(ZAKEN RECHT)
MATA KULIAH HUKUM DALAM BISNIS
LIS LESMINI, SH. MSI, CHCM
HUKUM BENDA
Hukum Benda Adalah Peraturan-peraturan Hukum Yang Mengatur
Tentang Benda Atau Barang-barang (Zaken) Dan Hak Kebendaan
(Zakelijk Recht).
• PASAL-PASAL YANG MENGATUR MENGENAI BENDA TIDAK BERGERAK YANG HANYA MENGATUR
MENGENAI HAK ATAS TANAH.
• PASAL-PASAL YANG MENGATUR MENGENAI CARA MEMPEROLEH HAK MILIK ATAS TANAH.
• PASAL 621 – PASAL 623 YANG MENGATUR MENGENAI PEMBERIAN PENEGASAN HAK ATAS TANAH YANG
MENJADI WEWENANG PENGADILAN NEGERI.
• PASAL-PASAL YANG MENGATUR MENGENAI PENYERAHAN BENDA-BENDA TIDAK BERGERAK
• PASAL 673 MENGENAI KERJA RODI.
• PASAL 625 – PASAL 672 YANG MENGATUR MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN PEMILIK PEKARANGAN
YANG BERTETANGGA.
• PASAL 674 – PASAL 710 YANG MENGATUR MENGENAI PENGABDIAN PEKARANGAN
(ERFDIENSTBAARHEID).
• PASAL 711 – PASAL 719 YANG MENGATUR MENGENAI HAK OPSTAL.
• PASAL 720 – PASAL 736 YANG MENGATUR MENGENAI HAK ERFPACHT.
• PASAL 737 – PASAL 755 YANG MENGATUR MENGENAI BUNGA TANAH DAN HASIL SEPERSEPULUH.
PASAL YANG TIDAK BERLAKU
LAGI
• BUKU KE DUA KUHPERDATA SEPANJANG YANG MENGENAI
BUMI, AIR SERTA KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG
DI DALAMNYA TIDAK BERLAKU LAGI KARENA DICABUT
DENGAN ADANYA UUPA (UU NO 5 TAHUN 1960).
• BAB XXI KUHPERDATA TENTANG HIPOTEK TIDAK
BERLAKU LAGI DENGAN ADANYA UU HAK TANGGUNGAN
(UU NO 4 TAHUN 1996)
PASAL YANG TIDAK BERLAKU
LAGI
• BUKU KE DUA KUHPERDATA SEPANJANG YANG MENGENAI
BUMI, AIR SERTA KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG
DI DALAMNYA TIDAK BERLAKU LAGI KARENA DICABUT
DENGAN ADANYA UUPA (UU NO 5 TAHUN 1960).
• BAB XXI KUHPERDATA TENTANG HIPOTEK TIDAK
BERLAKU LAGI DENGAN ADANYA UU HAK TANGGUNGAN
(UU NO 4 TAHUN 1996)
SISTEM PENGATURAN HUKUM
BENDA
• Sistem pengaturan hukum benda adalah sistem tertutup (closed
system) artinya orang tidak dapat mengadakan hak- hak kebendaan
baru, selain yang telah ditetapkan dalam UU.
• Hal ini berlawanan dengan system hukum perikatan, di mana
hukum perikatan mengenal system terbuka, artinya orang dapat
mengadakan perikatan ataupun perjanjian mengenai apa pun juga,
baik yang sudah ada aturannya dalam undang-undang maupun
yang belum ada peraturannya sama sekali. Jadi, siapapun boleh
mengadakan suatu perikatan atau perjanjian mengenai apa pun
juga.
BENDA
PENGERTIAN BENDA (ZAAK, MATERIAL) :
• SEBAGAI BARANG YANG DAPAT DILIHAT ATAU BERWUJUD
(PENGERTIAN SEMPIT)
• SEBAGAI KEKAYAAN SESEORANG YANG BERUPA HAK DAN
PENGHASILAN
• SEBAGAI OBYEK HUKUM LAWAN DARI SUBYEK HUKUM
(VOLLMAR)
KEBENDAAN MENURUT PASAL 499
KUHPERDATA
KEBENDAAN ADALAH TIAP TIAP BARANG DAN
TIAP- TIAP HAK YANG DAPAT DIKUASAI OLEH
HAK MILIK.
