Anda di halaman 1dari 25

PEDOMAN PENGELOLAAN BIDANG INVESTIGASI

DEPUTI BIDANG INVESTIGASI

Deputi Bidang Investigasi


PROFIL DIRI
 NAMA: Hardono, SE., Ak., CA., CFE., CFrA
 STATUS: K-1
 PENDIDIKAN:
1. S1. Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 1992
2. Register Akuntan Negara RNA- 2872
3. Register Charter Accountant (CA) Nomor 11.D.11297
4. Cerified Fraud Examiner (CFE) Tahun 2012
5. Certified Forensic Auditor (CFrA) Tahun 2012
 Pekerjaan : PNS
 Jabatan Kepala Sub Direktorat IHKP BUMN dan BUMD Deputi Bidang Investigasi
 Riwayat Pekerjaan
1. KAP “Hananta Management Consultans” Solo Jateng Tahun 1992 s.d 1993
2. Perwakilan BPKP Prov Kalsel Tahun 1994 s/d 2010
3. Perwakilan BPKP Prov NTT Tahun 2011 s.d 2016
4. Direktorat Investigasi BUMN dan BUMD Tahun 2017
5. Direktorat Investigasi Hambatan Kelancaran Pembangunan sejak Maret 2017

Deputi Bidang Investigasi


DEFINISI FRAUD

“Fraud encompasses an array of irregularities and illegal acts characterized by intentional


deception. It can be perpetrated for the benefit of or to the detriment of the organization and by
persons outside as well as inside organization”.

• Institute of Internal Auditors (IIA)

“Fraud is a generic term, and embraces all the multifarious means which human ingenuity can
devise, which are resorted to by one individual, to get an advantage over another by false
representations. No definite and invariable rule can be laid down as a general proposition in
defining fraud, as it includes surprise, trick, cunning and unfair ways by which another is
cheated”.
• Albrecht et al. (2012)

Fraud mempunyai karakteristik perbuatan yang tersembunyi, ada upaya penipuan atau
ketidakjujuran, keuntungan untuk pribadi dan merugikan pihak lain.

Deputi Bidang Investigasi


PENYEBAB FRAUD
The Fraud Triangle (Cressey,
Gone Theory (Bologna, 1993) 1953)

G reed
O pportunity
N eed
E xposure
Deputi Bidang Investigasi
Klasifikasi Fraud

Deputi Bidang Investigasi


Fraud Tree

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


Deputi Bidang Investigasi
Tidak Berbeda
Menurut:
• Demografi atau
• Karakteristik
psikologis

Setiap
Orang

Profil seperti
orang jujur

Deputi Bidang Investigasi


7
DEPUTI BIDANG INVESTIGASI

RED FLAGS FOR FRAUD (SINYAL


PERINGATAN)

RED FLAGS OLEH PEGAWAI/KARYAWAN RED FLAGS BAGI MANAJEMEN

• perubahan gaya hidup pegawai: menggunakan • manajemen enggan memberi informasi kepada auditor
mobil mewah, rumah mewah, pakaian mewah • keputusan manajemen didominasi oleh individual atau
• adanya hutang yang besar dan masalah hutang sekelompok kecil orang
• adanya perubahan perilaku: jadi peminum, penjudi • adanya kelemahan lingkungan pengendalian
• tingginya perputaran pegawai, khususnya yang • mempunyai rekening dengan jumlah yang tidak wajar
terkait fraud/kecurangan • adanya transaksi yang besar pada akhir tahun:
• menolak mengambil cuti misalnya adanya penurunan saldo kas yang drastis,
• tidak ada pembagian kerja untuk area rawan adanya program kompensasi diluar proporsi yang
kecurangan sebenarnya
• adanya kontrak jasa yang tidak ada produknya/hasilnya
• banyaknya dokumen yang difotokopi dan hilang

Deputi Bidang Investigasi


1. Preventif, yaitu upaya mencegah, menangkal,
dan mendeteksi fraud secara dini melalui
serangkaian kegiatan
2. Investigatif, yaitu segera mendeteksi,
mengungkap fakta kejadian, dan
menindaklanjuti sesuai ketentuan
3. Edukatif, yaitu upaya meningkatkan kepedulian
individu di dalam dan di luar organisasi untuk
mendorong peran serta memerangi fraud

Deputi Bidang Investigasi


9
Fraud Risk Management

Deputi Bidang Investigasi


PENGANTAR
• Risk management is defined as the ‘process of
understanding and managing risks that the entity is
inevitably subject to in attempting to achieve its corporate
objectives’ (CIMA Official Terminology, 2005)

11
Deputi Bidang Investigasi
Risk The techniques of analysis include:
• workshops and interviews
• brainstorming
Management • questionnaires
• process mapping
Cycle Possible members of the group: Analysing all fraud • comparisons with other organisations
chief risk officer, a non executive • discussions with peers
schemes and risks
director, finance director, internal
auditor, heads of
planning and sales,
treasurer and
operational staff.

