DISUSUN OLEH :
Zulaikha (44220120002)
DOSEN PENGAMPU :
Drs. H. Syafei Sikumbang, M.I.Kom
MATA KULIAH :
INTEGRATED BRAND COMMUNICATION
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1. Latar Belakang....................................................................................1
2. Permasalahan.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................2
A. Brand Identity....................................................................................2
B. Brand DNA........................................................................................3
C. Brand Essence.................................................................................3
D. Brand Positioning..............................................................................5
BAB III KESIMPULAN...................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merek bukan sembarang nama, logo, warna dan bentuk, melainkan harus
mampu menyampaikan pesan yang berbeda dari yang biasanya. Pesan ini
sebagai ekspresi dari komunikasi perusahaan terhadap konsumen, yaitu brand
identity atau identitas merek. Melalui identitas merek yang kuat, maka
perusahaan telah berhasil berkomunikasi dengan pasar dan membangun image
merek dengan baik.
B. Permasalahan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Brand Identity
B. Brand DNA
Merek yang sudah terbentuk dan dibangun oleh perusahaan, dapat saja
mengalami perubahan image. Hal ini disebabkan banyaknya pemain lain dan
kedatangan pemain-pemain baru di pasaran. Beberapa langkah yang perlu
dilakukan oleh perusahaan untuk memeliharan brand DNA adalah:
1. Discovery
Perlu perusahaan fahami bahwa pelanggan tidak hanya membeli produk
secara fisik saja, melainkan benefit lain yang terkadang tidak nampak.
2
Maka atribut brand perlu ditetapkan melalui penemuan atribut brand
yang tepat dan akan selalu diingat oleh konsumen. Kemudian menjiwai
brand DNA di setiap layanan atau pembuatan produk, bukan lagi
sekedar formalitas belaka. Jika tidak, brand DNA dapat seketika down
karena kalah menghadapi persaingan.
2. Re-Activation
Re-activation dilakukan untuk mengembalikan ingatan konsumen akan
Brand DNA perusahaan yang sudah mulai pudar dan dilupakan, setiap
marketer bisa kembali mengaktivasi Brand DNA nya dengan cara
komunikasi pemasaran terpadu, sedemikian semua segmen pelanggan
dapat kembali dijangkau. Integrated Marketing Communication (IMC)
adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna membina hubungan
dengan customer.
3. Evaluation
Adalah tindakan menilai kembali kekuatan brand DNA di benak
konsumen sedemikian dapat mengubah respons konsumen terhadap
aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan. Perusahaan dapat saja
melakukan pendekatan yang bisa digunakan untuk mengevaluasi Brand
DNA. Pendekatan tersebut adalah Brand Value Chain (Rantai Nilai
Merek).
Brand Value Chain merupakan pendekatan terstruktur untuk menilai sumber
dan kekuatan Brand DNA, serta mengenal tahapan-tahapan dimana kegiatan
pemasaran dapat memperkuat Brand DNA.
C. Brand Essence
Brand essence merupakan suatu frase yang dibentuk untuk menjadi sifat utama
produk yang ingin dikenal oleh konsumen. Melalui komunikasi brand yang
efektif, brand essence dapat melekat dalam benak konsumen. Brand essence
yang efektif dapat memberi jalan bagi perusahaan menjadi pemimpin pasar.
3
Marketer menemukan beberapa karakteristik brand essence, yaitu:
1. Memudahkan pemasaran
3. Menjaga konsistensi
4
Perusahaan yang memahami nilai dan tujuan mereka makan akan
mudah membina kohesivitas (keterikatan) dengan shareholder dalam
pengambilan keputusan bisnis. Sehingga perusahaan akan lebih
kompetitif dalam menghadapi persaingan.
D. Brand Positioning
Mendeterminkasikan brand
positioning di dalam ruang produk
dan intensitasnya.
Mendeterminakasikan pilihan
kombinasi yang paling diminati dari
attibut yang telah ditentukan
5
BAB III
KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip and Kelin Lane Keller; (2009); Marketing Management; London;
Pearson Prentice Hall.
Walker Jr., Orvile C. & John W. Mullins; (2014); Marketing Strategy, A Decision-
Focused Approach; New York; McGraw-Hill Irwin
ii