PRA PERADILAN

A. SEBAGAI ALAT KONTROL TERHADAP TINDAKAN-

TINDAKAN PENYIDIK MAUPUN JAKSA AGAR HAK
ASASI TERSANGKA DALAM TINGKAT PENYIDIKAN
MAUPUN DALAM TINGKAT PRA PENUNTUTAN
TERJAMIN DAN HUKUM TIDAK DILANGGAR OLEH
PARA APARAT PENEGAK HUKUM.

B DENGAN ADANYA PRA PERADILAN INI, MAKA APARAT

PENEGAK HUKUM DALAM MELAKUKAN UPAYA
PAKSA TERHADAP SEORANG TERSANGKA HARUS
TETAP BERDASARKAN UU DAN TIDAK
BERTENTANGAN DENGAN HUKUM YANG BERLAKU.
 DASAR HUKUM

A. UU NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG KUHAP;

B. PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA

ATAS PP NOMOR 27 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN KUHAP;

C. PUTUSAN MAHKAHMAH KONSTITUSI NOMOR: 21 / PUU-XII / 2014 TERKAIT TAFSIR

BUKTI PERMULAAN YANG CUKUP DAN PENETAPAN TERSANGKA SEBAGAI OBJEK PRA
PERADILAN TERMASUK PENGGELEDAHAN DAN PENYITAAN;

D. KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN RI NO. M.01.PW.07.03. TAHUN 1982 TENTANG PRA

PERADILAN DAPAT DILAKUKAN ATAS TINDAKAN KESALAHAN PENYITAAN YANG
TIDAK TERMASUK ALAT BUKTI, ATAU SESEORANG YANG DIKENAKAN TINDAKAN LAIN
TANPA ALASAN YANG BERDASARKAN UU KARENA KEKELIRUAN ORANG ATAU HUKUM
YANG DITERAPKAN;

E. PUTUSAN MAHKAHMAH KONSTITUSI NOMOR: 65 / PUU-IX / 2011 MENGHAPUS

PEMBERIAN HAK BANDING KEPADA PENYIDIK & PENUNTUT UMU7M SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM PASAL 83 AYAT (2) KUHAP SHG THD PUTUSAN PRA PERADILAN
TIDAK DAPAT LAGI DIAJUKAN UPAYA HUKUM BANDING;

F. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG RI (PERMA) NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

LARANGAN PENINJAUAN KEMBALI PUTUSAN PRA PERADILAN.
 PENGERTIAN (PASAL 77 KUHAP )

PRA PERADILAN ADALAH WEWENANG PENGADILAN NEGERI UTK

MEMERIKSA DAN MEMUTUS :

1. SAH ATAU TDK NYA SUATU KAP DAN HAN ATAS PERMINTAAN TSK,
KELUARGA ATAU PIHAK LAIN ATAS KUASA TSK.

2. SAH ATAU TDK NYA PENGHENTIAN PENYIDIKAN ATAU PENUNTUTAN

DEMI TEGAKNYA HUKUM DAN KEADILAN

3. PERMINTAAN GANTI KERUGIAN ATAU REHABILITASI OLEH TSK

ATAU KELUARGANYA ATAU PIHAK LAIN ATAU KUASANYA YG
PERKARANYA TIDAK DIAJUKAN KE PENGADILAN
 SAH ATAU TIDAKNYA
TSK, KELUARGA ATAU
PENANGKAPAN DAN ATAU PENAHANAN
KUASANYA ( Psl.79 KUHAP )

PENUNTUT UMUM DAN

SAH ATAU TIDAKNYA
PIHAK KE TIGA YANG PENGHENTIAN PENYIDIKAN
BERKEPENTINGAN ( Psl. 80 KUHAP )

SAH ATAU TIDAKNYA

YANG BERHAK PENYIDIK ATAU PIHAK KETIGA PENGHENTIAN PENUNTUTAN
Mengajukan YG BERKEPENTINGAN ( Psl 80 KUHAP)
permintaan
PRAPERADILAN
GANTI KERUGIAN ATAS :
TSK, AHLI WARISNYA
-KAP/HAN TANPA ALASAN YG SAH
ATAU KUASANYA
- GELEDAH ATAU SITA TANPA ALASAN
YG SAH ( Psl. 95 KUHAP )
PERMOHONAN DITUJUKAN KPD KETUA PN
- Wil. Hk PN dimana Kap, Han, Geledah, Sita dilakukan.
- Wil Hk PN dimana Penyidik atau PU menghentikan Penyidikan atau
Penuntutan.

