TIM PUSINFOWAS
TIM PUSINFOWAS
DAFTAR ISI
TUJUAN .............................................................................................................................. 3
2
TIM PUSINFOWAS
TUJUAN
Tujuan penyusunan panduan ini adalah agar para pejabat struktural, pejabat fungsional
auditor dan admin SIMA dapat mengklasifikasikan dan mengorganisasikan hasil
pengawasan yang telah dilakukan ke dalam aplikasi SIMA pelaporan.
RUANG LINGKUP
Penugasan yang di-input dalam SIMA pelaporan (selanjutnya disebut SIMA POR)
dikhususkan hanya untuk kegiatan pengawasan seperti yang termaksud dalam definisi audit
intern menurut AAIPI yang telah disesuaikan dengan kondisi BPKP berikut ini :
“Kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk pemberian keyakinan (assurance
activities) dan konsultansi (consulting activities), yang dirancang untuk memberi nilai
tambah dan meningkatkan operasional sebuah organisasi (auditor) yang dilakukan oleh unit
pengawasan. Kegiatan ini membantu organisasi (auditee) mencapai tujuannya dengan cara
menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan
efektivitas dari proses manajemen risiko, kontrol (pengendalian), dan tata kelola (sektor
publik).”
Berdasarkan definisi di atas maka kriteria kegiatan yang dapat ditampung dalam SIMA POR
adalah:
• Kegiatan yang termuat dalam PKPT
(PKAU tidak ditampung dalam sistem ini. Contoh PKAU : pembuatan laporan GDN,
laporan gaji, analisis jabatan, laporan bulanan hasil pengawasan, dan sejenisnya).
• Dilakukan oleh unit pengawasan Direktorat maupun Perwakilan
(Pelaksanaan kegiatan oleh pusat-pusat dan biro-biro tidak ditampung. Contoh kegiatan
pengawasan oleh pusat/biro : penilaian angka kredit auditor APIP oleh Pusbin JFA, Diklat
JFA dan teknis substantif oleh Pusdiklatwas, tes psikologi auditor oleh Biro
Kepegawaian, audit teknologi informasi oleh Pusinfowas dan sebagainya).
3
TIM PUSINFOWAS
Audit Internal
Assurance Consulting
Audit Tujuan
Audit Keuangan Audit Kinerja
Tertentu
Audit Tujuan
Audit
Audit Klaim Tertentu
Penerimaan Lainnya
Secara rinci, klasifikasi jenis penugasan audit intern dalam SIMA POR yang mengacu pada
bagan di atas diuraikan sebagai berikut:
1. Assurance
Assurance adalah pemeriksaan yang obyektif atas bukti-bukti untuk memberikan
penilaian yang independen dan meningkatkan kualitas informasi bagi pengambilan
keputusan. Kegiatan pengawasan yang termasuk klasifikasi assurance adalah:
a. Audit : proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara
independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai
4
TIM PUSINFOWAS
5
TIM PUSINFOWAS
6
TIM PUSINFOWAS
2. Konsultansi
Layanan jasa konsultansi merupakan pemberian jasa kepada klien yang sifat dan ruang
lingkupnya sesuai persetujuan klien yang bertujuan memberi nilai tambah dan
memperbaiki tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian internal klien.
Kegiatan konsultansi terdiri dari kelompok kegiatan sebagai berikut:
a. Training (Sosialisasi)
Training adalah kegiatan audit intern yang diselenggarakan dengan menyajikan topik
tertentu kepada individu-individu atau kelompok orang pegawai instansi
pemerintah/badan usaha dalam waktu tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi SDM berupa pemahaman atas suatu topik tertentu.
Untuk keperluan SIMA, kegiatan training dibatasi khusus penugasan sosialisasi.
Contoh kegiatan sosialisasi adalah sosialisasi pengadaan barang/jasa, sosialisasi
manajemen risiko, dan sebagainya.
7
TIM PUSINFOWAS
b. Fasilitasi (Bimtek/Asistensi)
Penugasan fasilitasi adalah penugasan yang memerlukan keterlibatan APIP dalam
pelaksanaan kegiatan dalam organisasi yang memerlukan perbaikan dengan
memanfaatkan seluruh pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan keahlian
auditor internal. Output yang dihasilkan dari fasilitasi ini adalah suatu produk yang
bisa berupa sebuah sistem, pedoman, laporan atau dokumen tertentu.
Contoh kegiatan fasilitasi adalah bimbingan teknis SIMDA, bimtek SPIP, Bimtek
SAKIP, asistensi penyusunan LPJ kepala daerah, asistensi penyusunan LKPD,
dokumen BLUD, dan sebagainya.
