NIM : 041711333056
SUMMARY CHAPTER 6
AUDIT FORENSIC: FRAUD PREVENTION
Prevention Environment
Kunci kesuksesan mencegah fraud adalah dengan melihat budaya perusahaan dan
mencoba untuk mengubahnya jika diperlukan.
Corporate Governance Structure
Penelitian menunjukkan lemahnya corporate governance menyebabkan banyak
terjadinya fraud. Tujuh puluh dua persen kasus mengidentifikasi chief executive officer
(CEO), dan 43 persen menyebut chief financial officer (CFO) terlibat dengan penipuan.
Kelemahan dari laporan yang telah dirangkum sebagai berikut :
● Board members yang tidak independen.
● Board yang didominasi dari pihak dalam.
akuntansi dan fungsi audit internal untuk memantau potensi fraud. Fungsi audit
internal secara berkala memverifikasi legitimasi transaksi dan menegaskan
keberadaan aset.
4. Pendekatan observasi. Pendekatan observasi bergantung pada pengamatan fisik aset
dan karyawan. Manajemen memantau perilaku karyawan untuk perilaku atau aktivitas
yang mencurigakan.
5. P
endekatan investigasi. Berdasarkan hasil investigasi dan menindaklanjuti
ketidaksesuaian. Misalnya, entitas akan menindaklanjuti dugaan pencurian. Untuk
yang tidak menguntungkan, atau varians tertentu yang menguntungkan dalam
persediaan, barang, bahan, persediaan, dan biaya produk, entitas akan menindaklanjuti
untuk menentukan sifat dan tingkat kerugian dan siapa pelakunya mungkin.
6. Pendekatan asuransi. Pendekatan ini tergantung pada cakupan asuransi yang memadai
untuk menutupi kerugian yang mungkin terjadi karena fraud.
Other Prevention Measures
Di luar pengukuran pencegahan umum (lingkungan, budaya, dan perusahaan),
pengukuran pencegahan khusus dapat digunakan untuk meminimalkan fraud. Karyawan
kunci — mereka yang memiliki kendali atau akses atas aset berharga seperti uang tunai atau
cek-perlu menjadi objek pengukuran pencegahan dan pencegahan fraud. Suatu entitas harus
mempertimbangkan pengukuran pencegahan yang sesuai yang akan membuat karyawan
bertanggung jawab atas penanganan aset berharga.
● Background Checks. Salah satu langkah pencegahan yang berpotensi efektif adalah
menggunakan pemeriksaan latar belakang untuk karyawan utama. Pemeriksaan latar
belakang dapat mengungkapkan catatan kriminal dan/atau utang yang tinggi. Salah
satu dari mereka bisa menjadi pembenaran untuk tidak mempekerjakan orang
tersebut.
● Regular Audits. Fakta bahwa auditor melakukan pemeriksaan secara teratur dapat
berfungsi sebagai langkah pencegahan. Meskipun secara alami audit reguler adalah
detektif, mereka dapat meningkatkan persepsi deteksi dan dengan demikian berfungsi
sebagai tindakan pencegahan.
● Pengendalian Internal. Other Internal controls include:
a. Prosedur otorisasi yang tepat
b. Dokumentasi, rekaman, dan jejak audit yang memadai
c. Kontrol fisik atas aset dan rekaman
d. Pemeriksaan independen pada kinerja
e. Pemantauan kontrol
● Invigilation
Accounting Cycles
Salah satu cara untuk mengatasi langkah-langkah pencegahan adalah memeriksa
siklus akuntansi. Beberapa contoh untuk mengilustrasikan langkah-langkah pencegahan yang
mungkin terpengaruh sebagai berikut:
1. Generalizations