MENURUT KUHPERDATA YANG TERMASUK BENDA
ADALAH BENDA BERWUJUD ATAU YANG
DAPAT DIRABA, KARENA :
1. BUKU II BERHUBUNGAN DENGAN HAK YANG
MELEKAT PADA BARANG.
2. HAK YANG BERSIFAT IMATERIIL DIATUR
DALAM UU TERSENDIRI.
HAK KEBENDAAN/
ZAKELIJKERECHT
PENGERTIAN :
SUATU HAK YANG MEMBERIKAN KEKUASAN LANGSUNG KPD
SESEORANG YG BERHAK MENGUASAI SESUATU BENDA
DLM TANGAN SIAPAPUN JUGA.
KONSEP DASAR BENDA
MENURUT ILMU PENGETAHUAN
HUKUM
• BENDA ADALAH SEGALA SESUATU YANG DPT MENJADI
OBJEK HUKUM.
• OBJEK HUKUM ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERGUNA
BAGI SUBJEK HUKUM DAN YG DPT MENJADI POKOK
(OBJEK) HUBUNGAN HUKUM, KRN SESUATU ITU DPT
DIKUAAI OLEH SUBJEK HUKUM.
BENDA MENURUT PARA AHLI
• Prof.Soediman Kartohadiprodjo Benda Adalah Semua Barang Yang
Berwujud Dan Hak (Kecuali Hak Milik.
• Prof.Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Benda Ialah Barang Yang Berwujud
Yang Dapat Ditangkap Dengan Pancaindra, Tapi Barang Yang Tak
Berwujud Termasuk Benda Juga.
• Prof. Subekti, Perkataan Benda (Zaak) Dalam Arti Luas Ialah Segala
Sesuatu Yang Dapat Dihaki Oleh Orang, Dan Perkataan Dalam Arti Sempit
Ialah Sebagai Barang Yang Dapat Terlihat Saja.
• Prof.L.J.Van Apeldoorn, Benda Dalam Arti Yuridis Ialah Sesuatu Yang
Merupakan Obyek Hukum.
• Hakikat Benda (Zaak) Adalah Sesuatu Hakikat Yang Diberikan Oleh
Hukum Obyektif (P.N.H.Simanjuntak, 2015 : 176).
PENGERTIAN BENDA
a) Pengertian sempit : benda ialah setiap barang
yang dapat diihat saja (berwujud).
b) Pengertian luas : disebut dalam pasal 509 kuh.
Perdata yaitu benda ialah tiap barang-barang
dan hak-hak yamg dapat dikuasai dengan hak
milik.
KONSEP BENDA SECARA YURIDIS
(PSL 499 KUH PERDATA/BW)
• BENDA ADALAH SEGALA SESUATU YANG DAPAT DIHAKI
ATAU MENJADI OBJEK HAK MILIK. JADI BENDA ADALAH
SEGALA SESUATU YANG DAPAT DIHAKI ATAU DAPAT
DIMILIKI ORANG.
• OBJEK HUKUM (HKM PERDATA); (1)MEMILIKI NILAI UANG
YG EFEKTIF (2)MERUPAKAN SATU KESATUAN) (3) BS
DIKUASAI MANUSIA
PEMBAGIAN BENDA
A. Menurut Macamnya /Jenisnya.
1. Dalam Pasal 505 Kuh. Perdata : • 4.Benda Yang Dapat Dibagi (Deelbaar)
a. Benda Yang Habis Dalam Pemakaian, Bila Mana Yaitu Benda Yang Dapat Dibagi Tanpa
Karena Dipakai Menjadi Habis,misalnya Bahan Kehilangan Sifat Atau Turun Nilainya
Makanan,bahan Bakar Dsb. Misalnya Tanah Dan Benda Yang Tidak
b. Benda Yang Tidak Habis Dalam Pemakaian (On Dapat Dibagi (On Deelbaar) Oleh Karena
Vervruik Baar ) Seperti Mesin-mesin,meja,dsb. Akibat Pembagian Itu Sifat Benda Itu
