesan
dalam menjalankan tugasnya.

• Adanya prosedur otorisasi yang sesuai berdasarkan


Proses Otorisasi kebijakan organisasi/ perusahaan.
• Otorisasi transaksi yang tepat berkaitan dengan
yang tepat tingkat otoritas karyawan untuk mengajukan,
menyetujui, dan mencatat transaksi.

Dokumentasi dan • Sistem yang dikomputerisasi dapat menjadi


pengendalian intern pasif yang efektif apabila jejak
bukti audit yang berupa catatan yang terekam menunjukkan perbuatan
fraud yang dapat mengarah pada pelakunya.
memadai.
Internal Controls
• Pengendalian fisik thd keamanan aktiva.
Pengawasan • Penjagaan yang memadai thd fasilitas
• Otorisasi akses program
aset secara fisik • Perhitungan secra periodik.

• Pengecekkan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab.


Pemeriksaaan Penelaahan kinerja
• Pengawasan kinerja
independensi • Integritas, komitmen.

• Proses menentukan mutu kinerja pengendalian intern.


• Penentuan desain dan operasi pengendalian yang
Monitoring tepat.
• Pengmabilan tindakan koreksi.
Tujuan Internal Controls
Membantu menjaga aset.

Menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan


manajerial.

Meningkatkan kepatuhan
organisasi/perusahaan terhadap ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku

Mengurangi risiko terjadinya kerugian,


penyimpangan, dan pelanggaran.
Invigilation adalah teknik investigasi tindakan pencurian melalui pengawasan
yang ketat thd tersangka selama periode pemeriksaan.
GENERALISASI

SIKLUS
Siklus SIKLUS

AKT
PENGGAJIAN PENJUALAN

SIKLUS
PEMBELIAN
SIKLUS AKUNTANSI
Siklus Siklus Siklus
Penjulan Pembelian Penggajian
Pemaksaan rotasi
Memaksa rotasi dan pemberian
kerja cuti

Pemisahan fungsi
Cross check daftar
Memaksa gaji dengan fisik
mengambil cuti karyawan secara
atau libur. periodik
Aktivitas pencegahan

Aktivitas pencegahan dimulai dengan menumbuhkan anti fraud


awareness melalui :
• Sosialisasi Budaya Anti Fraud yang dilakukan tidak hanya kepada
pihak intern namun juga kepada pihak ekstern.
• Identifikasi Kerawanan (Vulnerability Identification) dilaksanakan
oleh Pejabat Anti Fraud yang ditunjuk untuk melakukan proses
identifikasi kerawanan terhadap potensi terjadinya fraud di unit
kerja atau karyawan yang menjadi tanggung jawabnya.
• Pelaksanaan Know Your Employee melalui pengendalian system
rekrutmen, proses mutasi dan rotasi karyawan dan kebijakan cuti
wajib (block leave).
• Penegakan Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct)
• Pendidikan antifraud
• Pendidikan nilai-nilai agama
Pencegahan Melalui Pendidikan

Pendidikan
Fraud

Mengenali Mengidentifikasi Melaporkan


Fraud Fraud Fraud
Continue...
Program pencegahan fraud melalui pendidikan
• Pengenalan fraud: mengapa begitu penting bagi karyawan untuk
belajar tentang fraud.
• Cara umum bagaimana fraud bisa dilakukan di suatu tempat bisnis
dalam perusahaan.
• Pembahasan tentang bidang perusahaan yang sangat rentan terhadap
fraud.
• Bagaimana fraud terdeteksi.
• Apa yang harus diwaspadai dan apa yang merupakan perilaku yang
mencurigakan yang harus dilaporkan.
• Bagaimana melaporkan fraud; Siapa yang harus menerima informasi?
• Apa yang kita lakukan dengan informasi tentang fraud-bagaimana
informasi dievaluasi dan mengikuti tahapannya.?
• Bagaimana kita melindungi identitas orang yang melaporkan dugaan
fraud..
• Siapa yang harus dihubungi jika perlu informasi lebih lanjut tentang
fraud.
Pencegahan fraud lebih baik dilakukan daripada mendeteksi fraud yang
telah terlanjur terjadi

Beberapa metode pencegahan fraud : memahami prevention environment,


persepsi deteksi, pendekatan klasik, serta memahami siklus akuntansi

Pencegahan fraud bukan semata-mata tugas auditor saja, tetapi


memerlukan komitmen dari top manajemen dan dukungan seluruh
anggota organisasi

Anda mungkin juga menyukai