Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
F. Siklus Pemeriksaan................................................................................. 8
A. Lingkup .................................................................................................... 17
A. Lingkup .................................................................................................... 37
A. Lingkup .................................................................................................... 65
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1. Piramida Kedudukan PMP dan PMPP 5
1.2. Hubungan PMP dengan PMPP 7
1.3. Siklus Pemeriksaan 8
2.1. Tahap Perencanaan Pemeriksaan 18
2.2. Alur Dokumentasi Perencanaan Pemeriksaan 34
3.1. Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan 38
3.2. Alur Dokumentasi Pelaksanaan Pemeriksaan 62
4.1. Tahap Pelaporan Pemeriksaan 66
4.2. Alur Dokumentasi Pelaporan Pemeriksaan 81
1. Surat Tugas
7. Program Pemeriksaan
24. Kuesioner
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
01 BPK sebagai lembaga pemeriksa yang bebas dan mandiri Mandat kepada
BPK untuk
memiliki peranan dan kedudukan yang strategis dalam
Memeriksa
mengawal pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab
negara. Peranan dan kedudukan tersebut merupakan
Keuangan
mandat yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara
(UUD) 1945, Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara dan UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Badan Pemeriksa Keuangan. Pemeriksaan sebagaimana
dimaksud dalam UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara terdiri dari Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan
Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu.
B. Tujuan PMP
05 PMP digunakan sebagai acuan bagi BPK dan Pelaksana PMP sebagai
Pedoman
BPK dalam menjalankan pemeriksaan pengelolaan dan Pengelolaan
tanggung jawab keuangan negara, yang meliputi tahap Pemeriksaan
perencanaan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, dan
pelaporan pemeriksaan.
C. Lingkup PMP
1. Perencanaan Pemeriksaan;
2. Pelaksanaan Pemeriksaan;
09 Perbedaan lingkup PMP 2008 dengan PMP 2015 terletak Perbedaan PMP
2008 dengan
pada pemisahan proses utama pemeriksaan dengan proses
PMP 2015
penunjang pemeriksaan. Proses penunjang pemeriksaan
diatur dalam suatu pedoman terpisah yang disebut dengan
Pedoman Manajemen Penunjang Pemeriksaan (PMPP).
PMPP merupakan pengaturan pengelolaan kegiatan yang
tidak terkait langsung dengan proses pemeriksaan yang
menghasilkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). PMPP
diperlukan untuk memberikan nilai tambah terhadap
pemeriksaan atau mengatur pengelolaan proses yang terkait
dengan kewenangan BPK lain. Lingkup PMPP mencakup
pengelolaan proses-proses berikut:
Gambar 1.1
Piramida Kedudukan PMP dan PMPP
13 Skema hubungan antara PMP dengan PMPP dapat dilihat Skema Hubungan
antara PMP
pada gambar berikut.
dengan PMPP
Gambar 1.2
Hubungan PMP dengan PMPP
F. Siklus Pemeriksaan
1. Perencanaan Pemeriksaan;
3. Pelaporan Pemeriksaan.
Proses
Pelaksanaan
Proses Proses
Perencanaan Pelaporan
G. Organisasi Pemeriksaan
16 PTP adalah Badan yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, dan Pemberi Tugas
Pemeriksaan
Anggota atau Pejabat yang diberikan penugasan secara
tertulis oleh Badan yang bertanggung jawab memberikan
arah dan penugasan pemeriksaan kepada PSP dan PFP,
memantau jalannya pemeriksaan, menandatangani surat
keluar dan LHP, serta menyerahkan LHP dan IHPS kepada
lembaga perwakilan dan entitas yang diperiksa.
17 PSP adalah pejabat pelaksana Unit Kerja Pemeriksaan yang Pejabat Struktural
Pemeriksaan
bertugas mengelola sumber daya pemeriksaan dan
menjamin mutu pemeriksaan sesuai dengan lingkup wilayah
kerja pemeriksaannya. PSP pada Kantor BPK Pusat secara
berjenjang dijabat oleh Auditor Utama Keuangan Negara
(Tortama), Kepala Auditorat, dan Kepala Subauditorat. PSP
pada Kantor BPK Perwakilan secara berjenjang dijabat
Kepala Perwakilan (Kalan) dan Kepala Subauditorat
(Kasubaud).
19 Peran Formal Pemeriksa secara berjenjang terdiri dari Peran Formal dan
Tugas Limpah
Pengendali Mutu, Pengendali Teknis, Ketua Tim Senior,
Ketua Tim Yunior, Anggota Tim Senior, dan Anggota Tim
Yunior.
