Anda di halaman 1dari 8

1.

Konsep ini terdiri dari beberapa elemen kunci yang saling terkait dan membentuk fondasi
dari bagaimana sebuah merek dipahami, dilihat, dan dihubungkan oleh konsumen, beserta
contoh yang relevan:

1. Meningkatkan Kesadaran Merek:


 CBBE membantu meningkatkan kesadaran merek di antara konsumen.
Kesadaran merek adalah elemen pertama dalam CBBE, mengacu pada sejauh mana
konsumen mengenali dan mengingat sebuah merek.
 Contoh: Coca-Cola menggunakan kampanye pemasaran yang kuat dan ikonik
untuk meningkatkan kesadaran merek, dengan membagung tagline apapun
makanannya minumnya pasti the botol sosro
2. Membangun Asosiasi Positif:
 CBBE membantu perusahaan membangun asosiasi positif di benak konsumen
terkait dengan merek mereka. Asosiasi merek merujuk pada pemikiran, perasaan,
dan penilaian yang terkait dengan sebuah merek dalam pikiran konsumen Contoh:
Contohnya McDonalds, asosiasi yang melekat pada merek tersebut adalah karakter
Ronald McDonald, Big Mac.
3. Menciptakan Loyalitas Konsumen:
 Loyalitas merek adalah tingkat komitmen dan loyalitas konsumen terhadap sebuah
merek. Konsumen yang loyal lebih mungkin untuk tetap setia dan membuat
pembelian berulang.
 Contoh: Apple berhasil menciptakan loyalitas konsumen dengan membangun
merek yang terkait dengan mewah, canggih, dan berkelas.
4. Meningkatkan Persepsi Nilai:
 Konsumen cenderung membayar lebih untuk merek yang mereka anggap
memiliki nilai tambah.
 Contoh: Toyota Land Cruiser dikenal dengan kualitas, keamanan, dan prestise,
sehingga konsumen bersedia membayar premi untuk produk mereka.
5. Mengelola Merek secara Efektif:
 Pendekatan CBBE membantu perusahaan mengelola merek secara efektif
dengan memahami preferensi dan persepsi konsumen. Ini memungkinkan
perusahaan untuk merespons perubahan pasar dan mempertahankan
relevansi merek.
 Contoh: Indome secara teratur melakukan riset pasar untuk memahami
perubahan selera konsumen dan menyesuaikan menu mereka di berbagai
negara dengan menciptakan berbagai pilihan rasa

Melalui pendekatan CBBE, dapat menciptakan hubungan jangka panjang dengan


konsumen, dan memperoleh keunggulan kompetitif di pasar sehingga perusahaan
dapat membangun merek yang kuat dan berkelanjutan,

2. Brand Resonance Pyramid akan menciptakan pelanggan yang setia, aktif mendukung
merek, dan berpotensi menjadi duta merek. Mencerminkan keterlibatan dan loyalitas
pelanggan yang mendalam terhadap merek dan tingkat kedalaman hubungan emosional
antara pelanggan dan merek. Pyramid ini terdiri dari enam tingkat, yang masing-
masing memberikan kontribusi terhadap pembentukan ikatan kuat antara
merek dan konsumen.

 Salience :
Berada pada tingkatan yang bertujuan untuk membangun tingkat kesadaran dan
pengenalan merek di antara target pasar. salience berkaitan dengan membuat merek
mudah diingat dan relevan dalam berbagai skenario konsumsi, meningkatkan peluang
merek tersebut untuk dipilih oleh konsumen saat mereka membuat keputusan pembelian.
 Performance :

Peran: Menggambarkan sejauh mana produk atau layanan memenuhi kebutuhan


fungsional pelanggan
Memorable Aspek:
Dengan kinerja yang bagus secara konsisten akan lebih mudah diingat oleh
konsumen. Baik dari segi harga, gaya, desain, ketahanan, dll.

 Imagery :

Peran: Pada tingkat ini, merek berusaha memenuhi kebutuhan psikologis atau sosial
pelanggan untuk menciptakan citra di benak konsumen.
Memorable Aspek: Merek yang mampu membangun citra emosional yang
kuat, seperti melalui iklan dan desain yang kreatif, lebih cenderung diingat
oleh konsumen.

 Judgements :

Peran: Pada tingkat ini, konsumen memberikan Pendapat pribadi tentang


penilaian terhadap merek.
Memorable Aspek: Penting bagi merek untuk memiliki kualitas dan
kredibiltas merek yang unik dan mudah diingat oleh konsumen. Sehingga
menjadi pembeda yang akan membantu merek untuk menjadi memorable.

