Anda di halaman 1dari 2

HKUM4206-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4206/Hukum Internasional
Tugas :1

No. Soal
1. Pada 5 Mei 1999, dicapai kesepakatan antara Indonesia dan Portugal untuk membuat perjanjian
referendum di Timor Timur. Perjanjian ini dikenal sebagai New York Agreement. PBB juga membentuk
United Nations Mission in East Timor (UNAMET) untuk mengawal kesepakatan Indonesia dan Portugal
dalam prosesnya menuju referendum Timor Timur. Referendum akhirnya dilaksanakan pada 30 Agustus
1999 dan dilaksanakan dengan dua opsi. Dua opsi itu yaitu menerima otonomi khusus untuk Timor
Timur dalam NKRI atau menolak otonomi khusus. Dikutip dari buku Self Determination in East Timor
oleh Ian Martin, hasil referendum menunjukkan bahwa sebanyak 94.388 penduduk atau sebesar 21,5
persen penduduk memilih tawaran otonomi khusus. Sementara, 344.580 penduduk atau 78,5 persen
dari total penduduk Timor Timur memilih untuk menolaknya.
Pada 19 Oktober 1999, Sidang Umum MPR menyetujui hasil referendum Timor Timur yang artinya
Timor Timur lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keputusan ini kemudian diatur
dalam Ketetapan Nomor V/MPR/1999, yang menyatakan bahwa Ketetapan Nomor VI/MPR/1978
tentang Pengukuhan Penyatuan Wilayah Timor Timur ke dalam NKRI tidak berlaku lagi.

Pertanyaan:
1. Negara berkembang dan negara dunia ketiga memberikan sumbangsih pada perkembangan hukum
internasional, diantaranya dikenalnya konsepsi self determination (hak untuk menentukan nasib
sendiri). Jelaskan apakah yang dimaksud self determination!
2. Apakah referendum Timor Leste tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk self determination?
Berikan Analisis Saudara!

2. Pada 27 Mei 1999, mantan Presiden Serbia Slobodan Milosevic dijerat dakwaan atas kasus kejahatan
perang pada Mahkamah Pidana Internasional / International Criminal Court (ICC)
Seperti dimuat Guardian yang dikutip untuk Today in History, ICC melayangkan dakwaan ke Milosevic
dan empat pejabat tinggi lainnya, yakni Presiden Serbia Milan Milutinovic, Wakil Perdana Menteri
Yugoslavia Nikola Sainovic, Kepala Angkatan Bersenjata Yugoslavia Dragoljub Ojdanic, dan Menteri
Dalam Negeri Serbia Vlajko Stojiljkovic.
Milosevic menghadapi lebih dari 60 dakwaan melakukan kejahatan perang dan terhadap kemanusiaan
atas perannya dalam konflik Balkan. Ia dituduh berada di belakang agresi militer Serbia dan melakukan
pemusnahan etnis secara kejam setelah Yugoslavia runtuh tahun 1990-an. Ia juga terlibat dalam
kejahatan-kejahatan serupa di Kosovo dan Kroasia.

1 dari 2
HKUM4206

Pertanyaan:
1. Berdasarkan proses penuntutan terhadap Milosevic dan mantan petinggi Yugoslavia lainnya pada
Mahkamah Pidana Internasional, analisislah hukum mana yang lebih banyak digunakan dalam
proses penuntutan tersebut, apakah hukum nasional (Yugoslavia) atau hukum internasional!
2. Berdasarkan kasus di atas, analisislah bagaimana hubungan antara hukum internasional dengan
hukum nasional! Apakah menggunakan teori monisme atau teori dualisme? Jelaskan!

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai