Anda di halaman 1dari 16

Pencegahan dan Pendeteksian

Fraud, Investigasi Fraud


Kelompok 5
Era Novia Putri Meily Trinesia Tiara Friska Lestari
SLIDESMANIA.COM
PENDAHULUAN

• Mencegah lebih baik baik dibandingkan mengobati.


• Pengendalian preventif lebih baik dan lebih murah dibandingkan dengan
pengendalian detektif dan kuratif.
• Penyebab fraud adalah adanya kebutuhan (need), kesempatan (opportunity) dan
keserakahan (greedy). Mencegahnya dilakukan dengan mengendalikan tiga hal
tersebut.
• Pencegahan fraud dimulai dari pengendalian intern, khususnya pengendalian yang
terkait fraud.
SLIDESMANIA.COM
Menurut Amrizal (2004:3) fraud sering terjadi apabila:

Pengendalian intern tidak Industri dimana


ada, lemah, dilakukan Pegawai diperkerjakan perusahaan beroperasi
dengan longgar atau tidak tanpa memikirkan memiliki sejarah atau
efektif; kejujuran dan integritas tradisi terjadinya fraud.
mereka;

Pegawai yang dipercaya Pegawai diatur, dieksploitasi


Model manajemen dengan tidak baik,
memiliki masalah pribadi
melakukan fraud, tidak disalahgunakan atau
yang harus dipecahkan,
efisien dan atau tidak ditempatkan dengan tekanan
masalahkeuangan, masalah
efektif serta tidaktaat pada yang besar untuk mencapai
kesehatan keluarga, gaya
SLIDESMANIA.COM

hukum dan peraturan yang sasaran dan tujuan


hidup yang berlebihan keuangan;
berlaku;
1. PENCEGAHAN FRAUD
PENGENDALIAN INTERNAL
❖ Pengendalian internal mengalami perkembangan, baik dalam konsepnya
maupun praktiknya.

❖ Pengendalian internal adalah kondisi yang dinginkan, atau merupakan hasil dari
berbagai proses yang dilaksanakan suatu entitas untuk mencegah dan
menimbulkan efek jera bagi pelaku fraud.

❖ Pengendalian internal adalah suatu sistem dengan proses dan prosedur yang
bertujuan khusus, dirancang dan dilaksanakan untuk tujuan utama guna
mencegah dan menghalangi terjadinya fraud.
SLIDESMANIA.COM
1. PENCEGAHAN FRAUD
PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian intern untuk mencegah fraud terbagi menjadi dua:
SARANA PENGENDALIAN INTERN AKTIF SARANA PENGENDALIAN INTERN PASIF
• Tandatangan • Customized Controls
• Tandatangan kaunter • Audit Trails
• PIN atau Password • Focused Audit
• Pemisahan tugas • Surveillance of Key Activities
• Pengendalian fisik aset • Rotation of Key Personnel
• Pengendalian persediaan real time
• Pencocokan dokumen
SLIDESMANIA.COM

• Dokumen pre-numberred
2. PENDETEKSIAN FRAUD
Menurut Dr. Stave Albrecht Indikasi fraud dapat di kenali atau di eteksi dari gejala atau tanda-
tanda (Red Flag) yaitu:

1. Anomali bukti transaksi

2. Anomali Akuntansi

3. Kelemahan struktur pengendalian intern

4. Anomali dari prosedur analitas

5. Gaya hidup mewah

6. Perilaku yang tidak biasa


SLIDESMANIA.COM

7. Pengaduan dan complain


2. PENDETEKSIAN FRAUD

01 02 03
Penerapan prinsip pengecualian
Pelaksanaan audit internal Pengumpulan data intelijen di dalam pengendalian dan
yang menerapkan terhadap gaya hidup dan prosedur intern dimana setiap
proactive fraud auditing kebiasaan pribadi pegawai pengeculian harus ditelusuri
dengan cermat

04 05 06
Pelaksanaan review Adanya laporan - Intuisi atasan pegawai atau
sesame pegawai melihat
SLIDESMANIA.COM

terhadap penyimpangan pengaduan dan keluhan kejanggalan atau


kecurangan
2. PENDETEKSIAN FRAUD
Teknik-teknik mendeteksi fraud lainnya:

1. Prosedur analitis

2. Analisi data dengan bantuan teknologi

3. Penggunaan hokum benford (Benford’s law)

4. Penggunaan data mining dan data analytics

5. Penggunaan teknik analisi pajak

6. Penggunaan analisis perilaku (Behavior analysis)


SLIDESMANIA.COM

7. Penggunaan surveillance
3. INVESTIGASI FRAUD
SLIDESMANIA.COM
3. INVESTIGASI FRAUD

Menurut Tuanakotta (2010:321) mengemukakan bahwa audit


investigasi sebagai berikut:

“Investigasi secara sederhana dapat didefenisikan sebagai upaya


pembuktian. Investigasi dan pemeriksaan fraud digunakan silih
berganti sebagai sinonim. Idealnya ada kesamaan makna konsep-
konsep auditing dan hukum; namun, dari segi filsafat auditing dan
filsafat hukum, hal itu tidaklah mungkin”.
SLIDESMANIA.COM
3. INVESTIGASI FRAUD
Gambaran Umum Proses Investigasi

JENIS-JENIS FRAUD
Secara garis besar terdapat 9 jenis fraud:
1. Penyajian fakta material yang tidak benar
2. Penyembunyian fakta material
3. Penyuapan
4. Pemerasan
5. Konflik kepentingan
6. Pemalsuan
7. Penggelapan
8. Pencurian
9. Pelanggaran kepercayaan
SLIDESMANIA.COM
3. INVESTIGASI FRAUD
Pembuktian Fraud

➢ Testimonial Evidence
➢ Documentary Evidence Investigasi
Fraud
➢ Physical Evidence
➢ Personal Observation

Proses pemeriksaan fraud dilakukan secara bertahap, mulai dari yang umum sampai
kepada yang khusus. Wawancara kepada orang yang dicurigai biasanya dilakukan
terakhir, setelah diperoleh informasi yang cukup untuk menjatuhkan tuduhan yang
tepat.
SLIDESMANIA.COM
3. INVESTIGASI FRAUD

Investigasi fraud dimulai dengan asumsi, berdasarkan fakta yang


diketahui, atas apa yang mungkin terjadi. Asumsi tersebut
dikembangkan menjadi hipotesa yang akan diuji melalui
pembuktian.

Investigasi fraud meliputi langkah-langkah berikut:


❖Analisis data yang tersedia
❖Ciptakan sebuah hipotesa
❖Uji hipotesa
❖Saring dan perbaiki hipotesa
SLIDESMANIA.COM
3. INVESTIGASI FRAUD
SLIDESMANIA.COM
3. INVESTIGASI FRAUD

Dugaan fraud dapat dibangun berdasarkan Tempat Bukti :

6 unsur berikut (5W+1H): ➢ Dalam pembukuan (on-book) atau tidak (offbook)


➢ Langsung atau tidak langsung
1.Siapa saja yang mungkin terlibat? (who)
➢ Identifikasi saksi potensial
2.Apa yang telah terjadi? (what)
3.Mengapa tuduhan terjadi? (why)
Pedoman Investigasi :
4.Dimana tempat kejadian? (where)
1. Identifikasi Masalah
5.Kapan hal tersebut terjadi? (when)
2. Perencanaan
6.Bagaimana fraud tersebut dilakukan? (how) 3. Pengumpulan dan Evaluasi Bukti
4. Pemaparan Hasil Audit
SLIDESMANIA.COM

5. Penyusunan Laporan
6. Pemantauan Tindak Lanjut
Thank you!
Do you have any questions?
SLIDESMANIA.COM

Anda mungkin juga menyukai