 Feelings :
Feelings adalah respons emosional pelanggan terhadap merek, termasuk perasaan yang
dipicu oleh program pemasaran dan pengaruh merek pada perasaan pelanggan terhadap
diri mereka dan orang lain. Dengan melibatkan perasaan dan emosi yang terkait dengan
merek, akan menciptakan keterlibatan emosional merek.
 Resonansi:
Peran: Tingkat puncak dalam Brand Resonance Pyramid, di mana konsumen
memiliki hubungan yang kuat dan bermakna dengan merek.
Memorable Aspek: Pada tingkat ini, merek menjadi bagian dari gaya hidup
konsumen. Terbentuknya kesetiaan terhadap pelanggang dilihat dengan
adanya ikatan pribadi kuat antara pelanggan dengan merek sebagai sesuatu yang
istimewa.

Setiap tingkat dalam Brand Resonance Pyramid saling terkait dan


membangun satu sama lain. Setiap tingkat dari Brand Resonance Pyramid
harus dipenuhi agak membrntuk iakan yang kuat dengan konsumen,
sehingga membuatnya sulit untuk dilupakan.

3. Secondary brand approach melibatkan penggunaan brand lain atau elemen-


elemen lain untuk meningkatkan eksposure atau memperkuat citra suatu merek.
Berikut adalah beberapa jenis secondary brand approach beserta contoh-contoh
yang relevan:

1. Co-Branding:
 Deskripsi: juga dikenal sebagai penggabungan merek atau aliansi merek, merupakan
strategi pemasaran di mana dua atau lebih merek digunakan bersama pada produk
atau layanan yang sama.
 Contoh: Kolaborasi yang booming dan sempat viral datang dari produk makanan, yaitu
Oreo. Jika dahulu Oreo hanya berwarna hitam saja, sekarang hadir Oreo berwarna merah
hasil kolaborasi dengan Supreme.
2. Endorsement:
 Deskripsi: Sebuah merek yang terkenal atau tokoh terkenal memberikan
dukungan atau merekomendasikan produk atau merek lain.
 Contoh: BTS menjadi partent Samsung dalam mempromosikan produknya.
Endorsement oleh selebriti terkenal dapat memberikan eksposure dan
meningkatkan citra positif merek tersebut.
3. Licensing:
 Deskripsi: Merek memberikan izin kepada pihak ketiga untuk menggunakan
nama atau logo mereka untuk produk atau layanan tertentu.
 Contoh: Salah satu contoh nyata dari kesepakatan lisensi
merek adalah Barbie. Salah satu pengecer tersebut
adalah pedagang Shopify The Oodie , yang menjual
produk Barbie edisi terbatas.
4. Ingredient Branding:
 Deskripsi: Sebuah merek terkenal atau komponen khusus ditekankan sebagai
bagian utama atau penting dari produk lain.
 Contoh: "National Geographic" adalah contoh ingredient branding di mana
merek National Geographic ditekankan sebagai komponen kunci dalam
produk-produk adventure seperti tenda, jaket, dll.
5. Affiliate Marketing:
 Deskripsi: Merek bekerja sama dengan pihak ketiga (afiliasi) untuk
mempromosikan produk atau layanan mereka dan mendapatkan eksposure
tambahan melalui afiliasi tersebut.
 Contoh: Program afiliasi shopee, di mana seseorang dapat memasarkan
produk shopee dan mendapatkan komisi dari penjualan yang dihasilkan.
6. Event Sponsorship:
 Deskripsi: Merek mendukung atau mensponsori suatu acara untuk
meningkatkan eksposure merek mereka.
 Contoh: Jeep, brand sponsor untuk klub Juventus, yang membantu meningkatkan
kesadaran merek mereka melalui keterlibatan dalam acara tersebut.
7. Cause Marketing:
 Deskripsi: Merek terlibat dalam kegiatan amal atau mendukung suatu
penyebab, yang dapat meningkatkan citra positif merek mereka.
 Contoh: TOMS Shoes dengan model "One for One," di mana setiap
pembelian sepatu berkontribusi pada memberikan sepatu kepada anak-anak
yang membutuhkan.

Penggunaan secondary brand approaches dapat membantu menciptakan sinergi,


meningkatkan eksposure merek, dan memanfaatkan kekuatan atau citra positif dari
pihak lain atau elemen-elemen tambahan.

