Anda di halaman 1dari 35

6/12/2017

PANDUAN PENGISIAN SIMA


PELAPORAN
PUSINFOWAS BPKP

TIM PUSINFOWAS
TIM PUSINFOWAS

PANDUAN PENGISIAN SIMA


PELAPORAN
PUSINFOWAS BPKP

DAFTAR ISI

TUJUAN .............................................................................................................................. 3

RUANG LINGKUP .............................................................................................................. 3

KLASIFIKASI JENIS PENUGASAN AUDIT INTERN ....................................................... 4

KLASIFIKASI JENIS LAPORAN PENGAWASAN ........................................................... 10

TANGKAPAN DATA SIMA PELAPORAN ......................................................................... 11

KODERING HASIL PENGAWASAN ................................................................................ 18

2
TIM PUSINFOWAS

TUJUAN
Tujuan penyusunan panduan ini adalah agar para pejabat struktural, pejabat fungsional
auditor dan admin SIMA dapat mengklasifikasikan dan mengorganisasikan hasil
pengawasan yang telah dilakukan ke dalam aplikasi SIMA pelaporan.

RUANG LINGKUP
Penugasan yang di-input dalam SIMA pelaporan (selanjutnya disebut SIMA POR)
dikhususkan hanya untuk kegiatan pengawasan seperti yang termaksud dalam definisi audit
intern menurut AAIPI yang telah disesuaikan dengan kondisi BPKP berikut ini :
“Kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk pemberian keyakinan (assurance
activities) dan konsultansi (consulting activities), yang dirancang untuk memberi nilai
tambah dan meningkatkan operasional sebuah organisasi (auditor) yang dilakukan oleh unit
pengawasan. Kegiatan ini membantu organisasi (auditee) mencapai tujuannya dengan cara
menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan
efektivitas dari proses manajemen risiko, kontrol (pengendalian), dan tata kelola (sektor
publik).”
Berdasarkan definisi di atas maka kriteria kegiatan yang dapat ditampung dalam SIMA POR
adalah:
• Kegiatan yang termuat dalam PKPT
(PKAU tidak ditampung dalam sistem ini. Contoh PKAU : pembuatan laporan GDN,
laporan gaji, analisis jabatan, laporan bulanan hasil pengawasan, dan sejenisnya).
• Dilakukan oleh unit pengawasan Direktorat maupun Perwakilan
(Pelaksanaan kegiatan oleh pusat-pusat dan biro-biro tidak ditampung. Contoh kegiatan
pengawasan oleh pusat/biro : penilaian angka kredit auditor APIP oleh Pusbin JFA, Diklat
JFA dan teknis substantif oleh Pusdiklatwas, tes psikologi auditor oleh Biro
Kepegawaian, audit teknologi informasi oleh Pusinfowas dan sebagainya).

3
TIM PUSINFOWAS

• Pengawasan di luar kegiatan Deputi Bidang Investigasi


(Kegiatan pengawasan Deputi Bidang Investigasi seperti audit investigatif dan PKKN
tidak di-input ke dalam SIMA POR, namun ke dalam SIMA Investigasi).

KLASIFIKASI JENIS PENUGASAN AUDIT INTERN


Penugasan Audit Intern secara umum dapat diklasifikasikan seperti gambar berikut (diolah
dari Standar Audit AAIPI 2014):

Audit Internal

Assurance Consulting

Audit Reviu Evaluasi Pemantauan Assessment Sosialisasi Bimtek/Fasilitasi Advisory

Audit Tujuan
Audit Keuangan Audit Kinerja
Tertentu

Audit Tujuan
Audit
Audit Klaim Tertentu
Penerimaan Lainnya

Secara rinci, klasifikasi jenis penugasan audit intern dalam SIMA POR yang mengacu pada
bagan di atas diuraikan sebagai berikut:
1. Assurance
Assurance adalah pemeriksaan yang obyektif atas bukti-bukti untuk memberikan
penilaian yang independen dan meningkatkan kualitas informasi bagi pengambilan
keputusan. Kegiatan pengawasan yang termasuk klasifikasi assurance adalah:
a. Audit : proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara
independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai

4
TIM PUSINFOWAS

kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi


pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah/badan usaha.
Kegiatan audit terdiri dari jenis-jenis berikut:
1) Audit Keuangan (atas aspek keuangan tertentu): audit atas aspek tertentu
pengelolaan keuangan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah/badan
usaha atas dana yang dibiayai oleh APBN/APBD dalam rangka memberikan
keyakinan yang memadai bahwa pengelolaan keuangan telah dilaksanakan
sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan sebagaimana ketentuan yang
berlaku agar tujuan pengelolaan keuangan tepat sasaran.
Contoh penugasan audit keuangan aspek tertentu: audit atas rekening
persediaan di neraca, audit atas penyajian aset tetap dalam laporan keuangan,
audit atas investasi jangka panjang. Termasuk juga dalam kategori ini yaitu audit
keuangan pinjaman dan hibah luar negeri yang output-nya adalah memberi opini
(WTP/WDP/Disclaimer/Tidak Wajar) dan audit dukungannya oleh unit
kerja/Perwakilan.
2) Audit Kinerja: audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi
pemerintah/badan usaha yang terdiri atas audit aspek ekonomi, efisiensi, dan
audit aspek efektivitas, serta ketaatan pada peraturan.
Contoh penugasan audit kinerja: audit kinerja program Ketahanan Pangan, audit
kinerja Dinas Pertanian, audit kinerja kegiatan pengadaan barang dan jasa.
3) Audit Tujuan Tertentu: audit yang dilakukan dengan tujuan khusus di luar audit
keuangan dan audit kinerja.
Audit tujuan tertentu diklasifikasikan lagi sebagai berikut:
a) Audit Klaim
Audit yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai validitas dan kewajaran
nilai tagihan dari pihak ketiga kepada instansi pemerintah/badan usaha.

5
TIM PUSINFOWAS

Contoh penugasan ini adalah : audit/verifikasi pemberian tunjangan khusus


PNS, verifikasi ganti rugi tanah, audit klaim BUMN terhadap
Kementerian/Lembaga, audit cost recovery bidang perminyakan dan gas,
audit ekskalasi /penyesuaian harga kontrak konstruksi, dan sebagainya.
b) Audit penerimaan
Audit yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai efektifitas pencapaian
penerimaan negara/daerah. Termasuk dalam penugasan ini adalah audit
pajak pusat, pajak daerah, bea dan cukai, retribusi daerah, PNBP, PAD dan
sebagainya.
c) Audit tujuan tertentu lainnya
Audit tujuan tertentu yang tidak dapat digolongkan ke dalam audit
klaim/penerimaan.
Contoh : audit ketaatan, audit komprehensif, audit due diligence, dan
sebagainya.
b. Reviu
Reviu merupakan penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan
bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar,
rencana, atau norma yang telah ditetapkan.
Contoh penugasan reviu: Reviu Laporan Keuangan, Reviu Rencana Kerja dan
Anggaran, Reviu PBJ.
c. Evaluasi
Merupakan rangkaian kegiatan membandingkan hasil/prestasi suatu kegiatan
dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam
mencapai tujuan.
Contoh penugasan : Evaluasi Pencapaian RPJMN/RPJMD, Evaluasi Penyerapan
Anggaran.

