PEMERIKSAAN AKUNTANSI
TUJUAN AUDIT DAN ASERSI MANAJEMEN
Disusun oleh
Dosen Pengampu:
Saipul Anwar, SE.,M.Ak
PRODI AKUNTANSI
EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah pemeriksaan akuntansi ini yang berjudul
Tujuan Audit dan Asersi Manajemen ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Saipul Anwar, SE.,M.Ak pada bidang studi pemeriksaan akuntansi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Tujuan Audit dan Asersi
Manajemen bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Saipul Anwar, SE.,M.Ak selaku dosen
Pemeriksaan Akuntansi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
(Penyusun)
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG .........................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
1. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN AUDIT................................................................................5
2. ASERSI MANAJEMEN.....................................................................................................................11
3. HUBUNGAN ASERSI MANAJEMEN DAN TUUAN AUDIT.................................................................12
4. FASE PENYELESAIAN AUDIT...........................................................................................................15
BAB III........................................................................................................................................................16
PENUTUP...................................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, audit bertujuan agar perusahaan dapat menjadi lebih baik ke depannya.
Tujuan suatu perusahaan melakukannya adalah untuk memeriksa kelengkapan, ketepatan,
eksistensi, penilaian, klasifikasi, ketetapan, pisah batas (cut off) dan pengungkapan dari
perusahaan itu sendiri. proses pengumpulan serta pemeriksaan bukti mengenai informasi guna
menentukan dan membuat laporan terkait tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang
ditetapkan. Laporan yang baik dan bagus adalah laporan yang telah diaudit. Audit dilakukan
dengan standar audit yang ada
B. RUMUSAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Independensi Auditor
Independen artinya tidak mudah dipengaruhi, netral, karena auditor
melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Auditor tidak dibenarkan
memihak kepada kepentingan siapa pun. Sikap mental independensi yang merupakan
persyaratan wajib dalam pelaksanaan penugasan, meliputi independen dalam fakta (in
fact) dan dalam penampilan penampilan (in appearance).
4. Suatu audit tidak memberikan jaminan atas akurasi laporan keuangan, alasan mengapa
suatu audit tidak memberikan jaminan bahwa laporan keuangan dapat memberikan
keyakinan mutlak adalah karena:
5
Kebutuhan untuk menerapkan pertimbangan professional dalam
mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor risiko kecurangan dan kondisi lain.
Corruption
Asset Misappropiation
6
Fraudulent Statements
Mencegah Fraud:
Lakukan seleksi pegawai secara ketat, gunakan tenaga psikolog dan hindari
katebelece dalam penerimaan pegawai.
Berikan sanksi yang tegas bagi yang melakukan kecurangan dan berikan
prestasi bagi pegawai yang berprestasi.
Salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam
laporan keuangan
b. Misappropiation of Assets
Salah saji yang timbul dari pencurian assets entitas yang mengakibatkan
mengakibatkan laporan laporan keuangan keuangan tidak disajikan disajikan
sesuai prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Pencurian assets
7
Tindakan yang menyebabkan entitas harus membayar atas harga barang yang
tidak diterima.
Kecurangan (Fraud) lebih sulit dideteksi oleh auditor dibandingkan dengan error. Karena
Fraud seringkali mencakup unsur kolusi dan pemalsuan dokumen. Auditor terikat kode
etik untuk tidak mengungkapkan fraud kepada pihak entitas luar, kecuali untuk
memenuhi peraturan, diminta oleh pengadilan, atau ditanyakan oleh successor auditor.
b. Auditor harus mendeteksi dan melaporkan salah saji akibat tindakan melanggar
hukum yang berdampak langsung dan material terhadap jumlah-jumlah dalam
laporan keuangan.
8
- Menentukan apakah kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat secara
efektif dilaksanakan
Signifikan tidaknya kondisi atau peristiwa akan tergantung atas keadaan dan beberapa
diantaranya kemungkinan hanya menjadi signifikan jika ditinjau bersama-sama dengan
kondisi atau peristiwa yang lain. Peristiwa atau kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
Trend negatif
Masalah intern
Bila auditor tidak menyangsikan, maka auditor memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualia.
