SEMENTARA TRANSAKSI
28 MARET 2022
FATF RECOMMENDATION 4
CONFISCATION & PROVISIONAL MEASURES
• Setiap negara harus mengadopsi Konvensi Wina, Konvensi Palermo dan Konvensi
Pendanaan Terorisme yang memungkinkan otoritas berwenang untuk melakukan
pembekuan atau penyitaan dan perampasan : (1) aset pencucian uang (2) hasil dari atau
sarana yang digunakan atau ditujukan untuk pencucian uang atau tindak pidana asal (3)
aset yang merupakan hasil atau digunakan atau ditujukan atau dialokasikan untuk
pendanaan terorisme, aksi teroris atau organisasi teroris atau (4) aset dengan nilai yang
sama
FATF RECOMMENDATION 38
MUTUAL LEGAL ASSISTANCE : FREEZING AND CONFISCATION
• Setiap negara harus memastikan memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan yang diperlukan
untuk merespon permintaan dari negara lain untuk mengidentifikasi, membekukan, menyita dan
merampas aset pencucian uang, hasil dari pencucian uang, tindak pidana asal dan pendanaan
terorisme, sarana yang digunakan atau ditujukan untuk digunakan dalam tindak pidana tersebut
atau aset dengan nilai yang sama.
• FATF Recommendation 6 : Targeted Financial Sanctions Related to
Terrorism and Terrorist Financing
• FATF Recommendation 7 :Targeted Financial Sanctions Related to
Proliferation
PENUNDAAN TRANSAKSI
DASAR HUKUM
UU No. 8 Tahun 2010 PERATURAN PPATK
TENTANG PENCEGAHAN DAN NOMOR 18 TAHUN 2017
PEMBERANTASAN TPPU TENTANG
• Pasal 26 ayat (1)
• Penyedia jasa keuangan dapat melakukan
PELAKSANAAN PENGHENTIAN
penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari SEMENTARA DAN PENUNDAAN
kerja sejak penundaan Transaksi dilakukan TRANSAKSI OLEH PENYEDIA JASA
• Pasal 71 KEUANGAN
• Penyidik, penuntut umum, dan hakim berwenang
memerintahkan Pihak Pelapor untuk melakukan • Pasal 1 angka 4
penundaan Transaksi terhadap Harta Kekayaan • Penundaan Transaksi adalah tindakan
yang diketahui atau patut diduga merupakan penyedia jasa keuangan untuk tidak
hasil tindak pidana melaksanakan Transaksi atas inisiatif
sendiri ataupun atas perintah penyidik,
penuntut umum, atau hakim.
JENIS PELAKSANAAN PENUNDAAN TRANSAKSI
OLEH PJK
Inisiatif Penuntut
Penundaan sendiri Umum
Transaksi
Perintah Penyidik
Hakim
• menerima laporan atau pengaduan dari Pengguna Jasa atau pihak
ketiga yang dirugikan
• mendapatkan informasi dari database dan manajemen risiko dari
Transaksi patut diduga Penyedia Jasa Keuangan
menggunakan harta • mendapatkan informasi dari Lembaga Pengawas dan Pengatur atau
kekayaan yang berasal PPATK;
dari • mendapatkan informasi dari media massa bahwa Pengguna Jasa
hasil tindak pidana diduga melakukan tindak pidana;
• mendapatkan informasi dari aparat penegak hukum atau
PARAMETER • mendapatkan informasi dari sumber lain yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
PENUNDAAN • menenma laporan atau pengaduan dari Pengguna Jasa atau pihak
Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja sejak
penundaan Transaksi dilakukan
Penyedia Jasa Keuangan dapat melakukan Penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja
terhitung sejak Penundaan Transaksi dilakukan.
Alur Proses Penundaan Transaksi
atas Inisiatif PJK
Dalam waktu
maks. 5 hari
PPATK kerja PJK
memastikan memutuskan
pelaksanaan akan
Penundaan PJK melaporkan penundaan melaksanakan
transaksi penundaan transaksi sesuai atau menolak
dilakukan transaksi kepada dengan UU transaksi
berdasarkan PPATK dengan
parameter PJK membuat melampirkan
dalam berita acara berita acara
penundaan penundaan
PerPPATK transaksi dan
18/2017 transaksi maks.
memberikan 24 jam sejak
PJK salinan kepada waktu penundaan
melakukan Pengguna Jasa transaksi
penundaan dilakukan
transaksi
(paling lama
5 hari kerja)
Penolakan Transaksi
• mengembalikan kepada rekening pengirim;
• mengembalikan kepada penyetor atau pemilik dana sebagai korban dalam hal penyetoran
dilakukan secara tunai; atau
• Penolakan transaksi dapat dilakukan sepanjang tidak ada permintaan Penghentian Sementara
Transaksi dari PPATK atau perintah Penundaan Transaksi dari penyidik, penuntut umum, atau
hakim sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
BERITA ACARA PENUNDAAN TRANSAKSI
Memuat :
• nama, jabatan, dan alamat pimpinan Penyedia Jasa Keuangan;
• tanggal dilakukannya Penundaan Transaksi;
• pernyataan bahwa telah dilakukan Penundaan Transaksi;
• surat permintaan Penundaan Transaksi atas perintah penyidik, penuntut umum, atau hakim;
• jangka waktu Penundaan Transaksi;
• nama, jabatan, dan alamat saksi yaitu pegawai Penyedia Jasa Keuangan;
• identitas Pengguna Jasa sebagaimana tercantum dalam perintah tertulis penyidik, penuntut umum,
atau hakim.
