Peran PPATK Mendukung Penyidikan TPK Dan TPPU - Rakernis Bareskrim - 23 Mei 2023 - Sent
Peran PPATK Mendukung Penyidikan TPK Dan TPPU - Rakernis Bareskrim - 23 Mei 2023 - Sent
Rapat Kerja Teknis Fungsi Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri TA 2023
Jakarta, 22 s.d. 25 Mei 2023
Tipologi Transaksi
NILAI TAMBAH INTELIJEN KEUANGAN
•Pola TPPU
•Identifikasi Tindak Pidana berulang
CEGAH BERANTAS
LTKM LPUTLB
• menyimpang dari profil, karakteristik, atau
kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna membawa uang tunai dalam mata uang rupiah
Jasa yang bersangkutan; dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen
• Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa pembayaran lain dalam bentuk cek, cek
yang patut diduga dilakukan dengan tujuan perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet
untuk giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus
• menghindari pelaporan Transaksi Transaksi juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan
Keuangan yang dilakukan atau batal itu ke dalam atau ke luar daerah pabean
• dilakukan dengan menggunakan Harta Indonesia wajib memberitahukannya kepada
Kekayaan yang diduga berasal dari hasil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
tindak pidana
• Transaksi Keuangan yang diminta oleh
PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak
Pelapor karena melibatkan Harta
Kekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana
PPATK
DATABASE
INTERNAL DB EXTERNAL DB
REPORTING PARTIES’S REPORT: • ADMINDUK (DUKCAPIL)
• LTKM, LTKT, LT, LPUTLB, LTKL, • SISMINBAKUM
LT PROFESI • DATABASE IMIGRASI
• SIPESAT (FINANCIAL • INFORMASI FIU
INSTITUTION CUSTOMER • INFORMASI APH
DATABASE) • INFORMASI DARI INSTANSI
• PERMINTAAN DATA/INFORMASI PEMERINTAH DAN SWASTA
KE PJK, PBJ, DAN PROFESI • OPEN SOURCE INFORMATION
LAPORAN/PENGADUAN DARI
MASYARAKAT
PROSES ANALISIS TRANSAKSI
Initiatif oleh Pihak Pelapor Inisiatif oleh Peminta Informasi
PENYIDIK/ PEMINTA
APGAKKUM INFORMASI
HA
atau Permintaan HA
a ta u
HP HP
Informasi
PPATK
PJK &
PBJ
identification/observation
TRACING ALIRAN DANA
Profiling
Sumber Dana
Transaksi Keuangan Mencurigakan
1 2 3 A 4 5 6
Pihak Pengirim
Underlying
Transaction
Underlying
Transaction Penggunaan Dana
DEFINISI PENCUCIAN UANG
Upaya untuk mengaburkan asal usul harta kekayaan dari hasil tindak
pidana sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah berasal dari
sumber/aktivitas yang sah.
SYARAT TPPU:
• Adanya predicate Crime (Tindak Pidana Asal)
• Adanya Proceeds of Crime (Hasil Tindak Pidana)
TINDAK PIDANA ASAL
“adalah Tindak Pidana yang menghasilkan Harta
Kekayaan yang kemudian dilakukan Proses Pencucian
Uang.”
Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 8 Tahun 2010
1 PLACEMENT
Menempatkan uang tunai yang berasal dari tindak pidana ke
dalam sistem keuangan (financial system) atau lembaga yang terkait
dengan keuangan. Tahap penempatan merupakan tahap pertama
dalam proses pemisahan harta kekayaan hasil kejahatan dari sumber
kejahatannya
DELIK-DELIK TPPU
Aktif
Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer,
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain
atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut
diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Pasal 3
Harta Kekayaan dipidana karena tindak pidana
Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20
(dua puluh) tahun dan denda paling banyak
Pasif
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Setiap Orang yang menerima atau menguasai
rupiah). penempatan, pentransferan, pembayaran,
hibah, sumbangan, penitipan, penukaran,
atau menggunakan Harta Kekayaan yang
diketahuinya atau patut diduganya merupakan
hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana dengan pidana
Aktif/Gatekeeper penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda
Setiap Orang yang menyembunyikan atau paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, Pasal 4 Pasal 5 rupiah).