9
Apabila auditor telah berkesimpulan bahwa rencana manajemen dapat secara
efektif dilaksanakan maka auditor harus mempertimbangkan mengenai kecukupan
pengungkapan Apabila auditor berkesimpulan bahwa pengungkapan tersebut
memadai maka ia akan memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan
paragraf penjelasan mengenai kemapuan satuan usaha dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
Laporan auditor bentuk baku memuat suatu pernyataan bahwa laporan keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan suatu entitas,
hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Kondisi Yang Harus Dipenuhi Untuk Standard Unqualified:
1. Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup
audit.
Pendapat tidak Wajar (Adverse Opinion) Suatu pendapat tidak wajar menyatakan bahwa
laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Bila auditor
menyatakan pendapat tidak wajar auditor harus menjelaskan dalam paragraf terpisah
sebelum paragraf pendapat dalam laporannya yaitu:
Dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar terhadap
posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas, jika secara praktis untuk dilaksanakan.
(Opinion) Suatu pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Jika auditor menyatakan tidak memberikan
11
pendapat, laporan auditor harus memberikan semua alasan substantif yang mendukung
pernyataan tersebut. Pernyataan tidak memberikan pendapat harus tidak diberikan karena
auditor yakin, atas dasar auditnya bahwa terdapat penyimpangan material dari prisnip
akuntansi.
Terdapat tiga tingkatan materialitas dalam mempertimbangkan jenis laporan auditor yang
harus dibuat:
Cara lazim untuk mengukur materialitas, jika manajemen menyimpang dari prinsip
akuntansi yang berlaku umum:
2. Daya ukur
12
ASERSI MANAJEMEN
Laporan keuangan terdiri dari asersi manajemen yang eksplisit dan implisit.
Asersi ini merupakan hal yang penting karena menjadi pedoman auditor dalam
pengumpulan bukti. Sebagai contoh, perhatikan komponen neraca berikut ini:
Aktiva Lancar:
Untuk melaporkan pos ini dalam neraca, manajemen membuat dua asersi
eksplisit, yaitu: (1) piutang usaha tersebut memang ada, dan (2) jumlah piutang usaha
yang benar setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih adalah $40.252.900.
Manajemen juga membuat tiga asersi implisit sebagai berikut:
b. semua piutang usaha yang dilaporkan tersebut adalah benar milik entitas, dan
Apabila ada salah satu asersi tersebut yang salah saji. berarti laporan keuangan
telah salah saji secara material. Asersi serupa mendasari semua komponen aktiva,
kewajiban, pen- dapatan, dan beban dalam laporan keuangan. Sesuai dengan itu, Audit-
ing Standards Board (ASB) dalam SAS 31, Evidential Matter (AU 326.03), telah
mengakui lima kategori asersi laporan keuangan sebagai berikut:
13
Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)
Kelengkapan (completeness)
Hak dan kewajiban (rights and obligations)
Penilaian atau alokasi (valuation or allocation)
Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)
Lima kategori asersi ini merupakan hal yang penting karena dapat. membantu auditor
memahami jenis salah saji potensial yang dapat terjadi dalam laporan keuangan, dan dapat
membantu auditor mengembangkan perencanaan audit untuk mengumpulkan bukti yang
berkaitan dengan kewajaran penyajian laporan keuangan.
1. Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berhubungan dengan apakah aktiva atau utang
entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode
tertentu. Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa sediaan produk jadi yang tercantum
dalam neraca adalah tersedia untuk dijual Begitu pula, manajemen membuat asersi bahwa
penjualan dalam laporan laba-rugi menunjukkan pertukaran barang atau jasa dengan kas atau
aktiva bentuk lain (misalnya piutang) dengan pelanggan.
2. Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun yang
seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan di dalamnya. Sebagai contoh,
manajemen membuat asersi bahwa seluruh pembelian barang dan jasa dicatat dan dicantumkan
dalam laporan keuangan. Demikian pula, manajemen membuat asersi bahwa utang usaha di
neraca telah mencakup semua kewajiban entitas.