20 Tugas, tanggung jawab, dan wewenang PFP yang diuraikan Tugas, Tanggung
Jawab, dan
dalam PMP 2015 adalah tugas, tanggung jawab, dan Wewenang PFP
wewenang Pengendali Mutu, Pengendali Teknis, Ketua Tim, dalam PMP
dan Anggota Tim pada saat penugasan.
26 Pihak lain yang terkait dengan organisasi pemeriksaan dapat Pihak Lain yang
Terkait dengan
mencakup Pemeriksa yang Bekerja Untuk dan Atas Nama Organisasi
BPK dan Pejabat Struktural di luar pemeriksaan yang terkait Pemeriksaan
langsung dalam proses pemeriksaan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
31 Beberapa perbedaan pokok antara PMP 2008 dan PMP 2015 Perbedaan PMP
2008 dengan
dapat dilihat pada tabel berikut. PMP 2015
Tabel 1.1
Perbedaan PMP 2008 dengan PMP 2015
J. Sistematika PMP
BAB II
PERENCANAAN PEMERIKSAAN
A. Lingkup
Gambar 2.1
Tahap Perencanaan Pemeriksaan
Pembentukan Penyusunan
Tim Perencanaan Paket Program
Pemeriksaan Pemeriksaan
Penyusunan Pengurusan
Program Kerja Dukungan
Perorangan Pemeriksaan
1. menetapkan TPP;
6. menyetujui PKP.
14 Tenaga Ahli diperlakukan sebagai Anggota Tim dan berperan Peran Tenaga
Ahli
merancang prosedur pemeriksaan khusus untuk
dilaksanakan sesuai dengan keahlian yang diminta oleh BPK.
d. Persetujuan Penugasan
42 PFP yang telah tercantum dalam Surat Tugas yang Sifat dan
Pengecualian
telah disetujui PTP wajib melaksanakan penugasan Penugasan
pemeriksaan tersebut, kecuali dengan alasan-alasan
berikut:
1. meninggal dunia;
3. Penyusunan PKP
48 1. Uraian Kegiatan
Tabel 2.1
SMM Perencanaan Pemeriksaan
Pihak
No. Objek SMM Tanggung Jawab Dokumen SMM
Terkait
Pihak
No. Objek SMM Tanggung Jawab Dokumen SMM
Terkait
BAB III
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
A. Lingkup
Gambar 3.1.
Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan
Pemberitahuan Komunikasi
Penyusunan TP Komunikasi Akhir
Pemeriksaan Awal
(Penyampaian
TP)
Penilaian
Pengakhiran Kinerja PFP
Pelaksanaan P2
Tahap
dan Penyusunan
Pelaksanaan
KKP
Pemeriksaan
1. Pemberitahuan Pemeriksaan
2. Komunikasi Awal
32 KKP disusun oleh Anggota Tim dan Tenaga Ahli (jika Penyusunan KKP
59 1. Uraian Kegiatan
Tabel 3.1
SMM Pelaksanaan Pemeriksaan
Dokumen
No. Objek SMM Pihak Terkait Tanggung Jawab
SMM
Dokumen
No. Objek SMM Pihak Terkait Tanggung Jawab
SMM
Dokumen
No. Objek SMM Pihak Terkait Tanggung Jawab
SMM
Dokumen
No. Objek SMM Pihak Terkait Tanggung Jawab
SMM
Dokumen
No. Objek SMM Pihak Terkait Tanggung Jawab
SMM
BAB IV
PELAPORAN PEMERIKSAAN
A. Lingkup
Gambar 4.1
Tahap Pelaporan Pemeriksaan
1. menandatangani LHP;
08 PFP berperan menyusun LHP dan bahan IHPS sesuai Peran PFP
18 Dalam menyusun konsep LHP, Ketua Tim harus Peran Ketua Tim
dalam
menjamin validitas substansi, kebenaran matematis, dan Penyusunan
akurasi angka atas bahan penyusunan LHP yang Konsep LHP
diterima dari Anggota Tim.
52 1. Uraian Kegiatan
Tabel 4.1
SMM Pelaporan Pemeriksaan
Pihak Dokumen
No. Objek SMM Tanggung Jawab
Terkait SMM
Pihak Dokumen
No. Objek SMM Tanggung Jawab
Terkait SMM
BAB V
KONDISI KHUSUS DALAM PEMERIKSAAN
A. Pemeriksaan Interim/Pendahuluan
B. Pemeriksaan Tematik
1. Pendahuluan
b. Skema Desentralisasi
22 Koordinasi dilakukan oleh AKN Pusat dan Kantor BPK Koordinasi AKN
Pusat dan
Perwakilan baik koordinasi horizontal maupun Perwakilan
koordinasi vertikal oleh PFP maupun PSP yang terlibat.