4. Brand Audit: Wardah

1. Eksplorasi Brand Resonance:

 Penting (Salience):
 Strenghts: Wardah telah berhasil memposisikan dirinya sebagai merek yang ramah
kepada wanita Indonesia.
 Weaknesses: Rendahnya Kesadaran Merek di Pasar Internasional: Wardah belum
memiliki kesadaran merek yang sama di pasar internasional seperti yang ia miliki di pasar
lokal

 Rasa (Feeling):
 Strenghts: Produk Wardah telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Ini menjadi
kelebihan bagi produk-produknya karena meberikan rasa aman kepada konsumennya ketika
meggunakan produk wardah
 Weaknesses: Kurangnya Rasa Urgensi Konsumen: Salah satu kelemahan Wardah adalah
kurangnya rasa urgensi dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk mereka.
 Pertimbangan (Judgment):
 Strenghts: Wardah dikenal dengan produk yang halal dan ramah kulit,
menggunakan bahan alami, dan memiliki portofolio yang lengkap.
 Weaknesses: Persepsi kualitas premium mungkin belum sepenuhnya
terbentuk.
 Pilihan (Performance):
 Strenghts: Produk-produk Wardah sering kali memenuhi ekspektasi
pelanggan dalam hal kinerja dan hasil.
 Weaknesses: Beberapa produk mungkin memiliki daya tahan yang kurang
lama.
 Respons Emosional (Imagery):
 Strenghts: Citra religius dan kesadaran lingkungan menciptakan ikatan
emosional dengan konsumen.
 Weaknesses: Mungkin perlu peningkatan dalam membangun citra merek
yang lebih modern dan stylish.
 Ikatan (Resonance):
 Strenghts: Wardah memiliki basis pelanggan setia yang merasa terhubung
secara emosional dengan nilai-nilai merek.
 Weaknesses: Perlu lebih banyak inisiatif untuk memperdalam hubungan dan
melibatkan pelanggan.

2. Masalah dan Solusi:

 Masalah:
1. Tingkat Kesadaran di Kalangan Non-Muslim: Wardah mungkin
menghadapi tantangan dalam meningkatkan kesadaran merek di kalangan
konsumen non-Muslim, karena penekanan merek pada kehalalan.
2. Inovasi Produk: Wardah mungkin terbatas dalam mengikuti perubahan tren dan
preferensi konsumen. Perlu peningkatan dalam pengembangan produk yang
inovatif untuk tetap relevan di pasar yang terus berkembang.
3. Pertahankan Kualitas Premium: Beberapa konsumen mengeluh tentang kualitas
produk yang tidak konsisten dari Wardah. Kadang-kadang ada produk yang lebih baik
daripada yang lain, yang dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap merek ini.
Memastikan bahwa produk tetap dianggap sebagai pilihan premium,
sementara tetap terjangkau oleh target pasar.
4. Perubahan Kebijakan Pemerintah
Perubahan kebijakan pemerintah terkait peraturan kosmetik dapat menjadi ancaman bagi
Wardah. Perubahan ini dapat mempengaruhi persyaratan produksi, distribusi, atau
penggunaan bahan-bahan tertentu dalam produk mereka.
5.
 Solusi:
1. Edukasi Keseluruhan: Melakukan kampanye edukasi yang lebih luas tentang
produk halal untuk menarik konsumen non-Muslim.
2. Investasi dalam R&D: Melibatkan lebih banyak riset dan pengembangan
untuk menghasilkan produk inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan
konsumen.
3. Penguatan Pemasaran: Mengkomunikasikan nilai-nilai premium melalui
pemasaran yang lebih dinamis dan modern, termasuk kemitraan dengan
influencer atau kehadiran yang kuat di platform digital.

Kesimpulan:

Wardah memiliki fondasi yang kuat dengan pendekatan yang berfokus pada nilai-
nilai kehalalan dan kebaikan. Dengan meningkatkan kesadaran, mengatasi tantangan
dalam inovasi, dan memperdalam keterlibatan pelanggan, Wardah dapat
memperkuat posisi mereknya di pasaran dan menjaga ikatan yang kuat dengan
konsumennya.