Untuk keperluan SIMA, penugasan fasilitasi dibatasi khusus kegiatan berupa
bimbingan teknis dan asistensi.
c. Advisory
Penugasan jasa advisory adalah kegiatan pemberian pendapat, nasehat atau saran
oleh tenaga ahli profesional berdasarkan hasil pengembangan temuan audit, kajian,
analisis, data intelejen, atau penelitian ilmiah lain yang bertujuan untuk memberikan
rekomendasi kepada klien dalam pengambilan keputusan manajemen.
Contoh penugasan jasa advisory adalah :
(1) Pemberian saran profesional atas keputusan penghentian/penutupan/
penundaan program/ unit kerja,
(2) Pemberian nasehat/pendapat atas indikator/target kinerja program/kegiatan,
(3) Pemberian nasehat/pendapat atas desain sistem pengendalian intern atau
manajemen risiko (kecukupan pengendalian/ manajemen risiko juknis/juklak)
(4) Pemberian nasehat/pendapat atas penerapan kebijakan dan prosedur organisasi
(pemberian honor, pemberian fasilitas kepada legislatif dan sebagainya).
8
TIM PUSINFOWAS
3. Perbedaan
a. Perbedaan assurance dan consulting
Perbedaan yang paling utama antara kegiatan assurance dan jasa konsultansi
terletak pada pihak yang terlibat dalam penetapan penugasan dan sifat output yang
dihasilkan. Untuk kegiatan assurance, terdapat tiga pihak yang terlibat dalam
penugasan yakni pihak yang diaudit (auditee), auditor dan pihak ketiga yang
membutuhkan penilaian independen dari auditor. Dan output yang dihasilkan oleh
auditor baik berupa simpulan, temuan maupun saran bersifat mengikat dan harus
ditindaklanjuti oleh auditee.
Sedangkan untuk kegiatan jasa konsultansi hanya dua pihak yang terlibat dalam
penugasan yakni auditor dan auditee. Dan manajemen instansi pemerintah/badan
usaha sebagai auditee bebas memutuskan apakah menerima output/saran yang
dihasilkan oleh auditor atau menerapkan alternatif lainnya.
No Uraian Assurance Consulting
9
TIM PUSINFOWAS
10
TIM PUSINFOWAS
auditee. Perbedaan antara laporan kompilasi dan kapitasi terletak pada keharusan
pelaporannya. Laporan kompilasi sudah direncanakan sejak awal karena permintaan
atau keharusan dari pihak stakeholder. Sementara laporan kapitasi terbit karena
faktor kebutuhan dari internal BPKP untuk dapat memberikan informasi yang
komperehensif atas suatu topik/tema pengawasan tertentu.
Pihak penerima laporan kompilasi biasanya berbeda dengan laporan individu,
sehingga hasil pengawasan berupa temuan atau permasalahan yang dicantumkan
dalam laporan kompilasi seharusnya tidak berupa rekapitulasi hasil pengawasan dari
laporan individu.
Contoh laporan kompilasi : Laporan Kompilasi hasil audit Dana BOS tahun 20xx di
wilayah Provinsi ABC, Laporan kompilasi nasional hasil audit program JKN.
Contoh laporan kapitasi : Laporan Hasil Penerapan SPIP di lingkungan
Kementerian/Lembaga tahun 20xx, Laporan Hasil Audit dana Bansos periode 200x1-
20x4.
11
TIM PUSINFOWAS
A Data Umum
1 Nomor LHP Text ketik free text
12
TIM PUSINFOWAS
2. Hasil pengawasan
Data hasil pengawasan yang ditangkap secara umum berupa simpulan hasil
pengawasan dan resume yang berupa temuan(kondisi-sebab-rekomendasi-tindak
lanjut) atau masalah-saran (bila ada). Karena jenis penugasan sangat beragam, hal
tersebut membuat tujuan penugasan pun berbeda sehingga simpulan hasil
pengawasan pun menjadi beragam. Pedoman ini berusaha melakukan generalisasi
hasil pengawasan yang sejenis agar data yang di-input ke dalam SIMA POR menjadi
lebih terstruktur sehingga mudah diolah dan dianalisis.
Data hasil pengawasan yang di-input dalam SIMA dibedakan sesuai dengan jenis
penugasan yang benar-benar dilakukan bukan berdasar surat tugas formalnya. Hal
tersebut bertujuan agar substansi material yang tertuang dalam laporan hasil
pengawasan termuat secara lengkap dalam SIMA POR dan sekaligus mendorong
agar penerbitan surat tugas benar-benar mencerminkan realisasi pelaksanaan tugas.
13
TIM PUSINFOWAS
14
TIM PUSINFOWAS
15
TIM PUSINFOWAS
16
TIM PUSINFOWAS
17
TIM PUSINFOWAS
18
TIM PUSINFOWAS
Sementara itu untuk kegiatan assurance non audit dan consulting kodering hasil
pengawasan yang dikoderisasi hanya berupa kondisi/masalah dan rekomendasi/saran.