Pemeriksaan Tematik;
a. Perencanaan Pemeriksaan
30 Peran PFP pada AKN Koordinator dalam tahap Peran PFP pada
perencanaan Pemeriksaan Tematik tidak berbeda AKN Koordinator
31 Peran PFP pada AKN Pelaksana dalam tahap Peran PFP pada
perencanaan Pemeriksaan Tematik tidak berbeda AKN Pelaksana
Tabel 5.1
SMM Perencanaan Pemeriksaaan Tematik
b. Pelaksanaan Pemeriksaan
35 Peran PTP, PFP, dan PSP pada AKN Koordinator Peran PTP, PFP,
dan PSP
dan Pelaksana dalam tahap pelaksanaan
Pemeriksaan Tematik tidak berbeda dengan peran
pada pelaksanaan pemeriksaan umumnya seperti
yang dijelaskan pada Bab III.
c. Pelaporan Pemeriksaan
Tabel 5.2
SMM Pelaporan Pemeriksaan Tematik
C. Pemeriksaan On Call
1. Pendahuluan
56 Pihak-pihak seperti PFP dan PSP yang terlibat dalam Peran PFP dan
PSP
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan Pemeriksaan
On Call memiliki Peran yang sama dengan pihak-pihak
yang terlibat dalam pemeriksaan rutin seperti dijelaskan
dalam Bab I, II, III, dan IV.
1. Pendahuluan
70 Dit. EPP berperan mengelola daftar KAP Terdaftar di Peran Dit. EPP
BPK.
71 Dit. PSMK dan Biro Keuangan berperan melakukan Peran Dit. PSMK
dan Biro
pembahasan dengan PSP terkait anggaran atau biaya Keuangan
pemeriksaan yang memanfaatkan AP.
3. Organisasi Pemeriksaan
4. Mekanisme Pemeriksaan AP
a. Perencanaan Pemeriksaan
b. Pelaksanaan Pemeriksaan
c. Pelaporan Pemeriksaan
BAB VI
PENUTUP
03 PMP 2015 dilengkapi dengan contoh template formulir yang Contoh Template
Formulir Standar
merupakan standar minimal formulir yang dapat dijadikan
Minimal
pedoman bagi Pemeriksa dalam menjalankan pemeriksaan
dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan di
lapangan seperti yang tertuang dalam perangkat lunak yang
lebih spesifik. Template formulir lain yang tidak terdapat
dalam PMP 2015 terdapat pada perangkat lunak lainnya.
05 PMP 2015 merupakan dokumen yang dapat berubah sesuai Tugas dan Fungsi
Ditama Revbang
dengan perubahan peraturan perundang-undangan, standar
pemeriksaan dan/atau kondisi lain. Oleh karena itu, Ditama
Revbang dhi. Direktorat Penelitian dan Pengembangan (Dit.
Litbang) bertugas melaksanakan pemantauan atas
perkembangan implementasi proses pemeriksaan, termasuk
menampung dan menyelesaikan masalah yang timbul serta
melakukan penyempurnaan yang diperlukan sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan.
Masukan atau pertanyaan terkait dengan PMP 2015 dapat
disampaikan kepada:
Subdirektorat Litbang Kelembagaan
Direktorat Penelitian dan Pengembangan
Ditama Revbang
Lantai II Gedung Arsip Ruang 215
Badan Pemeriksa Keuangan
Jl. Gatot Subroto 31 Jakarta 10210
Telp. (021) 25549000, pesawat 3301/3300
Email: litbangsisdur@yahoo.com
GLOSARIUM
AKN Pelaksana : AKN Kantor BPK Pusat maupun Kantor BPK Perwakilan
yang memiliki tugas dan fungsi untuk melakukan
pemeriksaan pada entitas yang menjalankan kebijakan atas
program pemerintah yang akan diperiksa sesuai tema
pemeriksaan tematik.
Badan : Sebutan untuk BPK-RI yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua
dan Anggota BPK.
Rencana Aksi : Merupakan aksi yang akan dilaksanakan oleh entitas yang
diperiksa berdasarkan rekomendasi BPK yang termuat
dalam LHP.
STSP : Surat Tanda Sertifikasi Peran adalah Surat tanda lulus telah
mengikuti pendidikan dan pelatihan serta ujian sertifikasi
peran Pemeriksa (Peraturan BPK No. 4 Tahun 2010
tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa).