2. Benda Dalam Perdagangan (In Handel /Incommercio) Menjadi Hilang Dan Merosot Nilainya.
Yaitu Setiap Benda Yang Dapat Diperdagangakan Dan
Benda Yang Tidak Dalam Perdagangan (Buiten De • 5.Benda Yang Ada Sekarang ( Tegen
Handel /Extra Commercio) Seperti Kantor-kantor Woordige ) Yaitu Benda Yang Ada Pada
Pemerintah, Rumah Sakit Dsb.
Saat Ini Dan Benda Yang Akan Datang
3. Benda Yang Dapat Diganti (Vervangbaar) Yaitu Benda
Yang Dapat Dicari Gantinya, Misalnya Dapat Dibeli
(Toekomstige) Misalnya Keuntungan
Gantinya, Dan Benda Yang Tiadak Dapat Diganti Yang Akan Diperoleh,panen,anak Lembu
(Onvervangbaar). Misalnya Barang-barang Antik/Kuno. Yang Akan Lahir Dsb.
PEMBAGIAN BENDA
B. MENURUT GOLONGANNYA.
B.Karena Peruntukannya Atau Tujuan Pemakaiannya (Pasal 507 KUH. Perdata) Yaitu Segala
Sesuatu Yang Dilekatkan Dengan Tanah Dan Menurut Undang-undang Merupakan Satu Kesatuan
Dengan Tanah Atau Yang Dilekatkan.
•I.Pabrik Dan Mesin-mesin Dalam Pabrik.
•Ii.Perabot-perabot Rumah
•Iii.Ikan Dalam Kolam
•Iv.Bahan Bangunan Yang Berasal Dari Pembongkaran Gedung Dan Dipergunakan Untuk Membangun
Gedung Itu Kembali.
C. Karena Ditentukan Undang-undang Sebagai Benda Tidak Bergerak Didalam Pasal 508
KUH.Perdata.Yaitu Hak-hak Kebendaan Terhadap Benda Tidak Bergerak Serta Gugatan Terhadap
Benda Tidak Bergerak.
C. BENDA TDK BERGERAK KARENA UU(PSL 508
KUHPERDATA)
1. Hak Pakai Hasil Dan Pakai Atas 5. Bunga Tanah : Beban Yang
Kebendaan Tidak Bergerak Yaitu: Diikatkan Pada Tanah Oleh
Hak Kebendaan Untuk Mengambil Pemiliknya Untuk Kepentingan
Hasil Barang Milik Orang Lain, Dirinya Maupun Pihak Ketiga.
Dengan Kewajiban Memelihara
Barang Tersebut Dengan Baik. 7. Bunga Sepersepuluhan
2. Hak Pengabdian Tanah : Suatu Beban Beban utang sepersepuluh atau
Yang Diberikan Kepada Pekarangan suatu bagian dan hasil dalam
Milik Seseorang Untuk Kepentingan perbandingan lain dengan
Pekarangan Milik Orang Lain.
jumlah seluruhnya, harus
3. Hak Numpang Karang : Hak dilunasi dengan sekian bagian
Kebendaan Untuk Mempunyai dari hasil seluruhnya,
Gedung- Gedung, Bangunan, Dan
Penanaman Di Atas Tanah Orang 8. Pajak Pasar
Lain.
9. Gugatan Pengembalian Benda
4. Hak Erfpacht : Hak Kebendaan Untuk Tak Bergerak.
Menikmati Sepenuhnya Barang Tak
Bergerak Milik Orang Lain Dengan
Kewajiban Membayar Uang Atau
Pendapatan Kepada Pemilik Tersebut.
3. HUBUNGAN BENDA BERGERAK
DENGAN BENDA TIDAK BERGERAK.
• A. Merupakan Benda Bagian Atau Menumpang Dengan Benda Pokok
Yang Secara Yuridis Terikat,tidak Terpisah Dari Benda Pokok.
