Anda di halaman 1dari 29

10 ATRIBUT DALAM UPAYA

PENGENDALIAN FRAUD

Diklat Fraud Control Plan Pusdiklatwas BPKP 2018


Bangunan dan Framework FCP

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


ATRIBUT FCP DAN PILAR STRATEGI FCP
PILAR STRATEGI
ATRIBUT FCP
CEGAH DETEKSI RESPONS
Kebijakan Anti Fraud √ √ √
Struktur Organisasi Pengendalian Fraud √ √ √
Standar Perilaku dan Disiplin √ √
Manajemen Risiko Fraud √
Kepedulian Pegawai √ √
Sistem Pelaporan Kejadian Fraud √
Perlindungan Pelapor √
Kepedulian Pelanggan & Masyarakat √ √
Prosedur Investigasi √
Pengungkapan Kepada Pihak Eksternal √

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


Atribut 1:
KEBIJAKAN ANTI FRAUD

INDIKATOR IMPLEMENTASI
1. Adanya Visi, Misi, Tujuan, 1. Pimpinan organisasi mereviu kembali
rencana strategis organisasi dan
Sasaran, Program, atau memasukkan kebijakan anti fraud dalam
kegiatan organisasi perencanaan jangka panjang, jangka
mengenai anti fraud. menengah, serta jangka pendek,
2. Kebijakan anti fraud yang tertuang
2. Adanya penganggaran dalam dokumen perencanaan tersebut,
terkait kegiatan anti fraud. juga dituangkan dalam dokumen
3. Adanya pernyataan tertulis penganggaran,
3. Komitmen terhadap kebijakan anti fraud
tentang komitmen dari yang terstruktur dan kerangka waktu
pimpinan yang berkaitan yang jelas (action plan) yang dapat
dengan kegiatan anti fraud. diwujudkan dengan menerbitkan surat
keputusan, surat edaran, atau surat
penugasan terkait dengan kebijakan anti
fraud,
KEBIJAKAN MENYELURUH DALAM PENANGANAN
KORUPSI
• Secara jelas mengkomunikasikan nilai-nilai organisasi
dan kegiatan utama (core business).
• Mengartikulasikan komitmen pimpinan terhadap
prinsip-prinsip di atas.
• Berdasarkan pada filosofi manajemen risiko. Potensi
Korupsi dalam Pelaksanaan Tugas Utama
• Berisi respon yang layak terhadap ancaman yang telah
diidentifikasikan. Tindakan Organisasi dalam
menangani Fraud
• Perangkat Pendukung Kebijakan Terintegrasi (9 Atribut
Program Pencegahan Korupsi).
Management by Examples ;
Setting the tone at the top
◼ Memberikan Contoh Positif (kata dan perbuatan)
◼ Management harus;
 Berperilaku sesuai etika
 Bersikap tegas terhadap perilaku
menyimpang yang tidak sesuai dengan kode
etik dan nilai organisasi
◼ Perlakuan yang sama terhadap seluruh insan
organisasi
◼ Management as the face of organization
Culture and Code of Conduct
6
Lingkungan Kerja yang Positif
◼ Lingkungan Kerja : Fisik dan Non Fisik
◼ Perilaku menyimpang akan lebih jarang terjadi
ketika pegawai memiliki perasaan yang positif
atas lingkungan kerjanya
◼ Tanpa lingkungan kerja yang positif, akan
memberikan kesempatan bagi pegawai yang
kurang berintegritas untuk melakukan
kecurangan (Fraud).