peruntukan, pengalihan hak-hak, atau
kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan
yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan
hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) dipidana karena tindak pidana
Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama
20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
KELOMPOK UTAMA TINDAK PIDANA KORUPSI
(UU no. 31 tahun 1999 jo. UU no. 20 tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)
Perbuatan
Kerugian Penggelapan
curang (Pasal
keuangan dalam jabatan
7)
negara (Pasal (Pasal 8,9,10)
2,3) Benturan
Suap- kepentingan
menyuap Pemerasan dalam
(Pasal (Pasal 12) pengadaan
5,6,11,12,13) (Pasal 12)
Gratifikasi
(Pasal 12)
TITIK TAUT TP KORUPSI DAN TPPU
TIPOLOGI TRANSAKSI TPPU DENGAN
TPA KORUPSI
Tipologi Dasar
Pemberian Pemberian
Pengusaha
secara Pengusaha Petugas security secara tidak
langsung
JJ langsung
Jun 2007 s.d (melalui pihak
November ketiga)
2008 Penjahit Pengusaha Sept 2008 s.d
Nov 2013
Pengusaha
Pengusaha
Swasta
Pengusaha
Office boy Pengusaha
Pihak
lainnya
dengan TPA
proses penukaran uang ke KUPVA selalu
diperintahkan oleh menantu dengan
menghubungi pihak KUPVA. Uang mata uang
Korupsi NUR
asing tersebut diserahkan kepada beberapa pihak
lainnya.
UBO
Perkara 1
Perkara 2 menantu
Perkara 3
Perkara 4
Pihak Saudara
Perkara 5 ipar
berperkara
Perkara 6
Pihak lain
TIPOLOGI TRANSAKSI TPPU DENGAN
TPA KORUPSI
Tipologi Terstruktur
Saham &
Singapura, Australia
Rp5.525.480.680
Trip ke London,
Rek Pribadi
dan Nominee
Rp2.446.290.077
London Trip
Singapura, Jepang
Trip ke Bangkok,
uang SGD,
Rp4.803.200.000
USD
HH HP S BT
melakukan pembelian beberapa
kendaraan bermotor menggunakan nama
HH
PT AJS
melalui Kontrak Pengelolaan Dana (KPD)
Rebalancing portofolio saham PT AJS
Rp16.807.283.375.000,0
Instruksi pembentukan RPDT
Pembelian MTN
PT.
2. Membeli tanah atas nama Badan Usaha
dikendalikan
berbentuk PT.
JHT 3. Menempatkan hasil kejahatan ke dalam
Asset Settlement: Rp411.250.768.863,75
Pengelolaan 21
Reksadana PT AJS
Penempatan saham PT AJS
Pembelian saham
nominee (individu dan perusahaan).
Pengelolaan RPDT
PT AJS
Rp200.133.333.335
Rp681.193.333.334,00
4. Menukar uang hasil tindak kejahatan ke
Underlying
dalam valuta asing.
5. Membeli 15 unit apartemen di Singapura
RPDT
PT TFI
transaksi
transaksi
Financial Intelligence
Instansi Penegak
Unit Negara Lain.
Hukum
Pasal 5
Instansi penegak hukum yang dapat meminta informasi ke PPATK terdiri atas:
a. Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum
dan lingkungan peradilan militer;
b. Kepolisian Negara Republik Indonesia;
c. Kejaksaan Republik Indonesia;
d. Komisi Pemberantasan Korupsi;
e. Badan Narkotika Nasional;
f. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan;
g. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan;
h. Polisi Militer atau Oditur Militer di lingkungan Tentara Nasional Indonesia; dan
i. Instansi yang oleh undang-undang diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan tindak pidana asal.