• B. Sebagai Benda Tambahan Atau Ikutan (Bijzaak). Hubungan Demikian
Sangat Erat Dengan Benda Pokok Sehingga Secara Yurudis Benda Itu
Kehilangan Wujud Secara Pribadi,misalnya Seperti Mur Dan Baut.
• C. Sebagai Benda Penolong (Hulp Zaak) Yaitu Benda Yang Melayani
Secara Tetap Benda Lain,misalnya Mesin Pendingin Pada Pabrik Es.
• Dari Ketentuan Benda Tidak Bergerak Dan Benda Bergerak Yang Diatur
Dalam Kuh. Perdata, Maka Dapat Ditarik Kesimpulan Bahwa KUH.Perdata
Menganut Asas Accessie Vertikal.
AZAS ACCESSIE
• AZAS ACCESSIE VERTIKAL YAITU AZAS YANG MENGANGGAP BAHWA
SEGALA SESUATU YANG BERADA DIATAS TANAHA MERUPAKAN SATU
KESATUAN DENGAN TANAH TERSEBUT.
• SEDANGKAN AZAS ACCESSIE HORIZONTAL YAITU AZAS YANG
MENGANGGAP BAHWA SEGALA SESUATU YANG BERADA DIATAS TANAH
TIDAK MERUPAKAN BAHAGIAN DARI TANAH TERSEBUT. ASAS INI
DIANUT OLEH HUKUM ADAT.
HUKUM YANG BERLAKU TERHADAP
BENDA BERGERAK DAN TIDAK BERGERAK
1. Dari segi pembebanan/tanggungan (bezwaring).
a. Benda bergerak adalah objek tanggungan gadai/pand.
b. Benda tidak bergerak adalah objek tanggungan dari hipotik.
2. Dari segi penguasaan (bezit).
a. Bagi benda bergerak berlaku suatu azas : bezit geldf akvolkomen titel. Artinya bagi benda
bergerak bezit berlaku sebagagi titel yang sempurna,hal ini didasarkan pada pasal 1977 ayat 1
KUH. Perdata yang mengatakan bahwa terhadap benda bergerak yang tidak berupa bunga atu
piutang yang tidak haruas dibayar kepada sipembawa maka barang siapa yang
menguasainya dianggap sebagai pemiliknya.
b. Bagi benda tidak bergerak, tidak berlaku azas ini.
3. Dari segi daluwarsa (verjaring).
a. Bagi benda bergerak berlaku ketentuan pasal 1977 ayat 2 kuh.Perdata yang mengatakan bahwa
barang siapa yang kehilangan atau kecurian suatu barang dapat menuntut kembali barangnya
dalam jangka waktu tiga tahun.
b. Bagi benda tidak bergerak ditentukan dalam pasa 1963 kuh.Perdata yang mengatakan bahwa
daluwarsa pakai titel adalah 20 tahun dan tanpa titel 30 tahun.
HAK KEBENDAAN MENURUT UNDANG-UNDANG
POKOK AGRARIA (UUPA) MENURUT PASAL 16 UUPA
(UU NO.5 TAHUN 1960), HAK-HAK ATAS TANAH
ADALAH :
• 1. Hak milik
• adalah hakturun temurun, terkuat dan terpenuhyang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat
semua hak atas tanah mempunyai fungsi social (pasal 20 ayat 1 UUPA)
• 2. Hak guna usaha
• adalah hak untukmengusahakan tanah yang dikuasai oleh negara, dalam jangka waktu paling lama 25
tahun, guna perusahaan pertanian, perikanan, atau peternakan (pasal 28 ayat 1 UUPA)
• 3. Hak guna
• bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunanbangunan atas tanah yang bukan
miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun (pasal 35 ayat 1 UUPA)
• 4. Hak pakai
• adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh negara
atau tanah milik orang lain, yang member wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan
pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberiknnya atau dalam perjanjian dengan pemilik