14
3. Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak entitas dan
utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. Sebagai contoh manajemen membuat
asersi bahwa jumlah sewa guna usaha (leased) yang dikapitalisasi dineraca mencerminkan nilai
pemerolehan hak entitas atas kekayaan yang disewa-guna-usahakan (leased) dan utang sewa guna
usaha yang bersangkutan mencerminkan suatu kewajiban entitas.
4. Asersi tentang penilaian atau alokasi berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktiva,
kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang
semestinya. Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa aktiva tetap dicatat berdasarkan harga
pemerolehannya dan pemerolehan semacam itu secara sistematik dialokasikan ke dalam periode-
periode akuntansi yang semestinya. Demikian pula manajemen membuat asersi bahwa piutang usaha
yang tercantum di neraca dinyatakan berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan
Keberadaan atau keterjadian Aktiva dan kewajiban entitas ada pada tanggal
tertentu, dan transaksi pendapatan dan biaya
terjadi dalam periode tertentu
Hak dan kewajiban Aktiva adalah hak entitas dan hutang adalah
kewajiban entitas pada tanggal tertentu
15
Penilaian atau alokasi Komponen aktiva, hutang, pendapatan dan
biaya telah disajikan dalam laporan
Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain
yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang
layak untuk menyatakan pendapatnya.
Menurut Arens, Elder dan Beasley (2003:226-228) ada 4 tahap dalam proses
Fase penyelesaian audit adalah tahap terakhir dalam proses audit, di mana auditor menyelesaikan
pekerjaannya dan menghasilkan laporan audit. Berikut adalah beberapa poin penting yang
mencakup materi tentang fase penyelesaian audit:
Evaluasi Temuan
Auditor mengevaluasi temuan yang ditemukan selama audit. Ini mencakup penilaian
terhadap risiko dan dampak temuan tersebut terhadap laporan keuangan atau proses yang
diaudit.
16
Komunikasi dengan Manajemen
Auditor berkomunikasi dengan manajemen perusahaan atau entitas yang diaudit untuk
membahas temuan yang ditemukan selama audit. Ini mencakup pertukaran informasi
tentang temuan, klarifikasi jika diperlukan, dan mendiskusikan rekomendasi perbaikan.
Penyelesaian Dokumentasi
Pengujian Akhir
Auditor melakukan pengujian akhir untuk memastikan bahwa semua temuan telah
diperiksa dengan baik, dan tidak ada hal yang terlewat. Hal ini mencakup verifikasi fakta-
fakta dan perhitungan yang ditemukan selama audit.
Auditor menyusun laporan audit yang mencakup hasil audit, temuan, rekomendasi, dan
kesimpulan auditor. Laporan ini harus disusun sesuai dengan standar pelaporan audit yang
berlaku.
Persetujuan Manajemen
Sebelum laporan audit diterbitkan, manajemen perusahaan atau entitas yang diaudit
biasanya diminta untuk menyetujui laporan ini. Ini adalah langkah penting dalam proses
penyelesaian audit.
Penerbitan Laporan
Tindak Lanjut
Setelah penerbitan laporan audit, auditor dan manajemen dapat melakukan tindak lanjut
untuk memastikan bahwa rekomendasi perbaikan dilaksanakan dengan baik dan temuan-
temuan audit ditangani dengan tepat.
Penutupan Audit
17
Setelah laporan audit diterbitkan dan tindak lanjut dilakukan, auditor menutup audit secara
resmi. Dokumentasi audit dan catatan kerja disimpan sesuai dengan persyaratan dan
kebijakan perusahaan atau standar audit yang berlaku.