7
Faktor-faktor yang menghambat penciptaan
lingkungan kerja yang positif
◼ Top management terkesan tidak peduli
◼ Negative feedback dan kurangnnya
penghargaan atas prestasi kerja
◼ Adanya persepsi ketidaksetaraan
(favouritism,nepotism)
◼ Manajemen kurang partisipatif

8
Atribut 2:
STRUKTUR ORGANISASI PENGENDALIAN FRAUD

INDIKATOR IMPLEMENTASI
1. Tergambar pada satuan tugas yang 1. Pimpinan organisasi membentuk
dibentuk untuk mengelola risiko satuan tugas pengendalian fraud
fraud dan menindaklanjuti seluruh 2. Satgas mereviu kecukupan aktivitas
informasi kejadian fraud pengendalian risiko terhadap fraud
2. Hasil reviu atas kecukupan aktivitas dengan kategori tinggi dan
pengendalian terhadap risiko fraud menambahkan aktivitas
3. Tindak lanjut terhadap informasi pengendalian tambahan
kejadian fraud yan bersumber dari 3. Sosialiasi tentang kebijakan anti
pegawai maupun pelanggan/ fraud.
masyarakat 4. Membuka saluran pengaduan
4. Adanya laporan hasil investigasi atas kejadian fraud dan menelaah
kejadian fraud informasi yang diterima
5. Hasil reviu terhadap kepatuhan 5. Merencanakan dan melaksanakan
terhadap standar perilaku dan program peningkatan kapasitas dan
disiplin . prosesionalisme anggota satgas
Struktur Pertanggungjawaban
Who Does What
• Setiap tingkatan manajemen dan mereka perlu dibuat
peduli bahwa tanggungjawab ini melekat pada posisi
mereka dalam hal pencegahan dan pendeteksian
fraud.
• Pada berbagai tingkatan manajemen tanggungjawab
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pada tingkat stratejik, tanggungjawab manajemen
untuk mencegah dan mendeteksi fraud harus
tercermin pada rencana organisasi, rencana
manajemen, dan manual operasi.
2. Pada tingkat operasional, tanggungjawab
manajemen untuk mencegah dan mendeteksi fraud
harus dicantumkan dalam uraian tugas, edaran,
dan prosedur.
Atribut 3:
STANDAR PERILAKU dan DISIPLIN

INDIKATOR IMPLEMENTASI
1. Pedoman Perilaku dan Pedoman Perilaku dan Kode Etik :
• Berisi prinsip dan nilai standar
Kode Etik etika serta tidak adanya toleransi
2. Kegiatan budaya kerja terhadap kecurangan
3. Evaluasi tingkat • Mendorong kepemimpinan
beretika melalui penghargaan dan
kepatuhan pegawai pengakuan sebagai role model
• Menerapkan mekanisme reward
and punishment
• Pimpinan mendorong budaya anti
suap sebagai budaya kerja.
• Penyusunan batasan dan kriteria
Gratifikasi
• Mekanisme pelaporan gratifikasi
Standar Perilaku dan Disiplin
• Standar mendefinisikan aturan, mengatur lingkungan etik,
memungkinkan memberikan justifikasi apa yang boleh dan
apa yang tidak boleh, mendefinisikan hukuman dan
panduan yang jelas apabila standar dilanggar. Standar
hendaknya jelas dan dimengerti, tidak boleh berasumsi
• Pedoman perilaku memuat hal-hal sebagai berikut :
• Kepada siapa berlaku
• Permakluman atas pedoman perilaku
• Peraturan yang berlaku
• Aktivitas ilegal
• Praktek korupsi
• Standar disiplin memuat, antara lain, hal-hal sebagai
berikut:
• Landasan tindakan disiplin.
• Tindakan sebelum hukuman
• Hukuman atas pelanggaran disiplin
• Keputusan atas hukuman
CoC, PDP
Atribut 4:
MANAJEMEN RISIKO FRAUD

