1
GEJALA GUNUNG ES
2
Yang bisa diketahui orang banyak adalah fraud Kelompok 1. Dengan dibukanya kepada umum
laporan-laporan hasil pemerikasaan BPK, KAP
Kelompok 2 juga bisa diketahui. Namun, fraud dalam kelompok 2 lebih sulit untuk dibawa ke rana
hukum, karena adanya lembaga perlindungan hukum yang sering dimanfaatkan tertuduh, yakni
pencemaran nama baik.
Apalagi fraud dalam Kelompok 3. Tertutup rapat, hanya bisa diketahui Tuhan dan pelakunya. Oleh
karna itu, tidak mungkin kita dapat menjawab besar-besaran yang berhubungan dengan fraud
secara keseluruhan yang sesungguhnya terjadi (fraud universe).
Davia et al memperkirakan bahwa fraud kelompok 1 hanyalah 20%, sedangkan kelompok 2 dan 3 masing-masing
40%. Kesimpulannya, lebih banyak yang tidak kita ketahui daripada yang kita ketahui tentang fraud. Sehingga tidak
jarang, indikasi-indikasi fraud yang dikaji lebih dalam pada investigasi akhirnya diputuskan tidak terjadi fraud,
padahal sesungguhnya fraud sudah terjadi.
3
Perkembangan pengendalian intern
dalam mencegah fraud
7
Pencocokan Doukumen dan
Prenumbered Accountable Account
8
Pengendalian intern Pasif dalam
mencegah fraud
P e m i n d a h a n Tu g a s J e ja k A u d i t ( A u d i t Tr a i l s )
FRAUD
Custumized
C o n t r o l / m a s l a h yg
dihadapi
10
Bagaimana meyakini pengendalian
intern dapat mencegah Fraud
Jika pengendalian intern dirancang dan dilaksanakan dengan baik, jika pegawai dilatih dengan baik, jika
pegawai melakukan tugasnya dengan baik, maka pengendalian intern dapat diandalkan untuk melindungi diri
dari fraud.
Namun yang lebih penting lagi, adalah menumbuhkan tanggung jawab dan ”budaya risiko”. Dengan membuat
setiap jajaran di perusahaan sadar atas risiko yang dapat mendiskreditkan perusahaan, yang berakibat pada
risiko finansial, maka setiap orang pada perusahaan akan melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan
penuh kesadaran.
Budaya perusahaan yang sehat, akan membuat orang yang beritikad tidak baik, atau berperilaku diluar
kebiasaan secara tak langsung akan mendapat sorotan, sehingga membuat perasaan tak nyaman.
Budaya kerja, kebijakan serta sistem pengamanan risiko yang terintegrasi diharapkan dapat mencegah
timbulnya keinginan untuk melakukan hal-hal di luar aturan perusahaan.
Mendeteksi Fraud
Kesenjangan antara
Kenyataan dan Harapan
dalam Mendeteksi Fraud
15
Audit Umum &
Pemeriksaan Fraud
P e l a k s a n a a n a u d i t i n v e s t i g a s i b e r b e d a
d e n g a n p e l a k s a n a a n g e n e r a l a u d i t
k a r e n a a u d i t i n i b e r h u b u n g a n l a n g s u n g
d e n g a n p r o s e s l i t i g a s i . H a l i n i
m e n y e b a b k a n t u g a s d a r i s e o r a n g a u d i t o r
i n v e s t i g a t i f l e b i h b e r a t d a r i p a d a t u g a s
a u d i t o r d a l a m g e n e r a l a u d i t . S e l a i n
h a r u s m e m a h a m i t e n t a n g p e n g a u d i t a n
d a n a k u n t a n s i , a u d i t o r i n v e s t i g a t i f j u g a
h a r u s m e m a h a m i t e n t a n g h u k u m d a l a m
h u b u n g a n n y a d e n g a n k a s u s
p e n y i m p a n g a n a t a u k e c u r a n g a n y a n g
d a p a t m e r u g i k a n k e u a n g a n n e g a r a
( K a r y o n o , 2 0 1 3 : 1 3 2 )
PERBEDAAN AUDIT UMUM & PEMERIKSAAN FRAUD
Dalam Tuanakotta (2007:181) terdapat perbedaan antara audit umum dan pemeriksaan atas kecurangan (fraud
examination) yang dapat dilihat pada kolom berikut ini:
Pemicu terjadinya
FRAUD
GONE THEORY yang merupakan
singkatan dari
• Greed (Keserakahan),
• Opportunity (Kesempatan),
• Need (Kebutuhan), dan
• Exposure (Pengungkapan).
1 2
Keserakahan Kebutuhan
Dua factor yaitu Greed dan Need terutama berhubungan dengan individu
(pelaku kecurangan), sedangkan Opportunity dan Exposure berhubungan
dengan organisasi (korban perbuatan kecurangan)
LANGKAH DALAM
MENDETEKSI FRAUD SLIDE 21
MEMAHAMI AKTIVITAS
ORGANISASI DAN MENGENAL MEMAHAMI TANDA-TANDA
SERTA MEMAHAMI SELURUH PENYEBAB TERJADINYA FRAUD
SEKTOR USAHA