SURAT TUGAS
Nomor : ....../ST/.........../......../20XX
[disesuaikan dengan kode penomoran yang ditetapkan]
[diisi nama, peran dalam tim, dan jangka waktu pemeriksaan seperti contoh berikut]
untuk melaksanakan: [diisi jenis pemeriksaan, nama entitas yang diperiksa, objek pemeriksaan,
tahun yang diperiksa, dan lokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan]
1. ....................................................... .................................
2. ....................................................... .................................
3. ....................................................... .................................
Demikian surat perintah ini diberikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh
tanggung jawab.
..................,.................... 20XX
....................................
NIP ............................
Guna mewujudkan independensi yang merupakan salah satu nilai dasar Badan Pemeriksa Keuangan
sebagai lembaga pemeriksa eksternal serta untuk memenuhi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan profesi pemeriksa sebagaimana tercantum dalam :
1. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara; dan
2. Peraturan BPK RI Nomor 2 tahun 2007 tentang Kode Etik BPK RI;
maka dengan ini saya menyatakan independen dalam melaksanakan penugasan pemeriksaan
............... sesuai dengan Surat Tugas No ..............., dengan :
1. tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus
maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan pejabat
entitas yang diperiksa;
2. tidak memiliki pertentangan kepentingan (conflict of interest) dalam pelaksanaan tugas dan
kewajiban profesional;
3. tidak memiliki hal-hal lain yang dapat mempengaruhi independensi saya selama penugasan.
Jika selama penugasan diketahui terdapat pertentangan dengan pernyataan di atas, maka saya akan
melaporkan kondisi tersebut kepada Penanggung Jawab pemeriksaan.
Jika pernyataan saya tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, maka saya bersedia menerima
konsekuensi hukum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
.................,.........................20XX
.......................................
NIP. ....................................
SURAT PERNYATAAN
GANGGUAN INDEPENDENSI
Kepada Yth.
Tortama/Kalan .........
1. ……………………………………………………………………………….......................
2. …………………………………………………………………………………....................
3. ……………………………………………………………………………………….............
Apabila saya menerima penugasan pemeriksaan tersebut, maka independensi saya tidak
sepenuhnya terjamin.
.................,......…………20XX
[Isi dengan narasi mengenai bidang kerja entitas terperiksa sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya secara detail]
[Isi dengan narasi mengenai gambaran umum struktur organisasi entitas terperiksa serta
pejabat-pejabat terkait dengan struktur tersebut secara detail]
[Isi dengan dengan data angka maupun statistik mengenai kondisi sosial ekonomi yang
berhubungan dengan entitas pemeriksaan secara rinci]
[Isi dengan dasar-dasar hukum yang berhubungan dengan objek pemeriksaan terkait secara
lengkap dan berurutan]
VI. Risiko-risiko terkait Tupoksi, Organisasi, Stakeholders, Faktor Ekonomi & Sosial, dan
Peraturan Terkait yang Dapat secara Signifikan Mempengaruhi Pertanggungjawaban
Pengelolaan Keuangan Entitas
[Isi dengan penjelasan mengenai risiko-risiko yang mungkin dihadapi entitas pemeriksaan yang
dapat mempengaruhi pertanggungjawaban pengelolaan keuangan entitas tersebut dengan
lengkap dan rinci]
Nama Jabatan
VIII.Kesimpulan
[Isi dengan kesimpulan mengenai pemahaman atas entitas berdasarkan kondisi yang telah
dijelaskan pada angka I s.d. VII antara lain kesimpulan mengenai kompleksitas pemeriksaan dan
kebutuhan tenaga ahli]
........., .....................20XX
Ketua Tim,
(Nama)
I. Tujuan Penugasan
1. ……………………………………………..…..……………………………………………………………
………………………................................….................………………………………………………..
2. …………………………………………..…………………………………………………………………..
…………………………................…………………………………………………...............................
3. dst.
1. Standar Pemeriksaan
………………………………………………………………………………………….............................
…............………………………………………………………….........................................................
4. dst.
1. ……………………………………………..……………………………………………………………..…
….……..............................………………….....................................................................................
2. ……………………………………………..……………………………………………………………..…
…...............................……………………….......................…………………………………………....
3. dst.
.............., ………...........20XX
...............................
NIP ............................
PROGRAM PEMERIKSAAN
ATAS
............ [diisi dengan objek pemeriksaan]
PADA
[Nama Entitas]
........................
DI
……………………….
Nomor :
Tanggal :
3. Tujuan Pemeriksaan
………………………………………………………………………………………................................…
…………………………………………………………………………………………................................