PERMOHONAN DI REGISTER DLM PERKARA PRAPERADILAN

- Registrasinya dipisah dari perkara pidana biasa.
- Administrasi Yustisial Praperadilan dibuat tersendiri terpisah dari
Administrasi perkara biasa.

KETUA PN SEGERA MENUNJUK HAKIM DAN PANITERANYA

(Pada hari pencatatan dlm register, Panitera memintakan kpd Ketua PN
Utk segera menunjuk dan menetapkan Hakim dan Panitera yg akan
bertindak memeriksa permohonan).

PEMERIKSAAN DILAKUKAN DENGAN HKIM TUNGGAL

“ Psl. 78 ayat (2) “
 A. PENETAPAN HARI SIDANG 3 HARI
SESUDAH DIREGISTER SEKALIGUS
HAKIM MENYAMPAIKAN PANGGILAN
( Psl. 82 ayat (1) huruf a KUHAP )

B. HAKIM DALAM MEMERIKSA DAN MEMUTUS MENDENGAR

KETERANGAN BAIK DARI TERMOHON ATAU PEMOHON
MAUPUN DARI PEJABAT YANG BERWENANG
( Psl. 82 ayat (1) huruf b KUHAP )

C. SELAMBAT-LAMBATNYA 7 HARI
PUTUSAN SUDAH DIJATUHKAN
(Psl. 82 ayat (1) huruf c KUHAP)
A. PERINTAH PEMBEBASAN DARI TAHANAN
B. PERINTAH MELANJUTKAN PENYIDIKAN ATAU
PENUNTUTAN
C. BESARNYA GANTI KERUGIAN
D. BERISI PERNYATAAN PEMULIHAN NAMA BAIK
TERSANGKA
E. MEMERINTAHKAN SEGERA MENGEMBALIKAN
SITAAN
 GANTI KERUGIAN
ADALAH HAK SESEORANG UNTUK MENDAPAT
PEMENUHAN ATAS TUNTUTANNYA YANG
BERUPA IMBALAN SEJUMLAH UANG KARENA
DITANGKAP, DITAHAN, DITUNTUT, ATAUPUN
DIADILI TANPA ALASAN YANG BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG ATAU KARENA KEKELIRUAN
MENGENAI ORANGNYA ATAU HUKUM YANG
DITERAPKAN MENURUT CARA YANG DIATUR
DALAM UU INI. ( VIDE BAB I PASAL 1 BUTIR 22,
PASAL 95, DAN PASAL 96 KUHAP)
 TUNTUTAN GANTI RUGI

• TUNTUTAN GANTI RUGI SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM

PASAL 95 KUHAP HANYA DAPAT DIAJUKAN DALAM WAKTU
PALING LAMA 3 (TIGA) BULAN TERHITUNG SEJAK TANGGAL
PETIKAN ATAU SALINAN PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH
MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM TETAP DITERIMA
(PASAL 7 AYAT (1) PP NOMOR 92 TAHUN 2015)

• DALAM HAL TUNTUTAN GANTI KERUGIAN TERSEBUT

DIAJUKAN TERHADAP PERKARA YANG DIHENTIKAN PADA
TINGKAT PENYIDIKAN ATAU TINGKAT PENUNTUTAN
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 77 HURUF b KUHAP,
MAKA JANGKA WAKTU 3 (TIGA) BULAN DIHITUNG DARI SAAT
TANGGAL PEMBERITAHUAN PENETAPAN PENGADILAN
(PASAL 7 AYAT (2) PP NOMOR 92 TAHUN )
 BESARAN GANTI KERUGIAN

• GANTI KERUGIAN BERDASARKAN ALASAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM

PASAL 77 HURUF b DAN PASAL 95 KUHAP PALING SEDIKIT Rp 500.000,-
(LIMA RATUS RIBU RUPIAH) DAN PALING BANYAK Rp 100.000.000,-
(SERATUS JUTA RUPIAH) PASAL 9 AYAT (1) PP NOMOR 92 TAHUN 2015;