Fase penyelesaian audit adalah saat di mana hasil audit dihasilkan dalam bentuk laporan
yang digunakan untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan, seperti pemilik
perusahaan, investor, dan otoritas perpajakan. Keseluruhan proses audit harus dilakukan
dengan cermat dan berdasarkan standar audit yang berlaku untuk memastikan keakuratan dan
integritas laporan audit.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Audit bertujuan agar perusahaan dapat menjadi lebih baik ke depannya. Tujuan suatu
perusahaan melakukannya adalah untuk memeriksa kelengkapan, ketepatan, eksistensi,
penilaian, klasifikasi, ketetapan, pisah batas (cut off) dan pengungkapan dari perusahaan itu
sendiri. Tujuan audit laporan keuangan adalah untuk menilai kewajaran atau kelayakan
penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Adapun kelayakan dan kewajaran
ini mengacu pada prinsip akuntansi yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian
tersebut akan tercermin pada opini audit.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinkhas.ac.id/2745/1/buku%20diktat%20auditing%201.pdf
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/374/jbptunikompp-gdl-ellysuhaya-18683-5-pertemua-7.pdf
20
PERTANYAAN
1. Puan Fariza dari kelompok 1: Apakah ada kemungkinan seorang auditor melakukan
kecurangan selama proses audit tersebut jika ada berikan contoh kecurangan tersebut dan
apabila auditor melakukan kesalahan atau kecurangan siapakah pihak yang memberikan
sanksi terhadap auditor?
Jawab: Tentu saja ada kemungkinan bahwa auditor bisa saja melakukan kecurangan
dalam proses audit. Bisanya ini dipengaruhi oleh keadaan-keadaan tertentu misalnya
auditor memiliki hubungan keluarga atau hubungan istimewa dengan klien yang akan di
audit laporan keuangannya.
bila terbukti bersalah maka KAP akan diberikan sanksi oleh regulator. "Sanksi
administrasi terhadap KAP diatur dalam Undang- undang Republik Indonesia Nomor 5
tahun 2011 Tentang Akuntan Publik pasal 53,"
2. Hanifah Permata Hati dari kelompok 4: Asersi yang menyatakan bahwa apakah semua
transaksi yang harus dimasukkan dalam laporan keuangan sudah dimasukkan
seluruhnya disebut?
Jawab: Asersi kelengkapan yaitu asersi yang menyatakan apakah semua transaksi dan
peristiwa yang harus dimasukkan dalam laporan keuangan sudah dimasukkan seluruhnya.
3. Dini Amalia Hasibuan dari kelompok 1: Apa dampaknya terhadap perusahaan bila
ternyata salah saji dalam laporan keuangan secara tidak sengaja dan apa solusi atau
tindakan yang harus ambil?
Jawab: Dampak jika perusahaan salah saji pada laporan keuangan yaitu dapat
mengakibatkan laporan keuangan tidak di sajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Salah saji
laporan keuangan dapat terjadi sebagai akibat dari kekeliruan atau kecurangan.
Kemudian solusi yang akan dilakukan oleh auditor harus memberitahukan hal tersebut
kepada klien sehingga klien dapat melakukan koreksi atas kesalahan tersebut.
4. Ray Haniva dari kelompok 2: Didalam audit bagaimana cara mengidentifikasi jumlah
tujuan audit yang spesifik bagi setiap akun yang dilaporkan dalam laporan ?
Jawab:
21
5. Nadia Elvina Putri dari kelompok 4: Apa penyebab ketidakabsolutan auditor ketika
bertanggungjawab untuk memperoleh kepastian yang layak?
Jawab: Keterbatasan Bukti Audit. Auditor tergantung pada bukti audit yang tersedia. Jika
bukti yang tersedia terbatas atau tidak mencukupi, auditor mungkin tidak dapat
memberikan kepastian yang sepenuhnya layak.
Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya. Auditor seringkali memiliki batasan waktu dan
sumber daya yang tersedia untuk menjalankan audit. Jika waktu atau sumber daya
terbatas, auditor mungkin tidak dapat melakukan audit secara menyeluruh.
Kecurangan atau Kesalahan yang Tidak Terdeteksi. Meskipun auditor berusaha untuk
mendeteksi kecurangan dan kesalahan, tidak selalu mungkin untuk mengidentifikasi
mereka semua. Beberapa tindakan curang mungkin sangat tersembunyi atau tidak
terdeteksi dalam audit.
22