5. Lingkup Pemeriksaan
………………………………………………………………………………………................................…
…………………………………………………………………………………………................................
7. Sasaran Pemeriksaan
………………………………………………………………………………………................................…
…………………………………………………………………………………………................................
8. Kriteria Pemeriksaan
………………………………………………………………………………………................................…
…………………………………………………………………………………………................................
9. Alasan Pemeriksaan
………………………………………………………………………………………................................…
…………………………………………………………………………………………................................
Keterangan:
1. Hari kerja = ....... hari
2. Hari libur dan/atau Minggu = ....... hari
3. Perjalanan pergi dan pulang = ....... hari
Jumlah = ....... hari
= hari
………………, …………........20XX
Penanggung Jawab,
………………………………
NIP. ………..............
Waktu Pemeriksaan
Langkah Catatan
No. Pemeriksaan (mandays) KKP No. Ketua Tim
Rencana Realisasi
1 2 3 4 5 6
………., …....………...20XX
[diisi dengan Alamat BPK Pusat/BPK Perwakilan, Nomor Telepon dan Fax]
...............,.................20XX
Nomor :
Lampiran : ….. berkas
Hal : Pemberitahuan Pemeriksaan
Yth.
[diisi nama jabatan/pimpinan dan alamat entitas yang diperiksa]
Sehubungan dengan pelaksanaan ……. [isi jenis, lingkup pemeriksaan sesuai Surat
Tugas] sesuai Surat Tugas No….. tanggal …… terlampir, kami akan melaksanakan tugas
pemeriksaan selama …. hari. Pemeriksaan tersebut akan dimulai tanggal ….. dan akan berakhir
tanggal ……
Dalam rangka pemeriksaan tersebut, kami membutuhkan dokumen-dokumen sebagai
berikut.
Dokumen lainnya yang belum tercantum dalam surat ini akan kami mintakan
kemudian dalam pelaksanaan pemeriksaan.
Demikian pemberitahuan kami. Atas bantuan dan kerja sama yang baik, kami
Ketua Tim,
......................
NIP ..............................
Tembusan Yth.:
1. Pengendali Mutu;
2. Pengendali Teknis.
Kepada Yth. Pimpinan : [Isi dengan Nama Pemangku Kepentingan yang Meminta Pemeriksaan]
Objek Pemeriksaan : [Isi dengan Judul Pemeriksaan yang Diminta]
Oleh karena adanya keterbatasan inheren dari suatu pemeriksaan, bersama dengan
keterbatasan inheren pengendalian internal, terdapat risiko yang tidak dapat dihindari
kemungkinan tidak terdeteksinya penyimpangan material, meskipun pemeriksaan telah
direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.
Dalam melakukan penilaian risiko, kami mempertimbangkan pengendalian intern yang relevan
untuk merancang prosedur pemeriksaan yang tepat sesuai dengan kondisi yang bersangkutan,
[boleh digunakan dan boleh tidak digunakan: namun tidak bertujuan untuk menyatakan opini atas
efektivitas pengendalian internal entitas]. Namun, BPK akan mengkomunikasikan secara tertulis
defisiensi signifikan pada pengendalian internal yang relevan dengan pemeriksaan ini, yang
diidentifikasi oleh pemeriksa BPK dalam pelaksanaan pemeriksaan.
Berdasarkan hasil komunikasi dan kesepakatan dengan [isi dengan pemangku kepentingan yang
meminta pemeriksaan], harapan penugasan pemeriksaan ini antara lain:
[isi dengan harapan penugasan pemangku kepentingan yang meminta pemeriksaan]
Komunikasi lainnya yang berlangsung selama pemeriksaan dengan [isi dengan nama pemangku
kepentingan yang meminta pemeriksaan] dan pemangku kepentingan terkait lainnya dilakukan
BPK dengan tetap menjaga integritas, independensi, dan profesionalismenya.
Isi laporan hasil pemeriksaan BPK mungkin perlu diubah sesuai dengan temuan pemeriksa BPK.
Pengungkapan mengenai informasi rahasia yang terdapat dalam laporan hasil pemeriksaan BPK
dilakukan berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundangan terkait. Bentuk laporan hasil
pemeriksaan BPK mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh BPK.
6. [Masukan informasi lainnya, seperti biaya dan istilah-istilah spesifik lainnya, jika relevan]
Biaya pemeriksaan dibebankan kepada anggaran BPK RI.
7. [Penyerahan laporan]
Laporan hasil pemeriksaan akan diserahkan kepada [isi dengan nama pemangku kepentingan
yang meminta pemeriksaan] dan kepada pihak-pihak lain yang terkait.
