Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
hidayah ridlo serta karunian-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
makalah yang berjudul: “Pengertian Dan Karakter Serta Kopetensi Praktis Propesional
Anti Fraud Dan Audit Investigasi Beserta Tujua “ dimaksudkan untuk memenuhi Tugas
mata kuliah Investigasi Kecurangan Akuntansi dan Perpajakan. Disadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik selalu
diharapkan demi perbaikan lebih lanjut.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................4
3.1 Kesimpulan....................................................................................................11
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
kecurangan (fraud) dalam bentuk fraud tree yaitu sistem klasifikasi mengenai hal-
hal yang ditimbulkan oleh kecurangan, yang terbagi dalam 3 (tiga) jenis atau
dan korupsi (corruption). Fraud adalah sebuah masalah yang semakin berkembang
dewasa ini. Pelakupelaku yang melakukan fraud pun saat ini tidak hanya terbatas
pada golongan atas, namun sudah banyak yang menyentuh lapisan bawah. Hal ini
tentu menjadi salah satu yang perlu kita waspadai dan peduli terhadap sekeliling
pemerintahan maupun segi hukum. Namun pada segi akuntansi, masih jarang
terlihat kontribusi nyata dari akuntan dalam melawan kecurangan (fraud). Dalam
hal ini para akuntan dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih dalam bidang
bidang hukum. (Rika, 2016). Fraud atau kecurangan adalah objek utama dari
2
adalah penerapan disiplin ilmu akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing, pada
perpaduan yang sederhana antara akuntansi dan hukum, tetapi pada kasus yang
lebih rumit ada tambahan ilmu yang terkandung dalam akuntansi forensik yaitu
ilmu audit. (Tuanakotta, 2014). Audit forensik lebih menekankan proses pencarian
bukti serta penilaian kesesuaian bukti atau temuan audit tersebut dengan ukuran
oleh alatalat bukti yang kuat, sedangkan untuk memperoleh alat bukti yang kuat
diperlukan metode yang tepat dan relevan salah satu metode yang digunakan yaitu
jasa auditor forensik (Hakim, 2014). Dalam hal ini keahlian auditor forensik
sangat dibutuhkan.
dalam melakukan tugasnya. Hal ini berarti auditor dituntut untuk memiliki
keterampilan umum yang dimiliki auditor pada umumnya dan merencanakan serta
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik
3
ditunjukkan dengan jam terbang auditor dalam melakukan prosedur audit terkait
dengan pemberian opini atas laporan auditnya. Auditor yang telah memiliki
kekeliruan (error) atau kecurangan (fraud) yang tidak lazim yang terdapat dalam
laporan keuangan tetapi juga auditor tersebut dapat memberikan penjelasan yang
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia yaitu kata profesionalisme berasal dari kata profesi yang 14 mempunyai
profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tidak tanduk yang merupakan ciri suatu
tanggungjawab individu untuk berperilaku yang lebih baik dari sekedar mematuhi
undang-undang dan peraturan masyarakat yang ada. Jadi, ada beberapa kriteria
untuk menjadikan seorang auditor itu menjadi profesional, seorang auditor juga
harus mentaati standar yang ada dan tidak memihak pada suatu klien. Serta harus
serta rekan praktisi termasuk perilaku yang terhormat meskipun itu berarti
pengorbanan diri.”
berasal dari bahasa inggris. Dalam kamus Oxford Advance learner’s Dictionary of
atau dikendalikan oleh (orang lain atau benda) tidak mendasarkan diri pada orang
lain bertindak.
mengambil sudut pandang yang tidak bias. Auditor tidak hanya harus independen
6
dalam fakta, tetapi juga harus independen dalam penampilan. Independensi dalam
sikap yang tidak bias sepanjang audit, sedangkan independensi dalam penampilan
ini. Bila auditor independen dalam fakta tetapi pemakai yakin bahwa mereka
menjadi penasihat untuk klien, sebagian besar nilai dari fungsi audit telah hilang.”
Ini dibuktikan oleh fakta bahwa independensi itu dengan jelas dimuat di
dalam kode etika dan di dalam norma pemeriksaan akuntan. Independens harus
ditafsirkan sebagai bebas dari bujukan, pengaruh, atau pengendalian klien atau
dari siapa pun juga yang punya kepentingan dengan audit. Jika auditor mengikuti
yang dikemukakan auditor itu tidak ada artinya. Konsep independensi sekarang
ini kritis sekali, dan standar-standar yang digunakan untuk menilai independensi
sangat ketat.”
“Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan
oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti
adanya kejujuran dalam dari auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya
7
pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam dari auditor dalam merumuskan
dan pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang
masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa sikap independensi auditor
ternyata berkurang.
contoh kecurangan lewat pembukuan seperti kickback atau bribery yang diambil
dari harga beli yang sudah di marked-up. Juga untuk off the book, seperti
penagihan piutang yang sudah dihapus dan penjualan barang yang sudah
diberitahukan.
penulis dalam melakukan investigasi terhadap fraud pada umumnya dan korupsi
pada khususnya :
4. Kalau sistem pengendalian intern sudah baik, berbagai jenis fraud hanya bisa
umum)
(2012:106), menyebutkan karakteristik apa saja yang harus dimiliki oleh seorang
akuntan forensic :
a. Kreatif, kemampuan untuk melihat sesuatu yang orang lain anggap situasi
bisnis yang normal dan memperhatikan interpretasi lain, yakni bahwa itu tidak
b. Rasa ingin tahu, keinginan untuk menemukan apa yang sesungguhnya terjadi
c. Tak menyerah, kemampuan untuk maju terus pantang mundur walaupun fakta
diperoleh.
9
kehidupan.
f. Percaya diri, kemampuan untuk memercayai diri dan temuan kita sehingga kita
Fraud Examine
fair, tidak memihak, sahih dan akurat, serta pelaporan secara lengkap dan
akurat.
untuk membantunya.
dilaksanakan atas permintaan Kepala Daerah dan Aparat Penegak Hukum. Audit
klaim.
6. Memastikan bahwa semua orang, terutama mereka yang diduga menjadi pelaku
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
serta rekan praktisi termasuk perilaku yang terhormat meskipun itu berarti
memiliki pendidikan dan pengalaman praktik dibidangnya, selain itu seorang yang
DAFTAR PUSTAKA
Ansah, A. (2017). Pengaruh Desain Produk, Promosi, Dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Pembelian . 178-189.
Arens, Alvin. A., Elder, Randal. J. And Beasley. Mark. S yang dialihbahasakan
oleh Herman Wibowo. (2008). Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan
Terintegrasi Jilid I. Edisi Kedua belas. Jakarta: Erlangga