INDIKATOR IMPLEMENTASI
1. Membuat rencana penilaian
1. Rencana penilaian fraud
fraud
2. Aktivitas analisis risiko : 2. Melakukan identifikasi jenis-
a. Register risiko yang berisi jenis risiko fraud yang ada di
jenis risiko fraud dalam organisasi
b. Peta risiko yang 3. Melakukan analisis dampak,
menggambarkan analisis probabilitas serta tingkat risiko
risiko fraud berkaitan fraud yang telah teridentifikasi
dengan probabilitas dan 4. Menetapkan aktivitas
dampak risiko pengendalian yang perlu
c. Daftar aktivitas dilakukan untuk merespon
pengendalian risiko fraud adanya risiko fraud risidual.
5. Membuat laporan penilaian
risiko fraud
Manajemen Risiko Fraud
• Manajemen risiko fraud dimaksudkan untuk
memberikan gambaran terkini pada organisasi,
mengenai risiko kemungkinan kejadian fraud pada area
atau bidang tertentu yang dapat menghambat
pencapaian tujuan atau bahkan mengancam organisasi.
• Memberikan umpan balik atas area-area yang
memerlukan penyempurnaan aturan atau kebijakan
sehingga upaya organisasi lebih terarah dan efisien
dalam memanfaatkan sumber daya.
• Manajemen risiko fraud harus mempertimbangkan
tidak hanya ancaman saat ini dari sumber internal
maupun eksternal, namun mempertimbangkan juga
ancaman potensial.
Atribut 5:
KEPEDULIAN PEGAWAI

INDIKATOR IMPLEMENTASI
1. Adanya sosialisasi dan 1. Seminar, konferensi,
pelatihan secara lokakarya, dan focus
periodik mengenai group discussion (FGD)
fraud dan sistem mengenai fraud
pengendalian fraud. 2. Sediakan media
2. Adanya media pengaduan khusus bagi
penyaluran kepedulian pegawai (telepon, surat
pegawai atas kejadian resmi, dll)
fraud
Kepedulian Pegawai
• Pegawai mengetahui lebih banyak dari siapapun
bilamana terdapat kesenjangan, kelemahan dan
kegagalan dalam sistem organisasi.
• Untuk dapat secara aktif dan positif memberi
kontribusi pada pengendalian fraud, pimpinan dan
staf perlu :
• Mendorong kultur tempat bekerja yang etis.
• Memahami nilai dan pentingnya personil.
• Memberi kontribusi pada pengendalian atas fraud.
• Mengembangkan pemahaman tentang praktik, sistem, dan
pengendalian yang baik.
• Menjaga praktek terbaik mencegah fraud.
• Mewaspadai tipe kecurangan yang berbeda-beda di tempat
kerja dan bagaimana mendeteksinya.
Initial Detection Method by Organization Type

8 The sum of percentages in this chart exceeds 100 percent because in some cases respondents identified more than one detection method.

©2008 by the Association of Certified Fraud


Examiners, Inc.
Atribut 6:
SISTEM PELAPORAN KEJADIAN FRAUD

INDIKATOR IMPLEMENTASI
Keberadaan atribut sistem 1. Kejadian yang dapat
pelaporan fraud dalam suatu dilaporkan
organisasi diantaranya dapat 2. Cara penyampaian laporan
dilihat dari adanya sistem pengaduan oleh si Pelapor
pelaporan fraud yang dimulai 3. Kewenangan Penanganan
dari kejadian yang dilaporkan, Pelaporan Pelanggaran
cara penyampaian, 4. Komunikasi dengan Pelapor
bagaimana menangani 5. Pengadministrasian dan
pengaduan dan komunikasi pengelolaan laporan
dengan pelapor serta pelanggaran
pengadministrasian
pengelolaan pengaduan
Sistem Pelaporan Pelanggaran
• WBS merupakan salah satu atribut FCP yang
berperan dalam mendeteksi terjadinya fraud di
suatu organisasi. Mengembangkan sistem yang
tepat bagi organisasi sangat krusial dalam
menentukan efektif tidaknya sistem yang dibangun
• Dalam menyusun sistem pelaporan pelanggaran,
organisasi harus memperhatikan budaya, nilai-nilai
organisasi serta peraturan yang berlaku agar sistem
yang dibangun dapat berjalan efektif
• Kebijakan WBS yang disusun harus merupakan
bagian yang terintegrasi dalam strategi
pengendalian fraud organisasi
Alur pikir WBS dalam kerangka FCP
Atribut 7:
PERLINDUNGAN PELAPOR