………………….. …………………..
[Isi dengan nama anggota BPK terkait] [Isi dengan nama pimpinan pemangku
kepentingan yang meminta pemeriksaan]
Anggota [Isi dengan jabatan anggota BPK
terkait] BPK RI [Isi dengan jabatan pimpinan pemangku
kepentingan yang meminta pemeriksaan]
Tanggal dd/mm/yyyy
Tanggal dd/mm/yyyy
Pasal 11
Dalam rangka meminta keterangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 huruf d, BPK dapat
melakukan pemanggilan kepada seseorang.
Pasal 24
(1) Setiap orang yang dengan sengaja tidak menjalankan kewajiban menyerahkan dokumen
dan/atau menolak memberikan keterangan yang diperlukan untuk kepentingan kelancaran
pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dimaksud dalam Pasal 10
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(2) Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, menghalangi, dan/atau menggagalkan
pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratusjuta rupiah).
(3) Setiap orang yang menolak pemanggilan yang dilakukan oleh BPK sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 tanpa menyampaikan alasan penolakan secara tertulis dipidana dengan
pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak
Rp500.000,000,00 (lima ratus juta rupiah).
(4) Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan atau membuat palsu dokumen yang
diserahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Berita Acara ini dibuat atas sumpah/janji yang dilakukan pada waktu saya menerima jabatan.
................, ........................20XX
......................................... .........................................
NIP .................................. NIP ..................................
SURAT PERNYATAAN
PENOLAKAN MENANDATANGANI BERITA ACARA PENOLAKAN
PEMERIKSAAN/PEMBERIAN KETERANGAN/DOKUMEN PEMERIKSAAN
Nama :
Instansi :
Jabatan :
Alamat :
1. ...............................................................................................................................................
2. ...............................................................................................................................................
3. ...............................................................................................................................................
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa paksaan/tekanan dari pihak
lain.
....................., .......................20XX
...........................................
NIP ..................................
TEMUAN PEMERIKSAAN
ATAS
.....................................................................
PADA
........................................................................
TAHUN 20XX
DI
....................................
AKN : ................................
Tanggal : ................................
Kami sampaikan dengan hormat Temuan Pemeriksaan atas [isi dengan jenis pemeriksaan]
untuk Tahun 20XX pada [isi dengan objek pemeriksaan sesuai P2] untuk mendapatkan perhatian.
Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami mengucapkan terima kasih.
[diisi dengan jabatan pimpinan entitas yang [isi dengan nama Pengendali Mutu]
diperiksa]
...................,.......................20XX
Kepada Yth.:
Kepala Auditorat/Kepala Perwakilan
di
[Tempat]
Bersama ini kami sampaikan dengan hormat Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan
atas ........ [diisi dengan objek pemeriksaan] Tahun Anggaran 20XX, sebagai berikut.
.................................... ....................................
NIP. ………………………. NIP. ………………………..
..............., ..................20XX
Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 dan Undang-
undang Nomor 15 Tahun 2004, telah melakukan pemeriksaan atas .................
Pokok-pokok hasil pemeriksaan atas ............... Tahun .................. yang perlu mendapat perhatian
adalah sebagai berikut. [diisi dengan Judul Temuan Pemeriksaan disertai uraian singkatnya]
1. ...............................................................................................................................................
2. ...............................................................................................................................................
3. ...............dst
Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK menyarankan [Pimpinan Entitas] agar:
Untuk jelasnya kami lampirkan laporan hasil pemeriksaan dimaksud, yaitu Laporan Nomor ............
[Nomor laporan hasil pemeriksaan]; bertanggal ................. [tanggal laporan].
Sesuai Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, jawaban atau penjelasan entitas kepada BPK tentang
tindak lanjut atas rekomendasi BPK disampaikan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah
laporan hasil pemeriksaan sejak hasil pemeriksaan ini diterima.
Atas perhatian dan kerjasama [Pimpinan Entitas], kami ucapkan terima kasih.
[Nama]
ATAS
[OBJEK PEMERIKSAAN]
[ENTITAS YANG DIPERIKSA] TAHUN ANGGARAN 20XX
DI
[TEMPAT ENTITAS]
AKN/BPK PERWAKILAN
DI
[TEMPAT AKN/BPK PERWAKILAN]
Nomor :
Tanggal :
.............., ......................20XX
Nomor : .......