tanahnya, yang yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu
asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan undang-undang ini (pasal 41 ayat 1 UUPA)
• 5. Hak sewa
• untuk bengunan adalah hak seseorang atau suatu badan hukum mempergunakan
tanah milik orang lain untuk keperluan bangunan, dengan membayar kepada
pemiliknya sejumlah uang sebagai sewa (pasal 44 ayat 1 UUPA)
• 6. Hak membukahutan dan memungut hasil hutan
• adalah hak membuka tanah dan memungut hasil hutan yang hanya dapat
dipunyai oleh warga negara indonesia. Dengan mempergunakan hak memungut
hasil hutan secara sah, tidak dengan sendirinya diperoleh hak milik atas tanah
itu (pasal 46 UUPA)
• 7. Hak guna air, pemeliharaan dan penangkapan ikan
• adalah hak memperoleh air untuk keperluan tertentu dan/atau mengalirkan air
itu diatas tanah orang lain (pasal 47 ayat 1 UUPA)
• 8. Hak guna ruang angkasa
• adalah hak untuk mempergunakan tenaga dan unsure-unsur dalam ruang angkasa
guna usaha-usaha memelihara dan memperkembangkan kesuburan bumi, air, serta
kekayaan alam yang terkendung di dalamnya dan hal-hal lainnya yang bersangkutan
dengan itu (pasal 48 ayat 1 UUPA)
• 9. Hak-hak tanah untuk keperluan suci dan social
• adalah hak milik tanah badan-badan keagamaan dan social sepanjang dipergunakan
untuk usaha dalam bidang keagamaan dan social diakui dan dilindungi. Badan-
badan tersebut dijamin pula akan memperoleh tanah yang cukup untuk bangunan
dan usahanya dalam bidang keagamaan dan social (pasal 49 ayat 1 UUPA)
PEMBAGIAN HAK KEBENDAAN
ADA DUA MACAM :
• HAK KEBENDAAN YANG MEMBERIKAN KENIKMATAN :
HAK DARI SUBYEK HUKUM UNTUK MENIKMATI SUATU
BENDA SECARA PENUH MAUPUN TERBATAS.
• HAK KEBENDAAN YG MEMBERIKAN JAMINAN: HAK
DIDAHULUKAN KEPADA KREDITUR DALAM PELUNASAN
HUTANG DARI PENJUALAN BARANG YANG DIBEBANI.
HAK KEBENDAAN YG MEMBERIKAN
KENIKMATAN (UUPA)
Diatur Dalam :
• Kuhperdata Di Buku II, Pasal 570 S/D 624
• UU No 5 Tahun 1960 Pasal 20 S/D 27.
Pengertian :
Hak Milik : Hak Untuk Menikmati Kegunaan Sesuatu
Kebendaan Itu Dengan Kedaulatan Sepenuhnya, Asal
Tidak Bertentangan Dengan Uu, Ketertiban Umum Dan
Tidak Mengganggu Hak Orang Lain (570 Kuhpdt).
HAK MILIK MENURUT UUPA
5. LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MAUPUN • MENYERAHKAN SERTIPIKAT HAK PAKAI YANG TELAH
PEMERINTAHAN DAERAH. HAPUS KEPADA KEPALA KANTOR PERTANAHAN.
HAK SEWA
• HAK SEWA, YAITU • HAK SEWA UNTUK BANGUNAN
MERUPAKAN HAK PAKAI MERUPAKAN PEMBEBANAN
YANG MEMILIKI CIRI-CIRI HAK SEWA UNTUK BANGUNAN
KHUSUS. PERSEWAAN ATAS TANAH HAK MILIK. HAK
BERSIFAT PERSEORANGAN, SEWA UNTUK BANGUNAN
MAKSUDNYA ADALAH MERUPAKAN IMPLEMENTASI
MENYEWA DARI SESEORANG DARI ASAS PEMISAHAN
YANG TELAH MEMPUNYAI HORIZONTAL YAITU ADA
HAK ATAS TANAH, SEHINGGA PEMISAHAN ANTARA
TIDAK DIMUNGKINKAN PEMILIKAN ATAS TANAH DAN
PERSEWAAN TANAH YANG BANGUNAN YANG ADA DI
ATASNYA.
DIKUASAI OLEH NEGARA.
HAK MEMBUKA TANAH DAN MEMUNGUT HASIL HUTAN