PERATURAN PPATK NO.15 TAHUN 2021
TENTANG TATA CARA PERMINTAAN INFORMASI KE PPATK
Pasal 14
Pasal 15
TOTAL
Kepolisian
3 5% 4%
% Kejaksaan
KPK
Ditjen Pajak
Kementerian Lainnya
DUKUNGAN PPATK DALAM PENEGAKAN HUKUM TPPU
PEMBERIAN
KETERANGAN
AHLI TPPU
ASISTENSI THD 2
PENANGANAN PERKARA
TPPU DAN/ATAU TPA
• Data Partai Politik (beserta pengurusnya)
DUKUNGAN PPATK DALAM • Data Profil Calon Anggota Legislatif, Pasangan
MENGAWASI DAN MENGAWAL Calon Presiden, Pasangan Calon Kepala
Daerah (beserta keluarga)
PEMILU BERINTEGRITAS • Transaksi Awal Dana Kampanye, Transaksi
Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye,
Transaksi Penerimaan dan Penggunaan Dana
Kampanye.
• Hasil Audit
• Data pembawaan uang KPU
lintas batas • Data/Informasi
DJBC Aparat terkait penanganan
Penegak kasus pidana
• Membuat ketentuan dan • Penanganan Kasus
pedoman terkait RKDK dan COLLAB Hukum
pemantauan RKDK LPP ORATIV
• Melakukan pengawasan BAWASL GAKKUM
terhadap pihak pelapor E • U
Temuan/Laporan DU
ANALYSI Pidana Pemilu
PIHAK S TEAM
• MemantauPELAPOR
RKDK Suspected
• Memantau rekening terkait PPATK pidana
• Menyampaikan informasi
rutin • Melakukan analisis
OUTP pemilu dan
pidana
• Memenuhi permintaan
data/informasi ke PPATK
• Menyampaikan watchlist terkait
Pemilukada
UT lainnya
• Identifikasi Pelanggaran Pemilukada
MENDUKUNG PEMILU SEBAGAI SARANA INTEGRASI BANGSA
PPAT
PJK
K
33
FAKTA HASIL
RISET PPATK
HASIL KAJIAN PPATK
RISIKO DANA KAMPANYE PILEG DAN
PILPRES TERHADAP TPPU TAHUN 2019
34
SUMBER DANA KAMPANYE
LEGAL
INTERNAL EKSTERNAL
Rp
ILEGAL
TPPU 35
TINGKAT KERENTANAN BERDASARKAN SUMBER
PENERIMAAN SUMBANGAN DANA KAMPANYE
Tingkat
No Sumber Sumbangan Dana Kampanye Kategori
Kerentanan
1 Ormas/Kelompok 7,60 Tinggi
2 Badan Usaha Swasta (PT/CV/Firma) 7,31 Tinggi
3 Suami/Istri dan/atau Keluarga Calon 6,89
Sedang
4 Suami/Istri dan/atau Keluarga dari 6,82 Sedang
Pengurus Partai Politik, Anggota Partai
Politik
5 Partai Politik 6,79 Sedang
6 BUMN/BUMD 5,87 Sedang
7 UMKM 5,20 Sedang
36
TINGKAT KERENTANAN PENGGUNAAN REKENING NON RKDK
SEBAGAI SARANA PENERIMAAN SUMBANGAN DANA KAMPANYE
No Rekening Bank Non RKDK Tingkat Kerentanan Kategori
1 Pribadi/Keluarga 7,64 Tinggi
2 Parpol 7,16 Tinggi
3 Ormas 6,64 Menengah
4 Korporasi 6,62 Menengah
5 Konsultan Politik 6,44 Menengah
37
TINGKAT KERENTANAN PENGGUNAAN PRODUK & LAYANAN
BANK SEBAGAI SARANA PENERIMAAN SUMBANGAN DANA
KAMPANYE
No Produk dan Layanan Tingkat Kerentanan Kategori
1 Tabungan 7,48 Tinggi
2 Giro 6,68 Menengah
39
RISIKO DANA KAMPANYE PEMILU 2019
40
TITIK KERAWANAN DALAM PEMILIHAN BERDASARKAN TAHAPAN
PENYELENGGARAAN