Sifat : Rahasia
Lampiran : ........ berkas
Perihal : Penyampaian Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan
dan Permintaan Tanggapan serta Rencana Aksi
atas ............ [diisi dengan nama objek pemeriksaan]
Sehubungan dengan Pemeriksaan atas [diisi dengan nama program pemeriksaan] pada
.............. [diisi dengan nama entitas], bersama ini kami sampaikan Konsep Laporan Hasil
Pemeriksaan dimaksud untuk memperoleh tanggapan Saudara.
Kami harapkan tanggapan tersebut sudah dapat kami terima pada tanggal .........................
Tanggapan dapat disampaikan pada alamat dibawah ini:
Apabila tanggapan tersebut tidak kami peroleh dalam jangka waktu tersebut, kami menganggap
Saudara menerima Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan tersebut. Selain itu kami sampaikan juga
formulir Rencana Aksi sebagai bentuk rencana tindak lanjut atas Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan
tersebut.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan tindak lanjutnya kami mengucapkan terima
kasih.
..........................................
NIP. ................................
LEMBAR REVIEW
Objek Pemeriksaan :
Nama Reviewer :
Jabatan dalam ST :
Catatan Tambahan :
Kementerian/Lembaga/Pemprov/Pemkot/Pemkab : ..............................................
Pemeriksaan atas : ..............................................
Mohon penilaian ditunjukkan dengan memberi tanda tickmark (√) pada kolom yang disediakan.
1 2 3 5
4
No ASPEK KUALITAS INFORMASI TIDAK KURANG CUKUP SANGAT
MEMUASKAN
MEMUASKAN MEMUASKAN MEMUASKAN MEMUASKAN
Independensi
1 Pemeriksaan dilakukan bebas dari campur tangan
pimpinan untuk menentukan, mengeliminasi atau
memodifikasi bagian-bagian tertentu yang diperiksa.
2 Pemeriksaan dilakukan bebas dari kepentingan
pribadi maupun pihak lain untuk mempengaruhi
dan membatasi segala kegiatan pemeriksaan.
3 Pemeriksaan bebas dari kewajiban pihak lain untuk
mempengaruhi fakta-fakta yang dilaporkan.
4 Pemeriksaan bebas dari bahasa atau istilah-
istilah yang menimbulkan multi tafsir.
5 Isi laporan pemeriksaan bebas dari pengaruh pihak
tertentu.
6 Pemeriksa dapat diandalkan dan dipercaya.
7 Dalam kegiatan pemeriksaan, pemeriksa
mengemukaan pendapat menurut apa adanya dan
tidak dipengaruhi oleh pandangan subyektif pihak-
pihak lain yang berkepentingan.
8 Pemeriksa tidak mencari-cari kesalahan yang
dilakukan oleh objek pemeriksaan.
9 Pemeriksa dapat mempertahankan kriteria dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berlaku.
Integritas
1 Pemeriksa bersikap tegas dalam menerapkan
prinsip, nilai dan keputusan.
2 Pemeriksa bersikap jujur dengan tetap memegang
rahasia pihak yang diperiksa.
3 Dalam melaksanakan pemeriksaan, pemeriksa
harus taat pada peraturan-peraturan yang berlaku.
4 Pemeriksa bekerja sesuai keadaan yang
sebenarnya, tidak menambah maupun
mengurangi fakta yang ada.
5 Pemeriksa tidak menerima segala sesuatu dalam
bentuk apapun yang bukan haknya.
6 Pemeriksa tidak diintimidasi oleh orang lain dan
tidak tunduk karena tekanan yang dilakukan oleh
orang lain guna mempengaruhi sikap dan
pendapatnya.
7 Pemeriksa tidak mempertimbangkan keadaan
seseorang/sekelompok orang atau suatu unit
organisasi untuk membenarkan perbuatan
melanggar ketentuan atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1 2 3 5
4
No ASPEK KUALITAS INFORMASI TIDAK KURANG CUKUP SANGAT
MEMUASKAN
MEMUASKAN MEMUASKAN MEMUASKAN MEMUASKAN
Profesionalisme
1 Kejelasan pengungkapan temuan dalam Laporan
Hasil Pemeriksaan.
2 Sistematika Penyajian Laporan Hasil Pemeriksaan.
3 Manfaat Laporan Hasil Pemeriksaan untuk
membantu fungsi pengawasan dalam pengelolaan
keuangan negara/daerah.
4 Manfaat Laporan Hasil Pemeriksaan untuk
melakukan fungsi penganggaran dalam pengelolaan
keuangan negara/daerah.
5 Manfaat Laporan Hasil Pemeriksaan untuk
meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan negara/daerah.
6 Ketepatan waktu penyampaian Laporan Hasil
Pemeriksaan.