5 merancang-program-pemasaran-untuk-membangun-ekuitas-merek

Strategi dan taktik di balik program pemasaran telah berubah dalam beberapa tahun terakhir dalam
menghadapi perubahan besar dalam lingkungan pemasaran eksternal seperti perkembangan
teknologi, kompetisi yang semakin kuat, konsumen yang semakin kritis dan pintar serta
pertumbuhan pasar yang berkembang. Dengan adanya hal tersebut suatu perusahaan penting
embangun dan mempertahankan brand yang kuat. Pendekatan yang perlu dilakukan secara Integrasi
dan personalisasi. Dalam Pemasaran personalisasi terdiri experiental marketing dimana konsumen
mendapatkan journey dari pengalamn yang dirasakan dan memorable. Lalu yang kedua adalah Mass
Customization : Strategi dan taktik di balik program pemasaran telah berubah dalam beberapa tahun
terakhir dalam menghadapi perubahan besar dalam lingkungan pemasaran eksternal. One to One
Strategi di mana perusahaan berusaha untuk memahami kebutuhan individu pelanggan secara
mendalam dan berinteraksi dengan mereka secara personal untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Permission hanya mengirim pesan pemasaran kepada individu yang secara aktif memberikan izin
atau persetujuan untuk menerima komunikasi tersebut.

Dalam melakukan pendekatan tersebut diperlukan strategy product dalam hal perceived quality dan
aftermarketing. Lalu strategy harga yang dipasang apakah berdasarkan image atau target yang
disasar karena pennetuan harga mempengaruhi citra sebuah merek. Kemudia untuk strageti saluran
distribusi juga perlu ditentukan karena berkaitan apakah product dari brand tersebut dapat
diperoleh oleh konsumen dengan mudah atau tidak

Memilih Elemen Merek untuk Membangun Ekuitas Merek


Elemen Merek adalah perangkat merek dagang yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan
membedakan merek. Beberapa elemen merek yang utama adalah nama merek, URL, logo,
simbol, karakter, slogan, jingle, dan kemasan. Dalam memilih elemen merek yang berbasis
pelanggan perusahaan disarankan memilih elemen merek yang dapat meningkatkan
kesadaran merek; memfasilitasi pembentukan asosiasi merek yang kuat, disukai, dan unik;
atau memperoleh penilaian dan perasaan merek yang positif. Secara umum ada enam kriteria
untuk elemen merek: berkesan, bermakna, menyenangkan, dapat dipertahankan, mudah
beradaptasi, dan dapat dilindungi.
- Nama merek merupakan pilihan yang penting karena sering kali menangkap tema
sentral atau asosiasi utama suatu produk dengan cara yang sangat kompak dan
ekonomis.
Contoh : Mempersingkat nama yang panjang agar lebih mudah diingat. Misalnya,
selama bertahun-tahun mobil Chevrolet juga dikenal sebagai “Chevy”, bir Budweiser
dikenal sebagai “Bud”, dan Coca-Cola juga dikenal sebagai “Coke”.

- URL (uniform resource locator) menentukan lokasi halaman di Web dan juga biasa
disebut sebagai nama domain. Siapa pun yang ingin memiliki URL tertentu harus
mendaftar dan membayar nama tersebut.
Contoh : Biasanya, untuk merek yang sudah ada, URL utamanya adalah terjemahan
nama merek yang lugas dan bahkan mungkin literal, seperti www.shell.com

- Logo Elemen visual juga memainkan peran penting dalam membangun ekuitas merek
dan khususnya kesadaran merek.
Contoh : Contoh logo abstrak antara lain bintang Mercedes, mahkota Rolex, mata CBS,
swoosh Nike, dan cincin Olimpiade.

- Slogan Slogan adalah frasa pendek yang mengkomunikasikan informasi deskriptif


atau persuasif tentang merek
Contoh : slogan pakaian olahraga Champion yang bersejarah, “It Takes a Little More
to Make a Champion.” Slogan tersebut dapat diartikan dari segi performa produk,
artinya pakaian olahraga Champion dibuat dengan sedikit perawatan ekstra atau
dengan bahan yang ekstra khusus, namun bisa juga berarti bahwa pakaian olahraga
Champion diasosiasikan dengan atlet papan atas.

- Karakter Karakter mewakili jenis simbol merek khusus—simbol yang mengambil


karakteristik manusia atau kehidupan nyata.
Contoh: Ronald McDonald

- Jingle adalah pesan musik yang ditulis seputar merek. Biasanya dibuat oleh penulis
lagu profesional
Contoh : Tanda empat nada yang khas pada iklan Intel menggemakan slogan
perusahaan “In-tel In-side.”

- Kemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus


suatu produk
Contoh: Indomie Rendang yang menampilkan sajian daging rendang, dan Indomie Soto yang
juga disajikan dengan tampilan mirip soto. Tampilan inilah yang memberikan kesan pertama
yang unik dan melekat di ingatan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai