1. Aturan primer dalam penafsiran. Jika makna dalam suatu kata berhasil diketahui oleh
hakim, maka hakim wajib memberlakukannya sesuai dengan maksud di pembuat
peraturan
2. Jika kata-kata dengan jelas bermakna ambigu, jika kata yang ditafsir menghasilkan
penafsiran yang tidak masuk akal, maka pengadilan dapat menyimpang dari arti harfiah
untuk menghindari seperti absurd.
3. Kemudian pengadilan akan beralih ke alat bantu sekunder interpretasi untuk menemukan
maksud dari legislative misalnya, judul panjang undang-undang, judul bab dan bagian,
teks dalam Bahasa resminya.
4. Untuk membantu menginterpretasi maka dibutuhkan alat bantu sekunder, pengadilan
akan memiliki alat bantu tersier untuk mengkonstruksikan praduga hukumcommon law.
Sumber :
1. Interpretasi/Penafsiran Literal Inisiasi Tuton Ke-4 Mata Kuliah Interpretasi dan Penalaran
Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
2.