• nomor rekening Pengguna Jasa
• nilai nominal apabila perintah tertulis penyidik, penuntut umum, atau hakim mencantumkan nilai
nominal dan jenis Transaksi yang ditunda; dan
• pernyataan bahwa berita acara dibuat dihadapan saksi yaitu pegawai Penyedia Jasa Keuangan
LAPORAN PENUNDAAN TRANSAKSI
Alur Proses Penundaan Transaksi atas Perintah
Penyidik, Penuntut Umum, atau Hakim
PJK wajib melaksanakan
Penundaan Transaksi sesaat
setelah surat perintah/
Apgakum permintaan
memerintahkan PJK Penundaan Transaksi diterima
untuk melakukan dari penyidik, penuntut
penundaan transaksi umum, atau hakim.
PJK membuat berita acara penghentian sementara transaksi dan melaporkan kepada PPATK dengan
melampirkan berita acara tersebut dalam waktu paling lama 1 hari kerja sejak waktu penghentian
sementara transaksi
PJK menyampaikan salinan berita acara penghentian sementara transaksi kepada Pengguna Jasa
paling lama 1 hari kerja setelah penghentian sementara transaksi dilaksanakan
PPATK dapat memperpanjang penghentian sementara transaksi dalam waktu paling lama 15 hari
untuk melengkapi hasil analisis atau hasil pemeriksaan kepada penyidik dan/atau mencegah
tersedianya sumber ekonomi bagi individu dan entitas yang dikenakan sanksi oleh PBB karena
terkait dengan teroris dan organisasi teroris.
KEBERATAN ATAS PENGHENTIAN TRANSAKSI OLEH PPATK
PEMBLOKIRAN
DASAR HUKUM
UU No. 8 Tahun 2010 UU No. 9 Tahun 2013
TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN • Pasal 1 angka 8
TPPU • Pemblokiran adalah tindakan mencegah
pentransferan, pengubahan bentuk,
• Pasal 71 ayat (1) penukaran, penempatan, pembagian,
• Penyidik, penuntut umum, atau hakim berwenang perpindahan, atau pergerakan Dana untuk
memerintahkan Pihak Pelapor untuk melakukan jangka waktu tertentu.
pemblokiran Harta Kekayaan yang diketahui atau patut • Pasal 22
diduga merupakan hasil tindak pidana dari: • Pemblokiran dilakukan terhadap Dana yang
• a. Setiap Orang yang telah dilaporkan oleh PPATK secara langsung atau tidak langsung atau
kepada penyidik yang diketahui atau patut diduga digunakan
• b. Tersangka, atau atau akan digunakan, baik seluruh maupun
• c. Terdakwa sebagian, untuk Tindak Pidana Terorisme.
• Pasal 23 ayat (1)
• Pemblokiran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 dilakukan oleh PPATK, penyidik,
penuntut umum, atau hakim dengan
meminta atau memerintahkan PJK atau
instansi berwenang untuk melakukan
Pemblokiran
PROSES PEMBLOKIRAN
SYARAT FORMIL PEMBLOKIRAN
RINGKASAN
PEMBLOKIRAN SERTA MERTA (FREEZING WITHOUT DELAY)
DANA MILIK ORANG ATAU KORPORASI YANG TERCANTUM
DALAM DAFTAR TERDUGA TERORIS DAN ORGANISASI TERORIS
• DASAR HUKUM :
• PERATURAN BERSAMA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, MENTERI LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA, KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, KEPALA BADAN
NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME, DAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS
TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR 01/PB/MA/II/2015 03 TAHUN 2015 1 TAHUN 2015 B.66/K.BNPT /2/2015
PER-01/ 1.02/PPATK/02/ 15 TENTANG PENCANTUMAN IDENTITAS ORANG DAN KORPORASI DALAM
DAFTAR TERDUGA TERORIS DAN ORGANISASI TERORIS DAN PEMBLOKIRAN SECARA SERTA MERTA
ATAS DANA MILIK ORANG ATAU KORPORASI YANG TERCANTUM DALAM DAFTAR TERDUGA TERORIS
DAN ORGANISASf TERORIS
PEMBLOKIRAN SERTA MERTA (FREEZING WITHOUT DELAY) DANA MILIK
ORANG ATAU KORPORASI YANG TERCANTUM DALAM DAFTAR TERDUGA
TERORIS DAN ORGANISASI TERORIS
TERIMA KASIH