Anda di halaman 1dari 10

 Tgl. gugatan.

 Pengadilan yang
KEPALA
dituju (Psl. 54)
GUGATAN  Identitas para pihak
(psl. 56)
 Objek gugatan.
 Kewenangan Pengadilan TUN
9(Psl 1 angka 9 UU No. 51 Th
SISTEMATIKA BADAN 2009 Jo Pasal 87 UU AP)
 Tenggang waktu.
GUGATAN GUGATAN  Kepentingan menggugat.
 Upaya Administratif
 Posita.

PENUTUP  Petitum (tuntutan)


GUGATAN
 Ttd penggugat/ kuasanya.
KEPENTINGAN DALAM GUGATAN

• Harus terdapat kepentingan yang dirugikan akibat terbitnya


KTUN (Pasal 53 ayat (1) UU No.9 Tahun 2004);
• Kepentingan tersebut nampak dari adanya nilai yang dilindungi
oleh hukum;
• Kepentingan tersebut adalah kepentingan langsung, tidak di
balik kepentingan pihak lain;
• Harus ada hubungan sebab-akibat, antara kerugian dan
diterbitkannya keputusan;
TENGGANG WAKTU PENGAJUAN GUGATAN

• Gugatan tidak boleh melebihi tenggang wakktu 90 hari  vide Pasal 55.
Sejak kapan perhitungan 90 hari tsb.:
• Sejak diterimanya (KTUN ditujukan untuk Penggugt);
• Sejak diumumkannya KTUN (jika mengharuskan pengumuman);
• Bagi pihak yang tidak dituju KTUN, dihitung sejak ia merasa kepentingannya
dirugikan dan mengetahui secara nyata KTUN (Yurisprudensi MARI No.
5K/TUN/1992, 21-01-1993, Yurisprudensi MARI No. 41K/TUN/1994, 10-11-
1994, SEMA No. 2/1991)
• 90 hari sejak keputusan atas upaya administratif diterima oleh warga masyarakat
atau diumumkan oleh Badan dan/atau Pejabat Administrasi pemerintahan yang
menangani penyelesaian upaya administrasi (vide pasal 5 ayat (1) Perma No. 6 Th.
2018.
• Perhitungan berhenti sejak didaftarkan di kepaniteraan.
PENGATURAN TENGGANG WAKTU MENGAJUKAN
GUGATAN/PERMOHONAN SENGKETA TERTENTU

 Sengketa Informasi Publik: 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya


putusan Komisi Informasi (UU No.14 Tahun 2008 jo Perma 2 Tahun 2011).
 Sengketa Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum: 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak dikeluarkannya penetapan lokasi (UU No.2 Tahun 2012 jo
Perma 2 Tahun 2016)
 Sengketa Tindakan Pemerintahan-Perbuatan Melanggar Hukum Oleh
Badan/Pejabat Pemerintahan: 90 hari kerja sejak tindakan pemerintah
dilakukan;

4
ALASAN GUGATAN DALAM POSITA
(PASAL 53 (2) UU NO. 9/2004)
SUBSTANSI
DALIL-DALIL
FAKTUAL/ Tidak berwenang
KRONOLOGIS secara materi

BERTENTANG- Bukan wilayah


WEWENANG
AN DENGAN hukumnya
PERATURAN
PERUNDANG-
UNDANGAN Tidak berwenang
ALASAN dari segi waktu
GUGATAN

PROSEDUR

BERTENTANG-
AN DG. AUPB 5
ASPEK WEWENANG DAN
ASPEK PROSEDUR DAN SUBSTANSI
• Bahwa keputusan/tindakan pejabat pemerintah dikeluarkan/dilakukan
sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada Badan/Pejabat
Pemerintahan yang bersangkutan oleh Peraturan perundang-undangan;

• Tatacara penetapan keputusan harus sesuai dengan


prosedur/tahapan/tatacara yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar dikeluarkannya
keputusan/tindakan pejabat pemerintah.
• Bahwa penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara secara substansi harus
sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang
menjadi dasar dikeluarkannya keputusan/tindakan pejabat
pemerintahan
PERINCIAN AAUPB
Penjelasan Psl. 53 ayat (2) Buku Pedoman Teknis Pasal 10 UU No.30 Tahun
b UU No. 9 Th. 2004 Peradilan TUN (diambil 2014 ttg AP
dari Yurisprudensi)

a. Kepastian hukum a. Persamaan a. kepastian hukum;


b. Tertib penyelenggaraan b. Kepercayaan b. kemanfaatan;
negara c. Kepastian hukum c. ketidakberpihakan;
d. Kecermatan/ketelitian
c. Keterbukaan d. kecermatan;
e. Pemberian alasan atau
d. Proporsionalitas motivasi e. tidak menyalahgunakan
e. Profesionalitas f. Penyalahgunaan wewenang kewenangan;
f. Akuntabilitas g. Sewenang-wenang f. keterbukaan;
h. Kesalahan yang dilakukan g. kepentingan umum; dan
Pejabat TUN dalam h. pelayanan yang baik.
menerbitkan KTUN tidak
boleh dibebankan/menjadi
resiko ybs.
PETITUM DALAM GUGATAN
• Petitum berisi : tuntutan Pokok & tambahan (ganti rugi dan/atau rehabilitsi);
• Tuntutan pokok dalam gugatan adalah agar keputusan TUN/tindakan yang
digugat dinyatakan batal atau tidak sah, ditambah dengan kewajiban:
• pencabutan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan; atau
• pencabutan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan dan menerbitkan
Keputusan Tata Usaha Negara yang baru; atau
• penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara dalam hal gugatan didasarkan pada
Pasal 3.
• Petitum dapat disertai dengan pembebanan ganti rugi dan/atau rehabilitasi,
khususnya untuk sengketa kepegawaian;

[Vide Pasal 53 ayat (1) UU 9/2004 jo Pasal 97 ayat (9,10, dan 11) UU No. 5 TH
86]
8
DALAM GUGATAN DAPAT PULA
DIMASUKKAN:

• Permohonan Penundaan Pelaksanaan Keputusan (Schorsing);


(Pasal 67 UU 5/1986 jo Pasal 65 UUAP)
• Permohonan Beracara Cepat; (Pasal 98-99 UU 5/1986)
• Dalam pengajuan gugatan dapat pula disertakan Permohonan
bersengketa dengan cuma-cuma. (Pasal 60 UU 5/1986)

9
PETITUM/ TUNTUTAN

• Berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan diatas, penggugat mohon agar


Pengadilan dapat memutuskan sebagai berikut:
• Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
• Menyatakan batal atau tidak sah Surat keputusan No....tanggal... yang dikeluarkan oleh Tergugat
• Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan TUN No...tanggal....
• Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

Anda mungkin juga menyukai