7 Pemeriksa memiliki kemampuan untuk melakukan
review analitis, teori organisasi, auditing, akuntansi
dan pengetahuan tentang sektor publik yang
memadai dalam melakukan pemeriksaan.
Catatan Tambahan :
..............., ............20XX
Mengetahui,
[diisi Jabatan Pimpinan Entitas]
...........................................
NIP .........................
1 Petunjuk Teknis Pemeriksaan Investigatif atas Indikasi Keputusan BPK Nomor 17/K/I-
Tindak Pidana Korupsi yang Mengakibatkan Kerugian XIII.2/12/2008 tanggal 24 Desember
Negara/Daerah 2008
2 Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pemerolehan Keyakinan Keputusan BPK Nomor 03/K/I-
Mutu XIII.2/03/2009 tanggal 25 Maret 2009
3 Petunjuk Teknis Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Keputusan BPK Nomor 51/K/I-
Pemerintah Pusat dan Laporan Keuangan VIII.3/08/2007 tanggal 31 Agustus 2007
Kementerian/Lembaga
4 Petunjuk Teknis Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Keputusan BPK Nomor 56a/K/I-
Pemerintah Daerah XX.2/09/2007 tanggal 21 September
2007
5 Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Kertas Kerja Keputusan BPK Nomor 04/K/I-
Pemeriksaan (KKP) XIII.2/05/2011 tanggal 26 Mei 2011
6 Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2007
7 Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pelaksanaan Keputusan Sekretaris Jenderal No.
Pemeriksaan Pada Pelaksana BPK 139/K/X-XIII.2/4/2014 tanggal 3 April
2014
8 Petunjuk Teknis Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) Keputusan BPK No. 2/K/I-XIII.2/5/2011
tanggal 19 Mei 2011
9 Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan Keputusan BPK No. 4/K/I-XIII.2/5/2008
tanggal 19 Mei 2008
10 Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja Keputusan BPK No. 9/K/I-XIII.2/12/2011
tanggal 30 Desember 2011
11 Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Dengan Tujuan Keputusan BPK No. 2/K/I-XIII.2/I/2009
Tertentu tanggal 27 Februari 2009
12 Tatacara Pelaporan Unsur Pidana yang ditemukan dalam Keputusan BPK No.2/K/I-XIII.2/6/2013
pemeriksaan kepada instansi berwenang tanggal 26 Juni 2013
13 Kesepakatan Bersama BPK RI dengan Kejaksaan Agung RI No. 01/KB/I-VIII.3/07/2007
tentang Tindak Lanjut Penegakan Hukum Terhadap Hasil No. KEP-071/A/JA/07/2007
Pemeriksaan BPK yang Duduga Mengandung Unsur Tindak Tanggal 25 Juni 2007
Pidana
14 Kesepakatan Bersama BPK RI dengan Kepolisian Negara RI No. 01/KB/I-XIII.3/11/2008
tentang Tindak Lanjut Penegakan Hukum Terhadap Hasil No. POL. B/11/XI/2008
Pemeriksaan BPK yang Berindikasi Tindak Pidana Tanggal 21 November 2008
15 Kesepakatan Bersama BPK RI dengan Komisi No. 01/KB/I-VIII.3/09/2006
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang Kerjasama No. 22/KPK-BPK/IX/2006
Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Tanggal 25 September 2006
Pidana Korupsi
16 Kesepakatan Bersama BPK RI dengan Pusat Pelaporan dan No. 02/KB/I-VII.3/09/2006
Analisis Transaksi Keuangan tentang Kerjasama Dalam No. NK-1/1.02/PPATK/09/06
Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Tanggal 25 September 2006
Pencucian Uang
17 Pedoman Pemberian Pendapat Hukum atas Hasil Keputusan Sekjen BPK RI Nomor
Pemeriksaan BPK pada Dit KHK 540/K/X-XIII.2/9/2013 tanggal 13
September 2013
18 POS Pemberian Pendapat Hukum atas Hasil Pemeriksaan Keputusan Sekjen BPK RI No. 323/K/X-
BPK pada Direktorat KHK XIII.2/5/2013 tgl 20 Mei 2013
19 Pedoman Pemberian Pendapat Hukum pada Subbag Keputusan Sekjen BPK RI No. 277/K/X-
Hukum dan Humas BPK Perwakilan XIII.2/5/2013 tgl 3 Mei 2013
20 POS Pemberian Pendapat Hukum pada Subbag Hukum dan Keputusan Sekjen BPK RI No. 18/K/X-
Humas BPK Perwakilan XIII.2/1/2013 tgl 28 Januari 2013
ttd ttd