6
TIM PUSINFOWAS

d. Pemantauan/Monitoring: merupakan proses penilaian kemajuan suatu


program/kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Contoh penugasan monitoring: Monitoring proses penerimaan mahasiswa baru,
monitoring program ketahanan pangan 2015-2019 dan monitoring penyerapan
anggaran (current year).
e. Assessment: Penilaian suatu kegiatan/program/satker tertentu sesuai dengan
kriteria berupa aturan yang spesifik yang sudah ditentukan baik metode penilaian,
indikator penilaian, bobot dan maupun parameternya.
Contoh penugasan assessment: penilaian tingkat kesehatan BUMN/D sesuai aturan
dari Permen BUMN, evaluasi SAKIP sesuai dengan PermenPAN & RB, assessment
Penerapan GCG sesuai aturan Permen BUMN, quality assurance/assessment
maturitas SPIP sesuai dengan Perka BPKP, quality assurance/assessment kapabilitas
APIP sesuai dengan Perka BPKP, dan sebagainya.

2. Konsultansi
Layanan jasa konsultansi merupakan pemberian jasa kepada klien yang sifat dan ruang
lingkupnya sesuai persetujuan klien yang bertujuan memberi nilai tambah dan
memperbaiki tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian internal klien.
Kegiatan konsultansi terdiri dari kelompok kegiatan sebagai berikut:
a. Training (Sosialisasi)
Training adalah kegiatan audit intern yang diselenggarakan dengan menyajikan topik
tertentu kepada individu-individu atau kelompok orang pegawai instansi
pemerintah/badan usaha dalam waktu tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi SDM berupa pemahaman atas suatu topik tertentu.
Untuk keperluan SIMA, kegiatan training dibatasi khusus penugasan sosialisasi.
Contoh kegiatan sosialisasi adalah sosialisasi pengadaan barang/jasa, sosialisasi
manajemen risiko, dan sebagainya.

7
TIM PUSINFOWAS

b. Fasilitasi (Bimtek/Asistensi)
Penugasan fasilitasi adalah penugasan yang memerlukan keterlibatan APIP dalam
pelaksanaan kegiatan dalam organisasi yang memerlukan perbaikan dengan
memanfaatkan seluruh pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan keahlian
auditor internal. Output yang dihasilkan dari fasilitasi ini adalah suatu produk yang
bisa berupa sebuah sistem, pedoman, laporan atau dokumen tertentu.
Contoh kegiatan fasilitasi adalah bimbingan teknis SIMDA, bimtek SPIP, Bimtek
SAKIP, asistensi penyusunan LPJ kepala daerah, asistensi penyusunan LKPD,
dokumen BLUD, dan sebagainya.
Untuk keperluan SIMA, penugasan fasilitasi dibatasi khusus kegiatan berupa
bimbingan teknis dan asistensi.

c. Advisory
Penugasan jasa advisory adalah kegiatan pemberian pendapat, nasehat atau saran
oleh tenaga ahli profesional berdasarkan hasil pengembangan temuan audit, kajian,
analisis, data intelejen, atau penelitian ilmiah lain yang bertujuan untuk memberikan
rekomendasi kepada klien dalam pengambilan keputusan manajemen.
Contoh penugasan jasa advisory adalah :
(1) Pemberian saran profesional atas keputusan penghentian/penutupan/
penundaan program/ unit kerja,
(2) Pemberian nasehat/pendapat atas indikator/target kinerja program/kegiatan,
(3) Pemberian nasehat/pendapat atas desain sistem pengendalian intern atau
manajemen risiko (kecukupan pengendalian/ manajemen risiko juknis/juklak)
(4) Pemberian nasehat/pendapat atas penerapan kebijakan dan prosedur organisasi
(pemberian honor, pemberian fasilitas kepada legislatif dan sebagainya).

8
TIM PUSINFOWAS

3. Perbedaan
a. Perbedaan assurance dan consulting
Perbedaan yang paling utama antara kegiatan assurance dan jasa konsultansi
terletak pada pihak yang terlibat dalam penetapan penugasan dan sifat output yang
dihasilkan. Untuk kegiatan assurance, terdapat tiga pihak yang terlibat dalam
penugasan yakni pihak yang diaudit (auditee), auditor dan pihak ketiga yang
membutuhkan penilaian independen dari auditor. Dan output yang dihasilkan oleh
auditor baik berupa simpulan, temuan maupun saran bersifat mengikat dan harus
ditindaklanjuti oleh auditee.
Sedangkan untuk kegiatan jasa konsultansi hanya dua pihak yang terlibat dalam
penugasan yakni auditor dan auditee. Dan manajemen instansi pemerintah/badan
usaha sebagai auditee bebas memutuskan apakah menerima output/saran yang
dihasilkan oleh auditor atau menerapkan alternatif lainnya.
No Uraian Assurance Consulting

1 Pihak yang terlibat Auditor-auditee dan pihak yang Auditor dan


membutuhkan penilaian auditee
independen
2 Hasil audit intern Mengikat bagi auditee untuk Tidak mengikat
ditindaklanjuti

b. Perbedaan Audit, Reviu, Evaluasi, Pemantauan dan Assessment


Secara umum, penugasan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan assessment dapat
dibedakan dengan tabel berikut:

9
TIM PUSINFOWAS

No Uraian Audit Reviu Evaluasi Pemantauan Assessment

1 Tingkat Memadai Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas


keyakinan
2 Saat Pra- Sedang Pasca Pasca Sedang pasca
pelaksanaan berlangsung – kegiatan kegiatan berlangsung
penugasan pasca kegiatan
3 Aspek yang Proses dan Proses dan Efektivitas Kegiatan Proses dan
dinilai Hasil kegiatan Efektivitas Hasil yang hasil
(efektivitas, Hasil kegiatan dilakukan
efisiensi & kegiatan
ekonomis)
4 Bukti yang Komprehensif Bukti Bukti Bukti Bukti
harus termasuk bukti secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya
diperoleh dasar tidak harus tidak harus tidak harus tidak harus
sampai bukti sampai bukti sampai bukti sampai bukti
dasar dasar dasar dasar
5 Kriteria Aturan/norma Aturan/nor Data target / Data target / Aturan/stan
/praktik bisnis ma/praktik perencanaan perencanaan dar spesifik
yang bisnis yang
sehat/standar sehat
/standar