KONDISI
EFISIENSI, EFEKTIFITAS KEANDALAN KETAATAN PADA
PENGAMANAN ASET
& EKONOMIS PELAPORAN PERATURAN
PENYEBAB
LINGKUNGAN AKTIVITAS INFORMASI DAN
PENILAIAN RISIKO PEMANTAUAN
PENGENDALIAN PENGENDALIAN KOMUNIKASI
REKOMENDASI/SARAN
REKOMENDASI
REKOMENDASI PENINGKATAN PENGENAAN PENEGAKAN PENINGKATAN
PENDALAMAN/
FINASIAL PENGENDALIAN SANKSI ATURAN KINERJA
PELIMPAHAN
TINDAK LANJUT
PENDALAMAN/
PENINGKATAN PENGENAAN PENEGAKAN PENINGKATAN PELIMPAHAN/ TPTD
FINANSIAL
PENGENDALIAN SANKSI ATURAN KINERJA KOREKSI TL
19
TIM PUSINFOWAS
Sedangkan penggunaan dari masing-masing kode untuk pengisian atas jenis penugasan
dapat dilihat dalam gambaran umum resume hasil pengawasan berikut:
20
TIM PUSINFOWAS
21
TIM PUSINFOWAS
22
TIM PUSINFOWAS
23
TIM PUSINFOWAS
24
TIM PUSINFOWAS
25
TIM PUSINFOWAS
26
H.2 KODE PENYEBAB
KODE URAIAN
01 KELEMAHAN DALAM LINGKUNGAN PENGENDALIAN
0101 Integritas dan nilai etika rendah
0102 Kurangnya komitmen terhadap kompetensi
0103 Kepemimpinan yang kurang kondusif
0104 Kebijakan bidang SDM tidak memadai
0105 Struktur organisasi tidak memadai
0106 Kurangnya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
0107 Tidak efektifnya peran APIP
0108 Lemahnya hubungan kerja dengan instansi lain
01 REKOMENDASI
FINANSIAL
0101 Penyetoran penerimaan Rekomendasi berupa Pemungutan/penyetoran PPh,
penyetoran ke kas negara PPN, bea, cukai, PNBP, pajak
yang berasal dari daerah, retribusi daerah, atau
kekurangan penerimaan penerimaan daerah lainnya ke
negara dari yang kas negara
seharusnya
0102 Pengembalian uang ke Rekomendasi berupa Penyetoran ke kas negara atas
kas penyetoran ke kas negara kelebihan pembayaran,
negara/daerah/BUMN/ yang berasal dari kelebihan ketekoran kas, penggunaan
pengeluaran negara dari uang negara untuk
BUMD/BUL
yang seharusnya kepentingan pribadi,
penggantian uang atas BMN
yang rusak dan sebagainya
0103 Pengembalian uang selain Rekomendasi atas temuan Pengembalian uang ke kas
ke kas di program BLM/hibah yang desa, kelompok masyarakat,
negara/daerah/BUMN/ dananya tetap merupakan sekolah dll.
hak penerima hibah
BUMD/BUL
tersebut
0104 Penyerahan/ Rekomendasi keharusan Melengkapi kekurangan
pengembalian menyerahkan barang/jasa barang,
barang/jasa kepada negara, biasanya menambah pekerjaan
dijumpai atas kegiatan PBJ yang kurang,
atau kontrak atau mengembalikan/
pengelolaan BMN/D mengganti BMN yang
rusak/hilang
0105 Koreksi klaim Rekomendasi berupa Koreksi cost recovery, restitusi
koreksi nilai, yang biasanya pajak, usulan klaim ekskalasi,
terjadi di dalam penugasan klaim pihak ketiga lainnya
audit klaim
0106 Kewajiban negara kepada Rekomendasi yang Pengembalian atas
pihak ketiga menimbulkan penyetoran pajak terlalu
utang/kewajiban negara tinggi (restitusi pajak),
kepada pihak ketiga baik pembayaran kelebihan
uang/barang pekerjaan kepada
rekanan,
pengembalian barang
oleh negara ke pihak
TIM PUSINFOWAS
ketiga,
pengembalian selisih kas
di bendaharawan yang
lebih besar dari
seharusnya.