• risk retention
• risk avoidance
• risk reduction
• risk transfer

Deputi Bidang Investigasi


Fraud Risk Management Principles - COSO

Deputi Bidang Investigasi


Fraud Risk Management Components - COSO
• Fraud Risk Governance
Fraud risk governance is an integral component of corporate
governance and the internal control environment.
• Fraud Risk Assessment
A fraud risk assessment is a dynamic and iterative process for
identifying and assessing fraud risks relevant to the organization
• Fraud Control Activity
A fraud control activity is an action established through policies and procedures that
helps ensure that management’s directives to mitigate fraud risks are carried out
• Fraud Investigation and Corrective Action
the organization’s governing board ensures that the organization develops and implements a
system for prompt, competent, and confidential review, investigation, and resolution of
instances of non-compliance and allegations involving fraud and misconduct.
• Fraud Risk Management Monitoring Activities
Organizations use fraud risk management monitoring activities to ensure that each of the five
principles of fraud risk management is present and functioning as designed and that the
organization identifies needed changes in a timely manner
Deputi Bidang Investigasi
This comprehensive approach recognizes
and emphasizes the fundamental difference
between internal control weaknesses
resulting in errors and weaknesses resulting
in fraud. This fundamental difference is
intent.
Deputi Bidang Investigasi
JENIS AUDIT

Deputi Bidang Investigasi


PENGERTIAN AUDIT
• Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara
independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai
Audit kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi
pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah.

Audit Keuangan Audit Kinerja Audit Tujuan Tertentu

• Opini atas • Efektifitas


Laporan • Efisiensi Audit Investigatif
Keuangan • Ekonomis
Audit PKKN

Deputi Bidang Investigasi


AUDIT INVESTIGATIF

• Audit investigatif adalah proses mencari, menemukan,


mengumpulkan, dan menganalisis serta mengevaluasi
bukti-bukti secara sistematis oleh pihak yang kompeten
dan independen untuk mengungkapkan fakta atau
kejadian yang sebenarnya tentang indikasi tindak pidana
korupsi dan/atau tujuan spesifik lainnya sesuai peraturan
yang berlaku

18
Deputi Bidang Investigasi
FILOSOFI AUDIT INVESTIGATIF
AUDIT INVESTIGATIF

CARA
FAKTA VS KRITERIA
TEKNIK
cukup METODE
relevan Tujuan PENDEKATAN Layaknya
seorang
kompeten
penyidik
Kualitas bukti
TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL AUDITOR
STANDAR AUDIT

STANDAR UMUM
STANDAR PELAKSANAAN Tujuan Audit
STANDAR PENGOMUNIKASIAN Deputi Bidang Investigasi
Investigative Audit
Prosedur &
Proses sistematis teknik audit
independen mencari 1. Wawancara 7. Inspeksi,
2. Konfirmasi 8. Reperformance,
3. klarifikasi 9. Tracing,
kompeten menemukan 4. Vouching 10. Footing,
5. Pemeriksaan Fisik 11. Crossfooting, Simpulan
6. Observasi 12. dlsb…
mengumpulkan ada/tidak
Keahlian Utama:
Dokumentasi penyimpangan/
1. Akunting
tujuan spesifik
2. Auditing menganalisis lainnya
Metode yang dapat
Dukungan:
diterima secara
1. Psikologi, mengevaluasi keahlian
2. kriminologi,
3. komunikasi, Worksheet
AI/PKKN
4. hukum, relevansi
5. investigasi, dlsb
kompetensi

kecukupan
Fakta Fraud/
Tujuan Spesifik
Lainnya

Deputi Bidang Investigasi


Kecurangan bersifat tersembunyi. Tidak ada keyakinan
absolut bahwa kecurangan benar-benar terjadi atau
tidak terjadi
Untuk membukti kecurangan tidak terjadi, harus berupaya
membukti kecurangan telah terjadi

Untuk membukti kecurangan telah terjadi, harus berupaya


membukti kecurangan tidak terjadi

Setiap proses audit investigatif atas kecurangan


diasumsikan akan berakhir hingga tahap litigasi

Deputi Bidang Investigasi


21
DEPUTI BIDANG INVESTIGASI

Tahapan
• Penilaian risiko • Laporan bentuk Surat
n
atau Bab • Laporan berkala ke DBI
Penugasa
Informasi
penugasan
• Reviu KKA atas • Rekonsiliasi Tindak
• Rencana
penugasan risiko tinggi lanjut hasil
penggunaan ahli
• Pihak-pihak terkait pengawasan
• Alokasi sumber daya
disajikan terpisah dari • Penegasan kembali
LHA TPB

PELAPORAN DAN
PRA PERENCANAAN PENGUMPULAN PENGOMUNIKASI KERTAS KERJA
MONITORING
PERENCANAAN BUKTI TINDAK LANJUT
AN HASIL AUDIT

• Circumstansial Evidence
• Telaah informasi awal • Pemanfaatan Forensik komputer • Chain of custody
• Identifikasi pemenuhan kriteria • Penyusunan WAI • Reviu berjenjang
• Penelitian Awal • Analisis & Evaluasi • Worksheet Audit
• Root Cause Analysis Deputi Bidang Investigasi Investigatif (WAI)
• SASARAN & RUANG
LINGKUP

• Sasaran:
• Sasaran audit investigatif adalah kegiatan-kegiatan yang di
dalamnya diduga terjadi penyimpangan dari peraturan yang
berlaku.
• Ruang Lingkup:
• Ruang lingkup audit investigatif adalah batasan tentang lokus,
tempus, dan hal-hal lain yang relevan dengan kegiatan yang
menjadi sasaran audit investigatif.

Deputi Bidang Investigasi


Penilaian Kecukupan Informasi
Kecukupan informasi untuk
ditindaklanjuti dng audit jika materi Fakta Vs Kriteria;
telah telah memenuhi unsur 5W + 2H: dan Dampak
What
Indikasi besaran
kerugian negara How Much Who pelaku
SIMPULAN
Indikasi penyimpangan telah
terjadi atau belum Kronologi
5W lokus
fakta
How 2H Where

HIPOTESIS
Dugaan penyimpangan yang
terjadi yang perlu diuji dengan tempus
motif Why When
metodologi audit.

Deputi Bidang Investigasi


Thank You for Your Time!

Deputi Bidang Investigasi

Anda mungkin juga menyukai