KLASIFIKASI JENIS LAPORAN PENGAWASAN


Praktek pelaporan hasil pengawasan di BPKP terdiri dari dua bagian besar yang
dibedakan dari penerima laporan, yaitu:
1. Laporan Individu
Laporan individu adalah laporan mandiri yang diterbitkan berdasarkan pelaksanaan
tugas pengawasan di lapangan. Laporan individu ditujukan terutama kepada auditee
yang tercantum dalam surat tugas.
Contoh laporan individu: LHA dana BOS kabupaten X, LHA Jamkesmas Kab. Y.
2. Laporan Kompilasi dan Kapitasi
Laporan kompilasi dan kapitasi merupakan gabungan atau akumulasi dari beberapa
laporan individu yang menghasilkan output baru dan ditujukan ke pihak lain selain

10 
TIM PUSINFOWAS

auditee. Perbedaan antara laporan kompilasi dan kapitasi terletak pada keharusan
pelaporannya. Laporan kompilasi sudah direncanakan sejak awal karena permintaan
atau keharusan dari pihak stakeholder. Sementara laporan kapitasi terbit karena
faktor kebutuhan dari internal BPKP untuk dapat memberikan informasi yang
komperehensif atas suatu topik/tema pengawasan tertentu.
Pihak penerima laporan kompilasi biasanya berbeda dengan laporan individu,
sehingga hasil pengawasan berupa temuan atau permasalahan yang dicantumkan
dalam laporan kompilasi seharusnya tidak berupa rekapitulasi hasil pengawasan dari
laporan individu.
Contoh laporan kompilasi : Laporan Kompilasi hasil audit Dana BOS tahun 20xx di
wilayah Provinsi ABC, Laporan kompilasi nasional hasil audit program JKN.
Contoh laporan kapitasi : Laporan Hasil Penerapan SPIP di lingkungan
Kementerian/Lembaga tahun 20xx, Laporan Hasil Audit dana Bansos periode 200x1-
20x4.

TANGKAPAN DATA SIMA PELAPORAN


Secara umum, data hasil pengawasan yang akan ditangkap/dimasukkan ke dalam SIMA
POR dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Data Umum
Data umum yang dimuat dalam SIMA POR meliputi data LHP, obyek pengawasan,
tim pengawasan dan surat penegasan. Secara rinci dapat dilihat dalam tabel
berikut:

11 
TIM PUSINFOWAS

No Jenis penugasan / Nama Data Jenis Cara entry Isian


data

A Data Umum
1 Nomor LHP Text ketik free text

2 Tanggal LHP Date pilih tanggal

3 Judul LHP Text edit/ketik free text


4 Bidwas/Subdit Pelaksana Text pilih/klik IPP/APD/AN/Subdit X
5 Bidwas/Subdit Pelaksana TL Text pilih/klik IPP/APD/AN/Subdit X
B Obyek Pengawasan
1 Nama text ketik free text
2 Alamat text ketik free text
3 K/L/P/BU Koordinator text pilih/klik Nama K/L/P
4 Lembaga Level 1 text pilih/klik Nama unit di bawah
K/L/P
5 Lembaga Level 2 text ketik free text
6 Lokasi text pilih/klik Nama Prov/Kab/kota

Luar Negeri text ketik free text

7 Tahun Anggaran Obwas date ketik tahun


8 Jenis Anggaran Obwas text pilih/klik APBN/Loan/APBD/
APBDES/Gabungan
9 Uraian Jenis Anggaran text ketik free text
C Tim Pengawasan otomatis dari Surat
Tugas
D Surat Penegasan (jika
diperlukan)
1 Surat Penegasan (Judul) text ketik free text
2 Nomor text ketik free text
3 Tanggal Surat Penegasan date pilih/klik tanggal
4 Keterangan text ketik free text

12 
TIM PUSINFOWAS

2. Hasil pengawasan
Data hasil pengawasan yang ditangkap secara umum berupa simpulan hasil
pengawasan dan resume yang berupa temuan(kondisi-sebab-rekomendasi-tindak
lanjut) atau masalah-saran (bila ada). Karena jenis penugasan sangat beragam, hal
tersebut membuat tujuan penugasan pun berbeda sehingga simpulan hasil
pengawasan pun menjadi beragam. Pedoman ini berusaha melakukan generalisasi
hasil pengawasan yang sejenis agar data yang di-input ke dalam SIMA POR menjadi
lebih terstruktur sehingga mudah diolah dan dianalisis.
Data hasil pengawasan yang di-input dalam SIMA dibedakan sesuai dengan jenis
penugasan yang benar-benar dilakukan bukan berdasar surat tugas formalnya. Hal
tersebut bertujuan agar substansi material yang tertuang dalam laporan hasil
pengawasan termuat secara lengkap dalam SIMA POR dan sekaligus mendorong
agar penerbitan surat tugas benar-benar mencerminkan realisasi pelaksanaan tugas.

No Jenis penugasan / Jenis data Cara entry Isian


Nama Data
a. Audit Keuangan

1) Opini text pilih/klik WTP/WDP-DPP/WDP/TMP


/TW/Tidak ada opini (Audit
Dukungan)
2) Hambatan opini text ketik free text <uraian mengapa
opini tidak maksimal>
3) Resume text & pilih kode & Kondisi - Penyebab -
curency ketik uraian Rekomendasi -Tindak Lanjut
b. Audit Kinerja

1) Skor Kinerja number ketik angka


2) Predikat text ketik free text
3) Penjelasan text ketik free text <uraian hambatan
pencapaian kinerja >

13 
TIM PUSINFOWAS

No Jenis penugasan / Jenis data Cara entry Isian


Nama Data
4) Resume text & pilih kode & Kondisi - Penyebab -
curency ketik uraian Rekomendasi -Tindak Lanjut
c. Audit Penerimaan

1) Penerimaan (jenis) text pilih/klik Pajak Pusat/Bea


Cukai/PNBP/Pajak
Daerah/Retribusi
2) Nilai Optimasi currency ketik Nilai Rp
3) Simpulan text Ketik free text <uraian hambatan
penerimaan tidak optimal>
4) Resume text & pilih kode & Kondisi - Penyebab -
currency ketik uraian Rekomendasi -Tindak Lanjut
d. Audit Klaim