INDIKATOR IMPLEMENTASI
1. Sikap dan komitmen 1. Pengembangkan
pimpinan untuk budaya berani
melindungi semua melaporkan fraud
upaya partisipasi dari 2. Perlindungan kepada
pegawai, pelanggan, pelapor
dan masyarakat yang 3. Perlindungan tidak
menyampaikan diberikan untuk
kejadian fraud pelapor palsu.
2. Aturan perlindungan 4. Sanksi bagi pelapor
pelapor kejadian fraud kejadian yang palsu
Perlindungan Pelapor
Organisasi harus menyatakan komitmen untuk
mendukung dan melindungi pihak yang kurang puas
/ pemberi informasi dalam mengidentifikasi
kecurangan. Komitmen tersebut dinyatakan secara
tertulis dan didokumentasikan serta
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang potensial.
Atribut 8:
KEPEDULIAN PELANGGAN dan MASYARAKAT

INDIKATOR IMPLEMENTASI
1. Upaya sistematis 1. Sosialisasi melalui Pemasangan
pengumuman di papan
meningkatkan pemahaman
pengumuman, social media, pamlet,
dan partisipasi pelanggan dan spanduk, banner maupun website
masyarakat terhadap kejadian organisasi yang berisi visi, misi, dan
fraud nilai-nilai organisasi yang anti fraud,
tidak memberi/menerima suap serta
2. Adanya media penyaluran
mekanisme penyampaian kepedulian
kepedulian pelanggan dan kejadian fraud di tempat pelayanan
masyarakat terhadap kejadian dan mudah diketahui oleh pelanggan
fraud dan masyarakat
2. Organisasi menyediakan media
pelaporan fraud oleh pelanggan dan
masyarakat : telepon, sms, website
dll
Kepedulian Pelanggan dan Masyarakat

• Komunikasi atas informasi mengenai


tindakan yang diharapkan dilakukan dalam
hal terdapat fraud yang diidentifikasi
• manfaat serta peningkatan kinerja sebagai
hasil pengendalian atas fraud bila terdapat
informasi dari masyarakat.
Atribut 9:
PROSEDUR INVESTIGASI

INDIKATOR IMPLEMENTASI
1. Pedoman Standar 1. Menyusun standar investigasi yang
menjamin bahwa fraud yang
dan Prosedur terdeteksi harus ditangani dan
penanganan Fraud diinvestigasi secara sistematis dan
profesional
2. Seluruh dugaan terjadinya fraud yang
dilaporkan harus ditangani dan bila
dipandang perlu dilakukan investigasi
3. Investigasi dilakukan untuk
memperoleh bukti terkait dugaan
fraud yang dilaporkan/terdeteksi
diperlukan prosedur standar
investigasi.
Prosedur Investigasi

Merupakan hal yang sangat penting bahwa apabila


sekali fraud telah terdeteksi, maka harus ditangani
dan dilakukan investgasi oleh personel yang
kompeten dan standar yang memadai. Setiap
kejadian fraud harus diinvestigasi sebagai dasar
melakukan tindakan lebih lanjut.
Atribut 10:
PENGUNGKAPAN KEPADA PIHAK EKSTERNAL

INDIKATOR IMPLEMENTASI
Adanya kebijakan 1. Pimpinan Unit kerja
mengembangkan SOP Pelaporan
pimpinan dan/atau SOP Kepada Pihak Eksternal yang
yang mengatur tentang jelas dan spesifik
kriteria dan proses 2. Pimpinan Unit kerja
menyampaikan informasi
pelaporan kepada pihak pengaduan yang berindikasi TPK
eksternal. kepada APH.
3. memonitoring dan
mendokumentasikan
pelaksanaan proses hukum
selanjutnya atas kasus-kasus
yang telah dilaporkan
Pelaporan kepada Pihak Eksternal
Korporasi berkewajiban untuk menyampaikan
penyimpangan yang berakibat merugikan keuangan
perusahaan kepada aparat penegak hukum sesuai
ketentuan yang berlaku
Organisasi perlu mengembangkan kriteria yang jelas
mengenai apa, bagaiman, dan fraud seperti apa yang
dilaporkan kepada pihak eksternal
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Jl. Pramuka No 33 Jakarta 13120


Telepon (021) 85910031 (hunting)
Web: http://www.bpkp.go.id

Anda mungkin juga menyukai