Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 1

PERIZINAN USAHA
1. Dandi Muhammad A.
2. Farhan R.
3. Indra Koswara
4. M. Rivaldi Muizzadin W.
5. Surya Lesmana Z.

PERIZINAN USAHA
Izin usaha merupakan suatu bentuk persetujuan atau
pemberian izin dari pihak berwenang atas penyelenggaraan
suatu kegiatan usaha oleh seorang pengusaha atau suatu
perusahaan.
Agar kegiatan usaha lancar, maka setiap pengusaha wajib
untuk mengurus dan memiliki izin usaha dari instansi
pemerintah yang sesuai dengan bidangnya.

PERIZINAN USAHA
Perizinan usaha dagang adalah alat untuk membina, mengarahkan,
mengawasi dan menertibkan izin izin usaha perdagangan. Pada
dasarnya setiap perusahaan, apapun yang dilakukan bertujuan untuk
memperoleh keuntungan.

JENIS JENIS IZIN USAHA


SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
NRP (Nomor Register Perusahaan)
NRB (Nomor Rekening Bank)
AMDAL (Analisis Mengenal Dampak Lingkungan)

SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

SIUP adalah surat izin yg diberikan oleh menteri atau pejabat yang
ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakam kegiatan usaha di
bidang perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada para pengusaha,
baik perseorangan, firma, CV, PT, koperasi, BUMN, dsb.

SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)


Kewajiban pemilik atau pemegang SIUP antara lain:
1. Melapor kepada kepala kantor wilayah departemen perdagangan atau kepala
kantor departemen perdagangan yg menerbitkan SIUP apabila perusahaan
tdk melakukan lagi kegiatan perdagangan atau menutup perusahaan disertai
dgn pengembalian SIUP.
2. Melapor kepada kepala kantor wilayah departemen perdagangan setempat
mengenai hal berikut:
a. Pembukaan cabang atau perwakilan perusahaan.
b. Penghentian kegiatan atau penutupan cabang atau perwakilan perusahaan.

SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)


SIUP perusahaan kecil dan menengah diterbitkan dan
ditandatangani oleh kepala kantor perdagangan daerah tingkat
II a.n. Menteri dan berlaku tidak terbatas selama perusahaan
itu masih menjalankan kegiatan usahanya.
SIUP bagi perusahaan besar, diterbitkan dan ditandatangani
oleh kepala kantor wilayah departemen perdagangan tingkat I
a.n. Menteri dan berlaku selama 5 tahun.

PENGGOLONGAN SIUP
Berdasarkan besarnya jumlah Modal dan Kekayaan Bersih di luar tanah dan bangunan atau
jumlah modal disetor dalam akta pendirian/perubahan, maka penggolongan SIUP dibedakan
menjadi 3 (tiga) yaitu :
o SIUP BESAR, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih atau
modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai diatas
Rp.500.000.000,- (limaratus juta rupiah).
o SIUP MENENGAH, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih
atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai diatas
Rp.200.000.000,- (duartus juta rupiah) s/d Rp. 500.000.000,- (limaratus juta rupiah).
o SIUP KECIL, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih atau
modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai sampai dengan
Rp.200.000.000- (duartus juta rupiah).

SITU (surat izin tempat usaha)


Setiap perusahaan yang ada perlu dan harus mengurus SITU demi
keamanam dan kelancaran usahanya. SITU, dikeluarkan oleh
pemerintah kabupaten atau kota madya sepanjang ketentuan - ketentuan
undang undang gangguan (HO/hider ordonnatie) mewajibkannya.

SITU (surat izin tempat usaha)


Berikut prosedur pengurusan SITU.
1. Pengusaha atau pemohon mengisi formulir permohonan SITU dengan dilampiri
izin tertulis pada tetangga kiri, kanan, depan dan belakang, dalam bentuk tanda
tangan persetujuan dan tidak keberatan dengan keberadaan dan kegiatan usaha tsb.
2. Formulir permohonam SITU dimintakan pengesahan atau diketahui pejabat
kelurahan dan kecamatan untuk memperkuat izin tempat usaha.
3. Setelah diketahui oleh lurah dan camat, maka formulir permohonan izin tsb
diurus ke kabupaten/kotamadya untuk memperoleh SITU. Setiap setahun sekali
SITU dilakukan heregistrasi (daftar ulang)

SITU (surat izin tempat usaha)


4. Membayar biaya izin berdasarkan PERDA No. 17/PD/1976, No. 35/PD/1977
Sesuai perda nomor 15 tahun 2001
Persyaratan permohonan :
Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) sebanyak 1 (satu) lembar
Foto copy bukti pelunasan pajak bumi dan bangunan (PBB) sebanyak 1(satu)lembar
Pas foto warna ukuran 3x4 cm sebanyak 1 (satu) lembar
Akta pendirian usaha, bagi koperasi, CV dan lain-lain yang memerlukan
Undang-undang gangguan/hinder ordonatie (HO), bagi usaha yang memerlukan
Surat keterangan usaha dari lurah/desa
Map biasa

NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


Setiap pribadi yang berpenghasilan diatas penghasilan tidak kena pajak (PTKP),
dan badan usaha wajib atau harus mendaftarkan diri sebagai wajib pajak pada
Kantor Pelayanan Pajak setempat dan akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP). Terhadap para wajib pajak yang tidak mendaftarkan dirinya sebagai
wajib pajak dan mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), akan
dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor X
Tahun 2000, yaitu sebagai berikut: "Barang siapa dengan sengaja tidak
mendaftarkan dirinya atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak
NPWP, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada negara, dipidana dengan
pidana penjara selama-lamanya tiga tahun dan atau denda setinggi-tingginya
empat kali jumlah pajak yang terutang atau yang kurang atau yang tidak dibayar."

NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TDP


(Tanda Daftar Perusahaan)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang wajib
daftar perusahaan, maka perusahaan diwajibkan mendaftarkan ke kantor
pendaftaran perusahaan, yaitu di Kantor Departemen Perdagangan
setempat. NRP (Nomor Register Perusahaan) disebut juga TDP.
NRP/TDP wajib dipasang di tempat yang mudah dilihat oleh umum.
Nomor NRP/TDP wajib dicantumkan pada papan nama perusahaan dan
dokumen-dokumen yang dipergunakan dalam kegiatan usaha.

NRB (Nomor Rekening Bank)


Persyaratan untuk mendapatkan nomor rekening bank adalah sebagai
berikut.
Fotocopy KTP/SIM
Mengisi formulir kartu contoh tanda tangan.
Nomor rekening bank untuk perusahaan minimal 2 orang yaitu
bendahara dan manager. Sedangkan nomor rekening bank untung
perorangan hanya yang bersangkutan saja.

AMDAL (Analisis Mengenal Dampak


Lingkungan)
AMDAL adalah suatu hasil studi yang dilakukan dengan pendekatan
ilmiah, dipandang dari beberapa sudut pandang ilmu pengetahuan, yang
merupakan dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam suatu kesatuan
hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi
yang bertanggung jawab.

Terimakasih atas Perhatian


Anda

Anda mungkin juga menyukai