1) Usulan currency ketik Nilai Rp

2) Hasil Audit currency ketik Nilai Rp

3) Penghematan currency rumus/otomatis Nilai Rp

4) Resume text & pilih kode & Kondisi - Penyebab -


curency ketik uraian Rekomendasi -Tindak Lanjut
e. Audit Penyesuaian
Harga
1) Usulan currency ketik Nilai Rp

2) Hasil Audit currency ketik Nilai Rp

3) Penghematan currency rumus/otomatis Nilai Rp

4) Resume text & pilih kode & Kondisi - Penyebab -


curency ketik uraian Rekomendasi -Tindak Lanjut
d. Audit Cost Recovery

1) Usulan currency ketik Nilai Rp


2) Hasil Audit currency ketik Nilai Rp

14 
TIM PUSINFOWAS

No Jenis penugasan / Jenis data Cara entry Isian


Nama Data
3) Penghematan currency rumus/otomatis Nilai Rp
4) Resume text & pilih kode & Kondisi - Penyebab -
curency ketik uraian Rekomendasi -Tindak Lanjut
e. Audit Verifikasi

1) Usulan currency ketik Nilai Rp


2) Hasil Audit currency ketik Nilai Rp
3) Penghematan currency rumus/otomatis Nilai Rp
4) Resume text & pilih kode & Kondisi - Penyebab -
curency ketik uraian Rekomendasi -Tindak Lanjut
g. Audit Tujuan
Tertentu Lainnya
1) Simpulan text ketik free text <uraian>
2) Resume text & pilih kode & Kondisi - Penyebab -
currency ketik uraian Rekomendasi -Tindak Lanjut
h. PSN (Program
Strategis Nasional)
1) Nama Proyek text ketik free text
2) Program Prioritas text pilih/klik nama program prioritas <tol
laut/pariwisata, dan
sebagainya>
3) Jenis PSN text pilih/klik jenis PSN <infrastruktur/satu
juta rumah, dan sebagainya>
4) Target Fisik text ketik free text
5) Capaian Fisik text ketik free text
6) Target Keuangan currency ketik Nilai Rp
7) Capaian Keuangan currency ketik Nilai Rp

8) Simpulan text ketik free text <uraian pencapaian


target PSN>
9) Resume text & pilih kode & Kondisi - Penyebab -
currency ketik uraian Rekomendasi -Tindak Lanjut

15 
TIM PUSINFOWAS

No Jenis penugasan / Jenis data Cara entry Isian


Nama Data
i. Reviu

1) Simpulan text ketik free text <uraian singkat


hasil reviu>
2) Resume text pilih kode & Masalah - Saran
ketik uraian
j. Evaluasi

1) Simpulan text ketik free text <uraian singkat


hasil evaluasi>
2) Resume text pilih kode & Masalah - Saran
ketik uraian
k. Monitoring

1) Simpulan text ketik free text <uraian singkat


hasil monitoring>
2) Resume text pilih kode & Masalah - Saran
ketik uraian
l. Assessment

1) Jenis Assessment text pilih Kapabilitas APIP/Manajemen


Risiko/GCG/SAKIP/GCG
Korporasi/Kesehatan BUMN-
D/SPIP
2) Skor text/number ketik angka
3) Kode Level/Predikat text pilih sesuai pilihan jenis
assessment
4) Penjelasan text ketik free text <uraian hambatan
pencapaian level maturitas>
5) Resume text pilih Aspek yang lemah (area of
improvement)
m. Bimtek/Asistensi

1) Produk text pilih/klik Sistem/Aturan/Laporan/Ped


oman/Dokumen/Lainnya
2) Sub Produk text pilih/klik sesuai pilihan Produk

16 
TIM PUSINFOWAS

No Jenis penugasan / Jenis data Cara entry Isian


Nama Data
3) Uraian produk text ketik free text <uraian detail
subproduk>
4) Simpulan text ketik free text <uraian>
Pelaksanaan
4) Materi text pilih/klik Keuangan/GRC/Manajemen/
Pembangunan
5) Uraian Materi text ketik free text <detail materi>
6) Resume text pilih kode & Masalah - Saran
ketik uraian
n. Sosialisasi

1) Materi text pilih/klik Keuangan/GRC/Manajemen/


Pembangunan
2) Uraian Materi text ketik free text <uraian>

3) Tanggal date pilih/klik tanggal


Pelaksanaan
4) Tanggal date pilih/klik tanggal
Pelaksanaan
Berakhir
5) Jumlah Peserta text ketik angka
6) Simpulan text ketik free text <uraian>

7) Resume text pilih kode & Masalah - Saran


ketik uraian
o. Advisory/
Konsultansi
1) Uraian Masalah text ketik free text <uraian>

2) Resume text pilih & ketik Masalah - Saran


p. Kompilasi
Assurance
1) Level kompilasi text pilih/klik Pusat/Daerah
2) Simpulan text ketik free text <uraian>

17 
TIM PUSINFOWAS

No Jenis penugasan / Jenis data Cara entry Isian


Nama Data
3) Resume text pilih kode & Masalah - Saran - Tindak
ketik uraian Lanjut
q. Kompilasi
Consulting
1) Level kompilasi text pilih/klik Pusat/Daerah
2) Product Consulting text pilih/klik pilihan
3) Sub Produk text pilih/klik sesuai pilihan Produk
Consulting
4) Jumlah Sub Produk number ketik Angka
2) Simpulan text ketik free text <uraian>

3) Resume text pilih kode & Masalah - Saran - Tindak


ketik uraian Lanjut

KODERING HASIL PENGAWASAN


Hasil pengawasan berupa temuan atau permasalahan perlu diklasifikasikan untuk dapat
dianalisis baik secara regional di perwakilan maupun nasional. Hasil pengawasan yang
dikoderisasi yang berhubungan dengan kegiatan assurance berupa audit terdiri dari :
1. Kode Kondisi/Masalah diklasifikasikan berdasarkan tujuan pengendalian dengan pola
pikir bahwa permasalahan yang dijumpai dalam pengawasan merupakan bukti tidak
tercapainya tujuan pengendalian intern.
2. Kode Penyebab diklasifikasikan berdasarkan unsur-unsur SPIP, dengan pola pikir
bahwa terjadinya permasalahan dikarenakan tidak memadainya sistem
pengendalian intern pemerintah, baik berupa rancangan sistem maupun praktek
implementasi SPIP.

18 
TIM PUSINFOWAS

3. Kode Rekomendasi/Saran diklasifikasikan berdasarkan maksud dari rekomendasi


yang disampaikan yakni untuk menghilangkan penyebab, meminimalisir akibat dan
meningkatkan kinerja organisasi.
4. Kode Tindak lanjut (TL) diklasifikasikan secara langsung berdasarkan rekomendasi
dengan tambahan kode untuk temuan yang tidak bisa ditangani oleh unit
pengawasan yang bersangkutan.