0107 Rekomendasi lain bersifat
dapat dinilai dengan uang
02 REKOMENDASI BERSIFAT
PENINGKATAN SPIP
0201 Lingkungan pengendalian Rekomendasi untuk Memperbaiki struktur
menciptakan dan organisasi
memelihara lingkungan Menyusun dan
pengendalian instansi menerapkan kode etik
pemerintah yang organisasi
menimbulkan perilaku Menyempurnakan
positif dan kondusif dalam kebijakan kepegawaian
lingkungan kerjanya Meningkatkan kordinasi
0202 Penilaian risiko Rekomendasi berkaitan Menyusun risk register
dengan identifikasi risiko Membuat peta risiko
dan analisis risiko pada organisasi
instansi pemerintah Mengalokasi penanggung
jawab risiko
0203 Kegiatan pengendalian Rekomendasi agar instansi Menyusun SOP
pemerintah Pemisahan fungsi
menyelenggarakan kegiatan Pelatihan kompetensi SDM
pengendalian sesuai dengan Verifikasi/validasi kegiatan
ukuran, kompleksitas dan
sifat dari tugas dan
fungsinya
0204 Informasi dan komunikasi Rekomendasi agar instansi Memperbaiki mekanisme
pemerintah pelaporan
mengidentifikasi, mencatat
dan mengkomunikasikan
informasi dalam bentuk dan
waktu yang tepat
0205 Pemantauan dan evaluasi Rekomendasi agar instansi Memantau TL audit
29
TIM PUSINFOWAS
03 REKOMENDASI BERSIFAT
PENGENAAN SANKSI
0301 Hukuman disiplin Rekomendasi berupa Memberikan surat teguran
berdasarkan peraturan pengenaan hukuman tertulis
kepegawaian yang disiplin Memberhentikan dengan tidak
hormat
berlaku
0302 Membatalkan Rekomendasi berupa Menghentikan penyaluran
pelaksanaan kegiatan pembatalan pelaksanaan bantuan
yang tidak sesuai dengan kegiatan Menghentikan program di Kab
x
peraturan perundang-
undangan atau prosedur
dan tata kerja yang
berlaku
0303 Pengenaan sanksi Rekomendasi berupa Mengenakan black list rekanan
administratif kepada pengenaan sanksi Membatalkan SIUP
pihak ketiga administratif kepada pihak Membatalkan ijin impor
ketiga (eksternal)
0304 Pengenaan sanksi lainnya
04 REKOMENDASI BERSIFAT
PENEGAKAN PERATURAN
0401 Memperbaiki kegiatan Cukup jelas - Menetapkan pengenaan
atau keadaan agar sesuai tarif PNBP sesuai peraturan
dengan peraturan
perundang-undangan
0402 Memperbaiki kegiatan Cukup jelas Merekomendasikan untuk
atau keadaan agar sesuai menyusun aging piutang
dengan prosedur atau Merekomendasikan agar
menggunakan metode
30
TIM PUSINFOWAS
05 PENINGKATAN KINERJA
31
TIM PUSINFOWAS
kinerja (IKU)
0504 Penyempurnaan Target Cukup jelas Revisi target listrik menjadi
Output/Outcome 20.00 MW
06 REKOMENDASI
PENDALAMAN/PELIMPA
HAN
0601 Pendalaman materi Rekomendasi untuk Cukup jelas
dengan audit investigasi memperdam materi dengan
melaksanakan audit
investigasi
0602 Pelimpahan kasus ke APH Rekomendasi untuk Pelimpahan ke kejaksaan
melimpahkan kasus kepada Pelimpahan ke KPK
APH
0603 Pelimpahan Pelaksanaan audit atas pelimpahan hasil audit DAK
permasalahan ke instansi permintaan instansi lain ke Kemenkeu
lain yang rekomendasinya akan pelimpahan hasil audit BOS
diselesaikan/dipantau oleh ke Kemendikbud
instansi ybs
KODE URAIAN
01 PELAKSANAAN TINDAK LANJUT FINANSIAL
0101 Penyetoran uang ke kas negara/daerah/BUMN/BUMD/BUL
0102 Penyetoran uang selain ke kas negara/daerah/BUMN/BUMD/BUL
0103 Penyerahan barang dan jasa
0104 Koreksi cost recovery dan lainnya dalam bidang migas
0105 Koreksi klaim
0106 Pelaksanaan TL lainnya yang bersifat dapat dinilai dengan uang
32
TIM PUSINFOWAS
KODE URAIAN
PENGENDALIAN INTERN
0302 Pembatalan pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan atau prosedur dan tata kerja yang berlaku
0303 Pengenaan sanksi administratif kepada pihak ketiga
0304 Pengenaan sanksi lainnya
33
TIM PUSINFOWAS
KODE URAIAN
0501 Penyempurnaan Visi misi tujuan sasaran
0502 Penyempurnaan Program dan kegiatan
06 PELAKSANAAN PENDALAMAN/PELIMPAHAN/KOREKSI TL
0601 Pendalaman materi dengan audit investigasi
0602 Pelimpahan kasus ke APH
0603 Pelimpahan permasalahan ke instansi lain
0604 Koreksi Tindak Lanjut
34
TIM PUSINFOWAS
Referensi :
Badan Pemeriksa Keuangan, Peraturan BPK no 01 tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara, 2007
Reading, Kurt, Internal auditing; Assurance and Consultancy 2th edition, IIA, 2007
35