Anda di halaman 1dari 3

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

(SPPL)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : SIFU HASAN
2. Jabatan : Pemilik
3. NIK : 6473020706570002
4. Alamat : Jalan Imam Bonjol RT.21 No.10B Kelurahan Pamusian
Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan.
5. Nomor Telp. : 082153874393

Selaku penanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dari:


1. Nama Perusahaan/Usaha : SIFU MOTOR
2. Alamat Lokasi Kegiatan/Usaha : Jalan Imam Bonjol RT.21 No.10B Kelurahan Pamusian
Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan.
3. Nomor Telp. Perusahaan : 082153874393
4. Jenis Usaha/Sifat Usaha : Bengkel Reparasi dan Perawatan Sepeda Motor Roda Dua
5. Kapasitas Ruang : Luas Tanah : 265 m²
Luas Bangunan : 350 m²
Luas Tempat Usaha : 100 m²

Dengan dampak lingkungan yang terjadi berupa:


1. Limbah padat;
2. Limbah cair;
3. Limbah B3 (oli bekas);
4. Bahaya kebakaran atau korsleting;
5. Bangkitan lalu lintas;
6. Kebersihan dan estetika lingkungan;
7. Keresahan masyarakat;
8. Penurunan kualitas udara;
9. Peningkatan kebisingan;
10. Keselamatan dan kesehatan pekerja;

Merencanakan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan:


Tahap Operasional
1. Menjaga ketentraman dan ketertiban umum serta membina hubungan baik dengan tetangga
sekitar;
2. Tidak melakukan kegiatan di malam hari;
3. Melakukan pengelolaan sampah dengan cara 3 R (Reduce, Reuse, Recycle);
4. Menyediakan tempat sampah 2 jenis yang tertutup (tempat sampah organik/basah dan tempat
sampah anorganik/kering);
5. Melaksanakan Program Sampah Semesta (sampah dikumpulkan, dikemas, dan diangkut oleh
petugas pengangkut sampah dari RT/Kelurahan);
6. Mengemas sampah catridge bekas, jarum suntik tinta ke dalam kantong terpisah (jika
menggunakan mesin printer);
7. Tidak melakukan pembakaran sampah;
8. Membuat drainase serta menjaga kebersihan drainase agar air hujan dan air limbah dapat
mengalir dengan lancar dan terkendali;
9. Mengalirkan limbah kotor dari WC ke septic tank serta segera menyedot isi septic tank jika penuh;
10. Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seperti alat perangkap minyak (oil catcher) atau
sejenisnya guna menghindari pencemaran lingkungan akibat limbah cair bengkel yang dihasilkan
yaitu seperti hasil sisa cuci spare part, serta bekas cuci tangan montir dan limbah cair lainnya.
11. Menyediakan lahan parkir dan tidak memarkir di badan jalan serta menyediakan petugas parkir;
12. Membuat akses darurat yang aman untuk antisipasi bahaya kebakaran maupun bencana bagi
pekerja/penghuni sesuai dengan ketersediaan ruang;
13. Lantai bengkel di semen agar lokasi bengkel mudah di bersihkan dan ceceran oli tidak langsung
meresap ke tanah;
14. Menampung sisa oli di dalam drum dan diletakkan pada tempat yang tidak terkena hujan;
15. Melakukan pencatatan dan penyimpanan Limbah B3 yang ditimbulkan oleh limbah B3 cair
(ceceran minyak, oli bekas, dan sejenisnya), serta limbah B3 padat (accu bekas dan sejenisnya).
16. Menjual atau menyerahkan oli bekas kepada pihak ketiga yang memiliki izin pengumpulan
limbah B3;
17. Menghindari masuknya air hujan kedalam lingkungan kerja yang mengandung ceceran oli/
minyak;
18. Penanganan limbah B3 sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
19. Menggunakan alat peredam suara untuk pengetesan knalpot kendaraan;
20. Menyiapkan alat pemadam kebakaran (APAR ) dan/atau bak berisi pasir dalam jumlah yang
cukup. Penempatan APAR harus dilakukan sesuai dengan peraturan keselamatan kerja serta
memperhatikan masa berlakunya;
21. Memasang rambu-rambu keselamatan kerja dan peringatan bahaya;
22. Tidak memakai badan jalan untuk kegiatan bengkel;
23. Limbah logam dikumpulkan dalam suatu wadah tertentu dan diserahkan ke pengumpul barang
bekas yang memiliki izin;
24. Limbah padat non logam (seperti: limbah kain lap) dikumpulkan dan dihindarkan terjadi kontak
dengan air maupun air hujan;
25. Limbah padat yang terkontaminasi oli/minyak dikumpulkan terpisah dan dimusnahkan di
incenerator dengan bekerjasama dengan pihak ketiga;
26. Memanfaatkan ban bekas kendaraan menjadi barang yang berguna, seperti: tempat duduk, pot,
wadah spare part, dan lain-lain;
27. Pekerja menggunakan alat pelindung diri berupa sarung tangan, kacamata safety;
28. Tidak menambah atau merubah jaringan kabel dan lampu melebihi dari kapasitas kabel, yang
dapat menyebabkan hubungan arus pendek (korsleting) listrik;
29. Menjaga kesehatan, melakukan pembersihan, dan penataan lingkungan;
30. Melaksanakan penanganan Limbah B3 sebagaimana Peraturan dan Perundang-undangan yang
berlaku;
31. Bertanggung jawab terhadap kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan yang diakibatkan
usaha dan/atau kegiatan;
32. Apabila dalam usaha dan/atau kegiatan mengalami perubahan sebagaimana yang tercantum
dalam Pasal 50 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan maka yang
bersangkutan bersedia melakukan perubahan dokumen lingkungan;

Pada prinsipnya bersedia untuk dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan seluruh pengelolaan dan
pemantauan dampak lingkungan sebagaimana tersebut di atas, dan bersedia untuk diawasi oleh instansi
yang berwenang, serta menyatakan bahwa data/dokumen yang kami sampaikan adalah benar adanya,
dan apabila dikemudian hari data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar dan ada permasalahan,
maka kami bersedia diberikan sanksi administrasi pidana/perdata sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan tidak melibatkan pihak instansi yang menerbitkan/meregalisir Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL).

Tarakan, Mei 2019


Yang menyatakan,

Nomor bukti penerimaan oleh


: 660.5/ /DPMPTSP Materai
DPM-PTSP Kota Tarakan
Rp 6000,-
Tanggal :

Plt.Kepala DPMPTSP Kota Tarakan,


SEKRETARIS (Na SIFU HASAN )

Penerima

Drs.ARDIANSYAH
Pembina TK.I
NIP. 196707151986091001

Anda mungkin juga menyukai