Sementara itu untuk kegiatan assurance non audit dan consulting kodering hasil
pengawasan yang dikoderisasi hanya berupa kondisi/masalah dan rekomendasi/saran.

Berikut ini adalah gambaran umum kodering hasil pengawasan.

KONDISI
EFISIENSI, EFEKTIFITAS KEANDALAN KETAATAN PADA
PENGAMANAN ASET
& EKONOMIS PELAPORAN PERATURAN

PENYEBAB
LINGKUNGAN AKTIVITAS INFORMASI DAN
PENILAIAN RISIKO PEMANTAUAN
PENGENDALIAN PENGENDALIAN KOMUNIKASI

REKOMENDASI/SARAN
REKOMENDASI
REKOMENDASI PENINGKATAN PENGENAAN PENEGAKAN PENINGKATAN
PENDALAMAN/
FINASIAL PENGENDALIAN SANKSI ATURAN KINERJA
PELIMPAHAN

TINDAK LANJUT
PENDALAMAN/
PENINGKATAN PENGENAAN PENEGAKAN PENINGKATAN PELIMPAHAN/ TPTD
FINANSIAL
PENGENDALIAN SANKSI ATURAN KINERJA KOREKSI TL

19 
TIM PUSINFOWAS

Sedangkan penggunaan dari masing-masing kode untuk pengisian atas jenis penugasan
dapat dilihat dalam gambaran umum resume hasil pengawasan berikut:

H.1 KODE KONDISI/MASALAH

KODE #1 EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN EKONOMIS


Kode #1 menampung masalah hasil pengawasan yang berkaitan dengan
efektifitas, efisiensi dan ekonomis suatu kegiatan /program.

KODE URAIAN PENJELASAN CONTOH


0101 Tidak tercapainya Menampung masalah yang  Progres fisik kegiatan rendah
target output/outcome berkaitan dengan efektivitas  Pembebasan lahan baru
pencapaian target kegiatan dilaksanakan atas 80% dari
atau program atau satker, target
terutama digunakan untuk  Kegiatan penyuluhan hanya

20 
TIM PUSINFOWAS

KODE URAIAN PENJELASAN CONTOH


pengawasan dalam rangka terlaksana di 5 desa dari
pengawalan pembangunan target 8 desa
nasional.
0102 Tidak tercapainya Menampung masalah yang  Rendahnya penyerapan
target keuangan berkaitan dengan efektivitas anggaran
(anggaran) pencapaian target anggaran  Tidak tercapainya target
baik penerimaan maupun pajak/PNBP
pengeluaran.  Rendahnya penyerapan
belanja modal
0103 Tidak tercapainya Menampung masalah yang  Keterlambatan pelaksanaan
target waktu berkaitan dengan efektivitas kegiatan
(keterlambatan pencapaian target waktu  Keterlambatan pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan) lelang PBJ
0104 Penggunaan anggaran Menampung masalah yang  Anggaran belanja modal
tidak tepat berkaitan dengan efektivitas digunakan untuk biaya
sasaran/tidak sesuai pencapaian obyek sasaran perjalanan dinas
peruntukan kegiatan/program  Anggaran dana hibah sosial
untuk belanja modal
0105 Bantuan langsung Menampung masalah yang  Bantuan raskin diberikan
masyarakat tidak tepat berkaitan dengan efektivitas kepada orang mampu
sasaran/ jumlah/waktu pencapaian obyek sasaran,  Dana BLM dipotong petugas
jumlah dan waktu khusus penyalur
untuk kegiatan/program yang  Dana BLM terlambat
berhubungan dengan bantuan disalurkan
langsung masyarakat (BLM)  Penyaluran bantuan pupuk
dan benih terlambat dari
masa tanam
0106 Pelayanan kepada Menampung masalah yang  Proses perijinan berbelit-belit
masyarakat tidak berkaitan dengan efektivitas  Prosedur pengurusan KTP
optimal dan efisiensi pelayanan kepada masih manual belum
masyarakat umum. menggunakan TI
 Tidak terdapat SOP atas
pelayanan kepada
masyarakat
 Dwelling time lama
 Adanya pungli
 Banyaknya calo

21 
TIM PUSINFOWAS

KODE URAIAN PENJELASAN CONTOH


0107 Penggunaan sumber Menampung masalah yang  Penyusunan laporan bulanan
daya yang melebihi dari berkaitan dengan efisiensi yang sederhana dilakukan
yang penggunaan sumber daya oleh 10 orang pegawai
seharusnya/standar organisasi  Pembiayaan kegiatan studi
(inefisiensi) banding yang diikuti oleh
seluruh anggota organisasi
0108 Pengadaan barang/jasa Menampung masalah yang  Pengadaan ATK yang
melebihi kebutuhan berkaitan dengan efisiensi PBJ melebihi kebutuhan
0109 Ketidaksesuaian antara Menampung masalah yang  Ketekoran kas
fisik uang/barang berkaitan dengan efisiensi  Ketidaksesuaian fisik barang
dengan yang pengelolaan perbendaharaan dengan kartu persediaan
seharusnya baik uang maupun barang
0110 Klaim pihak ketiga Menampung masalah  Jumlah klaim PT Askes atas
terlalu tinggi berkaitan dengan tidak JKN lebih tinggi dari
ekonomisnya seharusnya
pengeluaran/potensi  Nilai eskalasi harga kontrak
pengeluaran akibat klaim pihak lebih tinggi dari seharusnya
ketiga  Jumlah klaim cost recovery
lebih tinggi dari seharusnya
 Jumlah klaim restitusi pajak
lebih tinggi dari seharusnya
0111 Ketidakefektifan,
ketidakefisienan dan
ketidakekonomisan
keuangan lainnya

KODE 2 KEANDALAN PELAPORAN

Kode Uraian Penjelasan Contoh


0201 Permasalahan Menampung permasalahan terkait  Transaksi fiktif
validitas validitas atas komponen  Transaksi tidak didukung
data/angka yang tercantum dalam bukti yang memadai
laporan  Kegiatan yang dilaksanakan
tidak ada
persetujuan/validasi
0202 Permasalahan Laporan belum memuat seluruh  Penerimaan yang belum
kelengkapan transaksi yang terjadi (tidak dicatat dan dilaporkan
lengkap)