• GANTI KERUGIAN BERDASARKAN ALASAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM

PASAL 95 KUHAP YANG MENGAKIBATKAN LUKA BERAT ATAU CACAT
SEHINGGA TIDAK BISA MELAKUKAN PEKERJAAN, BESARNYA GANTI
KERUGIAN PALING SEDIKIT Rp 25.000.000,- (DUA PULUH LIMA JUTA
RUPIAH) DAN PALING BANYAK Rp 300.000.000,- (TIGA RATUS JUTA RUPIAH)
PASAL 9 AYAT (2) PP NOMOR 92 TAHUN 2015;

• GANTI KERUGIAN BERDASARKAN ALASAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM

PASAL 95 KUHAP YANG MENGAKIBATKAN MATI, BESARNYA GANTI KERUGIAN
PALING SEDIKIT Rp 50.000.000,- (LIMA PULUH JUTA RUPIAH) DAN PALING
BANYAK Rp 600.000.000,- (ENAM RATUS JUTA RUPIAH) PASAL 9 AYAT (3) PP
NOMOR 92 TAHUN 2015;
 PEMBAYARAN GANTI KERUGIAN

• PEMBAYARAN GANTI KERUGIAN DILAKUKAN OLEH MENTERI YANG

MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG
KEUANGAN BERDASARKAN PETIKAN PUTUSAN ATAU PENETAPAN
PENGADILAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 10. (PASAL
11 AYAT (1) PP NOMOR 92 TAHUN 2015)

• PEMBAYARAN GANTI KERUGIAN DILAKUKAN DALAM JANGKA

WAKTU PALING LAMA 14 (EMPAT BELAS) HARI KERJA TERHITUNG
SEJAK TANGGAL PERMOHONAN GANTI KERUGIAN DITERIMA OLEH
MENTERI YANG MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DI
BIDANG KEUANGAN. (PASAL 11 AYAT (2) PP NOMOR 92 TAHUN
2015)
• KETENTUAN MENGENAI TATA CARA PEMBAYARAN GANTI
KERUGIAN DIATUR DENGAN PERATURAN MENTERI YANG
MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG
KEUANGAN. (PASAL 11 AYAT (3) PP NOMOR 92 TAHUN 2015)
 PEMERIKSAAN PRAPERADILAN
DIHENTIKAN SEBELUM PUTUSAN DIJATUHKAN,
ATAU PEMERIKSAAN DIHENTIKAN
TANPA PUTUSAN

“ Psl. 82 ayat (1) Huruf d KUHAP “ :

Dalam hal suatu perkara sudah mulai diperiksa oleh PN, sedang
Pemeriksaan mengenai permintaan kpd peradilan belum selesai
Maka permintaan tersebut GUGUR.

GUGURNYA ,permintaan pemeriksaan permintaan Praperadilan terjadi :

A. Apabila perkaranya telah diperiksa oleh PN;

B. Dan pada saat perkaranya diperiksa PN, pemeriksaan sidang Pra -

peradilan belum selesai.
UPAYA HUKUM BANDING & PENINJAUAN KEMBALI
TERHADAP PUTUSAN PRA PERADILAN

1. PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI (MK) NOMOR : 65/PUU-IX/2011

MENGHAPUS PEMBERIAN HAK BANDING KEPADA PENYIDIK &
PENUNTUT UMUM SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 83 AYAT (2)
KUHAP SHG THD PUTUSAN PRA PERADILAN TIDAK DAPAT LAGI DIAJUKAN
UPAYA HUKUM BANDING;

2. PERATURAN MA (MAHKAMAH AGUNG) RI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

LARANGAN PENINJAUAN KEMBALI PUTUSAN PRA PERADILAN ANTARA LAIN:
(1) Putusan Praperadilan tidak dapat diajukan peninjauan kembali;
(2) Permohonan peninjauan kembali terhadap praperadilan dinyatakan
tidak dapat diterima dengan penetapan Ketua Pengadilan Negeri
dan berkas perkara tidak dikirim ke Mahkamah Agung;
(3) Penetapan Ketua Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak dapat diajukan upaya hukum.
 SEKIAN
&
TERIMA KASIH

MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN

BILA ADA UMUR PANJANG BOLEH KITA BERTEMU
LAGI…….