HUKUM WARIS MENURUT HUKUM BARAT

OLEH :
PENI RINDA LISTYAWATI, S.H.M.Hum

SEMESTER 3 ( GASAL )
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
 HUKUM WARIS
( PASAL 830 S/D PASAL 1130 KUHPerdata )
BUKU II KUHPerdata

1. PENDAHULUAN
- MENGAPA DIATUR DI BUKU II
- BERLAKU UNTUK SIAPA ?

2. PENGERTIAN HUKUM WARIS :

- HUKUM YANG MENGATUR MENGENAI APA DAN BAGAIMANAKAH BERBAGAI HAK DAN
KEWAJIBAN SESEORANG TENTANG HARTA KEKAYAAN PADA WAKTU IA MENINGGAL
DUNIA YANG AKAN BERALIH KEPADA ORANG LAIN YANG MASIH HIDUP
ATAU
HUKUM WARIS ( ERFRECHT ) YAITU SEPERANGKAT NORMA ATAU ATURAN YANG MENGATUR
MENGENAI BERPINDAHNYA ATAU BERALIHNYA HAK DAN KEWAJIBAN (HARTA KEKAYAAN)
DARI ORANG YANG MENINGGAL DUNIA ( PEWARIS ) KEPADA ORANG YANG MASIH
HIDUP ( AHLI WARIS ) YANG BERHAK MENERIMANYA.

3. UNSUR – UNSUR YANG TERDAPAT DALAM DEFINISI :

- PEWARIS : ORANG YANG MENINGGAL DUNIA, DAN MENINGGALKAN HARTA
KEKAYAAN KEPADA ORANG LAIN.
- AHLI WARIS : ORANG YANG BERHAK ATAS HARTA WARISAN
- HARTA WARISAN : KEKAYAAN YANG DITINGGALKAN BERUPA AKTIVA DAN PASSIVA
4. SYARAT HARTA KEKAYAAN PEWARIS BERALIH KE AHLI WARIS :
a. SYARAT UMUM :
- ADA ORANG YANG MENINGGAL DUNIA ( PASAL 830 KUHPerdata )
- ADA AHLI WARIS YANG DITINGGALKAN ( PASAL 836 KUHPerdata )
- ADA HARTA KEKAYAAN YANG DITINGGALKAN (PASAL 1100 KUHPerdata )
b. SYARAT MUTLAK :
- ADA ORANG YANG MENINGGAL

5. KAPAN HARTA BERALIH :

- DEMI HUKUM SEKETIKA SETELAH PEWARIS MENINGGAL

6. HAK – HAK AHLI WARIS

DALAM PASAL 833 AYAT (1) KUHPerdata MENENTUKAN BAHWA AHLI WARIS DENGAN
SENDIRINYA KARENA HUKUM MEMPEROLEH HAK MILIK ATAS SEGALA BARANG ,
SEGALA HAK DAN SEGALA PIUTANG SI YANG MENINGGAL. ( HAK SAISINE ) 
YANG MATI DIANGGAP MEMBERIKAN HAK MILIKNYA KEPADA YANG MASIH HIDUP
PASAL 833 AYAT (2) KUHPdt MENYATAKAN APABILA ADA SENGKETA TENTANG SIAPA YANG
MENJADI AHLI WARIS DAN BERHAK MEMILIKI HARTA PENINGGALAN, DALAM HAL INI
HAKIM DAPAT MEMERINTAHKAN AGAR BARANG-BARANG ITU TERLEBIH DAHULU DITARIK
DALAM PENYIMPANAN.

PASAL 955 KUHPdt MENYATAKAN TIDAK HANYA PARA AHLI WARIS MENURUT UNDANG-UNDANG
YANG BERHAK MEMPEROLEH HAK MILIK ATAS HARTA PENINGGALAN SI PEWARIS TETAPI
SEKALIAN MEREKA YANG DENGAN WASIAT DIANGKAT MENJADI AHLI WARIS BERHAK PULA
MEMPEROLEH HAK MILIK ATAS HARTA PENINGGALAN SI PEWARIS.

AHLI WARIS DAPAT MENUNTUT KEPADA PIHAK KE III YANG MENGUASAI HARTA
WARISAN AGAR HARTA DIKEMBALIKAN KE BOEDEL WARISAN ( HAK HEREDITATIS
PETITIO, PS 834 KUHPerdata )
HAK UNTUK MENUNTUT PEMECAHAN HARTA PENINGGALAN
PASAL 1066 KUHPdt MENYATAKAN KESEPAKATAN UNTUK TIDAK MEMBAGI WARISAN
ADALAH DALAM WAKTU 5 TH SETELAH 5 TH TERSEEBUT DAPAT DIADAKAN
KESEPAKTAN KEMBALI DI ANTARA PARA AHLI WARIS.

HAK BENEFICIARY
PASAL 1023 KUHPdt, HAK BENEFICIARY YAKNI HAK UNTUK MENERIMA WARISAN DENGAN
MEMINTA PENDAFTARAN TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN, UTANG SERTA PIUTANG DARI
PEWARIS
7. YANG DAPAT DIWARISKAN PADA ASASNYA HANYA HAK-HAK DAN KEWAJIBAN DI BIDANG
HUKUM KEKAYAAN

8. CARA HAK DAN KEWAJIBAN BERALIH :

ADA 2 MACAM SISTEM PEWARISAN :
- SISTEM PEWARISAN AB INTESTATO ( MENURUT UU / KARENA KEMATIAN / TANPA
SURAT WASIAT )
- SISTEM PEWARISAN MENURUT SURAT WASIAT ( TESTAMENT )

9. SYARAT PEWARISAN :
a. MEMPUNYAI HAK ATAS HARTA PENINGGALAN SI PEWARIS , YANG TIMBUL KARENA :
- HUBUNGAN DARAH (PS 832 KUHPdt )
- KARENA WASIAT (PS 874 KUHPdt )
 b. HARUS SUDAH ADA DAN MASIH ADA KETIKA SI PEWARIS MENINGGAL DUNIA (PS 836
KUHPdt ) DENGAN TETAP MEMPERHATIKAN KETENTUAN PASAL 2 KUHPdt :
YAITU “ BAHWA ANAK YANG MASIH DALAM KANDUNGAN DIANGGAP TELAH
LAHIR , JIKA KEPENTINGAN SI ANAK MENGHENDAKI, JIKA DILAHIRKAN MATI
MAKA DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA “.

c. AHLI WARIS HARUS PATUT MEWARIS ATAU ONWAARDIG

d. ORANG YANG MENOLAK HARTA WARISAN

CATATAN : KETENTUAN PS 831 KUHPdt

PEWARIS DAN AHLI WARIS MENINGGAL DALAM WAKTU YANG BERSAMAAN ATAU DALAM
WAKTU YANG HAMPIR BERSAMAAN DAN TIDAK DAPAT DIBUKTIKAN SIAPA YANG
MENINGGAL LEBIH DAHULU, MAKA DIANTARA KEDUANYA TIDAK SALING MEWARIS