22 
TIM PUSINFOWAS

Kode Uraian Penjelasan Contoh


0203 Permasalahan Aset yang dicantumkan dalam  Aset yang dicantumkan
sehubungan hak dan laporan bukan merupakan hak dalam laporan bukan
kewajiban instansi pemerintah atau utang merupakan hak instansi
yang dicantumkan dalam laporan pemerintah
bukan merupakan kewajiban IP  Utang yang dicantumkan
dalam laporan bukan
merupakan kewajiban
instansi pemerintah
0204 Permasalahan Komponen yang dicantumkan  Jumlah pengeluaran tidak
penilaian dan alokasi dalam laporan belum dinilai akurat
dengan jumlah yang semestinya  Aset tetap belum disusutkan
dan dialokasikan secara sistematik  Belum ada pencadangan
dalam periode tahun anggaran piutang
yang benar atas komponen dalam
laporan
0205 Permasalahan Komponen dalam laporan belum  Kondisi aset tetap dalam
Penyajian dan diklasifikasi, diungkapkan dan sengketa tidak diungkapkan
pengungkapan dijelaskan semestinya dalam CALK
 Salah klasifikasi
 Kesalahan format pelaporan
0206 Masalah keandalan
pelaporan lainnya

KODE 3 PENGAMANAN ASET NEGARA

Kode Uraian Penjelasan Contoh


0301 Penyimpangan dalam Menampung masalah  Gedung arsip digunakan untuk
penggunaan/pemeliharaan berhubungan dengan lapangan olahraga
BMN/D penggunaan, perawatan  Ruangan kelas rusak
pemeliharaan BMN/D  Jembatan roboh dalam masa
pemeliharaan
 Rumah dinas dikuasai
pensiunan
 Mobil dinas dibawa pejabat
yang mutasi
 Kantor yang dibangun belum
digunakan untuk kegiatan

23 
TIM PUSINFOWAS

Kode Uraian Penjelasan Contoh


operasional

0302 Permasalahan dalam Menampung masalah  Tanah tidak dilengkapi


kepemilikan BMN/D berhubungan dengan sertifikat
administrasi kepemilikan  Tanah dan bangunan dalam
BMN/D sengketa
 Bangunan tidak dilengkapi IMB
 BPKB mobil hilang
0303 Permasalahan dalam Menampung masalah  Bangunan dalam akhir masa
pemanfaatan BMN/D berhubungan dengan BGS belum diserahkan ke
penggunaan BMN/D oleh instansi pemerintah
pihak ketiga  Kendaraan/bangunan yang
disewa pihak ketiga rusak
0304 Permasalahan dalam Menampung masalah  Penghapusan BMN/D tidak
penghapusan BMN/D berhubungan dengan mendapat otorisasi pejabat
penghapusan BMN/D berwenang
dari catatan/pembukuan  Pembangunan gedung baru
dengan merobohkan gedung
lama tidak melalui prosedur
penghapusan
 Penjualan BMN rusak tidak
melalui lelang
0305 Permasalahan atas
pengamanan aset lainnya

KODE 4 KETAATAN TERHADAP PERATURAN

Kode Uraian Penjelasan Contoh


0401 Penyimpangan Menampung masalah  Penyimpangan tarif biaya
terhadap aturan perbendaharaan, yang dari SBU
pelaksanaan anggaran berhubungan langsung  Penggunaan dana APBN
dengan keppres pelaksanaan untuk kepentingan
APBN dan aturan pribadi/non dinas
perbendaharaan  Kelebihan pembayaran
honor/biaya perjalanan
dinas

24 
TIM PUSINFOWAS

Kode Uraian Penjelasan Contoh


0402 Penyimpangan Menampung masalah yang  Perikaatan perjanjian
terhadap aturan berhubungan dengan dengan kontraktor sebelum
pengadaan barang dan pengadaan barang dan jasa DIPA disahkan
jasa yang merupakan  Pelelangan formalitas
penyimpangan peraturan  Pemecahan paket
pengadaan barang jasa pengadaan untuk
instansi pemerintah menghindari lelang
 Pengadaan barang tanpa e-
catalog
 Mark up HPS
 Kesalahan pemilihan jenis
kontrak
 Kesalahan pemilihan
metode pengadaan
0403 Penyimpangan Menampung masalah  Pajak tidak dipungut/tidak
terhadap aturan berhubungan dengan disetor
penerimaan penyimpangan aturan  Pengenaan tarif PNBP tidak
negara/daerah (pajak, penerimaan negara baik sesuai peraturan
PNBP, retribusi dan pusat maupun daerah (pajak,
sebagainya) PNBP, retribusi dan
sebagainya)
0404 Penyimpangan Menampung masalah yang  Pelaksanaan kegiatan tidak
terhadap juknis/juklak berhubungan dengan sesuai juklak program
program/kegiatan/satke penyimpangan atas
r juklak/juknis yang berlaku
khusus di program/
kegiatan/satker tertentu
0405 Penyimpangan Menampung masalah yang  Penggunaan basis kas
terhadap standar berhubungan dengan  LO dan Laporan perubahan
akuntansi penyimpangan terhadap ekuitas tidak disusun
standar akuntansi yang  Tidak menyusun aging
berlaku piutang
 Metode penyusutan/
amortisasi tidak sesuai
standar
 Perubahan kebijakan
akuntansi tidak sesuai
standar

25 
TIM PUSINFOWAS

Kode Uraian Penjelasan Contoh


0406 Penyimpangan prosedur Menampung masalah yang  Program raskin disalurkan
yang berkaitan bantuan khusus berhubungan dengan tidak melalui perangkat
untuk masyarakat kegiatan penyaluran bantuan desa
langsung masyarakat (BLM)  Penyaluran dana BLM
baik tunai maupun barang. secara tunai bukan tranfer
rekening
 Dana BLM digunakan untuk
kepentingan
pribadi/kelompok
0407 Penyimpangan Menampung masalah yang  Perceraian PNS/
terhadap aturan khusus berhubungan dengan berpoligami/ berpoliandri
kepegawaian penyimpangan aturan tanpa persetujuan
kepegawaian. istri/suami kesatu
 Pegawai membolos
beberapa bulan
 Perselingkuhan
 Gratifikasi
0408 Pelanggaran Menampung masalah yang  Kekurangan fisik pekerjaan
kontrak/perjanjian berhubungan dengan  Spesifikasi teknis
pelanggaran pekerjaan/barang tidak
kontrak/perjanjian, termasuk sesuai kontrak
di antaranya kontrak PBJ  Keterlambatan
penyelesaian pekerjaan
belum dikenakan denda
 Pemerintah Daerah/BUMN
tidak menyediakan dana
pendamping sesuai
perjanjian
0409 Penyimpangan
terhadap peraturan
perundang-undangan
lainnya’

26 
H.2 KODE PENYEBAB

KODE URAIAN
01 KELEMAHAN DALAM LINGKUNGAN PENGENDALIAN
0101 Integritas dan nilai etika rendah
0102 Kurangnya komitmen terhadap kompetensi
0103 Kepemimpinan yang kurang kondusif
0104 Kebijakan bidang SDM tidak memadai
0105 Struktur organisasi tidak memadai
0106 Kurangnya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
0107 Tidak efektifnya peran APIP
0108 Lemahnya hubungan kerja dengan instansi lain

02 KELEMAHAN DALAM PENILAIAN RISIKO


0201 Identifikasi risiko belum dilakukan/terdokumentasi/lengkap
0202 Analisis risiko belum dilakukan/terdokumentasi/lengkap

03 KELEMAHAN DALAM KEGIATAN PENGENDALIAN


0301 Reviu atas kinerja instansi pemerintah belum memadai
0302 Lemahnya pembinaan sumber daya manusia
0303 Lemahnya pengendalian pengelolaan sistem informasi
0304 Kurangnya pengendalian fisik atas aset
0305 Penetapan, reviu indikator dan ukuran kinerja belum memadai
0306 Pemisahan fungsi belum memadai
0307 Lemahnya otorisasi transaksi dan kejadian penting
0308 Pencatatan yang belum akurat dan tepat waktu
0309 Kurangnya pembatasan akses atas sumber daya
0310 Kurangnya akuntabilitas terhadap sumber daya
0311 Dokumentasi atas sistem pengendalian intern belum memadai
0312 Kelemahan lain kegiatan pengendalian

04 KELEMAHAN DALAM SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI


0401 Sarana komunikasi tidak memadai
0402 Sistem informasi tidak memadai

05 KELEMAHAN DALAM PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN


0501 Kurangnya pemantauan berkelanjutan
0502 Lemahnya evaluasi terpisah
0503 Tindak lanjut atas permasalahan yang dijumpai kurang memadai
H.3 KODE REKOMENDASI/SARAN

Kode Uraian Penjelasan Contoh

01 REKOMENDASI
FINANSIAL
0101 Penyetoran penerimaan Rekomendasi berupa Pemungutan/penyetoran PPh,
penyetoran ke kas negara PPN, bea, cukai, PNBP, pajak
yang berasal dari daerah, retribusi daerah, atau
kekurangan penerimaan penerimaan daerah lainnya ke
negara dari yang kas negara
seharusnya
0102 Pengembalian uang ke Rekomendasi berupa Penyetoran ke kas negara atas
kas penyetoran ke kas negara kelebihan pembayaran,
negara/daerah/BUMN/ yang berasal dari kelebihan ketekoran kas, penggunaan
pengeluaran negara dari uang negara untuk
BUMD/BUL
yang seharusnya kepentingan pribadi,
penggantian uang atas BMN
yang rusak dan sebagainya
0103 Pengembalian uang selain Rekomendasi atas temuan Pengembalian uang ke kas
ke kas di program BLM/hibah yang desa, kelompok masyarakat,
negara/daerah/BUMN/ dananya tetap merupakan sekolah dll.
hak penerima hibah
BUMD/BUL
tersebut
0104 Penyerahan/ Rekomendasi keharusan  Melengkapi kekurangan
pengembalian menyerahkan barang/jasa barang,
barang/jasa kepada negara, biasanya  menambah pekerjaan
dijumpai atas kegiatan PBJ yang kurang,
atau kontrak atau  mengembalikan/
pengelolaan BMN/D mengganti BMN yang
rusak/hilang
0105 Koreksi klaim Rekomendasi berupa Koreksi cost recovery, restitusi
koreksi nilai, yang biasanya pajak, usulan klaim ekskalasi,
terjadi di dalam penugasan klaim pihak ketiga lainnya
audit klaim
0106 Kewajiban negara kepada Rekomendasi yang  Pengembalian atas
pihak ketiga menimbulkan penyetoran pajak terlalu
utang/kewajiban negara tinggi (restitusi pajak),
kepada pihak ketiga baik  pembayaran kelebihan
uang/barang pekerjaan kepada
rekanan,
 pengembalian barang
oleh negara ke pihak
TIM PUSINFOWAS

Kode Uraian Penjelasan Contoh

ketiga,
 pengembalian selisih kas
di bendaharawan yang
lebih besar dari
seharusnya.
0107 Rekomendasi lain bersifat
dapat dinilai dengan uang

02 REKOMENDASI BERSIFAT
PENINGKATAN SPIP
0201 Lingkungan pengendalian Rekomendasi untuk  Memperbaiki struktur
menciptakan dan organisasi
memelihara lingkungan  Menyusun dan
pengendalian instansi menerapkan kode etik
pemerintah yang organisasi
menimbulkan perilaku  Menyempurnakan
positif dan kondusif dalam kebijakan kepegawaian
lingkungan kerjanya  Meningkatkan kordinasi
0202 Penilaian risiko Rekomendasi berkaitan Menyusun risk register
dengan identifikasi risiko Membuat peta risiko
dan analisis risiko pada organisasi
instansi pemerintah Mengalokasi penanggung
jawab risiko
0203 Kegiatan pengendalian Rekomendasi agar instansi Menyusun SOP
pemerintah Pemisahan fungsi
menyelenggarakan kegiatan Pelatihan kompetensi SDM
pengendalian sesuai dengan Verifikasi/validasi kegiatan
ukuran, kompleksitas dan
sifat dari tugas dan
fungsinya
0204 Informasi dan komunikasi Rekomendasi agar instansi Memperbaiki mekanisme
pemerintah pelaporan
mengidentifikasi, mencatat
dan mengkomunikasikan
informasi dalam bentuk dan
waktu yang tepat
0205 Pemantauan dan evaluasi Rekomendasi agar instansi Memantau TL audit

29 
TIM PUSINFOWAS

Kode Uraian Penjelasan Contoh

pemerintah melakukan Evaluasi berkala kegiatan


pemantauan berkelanjutan,
evaluasi terpisah dan tindak
lanjut rekomendasi hasil
audit dan reviu lainnya

03 REKOMENDASI BERSIFAT
PENGENAAN SANKSI
0301 Hukuman disiplin Rekomendasi berupa Memberikan surat teguran
berdasarkan peraturan pengenaan hukuman tertulis
kepegawaian yang disiplin Memberhentikan dengan tidak
hormat
berlaku
0302 Membatalkan Rekomendasi berupa Menghentikan penyaluran
pelaksanaan kegiatan pembatalan pelaksanaan bantuan
yang tidak sesuai dengan kegiatan Menghentikan program di Kab
x
peraturan perundang-
undangan atau prosedur
dan tata kerja yang
berlaku
0303 Pengenaan sanksi Rekomendasi berupa Mengenakan black list rekanan
administratif kepada pengenaan sanksi Membatalkan SIUP
pihak ketiga administratif kepada pihak Membatalkan ijin impor
ketiga (eksternal)
0304 Pengenaan sanksi lainnya

04 REKOMENDASI BERSIFAT
PENEGAKAN PERATURAN
0401 Memperbaiki kegiatan Cukup jelas - Menetapkan pengenaan
atau keadaan agar sesuai tarif PNBP sesuai peraturan
dengan peraturan
perundang-undangan
0402 Memperbaiki kegiatan Cukup jelas  Merekomendasikan untuk
atau keadaan agar sesuai menyusun aging piutang
dengan prosedur atau  Merekomendasikan agar
menggunakan metode

30 
TIM PUSINFOWAS

Kode Uraian Penjelasan Contoh

tata kerja yang berlaku penyusutan/ amortisasi


bagi organisasi termasuk yang sesuai standar
prinsip akuntansi yang
lazim
0403 Membatalkan keputusan Cukup jelas  Membatalkan perda yang
yang tidak sesuai dengan tidak sesuai PP
peraturan perundang-  Mencabut SK promosi yang
tidak melalui JPT
undangan atau prosedur
dan tata kerja yang
berlaku
0404 Mengusulkan adanya Cukup jelas Menetapkan juknis tentang
aturan pelaksanaan penyaluran bantuan
(Juknis/juklak)
0405 Mengusulkan Cukup jelas Menambah ketentuan tentang
perubahan/revisi seleksi penerima BLM
aturan/ketentuan
0406 Mengusulkan disusun dan Cukup jelas Mengusulkan perda
diterbitkan peraturan
baru
0407 Mengusulkan Cukup jelas Mencabut perda
penghapusan
aturan/ketentuan
0408 Rekomendasi lain bersifat
penegakan aturan

05 PENINGKATAN KINERJA

0501 Penyempurnaan Visi misi Cukup jelas  Mengganti visi-misi satker


tujuan sasaran yang tidak relevan
 Merubah tujuan program
0502 Penyempurnaan Program Cukup jelas Perumusan program baru
dan kegiatan
0503 Penyempurnaan Indikator Cukup jelas Revisi indikator kinerja utama

31 
TIM PUSINFOWAS

Kode Uraian Penjelasan Contoh

kinerja (IKU)
0504 Penyempurnaan Target Cukup jelas Revisi target listrik menjadi
Output/Outcome 20.00 MW

06 REKOMENDASI
PENDALAMAN/PELIMPA
HAN
0601 Pendalaman materi Rekomendasi untuk Cukup jelas
dengan audit investigasi memperdam materi dengan
melaksanakan audit
investigasi
0602 Pelimpahan kasus ke APH Rekomendasi untuk Pelimpahan ke kejaksaan
melimpahkan kasus kepada Pelimpahan ke KPK
APH
0603 Pelimpahan Pelaksanaan audit atas  pelimpahan hasil audit DAK
permasalahan ke instansi permintaan instansi lain ke Kemenkeu
lain yang rekomendasinya akan  pelimpahan hasil audit BOS
diselesaikan/dipantau oleh ke Kemendikbud
instansi ybs

H.4 KODE TINDAK LANJUT

KODE URAIAN
01 PELAKSANAAN TINDAK LANJUT FINANSIAL
0101 Penyetoran uang ke kas negara/daerah/BUMN/BUMD/BUL
0102 Penyetoran uang selain ke kas negara/daerah/BUMN/BUMD/BUL
0103 Penyerahan barang dan jasa
0104 Koreksi cost recovery dan lainnya dalam bidang migas
0105 Koreksi klaim
0106 Pelaksanaan TL lainnya yang bersifat dapat dinilai dengan uang

02 PELAKSANAAN TINDAK LANJUT BERUPA PENYEMPURNAAN SISTEM

32 
TIM PUSINFOWAS

KODE URAIAN
PENGENDALIAN INTERN

0201 Lingkungan pengendalian


0202 Penilaian risiko
0203 Kegiatan pengendalian
0204 Informasi dan komunikasi

0205 Pemantauan dan evaluasi

03 PELAKSANAAN TL BERUPA PENGENAAN SANKSI


0301 Pemberian hukuman disiplin berdasarkan peraturan kepegawaian yang berlaku

0302 Pembatalan pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan atau prosedur dan tata kerja yang berlaku
0303 Pengenaan sanksi administratif kepada pihak ketiga
0304 Pengenaan sanksi lainnya

04 PELAKSANAAN TL BERUPA PENEGAKAN PERATURAN


0401 Penyempurnaan kegiatan atau keadaan agar sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
0402 Penyempurnaan kegiatan atau keadaan agar sesuai dengan prosedur atau tata
kerja yang berlaku bagi organisasi termasuk prinsip akuntansi yang lazim
0403 Pembatalan keputusan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
atau prosedur dan tata kerja yang berlaku
0404 Pembuatan/penerbitan aturan pelaksanaan (Juknis/juklak)
0405 Perubahan/revisi aturan/ketentuan
0406 Penyusunan/penerbitan peraturan baru

0407 Keputusan pencabutan/penghapusan aturan/ketentuan


0408 Pelaksanaan TL lain bersifat penegakan aturan

05 PELAKSANAAN TL BERUPA PENINGKATAN KINERJA

33 
TIM PUSINFOWAS

KODE URAIAN
0501 Penyempurnaan Visi misi tujuan sasaran
0502 Penyempurnaan Program dan kegiatan

0503 Penyempurnaan Indikator kinerja


0504 Penyempurnaan Target Output/Outcome

06 PELAKSANAAN PENDALAMAN/PELIMPAHAN/KOREKSI TL
0601 Pendalaman materi dengan audit investigasi
0602 Pelimpahan kasus ke APH
0603 Pelimpahan permasalahan ke instansi lain
0604 Koreksi Tindak Lanjut

99 TEMUAN PENGAWASAN YANG TIDAK DAPAT DITINDAKLANJUTI (TPTD)

9901 Temuan pengawasan yang tidak memadai


9902 Temuan pengawasan lainnya yang tidak dapat ditindaklanjuti

34 
TIM PUSINFOWAS

Referensi :

Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia, Standar Audit Intern, 2014

Australian Research Foundation, Auditing Standard, 2002

Badan Pemeriksa Keuangan, Peraturan BPK no 01 tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara, 2007

Chartered Institute of Internal Auditors, International Professional Practice Framework, 2015

GAO, Government Auditing Standar, 2011

HM Treasury, Good Guidance, The Consultancy role of Internal Audit, 2010

International of Federation Accountant, Guide to Review Engagement, 2013

Reading, Kurt, Internal auditing; Assurance and Consultancy 2th edition, IIA, 2007

35 

Anda mungkin juga menyukai